• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR REDAKSI. Januari Redaktur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGANTAR REDAKSI. Januari Redaktur"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PENGANTAR REDAKSI

Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Waca/Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya Buletin Udayana Mengabdi Volume 18 Nomor 1 Januari 2019 telah diterbitkan. Mulai tahun 2018, Buletin Udayana Mengabdi terbit 4 (empat) kali setahun, yaitu bulan Januari, April, Juli dan Oktober. Edisi ini memuat 31 artikel di bidang pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berupa implementasi, penyuluhan dan sosialisasi konsep, model/prototipe, dan alat, yang merupakan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Desain konsep, model/prototipe dan alat merupakan hasil pemikiran/ide ataupun hasil dari penelitian yang kemudian diimplementasikan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.

Penghargaan setinggi-tingginya kami haturkan kepada Penyunting, Penulis dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan Buletin Udayana Mengabdi Volume 18 Nomor 1 Januari 2019. Semoga Buletin ini dapat menambah wawasan dibidang keilmuan dan teknologi, dan penerapannya di masyarakat. Untuk meningkatkan mutu baik dari segi isi maupun tampilan, kami harapkan saran dan kritik untuk perbaikan di edisi berikutnya.

Januari 2019 Redaktur

(4)

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 1, Januari 2019

D A F T A R I S I

PROGRAM PELAYANAN DETEKSI DINI DAN STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS FASE ANAK-ANAK BAGI ORANGTUA DI KOTA DENPASAR

1-5

L.K.P.A. Susilawati, I.M.Rustika, N.K. Ekawati, dan P.N. Widiasavitri TEKNOLOGI BIOFERMENTASI BERBASIS IMO (INDOGENOUS MICROORGANISM) UNTUK MEMBUAT PUPUK ORGANIK DI UD TIMAN AGUNG KELATING TABANAN

6-10

N.W. Siti,N.M. Witariadi, N.N.Soniari dan N. K. Seminari

APLIKASI TRICHODERMA UNTUK MENCEGAH PENYAKIT LAYU PADA TANAMAN CABAI ORGANIK DI DESA PERING KECAMATAN BLAHBATUH, KABUPATEN GIANYAR

11-15 B.R.T. Putri, N.L.G. Sumardani, I.D.P. Singarsa dan N.N. Yastini

PENGEMBANGAN bADAN uSAHA MILIK DESA (bumdES) MELALUI PRODUKSI VIRGIN COCONUT OIL (vco) DAN TURUNANNYA DI DESA DALANG DAN GADUNG SARI*

16-21

I N. Ardika, N. N. Darmiati, dan I N. Sujana

PENGOLAHAN BERAS MERAH LOKAL PENEBEL (Oryza sativa Var. Barak Cendana) MENJADI PRODUK TEH BERAS MERAH UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA BABAHAN

22-27 N.N. Darmiati, N.M.S. Sukmawati dan N.W. Siti

PENGEMBANGAN DESA BUAHAN SEBAGAI SENTRA AGROWISATA ORGANIC FARMING DI KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI

28-32

N.L. Kartini, dan N.G.K. Roni

PENGEMBANGAN DESA WISATA PINGE KECAMATAN MARGA KABUPATEN

TABANAN BALI 33-37

I.M. Mega, N.W. Suartini, N.L.R. Purnawan, N.N. Candraasih K

SIKAP MOTIVASI DAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS

PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA 38-42

(5)

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 1, Januari 2019

PEMBIBITAN DURIAN KUNYIT SEBAGAI USAHA

PRODUKINTELEKTUAL KAMPUS 43-47

I.A.L. Dewi, N.M. Pradnyawathi, I.K. Sardiana dan N.N. Darmiati PENGOLAHAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN PELESTARIAN DANAU BATUR DI DESA BUAHAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI PROPINSI BALI

48-52

N.L.M. Pradnyawathi dan N.L. Kartini

PELATIHAN BASIC GUIDING BAGI PEMANDU WISATA LOKAL DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA AIR TERJUN GEROJOG SAMBEH TIBU NAGA DI DESA MANGGIS KABUPATEN KARANGASEM

