• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Keripik Kentang Agronas Gizi Food dengan Metode Structural Equation Modelling (SEM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Keripik Kentang Agronas Gizi Food dengan Metode Structural Equation Modelling (SEM)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian

Keripik Kentang Agronas Gizi Food dengan Metode Structural Equation

Modelling (SEM)

Analysis of Marketing Mix’s Influence on Purchase Decision of Agronas

Gizi Food Potato Chips with Structural Equation Modelling (SEM) Method

Nur Amalia Ma’rufah1)*

, Panji Deoranto2), Rizky L. R. Silalahi2) 1)

Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Universitas Brawijaya 2)

Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Universitas Brawijaya *nuramalia2010@yahoo.co.id

ABSTRAK

Keripik kentang adalah hasil olahan kentang yang telah dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu jenis makanan ringan. Banyaknya produsen keripik kentang, menimbulkan persaingan yang ketat. Perusahaan Agronas Gizi Food, sebagai salah satu produsen keripik kentang yang berada di Kota Batu, perlu melakukan perancangan strategi pemasaran yang tepat. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variabel bauran pemasaran 7P yang terdiri dari produk (product), harga (price), promosi (promotion), tempat/distribusi (place), orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process) terhadap keputusan pembelian konsumen sebagai pertimbangan perusahaan dalam menetapkan strategi pemasaran. Analisis data dilakukan dengan metode Structural Equation Modelling (SEM). Responden yang terlibat dalam penelitian adalah

sebanyak 200 responden, yang diperoleh dengan metode purposive sampling. Hasil analisis

menunjukkan bahwa variabel produk, harga, promosi, tempat/distribusi, dan bukti fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian keripik kentang Agronas Gizi Food sedangkan variabel orang dan proses berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian keripik kentang Agronas Gizi Food. Variabel produk merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian keripik kentang Agronas Gizi Food dengan rasa sebagai indikator yang paling diperhatikan oleh konsumen.

Kata kunci : bauran pemasaran, keputusan pembelian, Structural Equation Modelling (SEM)

ABSTRACT

Potato chips is processed potatoes that has been known Indonesian people as one kind of snack. Many potato chips producers inflict an intense competition. Agronas Gizi Food Company as one of potato chips producer which is located in Batu needs to set up apropriate marketing strategies. The aim of this research was to determine influence of 7P marketing mix that consists of product, price, promotion, place/distribution, people, physical evidence, and process to purchase decision by consumers as consideration of the company in setting marketing strategies. Analysis of datas done by Structural Equation Modelling (SEM) method. This research involved 200 respondents obtained by purposive sampling method. The result analysis showed that product, price, promotion, place/distribution, and physical evidence gave positive and significant influence to purchase decision of Agronas Gizi Food potato chips. People and processes gave positive but non significant influence to purchase decision of Agronas Gizi Food potato chips. Product was the most influencing variable among others.

(2)

2 PENDAHULUAN

Kentang banyak diolah masyarakat Indonesia menjadi makanan ringan dalam bentuk keripik. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu (2012), terdapat 27 usaha keripik kentang yang tersebar di Kota Batu, salah satunya yaitu Agronas Gizi Food. Persaingan antara perusahaan keripik kentang yang ketat, membuat Agronas Gizi Food perlu melakukan perancangan strategi untuk meningkatkan penjualannya. Strategi tersebut merupakan strategi bauran pemasaran 7P yang terdiri dari produk (product), harga (price), promosi (promotion), tempat/distribusi (place), orang (people), proses (process), dan bukti fisik (physical evidence). Bauran pemasaran 7P ini penting karena dapat menginformasikan produk agar bisa sampai kepada konsumen.

Konsumen merupakan pemakai barang atau jasa yang tersedia di masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya sendiri. Kebutuhan dan keinginan yang beragam tersebut menciptakan fenomena yang biasa disebut sebagai perilaku konsumen. Perilaku konsumen ini yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Keputusan pembelian secara sederhana adalah keputusan yang dibuat oleh konsumen dalam memilih satu produk atau jasa tertentu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.

Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian dapat dianalisis dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Menurut Ghozali dan Fuad (2006) SEM adalah teknik analisis multivariat yang umum digunakan untuk membangun dan menguji model statistik dalam bentuk sebab akibat. SEM ini merupakan pengembangan dari analisis regresi dan analisis jalur (path analysis), sehingga memiliki fungsi yang sama dengan keduanya tapi dengan keunggulan tersendiri. SEM memungkinkan adanya asumsi-asumsi yang lebih fleksibel, menggunakan analisis faktor penegasan untuk mengurangi kesalahan pengukuran yang memiliki banyak variabel laten, memungkinkan adanya pengujian model secara keseluruhan dari koefisien secara sendiri-sendiri, dapat digunakan untuk pengujian hubungan kausal antar variabel laten dan variabel manifes (indikator), memiliki keterbatasan yang lebih sedikit, dapat diterapkan baik pada model rekursif ataupun model resiprokal, dan tidak terkendala oleh adanya korelasi antar error.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di Agronas Gizi Food Batu. Pengolahan dan analisis data dilakukan di Laboratorium Manajemen Agroindustri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya.

Batasan Masalah

Penentuan suatu batasan penelitian dilakukan untuk menyederhanakan ruang lingkup masalah penelitian, maka batasan penelitian yang digunakan adalah: 1) Produk yang diteliti hanya produk keripik kentang; 2) Kuesioner hanya disebarkan kepada konsumen dengan rentang usia 15-64 tahun, dengan intensitas pembelian minimal sekali setiap sebulan, dan jangka pembelian terakhir kurang dari sebulan saat pengisian kuesioner.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi, penyebaran kuesioner. Pengambilan sampel untuk kuesioner dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pada penelitian ini ditetapkan sampel sebesar 200 responden. Variabel dan indikator yang digunakan untuk kuesioner ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1.Variabel dan indikator

Variabel Indikator

Produk (X1) Rasa (X11) Kerenyahan (X12) Kemasan (X13) Harga (X2) Potongan harga (X21)

Kesesuaian harga (X22) Selisih dengan pesaing (X23) Distribusi (X3) Lokasi (X31)

Ketersediaan (X32) Promosi (X4) Personal selling (X41)

Media iklan (X42)

Orang (X5) Kesediaan membantu (X51) Sopan santun (X52) Bukti fisik (X6) Fasilitas (X62)

Kebersihan (X53) Proses (X7) Pemesanan (X71) Kecepatan transaksi (X72) Keputusan pembelian (Y) Kepuasan (Y1) Loyalitas (Y2)

(3)

3 Kuesioner menggunakan skala likert

jenis Forced Choice Scale. Penggunaan skala ini bertujuan untuk menghilangkan kecenderungan responden memilih netral sehingga data yang diperoleh lebih akurat. Pemberian bobot skor adalah sebagai berikut: a) Sangat Setuju (SS) diberi bobot skor 4; b) Setuju (S) diberi bobot skor 3; c) Kurang Setuju (KS) diberi bobot skor 2; dan d) Tidak Setuju (TS) diberi bobot skor 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Perusahaan

Agronas Gizi Food adalah perusahaan pengolah keripik kentang yang beralamat di Jalan Raya Bukit Berbunga No.55 Desa Sidomulyo Kecamatan Bumiaji Kabupaten Batu. Pemilik sekaligus pendiri perusahaan yaitu Ibu Hj. Kasiyati Khotob. Perusahaan ini pada awalnya hanya menyuplai kentang mentah ke perusahaan keripik kentang dan pasar tradisional di beberapa daerah seperti pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumbawa. Pada tahun 2002, perusahaan kemudian beralih sebagai pengolah kentang menjadi keripik kentang dan memperoleh izin usaha dengan No. Dep. Kes. RI P-IRT No. 215357904008. Perusahaan memiliki kios sendiri untuk memasarkan produknya yang letaknya berdampingan dengan tempat pengolahan keripik kentang. Sampai pada saat ini, perusahaan memproduksi keripik kentang dengan 5 jenis ukuran yaitu 40 g, 65 g, 115 g, 250 g, dan 350 g.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics versi 20. Pratisto (2004) menyatakan bahwa validitas dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai rhitung dengan rtabel. Jika rhitung lebih besar nilainya dibanding rtabel maka pertanyaan disebut valid. Apabila hasil menunjukkan tidak valid, maka butir pertanyaan tersebut dapat dihilangkan atau diganti dengan pertanyaan lain. Nilai rtabel adalah 0,1388 diperoleh dari N = 200 responden dan taraf kepercayaan 0,05. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Tabel 2.

