• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI JEKETRO TAHUN PELAJARAN 20162017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI JEKETRO TAHUN PELAJARAN 20162017"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MELALUI METODE

TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI JEKETRO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

S K R I P S I

Diajukan untuk guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Disusun oleh

HALIMIN 111 12 005

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

(2)
(3)

Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini:

Nama : HALIMIN

NIM : 111 12 005

Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jurusan : PENDID IKAN AGAMA ISLAM

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 01Maret 2017 Yang Menyatakan,

(4)

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MELALUI METODE

TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI JEKETRO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

DISUSUN OLEH: HALIMIN NIM: 111 12 005

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 03 April 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd.

Sekretaris Penguji : Imam Mas Arum, M.P d.

Penguji I : Peni susapti, M. Si.

Penguji II : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Salatiga, 03 April 2017

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002 KEMENTERIAN AGAMA

(5)
(6)

MOTO DAN PERSEMBAHAN Moto

‘’Sesungguhnya allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada dirinya

mereka sendiri’’

Persembahan Skripsi ini kupersembahkan untuk.

1. Bapak ibu ku yang tercinta sawidi dan suratun yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan dan

do’a yang tak pernah putus untuk anak-anaknya.

2. Kakakku purnawati dan suaminya mujiyono yang selalu memberikan motivasi dan semangat dan dukungan. 3. Adik ku suali dan keponakan ku ahmad bilal pratama

yang selalu memberi ku motivasi, semangat dan selalu menasehatiku untuk tetap semangat.

4. Bapak imam mas arum M.Pd selaku pembimbing dalam pembuatan skripsi.

5. Teman-teman masjid atau pondok pesantren nurul iman ( anang, haqi, bayu, yakhsya, ali, takwin, anton, diyan, nurfan, afwan, nur ikhwani, khafa, minan, topikin, anam, mas indra, tasya, sabila ) yang memberikan semangat, motivasi dan memberikan kegilaan disetiap moment. 6. Teman-teman seperjuangan PAI A angakatan 2012 7. Keluarga besar imadisa, LDK, HMI, yang selalu

memotivasi saya dalam hal apapun.

8. Teman-teman perguruan WUSHU Putra Nusantara dan Mas aly barokah, bilal yanuar, mas bob, mbak ula dan adek-adek semua yang selalu memotivasi.

9. Teman ku ahmad muhlasin, mas khamid yang selalu memberi semangat.

(7)

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Swt, hanya dengan

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat meyelsaikan skripsi ini. Serta

sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad saw,

keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya. Dengan rahmat-Nya, skripsi yang

berjudul Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak. Melalui Metode Team Quiz

Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kecamatan Gubug Kabupaten

Grobogan Tahun 2016 dapat diselsaikan, dengan bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu terimaksih penulis ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rohayati, M.Pd Selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN

Salatiga

4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan

kesabaran senangtiasa selalu memberikan bimbingan dan arahan sehingga

skripsi ini selesai dengan baik.

5. Bapak Drs. A Bahrudin, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberi motivasi

6. Bapak Drs.H. Fathul Hadi, M.Pd.I selaku kepala sekolah MTs Negeri Jeketro

(8)

7. Ibu Nurul Hidayah S. Pd.I selaku guru mata pelajaran akidah akhlak di MTs

Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan yang telah memberikan keluasaan,

serta bantuan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian hingga selsai

8. Dewan guru dan karyawan MTs Negeri Jeketro

9. Siswa-siswi kelas VIII i MTs Negeri Jeketro

10.Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selsai.

Penulis meyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna untuk itu

segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu

penulis harapan.

Salatiga, 01 Maret 2017

Penulis

(9)

ABSTRAK

Halimin. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak. Melalui Metode Team Quiz Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun 2016. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum M.Pd

Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Team Quiz

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui seberapa besar peran metode team quiz dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar akidah akhlak pada siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun 2016? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas dengan metode team quiz dapat memperbaiki kondisi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. dalam penelitian ini guru sekaligus bertindak sebagai peneliti dan penelitian ini dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 3 siklus, tiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

(10)

TAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Keadaan guru MTs Negeri Jeketro kec. Gubug kab. Grobogan…………32

Tabel 3.2 Data siswa MTs Negeri Jeketro kec. Gubug kab. Grobogan…………...33

Tabel 4.1 hasil nilai siswa pra siklus dan siklus I………...49

Tabel 4.2 hasil nilai siswa siklus I dan siklus II……….54

Tabel 4.3 hasil nilai siswa siklus II dan siklus III……….…….59

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rpp Siklus I

Lampiran 2. Rpp Siklus II

Lampiran 3. Rpp Siklus III

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri

seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat

pengalaman dan latihan. (Hamalik, 1983:21). Belajar adalah semua aktivitas

mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan,

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar

merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian

menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang

ditimbulkan oleh lainnya. Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of

Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam

perubahan tingkah laku, yang keadannya berbeda dari sebelum individu berada

dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu.

Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan

perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. Sifat

perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula.

Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan

(13)

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperloleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan ,memperbaiki prilaku, sikap, dan

mengokohkan kepribadian.maka pengetahuan pada hakikatnya juga tergabung

dari sekumpulan fakta-fakta, a bundle of facts. (Suyono, 2014:9). Belajar adalah

proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan.

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar itu meliputi faktor pengetahuan

(kognitif), sikap (efektif), dan keterampilan (psikomotor). (Munir, 2009:245).

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri seseorang

yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman

dan latihan. (Hamalik, 1983:21)

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak

yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil

suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi

(cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandang hidup mereka.

Salah satu naluri manusia yang berbentuk dalam jiwanya secara individu

adalah kemampuan dasar yang disebut para ahli psikologi sosial sebagai instink

gregorius (naluri untuk hidup berkelompok) atau hidup bermasyarakat. Dan

dengan naluri ini, tiap manusia secara individual ditinjau dari segi antropologi

sosial disebut homo socius artinya makhluk yang bermasyarakat, saling tolong

menolong dalam rangka mengembangkan kehidupannya di segala bidang.

Untuk memajukan kehidupan mereka itulah, maka pendidikan menjadi sarana

(14)

pandangan teoretikal dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan

hidup manusia itu sendiri. Manusia adalah makhluk yang dinamis, dan

bercita-cita ingin meraih kehidupan yang sejahtera dan bahagia dalam arti yang luas,

baik lahiriah maupun batiniah, duniawi dan ukhrawi. Namun cita-cita demikian

tak mungkin dicapai jika manusia itu sendiri tidak berusaha keras menigkatkan

kemampuannya seoptimal mungkin melalui proses kependidikan, karena proses

kependidikan adalah suatu kegiatan secara tujuan atau cita-cita tersebut.(Fuad

Ihsan, 2003:2)

Pendidikan adalah proses pengembangan potensi, kemampuan, dan

kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian

disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan alat

(media) yang disusun sedemikian rupa, sehingga pendidikan dapat digunakan

untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencpai tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan. Menurut Driyarkara (1945:145), inti pendidikan adalah

pemanusiaan manusia muda. Pada dasarnya pendidikan adalah pengembangan

manusia muda ketaraf insani. Sedangkan Ki Hajar Dewantara (1977:20)

menyatakan bahwa pendidikan merupakan tuntutan bagi pertumbuhan

anak-anak. Artinya pendidikan menuntut segala kekuatan kodrat yang ada apda diri

anak-anak agar mereka sebagai manusia sekaligus sebagai anggota masyarakat

dapat mencapi keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. (Sowarno,

(15)

Pendidikan agama mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah

dan akhlak dan juga merupakan jalan untuk menbina pribadi dan masyarakat

yang baik, yaitu masyarakat yang individu-indvidunya terikat oleh rasa

persaudaraan. Cinta kasih dan tolong-menolong (Ahmad, 1985:251).

