• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - ANALISIS PENGARUH ROA, DER, EPS, PBV, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Property And Real Estate yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2014) - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - ANALISIS PENGARUH ROA, DER, EPS, PBV, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Property And Real Estate yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2014) - repository perpustakaan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini sudah semakin pesat,

hal itu dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar

modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yang memungkinkan

para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk

portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat

keuntungan yang diharapkan (Harjito dan Aryayoga, 2009). Dampak

perkembangan pasar modal pada prinsipnya tertumpu pada dua hal yaitu

efisiensi sistem pasar modal dan kualitas produk yang diperdagangkan di

pasar modal.

Seiring dengan pesatnya perkembangan pasar modal, kebutuhan akan

informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan juga semakin

meningkat. Salah satu informasi yang banyak digunakan adalah informasi

akuntansi, informasi tersebut dapat diperoleh pada laporan keuangan.

Publikasi laporan keuangan perusahaan (emiten) merupakan saat-saat yang ditunggu oleh para investor di pasar modal karena dari publikasi laporan

keuangan tersebut para investor dapat mengetahui perkembangan emiten yang digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk membeli atau menjual

(2)

Informasi dalam laporan keuangan hendaknya memuat informasi yang

relevan dan mengungkapkan yang penting untuk diketahui oleh para

pengguna laporan keuangan tersebut khususnya para calon investor. Menurut

Trisye dan Simu (2013) menyatakan bahwa, sebelum melakukan investasi,

investor akan selalu memperhitungkan imbal hasil atas saham yang

dimilikinya, baik langsung maupun tidak langsung dengan

mempertimbangkan dua hal, yaitu expected return (tingkat pengembalian yang diharapkan) dan risk (risiko). Semakin tinggi risk (risiko) yang dihadapi seorang investor, semakin tinggi pula harapan investor untuk mendapat

keuntungan (expected return). Investor dapat melihat besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh terhadap sahamnya pada suatu perusahaan

dengan melakukan analisis pada laporan keuangan.

Berdasarkan laporan keuangan dapat diketahui kinerja perusahaan

dalam menjalankan kegiatan usaha dan kemampuan perusahaan dalam

mendayagunakan aktivitas usahanya secara efisien dan efektif serta faktor di

luar perusahaan, ekonomi, politik, financial dan lain-lain (Rasmin 2007). Menurut penelitian Kurnia (2013) analisis kinerja perusahaan dibutuhkan

investor dalam menilai tingkat pengembalian (return) saham. Apabila kinerja perusahaan baik maka harga saham akan meningkat sehingga return yang diterima oleh investor juga akan meningkat. Namun jika kinerja perusahaan

buruk maka investor tidak akan mau berinvestasi di perusahaan tersebut

(3)

Salah satu cara menilai kinerja suatu perusahaan dimasa yang akan

datang adalah dengan cara melakukan analisis terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Farkhan dan Ika (2013) mengatakan bahwa kinerja keuangan

dapat di ukur menggunakan rasio keuangan yang telah ditetapkan oleh

perusahaan, karena rasio keuangan merupakan suatu informasi yang dapat

menggambarkan hubungan antara berbagai macam akun (account) dari laporan keuangan dan juga dapat mencerminkan keadaan keuangan serta hasil

operasional perusahaan.

Investasi yang dilakukan para investor diasumsikan selalu didasarkan

pada pertimbangan yang rasional sehingga berbagai jenis informasi

diperlukan dalam pengambilan keputusan investasi. Secara garis besar

informasi yang diperlukan investor terdiri dari informasi yang bersifat

teknikal dan informasi fundamental. Informasi fundamental mengestimasikan

atau memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan

mengestimasikan nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga

dimasa yang akan datang, kemudian menerapkan hubungan variabel-variabel

tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham (Syauta & Widjaja, 2009).

Harga saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai

perusahaan meningkat atau prestasi manajemen dalam mengelola usahanya

sangatlah baik sehingga akan menaikan return saham. Return saham merupakan kelebihan harga jual saham diatas harga belinya (Arista dan

Astohar, 2012). Semakin tinggi harga jual saham diatas harga belinya, maka

(4)

menginginkan return yang tinggi maka investor harus bersedia menanggung risiko lebih tinggi, tetapi sebaliknya bila menginginkan return rendah maka risiko yang akan ditanggung juga rendah. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi return saham.

