i
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN INTERDIALISIS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI INTRADIALISIS PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
YANG MENJALANI HEMODIALISA RUTIN DI RSUD DR. SOEDIRMAN
KEBUMEN
Skripsi
Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh: Gigih Prasetya
A21601442
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, Februari 2018
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN INTERDIALISIS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI INTRADIALISIS PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
YANG MENJALANI HEMODIALISA RUTIN DI RSUD DR. SOEDIRMAN
KEBUMEN
Disusun Oleh: Gigih Prasetya
A21601442
Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.
Pembimbing I Pembimbing II
(Podo Yuwono, S. Kep., Ns., M. Kep, CWCS) (Irmawan Andri Nugroho, S.Kep., Ns, M. Kep)
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN INTERDIALISIS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI INTRADIALISIS PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
YANG MENJALANI HEMODIALISA RUTIN DI RSUD DR. SOEDIRMAN
KEBUMEN
Disusun Oleh: Gigih Prasetya
A21601442
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 21 Februari 2018
Susunan Dewan Penguji:
1. Dadi Santoso, S.Kep.Ns, M.Kep (Penguji I) ...
2. Podo Yuwono, S. Kep., Ns., M. Kep, CWCS (Penguji II) ...
3. Irmawan Andri Nugroho, S.Kep., Ns, M. Kep (Penguji III) ...
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Gigih Prasetya
Tempat/ tanggal lahir : Kebumen, 16 April 1988
Alamat : Karangduwur, RT 1 RW III, Petanahan, Kebumen
No. HP : 08986689911
Email : [email protected]
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul:
“HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN INTERDIALISIS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI INTRADIALISIS PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
YANG MENJALANI HEMODIALISA RUTIN DI RSUD DR. SOEDIRMAN
KEBUMEN”
Bebas dari plagiarisme dan bukan hasil karya orang lain.
Apabila dikemudian hari diketemukan seluruh atau sebagian dari skripsi tersebut terdapat indikasi plagiarisme, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa unsur paksaan dari siapapun.
Dibuat di Gombong
Pada tanggal 21 Februari 2018 Yang membuat pernyataan
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Gigih Prasetya
NIM : A21601442
Program Studi : S1 Keperawatan Jenis Karya : Skripsi
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif
(Non-Execlusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN INTERDIALISIS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI INTRADIALISIS PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
YANG MENJALANI HEMODIALISA RUTIN DI RSUD DR. SOEDIRMAN
KEBUMEN
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Gombong, Kebumen Pada Tanggal : 21 Februari 2018
Yang Menyatakan
vii PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, Februari 2018
Gigih Prasetya 1) Podo Yuwono 2) Irmawan Andri Nugroho 3)
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN INTERDIALISIS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI INTRADIALISIS PASIEN GAGAL GINJAL
KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA RUTIN DI RSUD DR. SOEDIRMAN
KEBUMEN
ABSTRAK
Latar Belakang : Hipertensi intradialisis merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis rutin. Pembatasan peningkatan berat badan antar sesi dialisis dan menurunkan secara bertahap berat badan kering merupakan penanganan pertama terhadap hipertensi intradialisis. Tujuan : Mengetahui hubungan penambahan berat badan interdialisis dengan kejadian hipertensi intradialisis pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rutin di RSUD dr. Soedirman Kebumen.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan
cross sectional.Sampel dalam penelitian ini adalah 35 pasien yang diambil secara
consecutive sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan korelatif
menggunakan uji Chi Square.
Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa sebagian besar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rutin mengalami penambahan berat badan interdialisis kategori sedang. Sebagian besar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rutin mengalami hipertensi intradialisis.
Kesimpulan: Ada hubungan penambahan berat badan interdialisis dengan kejadian hipertensi intradialisis pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rutin di RSUD dr. Soedirman Kebumen.
