PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AL-
QUR’AN
HADITS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN
COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI WALISONGO
SIDOWANGI KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
BADRUS ZAMAN NIM : 114-13-015
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
v MOTTO
اَم ْاوُهِيَِغُ ي َّتََّح ٍمْوَقِب اَم ُهِيَِغُ ي َلا َهللّا َّنِإ
ْمِهِسُفْ نَِبِ
"
"
(
11
:
دعرلا
)
“Seesungguhnya Allah tidak akan merubah (keadaan) suatu kaum hingga
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT Tuhan Semesta Alam.
Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku
dengan ilmu, serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta
kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat
terselesaikan. Sholawat dan salam juga semoga selalu terlimpahan keharibaan
Rasulullah Muhammad SAW.
Selanjutnya kupersembahkan skripsi ini kepada :
Almamaterku tercinta (IAIN SALATIGA) yang selama ini menjadi
tempatku dalam mencari ilmu.
FTIK IAIN Salatiga, yang telah banyak mengajarkan kepadaku
beribu-ribu ilmu.
Bapak dan Ibu Tercinta, sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih
yang tiada terhingga, yang selama ini telah memeberikan kasih sayang ,
dukungan, dan cinta kasih yang tiada mungkin dapat kubalas hanya
dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.
Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat bapak dan ibu bahagia.
Kakak dan adikku, tiada yang paling mengharukan saat kita kumpul
bersama kalian, terima kasih atas bantuan dan do’a kalian selama ini,
vii
Seluruh keluargaku tercinta, yang selama ini selalu memeberikan motivasi
kepadaku dalam menyelesaikan studi ini.
Rekan-rekan Guru dan Staf MI Walisongo Sidowangi, yang selama ini
telah banyak memeberikan masukan dan saran serta motivasi kepadaku,
sehingga dapat menyelesaikan studi ini.
Teman-temanku senasib seperjuangan PAI Ekstensi angkatan 2013 yang
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbilalamin Puji syukur senantiasa penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang maha Rahman dan Rahim. Shalawat dan salam
semoga senantiasa terlimpahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW,
sehingga skripsi dengan judul “peningkatan hasil belajar pai materi al-qur’an
hadits menggunakan metode pembelajaran cooperative integrated reading and
composition (CIRC) pada siswa kelas iv semester i mi walisongo sidowangi
kajoran kabupaten magelang tahun pelajaran 2016/2017” dapat terselesaikan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah
membantu baik material maupun spiritual. Penulis ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang sudah terlibat dan kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
IAIN Salatiga.
4. Bapak Sutrisna, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu, memberi arahan dan masukan dalam pengerjaan
skripsi ini.
5. Segenap Dosen dan Karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
ix
6. Bapak Mz Muttaqin,S.Pd selaku Kepala Sekolah beserta segenap
karyawan MI Walisongo Sidowangi, yang telah memberikan izin dan
membantu dalam penelitian ini.
7. Bapak Ibu dan Kakak serta semua keluarga atas segala do’a, dorongan dan
motivasinya dalam pendidikan ini.
8. Teman-teman seperjuangan PAI Ekstensi angkatan 2013 dan semua pihak
yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan
yang sebaik mungkin dari Allah SWT penguasa alam seisinya.
Akhirnya penulis menyadari keterbatasan yang penulis miliki, untuk itu
penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi yang
cukup sederhana ini dapat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya. Amin
Salatiga, 10 April 2017
Penulis
x ABSTRAK
Badrus Zaman. 2017, Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Al-Qur’an Hadits Menggunakan Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas IV Semester I Mi Walisongo Sidowangi Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Sutrisna, S. Ag, M.Pd.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And
Composition (CIRC) dan Hasil Belajar Pai Materi Al-Qur’an Hadits.
Penelitian ini dilakukan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC). Masalah yang ingin digali peneliti adalah melalui Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar PAI
pada siswa kelas IV semester I MI Ma’arif Walisongo Sidowangi Kajoran Kabupaten
Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 ?
Peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Tiap Siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (akting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Subyek penelitian siswa kelas IV yang berjumlah 28 dengan 18 laki-laki dan 10 perempuan.
xi
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ...v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
MOTTO ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ...1
B. IdentifikasiMasalah ...3
C. Analisis Masalah ...4
D. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ...5
E. Rumusan Masalah ...5
F. Indikator Keberhasilan ...5
G. Tujuan Penelitian ...7
xii
I. Sistematika Penulisan...9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ...11
1. Pengertian Peningkatan Prestasi Belajar ...11
2. Hakekat Pendidikan Agama Islam ...16
3. Materi Al-Qur’an Hadits ...21
4. Metode CIRC ...24
B. Kerangka Berfikir ...32
C. Hipotesis Tindakan ...34
D. Kriteria Ketuntasan Minimal...34
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian ...37
1. Subyek Penelitian ...37
2. Tempat Penelitian ...38
3. Waktu Penelitian ...38
4. Pihak-pihak yang Membantu ...42
B. Desain Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran ...43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ...61
B. Hasil Penelitian ...75
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...76
B. Saran dan Tindak Lanjut ...77
DAFTAR PUSTAKA ...79
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Alokasi waktu pelaksanaan pembelajaran ...41
Tabel 3.2 Lembar Observasi Siswa ...46
Tabel 4.1 Distribusi Nilai Tes Pra Siklus ...61
Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus ...63
Tabel 4.3 Distribusi Nilai Tes Formatif Siklus I ...63
Tabel 4.5 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I ...67
Tabel 4.6 Distribusi Nilai Tes Siklus II ...70
Tabel 4.8 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II ...71
Tabel 4.9 Perbandingan Nilai KKM Dalam Persen Pra Siklus,Siklus I, & Siklus II ...73
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK ...33
Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas ...42
Gambar 4.1 Diargam Batang Rentang Nilai Pra Siklus ...63
Gambar 4.2 Diaram Pie Ketuntasan Nilai Pra Siklus ...64
Gambar 4.3 Diagram Batang Ketuntasan Nilai Siklus I ...67
Gambar 4.4 Diaram Pie Ketuntasan Nilai Siklus I ...68
Gambar 4.5 Diagram Batang Ketuntasan Nilai Siklus II ...72
Gambar 4.6 Diaram Pie Ketuntasan Nilai Siklus II ...72
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus
Lampiran 2. Lembar Evaluasi Pra Siklus
Lampiran 3. Daftar Nilai Pra Siklus
Lampiran 4. Dokumentasi Pembelajaran Pra Siklus
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 6. Lembar Evaluasi Siklus I
Lampiran 7. Daftar Nilai Siklus I
Lampiran 8. Dokumentasi Pembelajaran Siklus I
Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 10. Lembar Evaluasi Siklus II
Lampiran 11. Daftar Nilai Siklus II
Lampiran 12. Dokumentasi Pembelajaran Siklus II
Lampiran 13. Lembar Observasi Siklus I
Lampiran 14. Lembar Observasi Siklus II
Lampiran 15. Daftar riwayat hidup
Lampiran 16. Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 17. Surat Penunjukan Pembimbing
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam sebagai acuan yang sangat
penting dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Al-Qur’an menjadi pedoman
dan petunjuk bagi umat Islam, oleh karena itu pengenalan al-Qur’an haruslah
di mulai sejak dini pada diri anak yang di awali dalam keluarga
masing-masing.
Pendidikan dalam Madrasah Ibtidaiyah sebagai dasar yang menyatu
dalam pendidikan agama yang dapat menentukan dalam pembentukan watak
dan kepribadian peserta didik untuk memupuk nilai-nilai keyakinan agama
dan keyakinan (ketauhidan) serta ahlakul karimah yang dapat terpancar dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam pendidikan umat Islam, Al-Qur’an identik dengan kehidupan
sehari-hari yang harus selalu diingat, dibaca, dipelajari, dan diamalkan. Semua
itu bisa didapat lewat kebiasaan. Mengingat bahasa Al-Qur’an yang indah dan
mudah dilafalkan hingga banyak orang yang hafal 30 juz.