Pendidikan agama suatu kekuatan yang besar sekali pengaruhnya dalam

kehidupan peserta didik dan masyarakat. Pendidikan agama cukup besar

pengaruhnya untuk mewujutkan akhlak yang baik dan moral yang tinggi. Oleh

karena itu pendidikan agama sangat penting untuk mempersiapkan pemuda

yang beriman kepada Allah, cinta tanah air dan masyrakatnya juga merupakan

dasar yang kuat untuk membina rasa tolong menolong dan demokrasi yang

sehat (Ahmad, 1985:246).

Pendidikan akhlah berkisar tentang kebaikan dan kesopanan tingkah laku

yang terpuji serta berbagai persoalan yang timbul dalam Kehidupan sehari-hari

dan bagi mana dan seharusnya seorang siswa bertingkah laku (Ahmad,

1985:195).

Proses bembelajaran di kelas saat ini masih berfokus pada guru sebagai

sumber utama pengetahuan, kemudian metode pembelajaran ceramah menjadi

pilihan utama dalam proses pembelajarannya, sehingga seringkali proses

pembelajaran dan hasil belajar yang diraih tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Maka di perlukan sebuah strategi belajar yang lebih memberdayakan potensi

yang dimiliki siswa atau metode pembelajaran yang melibatkan siswa aktif,

(16)

(teacher centered) menjadi berpusat pada siswa (student centered) yang

menberikan dampak positif pada potensi dan kompetensi siswa.

Hingga saat ini dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya akidah akhlak

masih disampingkan dengan metode ceramah (metode pembelajaran koven

sional) sebagai metode yang lebih dominan diterapkan dari pada metode yang

lain, sedangkan kegiatan siswa adalah mendengarkan apa yang diucapkan oleh

guru serta mencatat hal yang dianggap penting oleh siswa tersebut dan kurang

diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya terhadap materi yang

diajarkan sehingga siswa menjadi pasip ketika mengikuti proses belajar

mengajar, terkadang dari mereka ada yang main sendiri, ngatuk, bercanda dan

sebagainya. Hal ini dsapat menghambat usaha siswa untuk lebih aktif dan

kreatif, khususnya siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab.

Grobogan dalam mengoptimalkan hasil belajar pada mata pelajaran aqidah

akhlak. Padahal perlu diketahui mata pelajaran akidah akhlak memiliki

kontribusi dalam pencapaian kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.

Penerapan sistem pembelajaran konvensianal secara terus menerus tanpa variasi

tersebut dapat menjadi kendala dalam pembelajaran akidah akhlak. Oleh karena

itu diperlukan variasi dan kreatifitas dalam metode pembelajaran. Salah satunya

adalah dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif Metode Team Quiz

pada mata pelajaran akidah akhlak yang dalam penerapannya didalam kelas

akan tercipta suasana belajar siswa aktif yang saling komunikasi, saling

(17)

Team Quiz ini anak diberi kesempatan untuk bisa berani tampil mengungkapkan

pertanyaan, pendapat atau gagasan yang ada dalam dirinya serta belajar

membuat pertanyaan dan jawaban dari ilmu yang diperoleh melalui kegiatan

yang dilakukannaya serta dapat menumbuhkan sikap saling kerja sama. Karena

pada kenyataannya sering sekali anak itu sulit mengajukan suatu pertayaan atau

malu mengungkapkan pendapat ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Hal ini dikarnakan oleh rasa malu, takut bahkan mungkin tidak tau apa yang

ingin ditanyakan, karena mungkin mereka kurang memahami apa yang

dijelaskan oleh gurunya. Dengan adanya metode Tean Quiz ini anak mau tidak

mau harus dilibatkan untuk menayakan hal-hal yang belum diketahuinya dan

memberikan jawaban secara kelompok sehingga terciptalah suatu kompetisi

untuk kerjasama, menunjukan nilai lebih di dalam kelompok tersebut. Dengan

metode Team Quiz ini diharapkan keberanian anak akan muncul dengan adanya

dukungan dari team atau kelompoknya. Sehingga proses belajar mengajar akan

menjadi lebih hidup, menyenangkan dan menambah semangat pada siswa yang

paling penting adalah tertanamnya sikap bekerja sama dan tolong menolong

dalam diri siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka saya tertarik untuk mengadakan penelitian

tindakan kelas dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak

Materi Adab Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru Melalui Metode

(18)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah: apakah metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar akidah

akhlak materi adab berbakti kepada orang tua dan guru melalui metode team

quiz pada siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan

tahun 2016.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan menuju kepermasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetaui apakah metode team quiz meningkatkan hasil belajar akidah akhlak materi adab berbakti kepada orang tua dan guru melalui metode team quiz pada siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan.

D. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersiap sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

(Arikunto, 2006:71)

Adapun hipotesis ini adalah: penerapan metode team quiz dapat

meningkatkan hasil belajar akidah akhlak pada siswa kelas VIII MTs Negeri

(19)

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritik

Temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori yang berhubungan dengan metode Team Quiz

2. Manfaat praktis a. Bagi peserta didik

Sebagai usaha untuk menciptakan suasanan belajar yang menyenangkan dan tidak monoton agar peserta didik dapat termotivasi dan berhasil meningkatkan pemahamannya terhadap pembelajaran sehingga dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

b. Bagi guru

Sebagai masukan untuk melakukan perubahan di dalam kegiatan belajar mengajar yang mengarah pada tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal sehingga dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.

c. Bagi sekolah

(20)

F. Definisi Operasional

Ada beberapa istilah yang perlu diuraikan dari judul yang kami kemukakan

istilah-istilah tersebut adalah:

1. Peningkatan

peningkatan berarti adalah suatu proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha,kegiatan, dan sebagainya). Sedangkan hasil merupakan sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya)oleh usaha.

2. Hasil belajar

Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (hamalik,1983:21). Hasil belajar adalah menambah ilmu, contohnya adalah belajar bahasa inggris maka hasil belajarnya bisa berbicara bahasa inggris dan memahami gunanya bahasa inggris

3. Mata pelajaran akidah akhlak

Mata pelajaran akidah akhlak merupakan dua pembahasan yang berbeda tetapi keduanya satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan akidah membahas tentang keyakinan sedangkan akhlak membahas tentang perbuatan dan perilaku.

(21)

Berbakti adalah menghormati yang lebih tua bukan karena kebaikan mereka

tapi karena perintah Allah, mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam

berbagai aspek kehidupan baik masalah pendidikan, pekerjaan, jodoh

maupun lainnya. (Ilyas, 2007:152)

5. Orang tua dan guru

Orang tua dalam Al-qur’an di-istilahkan sebagai Al-walidain yaitu ibu dan

bapak. Sedangkan guru adalah pengajar atau pendidik, guru sangat penting

didalam kesekuruhan sistem pendidikan. Kareana itu peran guru dan

kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan kualitas anak didik harus

diperhitungkan dengan susngguh-sunggu. (Ilyas, 2007:148)

6. Metode Team Quiz

Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan oleh fasilitator dalam

inters belajar dengan memperhatikan keseluruhan system untuk mencapai

suatu tujuan.(Sunan Ampel,2009:11 )

Berdasarkan pandangan di atas dapat dipahami bahwa metode merupakan

cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Jadi metode ini mengajarkan siswa untuk

melakukan kerja sama dalam sebuah kelompok dan mengajarkan keaktifan,

(22)

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian (action research) yang

dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di

kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang

terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus,materi,dan lain-lain)

ataupun intput (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang

terjadi di dalam kelas.(Arikunto, 2007:58)

2. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro

Kec.Gubug Kab. Grobogan.

