• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor : 98/Pdt.G/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nomor : 98/Pdt.G/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN

PUTUSAN

Nomor : 98/Pdt.G/2015/PA.Ppg









DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Talak antara :

Pemohon, umur 71 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan Pensiunan, tempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu, selanjutnya disebut sebagai “ Pemohon”;

melawan

Termohon, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, tempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu, selanjutnya disebut sebagai “ Termohon”;

Pengadilan Agama tersebut ;

Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; Setelah mendengar keterangan Pemohon di muka sidang;

Setelah meneliti alat bukti Pemohon dan mendengar keterangan para saksi di muka sidang;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 27 Februari 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, Nomor: 98/Pdt.G/2015/PA.Ppg, telah mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon dengan uraian/alasan sebagai berikut :

1. Bahwa Pemohon dan Termohon telah melaksanakan pernikahan pada tanggal 12 Desember 2014 Kabupaten Rokan Hulu, yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu, sebagaimana ternyata dari Kutipan Akta Nikah Nomor: 121/06/XII/2014 tanggal 14 Desember 2014;

(2)

2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon kumpul baik dan tinggal di rumah kediaman bersama selama 2 bulan dan tidak pernah pindah lagi; 3. Bahwa selama pernikahan antara Pemohon dan Termohon telah hidup

sebagimana layaknya suami istri (ba’da dukhul) namun belum dikaruniai anak;

4. Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak harmonis sejak awal pernikahan yang disebabkan Termohon tidak mau melayani Pemohon dalam hubungan suami istri kalau pun mau itu pun di paksa dan hanya satu kali;

5. Bahwa Pemohon sudah berusaha menasehati Termohon agar merubah sikapnya yang dingin terhadap Pemohon akan tetapi tidak berhasil bahkan Termohon menyatakan bahwa Pemohon tidak akan mendapatkan apa yang di harapkan Pemohon seumur hidup dan kalau tetap di paksa Pemohon, maka Termohon mengancam akan kabur dari rumah;

6. Bahwa Pemohon sudah berusaha untuk bersabar akan tetapi Termohon juga tidak berubah dan akhirnya pada tanggal 11 Februari 2015, Pemohon mengusir Termohon dari kediaman bersama sebab Termohon tidak mau

juga melayani kebutuhan batin Pemohon sedangkan Pemohon

menginginkan itu dan sejak itu Pemohon dan Termohon pisah rumah sampai sekarang;

7. Bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah pernah didamaikan oleh pihak keluarga namun tidak berhasil;

Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, antara Pemohon dan Termohon, sudah tidak mungkin lagi ada harapan hidup rukun dalam rumah tangga, oleh karena itu Pemohon mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memberi Izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku dengan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

1. Mengabulkan permohonan Pemohon seluruhnya;

2. Memberi izin kepada Pemohon (Pemohon) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap diri Termohon ( Termohon) di depan sidang Pengadilan Agama Pasir Pengaraian;

(3)

3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini;

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya:

Menimbang, bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini, Majelis Hakim telah memanggil Pemohon dan Termohon secara resmi dan patut untuk hadir ke persidangan dan pada persidangan yang telah ditetapkan tersebut Pemohon telah hadir menghadap in

person ke persidangan sedangkan Termohon tidak pernah hadir ke

persidangan;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya menasehati Pemohon agar rukun kembali sebagaimana sediakala, namun upaya damai tersebut tidak berhasil;

Menimbang, bahwa terhadap perkara ini tidak dilaksanakan mediasi karena hanya sepihak dimana Termohon tidak pernah hadir ke persidangan;

Menimbang, bahwa oleh karena upaya damai tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara ini dimulai dengan membacakan permohonan Pemohon dalam sidang yang dinyatakan tertutup untuk umum, dan Pemohon menyatakan tetap pada isi permohonannya tanpa ada perubahan dan perbaikan;

Menimbang, bahwa terhadap isi dan maksud permohonan Pemohon, Termohon tidak memberikan jawabannya, karena tidak pernah hadir di persidangan;

