PELABELAN TOTAL AJAIB SISI PADA GRAF CYCLE SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Matematika
Oleh :
Albertus Magnus Dony Putra Perkasa
NIM : 141414105
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
EDGE MAGIC TOTAL LABELLING ON CYCLE SKRIPSI
Submitted As The Partial Fulfillment Of The Requirements To Obtain A Bachelor Of Education Degree
On Mathematics Education Study Program
By :
Albertus Magnus Dony Putra Perkasa
NIM : 141414105
MATHEMATICS EDUCATION STUDY PROGRAM
MAJORING IN MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES EDUCATION FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION
SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak memuat karya
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 Januari 2019
Penulis,
v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Albertus Magnus Dony Putra Perkasa
NIM : 141414105
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PELABELAN TOTAL AJAIB SISI PADA GRAF CYCLE
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 14 Januari 2019
Yang menyatakan
vi
Kata Kata Motivasi
Greget itu Prinsip
~Mad Dog~
Tidak Ada Skripsi Tanpa Revisi
~Dony Putra Perkasa~
Hidup Seperti Lary
vii
ABSTRAK
Albertus Magnus Dony Putra Perkasa. 2019. Pelabelan Total Ajaib Sisi Pada Graf Cycle. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Graf merupakan himpunan pasangan dimana merupakan himpunan tak kosong titik dan merupakan himpunan pasangan elemen yang berbeda pada . Elemen disebut titik atau vertex dan elemen disebut sisi atau
edge . Jika maka merupakan himpunan pasangan dimana dengan dan masing masing merupakan ujung dari , atau dengan kata lain menghubungkan titik dan titik . Setiap elemen pada dan elemen pada dapat diberikan label, dan dinamakan dengan pelabelan graf.
Misalkan A merupanan himpunan { | | | |} dengan | | pada graf Cycle, (3) mengetahui rentang konstanta ajaib pada graf Cycle.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah : (1) graf Cycle menggunakan program MATLAB 7.1 .
viii
ABSTRACT
Albertus Magnus Dony Putra Perkasa. 2019. Edge Magic Total Labeling On Cycle. Majoring In Mathematics And Natural Sciences Education. Faculty Of Teacher Training And Education. Sanata Dharma the total magic side on the graph or edge labeling total magic is a wise mapping that maps each element of point and line to the set of natural numbers , or can be written for the function . so that for magic constants to be found with for each and are magic constants which if evaluated on each side of the graph will have a value the same constant.
The purpose of this study is to: (1) to find out whether side magic labeling also applies to the Cycle graph, (2) to know how to label the Cycle graph, (3) to find out the magic constant range of the Cycle graph.
The results obtained from this study are: (1) graph Cycle It has magic labeling if , (2) graf Cycle It has side magic labeling which is divided
ix
KATA PENGANTAR
Terimakasih Tuhan atas penyertaan mu saya dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan lancar, oleh karena itu puji dan syukur saya harturkan ke hadirat mu.
Selama melakukan penelitian ini, penulis mendapat berbagai bantuan dari
sana sini oleh banyak pihak yang mendukung peuh usaha saya dalam
menyelesaikan skripsi ini guna menyelesaikan studi S1 saya di jurusan Pendidikan
Matematika. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang selalu memberi petunjuk dan arah serta yang memberi
inspirasi dalam memilih judul skripsi.
4. Pius Sutrisno dan Heronima Sri Lestari Rahayu selaku orang tua penulis
yang selalu memberi doa, semangat dan dukungan kepada penulis selama
penyusunan skripsi ini.
5. Erina Wulansari dan Monica Septiani Eka Yunitasari sebagai teman
seperjuangan satu pembimbing dan memberi motivasi untuk menyusul
mereka lulus.
x
7. Anastasia Ana Ayu Kusuma Jati yang selalu memberi semangat dan
motivasi dalam menyelesaikan skripsi.
8. Yohanes Endra Permana dan Ignasius Dwi Cahyo Nugroho yang selaku
kakak kandung saya yang selalu memotivasi saya untuk menyelesaikan
skripsi.
9. Sahabat sahabat saya yang setia menemani setiap langkah saya dari saya
memilih jurusan di pendidikan matematika sampai saya mengerjakan
skripsi hingga selesai
10. Saudara saya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang telah
membant saya dalam doa.
11. Serta semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Penulis berharap agar hasil karya ini dapat berguna bagi para pembaca.
Terima kasih.
Yogyakarta, 14 Januari 2019
Penulis
xi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v
Kata Kata Motivasi ... vi
G. Sistematika penulisan ... 6
BAB II ... 8
PELABELAN TOTAL AJAIB SISI PADA GRAF CYLE ... 20
A. Perhitungan Dasar Pelabelan Total ... 20
xii
1. Batas jumlah label titik atau ... 23
2. Batas nilai konstanta ajaib ... 23
C. Pelabelan Total Ajaib Sisi Pada Graf Cycle ... 26
1. Pelabelan total ajaib sisi pada graf Cycle ganjil ... 26
2. Pelabelan total ajaib sisi pada graf Cycle genap ... 29
3. Pelabelan total ajaib sisi pada graf Cycle genap ... 29
BAB IV ... 31
ALGORITMA PELABELAN TOTAL AJAIB SISI GRAF CYCLE ... 31
A. Proses pelabelan pada graf Cycle ... 31
B. Diagram alur pelabelan pada graf Cycle ... 32
C. Deskripsi Algoritma Pelabelan Total Sisi Ajaib Menggunakan MATLAB 7.1 41 D. Simulasi Pelabelan Total Sisi Ajaib Dengan Menggunakan Aplikasi MATLAB 7.1 ... 46
E. Kekurangan pada pelabelan sisi graf Cycle ... 49
F. Pemanfaatan Pelabelan Ajaib pada Graf Cycle ... 50
BAB V ... 57
PENUTUP ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 57
Daftar Pustaka ... 58
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Denah rumah ... 1
Gambar 1.2 Denah ilustrasi waktu perjalanan ... 2
Gambar 1.3 Pelabelan toal ajaib sisi graf Cycle dengan = 9 ... 4
Gambar 1.4 Pelabelan total tidak ajaib sisi graf Cycle ... 5