Kata Kunci : penambahan berat badan interdialisis, hipertensi intradialisis, gagal ginjal kronik, hemodialisa
1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong 2) Pembimbing I Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
viii BACHELOR OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Mini-Thesis, February 2018
Gigih Prasetya 1) Podo Yuwono 2) Irmawan Andri Nugroho 3)
THE CORRELATION BETWEEN INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN AND INTRADIALISIS HYPERTENSION INCIDENCE IN CHRONIC RENAL FAILURE (CRF) PATIENTS UNDERGOING HEMODIALYSIS ROUTINE
IN THE HEMODIALYSIS dr. SOEDIRMAN KEBUMEN GENERAL HOSPITALS
ABSTRACT
Background: Intradialysis hypertension is a frequent complication in patients with CRF who undergo routine hemodialysis. Restricting weight gain between dialysis sessions and gradually decreasing dry weight is the first treatment of intradialysis hypertension.
Objective: To know the correlation between interdialytic weight gain and intradialisis hypertension incidence in chronic renal failure patients undergoing hemodialysis routine in the hemodialysis dr. Soedirman Kebumen General Hospitals
Method: This research use correlation method with cross sectional approach. The sample in this study were 35 patients taken consecutive sampling. Data were analyzed using descriptive and correlative analysis using Chi Square test.
Results: This study resulted in the finding that the majority of chronic renal failure patients undergoing routine hemodialysis had moderate interdialysis weight gain. Most patients with CRF who undergo routine hemodialysis have intradialysis hypertension.
Conclusion: There is correlation between interdialytic weight gain and intradialisis hypertension incidence in chronic renal failure patients undergoing hemodialysis routine in the hemodialysis dr. Soedirman Kebumen General Hospitals
Keywords: interdialytic weight gain, intradialysis hypertension, chronic renal failure, hemodialysis.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan penambahan berat badan interdialisis dengan kejadian hipertensi intradialisis pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rutin di RSUD dr. Soedirman Kebumen” dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini penulis susun sebagai persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S1 minat utama program studi ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Dalam proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Keluargaku, Bapak Muhaeni, Ibu Siti Khotijah, Adik Khoirina dan Istri Endah Nursanti Budiarti yang telah mendukung penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp., Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.
3. Isma Yuniar, S. Kep., Ns., M. Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
4. Podo Yuwono, S. Kep., Ns., M. Kep, CWCS, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Irmawan Andri Nugroho, S.Kep., Ns, M. Kep, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan baik isi maupun penyusunnya. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khusunya dan bagi pembaca pada umumnya.
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
xi
F. Instrumen Penelitian ... 32
G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 32
H. Teknik pengumpulan Data ... 33
I. Teknik Analisa Data ... 34
I. Etika Penelitian ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Hasil Penelitian ... 37
B. Pembahasan ... 38
C. Keterbatasan Penelitian ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44
A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 31 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Penambahan Berat Badan Interdialisis
Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Rutin di RSUD dr. Soedirman Kebumen ... 37 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Kejadian Hipertensi Intradialisis Pasien
Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Rutin di RSUD dr. Soedirman Kebumen ... 37 Tabel 4.3 Hubungan Penambahan Berat Badan Interdialisis Dengan
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Curikulum Vitae
Lampiran 2. Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4. Lembar Observasi
Lampiran 5. Hasil Uji Statistik Univariat Lampiran 6. Hasil Uji Statistik Bivariat Lampiran 7. Surat Keterangan Lolos Uji Etik
Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian dari RSUD dr. Soedirman Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian dari BAP3DA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi intradialisis merupakan peningkatan tekanan darah sistolik
pascadialisis dengan selisih systolic blood pressure (SBP) ≥10 mmHg (Inrig
et al., 2007). Hipertensi intradialisis merupakan komplikasi yang cukup dikenal dengan insidensi 5-15% pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis rutin (Locatelli et al., 2010). Pada penelitian kohort yang dilakukan pada pasien HD didapatkan 12,2% pasien HD mengalami HID (Inrig et al., 2009). Penelitian yang dilakukan di Denpasar mendapatkan hasil yang berbeda yaitu 48,1% dari 54 penyandang HD mengalami paradoxical
post dialytic blood pressure reaction (PDBP) (Raka Widiana dan Suwitra,
2011).