Faktor pertama yang mempengaruhi return saham yaitu Return on Assets (ROA). Rasio ini menggambarkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional

perusahaan. ROA yang semakin bertambah menggambarkan kinerja

perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan mendapatkan

keuntungan dari dividen yang diterima semakin meningkat, atau semakin

meningkatnya harga maupun return saham (Susilowati dan Turyanto, 2011). Faktor kedua yang mempengaruhi return saham yaitu Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh berapa bagian dari

modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi akibatnya para investor cenderung menghindari saham-saham yang memiliki

nilai Debt To Equity Ratio (DER) yang tinggi. Sebaliknya semakin kecil Debt to Equity Ratio (DER) semakin baik bagi perusahaan atau semakin aman utang yang harus diantisipasi dengan modal sendiri (Fakhruddin dan

Hardianto, 2001).

(5)

diperoleh oleh para pemegang saham, dimana tingkat laba (per lembar saham)

menunjukkan kinerja perusahaan terutama dari kemampuan laba yang

dikaitkan dengan pasar. Earning per share (EPS) menunjukkan bahwa semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya, maka hal tersebut akan

mempengaruhi return saham perusahaan di pasar modal.

Faktor keempat yang mempengaruhi return saham yaitu Price to Book Value (PBV) yang merupakan rasio antara harga pasar saham terhadap nilai bukunya (Sugiarto, 2011). Rasio ini menunjukan seberapa jauh sebuah

perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relatif terhadap jumlah

modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) maka semakin tinggi pula perusahaan dinilai oleh investor yang berakibat

positif terhadap return saham.

Faktor kelima yang mempengaruhi return saham yaitu ukuran perusahaan (Firm Size). Ukuran perusahaan (Firm Size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah

penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva (Solechan,

2009). Perusahaan yang berskala besar akan lebih mudah memperoleh

pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan yang besar

memiliki pertumbuhan yang relatif lebih besar dibandingkan perusahaan

(6)

Penelitian yang mengkaji pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap

return saham dilakukan oleh Nugroho (2009), Malintan dan Herawati (2013) memberikan hasil bahwa Return on Assets (ROA) berpengaruh positif terhadap return saham. Adapun hasil penelitian yang sama ditemukan oleh Ulupui (2008) menyatakan bahwa Return on Assets (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Akan tetapi, hasil penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Arista dan Astohar (2012) yang

menyatakan bahwa Return on Assets (ROA) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

Terkait dengan pengaruh Debt To Equity Ratio (DER), maka ada beberapa penelitian yang menguji pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap return saham antara lain penelitian yang dilakukan oleh Budialim (2013) menunjukan bahwa Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh positif terhadap return saham. Adapun penelitian yang dilakaukan oleh Susilowati dan Turyanto (2011) yang menyatakan bahwa Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Akan tetapi hasil penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Solechan (2009) yang

(7)

Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return

saham.

Penelitian empiris yang menunjukan pengaruh Earning per share

(EPS) terhadap return saham dilakukan oleh Solechan (2009) menyatakan bahwa Earning per share (EPS) berpengaruh positif terhadap return saham. Hasil penelitian yang sama ditemukan oleh Harsalim (2013) menyatakan

bahwa Earning per share (EPS) berpengaruh positif terhadap return saham. Sedangkan hasil penelitian berbeda dikemukakan oleh Arista dan Astohar

(2012) yang menyatakan bahwa Earning per share (EPS) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

Selanjutnya penelitian yang menggunakan variabel Price to Book Value (PBV) dalam hubungannya dengan return saham dilakukan oleh Arista dan Astohar (2012) menemukan hasil bahwa Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian yang sama ditemukan oleh Sugiarto (2011) yang mengatakan bahwa Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Akan tetapi, hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Mariati

(2009) dan Astohar (2010) yang mengatakan bahwa Price to Book Value

(PBV) tidak berpengaruh terhadap return saham.

Selanjutnya penelitian yang menggunakan variabel ukuran perusahaan

(8)

dengan hasil penelitian yang dilakukan Harsalim (2013) yang mengatakan

bahwa ukuran perusahaan (Firm Size) berpengaruh negatif terhadap return

saham.

Uraian diatas menunjukan bahwa hasil penelitian mengenai pengaruh

terhadap return saham masih belum mendapatkan hasil yang konsisten. Karena itulah peneliti termotivasi untuk meneliti kembali tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Penelitian ini penting dilakukan karena untuk membuktikan kembali terkait pengaruh ROA (Return on Assets), DER (Debt To Equity Ratio), EPS (Earning per share), PBV (Price to Book Value) dan ukuran perusahaan (Firm Size) terhadap return saham. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Arista dan

Astohar (2012) yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

return saham. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan sekarang adalah pada periode penelitian yang digunakan. Pada penelitian sebelumnya periode

yang digunakan yaitu tahun 2005-2009, sedangkan dalam penelitian ini

periode yang digunakan yaitu dari tahun 2012-2014. Penelitian ini juga

menambahkan variabel ukuran perusahaan (Firm Size) yang dalam penelitian sebelumnya tidak digunakan sebagai variabel independen yang

mempengaruhi terhadap return saham. Selain itu obyek yang digunakan dalam penelitian sebelumnya juga berbeda dengan penelitian yang akan

dilakukan. Pada penelitian sebelumnya obyek yang digunakan adalah

(9)

obyek yang akan digunakan adalah perusahaan property and real estate yang terdaftar di BEI.