3. Langkah-Langkah

Pada penelitian tindakan kelas ini terdapat empat tahapan yaitu

tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi yang

(23)

4. Instrumen Penelitian

a. Lembar soal tugas siklus

b. Lembar Observasi siswa selama KBM c. Lembar kegiatan siswa

5. Pengumpulan Data

a. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. (Arikunto, 2010:174)

b. Metode observasi

(24)

pengobservasi (observer) dan yang diobserservasi (observe).(Fathoni, 2005:104)

6. Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan diadakan

pembelajaran perlu analisa data. Pada penelitian ini mengunakan teknikan

analisis deskriptif kualitatif,yaitu suatu metode penelitian yang bersifat

menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh

dengan tujuan untuk mengetaui hasil belajar yang dicapai peserta didik juga

untuk mengetaui respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran serta

aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan

peserta didik setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan

dengan cara memberikan evalusasi berupa tes tertulis atau lesan pada setiap

akhir putaran.

Analisis digunakan untuk menguji lebih dalam tentang hasil belajar dalam

mata pelajaran akhidah akhlak di MTs Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab.

Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017 menggunakan strategi pembelajaran

(25)

H. Sistemtika Penulisan

Penyusunan skripsi ini menggunakan sistematika sebagai berikut:

1. Bagian muka, pada bagian ini memuat antara judul skripsi abstrak, surat peryataan peneliti, nota pembimbing, pengesahan, motto persembahan, kata pengantar, taftar table, daftar gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi Skripsi, yang merupakan materi skripsi secara keseluruhan terdiri lima bab dengan uraian sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan memuat latar belakangmasalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,Hipotesis Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Membahas kajian pustaka tentang hasil belajar pada mata pelajaran

akidah akhlak materi adab berbakti kepada orang tua dan guru

dengan metode team quiz, pembahasannya mencakup :

1. Teori belajar beserta teori hasil belajar.

2. Membahas tentang adab berbakti kepada orang tua dan guru

3. Metode Team Quiz yang menjelaskan langkah-langkah

penggunaan Metode Team Quiz serta pengertian strategi secara

umum.

BAB III : Membahas pelaksanaan penelitian. Pada bab ini membahas

tentang diskripsi pelaksanaan penelitian.

BAB IV : Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan, hasil penelitian

(26)

dan guru melalui metode Team Quiz pada siswa kelas viii mts

negeei jeketro tahun 2016 menggunakan Metode Team Quiz.

BAB V : Penutup yang meliputi simpulan dan keseluruhan pembahasan

dalam skirpsi, saran-saran dan penulis kaitannya dengan hasil

penelitian pada penelitian ini, dan terakhir kata penutup.

3. Bagian akhir skripsi yang berisi antara lain daftar kepustakaan sebagai

rujukan penulis membuat landasan teori pada penelitian ini, dan

(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian hasil belajar

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Beajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004:22).

(28)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni

faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana,

1989:39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri

siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan

oleh Clark (1981:21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70%

dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.

Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling

dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39).

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri

seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru

berkat pengalaman dan latihan.(Hamalik, 1983:21)

Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252)

belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang

kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari

perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. menurut Gagne dalam

bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis

perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang

(29)

sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat

adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan

serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. Sifat perubahannya

relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa

diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat

kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperloleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan ,memperbaiki prilaku, sikap, dan

mengokohkan kepribadian.maka pengetahuan pada hakikatnya juga

tergabung dari sekumpulan fakta-fakta, a bundle of facts.(Suyono, 2014:9).

Belajar adalah proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan

lingkungan. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar itu meliputi faktor

pengetahuan (kognitif), sikap (efektif), dan ketrampilan (psikomotor).

(Munir, 2009:245). Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau

perolahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara–cara bertingkah

laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.(Hamalik, 1983:21).

Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi

oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal

(internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan

demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa

berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam

(30)

berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan

penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat

dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu

perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

B. Mata Pelajaran Akidah Akhlak

1. Pengertian Akidah

Hasan al-banna mengatakan bahwa aka’id (bentuk jamak dari akidah)artinya beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hatimu, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.

Abu Bakar Jabir al-Jazairy mengatakan akidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah.kebenaran itu dipatrikan oleh manusia didalam hati dan diyakini kesahihan dan keberadaannya secara pasti, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan

dengan kebenaran itu. Akidah biasanya dijumbuhkan dengan istilah iman, yaitu “

sesuatu yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan

anggota tubuh.” Akidah juga dijumbuhkan dengan istilah tauhid, yakni Mengesakan Allah (Sidik,Hasyim, 2006:29)

(31)

2. Hubungan Akidah dan Akhlak

Akidah dalam ajaran islam merupakan dasar bagi segala tindakan muslim agar tidak terjerumus ke dalam perilaku-perilaku syirik. Syirik disebut kedzaliman karena perbuatan ini menempatkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya (Attamimi, 1416H:24). Oleh kerena itu, seorang muslim yang baik akan menjaga segala perbuatannya dari hal-hal yang berbau syirik, baik syirik kecil maupun syirik besar. Orang yang memiliki akidah yang benar, ia akan mampu mengimplementasikan tauhid itu dalam bentuk akhlak yang mulia (al-akhlaq al-karimah) (Sidik,Hasyim, 2006:37)

Pengertian akhlak Menurut Al-ghazali akhlak adalah hal ihwal batin manusia yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa pertimbangan-pertimbangan yang mendahuluinya (min ghoiri fikrin wa ruhiyyatin)(Sidik,Hasyim, 2006:38)

Pengertian akhlak adalah buahnya islam yang diperuntukan bagi seorang

individu dan umat manusia, dan akhlak menjadikan kehidupan ini menjadi

manis dan elok. Tanpa akhlak, yang merupakan kaidah-kaidah kejiwaan dan

sosial bagi individu dan masyarakat, maka kehidupan manusia tidak berbeda

dengan kehidupan hewan dan binatang. Akhlak pada dasarnya sesuai

dengan watak manusia, mempertimbangakan, melatih jiwa manusia dan

(32)

“Hal ini merupakan akhlak yang dipertegas keistimewaannya selama beberapa abad, ini merupakan kelonggaran akhlak dalam al-qur’an yang sesuai dengan watak manusia dan kemudahan untuk beradaptasi dengan berbagai golongan umat

manusia diberbagai tempat masa yang berbeda-beda. Sesungguhnya berbagai

aliran adalam akhlak tidak diragukan lagi sesuai dengan hukum-hukum dan unsur

internal manusia sebagai unsur penting, tetapi sampae kapan filsafat akhlak ini

dapat diterapkan dalam kehidupan bagi segolongan umat manusia yang

berbeda-beda? Filsafat aristoteles atau kant atau yang lain misalnya, mempunyai

latarbelakang akademik yang tinggi, tetapi bagai mana kesuksesan aplikasi akhlak dapat diterapkan dalam kehidupan” (Hafidz dan Kastolani, 2009:107).