Gambar 2.1 graf ... 11
Gambar 2.2 gelang atau loop ... 12
Gambar 2.3 Graf dengan sisi atau rusuk ganda ... 12
Gambar 2.4 Graf Cycle ... 13
Gambar 2.5 Graf Berarah ... 14
Gambar 2.6 Pelabelan Total Ajaib Sisi Pada Graf Cycle... 18
Gambar 2.7 Pelabelan total ajaib titik graf roda ... 19
Gambar 2.8 Pelabelan total ajaib ... 19
Gambar 3.1 Graf Cycle ... 21
Gambar 4.1 Diagram flowcart... 33
Gambar 4.2 Diagram flowcart 2... 34
Gambar 4.3 Diagram Flowcart 3 ... 35
Gambar 4.4 Diagram folwcart 4... 36
Gambar 4.5 Diagram flowcart 5... 36
Gambar 4.6 Diagram flowcart 6... 37
Gambar 4.7 Diagram flowcart 7... 38
Gambar 4. 8 Diagram flowcart 8... 38
Gambar 4.9 Diagram flowcart 9... 39
Gambar 4.10 Diagram flolwcart 10 ... 40
Gambar 4.11 Diagram flowcart 11... 40
Gambar 4.12 Diagram flowcart 12... 41
Gambar 4.13 Input matlab... 46
Gambar 4.14 Hasil output ... 47
Gambar 4.15 Graf Cycle ... 47
xiv
Gambar 4.17 Pelabelan ajaib sisi graf cycle ... 48
Gambar 4.18 letak tatanan komputer ... 51
Gambar 4.19 hasil output dengan ... 52
Gambar 4.20 hasil output untuk ... 54
Gambar 4.21 contoh penerapan... 55
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagai petugas atau karyawan sebuah kantor pos, menjadi hal
yang biasa bagi petugas untuk mengantarkan sebuah paket barang ke
tempat yang menjadi tujuan dari pengirim paket barang tersebut. Dan
untuk mengantarkan paket barang tersebut, petugas biasanya menyusun
nya berdasarkan alamat yang dituju dari sang pengirim paket barang, agar
saat mengantarkan barang dapat menjadi satu jalur, atau tidak berlawanan
arah. Semisal dalam pengiriman barang tersebut, diilustrasikan seperti
gambar dibawah ini :
Gambar 1.1 Denah rumah
Dalam gambar ilustrasi di atas, seorang petugas pengantar barang
dengan jalur yang sudah ditetapkan. Dalam perjalanan seorang petugas
pengantar barang tersebut, waktu yang diperlukan untuk mengirim semua
paket barang digambarkan seperti ilustrasi dibawah ini :
Gambar 1.2 Denah ilustrasi waktu perjalanan
Dari gambar ilustrasi di atas, terlihat bahwa disetiap jalan dan
persimpangan terdapat waktu untuk dilalui seorang pengantar paket
barang. Dan bila dicermati lagi, gambar diatas terdiri dari titik dan garis
yang masing-masing diberi label waktu tempuh, dan dapat dikatakan
gambar diatas merupakan sebuah pelabelan graf. Dan karena jalur yang
digambarkan pada ilustrasi di atas merupakan jalur yang tertutup, dengan
kata lain jalur yang dilalui dari kantor pos dan kembali ke kantor pos lagi,
maka jalur pada ilustrasi di atas dapat dikatakan sebagai graf Cycle.
Graf dalam matematika didefinisikan sebagai pasangan dua
titik, dan himpunan atau bisa disebut dengan himpunan tak kosong
garis. dan setiap elemen dan pada graf tersebut dapat
diberikan label atau penomoran, pemberian label pada graf tersebut
dikatakan sebagai pelabelan graf.
Pelabelan pada graf pertama kali dikembangkan oleh Sedlacek
pada tahun 1963, dan mendefinisikan graf dengan label sisi ajaib dengan
rentang nilai tertentu, dengan menjumlahkan 2 titik yang dihubungkan
dengan garis tersebut. Kemudian pelabelan graf juga dikaji oleh Stewart
pada tahun 1966, kemudian Kotzig dan Rosa juga mengkaji pelabelan graf
ini pada tahun 1970 dengan istilah valution. Kemudian Kotzig dan Rosa
mendefinisikan pelabelan total ajib dengan label mulai dari 1 sampai
dengan , atau kalau dinyatakan dalam bentuk himpunan
sebagai himpunan { | | | |}
Pelabelan graf ini memiliki aplikasi yang cukup luas seperti
dibidang jaringan komunikasi, pengkodean, dan lain lain. Contohnya saja
aplikasi penggunaan pelabelan graf ini adalah pada pembuatan user ID
sebuah game online, maupun sebagai pembuatan voucher isi ulang kuota.
Pelabelan ajaib sisi graf merupakan fungsi bijektif yang
memetakan himpunan ke himpunan { | | | |}.
Sedemikian hingga untuk konstanta ajaib berlakulah
. Bila penjumlahan label sisi dan titik pada graf
pada graf tersebut, maka dapat dikatakan pelabelan tersebut adalah
pelabelan ajaib. Contohnya saja pada graf Cycle dibawah ini.
Gambar 1.3 Pelabelan toal ajaib sisi graf Cycle dengan = 9
Dari gambar 1.1 di atas terlihat bahwa untuk konstanta ajaib pada
graf Cycle adalah 9, perhatikan bahwa jumlah dari 2 titik dan garis yang
menghubungkan tersebut diberi label sedemikian hingga untuk setiap sisi
pada graf tersebut memiliki jumlah label yang sama yaitu 9. Maka dapat
dikatakan untuk pelabelan graf Cycle seperti gambar 1.1 di atas adalah
Gambar 1.4 Pelabelan total tidak ajaib sisi graf Cycle
Pada gambar 1.2 di atas bukan pelabelan ajaib sisi pada graf
Cycle , karena bila di evaluasi ,maka pelabelan
untuk gambar 1.2 tersebut bukan pelabelan ajaib sisi.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
pelabelan ajaib pada graf Cycle.
B. Batasan masalah
Pada skripsi ini akan membahas graf Cycle dan pelabelan
total ajaib sisi dengan konstanta ajaib dengan batas terkecil dan batas
terbesar.
C. Rumusan masalah
Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah yang sudah
dijabarkan di atas, maka untuk rumusan masalah yang diambil adalah :
1. Apakah pelabelan ajaib sisi berlaku pada graf Cycle?
2. Bagaimana cara memberikan pelabelan terhadap graf Cycle?
3. Bagaimana menentukan nilai konstanta ajaib pada graf Cycle ?
D. Tujuan penelitian
1. Mengetahui apakah pelabelan ajaib juga berlaku pada graf Cycle
2. Mengetahui cara pelabelan ajaib sisi pada graf Cycle
E. Manfaat penelitian
1. Menambah pengetahuan mengenai pelabelan ajaib pada graf .
2. Sebagai motivasi mengajarkan kepada anak anak untuk menyukai
pelajaran menghitung.
3. Mengetahui bahwa terdapat konstanta ajaib pada pelabelan sisi graf
.
4. Mengetahui aturan untuk memberi pelabelan pada graf agar
dapat menemukan konstanta ajaib.
F. Metode penelitian
1. Mengumpulkan beberapa dokumen yang berhubungan dengan
pelabelan ajaib pada graf Cycle.