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach’s

Alpha. Hasil uji reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil menunjukkan bahwa nilai uji reliabilitas bernilai lebih dari 0,600 untuk semua variabel yang diteliti. Singgih (2011) menyebutkan bahwa kuesioner disebut memiliki reliabilitas yang tinggi jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,600.

Tabel 2. Hasil uji validitas Variabel Item r hitung Ket.

Produk (X1) X11 0,640 valid X12 0,571 valid X13 0,563 valid Harga (X2) X21 0,541 valid X22 0,560 valid X23 0,625 valid Tempat/distribusi (X3) X31 0,526 valid X32 0,526 valid Promosi (X4) X41 0,539 valid X42 0,539 valid Orang (X5) X51 0,623 valid X52 0,623 valid Bukti Fisik (X6) X61 0,569 valid X62 0,569 valid Proses (X7) X71 0,568 valid X72 0,568 valid Keputusan Pembelian (Y) Y1 0,563 valid Y2 0,563 valid Sumber: Data diolah (2014)

Tabel 3. Hasil uji reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Ket.

Produk (X1) 0,760 reliabel

Harga (X2) 0,747 reliabel

Distribusi (X3) 0,687 reliabel

Promosi (X4) 0,699 reliabel

Orang (X5) 0,768 reliabel

Bukti Fisik (X6) 0,725 reliabel

Proses (X7) 0,741 reliabel

Keputusan

Pembelian (Y) 0,719 reliabel

Sumber: Data diolah (2014)

Model dan Konversi Persamaan SEM

Konstruk penelitian yang telah valid dan reliabel dikembangkan dalam sebuah diagram jalur. Analisis dilakukan dengan menggunakan

(4)

4

software IBM SPSS AMOS 21. Diagram jalur dapat dilihat pada Gambar 1. Persamaan struktural dari diagram jalur tersebut adalah sebagai berikut:

Y = 0,500X1 + 0,482X2 + 0,449X3 + 0,397X4 + 0,222X5 + 0,464X6 + 0,353X7 + 1,23U

Gambar 1. Diagram jalur hasil analisis SEM Sumber: Data diolah (2014)

Keterangan Gambar: X11 : rasa X12 : kerenyahan X13 : kemasan X21 : potongan harga X22 : kesesuaian harga X23 : selisih dengan pesaing X31 : lokasi kios X32 : ketersediaan produk X41 : personal selling X42 : media iklan X51 : kesediaan membantu X52 : sopan santun X61 : fasilitas X62 : kebersihan X71 : kecepatan transaksi X72 : pemesanan Y1 : kepuasan Y2 : loyalitas

e : error variabel eksogen d : error variabel endogen u : residual

a. Variabel produk (X1)

Variabel produk (X1) diukur oleh rasa (0,83), kerenyahan (0,67), dan kemasan (0,65). Hasil tersebut memperlihatkan bahwa rasa keripik adalah indikator yang paling kuat dalam merefleksikan variabel produk (X1) karena koefisien regresinya paling besar. Rasa keripik

kentang Agronas Gizi Food, menurut responden, enak dan sesuai dengan selera mereka. Rasa (X11) terpilih oleh responden menjadi faktor yang paling kuat dalam merefleksikan variabel produk karena rasa (X11) memiliki peran penting dalam produk makanan. Rasa adalah faktor penentu seseorang

(5)

5 menyukai suatu produk makanan karena rasa

merupakan sensasi yang pertama kali diterima saat makanan itu berada di mulut.

b. Variabel harga (X2)

Variabel harga (X2) diukur oleh potongan harga (0,65), kesesuaian harga (0,68), dan selisih dengan pesaing (0,78). Hasil tersebut memperlihatkan bahwa selisih dengan pesaing (X23) adalah indikator yang paling kuat dalam merefleksikan variabel harga (X2). Harga keripik kentang Agronas Gizi Food yaitu Rp 15.000,00 (ukuran 115 g) lebih murah bila dibandingkan dengan keripik kentang merek lain yang cukup dikenal di Kota Batu. Harga yang terjangkau dapat menjadi senjata ampuh dalam menghadapi persaingan di pasar, karena harga menjadi atribut yang paling diperhatikan ketika menghadapi pasar Indonesia yang sensitif terhadap harga.

c. Variabel tempat/distribusi (X3)