53-57 N.L.R. Purnawan, I D.P. Singarsa, I K. Sardiana

PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA DI DESA

TANGGUNTITI KECAMATAN SELEMADEG TIMUR KABUPATEN TABANAN

58-62

I.G.P. Ratna Adi, N.W. Siti, N.K. Kariyati

REVITALISASI SEKAA MANYI (KELOMPOK PEMANEN PADI) UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN WANITA TANI DI DESA REJASA KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN

63-66 N.N. Sonoari, N.W.Siti, N.K. Seminari dan N.M. Wiariadi

APLIKASI TEKNOLOGI FERMENTASI DALAM PEMBUATAN BIOSTARTER BERBASIS DAUN DAN BUAH DI DESA ANTAPAN BATURITI TABANAN

67-70

N.M. S. Sukmawati, N. W. Suniti dan I N. Sujana

PERBAIKAN PROSES PRODUKSI PATUNG PADAS DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL SISA-SISA PEMBUATAN PATUNG PADAS MELALUI COR

KOMPOSIT

71-75 N.W. Suniti, W.P. Windia, I.M. Radiawan dan N.L.R. Purnawan

VERMIKOMPOS SAMPAH TANAMAN GULMA DANAU MENGGUNAKAN DECOMPOSER CACING TANAH UNTUK MENGHASILKAN PUPUK ORGANIK

76-81 I.G. Suranjaya, N.L. Kartini, N.L.R. Purnawan dan P.E. Suardana

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI BALI MELALUI PELAYANAN

KESEHATAN DI DESA BELOK/ SIDAN KABUPATEN BADUNG 82-88

(6)

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 1, Januari 2019

PENGEMBANGAN AGROWISATA SUBAK GULINGAN DI KECAMATAN

MENGWI KABUPATEN BADUNG 89-94

I.A.L. Dewi, I D.A.S. Yudhari, dan I M. Mega

PELAYANAN KESEHATAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT TERNAK SAPI BALI DALAM MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI DI DESA BURUAN BLAHBATUH GIANYAR

95-98 A.A. G. O. Dharmayudha, Made Suma Anthara, I M. Sukada, dan I B. Komang

Ardana

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JERUK DI DUSUN

PAUSAN DESA BUAHAN KAJA KECAMATAN PAYANGAN 99-104

I N. Puja, I G.P. Ratna Adi dan I D. P. Singarsa

PENGEMBANGAN LEBAH TRIGONA DI DESA SANDA PUPUAN TABANAN 105-108 N. N. C. Kusumawati, I. W. Diara, dan N. N. Yastini

USAHA PUPUK ORGANOPLUS PADA PROGRAM KEGIATAN IPTEKS BAGI

KREATIVITAS KAMPUS 109-113

N.M. Witariadi dan I.K Sardiana

PENGEMBANGAN BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SPP RAMAH LINGKUNGAN DI DESA ANTAPAN KECAMATAN BATURITI

KABUPATEN TABANAN

114-119 M. Dewantari dan I.G. Suranjaya

KERAJINAN KAIN ETNIK PEGRINGSINGAN DI DESA TENGANAN

KECAMATAN MANGGIS KABUPATEN KARANGASEM BALI 120-123

N.K. Seminari I.N. Puja, A.A. R. Remawa, dan N.M.I. Muliyati IMPLEMENTASI E-CERDAS CERMAT PADA LOMBA ASAH

TERAMPIL GAPOKTAN BUDHI LUHUR 124-128

K.O. Saputra, G. Sukadarmika, M. A. Suyadnya, and N. P. Sastra PENGANEKARAGAMAN PRODUK OLAHAN DAGING BABI UNTUK

MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SEMAON KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR

129-132 Sumardani, N. L. G., T. I. Putri, K. Budaarsa, dan A. W. Puger

PENGEMBANGAN UNIT USAHA IbKIK-INFORMASI GEOSPASIAL MELALUI

JASA PELATIHAN DAN PEKERJAAN INFORMASI GEOSPASIAL 133-137

(7)

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 1, Januari 2019

APLIKASI TEKNOLOGI FERMENTASI DALAM PEMBUATAN BIOSTARTER

BERBASIS DAUN DAN BUAH DI DESA ANTAPAN BATURITI TABANAN 138-142 N.M. S. Sukmawati, N. W. Sunitidan I N. Sujana