2. Membaca dan mempelajari dokumen tersebut.
3. Menganalisis rentan nilai konstanta ajaib pada graf Cycle.
4. Mengetahui cara memberi label pada graf Cycle.
5. Bereksperimen untuk graf Cycle.
6. Menentukan konstanta ajaib untuk graf Cycle.
7. Menemukan aturan pelabelan sisi.
G. Sistematika penulisan
Pada bab 1 ini diisikan dengan pendahuluan, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
metode penelitian.
BAB 2 : Kajian Pustaka
Pada bagian ini akan dibahas mengenai definisi mulai dari graf,
bobot titik, bobot sisi, sampai pelabelan pada graf.
BAB 3 : Pelabelan Total Ajaib pada Graf Cycle
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai cara menentukan
konstanta ajaib , rentang nilai kontata ajaib .
BAB 4 : Algoritma Pelabelan Total Ajaib pada Graf Cycle
Pada bab 4 ini menjelaskan mengenai algoritma pelabelan total
sisi ajaib pada graf Cycle dengen menggunaka program MATLAB
7.1.
BAB 5 : Penutup
Pada bab 5 ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Himpunan
Menurut George cantor, himpunan adalah sekelompok objek yang
memiliki kesamaan sifat yang dapat didefinisikan dengan jelas. Sebagai
contoh :
Himpunan hewan berkaki 4
{ }
Himpunan bilangan asli atau
{ }
Berikut adalah beberapa istilah yang biasanya digunakan dalam himpunan:
Misal { } , { } , dan { } maka :
1. Himpunan semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang menunjukan semua
anggota, maka dalam kasus di atas himpunan semestanya
dalam contoh di atas maka, himpunan A gabungan himpunan B
4. Irisan
Irisan dari himpunan disimbolkan dengan notasi . dan
dalam contoh di atas maka , himpunan A irisan himpunan B
{ }
5. Selisih
Selisih dari himpunan disimbolkan dengan notasi . dan
dalam contoh di atas maka , himpunan A selisih himpunan B
{ }
B. Pengertian Relasi
Misal dan merupakan himpunan tak kosong. Maka hasil kali
silang kartesius dengan dan himpunan semua pasangan
dengan dan (Bartle, 2010 : Halaman 5).
{ | }
Relasi itu sendiri dapat dinyatakan menjadi 3, yatu : diagram
panah, himpunan pasangan berurutan, diagram kartesius.
C. Pengertian Fungsi
Dalam matematika, fungsi merupakan relasi yang bersifat khusus.
Misal dan merupakan sebuah himpunan, maka dapat
dikatakan fungsi, untuk setiap berpasangan dengan tepat satu
1) Pemetaan Injektif
Misal merupakan sebuah fungsi, dengan ,
dikatakan sebagai pemetaan injektif atau pemetaan satu-satu jika
memenuhi :
Sebagai contoh, misal merupakan sebuah fungsi :
2) Pemetaan Surjektif
Misal merupakan sebuah fungsi, dengan . dapat
dikatakan sebagai pemetaan surjektif atau pemetaan pada jika
memenuhi :
Sebagai contoh, misal merupakan sebuah fungsi :
3) Pemetaan Bijektif
Misal merupakan sebuah fungsi, dengan . dapat
dikatakan sebagai fungsi bijektif atau korespondensi satu-satu, bila
fungsi tersebut memenuhi sifat injektif dan surjektif.
D. Pengertian Graf
Graf merupakan kumpulan atau himpunan dari titik yang kemudian
juga mendefinisikan graf sebagai himpunan pasangan dimana
merupakan himpunan tak kosong dan himpunan pasangan elemen yang
berbeda pada . Elemen disebut titik atau vertex dan elemen disebut
sisi atau edge . Jika maka merupakan himpunan pasangan
dimana dengan dan masing masing
merupakan ujung dari , atau dengan kata lain menghubungkan titik
dan titik .
Graf terdiri dari 2 himpunan yang berhingga, yaitu himpunan titik
yang tidak kosong atau dapat disimbolkan dengan notasi dan
himpunan garis yang dapat disimbolkan dengan notasi yang
menghubungkan antara 2 titik (Siang, 2002 : Halaman 187). Jadi suatu
graf adalah pasangan himpunan tak kosong titik atau dan himpunan
Berikut beberapa definisi yang berhubungan dengan graf ( Munir , 2001)
1. Gelang atau Loop
Suatu sisi dikatakan memiliki gelang atau loop jika ujung salah
satu sisinya berawal dan berakhir pada titik yang sama (Munir , 2005).
Lihat gambar 2.2 dibawah ini :
Gambar 2.2 gelang atau loop
2. Rusuk ganda
Suatu graf dikatakan memiliki rusuk ganda bila terdapat sepasang
titik, katakanlah titik dan yang menjadi sebuah ujung titik atau
simpul dari 2 buah garis.
Gambar 2.3 Graf dengan sisi atau rusuk ganda
3. Bertetangga atau Adjacent
4. Berisian atau Incident
Untuk sebarang sisi pada graf dapat dikatakan bersisian apabila
terdapat sisi yang memiliki ujung sisi yaitu titik dan titik dimana
(Munir, 2001). Dan apabila suatu sisi memiliki ujung yang
sama, maka dapat dikatakan sebagai gelang atau loop .
5. Lintasan atauPath
Lintasan pada graf G adalah barisan titik atau vertex yang
membentuk sebuah jalur pada graf tersebut. Sebagai contoh, lihat gambar
2.1 , pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa
merupakan sebuah lintasan, sedangkan untuk
merupakan lintasan tertutup.
6. Lingkaran atau Cycle
Graf lingkaran atau Cycle merupakan graf dengan lintasan tertutup
dan dinotasikan dengan dengan v buah garis atau sisi.
Gambar 2.4 Graf Cycle
𝑣 𝑣
𝑣
𝑣 𝑒
𝑒 𝑒
Sebagai contoh lihat gambar 2.4, gambar di atas adalah gambar
graf lingkaran atau Cycle , yaitu graf tertutup dengan lintasan
.
7. Graf tak berarah
Sebuah graf dikatakan sebagai graf tidak berarah apabila pada ruas
garis atau sisi pada graf tersebut yang menghubungkan antara 2 titik tidak
diberi arah. Sehingga urutan pasangan titik pada graf tersebut tidak
diperhatikan. Sebagai contoh lihat pada gambar 2.4 . pada gambar di atas
terlihat bahwa pasangan titik dan sama, karena sisi yang
menghubungkan antara 2 titik tersebut tidak terdapat arah.
8. Graf berarah
Sebuah graf G dikatakan berarah apabila pada ruas garis atau sisi
yang menghubungkan antara 2 titik tersebut diberi arah. Sehingga
mengakibatkan urutan pasangan titik tersebut juga diperhatikan.