Variabel tempat/distribusi (X3) diukur oleh lokasi (0,71) dan ketersediaan (0,74). Hasil tersebut memperlihatkan bahwa indikator ketersediaan (X32) lebih merefleksikan variabel tempat/distribusi (X3) dibandingkan indikator lokasi (X31) karena memiliki nilai koefisien regresi yang lebih kecil. Perusahaan Agronas Gizi Food membuat persediaan bahan baku untuk mengantisipasi sifat kentang yang musiman dengan cara mengeringkan kentang kemudian disimpan secara kedap udara sehingga memiliki umur simpan yang lama. Dengan demikian, proses produksi dapat terus berlangsung dan produk selalu tersedia. Apabila produk tidak tersedia secara konsisten maka akan membuat perusahaan kehilangan kesempatan untuk meraih pelanggan.

d. Variabel promosi (X4)

Variabel promosi (X4) diukur oleh

personal selling (0,80) dan media iklan (0,67). Hasil tersebut memperlihatkan bahwa indikator

personal selling (X42) lebih merefleksikan variabel promosi (X4) karena memiliki koefisien regresi yang lebih besar. Personal selling merupakan salah satu alat promosi yang dipilih perusahaan untuk mendapatkan calon konsumen. Personal selling dianggap lebih efektif sebagai media promosi karena komunikasi terjadi dua arah sehingga konsumen dapat memperoleh informasi mengenai keripik kentang Agronas Gizi Food secara langsung dan detail.

e. Variabel orang (X5)

Variabel orang (X5) diukur oleh kesediaan membantu (0,72) dan sopan santun (0,87). Hasil tersebut memperlihatkan bahwa indikator sopan santun lebih merefleksikan variabel orang (X5) karena memiliki koefisien regresi yang lebih besar daripada indikator kesediaan membantu. Sopan santun karyawan merupakan bagian dari pelayanan prima yaitu unsur keramahan, yang dapat mencerminkan citra perusahaan di mata konsumen. Perusahaan Agronas Gizi Food menerapkan standar pelayanan bagi karyawan yaitu mengharuskan karyawan untuk selalu tersenyum, menyapa, dan memberi salam kepada setiap konsumen yang datang. Dengan standar pelayanan tersebut, setiap konsumen yang datang di kios akan merasa dihargai sehingga konsumen senang berbelanja di kios Agronas Gizi Food dan ingin kembali lagi berbelanja di kios tersebut.

f. Variabel bukti fisik (X6)

Variabel bukti fisik (X6) diukur oleh fasilitas (0,97) dan kebersihan (0,85). Hasil ini memperlihatkan bahwa indikator fasilitas lebih merefleksikan variabel bukti fisik (X6) karena memiliki koefisien regresi yang lebih besar. Fasilitas yang terdapat di kios Agronas Gizi Food yaitu AC (Air Conditioner), tempat duduk, dan tempat parkir yang memadai, dapat memberi nilai lebih bagi konsumen. Kelengkapan fasilitas merupakan komponen yang penting untuk membangun pelayanan yang berkualitas di mata konsumen.

g. Variabel Proses (X7)

Variabel proses (X7) diukur oleh pemesanan (0,61) dan kecepatan transaksi (0,97). Hasil tersebut memperlihatkan bahwa indikator kecepatan transaksi (X72) memiliki koefisien regresi yang lebih besar sehingga lebih merefleksikan variabel proses (X7) daripada indikator pemesanan. Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa proses transaksi pembayaran di kios Agronas Gizi Food berlangsung kurang dari 5 menit. Dengan kecepatan tersebut, maka konsumen tidak perlu menunggu lama dan dapat merasa puas saat keluar dari kios.

h. Variabel keputusan pembelian (Y)

Variabel keputusan pembelian (Y) diukur oleh kepuasan (0,43) dan loyalitas (0,50). Hasil tersebut memperlihatkan bahwa indikator loyalitas (Y2) lebih merefleksikan variabel

(6)

6 keputusan pembelian (Y) karena memiliki

koefisien regresi yang lebih besar. Konsumen melakukan keputusan pembelian karena loyalitas konsumen terhadap keripik kentang Agronas Gizi Food. Munculnya loyalitas terhadap produk karena konsumen merasa cocok dan percaya dengan produk.

Uji Asumsi SEM

Uji asumsi SEM terdiri dari asumsi normalitas dan outlier. Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menghindari hasil yang bias dan tidak efisien. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode pendugaan

Maximum Likelihood (ML). Ferdinand (2006) mengatakan bahwa data dikatakan tersebar normal jika nilai CR(Critical Ratio) kurtosis atau skewness kurang dari ±2,58. Hasil uji asumsi normalitas tersaji pada Tabel 4. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa seluruh data tersebar normal.