Menurrut Imam Maskawaih akhlak adalah suatu keadaan bagi jiwa yang mendorong seseorang melakukan tindakan – tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran dan pertimbangan. Keadaan ini terbagi menjadi dua: ada yang

berasal dari tabi’at aslinya, dan ada pula yang diperoleh dari kebiasaan yang

berulang-ulang. Boleh jadi pada mulanya tindakan-tindakan itu melalui pikiran dan pertimbangan, kemidian dilakukan terus menerus maka jadilah suatu bakat dan akhlak.

Kemudian Al-Ghozali mendifinisikan akhlak sebagai suatu ungkapan

tentang keadaan pada jiwa bagian dalam yang melahirkan macam-macam tindakan dengan mudah, tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan terlebih dahulu. Dari dua devinisi diatas, kita dapat memahami beberapa hal, diantaranya:

a. Akhlak itu suatu keadaan bagi diri, maksudnya ia merupakan suatu sifat

yang dimiliki aspek jiwa manusia, sebagaimana tindakan merupakan

(33)

b. Sifat kejiwaan mesti menjadi bagian terdalam, maksudnya keberadaan

sifat itu tida terlihat. Ia diwujudkan pada orangnya sebagai kebiasaan

yang terus – menerus selama ada kesempatan. Oleh karena itu, orang

kikir yang hanya bersedekah sekali selama hidupnya belum disebut

pemurah.

c. Sifat kewajiban yang merupakan bagian terdalam itu melahirkan

tindakan – tindakan dengan mudah. Maksudnya, tindakan itu tidak sulit

dilakukan. Oleh karena itu, orang jahat yang bersikap malu, tidak

disebut pemalu.

d. Munculnya tindakan–tindakan dari keadaan jiwa atau bakat kejiwaan itu

tanpa dipikir atau dipertimbangkan lebih dahulu. Maksudnya, tanpa

ragu–ragu dan tanpa memilih waktu yang cocok. Akhlak itu sudah

menjadi adat dan kebiasaan maka tindakan itu lakukan tanpa berpikir,

meskipun pemikirannya aktif dalam mempertimbangkan dari berbagai

segi. Orang dermawan misalnya, ia tidak ragu – ragu untuk memberi dan

berkorban, tetapi ia hanya mempertimbangkan dari segi kebaikan, jenis

kebaikan itu atau sifat pribadi yang suka memberi. Jadi pemikirannya itu

hanya diarahkan pada segi kebaikan dan aspek – aspeknya saja.

e. Dari akhlak itu ada yang bersifat dan tabi’at dan alami. Maksudnya,

bersifat fitroh sebagai pembawaan sejak lahir, misalnya sabar, inta, dan

(34)

f. Dari akhlak juga ada hasil yang diupayakan, yakni lahir dari kebiasaan,

latihan dan lingkungan, misalnya takut dan berani.

g. Kata akhlak dipakai untuk perbuatan terpuji dan perbuatan tercela. Oleh

karena itu, akhlak memerlukan batasan, agar dikatan akhlak terpuji dan

akhlak tercela

h. Akhlak yang didahului tindakan – tindakan kejiwaan, ia menjadi

langkah terakhir dari tindakan – tindakan itu.

3. Dasar-dasar ilmu akhlak a. Al-Qur’an

Al-Qur’an sebagai dasar (rujukan) Ilmu Akhlak yang pertama, hal ini dinilai karena keontetikannya yang lebih tinggi, dibandingkan dengan dasar-dasar yang lain. Mengingat al-Qur’an merupakan firman Tuhan, sehingga tidak ada keraguan baginya untuk dijadikan sebagai dasar atau asas. Walau nantinya ada beberapa perangkat yang diperlukan untuk mendukungnya. Dan tidak akan dibahas di sini, karena ada ilmu khsusus yang membahasnya.

b. Al-Hadits

Asbabul Wurud suatu hadits berbeda-beda. Ada hadits yang dikeluarkan oleh

(35)

c. Al-Aqlu (Akal)

Salah satu angerah Tuhan kepada manusia yang menjadi esensi dari dirinya adalah akal. Dengannya manusia dapat berfikir secara rasional, membedakan antara yang hak dengan yang bathil.(Syifa Syarifah, 2013)

C. Metode Pembelajaran

Menurut Hisyam Zaini, metode Team Quiz merupakan salah satu metode

pembelajaran bagi siswa yang membangkitkan semangat dan pola pikir kritis.

Secara defenisi metode team quiz yaitu suatu metode yang bermaksud

melempar jawaban dari kelompok satu ke kelompok lain.

Tipe Team Quiz adalah model pembelajaran aktif yang mana siswa dibagi

kedalam tiga kelompok besar dan dan semua anggota bersama-sama

mempelajari materi tersebut, mendiskusikan materi, saling memberi arahan,

saling memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi selesai diadakan

suatu pertandingan akademis.

Langkah-langkah metode team quis adalah sebagai berikut:

1. Pilihlah topic yang disampaikan dalam tiga bagian. 2. Bagilah peserta didik dalam tiga kelompok A,BdanC.

3. Sampaikan kepada peserta didik format penyampaian pelajaran kemudian mulai penyampaian materi. Batasi penyampain materi maksimal 10 menit. 4. Setelah peyampaian,mintak kelompok A meyiapkan pertanyaan-pertanyaan

(36)

5. Mintalah kepada kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelom

pok B. jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C.

6. Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan kepada kelompok B.

7. Jika tanya jawab selesai, lanjutkan pelajaran kedua dan tunjukkelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan sepeti proses untuk kelompok A. 8. Setelah kelompok Bselesai dengan pertanyaannya,lanjutkan penyampaian

materi pembelajaran ketiga dan tujuk kelompok C sebagai kelompok penanya. 9. Mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan Tanya jawab dan jelaskan

sekiranya ada pemahaman peserta didik yang keliru

Kelebihan dan kelemahan metode pembelajaran metode team quiz sebagai

berikut:

Kelebihan metode pembelajaran team quiz sebagi berikt:

a. Dapat meningkatkan keseriusan

b. Dapat menghilangkan kebosanan dalam lingkungan belajar c. Mengajak siswa untuk terlibat penuh

d. Meningkatkan proses belajar e. Membangun kreatifitas diri

(37)

a. Memerlukan kendali yang ketat dalam mengkondisikan kelas saat keributan terjadi

b. Hanya siswa tertentu yang dianggap pintar dalam kelompok tersebut, yakni yang bisa menjawab soal quiz. Karena permainan yang dituntut cepat dan memberikan kesempatan diskusi yang singkat.

c. Waktu yang diberikan sangat terbatas jika quiz dilaksanakan oleh seluruh tim dalam satu pertemuan.

Untuk mengatasi kekurangan tersebut, diperlukan modifikasi dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajran dimana untuk penyajian kuis dilakukan pertim dalam tiap pertemuan, pembuatan soal dilakukan dirumah sehingga memungkinkan siswa berdiskusi di luar kelas. Agar tidak didominasi oleh siswa pintar, maka setiap siswa diwajibkan mencari jawaban kuis dan guru mencatat nama setiap siswa yang menjawab dengan alasan penambahan nilai sehingga seluruh siswa dapat termotivasi untuk menjawab.