Penelitian ini mengambil obyek pada perusahaan property and real estate karena di tengah melemahnya beberapa sektor industri dalam negeri, sektor property and real estate masih mencatatkan pertumbuhan yang positif pada tahun 2013-2014 sebesar 27,3% dan di perkirakan pada tahun 2015 akan

mengalami kenaikan yang lebih pesat sebesar 40% (Bisnis.com, 2015).

Peningkatan ini terutama digerakan oleh banyaknya pembangunan

pusat-pusat perdagangan, hunian mewah serta gedung-gedung perkantoran.

Gambaran ini tentunya dapat mempengaruhi tingkat return saham pada perusahaan property and real estate.

Diharapkan penelitian ini menjadi tolak ukur dalam memprediksi

kinerja perusahaan pada perusahaan property and real estate yang dapat bermanfaat bagi investor dan debitur dalam pengambilan keputusan investasi

maupun pinjaman.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ROA (Return on Assets) berpengaruh positif terhadap return

saham?

2. Apakah DER (Debt To Equity Ratio) berpengaruh negatif terhadap return

(10)

3. Apakah EPS (Earning per share ) berpengaruh positif terhadap return

saham?

4. Apakah PBV (Price to Book Value) berpengaruh positif terhadap return

saham?

5. Apakah ukuran perusahaan (Firm Size) berpengaruh positif terhadap

return saham?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka batasan permasalahan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Laporan keuangan perusahaan property and real estate yang telah dipublikasi di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode 2012-2014.

2. Laporan keuangan yang diteliti adalah laporan keuangan perusahaan

property and real estate yang berkaitan dengan ROA (Return on Assets), DER (Debt To Equity Ratio), EPS (Earning per share), Price to Book Value (PBV) dan ukuran perusahaan (Firm Size).

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan dalam perumusan

masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :

(11)

2. Untuk menguji DER (Debt To Equity Ratio) secara parsial berpangaruh negatif terhadap return saham.

3. Untuk menguji EPS (Earning per share) secara parsial berpangaruh positif terhadap return saham.

4. Untuk menguji PBV (Price to Book Value) secara parsial berpangaruh positif terhadap return saham.

5. Untuk menguji ukuran perusahaan (Firm Size) secara parsial berpengaruh positif terhadap return saham.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh atau diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman peneliti

mengenai kinerja perusahaan pada perusahaan property and real estate.

b. Memberikan hasil analisis mengenai pengaruh ROA (Return on Assets), DER (Debt To Equity Ratio), EPS (Earning per share), Price to Book Value (PBV) dan ukuran perusahaan (Firm Size) terhadap

return saham pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di BEI.

c. Dapat digunakan sebagai pembanding dengan penelitian terdahulu dan

(12)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Investor

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu

pertimbangan atau bahan referensi bagi investor dalam

memutuskan untuk melakukan investasi.

b. Bagi Debitur

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu

pertimbangan atau bahan referensi bagi kreditur dalam

pengambilan keputusan untuk peminjaman.

c. Bagi Pihak Akademis

Dapat memberikan informasi dan memberikan konstribusi bagi

perkembangan ilmu pengetahuan terutama penelitian yang

Referensi

Dokumen terkait

Ditambahkan oleh Flechner (1974), jika terkait pemerintah, tujuan Bank Tanah dapat mencakup (i) membentuk pertumbuhan wilayah; (ii) menata perkembangan kota; (iii)

Penelitian ini mengkaji tentang penerapan salah satu konsep dalam kalkulus, yaitu turunan, yang merupakan hasil bagi diferensial. Turunan erat hubungannya

Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon sudi kiranya Bapakllbu berkenan mengijinkan untuk menyebarkan angket di tempat Bapakllbu yang selanjutnya akan digunakan

Hubungan Banyaknya Media Massa dengan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja di SMU. Negeri

Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil.Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan

024.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan 2037 Pengelolaan Urusan Tata Usaha, Keprotokolan, Rumah Tangga, Keuangan, dan

[r]

Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah 50 remaja sampai dewasa (usia 17-50 tahun), yang mempunyai handphone / smartphone dan sudah pernah melakukan