Hipertensi intradialisis adalah suatu kondisi berupa terjadinya peningkatan tekanan darah yang menetap pada saat hemodialisis atau tekanan darah selama dan pada saat akhir dari hemodialisis lebih tinggi dari tekanan darah saat memulai hemodialisis. Tekanan darah penderita bisa normal saat memulai hemodialisis, tetapi kemudian meningkat sehingga pasien menjadi hipertensi saat dan pada akhir hemodialisis. Bisa juga terjadi pada saat memulai hemodialisis tekanan darah pasien sudah tinggi dan meningkat pada saat hemodialisis hingga akhir hemodialisis. Peningkatan tekanan darah ini bisa berat sampai terjadi krisis hipertensi (Chazot & Jean, 2010).
Hipertensi intradialisis terjadi pada Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa. Penyakit GGK adalah suatu keadaan yang bersifat progresif dan irreversible, dimana ginjal mengalami gangguan fungsi dan kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit. Akibatnya pada ginjal menyebabkan uremia, ditandai dengan proteinuria, hipertensi, dan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) hingga < 15 ml/menit disertai kondisi pasien yang memburuk (Smeltzer & Bare, 2008). GGK saat ini merupakan masalah
2
kesehatan yang penting mengingat insiden dan prevalensinya yang semakin meningkat. Insiden GGK mempengaruhi sekitar 10- 16% orang dewasa di seluruh dunia khususnya di benua Asia, Eropa, Australia, dan Amerika. Di negara berkembang diperkirakan kurang lebih 40-60 kasus perjuta penduduk pertahun. Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 20.000 kasus dalam setahun (Neliya, 2016).
Data Indonesia Renal Registry pada tahun 2015 mengemukakan bahwa di Indonesia, jumlah pasien GGK yang mendaftar ke unit hemodialisis terus meningkat 10% setiap tahunnya. Prevalensi GGK dipekirakan mencapai 400 per 1 juta penduduk dan prevalesi pasien GGK yang menjalani hemodialisis mencapai 15.424 pada 2016 (IIR, 2016). Berdasarkan data IIR (Indonesia Renal Registry) pada tahun 2015 tersebut dapat diketahui bahwa sampai dengan tahun 2015, sebanyak 15.424 orang penduduk Indonesia mengalami ketergantungan pada hemodialisa (IIR, 2016). Berdasarkan data IIR (Indonesia Renal Registry) pada tahun 2015 tersebut dapat diketahui bahwa sampai dengan tahun 2015, sebanyak 15.424 orang penduduk Indonesia mengalami ketergantungan pada hemodialisa (IIR, 2015). Kasus GGK menurut Riskesdas 2013 berdasarkan diagosis dokter di Jawa Tengah menempati urutan ketiga yaitu 0,3%. Pada tahun 2017 bulan September terdapat 116 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa hemodialisa RSUD dr. Soedirman Kebumen.
Komplikasi yang cukup sering terjadi pada saat hemodialisa adalah gangguan hemodinamik, baik hipotensi maupun hipertensi saat HD atau HID. Komplikasi yang sering terjadi adalah: hipotensi, kram otot, mual muntah, sakit kepala, sakit dada, sakit punggung, gatal, demam, dan menggigil (Daurgirdas et al., 2007; Bieber dan Himmelfarb, 2013). Masalah lain yang paling sering dihadapi pasien adalah kelebihan volume cairan. IDWG
(Interdialytic Weight Gains) merupakan peningkatan volume cairan yang
3
(2013) tentang “Faktor-Faktor yang Berkontribusi terhadap Interdialytic
Weight Gains pada Pasien Chronic Kidney Diseases yang Menjalani
Hemodialisis“ menunjukkan masukan cairan merupakan faktor
yang berkontribusi secara signifikan terhadap IDWG.