D. Penelitian Yang Relevan

Pembelajaran yang aktif selalu menjadi pembelajaran yang sangat menarik

bagi siswa. Alhasil, target atau capaian dari proses pembelajaran menjadi

mudah dipenuhi atau dicapai. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ely

Fatmawati di MI Kawengan Kecamatan Ungaran Timur, dimana dia

menerapkan sistem pembelajaran yang aktif dan kreatif mampu memberikan

hasil yang lebih baik dari pada pembelajaran metode ceramah. Ely Fatmawati

(38)

materi perkalian. Oleh karenanya pembelajaran yang aktif , kreatif dan inofatif

bisa menjadi metode pembelajaran yang dikembangkan oleh guru karena selain

mengembangkan metode ini juga mampu memper mudah pemebelajaran bagi

siswa.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ifa Kumala Santi yang

meneliti tantang penggunaan metode team quiz dalam mata pelajaran IPS

memberiakn hasil bahawa metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar.

Yang dilakukan di MI Muhammadiyah Suruh 02 Kabupaten Semarang

memberiakn hasil yang positif. Dari siklus ke siklus mengalami peningkatan

yang saat setabil, siklus I ke siklus II sebesar 80% sedangkan diklus II ke siklus

III mengalami peningkatan 90% jadi metode team quiz dapat dijadikan salah

(39)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Profil Madrasah

1. Sejarah MTs. Negeri Jeketro Kab.Grobogan.

MTs N Jeketro pertama kali berdiri pada tanggal 18 Mei 1970 yang

bernama Madrasah Tsanawiyah Futuhiyah Jeketro yang didirikan oleh Yayasan Sosial Islam Futuhiyah Jeketro.Waktu itu statusnya masih swasta,

dengan jumlah murid yang belum terlalu banyak. Gedung yang dimiliki

masih bersamaan dengan Madrasah Diniyah Futuhiyah dan Madrasah Aliyah

Futuhiyah yang sama-sama berada dalam satu yayasan. Letak gedung waktu

itu masih disekitar kompleks Masjid Annur Desa Jeketro.

Latar belakang didirikan MTs Futuhiyah didasari atas perkembangan

yang cukup baik dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Futuhiyah Jeketro yang telah didirikan sebelumnya sejak 1 Januari 1936. Juga didorong oleh rasa

tanggung jawab untuk menciptakan generasi muda yang beriman, bertaqwa

kepada Allah SWT, cerdas dan terampil dari para tokoh masyarakat dan

pemuka agama Desa Jeketro. Maka atas restu Bapak K. Mudrik Rahmatullah

alaihi akhirnya berdirilah MTs Futuhiyah Jeketro sebagai kelanjutan

(40)

Pada Tahun 1982 MTs Futuhiyyah Jeketro mengajukan ke MTs Negeri

Mranggen Kab. Demak menjadi MTs N Jeketro Fillial ( Kelas Jauh )

Mranggen. Kemudian pada Tahun 1983 MTs Futuhiyah Jeketro mulai

berubah status menjadi MTs Negeri Filial ( Kelas jauh ) Mranggen

berdasarkan SK Kanwil Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah Tanggal

29 November 1983 Nomor : Wk/5.c/3010/Ts.Fil/83 dan diresmikan tanggal

12 April 1984.

Perkembangan selanjutnya, berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 244

Tahun 1993 tanggal 25 Oktober 1993 MTs Negeri Filial Mranggen

ditetapkan menjadi MTs Negeri Jeketro Kabupaten Grobogan, dan

diresmikan oleh Bupati KDH Tingkat II Kabupaten Grobogan Bpk. H.

Mulyono US pada tanggal 13 Januari 1994.

.Akhirnya pada Tahun1993 MTs Negeri Jekerto Filial Mranggen resmi

menjadi MTs Negeri yang mandiri dan satu-satunya MTs Negeri yang ada di

Kabupaten Grobogan. Sehingga seluruh MTs Swasta sebanyak 62 MTs. yang

ada di wilayah Kabupaten Grobogan menginduk ke MTs N Jeketro

Kab.Grobogan.

Tetapi mulai tahun 2005 telah berdiri lagi MTs N di wilayah Grobogan

bagian Timur yaitu MTs N Wirosari. Sehingga MTs –MTs Swasta di wilayah

Grobogan Timur beralih menginduk ke MTs N Wirosari.

Hingga sekarang MTs N Jeketro Kab.Grobogan telah memiliki gedung

(41)

Yayasan Futuhiyah Jeketro. Dari tahun ke tahun MTs N Jeketro

Kab.Grobogan telah mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat

pesat. baik dari jumlah siswa, jumlah guru, tenaga TU, fasilitas-fasilitas serta

mutu pendidikan dan pengajarannya selalu mengalami peningkatan. Hal ini

dapat dilihat dari lulusannya yang selalu mengalami kesuksesan. Beberapa

kali MTs N Jeketro Kab.Grobogan lulus 100 % dalam mengikuti Ujian

Nasional, termasuk pada ujian Tahun Pelajaran 2013 / 2014 kemarin. Jumlah

calon siswa baru yang ingin masuk menjadi siswa MTs N Jeketro juga dari

tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan peminatnya. Kini pada Tahun

Pelajaran 2014 / 2015 MTs Jeketro Kab.Grobogan memiliki jumlah siswa

1011 siswa.

Dalam perkembangan yang telah dicapai selama ini ,juga tidak luput

dari peran aktif dari berbagai pihak antara lain Komite Madrasah, Kepala,

para guru dan pegawai, dalam hal ini menyangkut juga akan kemampuan

Sumber Daya Manusia ( SDM ) dalam pengelolaan sarana dan prasarana dan

(42)

2. Struktur Organisasi dan Job Disription

a. Struktur Organisasi

(43)

Tabel 3.1

Keadaan guru MTs Negeri Jeketro kec. Gubug kab. Grobogan

No Nama Jenis

4. Ahmad Daroji,S.Ag L Koordinator Urusan Sarana Prasarana

5. Sisnodo, M.Pd L Koordinator Urusan Humas

6. Rahayu Asih,S.Pd ,

11. Faqirul Izza Inventarisator/ Bendahara

(44)

Data siswa MTs Negeri Jeketro kec. Gubug kab. Grobogan

Fahrizal Al Khadhik L

12

Luthfi Choirun Nisa P

(45)

21

Sundari Putri Pranoto P

33

pokok bahasa membiasakan adab berbakti kepada orang tua dan guru. Adapun

tahapan dan langkahnya sebagai berikut:

(46)

a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembemlajaran (RPP) terlebih dahuludengan pokok bahasa (RPP terlampir).

b. Memilih topic agar dapat dibagi menjadi tiga segmen. c. Membuat lembar kerja siswa (LKS), LKS terlampir.

d. Membuat lembar observasi untuk siswa dalam pembelajaran yang sedang berlangsung.

e. Membuat alat evakuasi untuk siswa denagn tujuan untuk mengetahui prestasi siswa.

2. pelaksanaan

Metode pembelajaran : Team Quiz

Mata pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/semester : VIII I /1

Alokasi waktu : 2X40 menit (1 kali pertemuan)

Standar kompotens : Menghargai dan menghayati ajaran agama

yang dianutnya.

Langkah-langkah kegiatan pertama

a. kegiatan awal

1) Membaca asmaul husna bersama-sama 2) Membaca juz’ama bersama-sama 5 surat

(47)

5) Guru dan siswa membaca do’a sebelum belajar 6) Guru mengabsen siswanya

7) Apersepsi dan motivasi

a) Guru bertanya kepada siswa

1. Siapa tadi yang berpamitan kepada orang tuanya?

2. Kenapa kita harus berpamitan kepada orang tua kita?

b) Guru meminta siswa untuk bersiap untuk mengikuti pelajaran yang segera dimulai

b. Kegiatan inti

1. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang harus dicapai.

