MANAJEMEN KAS
Manajemen kas:
∆
Saldo kas terlalu banyak – ada masalah produktivitas.
∆Saldo kas terlalu sedikit – ada masalah likuiditas.
∆
Apabila kas terlalu banyak – perusahaan melakukan
investasi surat berharga jangka pendek.
∆
Apabila saldo kas terlalu sedikit – perusahaan menjual
investasi surat berharga jangka pendek yang sudah
dimiliki.
MANAJEMEN KAS
Ada dua prinsip sederhana pengelolaan kas perusahaan:
∆ Percepat pengumpulan kas (speed up cash collection) –
Minimize collection float. Misalnya beri diskon bagi yang membayar cepat. Contoh lain adalah kirim surat
pemberitahuan bahwa pembayaran akan jatuh tempo.
∆ Perlembat pengeluaran kas (slow down cash disbursement) –
Maximize disbursement float. Misalnya bayar sewa dengan cek hari Kamis, kemungkinan besar kas di bank baru berkurang hari Senin berikutnya. Contoh lain, kirim cek melalui pos.
Float adalah perbedaan kas bank dan kas pembukuan.
MENGELOLA FLOAT
Kustomer mengirim pembayaran Perusahaan menerima pembayaran Perusahaan menyetor pembayaran Kas diterima Mail delay Mail float Processing delay Processing float Clearing delay Clearing float WaktuCollection float
MENUNDA PEMBAYARAN
1.
Tulis cek dari bank yang jauh.
2.
Pembayaran masih hold karena proses
pos atas cek.
3.
Hubungi pemasok untuk memastikan
akurasi.
4.
Kirim cek dari pos yang jauh.
5.
Kirim dari pos yang sibuk.
Siapkan cek ke pemasok Pos memproses cek Pengiriman cek ke pemasok Cek disetor ke bank Bank
DRAFT
∆
Kadang kala perusahaan menggunakan draft sebagai
pengganti cek.
∆
Draft tidak dikeluarkan oleh bank, melainkan oleh
perusahaan pembeli ke perusahaan penjual.
∆
Bank bertindak sebagai agen yang menunjukkan draft
kepada penerbit draft tersebut.
∆
Ketika draft diberikan ke bank untuk penagihan, draft
harus ditunjukkan ke penerbit untuk akseptasi.
∆
Setelah draft diakseptasi, perusahaan mendepositkan
sejumlah kas untuk menutupi pembayaran.
∆
Proses ini menyebabkan perusahaan menunda
MODEL MENENTUKAN SALDO KAS
The Baumol Model
The Miller-Orr Model
BAUMOL MODEL
F = biaya tetap menjual sekuritas untuk mendapatkan kas
T = jumlah kas yang dibutuhkan
K = opportunity cost memegang kas, misalnya bunga
Time C 1 2 3 C 2
–
C adalah pengeluaran. Rata2 saldo kas adalah:C 2
–
opportunity cost memegang kas C 2–
×KBAUMOL MODEL
F = biaya tetap menjual sekuritas untuk mendapatkan kas T = jumlah kas yang dibutuhkan
K = opportunity cost memegang kas, misalnya bunga
C
As we transfer $C each period we
incur a trading cost of F each period.
C 2
–
–
T CIf we need $T in total over the
planning period we will pay $F
times.
10
BAUMOL MODEL
C*
Size of cash balance
F
T
K
C
×
+
×
=
C
2
cost
Total
F
T
×
C
Trading costsThe optimal cash balance is found where the opportunity costs equals the trading costs F T C* = 2 × Opportunity Costs
C
×
K
2
BAUMOL MODEL
Opportunity Costs = Trading Costs Saldo kas optimal apabila
opportunity cost = trading cost
Multiply both sides by C
F
C
T
K
C
×
=
×
2
F
T
K
C
×
=
×
2
2K
F
T
C
2=
2
×
×
TF
C
*=
2
BAUMOL MODEL
PT ABC mengestimasi penggunaan kas tahunan $3.750.000. Surat berharga menghasilkan return 12% per tahun. Manajemen perusahaan berencana memenuhi kas dengan menjual surat berharga secara periodik. Biaya transaksi adalah $40. Dengan menggunakan Baumol Model:
Berapa ukuran kas yang optimal? Berapa saldo rata2 kas?