Menimbang, bahwa Pemohon untuk menguatkan dalil permohonannya telah mengajukan alat bukti surat, yaitu : fhoto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 121/26/XII/2014, atas nama Pemohon sebagai suami dan Termohon sebagai isteri yang bermaterai cukup dengan nazegel dari Kantor Pos dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang aslinya dikeluarkan dan ditandatangani oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama tanggal 14 Desember 2014, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda dengan P.1;

Menimbang, bahwa Pemohon juga telah mengajukan dua orang saksi ke persidangan, yaitu:

(4)

1. Saksi, umur 50 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan PNS, tempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu. Hubungan, saksi adalah anak kandung Pemohon, dibawah sumpah memberikan keterangan di persidangan yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 12 Desember 2014 dan belum dikaruniai keturunan dan saksi hadir disaat pernikahan mereka;

- Bahwa setelah menikah Pemohon dengan Termohon tinggal bersama di rumah Pemohon Kabupaten Rokan Hulu;

- Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon pada awalnya rukun dan harmonis, tetapi sejak bulan Januari 2015 sering terjadi perselisihan, hal ini saksi ketahui karena Pemohon menceritakan keadaan rumah tangganya kepada saksi dan saksi pernah satu kali melihat langsung perselisihan Pemohon dengan Termohon;

- Bahwa penyebab perselisihan yang terjadi antara Pemohon dengan Termohon saksi tidak tahu, karena setelah melihat perselisihan Pemohon dengan Termohon saksi pergi dari kediaman bersama mereka;

- Bahwa akibat dari perselisihan tersebut antara Pemohon dengan Termohon telah pisah rumah sejak 1 bulan yang lalu;

- Bahwa perselisihan antara Pemohon dengan Termohon sudah pernah didamaikan. Perselihan pertama berhasil dirukunkan, Pemohon dan Termohon kumpul bersama kembali, namun perselisihan terakhir tidak bisa didamaikan lagi sehingga antara Pemohon dengan Termohon pisah rumah sampai sekarang;

- Bahwa saksi tidak sanggup lagi mendamaikan rumah tangga Pemohon dengan Termohon;

2. Saksi, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan PNS, tempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu. Hubungan, saksi adalah adik sepupu Pemohon, di bawah sumpah memberikan keterangan yang dapat disimpulkan sebagai berikut ;

- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 12 Desember 2014 dan belum dikaruniai keturunan dan saksi hadir disaat pernikahan mereka;

(5)

- Bahwa setelah menikah Pemohon dengan Termohon tinggal bersama di rumah Pemohon Kabupaten Rokan Hulu;

- Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon pada awalnya rukun dan harmonis, tetapi sejak bulan Januari 2015 sering terjadi perselisihan, hal ini saksi ketahui karena Pemohon menceritakan keadaan rumah tangganya kepada saksi;

- Bahwa penyebab perselisihan yang terjadi antara Pemohon dengan Termohon, karena Termohon tidak melayani Pemohon;

- Bahwa akibat dari perselisihan tersebut antara Pemohon dengan Termohon telah pisah rumah sejak 1 bulan yang lalu, karena Termohon telah pergi meninggalkan Pemohon;

- Bahwa perselisihan antara Pemohon dengan Termohon sudah pernah didamaikan.oleh keluarga namun tidak berhasil;

- Bahwa saksi tidak sanggup lagi mendamaikan rumah tangga Pemohon dengan Termohon;

Menimbang, bahwa Pemohon dalam kesimpulan akhirnya menyatakan tidak akan mengajukan hal apapun lagi serta mohon putusan ;

Menimbang, bahwa terhadap semua peristiwa yang terjadi di persidangan telah dicatat dalam berita acara sidang, dan untuk ringkasnya isi putusan ini ditunjuk saja kepada berita acara sidang, yang merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan dengan putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan di atas ;

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 49 huruf (a) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 tentang perubahan kedua Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, bidang perkawinan merupakan wewenang Pengadilan Agama, dan karena Pemohon dan Termohon bertempat tinggal dalam yurisdiksi Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, maka Pengadilan Agama Pasir Pengaraian berwenang memeriksa dan mengadili perkara tersebut;