2. Dalam pertemuan kali ini gurumenggunakan metode pembelajaran team quiz

a) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yaitu kelompok A, B dan C yang masing-masing terdiri dari 10 siswa

b) Guru memberikan arahan peraturan metode yang akan dipakai yaitu Team Quiz

c) Guru menjelaskan materi tentang adab kepaada orang tua dan guru d) Guru membagikan masing-masing kelompok selembar kertas

sebagai media bagi siswa untuk menulis soal saat game di mulai e) Guru membagi materi pada masing-masing kelompok. Untuk

(48)

f) Siswa mendiskusikan pada masing-masing kelompok untuk membuat soal yang akan diajukan pada kelompok lawan.

g) Guru mempersilahkan kepada kelompok A untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok B, untuk kelompok C sebagai tim penilai. Jika Kelompok B tidak mampu menjawab maka harus dilempar kepada kelompok C. Guru memberikan batasan waktu kepada siswa untuk segera menjawab. Dan seterusnya lakukan hal yang sama pada kelompok yang lain hingga masing-masing kelompok telahusai memberikan pertanyaan dan menjawab.

h) Guru bersama siswa menjumlahkan skor masing-masing kelompok yang telah diberikan sesama siswa dalam menjawab pertanyaan i) Guru memberikan hadiah kepada kelompok yang mempunyai nilai

tertinggi dan memotivasi pada kelompok yang mendapatkan nilai terendah

j) Guru mengadakan Tanya jawab kepada siswa membahas materi adab kepada orang tua dan guru

k) Guru menyimpulkan pelajaran c. Kegiatan akhir

1) Guru menyimpulkan materi pembahasan pembelajaran 2) Guru memberikan tugas PR kepada siswa

(49)

4) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa dan melafazkan Hamdalah

5) Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.

3. Pengamatan

Selama proses belajar berlangsung peneliti juga mengadakan pengamatan kepada siswa dalam mengikuti pelajaran akhidah akhlak dengan materi pokok akhlak Adab Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru.

Dalam pengamatan ini, peneliti berpedoman pada lembar observasi yang telah disiapkan. Dengan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar akidah akhlak dengan materi Adab Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru dengan metode pembelajaran team quiz pada kelas VIII i MTs Negeri Jeketro Jeketro Desa Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan Tahun 2016/2017. Maka observasi difokuskan oleh peneliti terhadap siawa dan guru diantaranya adalah sebagi berikut:

4. Refleksi

Reflesi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi kelas atau pembelajaran.berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I ini: selanjutnya langkah-langkah yang diambil peneliti untuk pada siklus II adalah:

1) Guru harus memperhatikan kepada semua siswa di kelas.

(50)

3) Guru harus memberikan waktu yang cukup kepada kelompok agar dapat membuat pertanyaan kuis dengan sebaik mungkin.

4) Guru memberikan pengarahan kepada siswa agar paham apa yang harus dilakukan pada saat pelaksanaan kuis kempok berlangsung

C. Deskripsi Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari tangga 18 agustus 2016 pada pokok bahasan

atau kompetensi dasar yang sama yaitu membiasakan akhlak berbakti kepada

orang tua dan guru. Adapun tahapan dan langkah-langkah sebagi berikut:

1. perencanaan

Berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran akidah akhlak pada siklus I yang belum maksimal dan untuk mengujikan materi yang lebih baik dan menarik maka peneliti merencanakan kembali untuk mengambil tindakan sebagai berikut: 1) mengidentifikasi masalah yang telah ditemukan pada siklus I.

2) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk siklus II yang sesuai denagan materi Adab Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru.

3) Menyampaikan materi secara tegas dan tidak terlalu cepat 4) Membagi iswa menjadi beberapa kelompok.

5) Membuat LKS (lembar kerja siswa) yang sesuai materi

6) Membuat lembar observasi untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa dalampembelajaran yang sedang berlangsung

(51)

2. Pelaksanaan

Metode pembelajaran : Team Quiz Mata pelajaran : Akidah Akhlak Kelas/semester : VIII I /1

Alokasi waktu : 2X40 menit (1 kali pertemuan)

Standar kompetensi : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

Kompetensi dasar : Memahami adab kepada kepada orang tua dan guru

Langkah-langkah a. Kegiatan awal

1) Membaca asmaul husna bersama-sama 2) Membaca juz’ama bersama-sama 5 surat

3) Guru menyampaikan salam terlebih dahulu kepada peserta didik 4) Guru mengkondisikan kelas

5) Guru dan siswa membaca do’a sebelum belajar 6) Guru mengabsen siswanya

(52)

1) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok serta memilih ketua dan sekretaris setiap kelompok

2) Guru menjelaskan materi siswa mendengarkan penjelasan guru

3) Setelah guru selesai menjelaskan, selanjutnya setaiap kelompok mengerjakan sesuai dengan matrei yang di sampaikan

4) Setiap kelompaok mendiskusiakan jawaban dengan anggotanya sesuai denagn soal yang telah diajukan oleh guru

5) Siswa mengerjakan lembar evalusai yang telah disaipkan oleh guru c. Kegiatan akhir

1) Guru memberi kesimpualan atas jawaban dari setiap kelompok 2) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar bersemangat belajar 3) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa

dan melafazkan Hamdalah

4) Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.

3. Pengamatan

(53)

4. Refleksi

Setelah melakukan pengamatan pada proses pembelajaran pada siklus

II, selanjutnya langkah-langkah yang diambil peneliti untuk siklus III

adalah:

a. Guru menjelaskan tugas dan kewajiban ketua dan sekretaris kelompok, agar kerja sama kelompok berjalan baik.

b. Guru hanya sebagai fasilitator

c. Guru memintak siswa agar lebih serius dalam melakukan kuis kelompok. d. Guru memberikan umpak balik agar meningkatkan keaktifan dan

pemahaman serat prestasi siswa denagan memberiakn hadiah kepada kelompok yang aktif dan mendapatkan nilai yang baik.

D. Deskripsi Siklus III

Siklus III dilakukan pada 25 agustus 2016 sesuai dengan jadwal pelajaran

kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Jeketro Desa Jeketro Kecamatan

Gubug Kabupaten Grobogan

1. Perencanaan

Dalam perencanaan peneliti berusaha untuk menyajikan yang lebih baik dan menarik lagi berdasarkan hasil penagmatan siklus II

(54)

a. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan di siklus II

b. Meyusun RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) untuk siklus III yang sesuai materi

c. Emnyampaikan materi tidak terlalu cepat

d. Membuat LKS (lembar kerja siswa) yang sesuai materi

e. Membuat lembar observasi untuk siswa denagan tujuan untuk mengetahui motivasi siswa dalam pembelajaran yang sedang berlangsung

f. Membuat evaluasi

g. Mengupayakan agar siswa lebih aktif 2. Pelaksanaan

Metode pembelajaran : Team Quiz

Mata pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/semester : VIII I /1

Alokasi waktu : 2X40 menit (1 kali pertemuan)

Standar kompetensi :Menghargai dan menghayati ajaran agama

yang dianutnya.