IDWG menjadi dasar untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk selama periode interdialitik. IDWG yang dapat ditoleransi oleh tubuh adalah tidak lebih dari 3% dari berat kering yaitu berat tubuh tanpa adanya kelebihan cairan. Berat badan pasien secara rutin diukur sebelum dan sesudah hemodialisis untuk mengetahui kondisi cairan dalam tubuh, kemudian IDWG dihitung berdasarkan berat badan kering setelah hemodialisis (Neumann, 2013).
Kelebihan cairan pada pasien GGK mengakibatkan hipertensi, oleh karena itu pasien HD dianjurkan untuk mengendalikan intake cairan yaitu cairan dibatasi sebanyak “insensible water losses” ditambah jumlah urin (Smeltzer & Bare, 2008). Pembatasan cairan mempunyai tujuan untuk mencegah peningkatan berat badan pada periode interdialitik (Interdialytic
Weight Gain/ IDWG) (Istanti, 2009).
Inrig et al (2009) meneliti hubungan antara insidensi rawat inap dan mortalitas pada pasien yang mengalami hipertensi intradialitik dengan hasil pasien yang mengalami kenaikan tekanan darah sistolik karena hemodialisis memiliki peluang untuk dirawat inap dan mengalami kematian selama 6 bulan lebih tinggi daripada pasien yang mengalami penurunan tekanan darah sistolik karena hemodialisis. Selain itu, Inrig et al. juga menemukan bahwa setiap peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 10 mmHg selama hemodialisis berhubungan dengan penurunan angka ketahanan hidup selama 2 tahun.
4
Peixoto (2007) dengan membatasi peningkatan berat badan antar sesi dialisis dan menurunkan secara bertahap berat badan kering merupakan penanganan pertama terhadap hipertensi intradialisis. Hal itu diperkuat oleh penelitian Locatelli et al. (2010) bahwa pengontrolan terhadap volume overload adalah tindakan yang paling penting dalam mencegah dan menangani pasien dengan hipertensi intradialisis.
Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di RSUD Dr. Soedirman Kebumen pada bulan September 2017, tercatat jumlah pasien yang melakukan hemodialisa sebanyak 116 orang dengan rata-rata peningkatan berat badan pasien meningkat sebanyak 1,0- 2,5 kg dari berat badan kering. Evaluasi hipertensi intradialisis belum pernah dilakukan, namun sering terjadi tanda-tana terjadinya kejadian hipertensi intradialisis di akhir hemodialisa salah satunya sakit kepala. Penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian
dengan judul “Hubungan penambahan berat badan interdialisis dengan
kejadian hipertensi intradialisis pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rutin di RSUD dr. Soedirman Kebumen”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan yaitu ”Apakah ada hubungan penambahan berat badan
interdialisis dengan kejadian hipertensi intradialisis pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rutin di RSUD dr. Soedirman Kebumen ?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
5
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran penambahan berat badan interdialisis pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rutin di RSUD dr. Soedirman Kebumen
b. Mengetahui kejadian hipertensi intradialisis pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rutin di RSUD dr. Soedirman Kebumen
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui gambaran yang jelas mengenai perbedaan berat badan kering pre dan post hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik dan kejadian hipertensi intradialisis pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis.
2. Bagi RS Dr. Soedirman Kebumen
Diharapkan dapat memberi informasi dan masukan bagi pengelola guna lebih meningkatkan pelayanan kepada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
3. Bagi Institusi Stikes Muhammadiyah Gombong
Sebagai tambahan kepustakaan dalam pengembangan ilmu kesehatan pada umunya dan ilmu keperawatan pada khususnya.