Tabel 4. Hasil uji normalitas

Variabel min max kurtosis cr

Y2 1.000 4.000 -.285 -.823 Y1 1.000 4.000 .185 .534 X71 1.000 4.000 -.190 -.550 X72 1.000 4.000 -.095 -.275 X61 1.000 4.000 -.017 -.048 X62 1.000 4.000 .058 .168 X51 1.000 4.000 -.361 -1.042 X52 1.000 4.000 -.322 -.931 X41 1.000 4.000 .045 .131 X42 1.000 4.000 .012 .034 X31 1.000 4.000 -.516 -1.489 X32 1.000 4.000 -.250 -.721 X21 1.000 4.000 -.190 -.548 X22 1.000 4.000 -.529 -1.526 X23 1.000 4.000 -.399 -1.153 X11 1.000 4.000 -.060 -.173 X12 1.000 4.000 -.187 -.539 X13 1.000 4.000 .098 .283 Multivariate 27.293 7.192

Sumber: Data diolah (2014)

Uji asumsi outlier merupakan uji untuk mendeteksi nilai-nilai ekstrim yang muncul karena kombinasi karakteristik unik tertentu sehingga terlihat sangat jauh berbeda dari hasil pengamatan lainnya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan jarak Mahalanobis

(Mahalanobis d-squared) untuk tiap-tiap observasi. Menurut Ferdinand (2006), untuk melihat ada atau tidaknya outlier dapat melalui jarak Mahalanobis terjauh yang kemudian

dibandingkan dengan nilai pada tabel Chi-squared dengan tingkat signifikansi yang diinginkan. Hasil uji asumsi outlier tersaji pada Tabel 5. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa tidak terdapat outlier. Nilai jarak

Mahalanobis terbesar yang diperoleh yaitu 47,974 lebih kecil dari nilai pada tabel Chi-squared sebesar 90,531 yang diperoleh dengan derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar 70 dan tingkat signifikansi sebesar 0,05.

Tabel 5. Hasil uji outlier

Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 150 47.974 .000 .030 128 45.913 .000 .002 149 44.065 .001 .000 188 41.625 .001 .000 190 41.577 .001 .000 146 41.415 .001 .000 180 38.967 .003 .000 147 35.322 .009 .000 179 35.125 .009 .000 189 35.010 .009 .000 185 34.910 .010 .000 187 34.620 .011 .000 132 34.294 .012 .000 136 34.128 .012 .000 177 33.294 .015 .000 178 32.977 .017 .000

Sumber: Data diolah (2014) Uji Kelayakan Model

Uji kelayakan model bertujuan untuk melihat apakah hasil estimasi model bersifat baik atau tidak. Kriteria kelayakan model yang umumnya digunakan adalah The Minimum

Sampel Discrepancy Function/Degree of

Freedom (CMIN/DF), Goodness of Fit Index

(GFI), Normed Fit Index (NFI), dan Root Mean Square Error Approximation (RMSEA). Hasil dari uji kelayakan model disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil uji kelayakan model Goodness

of fit Index

Cut of

value Hasil Ket.

CMIN/DF GFI NFI RMSEA < 2,000 > 0,900 > 0,900 < 0,080 1,386 0,928 0,938 0,027 good fit good fit good fit good fit Sumber: Data diolah (2014)

(7)

7 Pada penelitian ini juga dilakukan

pengujian terhadap hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian (Sugiyono, 2010). Uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh variabel X terhadap variabel Y dimana hipotesis tersebut adalah:

H0: variabel bauran pemasaran tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian keripik kentang Agronas Gizi Food

H1: variabel bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian keripik kentang Agronas Gizi Food

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung yaitu nilai CR, dengan nilai ttabel sebesar 1,960 serta membandingkan nilai P (probability) dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Jika nilai CR lebih kecil dari 1,960 dan nilai p yang dihasilkan lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima. Akan tetapi, jika nilai CR lebih besar dari 1,960 dan nilai p yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 maka H0. Jika H0 ditolak maka H1 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari variabel bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian, dapat diterima.