Materi pembelajaran : adab berbakti kepada orang tua dan guru

Langkah-langkah a. Kegiatan awal

(55)

3) Guru menyampaikan salam terlebih dahulu kepada peserta didik 4) Guru mengkondisikan kelas

5) Guru dan siswa membaca do’a sebelum belajar 6) Guru mengabsen siswanya

7) Apersepsi dan motivasi b. Kegiatan inti

1) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok serta memilih ketua dan sekretaris setiap kelompok

2) Guru menjelaskan tugas dan kewajiban ketua kelompok

3) Guru memberitau kepada setiap kelompok apa bila kerjasamanya baik akan benar-benar mendapatkan hadiah

4) Guru memberiakn lembar kerja siswa kepada semua kelompok kemudian apa bila udah selsai bisa dikumpulkan guru

5) Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang telah diberikan oleh guru c. Kegiatan akhir

a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pelajaran

b. Guru memberikan hadiah kepada kelompok yang nilainya baik dan kelompok yang aktif saat pembelajaran berlangsung

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar tambah giat belajarnya d. Guru menutup pelajaran dan mengajak para siswa untuk berdo’a

(56)

e. Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salah

3. Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatn pada siswa saat proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dalam pengamatan peneliti

berpedomaman pada lembar observasi yang telah disaipkan sebelumnaya.

Aspek-aspek yang diamati oleh peneliti adalah:

4. Refleksi

setalah melakukan pengamatan siklus III, peneliti menganalisis dan

hasil evaluasi, peneliti ,membuat kesimpulan dari seluruh ringkasan

kegiatan pembelajaran peningkatan hasil belajar mata pelajaran akidah

akhlak materi adab berbakti kepada orang tau dan guru kelas VIII tahun

pelajaran 2016/2017 ternyata dalam pembelajran ini sangat menarik dan

(57)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

Pada siklus I di cari data menggunakan tes fomatif dan lembar observasi kegiatan siswa. Dari instrumen tersebut diperoleh data tentang hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I ini, peneliti dapat menemukan kelemahan dalam pembelajaran sebagai berikut: a. Guru menyampaikan materi saat proses belajar mengajar terlalu cepat

sehingga siswa yang pemahamannya lemah sulit memahami pelajaran. b. Kemauan siswa dalam melaksanankan team quiz belum maksimal.

c. Waktu yang diberikan guru waktu dalam pelaksanan team quiz tidak cukup. Hasil observasi siswa setelah diterapkan metode pembelajaran team

quiz pada siklus I, penggunaan metode pembelajaran kurang menarik bagi

(58)

ditemukan adanya hal-hal yang mengganggu siswa pada pembelajaran

hambatan-hambatan tersebut adalah:

a. Pada tahap pembagian kelompok guru terlalu pendek dalam memberiakan waktu, sehingga siswa kurang pemahaman

b. Siswa yang duduk di belakang selalu bermain sendirian, karena guru hanya ada di depan.

c. Siswa yang pasif cenderung melamun sediri, karena lebih memperhatikan siswa yang aktif, sehingga perhatiannya dalam pelajaran kurang.

Akan tetapi pembelajaran ini telah menunjukan perubahan dan

peningkatan dalam hal.

1. Siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan metode team quiz ini bisa mengerti materi yang disampaikan.

2. Siswa juga banyak yang bertanya dengan hal-hal yang ada hubungannya dengan materi tetapi tidak tercantum dalam test.

Adapun hasil tes sebelum dan sesudah proses pembemlajaran siklus I

beserta pengamatannya dipaparkan sehingga berikutnya seperti pada tabel

4.1

Table 4.1 hasil nilai siswa pra siklus dan siklus I

Pre test Nilai siklus I

Nilai Tidak tuntas/tuntas

(59)

AJN 65 TT 70 TT

AKF 70 TT 70 TT

AAR 60 TT 70 TT

Anisa 70 TT 75 T

ARC 75 T 80 T

AB 65 TT 70 TT

AA 60 TT 70 TT

BEB 60 TT 65 TT

DAR 70 TT 75 T

EAP 80 T 85 T

FAK 70 TT 75 T

FN 85 T 90 T

HD 60 TT 65 TT

ISL. 60 TT 65 TT

LCN 65 TT 70 TT

MAM 75 T 80 T

MN 70 TT 75 T

MAYM 80 T 85 T

MATS 60 TT 65 TT

(60)

MW 65 TT 70 TT

NAS. 65 TT 70 TT

RH 65 TT 70 TT

RWS 70 TT 75 T

RMM 70 TT 75 T

RNH 60 TT 65 TT

SMF 60 TT 65 TT

SA 60 TT 65 TT

SW 65 TT 70 TT

SM 65 TT 70 TT

SP 60 TT 65 TT

SPP 65 TT 70 TT

SM 75 T 75 T

SAM 65 TT 70 TT

YLT 85 T 90 T

YS 60 TT 65 TT

Jumlah 2430 2605

Rata-rata 67,5 72,36

Nilai tertinggi 85 90

(61)

Tidak tuntas 28(77,7%) 22(61,1%)

Tuntas 8(22,2%) 14(38,8%)

Data di atas dapat dijelaskan bahwa pada pra tes siswa yang telah

tuntas dengan KKM 73 sebanyak 8 siswa atau 22,2 % siswa dan yang

belum tuntas sebanyak 28 atau 77,7 % dan jumlah siswa keseluruhan.

Sedangkan pada siklus I siswa yang telah tuntas sebanyak 14 atau 38,8 %

dan yang belum tuntas sebanyak 22 atau 61,1 % siswa. Sehingga dalam

siklus I ini ada peningkatan siswa yang telah mencapai KKM sebesar 16,6

% dari hasil nilai pre tes.

2. Siklus II

Pada siklus ini, peneliti menerapkan kembali metode pembelajara team quiz (kuis tim), metode pembelajaran ini sekarang disajikan tidak hanya dalam bentuk soal-soal yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa saja. Akan tetapi, metode pembelajaran ini sudah sedikit diberi inovasi yaitu dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil. Dengan harapan supaya terjadi kerjasama yang pada akhirnya prestasi belajara semakin meningkat.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus II ini, peneliti dapat menemukan kelemahan dalam pembelajaran sebagai berikut: a. Guru tidak menjelaskan tugas dan kewajiban seorang ketua dan sekretaris

(62)

b. Sebagian kelompok cenderung pasif, hanya terfokus pada soal yang telah diberikan guru yang diajukan oleh teman saja tanpa mau berusaha untuk bergantian bertanya.

c. Waktu banya yang terbuang karena guru terlalu lama ceramah.

d. Siswa yang terlalu aktif di kelas cenderung menguasai di dalam kelompok kelas

Akan tetapi pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan dan

peningkatan dalam hal:

a. Keberanian siswa dalam meyampaikan hasil diskusi kelompok semakin meningkat, ini disebabkan karena terpacu oleh semangat anggota kelompoknya yang menginginkan menjadi yang terbaik.

b. Pertanyaan dan jawaban siswa sudah mulai terarah dan sebagian besar sudah menjawab dengan benar, hal ini menunjukan bahwa pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran meningkat.

Hasil observasi perhatian siswa setelah diterapkan metode

pembelajaran team quiz (kuis tim) masih pasif atau kurang

memperhatikan pembelajaran. Secara umum, pada siklus ll terjadi

peningkatan dalam hal perhatian dan keaktifan siswa dalam keikutsertaan

penggunaan metode pembelajaran team quiz (kuis tim) menurut peneliti

dikarenakan:

(63)

b. Posisi duduk siswa sesuai kelompoknya masing-masing sehingga tidak ada yang dibelakang.

c. Guru membacakan tugas/memberikan tugas dengan jelas.

d. Siswa diberi kesempatan waktu yang cukup untuk berpikir dalam menjawab pertanyaan dalam kuis tim.