4. Bagi Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa
6
E. Keaslian Penelitian
1. Atmaja (2013) melakukan penelitian dengan judul “Korelasi Interdialytic
Weight Gain (IDWG) dengan Kejadian Hipotensi Intradialitik pada Pasien
Gagal Ginjal Stadium Terminal di Unit Hemodialisis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi IDWG dan hipotensi intradialitik serta mencari hubungan antara keduanya. Penelitian ini bersifat analitik korelatif menggunakan desain cross sectional. Data dipereloh dengan penghitungan IDWG dengan pengukuran berat badan, pengukuran tekanan darah pradialisis dan intradialisis, serta pencatatan rekam medik. Responden penelitian adalah 71 orang pasien hemodialisis rutin di Instalasi hemodialisis RSUP HAM. Hasil penelitian menunjukkan dari 71 orang responden, 36 orang (50,7%) mengalami hipotensi intradialitik. Berdasarkan kelompok umur, sebagian besar responden berumur antara 44-65 tahun (60,6%). Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar responden adalah laki-laki (66,2%). Berdasarkan penggunaan obat antihipertensi, sebagian besar responden menggunakan obat antihipertensi lebih dari satu jenis (62%). Berdasarkan IDWG, sebagian besar responden memiliki IDWg ringan (64,85). Didapatkan hubungan antara IDWG dengan hipotensi intradialitik dengan p=0.032. Persamaan dari penelitian ini adalah pengukuran Interdialytic Weight Gain (IDWG) pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Adapun perbedaan penelitian ini adalah populasi, sampel, tempat penelitian serta perbedaan variabel terikat yaitu kejadian hipertensi intradialisis.
2. Yuni (2013) melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Berkontribusi terhadap Interdialytic Weight Gains pada Pasien Chronic
Kidney Diseases yang Menjalani Hemodialisis“. Penelitian ini bertujuan
7
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal R. (2010). Hypertension and survival in chronic hemodialysis patients—
Past lessons and future opportunities. Kidney Int. 2010;67:1–13.
Ahmad, A., Khan, A.R., Mustafa, G., & Khan, M.U.I. (2012).The frequency of
complications during haemodialysis. Pakistan J. Med. Res.41.3-11.
Arikunto S, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta.
Arnold, T.L. (2008). Predicting fluid adherence in hemodialysis patient via the
illness perception questionnaire–revised. At:
http://www.etd.gsu.edu/theses/available/ etd11122007.020016/unrestri cted/arnold_tava_l_2008_phd.pdf
Atmaja (2013). Korelasi Interdialytic Weight Gain (IDWG) dengan Kejadian Hipotensi Intradialitik pada Pasien Gagal Ginjal Stadium Terminal di Unit
Hemodialisis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Medan:
Universitas Sumatera Utara
Chazot C, Jean G. (2010). Intradialytic hypertension: It is time to act. Nephron
Clin Pract. Available from: http://content.karger.com/produktedb/
produkte.asp?DOI=000313031&
Chou KJ, Lee PT, Chen CL, Chiou CW, Hsu CY, Chung HM, et al. (2008).
Physiological changes during hemodialysis in patients with intradialysis
hypertension. Kidney Int. 2008; 69:1833–1838
Dasari, P., K., Venkateshwarlu, Venisetty, R.K., (2014). Management of Comorbidities in Chronic Kidney Disease : A Prospective Observational
Study, International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences,
6:363-367.
DOQI (2008). Clinical Practice Guidelines on Hypertension and Antihypertensive Agent in Chronic Kidney Disease. In Guideline 2 In: Evaluation of Patient
with CKD or Hypertension. CKD 2008: 1-18.
Flythe, J.E., Kimmel, S.E., and Brunelli, S.M. (2011). Rapid fluid removal during
dialysis is associated with cardiovascular morbidity and mortality. Kid
2
Gomez JL, Villaverde M, Jofre R, Benitez PR, Garcia RP, et al. (2008).
Interdialytic weight gain as a marker of blood pressure, nutrition, and
survival in hemodialysis patients. Kidney Int.
Hidayat (2007). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Hudak & Gallo. (2012). Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistic Vol 1.
Jakarta: EGC.
Hudak & Gallo. (2012). Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistic Vol 1.
Jakarta: EGC.
Inrig JK, Patel UD, Gillespie BS, Hasselblad V, Himmelfarb J, Reddan D, et al. (2007). Relationship between interdialytic weight gain and blood pressure
among prevalent hemodialysis patients. Am J Kidney Dis. Available from:
PubMed.