Seiring dengan perkembangan zaman dunia pendidikan mengalami
perkembangan baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal ini terbukti dengan
munculnya banyak tokoh dan tenaga ahli dari tingkat dasar dan perguruan
tinggi, dalam bidang pendidikan umum maupun agama. Pada sekolah berbasis
2
Pendidikan Agama Islam (PAI), khususnya ditingkat dasar (Madrasah
Ibtidaiyah) guna membentuk manusia yang berwatak sesuai Al-Qur’an dan
ahli dalam bidang Al-Qur’an.
Mata pelajaran Al-Qur’an merupakan salah satu mata pelajaran yang
wajib di Madrasah Ibtidaiyah, namun pada kenyataannya hasil
pembelajarannya masih jauh dari keberhasilan. hanya 11 siswa saja yang
mencapai KKM dari 28 siswa atau hanya (32,29 %). Hal ini sebagian besar
belum diketahui oleh guru karena proses pembelajarannya yang kurang
menarik siswa dalam belajar.
Ruang lingkup pembelajaran Al-Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah
meliputi pengetahuan dasar membaca dan menulis, hafalan surat-surat pendek
dan pemahaman isi kandungan surat-surat pendek yang tercermin dalam
perilaku iman dan taqwa sehari-hari.
Dengan adanya permasalahan dalam penyampaian pelajaran yang
masih sangat minim dalam penggunaan metode, maka dari itu sangatlah
dibutuhkan berbagai metode dalam proses pembelajaran. Salah satunya
dengan metode pembelajaran cooperative integrated reading and composition
(CIRC). Metode cooperative integrated reading and composition (CIRC)
merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan prestasi belajar, karena
proses pembelajaran yang aktik dan kreatif sehingga prestasi belajar A-Qur’an
Hadits pada siswa kelas IV Semester I Madrasah Ibtidaiyah Walisongo
3
Berdasarkan pengalaman yang penulis lihat selama ini, minat belajar
Al-Qur’an belum setinggi minat anak dalam mempelajari mapel lain.
Anak-anak sering mengabaikan tugas guru yang berupa membaca dan menghafal
Al-Qur’an dengan metode yang monoton itu. Mereka merasa kurang
tertantang dengan cara tersebut karena telah terbiasa membaca dan menghafal
yang mungkin sudah dilakukan sejak masa kanak-kanak dalam keluarga
masing-masing.
Menurut guru mata pelajaran Al-Qur’an hadits di MI Walisongo
Sidowangi, minat belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an hadits sebagian siswa
masih rendah karena suka malas dan banyak alasan, jadi perlu motivasi yang
kuat dan tepat supaya siswa bisa lebih mencintai mata pelajaran Al-Qur’an
hadits. Dalam kesempatan itu, penulis mengadakan pembicaraan dengan guru
pengampu tentang bagaimana cara meningkatkan prestasi belajar siswa agar
prestasi siswa di MI Walisongo Sidowangi tahun pelajaran 2016/2017 menjadi
lebih baik. Oleh sebab itu, penulis megajukan salah satu metode pembelajaran
Al-Qur’an hadits di kelas IV MI Walisongo Sidowangi dengan metode
cooperative integrated reading and composition (CIRC).
B. Identifikasi Masalah
Dilihat dari hasil ulangan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan
materi menghafal “mufrodat dan surat-surat pendek” hanya 15 siswa dari 28
siswa kelas IV MI Walisongo Sidowangi yang mencapai KKM. Selama
4
dan teknik dalam membaca, menulis, serta seni berbahasa yang berakibat
dapat menghafal surat-surat pendek dengan benar dan siswa masih banyak
yang tidak mendengarkan penjelasan guru. Berdasarkan hal tersebut, penulis
menggunakan metode cooperative integrated reading and composition
(CIRC) untuk mengidentifikasi kekurangan dari pelajaran yang di laksanakan.