Gambar 2.5 Graf Berarah
𝑣 𝑣
𝑒
𝑒
𝑒 𝑒
𝑒
Pada gambar di atas maka terlihat jelas bahwa untuk titik adalah
sebagai titik awal, dan titik sebagai titik terminal, atau dapat
dinotasikan dengan .
9. Graf berbobot
Suatu graf dikatakan graf berbobot apabila tiap sisi dan titik pada
graf tersebut diberi label. Tiap 1 titik hanya diberikan 1 label dan tiap 1
sisi juga diberikan label, sehingga semua elemen sisi dan titik pada graf
akan memiliki label yang berbeda satu sama lain.
Pada graf berbobot ini, terdapat 2 jenis yaitu bobot titik dan bobot
sisi. Untuk bobot titik dengan menghitung :
∑
Dimana dan . Dan untuk bobot sisi dengan
menghitung
( ) ( ) ( )
Dimana dan .
Masing masing dari bobot titik dan bobot sisi tersebut memiliki
keunikan tersendiri, yaitu memiliki nilai yang sama apa bila menghitung
bobot sisi atau bobot titik pada graf tersebut. Dan keunikan ini yang
Untuk bobot titik, maka dinamakan dengan pelabelan ajaib pada
titik graf , dan untuk bobot sisi, maka dinamakan dengan pelabelan ajaib
pada graf.
10. Bobot Titik
Bobot titik merupakan jumlah dari label yang diperoleh dari titik
dengan menjumlahkan semua ruas sisi yang memiliki ujung titik
yang sama dengan ( Stewart , 1966) , sehingga dapat dinotasikan
dengan :
∑
11. Bobot Sisi
Bobot sisi merupakan jumlah dari label yang diperoleh dengan
menjumlahkan label yang terdapat pada 2 buah titik yang bertetangga yang
dihubungkan dengan label ruas garis yang menghubungkan kedua titik
tersebut ( Stewart , 1966 ) .sehingga dapat dinotasikan dengan :
E. Pelabelan Graf
Pelabelan graf pada titik dan sisi dengan memetakan setiap elemen
untuk memberikan label pada tiap titik dan sisi pada graf yang mungkin
akan ada sebanyak { | | | |} .
Pelabelan graf apabila di evaluasi, maka akan ada yang namanya
bobot titik dan bobot sisi (Walis, W. D. 2001) . Misal merupakan sebuah
himpunan dengan { | | | |} dan merupakan sebuah
fungsi dengan , sehingga untuk bobot titik dan bobot sisi
disimbolkan dengan . Misal dan merupakan sisi pada graf
yang salah satu ujung dari sisi tersebut adalah titik , sehingga untuk
bobot titik diperoleh :
∑ ( )
Misal untuk dan dengan ujung dari sisi
tersebut adalah titik dan titik , sehingga untuk bobot sisi diperoleh :
( ) ( )
Berdasarkan bobot titik dan bobot sisi, maka pelabelan graf dibagi
menjadi :
1. Pelabelan tidak ajaib
Suatu graf dikatakan tidak memiliki pelabelan ajaib jika
label pada titik dan label pada garis graf tersebut dievaluasi
dengan menggunakan bobot titik atau bobot sisi tidak memiliki
2. Pelabelan ajaib
Suatu graf dapat dikatakan memiliki pelabelan ajaib jika
label tidak titik dan tiap sisinya di evaluasi dengan bobot sisi
maupun dengan bobot titik, akan memiliki nilai yang sama.
Berdasarkan pelabelan ajaib pada graf, maka pelabelan ajaib pada
graf dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Pelabelan Total Ajaib Sisi Pada Graf
Pelabelan ajaib pada sisi graf ini dengan memulai pelabelannya
terhadap tiap titik pada graf tersebut, dengan syarat dan ketentuan
tertentu sedemikian hingga tiap titik pada graf tersebut memiliki label
yang tepat untuk menentukan nilai kontanta ajaib , dan kemudian
dilanjutkan dengan memberi label pada sisi graf dengan cara
untuk setiap yang sudah dibeli label.
Gambar 2.6 Pelabelan Total Ajaib Sisi Pada Graf Cycle
2. Pelabelan Total Ajaib Titik Pada Graf
Pelabelan ajaib pada titik graf ini dengan memulai
pelabelannya terhadap sisi graf tersebut, dengan syarat dan ketentuan
tertentu sedemikian hingga tiap sisi pada graf tersebut memiliki label
dilanjutkan dengan memberi label pada tiap titik pada graf tersebut
dengan cara ∑ untuk setiap yang sudah diberi label.
Gambar 2.7 Pelabelan total ajaib titik graf roda
3. Pelabelan Total Pada Graf
Pelabelan total pada graf ini adalah pelabelan dengan memberi
pelabelannya langsung terhadap sisi dan titik pada graf tersebut,
namun dengan syarat dan ketentuan tertentu sedemikian hingga pada
graf tersebut bila dievaluasi dengan menggunakan bobot titik dan
bobot sisi akan memiliki nilai yang masing masing sama.
20 BAB III
PELABELAN TOTAL AJAIB SISI PADA GRAF CYLE
A. Perhitungan Dasar Pelabelan Total
Karena pada graf Cycle , banyaknya elemen titik sama
dengan banyaknya elemen sisi, misal | | menyatakan banyaknya
elemen titik dan | | menyatakan banyaknya elemen sisi, sehingga
| | | | dengan .
Berdasarkan defisini, pelabelan total sisi pada graf
merupakan sebuah fungsi bijektif , dengan
{ } . Karena pada graf memiliki buah
titik dan buah sisi, sehingga untuk dan
, maka konstanta ajaib pada graf
tersebut dapat dicari dengan :
(3.1)
Dengan adalah konstanta ajaib pada graf tersebut,
dan pada sisi dan untuk setiap garis . maka dapat dikatakan bahwa merupakan konstanta ajaib dari graf tersebut (W.
D. Wallis : hal 17).
Karena graf memiliki buah titik dan buah sisi yang sama
banyak, maka banyaknya label yang diperlukan untuk memberi label
Gambar 3.1 Graf Cycle
Misal adalah total label titik, dan adalah total label sisi,
dan pada graf Cycle , perhitungan label titik dihitung 2 kali,
sedangkan label sisi di hituung 1 kali, sehingga:
Karena pada graf Cycle memiliki buah titik dan buah sisi,
maka
∑
Karena pada pelabelan graf , jumlah nilai untuk label
titiknya juga terbatas, misalkan saja adalah himpunan terbatas dengan
{ } untuk label titiknya, dan adalah jumlah dari semua
label titik pada graf tersebut.