Hasil uji hipotesis tersaji pada Tabel 7. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa variabel produk (X1), harga (X2), tempat/distribusi (X3), promosi (X4), dan bukti fisik (X6) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Arah hubungan positif dan signifikan dapat diartikan bahwa meningkatkan pengaruh variabel produk (X1), harga (X2), tempat/distribusi (X3), promosi (X4), dan bukti fisik (X6) dapat meningkatkan keputusan pembelian (Y) oleh konsumen. Di sisi lain, variabel orang (X5) dan proses (X7) tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Arah hubungan positif tapi tidak signifikan dapat diartikan bahwa meningkatkan pengaruh variabel orang (X5) dan proses (X7) belum tentu dapat meningkatkan keputusan pembelian (Y) oleh konsumen.

Tabel 7. Hasil pembobotan regresi

Estimasi S.E. CR P Ket.

Y <-- X1 0,500 0,103 2,440 0,015 Signifikan Y <-- X2 0,482 0,096 1,996 0,046 Signifikan Y <-- X3 0,449 0,100 1,996 0,046 Signifikan Y <-- X4 0,397 0,093 2,049 0,040 Signifikan Y <-- X5 0,222 0,085 0,972 0,331 Tdk signifikan

Estimasi S.E. CR P Ket.

Y <-- X6 0,464 0,088 2,223 0,026 Signifikan Y <-- X7 0,353 0,090 1,295 0,195 Tdk signifikan

Sumber: Data diolah (2014)

Implikasi Manajerial untuk Perusahaan Tujuan utama penelitian yaitu mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan telah dicapai. Dari hasil penelitian tersebut dapat disusun implikasi manajerial untuk Agronas Gizi Food agar dapat bersaing di pasaran yaitu sebagai berikut: 1. Agronas Gizi Food dapat menetapkan

strategi ofensif. Strategi ofensis ditujukan untuk memperoleh pelanggan baru.

2. Agronas Gizi Food dapat menetapkan strategi defensif. Strategi ini ditujukan untuk mempertahankan pelanggan yang telah dimiliki. Strategi defensif ini terdiri atas dua bentuk yaitu rintangan pengalihan dan kepuasan pelanggan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Variabel produk (X1), harga (X2), tempat/distribusi (X3), promosi (X4), dan bukti fisik (X6) memberi pengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sedangkan orang (X5) dan proses (X7) memberi pengaruh yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Variabel bauran pemasaran yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian keripik kentang Agronas Gizi Food adalah produk (X1).

Saran

Perusahaan Agronas Gizi Food perlu mempertahankan dan meningkatkan strategi pemasarannya terutama dari variabel produk. Saran juga ditujukan untuk penelitian berikutnya yaitu agar analisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian dilakukan dengan metode lain seperti analisis regresi, path analysis, dan PLS (Partial Least Square).

DAFTAR PUSTAKA

Ferdinand, A. 2006. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen Edisi 4. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

(8)

8 Ghozali, I. dan Fuad. 2006. Structural Equation

Modelling (Teori, Konsep, dan Aplikasi Menggunakan AMOS versi 16. Badan Penerbit UNDIP. Semarang

Pratisto, A. 2009. Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. Elex Media Komputindo. Jakarta

Singgih, S. 2011. Structural Equation Modeling (SEM). Elex Media Komputindo. Jakarta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung

Gambar

Tabel 1.Variabel dan indikator  Variabel   Indikator
Tabel 2. Hasil uji validitas  Variabel  Item  r hitung  Ket.
Gambar 1. Diagram jalur hasil analisis SEM
Tabel 4. Hasil uji normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa (1) dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Muhajirin Kecamatan Jambi Luar

Adapun upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah kenakalan siswa di SMA Avicenna Mojongapit Jombang pertama bersifat preventif (pencegahan) yaitu dengan memberikan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa BNI Griya Hasanah Murabahah, adalah Pembiayaan Pemilikan Rumah di BNI Syariah yang menggunakan Akad

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini bahwa penggunaan media

U istraživanom vremenskom periodu Republika Srbija ostvarila je pozitivan bilans spoljnotrgovinske razmene jabuke ( grafikon 2 ). Izvoz je bio veći u odnosu na uvoz, a bilans

Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka... Koleksi Perpustakaan

Hibrindo Rl, Intani-2 dan Ciherang adalah negatif yang berarti bahwa umur tanaman padi hibrida lebih genjah daripada varietas pembanding... Agro@Y Volume

dan ada pula yang merupakan rangkaian dari berbagai jenis bangun datar..