i
LARANGAN BERBICARA PADA WAKTU KHUTBAH
JUM’AT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEABSAHAN
SHALAT
(Studi Kasus Jama
’
ah Jum
’
at Di Masjid Baitussalam Desa Ngroto
Mayong Jepara)
SKRIPSI
Dibuat guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
dalam Ilmu Syari’ah dan Hukum Oleh :
RIEKA ARI WIBOWO
NIM : 1210051
FAKULTAS SYARI’AH
DAN HUKUM
PRODI AL-AHWAL AS-SYAKHSHIYYAH
ii
PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan telah menyetujui skripsi saudara :
Nama : RIEKA ARI WIBOWO
NIM : 1210051
Fakultas : Syari’ah dan Ilmu Hukum Program Studi : Al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Judul : Larangan Berbicara Pada Waktu Khutbah Jum’at dan Implikasinya Terhadap Keabsahan Shalat. (Studi Kasus
Jama’ah Jum’at Di Masjid Baitussalam Desa Ngroto Mayong Jepara)
Untuk diujikan dalam munaqasah skripsi.
Nama
Rieka Ari Wibowo
Tanggal
...
Tandatangan
...
Pembimbing
Hudi, SHI. MSI
Tanggal
...
Tandatangan
...
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’
JEPARA
FAKULTAS SYARI’AH & HUKUM
TERAKREDITASI B NOMOR : 032/BAN-PT/Ak-XII/S1/X/2009
Alamat : Jalan Taman Siswa (Pekeng) no.: 09 Tahunan Jepara 59427 Telp/Fax.: (0291) 593132/085640019811
iii
PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan telah menyetujui skripsi saudara :
Nama : RIEKA ARI WIBOWO
NIM : 1210051
Fakultas : Syari’ah dan Ilmu Hukum Program Studi : Al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Judul : Larangan Berbicara Pada Waktu Khutbah Jum’at dan Implikasinya Terhadap Keabsahan Shalat. (Studi Kasus
Jama’ah Jum’at Di Masjid Baitussalam Desa Ngroto
Mayong Jepara)
Telah diujikan dan dinyatakan LULUS dalam munaqasah skripsi.
Nama
... Ketua/Penguji
Tanggal
...
Tandatangan
...
... Penguji
... ...
UNIVERSITAS ISLAM
NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA
FAKULTAS SYARI’AH & HUKUM
TERAKREDITASI B NOMOR : 032/BAN-PT/Ak-XII/S1/X/2009
Alamat : Jalan Taman Siswa (Pekeng) no.: 09 Tahunan Jepara 59427 Telp/Fax.: (0291) 593132/085640019811
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya, Nama: Rieka Ari Wibowo NIM: 1210051 menyatakan dengan sesugguhnya bahwa skripsi ini: 1. Seluruhnya merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diterbitkan
dalam bentuk dan untuk keperluan apapun
2. Tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain kecuali informasi yang tedapat dalam referensi dan hasil penelitian yang dijadikan rujukan dalam penulisan sekripsi ini.
Saya bersedia menerima sanksi dari fakultas apabila dikemudian hari ditemukan ketidak benaran dari pernyataan ini.
Jepara....,...., 2015
v
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang “Larangan Berbicara Pada Waktu
Khutbah Jum‟at Dan Implikasinya Terhadap Keabsahan Shalat (Studi kasus
jama‟ah Jum‟at di Masjid baitussalam desa ngroto mayong Jepara)” dalam
karya tulis ini peneliti menyuguhkan dengan rumusan masalah bagaimanakah sebenarnya hukum larangan berbicara pada waktu khutbah Jum’at tersebut, dan bagaimana pula pemahaman masyarakat tentang hal tersebut, begitupun dilihat dari pendapat para ulama’, serta alasan atau penyebab terjadinya ikhtilaf
dikalangan ulama’, bagaimana fiqih memandang hal tersebut. Apakah hal yang seperti itu sudah baik dan benar, dan pendapat yang mana yang harusnya kita ikuti dan dijadikan pedoman di dalam diri kita sebagai umat Islam yang menjadi warga negara Indonesia yang baik.
Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan metode kepustakaan dan case study and field research, di sini penulis menggali informasi dari buku, kitab, manuskrip yang ada, serta studi kasus dan lapangan , agar dapat dibandingkan dan diambil kesimpulan yang pantas dengan kondisi sosial masyarakat saat ini.