Inrig JK. (2009). Intradialytic hypertension: A less-recognized cardiovascular
complication of hemodialysis. Am J Kidney Dis. Available from:
http://www.ajkd.org/article/S0272-6386%2809%2901145-7/fulltext
Istanti Y.P., Soejono S.K. (2009). Manajemen Cairan Pada Pasien Hemodialisis
Meningkatkan Kualitas Hidup. Muhammadiyah Journal of Nursing
Kamyar, Kalantar Z. (2009). Interdialytic Weight Gain, Mortality Linked, Nephrology Nursing Journal,
Kallenbach et al. (2005). Review of Hemodialisysis For Nurses An Dialisysis
Personel. USA Philadelpia : Elseiver Mosby
Koomans HA, Blankestijn PJ, Joles JA. (2008). Sympathetic hyperactivity in
chronic renal failure: a wake up call. J Am Soc Nephrol. 2008;15:524-537.
Kozier. Erb, Berman. Snyder. (2010). Buku Ajar Fondamental Keperawatan :
Konsep, Proses & Praktik, Volume : 1, Edisi : 7. Jakarta: EGC.
Krapf R, Hulter HN. (2009). Arterial Hypertension Induced by Erythropoietin and
Erythropoiesis-Stimulating Agents (ESA). Clin J Am Soc Nephrol. 2009;4:
3
Landry, D.W., Oliver, J.A., Chou, K.J., Lee, T., Chen, C.L., Hsu, C.Y., Chung, H.M., Liu, C.P., & Fang, H.C., (2009). Physiological changes during hemodialysis in patients with intradialysis hypertension.
Locatelli F, Cavalli A, Tucci B. (2010). The growing problem of intradialytic
hypertension. Nat Rev Nephrol. 2010;6:41-48.
Locatelli F, Cavalli A, Tucci B. (2010). The growing problem of intradialytic
hypertension. Nat Rev Nephrol. 2010;6:41-48.
Lolyta, R., Ismonah dan Solechan. (2012). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Hemodialisis pada Klien Gagal Ginjal Kronik.
Lukman M. (2009). Penggunaan obat antihipertensi untuk pasien penyakit ginjal
kronik yang hipertensi dan DM. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Lumenta, Nico, A, dkk. (2012). Penyakit Ginjal. Penerbit PT. BPK Gunung Mulia.
Naysilla (2012). Faktor Risiko Hipertensi Intradialitik Pasien Penyakit Ginjal
Kronik. Semarang: Universitas Diponegoro
Neliya, S. W. (2012). Hubungan Pengetahuan tentang Asupan Cairan dan Cara
pengendalian Asupan cairan terhadap Penambahan Berat Badan. Jurnal
Nursing Studies , 1. http://repository.unri.ac.id/handle/123456789/1872 Newman, D.J., & Price, C.P. (2013). Kidney Function Test. (in) Bur tis,C.A.,
Ashwood, E.R. & Br uns, D.E.(editors). Tietz Textbook of Clinical
Chemistry and Molecular Diagnostics. Elsevier Saunders.USA. Pp.797-832 Nissenson AR, Fine RN, Gentile DE, (2008). Clinical dialysis. East Norwalk.
Appleton and Lange
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika
Pagala (2017). Hubungan Penambahan Berat Badan Interdialitik Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Hemodialisis di RSUD Wates Kulon Progo.
4
Peixoto, A.J., Santos, S.F., (2010). Blood pressure management in hemodialysis:
what have we learned ? Curr Opin Nephrol Hypertens, Vol 19, pp. 561-566.
Potter & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 3. Jakarta: Salemba Medika.
Price and Wilson. (2010). Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC Rahardjo, P., Susalit, E., Suhardjono., (2009). Hemodialisis. Dalam: Sudoyo,
A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Marcellus, S.K., Setiati, S., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi keempat. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Schimdt, R.S., (2012). Hypertension in the hemodialysis patient: nursing
considerations. Nephrology Nursing Journal.
Stephen, M., An, D., Thakur, V., Zhang, R., & Reisin, E. (2013). Hypertension in
chronic dialysis patients: pathophysiology, monitoring, and treatment. The
American Journal of the Medical Sciences. 25 (4).194-20.