Misal untuk titik 1 sampai titik diberi label dengan bilangan
asli pertama, maka jumlah label titik tersebut :
∑
Kemudian bisa juga untuk label titiknya diberikan label dengan
label sampai , sehingga untuk label :
graf, dapat dibuat sebuah pelabelan baru dengan aturan :
B. Perhitungan Dasar Pelabelan Total Ajaib Sisi Pada Graf Cycle
Graf Cycle adalah graf reguler dengan derajat 2, sehingga
banyak titik dan garis nya sama.
1. Batas jumlah label titik atau
Karena adalah jumlah semua label titiknya, dan pada graf
Cycle banykanya titik dan sisi sama.
maka dengan menggunakan jumlahan notasi sigma, batas
menjadi :
Sehingga diperolehlah batas untuk jumlah total label titik pada
graf Cycle dengan batas jumlah titiknya diantara :
Dengan
(3.4)
2. Batas nilai konstanta ajaib
Karena terbatas, maka untuk konstanta ajaib nya juga
terbatas, karena konstanta ajaib dipengaruhi oleh batas jumlah label
titik atau pada graf Cylce . dan berdasarkan persamaan (3.2) maka
diperolehlah :
Subtitusikan kedalam pertidaksamaan (3.4)
Ketiga ruas dibagi dengan , sehingga diperoleh
Sehingga diperolehlah batas untuk jumlah total label titik pada
ajaib pada graf Cycle dengan genap
Sehingga sekarang diperolehlah batas atas dan batas bawah
untuk konstanta ajaib pada graf Cycle dengan masing masing untuk
. Dan untuk batas konstanta ajaib pada genap yaitu
.
C. Pelabelan Total Ajaib Sisi Pada Graf Cycle
Pada pelabelan total sisi ajaib pada graf ini ada banyak
cara untuk menentukan konstanta ajaib . Dari pertidaksamaan di atas,
dapat dilihat bahwa untuk konstanta ajaib memiliki batas atas dan
batas bawah, namun tidak selalu untuk setiap yang berada diantara
batas bawah dan batas atas tersebut selalu terdapat konstanta ajaib .
Kontanta ajaib pada graf Cycle memiliki buah kontanta
ajaib, maka dari itu konstanta ajaib dapat diperoleh dari persamaan
(3.2) menjadi :
(3.8)
1. Pelabelan total ajaib sisi pada graf Cycle ganjil
Untuk jumlah label titik pada graf Cycle dengan ganjil, label
titik nya
Misal , sehingga diperolehlah
Karena , maka . kemudian
subtitusikan ke persamaan (3.8).
(
)
Karena , maka
Untuk ganjil dengan , maka dapat
ditentukan konstanta ajaib .
Untuk jumlah label titik pada graf Cycle dengan genap, maka
diperolehlah :
Misal , sehingga diperolehlah
Karena , maka . kemudian
subtitusikan ke persamaan (3.8).
(3.9)
2. Pelabelan total ajaib sisi pada graf Cycle genap
Untuk konstanta ajaib pada graf Cycle dengan
, maka . kemudian subtitusikan kedalam persamaan
(3.9) sehingga diperolehlah
Untuk genap dengan , maka dapat
ditentukan konstanta ajaib .
3. Pelabelan total ajaib sisi pada graf Cycle genap
Untuk konstanta ajaib pada graf Cycle dengan ,
maka . kemudian subtitusikan kedalam
persamaan (3.9) sehingga diperolehlah :
Untuk genap dengan , maka dapat
31
BAB IV
ALGORITMA PELABELAN TOTAL AJAIB SISI GRAF
CYCLE
Pada pelabelan total sisi ajaib graf Cycle, label yang diberikan
untuk tiap titik dan sisi graf Cycle akan ada sebanyak
{ | | | |}, dengan aturan tertentu yang membuat jumlah tiap
total tiap titik pada graf Cycle mempengaruhi untuk nilai k ajaib, dimana k
merupakan konstanta ajaib dengan menjumlahkan
( ) , dimana dan ( ) masing masing merupakan label titik
pada graf Cycle dan merupakan label sisi.
A. Proses pelabelan pada graf Cycle
Pada pelabelan ini, tiap titik dan tiap sisi dinotasikan sendiri
dengan dan , dengan dan akan ada sebanyak . berikut simbol
simbol yang akan digunakan pada pelabelan graf Cycle .
Simbol Keterangan
Label titik pada graf Cycle yang dimulai dari , ,
... ,
Label sisi pada graf Cycle yang dimulai dari ,
32
Konstanta ajaib pada graf Cycle
Matrik yang berisikan hasil dari label yang sudah diperoleh
Matrik berukuran yang berisikan bilangan noll yang
yang akan digunakan untuk membuat label titik
Matrik berukuran yang berisikan bilangan noll yang
yang akan digunakan untuk label titik
Matrik berukuran yang berisikan bilangan noll yang
yang akan digunakan untuk membuat label sisi
B. Diagram alur pelabelan pada graf Cycle
Dalam memangun sebuah program untuk algoritma ini, diperlukan
sebuah rancangan terlebih dahulu untuk memulainya, dengan mula mula
merancang program tersebut dengan menggambar diagram flowcart,
kemudian membuat sebuah algoritma dari diagram flowcart tersebut, dan
yang terakhir adalah membahasakan kembali program tersebut kedalam
bahasa pemrograman MATLAB 7.1 .
Berikut adalah diagram flowcart alur pelabelan graf. Dan pada
diagram tersebut dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu input, proces,
Gambar 4.1 Diagram flowcart
Dalam diagram flowcart diatas, pelabelan menjadi 3 bagian, yaitu
bagian input, proses, dan output.
1. Bagian input
Pada bagian input ini, diawali dengan memasukan banyak titik
yang diinginkan, dalam hal ini banyak nilai dengan syarat .
setelah memasukan nilai v, maka akan program akan membaca nilai
apakah nilai memenuhi syarat , apabila nilai sudah
memenuhi makan langkah selanjutnya program akan membaca apakah
nilai tersebut atau atau
. dan apabila nilai tidak memenuhi maka langkah
selanjutnya program akan mengulangi dengan memasukan nilai v
Gambar 4.2 Diagram flowcart 2
2. Bagian proses
Setelah program membaca nilai v, maka langkah selanjutnya
adalah bagian proses. Berdasarkan diagram flowcart diatas terbagi
menjadi 3 bagian yang terdiri dari , ,
. Pada pelabelan ini, matrik yang berukuran
akan digunakan untuk penomoran pada graf cycle, dan matrik yang
berukuran akan digunakan untuk label tiap titik pada graf cycle,
dan matrik yang berukuran akan digunakan untuk label tiap
sisi pada graf cycle
a.
Pada bagian ini, program akan membaca sebagai nilai
ganjil. mula mula pelabelan dari titik pertama sampai titik
berselisih 2, kemudian untuk label titik tersebut diberi label mulai
dari titik ke 2 sampai titik dengan selisih 2, kemudian untuk
label titik tersebut, dengan membalik matrik V terlebih dahulu,
dan kemudian diberikan label dari sampai , setelah itu
matrik V tersebut dibalik kembali.