PELATIHAN PENGGUNAAN FISHFINDER BAGI NELAYAN

KEDONGANAN GUNA MENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN 143-148

Y. Suteja, I.G.N.P. Dirgayusa, Widiastuti, I.D.N.N. Putra

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH SISWA PAKET B DAN C DI PKBM MENTARI FAJAR MELALUI PELATIHAN SAINS DASAR

149-154 I.W. Sumarjaya, M. Joni, N. N. Rupiasih, dan J. Sibarani

(8)
(9)
(10)

67

VOLUME 18 NOMOR 1, JANUARI 2019

APLIKASI TEKNOLOGI FERMENTASI DALAM PEMBUATAN BIOSTARTER

BERBASIS DAUN DAN BUAH DI DESA ANTAPAN BATURITI TABANAN

N.M. S. Sukmawati1, N. W. Suniti2 dan I N. Sujana3

ABSTRAK

Kegiatan usaha tani holtikultura yang intensif di Desa Antapan, Baturiti, Tabanan, Bali telah mendorong pemakaian pupuk anorganik dan pestisida yang terus meningkat. Hal ini menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan dan berdampak negatif terhadap tanah, organisme yang hidup di dalam tanah, dan manusia yang mengkonsumsi produk holtikultura tersebut. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh, maka mereka mulai beralih ke produk organik sehingga perlu ditunjang oleh ketersediaan pupuk organik (padat dan cair) serta biopestisida. Dalam proses pembutan pupuk dan pestisida organik ini diperlukan fermentor sebagai starter. Pada saat ini, fermentor yang dijual di pasaran sudah banyak, namun harganya relatif mahal. Untuk itu perlu dicari jalan keluar yaitu dengan membuat fermentor (starter) secara mandiri dengan memanfaatkan potensi yang ada seperti limbah buah dan daun. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketramplian kelompok tani Setia Makmur dalam pembuatan biostarter secara mandiri. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Sebagai fermentor awal digunakan mikroba efektif yang sudah dibiakkan dalam molases yang terdiri dari bakteri asam laktat, bakteri fotosintetik, jamur aktinomycetes dan ragi/yeast. Hasil analisis Laboratorium menunjukkan bahwa biostarter berbasis buah memiliki kandungan bakteri asam laktat yang lebih tinggi dibanding yang berbasis daun ( 8 x 106 CFU/ml VS 6,95 x 106 CFU/ml ) serta bebas dari E. colli dan Salmonela. Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa biostarter berbasis buah memiliki kualitas yang lebih baik dibanding daun.

Kata kunci : fermentasi, biostarter, daun, buah, desa Antapan

ABSTRACT

Intensive horticulture farm activities in Antapan village, Baturiti, Tabanan, Bali caused the use of inorganic fertilizers and pesticides continue to rise. This led to the pollution of the environment and negatively impact on soil, the organisms that live in the soil, and humans who consume the horticulture products. Increasing public awareness of the importance of maintaining the health of the body, caused they started come back to organic products so that needs to be supported by the availability of organic fertilizers (liquid and solid) as well as a biopesticide. In the process of making organic fertilizers and biopesticides it needed fermenters as a starter. At this time, the fermenters sold widely, but the price is relatively expensive. It is necessary to look for a way out namely by making fermenters (starter) independently by utilizing existing potential as waste fruit and leaves. The purpose of this activity is to improve the knowledge and skill of the farmers group in the making biostarter independently. The methods used in this activity is the counseling, training and mentoring. As early effective microbes use fermenters that already were bred in the molases consisting of lactic acid bacteria, photosynthetic bacteria, actinomycetes and yeast. The results of laboratory analysis showed that biostarter-based fruit contain lactic acid bacteria is higher than that based on the leaf (8 x 106 CFU/ml VS. 6.95 x 106 CFU/ml) as well as free from E. colli and Salmonela. From the results of this experiment can be concluded that fruit-based biostarter has a better quality than the leaves.

1 Dosen Fakultas Peternakan Universitas Udayana, [email protected] 2 Dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana

(11)

Aplikasi Teknologi Fermentasi Dalam Pembuatan Biostarter Berbasis Daun Dan Buah Di Desa Antapan, Baturiti, Tabanan

68 | BULETIN UDAYANA MENGABDI

Key word : fermentation, biostarter, leaf, fruit, Antapan village .