Dalam temuan penulis, setidaknya ada beberapa hal menarik yang penulis temukan, seperti penggunaan kata “Diamlah”. Maksudnya adalah
Perintah untuk mendengarkan khutbah Jum’at. Sebagian Ulama berpendapat bahwa, wajib hukumnya mendengarkan khutbah Jum’at, namun diperbolehkan membaca tasymit (mendo’akan orang bersin) dan menjawab salam pada waktu khutbah, karena hal tersebut hukumnya wajib. Jumhur ulama’ sependapat bahwa mendengarkan khutbah itu wajib, dan berbicara pada saat Khatib
membaca khutbah Jum’at hukumnya haram, sekalipun pembicaraan itu berupa perintah untuk kebajikan atau larangan dari kejahatan, dan tiada bedanya apakah seseorang dapat mendengar khutbah itu atau tidak. Berbeda dengan praktek yang terjadi dalam masyarakat sekarang ini, banyak dari mereka yang dalam mendengarkan khutbah tidak memperhatikan dengan sungguh- sungguh dan sering kali berbicara dengan temanya sendiri-sendiri. Hal inilah yang menjadi salah satu hal yang menarik dalam karya tulis ini. Semoga bermanfaat karya tulis ini buat kita semua. Wallahu a’lam.
Kata kunci: Larangan Berbicara Pada Waktu Khutbah Jum’at dan Implikasinya Terhadap Keabsahan Shalat.
vi
MOTTO
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at,
Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.”
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi saw. telah berkata: “Apabila engkau
katakan kepada temanmu pada hari Jum‟at „diam‟ sewaktu imam berkhutbah, maka sesungguhnya telah binasalah Jum‟atmu.” (Riwayat Bukhari)
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmatnya, yang telah memberikan taufiq dan inayah-nya, sehingga dapat tersusunlah karya tulis ini, salawat salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda agung Nabi Muhammad SAW, beliaulah Nabi yang memberi jalan terang bagi kita semua, amin.
Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan metode kepustakaan dan case study and field research, di sini penulis menggali informasi dari buku, kitab, manuskrip yang ada, serta studi kasus dan lapangan agar dapat dibandingkan dan diambil kesimpulan yang pantas dengan kondisi sosial masyarakat saat ini, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari Masyarakat sekitar belum sepenuhnya mengetahui pentingnya mendengarkan khutbah
Jum’at, dikarenakan memang mereka banyak yang belum mengetahui tentang
hukumnya. Jumhur ulama’ sependapat bahwa mendengarkan khutbah itu wajib, dan berbicara sementara Khatib berkhutbah haram, sekalipun pembicaraan itu berupa perintah untuk kebajikan atau larangan dari kejahatan, dan tiada bedanya apakah seseorang dapat mendengar khutbah itu atau tidak. Empat imam mazhab berbeda pendapat tentang hukum bicara pada waktu khutbah dibacakan bagi
orang yang tidak dapat mendengarnya. Syafi’i dan Hambali mengatakan: Boleh,
tetapi mustahab adalah diam. Hanafi berpendapat: Tidak boleh berbicara, baik bagi orang yang mendengar maupun yang tidak bisa mendengar. Malik berpendapat: Diam adalah wajib, baik jaraknya dekat maupun jauh. Akar dari
terjadinya ikhtilaf dikalangan ulama’ adalah berdasarkan pemahaman hadis dari
Rasulullah SAW. “Jika kamu berkata kepada temanmu, „Diamlah,‟ pada hari
Jum‟at, sementara imam sedang berkhutbah maka kamu telah berbuat sia-sia.”
Berdasarkan hadis tersebut, sebagian ulama’ yang tidak menghukumi wajib
mendengarkan khutbah beralaskan, perintah pada hadis tersebut bertentangan dengan dalil khitab yaitu, Ayat Al-qur’an dalam surat Al-A’raaf ayat 204.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun penelitian ini tidak akan bearti tanpa adanya dukungan, bantuan, dan kerja sama antara pihak-pihak yang berperan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh kareana itu pada kesempatan dengan penuh perasaan tulus penulis sampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :
1. Allah SWT
2. Bapak Prof. Dr. KH. Muhtarom HM, selaku Rektor UNISNU Jepara 3. Bapak Drs. H. Ahmad Bahrowi, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah 4. Bapak Hudi, SHI. M.S.I selaku Dosen pembimbing yang memberikan
bimbingan kepada penulis.