Smeltzer, S. C., & Bare B. G. (2008). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC
Sugiyono, (2007). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suhardjono. (2011). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI.
Suryarinilsih, Yosi. (2010). Hubungan Penambahan Berat Badan Antara Dua Waktu Dialisis dengan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa di Rumah Sakit Sakit Dr. M. Djamil Padang
Weir, M.R., and Jones, H. (2010). Drug Therapy for Hypertension in
Hemodialysis Patients. US Nephrology:5(1):45–7
Yuni. (2013). faktor-faktor yang berkontribusi terhadap IDWG pada pasien gagal ginjal kronik (GGK) yang menjalani hemodialisis di Unit Hemodialisis RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah
5
Yuni. (2013). Hubungan antara masukan cairan dengan Interdialytic Weight Gains (IDWG) pada pasien chronic kidney diseases di Unit Hemodialisis RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Zhou, Y.L., Liu, H.L., Duan, X.F., Yao, Y., Sun, Y., & Liu, Q. (2009). Impact of
sodium and ultrafiltration profiling on haemodialysis related hypotension.
CURIKULUM VITAE
Nama : Gigih Prasetya
Tempat/ tanggal lahir : Kebumen, 16 April 1988
Alamat : Karangduwur, RT 1 RW III, Petanahan, Kebumen
Pendidikan
SD Negeri I Karangduwur Tahun 2000 SMP Negeri I Klirong Tahun 2003 SMA Negeri I Petanahan Tahun 2006
Stikes Muhammadiyah Gombong D3 Keperawatan Tahun 2009
Pekerjaan
2
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth……… Di
Ruang hemodialisa RSUD dr. Soedirman Kebumen
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :
Nama : Gigih Prasetya NIM : A21601442
Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan antara penambahan berat badan interdialisis (interdialytic weight gain) dengan kejadian hipertensi intradialisis pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis rutin di ruang hemodialisa RSUD dr. Soedirman Kebumen”. Oleh karena itu, berikut ini saya jelaskan beberapa hal terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penambahan berat badan interdialisis (interdialytic weight gain) dengan kejadian hipertensi intradialisis pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis rutin di ruang hemodialisa RSUD dr. Soedirman Kebumen.
2. Responden diharapkan berkontribusi dalam pengukuran penambahan berat badan interdialisis dan tekanan darah.
3. Manfaat penelitian ini yaitu meningkatkan pelayanan kepada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
4. Prosedur penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko atau kerugian kepada responden.
5. Responden dapat memilih untuk menghentikan atau menolak berpartisipasi dalam penelitian ini kapan pun tanpa ada tekanan.
6. Kerahasiaan semua tindakan yang telah dilakukan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
3
7. Tim Peneliti
Nama peneliti : Gigih Prasetya Bidang Keahlian : Perawat Pelaksana
Alamat Peneliti : Karangduwur, RT 1 RW III, Petanahan, Kebumen Hp. 08986689911
Atas kerjasamanya, saya mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Peneliti
4
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul “Hubungan antara penambahan berat badan interdialisis (interdialytic weight
gain) dengan kejadian hipertensi intradialisis pada pasien GGK yang menjalani
hemodialisis rutin di ruang hemodialisa RSUD dr. Soedirman Kebumen”., yang diteliti oleh :
Nama : Gigih Prasetya NIM : A21601442
Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Gombong, …….…………2018 Saksi, Yang Membuat Pernyataan
5
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN INTERDIALISIS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI INTRADIALISIS PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
YANG MENJALANI HEMODIALISA RUTIN DI RSUD DR. SOEDIRMAN
KEBUMEN
Lembar Observasi
1. Identitas Responden
a. Nama : ………..
b. Umur : ………..