Adapun hasil tes sebelum dan sesudah proses pembelajaran siklus II beserta pengamatannya dipaparkan sebagai berikut seperti pada tabel 4.2

Tabel 4.2 hasil nilai siswa siklus I dan siklus II

Nilai siklus I Nilai siklus II

Nilai Tidak

tuntas/tunt

as

nilai Tidak

tuntas/tuntas

AJN 70 TT 75 T

AKF 70 TT 75 T

AAR 70 TT 75 T

Anisa 75 T 80 T

ARC 80 T 85 T

AB 70 TT 75 T

AA 70 TT 75 T

(64)

DAR 75 T 80 T

EAP 85 T 90 T

FAK 75 T 80 T

FN 90 T 95 T

HD 65 TT 70 TT

ISL. 65 TT 70 TT

LCN 70 TT 75 T

MAM 80 T 85 T

MN 75 T 80 T

MAYM 85 T 90 T

MATS 65 TT 70 TT

MAR 75 T 80 T

MW 70 TT 75 T

NAS. 70 TT 75 T

RH 70 TT 80 T

RWS 75 T 80 T

RMM 75 T 80 T

RNH 65 TT 70 TT

SMF 65 TT 75 T

(65)

SW 70 TT 75 T

SM 70 TT 75 T

SP 65 TT 70 TT

SPP 70 TT 75 T

SM 75 T 80 T

SAM 70 TT 75 T

YLT 90 T 95 T

YS 65 TT 75 T

Jumlah 2605 2800

Rata-rata 72,36 77,77

Nilai tertinggi 90 95

Nilai terendah 65 70

Tidak tuntas 22 29

Tuntas 14 7

Dari data di atas disimpulkan bahwa nilai individual siswa secara umum meningkat dari siklus II. Ketentuan siswa juga mengalami peningkatan, sebelumnya pada siklus I siswa yang tuntas hanya 14 atau sebesar 38,8 % sedangkan pada siklus II ini siswa yang tuntas sebanyak 29 atau sebesar 80,5 % dari semua siswa. Sehingga mengalami peningkatan sebesar 41,6 %.

(66)

Pada siklus III kegiatan pembelajaran akidah akhlak sangat maksimal sehingga hal ini akan mempengaruhi prestasi belajar ini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar dan prestasi belajar siswa dalam sebuah pembelajaran.

Pembelajaran siklus III ini dimulai dengan guru membagi siswa menjadi bebrapa kelompok kecil seperti sebelumnya, akan tetapi untuk soal kuis nanti disiapkan sendiri oleh setiap kelompok untuk langsung dikerjakan kepada kelompok yang lain. Jadi kerjasama antar anggota kelompok harus benar-benar solit dan guru didalam siklus III ini hanya sebagai fasilitator saja. Secara garis besar, pada siklus III ini terjadi peningkatan dalam keaktifan siswa melaksanakan team quiz (kuis tim) dalam keikustsertaan, menurut peneliti dikarenakan:

a. Pembelajaran dilaksanakan dengan cara kelompok.

b. Kerjasama yang baik antar anaggota satu dengan anggota yang lain.

c. Siswa menyiapkan pertanyaan sendiri, hal ini tanpa disadari mereka juga telah mempelajari dan meyiapkan jawabannya juga. Sehingga sebagaian besar materi pembelajaran dapat mereka pahami dengan baik.

d. Siswa atau kelompok yang ditunjuk oleh kelompok lain untuk menjawab pertanyaan di dalam soal kelompok diberi kesempatan waktu yang cukup untuk berpikir dalam menjawab pertanyaan, di lembar siiswa sehingga jawaban mereka benar-benar telah dipikirkan denga serius.

(67)

dikatakan bahwa semau siswa telah maksimal dalam berpartisipasi dalam pembelajaran akidah akhlak. Hal tersebut dari analisis penelitian dikarnakan: a. Pada pelaksanaan siklus III setiap kelompok masing-masing berlomba untuk

menjdi yang terbaik, sehingga siswa aktif semua tidak ada yanaga bermain sendiri.

b. Kerjasama yang solid antar anggota kelompok.

c. Pada pelaksanaan siklus III disediakan hadiah oleh guru bagi kelompok yang bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar.

d. Posisi guru hanya sebagai fasilitator saja.

Adapun hasil tes sebelum dan sesudah proses pembelajaran siklus III

beserta pengamatannya dipaparkan sebagai berikut seperti pada tabel 4.3

Data hasil nilai siklus III

Tabel 4.3 hasil nilai siswasiklus II dan siklus III

Nilai siklus II Nilai siklus III

Nilai Tidak

tuntas/tuntas

Nilai Tidak

tuntas/tuntas

AJN 75 T 80 T

AKF 75 T 80 T

AAR 75 T 80 T

(68)

ARC 85 T 90 T

AB 75 T 85 T

AA 75 T 80 T

BEB 70 T 75 T

DAR 80 T 85 T

EAP 90 T 95 T

FAK 80 T 85 T

FN 95 T 95 T

HD 70 TT 75 T

ISL. 70 TT 75 T

LCN 75 T 80 T

MAM 85 T 90 T

MN 80 T 85 T

MAYM 90 T 95 T

MATS 70 TT 75 T

MAR 80 T 85 T

MW 75 T 80 T

NAS. 75 T 80 T

RH 80 T 85 T

(69)

RMM 80 T 85 T

RNH 70 TT 75 T

SMF 75 T 80 T

SA 70 TT 75 T

SW 75 T 80 T

SM 75 T 80 T

SP 70 TT 75 T

SPP 75 T 80 T

SM 80 T 85 T

SAM 75 T 80 T

YLT 95 T 95 T

YS 75 T 80 T

Jumlah 2800 2975

Rata-rata 77,77 82,63

Nilai tertinggi 95 95

Nilai terendah 70 75

Tidak tuntas 29 0

Tuntas 7 36

Nilai yang diperoleh siswa pada siklus III mengalami peningkatan

Gambar

Tabel 3.1
Table 4.1 hasil nilai siswa pra siklus dan siklus I
Tabel 4.2 hasil nilai siswa siklus I dan siklus II
Tabel 4.3 hasil nilai siswasiklus II dan siklus III

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran Team Quiz dalam pembelajaran Biologi materi sistem gerak tumbuhan pada siswa kelas

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah setelah penerapan metode pembelajaran aktif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bilangan

Adapun tujuan peneliti adalah untuk mengamati secara langsung mengenai upaya yang dilakukan guru Akidah akhlak dalam meningkatkan motivasi balajar peserta didik apakah relevan

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang peran guru PAI dalam meningkatkan EQ dan motivasi belajar siswa mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII MTs Sunan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk bahan ajar Akidah Akhlak modul dengan pendekatan Experiential Learning yang bertujuan

Solusi guru akidah akhlak dalam mengatasi faktor penghambat dalam meningkatkan akhlakul karimah adalah mengikuti prosedur dan aturan yang dibuat oleh sekolah, guru

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan metode sosiodrama mata pelajaran Akidah Akhlak pokok materi khlak Terpuji di kelas XI

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sikap tanggung jawab dan prestasi belajar materi peristiwa sekitar proklamasi melalui teknik Quiz Team. Jenis penelitian