(6)

Menimbang, bahwa untuk pemeriksaan perkara ini Majelis Hakim telah memanggil Pemohon dan Termohon untuk hadir ke persidangan, dengan demikian telah sesuai dengan maksud Pasal 55 Undang-undang nomor 7 tahun 1989 dan Pasal 26 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan panggilan kepada Pemohon dan Termohon dilakukan secara resmi dan patut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1), (2), (3) dan ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975;

Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud Pasal 65 dan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo Pasal 154 R.Bg jo Pasal 143 ayat 1 dan 2 Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim telah berusaha memberikan nasehat kepada Pemohon agar bersabar dan dapat memperbaiki permasalahan yang terjadi di dalam rumah tangganya, tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa terhadap perkara ini tidak dilakukan mediasi sebagaimana yang dikehendaki dalam PERMA Nomor 1 tahun 2008 karena Termohon setelah dipanggil menghadap ke persidangan tidak pernah hadir;

Menimbang, bahwa Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, ternyata tidak pernah hadir dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya untuk hadir di persidangan, dan tidak ternyata ketidakhadiran Termohon bukan didasarkan kepada alasan yang dibenarkan hukum, dengan demikian Majelis telah dapat memeriksa dan memutus perkara ini tanpa hadirnya Termohon (Verstek) sesuai dengan ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg

Menimbang, bahwa dalil pokok yang dijadikan alasan dalam permohonan Pemohon supaya diberi izin menjatuhkan talak terhadap Termohon adalah karena rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan disebabkan Termohon tidak mau melayani Pemohon dalam hal hubungan suami isteri;

Menimbang, bahwa Termohon tidak ada memberikan jawaban atau bantahan di persidangan karena Termohon tidak pernah hadir ke persidangan, dengan demikian ketidakhadiran Termohon dapat dijadikan petunjuk oleh Majelis Hakim bahwa Termohon tidak ingin mempertahankan hak jawabnya terhadap dalil permohonan Pemohon tersebut;

(7)

Menimbang, bahwa meskipun permohonan Pemohon tidak mendapat bantahan dari Termohon di persidangan karena ketidakhadirannya di persidangan, akan tetapi untuk menghindari adanya kebohongan dan penyeludupan hukum maka mengacu kepada Pasal 283 R.Bg jo Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Majelis Hakim tetap membebani Pemohon untuk mengajukan pembuktian ;

Menimbang, bahwa sebelum dipertimbangkan alasan mengajukan permohonan cerai oleh Pemohon, terlebih dahulu dipertimbangkan hubungan hukum antara Pemohon dengan Termohon;

Menimbang, bahwa bukti (P.1) yang diajukan oleh Pemohon adalah fotocopy Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh pegawai pencatat nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu dengan nomor: 121/06/XII/2014 tanggal 14 Desember 2014. Fotocopy tersebut telah diberi materai yang cukup dan di nasegelen oleh Pos dan dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok. Dengan demikian bukti P.1 Pemohon secara formil dan materil dapat diterima sebagai alat bukti Pemohon;

Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti bertanda (P.1) berupa fotocopy Kutipan Akta Nikah, dinyatakan terbukti antara Pemohon dengan Termohon telah terikat perkawinan yang sah sejak tanggal 12 Desember 2014 dan sampai sekarang belum pernah bercerai, karenanya Pemohon dan Termohon merupakan pihak-pihak yang berkualitas dan Pemohon memiliki

legal standing untuk mengajukan permohonan cerai terhadap Termohon;

Menimbang, bahwa tentang alasan Pemohon yang menyatakan rumah tangganya dengan Termohon tidak harmonis karena Termohon tidak mau melayani Pemohon dalam hal hubungan suami isteri akan dipertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa meskipun dalil permohonan Pemohon tidak mendapat bantahan dari Termohon namun untuk menguatkan dalilnya Pemohon telah menghadirkan dua orang saksi ke persidangan;

Menimbang, bahwa saksi 1 Pemohon, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg.;

(8)

harmonisnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon karena Termohon tidak melayani Pemohon dalam hal hubungan suami isteri adalah fakta yang didengar sendiri/dialami sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 308 R.Bg. sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

