• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Eksperimen (Experimental Research)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penelitian Eksperimen (Experimental Research)"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian Eksperimen

(Experimental Research)

Apakah itu penelitian eksperimen?

Sebagai perbandingan, pada penelitian

survei, Anda sebagai peneliti tidak dapat

melakukan manipulasi atau intervensi

terhadap responden (objek penelitian

Anda), karena semua jawaban merupakan

pendapat/opini dari responden.

(2)

Pada penelitian eksperimen, Anda dapat

memanipulasi kondisi dengan memberikan

perlakuan (

treatment

) atau menciptakan

sebuah kondisi/rangsangan pada objek

yang Anda teliti.

Penelitian eksperimen merupakan salah

satu jenis penelitian kuantitatif yang

sangat kuat mengukur hubungan sebab

akibat.

(3)

• Tujuan utama penelitian eksperimen adalah

untuk menilai bagaimana pengaruh sebuah atau lebih perlakuan terhadap sifat/kondisi suatu

populasi tertentu atau untuk menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh perlakuan.

• Penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ilmu pasti biasanya dilakukan di suatu tempat yang disebut laboratorium.

(4)

• Dalam ilmu-ilmu sosial penggunaan penelitian eksperimen berbeda dengan yang biasa

dilakukan pada ilmu pasti.

• Dalam penelitian ilmu-ilmu sosial Anda dapat menciptakan sebuah laboratorium dengan

lingkungan alami, sehingga objek tidak merasa sedang diteliti dan tetap berperilaku secara

alamiah.

• Penelitian demikian itu disebut penelitian eksperimen lapangan (field experiment).

(5)

Pada penelitian tersebut, kelompok yang

memperoleh perlakuan dan kelompok

pembanding (yang tidak diberikan

perlakuan) tidak dipisahkan dengan

lingkungan keseharian mereka.

Disamping itu, Anda dapat membuat

penelitian eksperimen laboratorium

(6)

Sebagai contoh Anda dapat membuat

kelompok-kelompok dalam ruangan kelas

dan memberi perlakuan kepada kelompok

tertentu, untuk melihat pengaruh

(7)

Bagaimana melakukan penelitian

eksperimen?

Langkah-langkah dalam melakukan penelitian eksperimen:

• Anda harus membuat hipotesis kausal yang terdiri dari variabel independen (bebas) dan variabel dependen (tidak bebas)

• Mengukur variabel tidak bebas dengan pengujian awal (pre-test)

• Memberikan perlakuan/treatment kepada kelompok/objek yang diteliti

(8)

• Mengukur kembali variabel tidak bebas setelah pemberian perlakuan (post test)

• Contoh penelitian pengaruh pelatihan terhadap pustakawan di sebuah perpustakaan:

• Anda perlu membuat hipotesis kausal bahwa pelatihan layanan referensi akan meningkatkan keterampilan pustakawan dalam menjawab

(9)

Ditentukan tingkat kecepatan pustakawan

dalam menemukan jawaban merupakan

variabel dependen dan pelatihan layanan

referensi sebagai variabel independen

Sebelum para pustakawan diberikan

pelatihan, Anda harus mengamati berapa

lama mereka dapat menemukan jawaban

yang diberikan (pre-test)

(10)

• Kemudian para pustakawan itu diberikan

pelatihan layanan referensi, yang diharapkan

akan meningkatkan keterampilan mereka dalam menemukan jawaban berbagai pertanyaan

referensi

• Langkah terakhir, Anda kembali mengamati berapa lama para pustakawan menemukan jawaban pertanyaan referensi yang diberikan, setelah mereka dilatih layanan referensi (post-test).