Gambar 4.3 Diagram Flowcart 3
Karena akan dibuat pelabelan dengan ajaib terkecil,
sehingga untuk label sisi pada graf cycle dengan mengurangkan
Gambar 4.4 Diagram folwcart 4
Dan setelah mendapatkan nilai V dan E, kemudian
dibuatlah pelabelan baru dengan ajaib terbesarnya, yaitu dengan
menggunakan Duallity
Gambar 4.5 Diagram flowcart 5
b.
Pada bagian ini, program akan membaca v sebagai
kelipatan 4. matrik di isikan pelabelan dari titik 1 sampai
dengan selisih 2 , dan kemudian dilanjutkan dengan pelabelan
pada matrik yang dimulai dari sampai dengan selisih 2
.Kemudian pelabelan dilanjutkan dari titik 4 sampai dengan
selisih 2 , lalu dilanjutkan lagi dari titik 6 sampai v-1 dengan
Gambar 4.6 Diagram flowcart 6
Kemudian cara untuk memberi label pada tiap sisi nya
juga sama dengan mencari label sisi pada ganjil, yaitu dengan
Gambar 4.7 Diagram flowcart 7
Dan setelah mendapatkan nilai V dan E, kemudian
dibuatlah pelabelan baru dengan ajaib terbesarnya, yaitu dengan
menggunakan Duallity
Gambar 4. 8 Diagram flowcart 8
c.
Pada bagian ini, program akan membaca nilai sebagai
nilai genap yang selain bilangan kelipatan 4. matrik di isikan
pelabelan dari titik 1 sampai dengan selisih 2 , dan kemudian
diteruskan pada titik ,dilanjutkan dengan pelabelan pada
matrik yang dimulai dari sampai -1 dengan selisih 2 , dan
di lanjutkan pada titik . pelabelan dilanjutkan dari titik 4 sampai
dengan selisih 2 , lalu dilanjutkan lagi dari titik 6 sampai
Gambar 4.9 Diagram flowcart 9
Kemudian untuk label sisinya juga menggunakan cara
yang sama, yaitu dengan mengurangkan nilai ajaib dengan 2
Gambar 4.10 Diagram flolwcart 10
Dan setelah mendapatkan nilai V dan E, kemudian
dibuatlah pelabelan baru dengan ajaib terbesarnya, yaitu dengan
menggunakan Duallity.
Gambar 4.11 Diagram flowcart 11
3. Bagian output
Setelah selesai dengan pelabelan di atas, kemudian dapat
dilakukan pelabelan kembali dengan cara setiap label pada titik
ditambah dengan dengan konstanta sehingga memperoleh nilai ajaib
yang baru.
Setelah mendapatkan label titik dan label sisi dari bagian proses,
maka langkah selanjutnya adalah bagian outoutnya, yaitu
menampilkan matrik yang berisikan . .
dengan merupakan nomor bagi titik pada graf cycle dengan
penomorannya berlawanan jarum jam. dan merupakan berturut
dan merupakan label titik dan label sisi yang baru pada graf yang
berbeda.
Gambar 4.12 Diagram flowcart 12
C. Deskripsi AlgoritmaPelabelan Total Sisi Ajaib Menggunakan MATLAB 7.1
1. Bagian input
Langkah 1 : Masukkan nilai
Langkah 2 : Membaca nilai
Jika maka ulangi langkah 1
Langkah 3 : Menampilkan matrik dan matrik yang
berisikan bilangan noll [ ] sebanyak
2. Bagian proses
a.) Bagian
Langkah 1 : Membuat penomoran pada matrik dari 1 sampai
dengan selisih 2
Langkah 2 : Membuat label berdasarkan nomor yang telah
Langkah 3 : Mebuat matrik dengan isian nomor 2 dan
matrik dengan label yang sesuai dengan isian
matrik A yang baru
Langkah 4 : Membuat matrik dengan penomoran lagi mulai
dari nomor 4 sampai dengan selisih 2
Langkah 5 : Membuat label baru yang sesuai dengan matrik
pada matrik yaitu dengan
Langkah 6 : Membuat matrik dengan penomoran lagi mulai
dari nomor sampai dengan selisih 2
Langkah 7 : Membuat label baru yang sesuai dengan matrik
pada matrik yaitu dengan
Langkah 8 : Membuat matrik dengan penomoran lagi mulai
dari nomor 6 sampai dengan selisih 2
Lngkah 9 : Membuat label baru yang sesuai dengan matrik
pada matrik yaitu dengan
Langkah 10 : Membuat ajaib terkecilnya dengan
Langkah 11 : Membuat label sisi dengan
Langkah 12 :Membuat pelabelan titik yang baru dengan
dan pelabelan sisi yang baru dengan
Langkah 13 :Membuat pelabelan baru dengan langkah 1 sampai
langkah 12 dengan setiap
{
b.) Bagian
Langkah 1 : Membuat penomoran pada matrik dari 1 sampai
dengan selisih 2
Langkah 2 : Membuat label berdasarlan nomor yang telah
dibuat pada matrik pada matrik dengan
Langkah 3 : Mebuat matrik dengan isian nomor 2 dan matrik
dengan label yang sesuai dengan isian matrik A
yang baru
Langkah 4 : Mebuat matrik dengan isian nomor dan matrik
dengan label yang sesuai dengan isian matrik A
yang baru
Langkah 5 : Mebuat matrik dengan isian nomor dan
matrik dengan label yang sesuai dengan isian
matrik A yang baru 6
Langkah 6 : Membuat matrik dengan penomoran lagi mulai
Langkah 7 : Membuat label baru yang sesuai dengan matrik
pada matrik yaitu dengan
Langkah 8 : Membuat matrik dengan penomoran lagi mulai
dari nomor sampai dengan selisih 2
Langkah 9 : Membuat label baru yang sesuai dengan matrik
pada matrik yaitu dengan
Langkah 10 : Membuat matrik dengan penomoran lagi mulai
dari nomor 6 sampai dengan selisih 2
Langkah 11 : Membuat label baru yang sesuai dengan matrik
pada matrik yaitu dengan
Langkah 12 : Membuat ajaib terkecilnya dengan
Langkah 13 : Membuat label sisi dengan
Langkah 14 : Membuat pelabelan titik yang baru dengan
dan pelabelan sisi yang baru dengan
Langkah 15 :Membuat pelabelan baru dengan langkah 1 sampai
langkah 14 dengan setiap
{
Langkah 1 : Membuat matrik berisikan nomor dari 1 sampai
dengan berselisih 2
Langkah 2 : Membuat label yang sesuai dengan matrik pada
matrik dengan
Langkah 3 : Membuat matrik penomoran lagi dari 2 sampai
dengan selisih 2
Langkah 4 : Balik terlebih dahulu matrik sebelum melukukan
pelabelan terhadap matrik
Langkah 5 : Membuat label yang sesuai dengan matrik pada
matrk yang sudah dibalik dengan
Langkah 6 : Membuat ajaib terkecilnya dengan
Langkah 7 : Membuat label sisi dengan
Langkah 8 : Membuat pelabelan titik yang baru dengan
dan pelabelan sisi yang baru dengan
Langkah 9 : Membuat pelabelan baru dengan langkah 1
sampai langkah 8 dengan setiap
{
3. Bagian output
Langkah 1 : Membuat matrik untuk menampilakn label titik
dan sisi yang telah diperoleh dengan
D. Simulasi Pelabelan Total Sisi Ajaib Dengan Menggunakan Aplikasi MATLAB 7.1
Setelah selesai dengan diagram flowcart, kemudian dari diagram
tersebut dapat diubah kedalam bahada komputer atau biasa dikenal dengan
bahasa pemrograman. Dan untuk mensimulasikan diagram tersebut dengan
menggunakan program MATLAB 7.1 , dengan input sebagai banyaknya
titik dari graf cycle, akan menghasilkan output berupa matrik yang
berisikan .