1. PENDAHULUAN

Desa Antapan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Baturiti, Tabanan dengan jarak sekitar 40 km sebelah utara pusat kota kabupaten Tabanan. Desa ini memiliki luas wilayah 1575 Ha, dengan pemanfaatan wilayah perkebunan 1122 ha, tegalan 11,50 ha, perumahan 28,25 ha, kuburan 0,40 ha, dan perkantoran 0,31 ha. Jumlah penduduk Desa Antapan sekitar 3111 jiwa, denganmata pencarian hampirseluruhnya sebagai petani atau buruh tani. Dalam RPJM Kabupaten Tabanan tahun 2012-2017 Kecamatan Baturiti tepatnya di wilayah Desa Antapan dan sekitarnya ditetapkan sebagai sentra pengembangan hortikultura (sayur-sayuran)

Kegiatan usaha tani hortikultura yang intensif di desa ini telah mendorong pemakaian pupuk anorganik dan pestisida yang terus meningkat. Hal ini menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan dan berdampak negatif terhadap tanah, organisme yang hidup di dalam tanah, dan manusia yang mengkonsumsi produk hortikultura tersebut (Sardiana, dkk, 2014). Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh, maka secara perlahan-lahan mereka mulai beralih ke produk organik. Selain itu, Desa Antapan yang lokasinya berdekatan dengan objek wisata Bedugul memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai daerah agrowisata sayuran organik. Untuk itu, perlu ditunjang oleh ketersediaan pupuk organik (padat dan cair) serta biopestisida. Dalam proses pembutan pupuk dan pestisida organik ini diperlukan biostarter yang berperan sebagai pengurai yang akan mempercepat proses fermentasi bahan alami menjadi nutrisi

Pada saat ini, biostarter yang dijual di pasaran sudah banyak, namun harganya relatif mahal. Oleh karena itu perlu dicari jalan keluar yaitu dengan membuat biostarter secara mandiri dengan memanfaatkan limbah yang ada di lingkungan setempat, seperti limbah buah dan daun. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberi gambaran kepada masyarakat tentang pembuatan biostarter (fermentor) dari bahan-bahan berbasis limbah yang ada di lingkungan setempat sehingga tidak tergantung dari biostarter buatan pabrik dan memiliki nilai ekonomi.

II. METODE PELAKSANAAN

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melalui ceramah, pelatihan, dan pendampingan. Biostarter yang dibuat adalah biostarter yang berbasis buah dari limbah buah tomat dan murbay, serta dari bahan berbasis daun yaitu dari daun murbay dan limbah bunga gemitir (mery gold) dengan menggunakan fermentor mikroba efektif yang dibiakkan dalam molases. Biostarter yang sudah jadi kemudian dianalisis kandungan bakteri asam laktatnya sebagai bakteri dominan dalam biostarter. Selain itu, dianalisa juga kandungan E. colli dan Salmonella untuk memastikan keamanan dalam aplikasinya di lapangan terutama untuk pakan ternak. Sampel biostarter dianalisa di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Denpasar.

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

Biostarter adalah suatu larutan yang berisi mikroorganisme pendegradasi/pengurai yang berguna untuk menguraikan limbah organik. Biostarter dapat dibuat sendiri dari limbah organik yang tersedia di lingkungan sekitar yang merupakan potensi lokal, seperti limbah buah dan daun. Dengan fermentasi selama 1-2 minggu di dalam alat fermentor, biostarter sudah bisa digunakan. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa kandungan bakteri asam laktat (BAL) pada biostarter dari limbah buah sebanyak 8 x 106 CFU/ml, sedangkan yang dibuat dari limbah daun

murbay dan bunga gemitir ( mery gold ) sebanyak 6,95 x 106 CFU/ml. Kedua biostarter ini tidak

(12)

N.M.S. Sukmawati1, N.W. Suniti2, dan I.N. Sujana3

VOLUME 18 NOMOR 1, JANUARI 2019 | 69 kedua biostarter ini bersifat multi fungsi, bisa sebagai fermentor dalam pembuatan pupuk cair dari urine menjadi biourine dan membuat pupuk padat dari kotoran ternak dan limbah pertanian, serta bisa diaplikasikan pada ternak (melalui air minum dan pakan ternak dalam bentuk silase). Selain sebagai pupuk, biourine juga bisa berfungsi sebagai biopestisida. Untuk biopestisida, biourine bisa dicampur dengan bahan-bahan alami yang mengandung racun, seperti umbi gadung, buah maja, tembakau, dan lain-lain yang bisa diperoleh dari lingkungan sekitar.