(11)

Ada beberapa jenis

penelitian eksperimen:

1. Classical experimental design (1 kelompk eksperimen-1 kelompok pembanding)

• Tahapan yang perlu dilakukan adalah

• membagi objek penelitian kedalam dua

kelompok, bisa menggunakan simple matching

(mencari kesamaan karakteristik tertentu dari objek, sehingga kelompok yang terbentuk lebih homogen sifatnya), atau secara random

(memilih anggota kelompok dengan cara acak/undian)

(12)

• Dua kelompok itu terdiri dari satu kelompok

yang akan diberikan perlakuan (disebut sebagai kelompok eksperimen), dan satu kelompok yang tidak diberikan perlakuan (yang disebut juga

sebagai kelompok pembanding)

• Kedua kelompok itu diukur variabel

dependen/tidak bebas (pre-test), kemudian kelompok eksperimen diberikan perlakuan.

(13)

Setelah itu, kedua kelompok kembali

diukur variabel dependen/tidak bebasnya

(

post-test

) dan dilihat apakah perlakuan itu

memberi perubahan kepada kelompok

(14)

2. Pre-experimental design

• Dinamakan Pre-experimental design, karena dianggap belum benar-benar penelitian

eksperimen.

• Pada penelitian ini, variabel dependen/tidak

bebas yang biasanya dipengaruhi oleh variabel independen/bebas, pada penelitian ini variabel tidak bebas juga dipengaruhi oleh variabel luar.

(15)

Hal itu terjadi karena tidak ada variabel

kontrol, dan sampel tidak dipilih secara

acak.

Jenis penelitian ini biasanya digunakan

karena adanya keterbatasan jumlah objek

yang akan menjadi bahan penelitian.

(16)

Ada beberapa jenis penelitian ini,

yaitu:

One-shot case study design, yaitu sebuah desain penelitian dimana satu kelompok eksperimen diberikan sebuah perlakuan, kemudian diamati apa yang terjadi pada kelompok itu. Setelah itu diukur variabel dependennya (post-test), tanpa ada

(17)

One-group pre-test-post-test design, yaitu sebuah desain penelitian dimana pada awalnya satu

kelompok eksperimen diukur variabel dependennya (pre-test).

– Setelah itu kelompok tersebut diberikan perlakuan, dan diukur kembali variabel dependennya (post-test). – Pada penelitian ini tidak ada kelompok

pembandingnya.

– Jenis penelitian ini mirip dengan one-shot case study design, hanya di sini dilakukan pre-test.

(18)

Static group comparison, yaitu sebuah desain penelitian dimana ada satu kelompok

eksperimen yang diberikan perlakuan, kemudian diukur variabel dependennya (post-test).

• Sementara itu ada satu kelompok pembanding yang hanya diukur variabel dependen (post-test) tanpa sebelumnya diberikan perlakuan.

• Hasil pengukuran variabel dependen pada kelompok pembanding dan kelompok

(19)

3. Quasi experimental and special

design

Desain penelitian ini mirip dengan jenis

penelitian eksperimen klasik, namun

desain ini mempunyai kelebihan, yaitu

dapat membantu Anda untuk melihat

hubungan kausal dari berbagai macam

situasi yang ada.

Desain penelitian ini disebut quasi karena

merupakan variasi dari penelitian

(20)

Untuk memilih anggota kelompok

penelitian pada desain ini harus dilakukan

secara acak/random.

Desain penelitian ini sangat membantu

peneliti, terutama adanya kenyataan

bahwa sulit mendapatkan kelompok

(21)

Ada beberapa jenis penelitian

eksperimen kuasi, yaitu:

a. Two-group post-test-only design

• Jenis penelitian ini serupa dengan penelitian static group comparison.

• Namun, pada static group comparison tidak

perlu dilakukan pemilihan anggota secara acak, pada penelitian ini harus dilakukan pemilihan

anggota secara acak.