Menimbang, bahwa saksi 2 Pemohon, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg;

Menimbang, bahwa keterangan saksi 2 Pemohon mengenai tidak harmonisnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon karena Termohon tidak melayani Pemohon dalam hal hubungan suami isteri adalah fakta yang diceritakan Pemohon kepada saksi, namun keterangan saksi tersebut jika dihubungkan dengan keterangan saksi pertama maka saling bersesuaian dan saling melengkapi sehingga dengan demikian keterangan kedua saksi Pemohon tersebut dapat menguatkan dalil bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun dan harmonis lagi;

Menimbang, bahwa meskipun putusan Mahkamah Agung Nomor: 308K/Sip/1959 tanggal 11 November 1959 menyatakan bahwa testimonium de auditu tidak dapat digunakan sebagai alat bukti langsung namun penggunaannya tidak dilarang sebagai persangkaan (Vermoeden);

Menimbang, bahwa meskipun kesaksian kedua tersebut testimonium de auditu, namun keterangan tersebut diterima saksi Pemohon dari tangan pertama (first hand hearsay) yaitu orang yang mengalami langsung, maka dalam Common Law secara eksepsional dan berdasarkan Yurisprudensi MARI Nomor: 239 K/Sip/1973 tanggal 25 November 1975 keterangan saksi de auditu tersebut bahkan dapat dibenarkan sebagai alat bukti untuk dipertimbangkan lebih lanjut, oleh karena itu secara eksepsional kesaksian tersebut dapat diterima. Karena itu pula penyebab ketidak harmonisan rumah tangga Pemohon dengan Termohon dianggap terbukti;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan keterangan dua orang saksi yang dihadirkan oleh Pemohon, Majelis Hakim dapat

(9)

menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut :

 Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri, yang telah menikah pada tanggal 12 Desember 2014 dan sampai sekarang belum pernah cerai;

 Bahwa rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon tidak harmonis lagi;

 Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah pisah tempat tinggal karena Termohon telah pergi meninggalkan Pemohon

 Bahwa ketidakharmonisan rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah pernah didamaikan namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa menurut Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal tersebut sejalan dengan firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat 21, yang artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia

menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir (QS. 30:21);

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa ketidak harmonisan dalam rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon disebabkan karena Termohon tidak mau melayani Pemohon dalam hal hubungan suami isteri dan ternyata pihak keluarga telah tidak berhasil mendamaikannya yang kemudian Pemohon dan Termohon tidak tinggal serumah lagi karena Termohon pergi meninggalkan Pemohon, hal ini menjadi indikasi yang kuat tentang terjadinya perselisihan antara Pemohon dan Termohon dan dengan demikian pula patut diduga bahwa antara Pemohon telah tidak ada lagi rasa kasih sayang kepada Termohon. Hal tersebut sekaligus menunjukkan rumah tangga Pemohon dan Termohon tersebut telah pecah (broken marriage) dan tidak ada harapan akan hidup rukun dalam rumah tangga lagi;

Menimbang, bahwa dengan keadaan seperti tersebut di atas, jika perkawinan itu tetap dipertahankan akan dapat menimbulkan bahaya (mafsadat) bagi Pemohon dan atau Termohon, maka Majelis Hakim

(10)

berpendapat bahwa meskipun perkawinan adalah sunnah Rasulullah SAW yang harus diikuti (mashlahat), akan tetapi apabila kemudian ternyata dalam rumah tangga tersebut timbul perselisihan yang membahayakan dan tidak dapat dihilangkan kecuali dengan perceraian, maka perceraian sebagai upaya menghilangkan bahaya tersebut harus didahulukan daripada mengambil manfaat, sesuai dengan kaedah fikih yang berbunyi:

ﺭﺩ

أ

ﻔﻣﻠﺍ

ﺩﺳﺎ

ﻡﺩﻗﻣ

ﻰﻠﻋ

ﺏﻟﺟ

ﻠﺎﺻﻣﻠﺍ

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian dan pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan permohonan Pemohon tentang telah terjadinya perselisihan antara Pemohon dan Termohon dalam rumah dapat dikualifikasikan ke dalam maksud dan tujuan Pasal 19 huruf f PP No. 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa mengenai permohonan Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i, berdasarkan Pasal 118 Kompilasi Hukum Islam talak raj’i adalah talak kesatu atau kedua, dimana suami berhak rujuk selama isteri dalam masa iddah, dan ternyata pula Pemohon belum pernah menceraikan Termohon dan perceraian ini dijatuhkan oleh Pemohon sebagai suami, maka Majelis Hakim menetapkan bahwa talak yang dijatuhkan oleh Pemohon adalah talak satu raj’i;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa alasan permohonan Pemohon tentang telah terjadinya perselisihan antara Pemohon dan Termohon dalam rumah tangga, dinyatakan telah terbukti dan karenanya permohonan Pemohon patut dikabulkan dengan memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak satu raj’i atas diri Termohon di hadapan sidang Pengadilan Agama Pasir Pengaraian;

Menimbang, bahwa perkara ini adalah menyangkut dengan perkawinan, maka sesuai ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara ini harus dibebankan kepada Pemohon yang jumlahnya sebagaimana ternyata dalam amar putusan ini;

(11)

Menimbang, dan mengingat serta memperhatikan segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini ;

MENGADILI

1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datang menghadap ke persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek;

3. Memberi izin kepada Pemohon ( Pemohon ) untuk menjatuhkan talak satu bain shughro terhadap Termohon ( Termohon ) di depan sidang Pengadilan Agama Pasir Pengaraian;

4. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sejumlah Rp. 741.000,- (Tujuh ratus empat puluh satu ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasir Pengaraian pada hari Senin tanggal 23 Maret 2015 M bertepatan dengan tanggal 2 Jumadil Akhir 1436 H oleh kami Zulkifli, S.Ag., S.H., M.H Hakim yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian sebagai Ketua Majelis, Fithriati AZ, S.Ag dan Rahmiwati Andreas, S.HI, masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Edlerman, A.Md sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon;

HAKIM ANGGOTA KETUA MAJELIS

Ttd Ttd

FITHRIATI AZ, S.Ag ZULKIFLI, S.Ag., S.H., M.H

HAKIM ANGGOTA Ttd

RAHMIWATI ANDREAS, S.HI

(12)

Ttd EDLERMAN, A.Md Perincian biaya: 1. Perinci. Pendaftaran Rp. 30.000,- 2. Biaya Proses Rp. 50.000,- 2. Biaya Panggilan Rp. 650.000,- 3. Redaksi Rp. 5.000,- 4. Materai Rp. 6.000,- J u m l a h Rp. 741.000,-

(Tujuh ratus empat puluh satu ribu rupiah);

Untuk salinan yang sama bunyinya Pasir Pengaraian,

Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian,

Referensi

Dokumen terkait

Bukaan jendela/pintu relatif banyak pada sisi Selatan dan Timur, sedangkan sisi bagian Barat terdapat selasar bangunan yang menghubungi bangunan utama dengan

Kegiatan pembiasaan dalam penanaman nilai karakter kearifan lokal di SMA Muhammadiyah Kasongan beragam, bisa di dalam kelas maupun di luar kelas, seperti yang dijelaskan

Untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara Long Term Debt to Equity Ratio secara parsial terhadap Return On Asset , maka dalam penelitian ini

Subjek penelitian ini adalah karyawan yang bekerja dalam bidang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Timur. Sumber data

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kompetensi petani jagung di lahan gambut di desa Limbung termasuk kategori sedang, sedangkan tingkat kinerja petani

a) Menerima tugas dari Manager Marketing ataupun dari Customer Service dan melakukan koordinasi pekerjaan. b) Mengkoordinasikan order dari customer agar semua proses

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilampaui Walikota atau Pejabat tidak memberikan keputusan, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran

Metode Newton-Raphson tidak memerlukan dua buah terkaan awal seperti halnya metode bagi dua dan Regula Falsi, melainkan cukup satu saja tetapi diusahakan terkaan tersebut