Biostarter yang diproduksi oleh kelompok tani Setia Makmur Desa Antapan sudah biasa dimanfaatkan oleh petani/peternak di desa ini dan juga sudah dijual dan pernah dipajang di stand pameran di Denpasar. Proses pembuatan biostarter dan kemasan produk ditampilkan pada Gambar 1.

Gambar 3.1. Proses pembuatan biostarter

Proses pembuatan biostarter pada Gambar 1 sangat mudah dilaksanakan, demikian pula bahan-bahan yang digunakan bisa berasal dari berbagai limbah organik. Pembuatan biostarter secara mandiri adalah salah satu upaya untuk menekan biaya produksi dalam usaha pertanian yang sekaligus menambah nilai guna dari limbah yang biasanya terbuang percuma. Selain itu, pemanfaatan limbah juga dapat menjaga kebersihan lingkungan.

IV. KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa kelompok tani “Setia Makmur” di Desa Antapan sudah mampu dan terampil dalam membuat biostarter berbasis limbah buah dan daun. Biostarter dari limbah buah memiliki kualitas yang lebih baik dibanding limbah daun karena mengandung bakteri asam laktat yang lebih banyak, yang berfungsi untuk menekan pertumbuhan bakteri pathogen.

(13)

Aplikasi Teknologi Fermentasi Dalam Pembuatan Biostarter Berbasis Daun Dan Buah Di Desa Antapan, Baturiti, Tabanan

70 | BULETIN UDAYANA MENGABDI

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dirjen DIKTI melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat Unud, dan Pemda Kabupaten Tabanan atas dana yang diberikan sehingga pengabdian masyarakat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anon. 2015. Profil Pembangunan Desa Antapan, Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Kecamatan Baturiti dalam Angka tahun 2015. Badan Statistik Kabupaten Tabanan

Sardiana, I.K., I.M. Adnyana, I.B.P. Manuaba and I.G.A.M S Agung. 2014. Soil Organic Carbon, Labile Carbon and Organic Carbon Storage under Organic and Conventional Systems of Chinese Cabbage in Baturiti, Bali Indonesia. Journal of Biology, Agriculture and Healthcare. Vol. 4. No. 21. Pp. 63-71

Gambar

Gambar 3.1. Proses pembuatan biostarter

Referensi

Dokumen terkait

Dengan terbangunnya website www.caturvillage.com yang telah terindeks pada mesin pencari serta telah terintegrasinya dengan sosial media, diharapkan dapat mempermudah calon

Hal ini disebabkan masih kurangnya pemahaman masuyarakat dalam mengelola daya tarik wisata.Belok SIdan juga memiliki potensi sosial dan budaya yang dapat dijadikan daya

Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Desa Pering. Tujuan penelitian ini adalah: 1) menganalisis kondisi

Kegiatan Program Udayana Mengabdi yang dilakukan oleh staf pengajar dan mahasiswa ilmu kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana yang

Berdasarkan hasil kegiatan usaha pupuk organoplus diatas, dapat disimpulkan bahwa : 1) usaha ini sangat membantu dalam menyediakan pupuk organik yang memenuhi standar

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memproduksi virgin coconut oil (VCO) dan turunannya (sabun, lulur scrubb beras, dan hand body lotion) di

Metode yang diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat pada kegiatan Ibw (Iptek bagi Wilayah) adalah sebagai berikut : (1) Koordinasi dan komunikasi secara partisipasif dengan

Metode pemecahan masalah kesehatan ternak sapi bali di Desa Belok/Sidan, Kabupaten Badung dilakukan dengan beberapa cara, meliputi: (1) Pelayanan kesehatan ternak