Mula mula pada command windows akan muncul seperti gambar
berikut,
Gambar 4.13 Input matlab
Dari gambar di atas terlihat bahwa sebagai input untuk
menentukan banyaknya titik pada graf cycle , untuk mensimulasikan, misal
ambil . maka command windows selanjutnya akan menampilkan
Gambar 4.14 Hasil output
Dari hasil tampilan command windos di atas, diperolehlah label
untuk tiap titik dan sisi pada graf cycle. Untuk kolom 1 tersebut adalah
nomor untuk label titiknya, untuk kolom 2 merupakan label titik dan
kolom 3 untuk label sisi pada graf, dengan nikai k ajaib terkecilnya adalah
17, kemudian untuk kolom 5 merupakan label titik yang baru, dan kolom 6
merupakan label sisi yang baru pada graf dengan kontanta ajaib
terbesarnya adalah 22.
Kemudian setelah mendapatkan hasil dari command windows
tersebut, dibuatlah graf cycle tersebut, dengan langkah langkah sebagai
berikut :
1. Membuat graf 6
2. Memberikan label pada tiap titiknya
Dari hasil command windowsdi atas, diperolehlah label titiknya
pada kolom 2 dan pada kolom 5, yaitu 1, 9, 2, 3, 4, 5 dan 12, 4, 11, 10,
9, 8 . Kemudian cara memberikan labelnya dengan berlawanan dengan
jarum jam
Gambar 4.16 pelabelan pada graf Cycle
4. Memberikan label pada tiap sisinya
Untuk label pada sisi graf 6 , terdapat pada kolom 3 dan kolom 6 . untuk kolom 3 dengan label sisinya 7, 6, 12, 10, 8, 11 , dan untuk graf
6 yang baru dengan label sisinya 6, 7, 1, 3, 5, 2 . dengan cara yang
sama dengan memberikan label dengan berlawanan dengan jarum jam.
Berdasarkan dari gambar di atas, bobot sisi pada gambar di atas
6
6
6
6
6
6
Dan pada gambar graf 6 baru, bobot sisinya :
6
6
6
6
6
6
E. Kekurangan pada pelabelan sisi graf Cycle
Dalam melakukan pelabelan menggunakan program MATLAB 7.1
ini memiliki beberapa kekurangan dalam melakukan pelabelan pada graf
cycle ini, diantaranya :
1. Batas konstanta ajaib hanya untuk terkecil dan terbesar saja
2. Banyaknya kemungkinan cara untuk memberikan label pada tiap titik
dan sisi graf sehingga akan ada banyak kemungkinan cara untuk
memberikan label, dan membutuhkan waktu yang lama untuk
menentukan sebuah algoritma untuk membuatnya.
3. Tidak ada pilihan untuk memilih kontanta ajaib .
4. Bahasa pemrograman terlalu panjang
F. Pemanfaatan Pelabelan Ajaib pada Graf Cycle
Pemanfaatan pelabelan ajaib sisi ini juga dapat diterapkan pada kehidupan
sehari hari, seperti :
1. Sebagai kode saat tes menggunakan komputer sebagai kode
Pada era modern yang serba teknologi ini, banyak sekali
penggunaan komputer yang diperuntukkan untuk memasuki dunia
kerja, terlebih lagi dalam hal untuk tes masuk dunia kerja atau untuk
diterima disebuah lembaga atau perusahaan negara. Tes tersebut kini
sudah menggunakan sistem CAT , yang dimana sertiap komputer
diminta menginputkan kode atau sandi yang berbeda satu sama lain
namun tetap masuk kedalam server yang sama.
Dalam hal ini tentu pembuatan kode atau sandi tersebut
dibuat tidak sembarangan, tentunya memiliki aturan tertentu
sedemikian hingga setiap komputer memiliki sandi yang berbeda
dengan komputer yang lain. Dan dalam hal ini pembuatan sandi
Dalam pembuatan sandi menggunakan pelabelan total ajaib
sisi graf Cycle ini, tentu akan memberikan kemudahan dalam
menentukan kata sandi. Misalkan dalam berlangsungnya tes terdiri
dari 2 sesi, maka dengan menggunakan algoritma pelabelan total
ajaib sisi akan dengan mudah memberikan berbagai kode yang
dimana nanti akan digunakan untuk memberikan sandi kepada setiap
komputer.
Andai dalam suatu ruang tes CAT (Computer Asissted Test)
dengan menggunakan komputer terdapat 20 komputer yang masing
masing akan memiliki kode masing masing yang akan di inputkan
peserta tes. Maka dapat dilakukan pengkodean dengan menggunakan
pelabelan ajaib sisi . dan akan semakin jelas dengan memperhatikan gambar dibawah ini :
Dari gambar di atas terlihat bahwa graf Cycle dibentuk
menyesuaikan dengan banyaknya komputer yang ada dalam rungan.
Kemudian dengan menggunakan algoritma mathlab 7.1 diperolehlah:
Gambar 4.19 hasil output dengan
Dari tabel command windows di atas dapat dilihat bahwa
untuk terkecil memiliki nilai 52 dan untuk terbesar memiliki
nilai 71 .sehingga memungkinkan untuk dibuat 2 macam kode.