2. Penambahan Berat Badan Interdialisis (Interdialytic Weight Gain) a. Berat Badan Setelah Hemodialisa : ………Kg
b. Berat Badan Sebelum Hemodialisa : ………Kg c. Penambahan Berat Badan Interdialisis : ………Kg d. Kategori
ٱ Ringan
ٱ Sedang
ٱ Berat
3. Kejadian Hipertensi Intradialisis
a. Tekanan darah predialisis 5 menit sebelum jarum dialisis dimasukkan ……… mmHg
6
STANDART OPERATING PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
PENGUKURAN TEKANAN DARAH No. Dokumen
IK-UPT-KES-BSN/00/003/007
Nomor Rrevisi 04
Halaman
Pengertian Mengukur tekanan darah pasien dengan menggunakan alat tensimeter
Tujuan Mendapatkan data objektif Kebijakan 1. Pasien baru
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
Petugas Perawat
Tahap Pra Interaksi
Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada Membawa alat di dekat pasien dengan benar B
Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
Memperkenalkan diri, menanyakan nama pasien dan tempat tanggal lahir pasien (melihat gelang pasien) Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada keluarga/klien
Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan C
Mengatur posisi pasien: supinasi
Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin Membebaskan lengan pasien dari baju
Memasang manset 2 jari diatas mediana cubiti, selang sejajar arteri bracialis
Meraba denyut arteri bracialis
7
Membuka sekrup balon perlahan-lahan sambil melihat turunnya air raksa atau jarum dan dengarkan buyi denyut pertama (systole) hingga bunyi terakhir (diastole) sampai tekanan nol.
Melakukan validasi dengan mengulang mulai poin 8-9 (bila hasil pengukuran keduanya berbeda, ulangi sekali lagi).
Mengunci air raksa dan melepas manset Mencatat hasil pengukuran pada buku catatan Mencuci tangan
Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
8
STANDART OPERATING PROSEDUR (SOP) PENIMBANGAN BERAT BADAN
Pengertian Tatacara mengukur berat badan dengan menggunakan timbangan berat badan analog untuk mengetahui berat badan pasien
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pengukuran berat badan.
Kebijakan Sebagai acuan untuk pengukuran berat badan Prosedur
Pelaksanaan
A 1 2
Tahap Pra Interaksi
Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada Membawa alat di dekat pasien dengan benar B
Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
Memperkenalkan diri, menanyakan nama pasien dan tempat tanggal lahir pasien (melihat gelang pasien) Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada keluarga/klien
Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan C
Timbangan berat badan analog Buku catatan
Alat tulis
Letakkan timbangan di tempat yang datar
Pastikan posisi jarum pada angka nol dan jarum dalam keadaan seimbang
Jelaskan prosedur penimbangan kepada pasien
Pasien yang akan ditimbang diminta membuka alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat seperti kunci, dll (pastikan berat pakaian pasien minimal) Posisikan pasien di atas timbangan
Perhatikan posisi kaki pasien tepat di tengah alat timbang, tidak menumpu pada salah satu kaki, sikap tenang (Anjurkan pasien untuk tidak banyak bergerak) dan kepala tidak menunduk (memandang lurus ke depan) Pastikan jarum penunjuk angka yang ditunjukkan oleh timbangan telah berhenti, maka angka tersebut adalah hasil penimbangan berat badan pasien.
9
D 1 2 3 4 5
Tahap terminasi Merapikan pasien
Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
10
Penambahan Berat Badan Interdi al isis
11
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Penambahan Berat Badan Interdial isis * Kej adian Hipertensi Intradialisis Crosstabulation
3 15 18
Computed only f or a 2x2 table a.
1 cells (25,0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 4,00.
b.
Symmetric Measures
,397 ,018 30
Contingency Coef f icient Nominal by Nominal
N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not assuming the null hy pothesis. a.
17
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Gigih Prasetyo
NIM : A21601442
Pembimbing I : Podo Yuwono, S. Kep., Ns., M. Kep, CWCS
No
Hari/ Tanggal/
Waktu
18
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Gigih Prasetyo
NIM : A21601442
Pembimbing II : Irmawan Andri Nugroho, S.Kep., Ns, M. Kep
No
Hari/ Tanggal/
Waktu