• Tahapan yang perlu dilakukan dalam penelitian two-group post-test-only design:

(22)

Kelompok eksperimen:

Pilih anggota kelompok secara acak

Lingkungan penelitian harus sama dengan

lingkungan penelitian untuk kelompok

pembanding

Kelompok ini kemudian diberikan

perlakuan

Lakukan pengamatan dan pengukuran

variabel dependen (post-test)

(23)

Kelompok pembanding:

• Pilih anggota kelompok pembanding secara acak

• Tentukan lingkungan yang sama dengan lingkungan kelompok eksperimen

• Kelompok pembanding tidak diberikan perlakuan

• Lakukan pengamatan dan pengukuran variabel dependen (post-test)

• Bandingkan hasil pengukuran variabel dependen pada kelompok eksperimen dan kelompok pembanding.

(24)

b. Interupted Time Series

Desain penelitian antarwaktu ini

mengharuskan peneliti melakukan

penelitian berulang kali pada sebuah

kelompok.

Setelah itu pada saat tertentu kelompok

yang diteliti tersebut diberikan perlakuan,

kemudian diuji kembali variabel

(25)

• Sebagai contoh, Anda ingin melihat pengaruh teknologi informasi terhadap layanan sirkulasi.

• Sebelumnya Anda sudah melakukan

pengamatan pada sebuah perpustakaan selama beberapa waktu, melakukan pencatatan

lamanya transaksi peminjaman buku yang terjadi di perpustakaan tersebut.

• Kemudian diperkenalkan pemanfaatan komputer untuk melakukan transaksi peminjaman buku.

(26)

• Anda mengadakan pengamatan secara terus menerus selama selang waktu tertentu.

• Anda ingin melihat perubahan layanan sirkulasi dengan pemanfaatan teknologi informasi,

apakah setelah menggunakan komputer untuk melakukan transaksi peminjaman layanan

menjadi lebih cepat dan lebih mudah

mendapatkan data buku yang terlambat pengembaliannya.

(27)

c. Equivalent time series

Penelitian ini adalah juga penelitian

antarwaktu dengan memberikan perlakuan

berulang kali pada sebuah kelompok

eksperimen, didahului dengan pengukuran

variabel dependen (pre-test).

(28)

Tahapan dalam penelitian equivalent time series:

• Anda harus menentukan anggota kelompok

• Anda perlu merancang lingkungan, apakah alami atau buatan

• Kemudian Anda harus melakukan pengukuran variabel dependen (pre-test)

• Lakukan pemberian perlakuan ke 1 pada kelompok eksperimen

(29)

• Lakukan pengukuran variabel dependen (post-test)

• Berikan perlakuan ke 2 pada kelompok eksperimen

• Lakukan lagi pengukuran variabel dependen

(post-test) untuk melihat pengaruh perlakuan ke 2

• Berikan lagi perlakuan ke 3

• Kembali Anda harus melakukan pengukuran variabel dependen (post-test).

(30)

d. Latin square designs

Desain penelitian ini biasanya digunakan

untuk menentukan urutan/sekuen yang

tepat dari beberapa perlakuan.

Sebagai contoh, Anda ingin merancang

sebuah pelatihan bagi pustakawan yang

memberikan pengaruh yang paling

optimum pada keterampilan mereka dalam

mengelola perpustakaan.

(31)

Anda dapat menggunakan desain

penelitian ini untuk menentukan urutan

mata kuliah yang seharusnya diberikan

kepada para peserta pelatihan.

Misalkan mata kuliah yang ingin Anda

cobakan adalah: aplikasi komputer untuk

pengolahan data, metode penelitian untuk

perpustakaan, dan pengantar statistika

(32)

Tahapan penelitian yang harus Anda lakukan adalah:

• Anda harus memilih 3 kelompok peserta pelatihan secara acak

• Pada kelompok 1:

a) Lakukan pengukuran kemampuan peserta pelatihan (pre-test)

b) Berikan mata kuliah aplikasi komputer untuk pengolahan data

c) Setelah itu Anda kembali mengukur

(33)

d) Ajarkan mata kuliah metode penelitian

untuk perpustakaan

e) Lakukan lagi pengukuran kemampuan

para peserta pelatihan (post-test)

f) Ajarkan mata kuliah ke 3, pengantar

statistika untuk perpustakaan

g) Lakukan lagi pengukuran kemampuan

peserta pelatihan (post-test)