5. Para staff fakultas Syari’ah dan Hukum .
6. Petugas perpustakaan UNISNU yang tidak kapok melihat penulis yang sering keluar masuk.
viii
8. Semua pihak yang tidak bisa disebut satu-persatu.
Meskipun penulis telah merasa berupaya semaksimal mungkin dan dibantu oleh berbagai pihak, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu dalam penelitiam dan kemampuan penulis yang kurang maksimal. Untuk itulah, penulis mengharap kritik dan saran yang konstruktif guna perbaikan dan penyempurnaan dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dan bagi pembaca yang baik.
Jepara,...
ix
PERSEMBAHAN
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun penelitian ini tidak akan bearti tanpa adanya dukungan, bantuan, dan kerja sama antara pihak-pihak yang berperan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan dengan penuh perasaan tulus penulis sampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat
1. Kepada kedua orang tua saya. Bapak Abdul Basar, Spd.I dan ibu Marfu’ah. Karena beliaulah yang menjadi alasan megapa penulis bisa sampai pada tahap seperti ini.
2. Bapak Prof. Dr. KH. Muhtarom HM, selaku Rektor UNISNU Jepara. 3. Bapak Drs. H. Ahmad Bahrowi, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah. 4. Bapak Hudi, SHI. M.S.I selaku Dosen pembimbing yang memberikan
bimbingan kepada penulis.
5. Semua Dosen-Dosen yang telah memberi bimbingan pada perkuliahan penulis.
6. Semua staff UNISNU yang telah banyak membantu terselesaikannya kuliah penulis.
7. Adik saya Rizqiyatul Mukarromah dan saudara penulis, yang selalu memberikan semangat dan membantu kepada penulis, walau terkadang juga tidak sih.
8. Teman-teman penulis, yaitu: Shobirin (Kang pondok), M. Syakron Zadin (Wong Demak punya), Agus Budi Harjono (Kang Pondok) yang sangat merepotkan tetapi banyak juga membantu penulis, dan Semua kang pondok PPMN Tahunan Jepara yang sudah baik membantu dan ngasih tempat buat penulis untuk istirahat dikala lelah mengerjakan Skripsi. Serta Semua Geng
Mbolang.FC. yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu karena namanya
panjang-panjang Melebihi Rell kereta Uap.:) yang sudah banyak membantu dan memberi masukan kepada penulis, yang masukannya terkadang ada yang tidak masuk akal juga.
9. Buat Nenek penulis yang sekarang tinggal satu yang selalu mendo’akan penulis serta Semua Mas dan Mbak yang sering saya repotkan dan banyak juga membantu penulis.
10.Buat kamu, iya kamu (gak usah tolah-toleh), pak‟ane ngomong ngunu....?????. Kamulah salah satu alasan mengapa penulis harus lulus kuliah dengan tepat, terimakasih ya,,,,! Sopo yoooooo...???.
x
DAFTAR ISI
1. Halaman Judul... i
2. Halaman Persetujuan ... ii
3. Halaman Pengesahan ... iii
4. Pernyataan Keaslian ... iv
5. Abstrak ... v
6. Halaman Motto... vi
7. Halaman Kata Pengantar ... vii
8. Halaman Persembahan ... ix
9. Halaman Daftar Isi ... x
e. Tujuan Penelitian... 11
f. Telaah Pustaka... 11
g. Metodologi Penelitian ... 13
h. Sistematika Penulisan Skripsi ... 19
11.BAB II : Landasan Teori ... 23
A. Sedikit Gambaran Tentang Desa Ngroto Mayong Jepara ... 41
1. Letak Gografis ... 41
2. Struktur Organisasi Balai Desa ... 41
3. Angket Desa ... 42
B. Sekilas Tentang Masjid Baitussalam Desa Ngroto Mayong jepara.... 43
a. Sejarah Berdirinya ... 43
b. Lokasi dan Wilayah ... 45
c. Struktur Organisasi ... 45
d. Jadwal Waktu Adzan ... 46
e. Jadwal Imam (Nadir) Masjid... 46
f. Jadwal Bilal Jum’at ... 46
g. Jadwal Khatib Khutbah Jum’at ... 47
h. Sarana dan Prasarana ... 47
13.BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 48
xi
B. Analisis Hukum Berbicara Pada Waktu Khutbah Jum’at Menurut
Pendapat Para Ulama’ ... 50
C. Analisis Istimbat Hukum Ulama’ Tentang Larangan Berbicara Pada Waktu Khutbah Jum’at Sehingga Terjadi Perbedaan pendapat... 60
14.BAB V : Penutup ... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran-Saran... 65
C. Penutup ... 65
15.Daftar Pustaka ... 67
16.Daftar Riwayat Hidup ... 72