Berapa kali transfer dalam setahun?
Ukuran kas yang optimal C* = (2 × $40 × $3,750,000/.12)1/2 = $50,000 Saldo rata2 kas = $50,000 / 2 = $25,000
MILLER-ORR MODEL
Perusahaan menentukan saldo kas antara batas atas dan batas
bawah. $ Time H Z L
Ketika kas mencapai batas tertinggi (H), perusahaan menginvestasikan kas sehingga saldo kas sebesar Z.
Ketika kas mendekatai batas terendah (L), perusahaan menjual surat berharga agar saldo kas mendekati Z.
Days of the Month Lower Limit Upper Limit
Z
Sell Securities Buy SecuritiesH
L
MILLER-ORR MODEL
MILLER-ORR MODEL
Rumus mencari X dan H apabila L sudah ditentukan:
L
K
F
σ
Z
=
3+
2 *4
3
H
3
Z
2
L
* *−
=
Dimana
σ
2varians kas harian
• Saldo kas rata2 menurut Miller-Orr model:
3
4
balance
cash
Average
*L
Z
−
=
3 x TC x V
4 x r
Z =
+ L
3
where: TC = transaction cost of buying
or selling securities
V = variance of daily cash flows
r = daily return on short-term
investments
L = minimum cash requirement
MILLER-ORR MODEL
Example: Suppose that short-term securities yield 5% per
year and it costs the organization $50 each time it buys or sells securities (TC). The daily variance of cash flows is $1000 (V) and your bank requires $1,000 minimum
checking account balance (L).*
3 x 50 x 1000 4 x .05/360
Z =
+ $1,000
= $3,000 + $1,000 = $4,000
3MILLER-ORR MODEL
The upper limit for the cash account (H) is
determined by the equation:
H = 3Z - 2L
where:
Z = Target cash balance
L = Lower limit
In the previous example:
H = 3 ($4,000) - 2($1,000) =
$10,000
MANAJEMEN PIUTANG
DAGANG
Mencakup :
1. Faktor yang mempengaruhi besarnya piutang
2. Kebijakan pemberian piutang
MANAJEMEN PERSEDIAAN
1. Tipe-Tipe persediaan
2. Penentuan Tingkat Persediaan yang Optimal
3. Sistem Pengendalian Persediaan
Investasi dalam piutang dagang dan persediaan
mempunyai konsekuensi manfaat dan biaya,
sehingga bisa dilihat sebagai
trade off antara
manfaat dan biaya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PIUTANG
1
. Kenapa Perusahaan Mempunyai Piutang
Piutang dagang muncul ketika penjualan terjadi,
tetapi perusahaan belum menerima kas.
Piutang diharapkan bisa meningkatkan penjualan dan
keuntungan,
tetapi
dilain
pihak,
piutang
juga
menyebabkan peningkatan biaya yang berkaitan
dengan piutang.
Biaya tersebut antara lain biaya kesempatan karena
dana tetanam dalam investasi piutang dan biaya
piutang tidak terbayar. Kebijakan piutang yang baik
adl kebijakan yg bisa mengoptimalkan trade-off
keuntungan dan resiko
(kerugian)dari piutang
Besarnya piutang dagang dagang tergantung dari penjualan kredit per periode dan lamanya periode pengumpulan piutang.
Sebagai contoh, jika suatu perusahaan mempunyai penjualan rata-rata sebesar Rp 1jt per hari,kemudian periode pengumpulan piutang adalah 30 hari,maka piutang dagang perusahaan tersebut, jika kondisi sudah mulai stabil, adalah Rp1jtx 30 hari = 30 juta. Jika perusahaan mempunyai kebijakan kredit yang berubah, misal mengurangi tingkat penjualan kredit atau mempercepat periode pengumpulan piutang, maka piutang dagang perusahaan tersebut juga akan berubah
2. siklus piutang dagang
Tingkat piutang suatu perusahaan dalm suatu periode dapat
dipecah dalam dua hal :