(34)

Pada kelompok 2:

a) Lakukan pengukuran kemampuan

peserta pelatihan (pre-test)

b) Berikan mata kuliah metode penelitian

untuk perpustakaan

c) Lakukan pengukuran kemampuan para

peserta pelatihan (post-test)

(35)

d) Berikan mata kuliah ke 2, pengantar

statistika untuk perpustakaan

e) Lakukan lagi pengukuran kemampuan

peserta pelatihan (post-test)

f) Berikan mata kuliah ke 3, aplikasi

komputer untuk pengolahan data

g) Lakukan lagi pengukuran kemampuan

peserta pelatihan (post-test)

(36)

Pada kelompok 3:

a) Lakukan pengukuran kemampuan

peserta pelatihan (pre-test)

b) Ajarkan mata kuliah pengantar statistika

untuk perpustakaan

c) Lakukan pengukuran kemampuan para

peserta pelatihan (post-test)

(37)

d) Berikan mata kuliah ke 2, aplikasi

komputer untuk pengolahan data

e) Lakukan lagi pengukuran kemampuan

peserta pelatihan (post-test)

f) Berikan mata kuliah ke 3, metode

penelitian untuk perpustakaan

g) Lakukan pengukuran kemampuan

peserta pelatihan (post-test)

(38)

• Setelah semua perlakuan diberikan pada 3

kelompok itu, dan dilakukan pengamatan serta pengukuran, kemudian Anda membandingkan hasil pengukuran kemampuan kelompok yang satu dengan kelompok peserta pelatihan yang lain.

• Dari hasil penelitian ini Anda bisa menentukan urutan pemberian mata kuliah yang akan

memberikan keterampilan yang lebih optimum pada kinerja pustakawan.

(39)

Solomon Four-Group Design

• Penelitian ini merupakan kombinasi antara penelitian eksperimen klasik dan penelitian eksperimen kuasi.

• Untuk menggunakan desain penelitian ini Anda harus mempunyai 4 kelompok penelitian.

• Dalam menentukan sebuah kelompok akan

menerima perlakuan tertentu dilakukan secara acak.

(40)

Contoh penelitian:

• Misalkan Anda ingin melihat apakah

pemanfaatan komputer untuk mengelola katalog koleksi sebuah perpustakaan dapat

meningkatkan penemuan kembali koleksi yang dibutuhkan pengguna.

• Dipilih 2 kelompok yang akan diukur tingkat keterampilan penemuan kembali koleksi

menggunakan katalog kartu sebagai pre-test.

• Kemudian satu kelompok (misalkan A) diberi perlakuan dengan dilatih menggunakan

(41)

• Satu kelompok lagi (misalkan B) diberi

perlakuan dengan dilatih membuat katalog kartu secara manual.

• Selanjutnya diadakan pengamatan kepada

kedua kelompok tentang hasil pelatihan tersebut dengan diukur lagi tingkat keterampilan

penemuan kembali koleksi dengan

menggunakan komputer untuk kelompok A, dan secara manual untuk kelompok B sebagai post-test.

(42)

Sementara itu, Anda masih mempunyai 2

kelompok lain yang tidak diukur tingkat

keterampilan penemuan kembali koleksi

awalnya (tidak diberi pre-test).

Kelompok yang satu (C) diberikan

pelatihan menggunakan komputer untuk

memasukkan data katalog, dan kelompok

yang satu lagi (D) diberikan pelatihan

(43)

Kemudian kedua kelompok itu diukur

tingkat keterampilan penemuan kembali

koleksi menggunakan katalog yang telah

dibuat oleh masing-masing kelompok

(post-test).

Hasil pengukuran pada keempat kelompok

tersebut akan dibandingkan.