Semisal untuk kode dengan menggukanan terkecil digunakan
2. Sebagai kata sandi ataupassword isi ulang kuota
Sebagian orang yang sering menggunakan smartphone,
memilih untuk mengganti kartu khusus untuk internet atau kartu
melakukan unreg pada kartu tersebut karena dinilai merepotkan, dan
memilih untuk membeli voucheratau kuota isi ulang dari pada
mengganti kartu. Sebagai ilustrasi perhatikan gambar dibawah ini :
Gambar 4.20 hasil output untuk
Dari gambar di atas didapatlah ajaib untuk Yaitu 39 dan 54 . Dalam membuat password atau kata sandi tentu
menggunakan aturan agar kata sandi yang diperoleh antara satu
orang dengan yang lain berbeda, namun tetap mendapatkan kuota
yang sama. Misalnya saja untuk pembeli kuota isi ulang A mendapat
kata sandi ataupassword 1299 sedangkan untuk pembeli B mendapat
kata sandi ataupassword9282 , dengan aturan kata sandi yang
digunakan adalah .
Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwasannya game
online telah digandrungi banyak kalangan mulai dari usia anak anak
sampai orang dewasa. Sebut saja game online yang pada sekarang ini
sedang naik daun, Mobile legend. Game yang satu ini baru bari ini
sedang populer dikalangan pecinta game, selain game yang bisa
mengajak teman untuk bermain bersama, juga baru baru ini game
yang satu ini sudah masuk dalam kategori cabang olah raga ASEAN
GAME 2019.
Tentu dalam pembuatan akun setiap orang akan
mendapatkan sebuah ID dan nomor server yang berbeda untuk
masing masing orang, dan dalam pembuatan ID ini tentu saja dapat
dimodelkan dengan menggunakan pelabelan ajaib sisi graf.
Perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar 4.21 contoh penerapan
Pada bagian kanan atas tertera ID pengguna, dan setiap
pembuatan ID dapat menggunakan pelabelan graf. Misalnya saja
untuk nya 100 , maka diperolehlah pelabelannya sebagai berikut :
Gambar 4.22 hasil output untuk
Maka untuk seseorang yang ingin membuat akun akan
mendapatkan ID, misalnya saja seseorang tersebut adalah orang
yang ke-17 , maka orang tersebut akan memndapatkan ID 918459 ,
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Setelah membahas mengenai skripsi tentang pelabelan ajaib pada
graf Cycle ini, diperoleh lah beberapa kesimpulan, diantaranya :
1. Pelabelan ajaib berlaku pada graf Cycle dengan .
2. Pelabelan ajaib pada graf Cycle dibedakan menjadi 3 , yaitu untuk
, , dan .
3. Pelabelan masing masing jenis Cycle saling berbeda antara
, , dan .
4. Batas konstanta ajaib memiliki interval
5. Untuk nilai konstanta ajaib pada graf Cycle dengan ganjil
memiliki interval nilai yaitu : .
6. Untuk nilai konstanta ajaib pada graf Cycle dengan ganjil
memiliki interval nilai yaitu: .
B. Saran
1. Untuk penelitian yang selanjutnya dapat membahas mengenai hal yang
sama namun dengan pelabelan ajaib titik
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat juga dengan membahas pelabelan
ajaib pada graf multi Cycle .
58
Daftar Pustaka
A. kotzig and A. Rosa, Magic valuations of finite graphs. Canad. Math. Bull. 13
(1970), 451 – 461.
B. M. Stewart, Magic graph. Canad J. Math. 18 (1966), 1030 – 1059.
Bartle, R. G. 2010. Introducyion to Real Analysis – 4th .Urbana : Illinois
Hariyadi, Petrus Tri . 2017 . Pelabelan Ajaib Pada Graf Roda , skripsi
matematika . Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
J. A. Gallian, A dynamic survey of graph labeling. Electronic J. Combinatorics 5
(1998), Dynamic Survey #DS6.
J. Sedlacek, problem 27. Theory of graphs and its aplications. (smolenice, 1964),
163 – 164 Publ. House Czechoslovak Acad. Sci., Prague (1964).
Munir, Rinaldi . 2001 . Matematika Diskrit . Bandung : Informatika Bandung.
Rizki, Swaditya. PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN
MASALAH MINIMUM SPANING TREE (MST) MENGGUNAKAN
ALGORITMA KRUSKAL . 2012 . Universitas Muhammadiyah Metro :
Lampung.
Suwarman, Ramdhan Fazrianto . 2010 . Pelabelan Gracefull Dan Konsekutif
Pada Graf Lintasan , skripsi matematika . Jakarta : Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah.
59
LAMPIRAN
clear all
clc
disp('======================================================') disp('==============program mencari k ajaib=================') disp('==================pada graf Cycle=====================') disp('======================================================') disp(' ')
%bagian awal
disp('program k ajaib graf Cv dengan v buah titik'); v=input('sekarang masukkan nilai v buah titik nya = ');
if v <3
%>>>>>>>>>>>>>>bagian v=0 (mod 4) / kelipatan 4<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
k=(sum(V)+v*(2*v+1))/v %>>>>>>>label untuk sisi<<<<<<<<<<<
k2=(sum(V2)+v*(2*v+1))/v %>>>>>>>>label untuk sisi<<<<<<<<< E2=zeros(1,v)
for i=1:v-1
E2(i)=k2-V2(i)-V2(i+1)
end
E3=[zeros(1,v-1) (k2-V2(1)-V2(v))];E2=E2+E3
for i=1:v
V3(i)=2*v+1-V2(i) E3(i)=2*v+1-E2(i)
end
end
k=(sum(V)+v*(2*v+1))/v %>>>>>>>>>>label untuk sisi<<<<<<<<<<<<
A2(w(i))=w(i)
k2=(sum(V2)+v*(2*v+1))/v %>>>>>>>>>label untuk sisi<<<<<<<<<< E2=zeros(1,v)
for i=1:v-1
E2(i)=k2-V2(i)-V2(i+1)
end
E3=[(zeros(1,v-1)) (k2-V2(1)-V2(v))];E2=E2+E3
for i=1:v
%>>>>>>>>>>>>>bagian v=1 (mod 2) / v ganjil<<<<<<<<<<<<<<
A(b(i))=b(i)
k=(sum(D)+v*(2*v+1))/v %>>>>>>>>>>label untuk sisi<<<<<<<<<<< V=fliplr(D)
k2=(sum(V2)+v*(2*v+1))/v %>>>>>>>>label untuk sisi<<<<<<<<<<<< E2=zeros(1,v)
for i=1:v-1
E2(i)=k2-V2(i)-V2(i+1)
end
E3=[(zeros(1,v-1)) (k-V(1)-V(v))];E2=E2+E3
disp('---') fprintf('jadi cv lingkaran dengan v = %d',v);disp(' ')
fprintf('dengan k ajaib terkecil = %d',k);disp(' '); fprintf('dan terbesarnya = %d', k1);disp(' ')
fprintf('dan k lainnya = %d', k2);disp(' ') fprintf('dan k lainnya lagi = %d', k3);disp(' ') disp('diperolehlah label titiknya dan sisinya')