1. Besarnya piutang rata-rata
2. Rata-rata lamanya periode pengumpulan piutang.
sebagai contoh, jika suatu perusahaan mempunyai penjualan kredit rata-rata harian Rp. 1jt,kemudian lamanya periode pengumpulan piutang adalah 30 hari, maka piutang
perusahaan pada saat perusahaan sdah mulai stabil adalah : Piutang = 30 hari x Rp 1 jt = Rp 30jt
Neraca perusahaan akan tampak sebagai berikut :
Persediaan 1.500 Saham Biasa 1.500
Piutang 2.000 Saham biasa 1.500 Persediaan 0 Laba yang ditahan 500
Piutang 2.000 Utang wesel 1.500 Saham biasa 1.500 Persediaan 1.500 Laba yang ditahan 500
Kas 2.000 Utang wesel 1.500 Saham biasa 1.500 Piutang 2.000 Laba yang ditahan 1.000 kas 500 Saham biasa 1.500
Faktor yng mempengaruhi besarnya piutang
Faktor eksternal Faktor internal Misal : Permintaan thdp produk Karakteristik industri Misal :Kebijakan promosi dan iklan Kebijakan piutang
1.3.1 Faktor Eksternal
Besarnya piutang bervarisai dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya dan dari satu industri ke industri lainnya. Sebagai contoh Perusahaan RETAIL cenderung mempunyai tingkat piutang dan persediaan yang lebih besar dibangdingkan
dengan perusahaan manufaktur. Kenapa satu industri meempunyai tingkat piutang dan persediaan yang lebih tinggi?????
Beberapa kemungkinan jawabannya
1. Karakteristik produk dan proses produksi 2. Faktor kompetisi
1.3.2 Faktor Internal
Disamping faktor eksternal, faktor internal juga akan
menentukan besar kecilnya persediaan piutang. Sebagai
contoh, manajer keuangan mempunyai pilihan apakah akan melaksanakan kebijakan kredit yang longgar (meningkatkan piutang) atau ketat (meminimumkan piiutang). Tentunya
kebijakan piutang akan menciptakan trade off antar keuntungan dan biaya(resiko)
Faktor internal lain juga mempengaruhi piutang, sebagai contoh, perusahaan cukup sukses mengelola promosi sehingga
2. KEBIJAKAN PIUTANG
Kebijakan pemberian kredit merupakan trade off antara tambahan keuntungan (penjualan) dan tambahan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit,
potongan kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan (yang akan terlihat dari piutang yang tidak terbayar)
Analisis Kuantitatif manfaat dan Biaya
Misalkan PT ONE saat ini menjual dengan tunai. Penjualan saat ini adalah 100jt. Perusahaan mempertimbangkan pemberian kredit untuk meningkatkan penjualan. Penggunaan kredit diperkirakan akan meningkatkan penjualan sebesar 20jt. Harga produk adl
Rp.1.000,sedangkan biaya variabel adl, Rp750. Tingkat keuntungan yang disyaratkan adl 20% sblm Pajak. Rata-rata pengumpulan
piutang adalh 2 blan. Maka bagan berikut menunjukkan analisis untuk melhat apakh pemberian kredit tersebut pantas untuk
I. Tambahan Keuntungan :
Tambahan Penjualan = Rp20.000.000
Tambahan Keuntungan = 0,25 x Rp20.000.000 = Rp5.000.000
II. Tambahan Biaya
Tambahan piutang = Rp120jt/6 = Rp 20jta
Tambahan investasi pada piutang = 0,75 x Rp 20jta = Rp 15 jta
Keuntungan yng disyaratkan = 0,2 x Rp 15jta = Rp 3 Jta
Dalam bagan diatas,margin kontribusi dihitung sebagai berikut ((harga – biaya variabel )/harga) x 100 % = 25
Pelonggaran
Moderat Pelanggaran Ekstrem
Tambahan Penjualan Rata-rata periode
pengumpulan piutang Piutang tidak terbayar Perputaran piutang dalam satu tahun
(12/rata-rata periode pengumpulan piutang ) Rp. 20 Jta 3bulan 1% 4 kali Rp. 30 Jta 4 Bulan 3 % 3 kali
2.2 ANALISIS KUALITATIF
KEBIJAKAN KREDIT
INFORMASI DIPEROLEH DARI:
1.Laporan Keuangan
2. Bank