(44)

Dengan penelitian ini Anda dapat

mengambil kesimpulan apakah

keterampilan memanfaatkan komputer

untuk penemuan kembali koleksi akan

meningkatkan kualitas layanan

(45)

Factorial Designs

Merupakan sebuah jenis penelitian

eksperimen yang mencoba mengkaji dua

atau lebih variabel bebas dan satu

variabel tidak bebas, serta mengukur

pengaruh variabel bebas secara

sendiri-sendiri dan juga pengaruh interaksi antar

variabel-variabel bebas.

(46)

Dalam melaksanakan eksperimen, Anda

akan mengalami kesulitan bila hanya akan

mengkaji pengaruh satu variabel saja.

Ada variabel-variabel lain yang mungkin

berpengaruh pada variabel yang Anda

kaji, yang akan menyesatkan bila

variabel-variabel itu diabaikan.

(47)

Jadi pada desain faktorial Anda akan

memiliki dua atau lebih variabel, dan

masing-masing variabel mempunyai dua

atau lebih tingkatan.

Bila tertulis desain faktorial 2 x 3, artinya

variabel pertama mempunyai dua

tingkatan dan variabel kedua mempunyai

tiga tingkatan.

(48)

Banyaknya variabel dan tingkatannya

tergantung pada masalah penelitian yang

Anda hadapi.

Data yang diperoleh dari desain faktorial

akan dianalisis dengan ANOVA.

(49)

• Misalkan Anda ingin melihat pengaruh penggunaan komputer terhadap layanan

perpustakaan, disamping itu Anda menghadapi pustakawan yang terdiri dari perempuan dan laki-laki.

• Untuk itu Anda harus mempunyai 4 kelompok yang masing-masing anggotanya dipilih secara acak/random. Desain penelitian ini dapat

(50)

• R O1 X Y1 O2

• R O3 Y1 O4

• R O5 X Y2 O6

• R O7 Y2 O8

• Keterangan: R = random (pemilihan secara acak)

• Y1 = laki-laki

• Y2 = perempuan

(51)

• Empat kelompok yang telah terpilih diberikan pre-test, menjadi O1, O3, O5, dan O7.

• Bila kelompok yang terpilih itu merupakan

sampel yang baik, maka O1 = O3 = O5 = O7.

• Kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) laki-laki adalah O1 dan kelompok eksperimen perempuan adalah O5.

(52)

• Perlakuan yang diberikan adalah data katalog disimpan pada sebuah komputer menggunakan software aplikasi untuk perpustakaan,

sedangkan yang tidak memperoleh perlakuan menggunakan katalog kartu secara manual.

• O2, O4, O6, dan O8 merupakan kelompok hasil post-test.

• Anda akan mengkaji apakah ada pengaruh perlakuan dan interaksi antara perlakuan dengan jenis kelamin.

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan biaya tetap dan biaya variabel perusahaan, pendapatan penjualan serta anggaran dan realisasi laba

Menangkap makna terkait fungsi sosial dan unsur kebahasaan secara kontekstual lirik lagu terkait kehidupan remaja

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu mushibah kepada suatu kaum

Dari Tabel 3 terlihat bahwa pada perlakuan LCC Mucuna sp tanaman jagung tidak ada yang dapat tumbuh karena jagung kalah bersaing dalam pertumbuhannya, pada saat

Hasil analisa vegetasi pada tingkat pohon di tiap habitat ditemukannya kelompok monyet ekor panjang tidak menunjukan adanya variasi jumlah jenis, masing-masing habitat yaitu

Penjelasan: Pada Konsep D memiliki sistem adjustable, jenis busa pada alas meja menggunakan busa rebonded, jenis material tempat meletakkan setrika menggunakan

Apalagi setelah pelepah sagu dikeringkan untuk mengurangi kandungan air pada pelepah sagu tersebut, maka kepa- datannya akan semakin membuat pelepah sagu menjadi bahan

Selanjutnya RKPD Minahasa Tenggara tahun 2017 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)