Dari hasil observasi ada beberapa masalah yang muncul selama pelaksanaan
pembelajaran berlangsung yang perlu diidentifikasi.
Adapun permasalahan tersebut yaitu :
a. Sebagian siswa kurang memahami konsep pelajaran Al-Qur’an Hadits.
b. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.
c. Perolehan nilai rendah.
d. Siswa di kelas tersebut masih pasif dalam mengikuti pelajaran.
C. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits konsep
tentang menghafal mufrodat dan surat-surat pendek penulis menganalisa serta
merumuskan masalah yang terjadi. Adapun analisa masalah yang ditemukan
dalam pembelajaran.
a. Dalam mengajar guru masih menggunakan metode yang sangat monoton
dengan ceramah.
b. Siswa kurang memeham konsep tentang bagaimana membaca, menulis,
dan seni berbahasa, serta menghafal pelajaran Al-Qur’an Hadits.
5
d. Guru belum bisa mengajarkan tentang konsep pembelajaran agar bisa
dengan mudah menghafal pelajaran yang disampaikan.
D. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dari identifikasi masalah yang dikemukakan diatas dapat dianalisa
penyebabnya dan dicarikan pemecahannya sebagai berikut :
Perlunya guru memberikan variasi pembelajaran, salah satunya dengan
menggunakan metode cooperative integrated reading and composition
(CIRC) siswa kelas IV Semester 1 MI walisongo Sidowangi Kajoran
Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.
E. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti dapat
merumuskan masalah. Apakah penggunaan metode mengajar cooperative
integrated reading and composition (CIRC) pada mata pelajaran PAI materi
Al Qur’an Hadits dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV semester I
MI Walisongo Sidowangi Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran
2016 / 2017 ?
F. Indikator Keberhasilan
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits melalui Model cooperative integrated
reading and composition (CIRC) dikatakan berhasil jika indikator yang telah
ditetapkan dapat tercapai. Indikator pencapaian prestasi belajar dibuat untuk
mengukur pencapaian prestasi belajar peserta didik. Indikator pencapaian
6
penelitian. Kategori ketuntasan disini dibedakan menjadi dua macam. Yaitu
secara individu dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk teknis siswa
dikatakan telah tuntas belajar secara individu bila telah nilai batas terendah
kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari mata pelajaran yang telah ditentukan
untuk mata pelajaran Al-Qur’an Hadits yaitu 70. Selanjutnya kelas disebut
tuntas belajar secara klasikal apabila jumlah siswa yang memenuhi KKM
mencapai 85% atau lebih. Penetapan KKM ada prinsip-prinsip yang harus
diperhatikan :
a. Dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap
indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung dan intake
peserta didik.
b. KKM Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari KKM indikator
yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut.
c. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKK Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam
SK tersebut.
d. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari
semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun
pembelajaran, dan dicantumkan dalam Lembar Hasil Belajar
(LHB/Raport) peserta didik.
e. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya
perbedaan nilai ketuntasan minimal.
7
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik dengan skema berikut :
KKm Indikator KKM Kompetensi Dasar KKM
Standar Kompetensi KKM Mata Pelajaran.
f. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam
melakukan penelitan.
g. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan.
h. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan
kepada orang tua/wali peserta didik.
Ketuntasan belajar secara klasikal akan digunakan untuk menentukan
banyaknya siklus penelitian, khususnya dalam penelitian ini
dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai ketuntasan belajar secara
klasikal tercapai 85%.
G. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan ketrampilan siswa dalam mata pelajaran
8
metode pembelajaran cooperative integrated reading and composition
(CIRC).
b. Tujuan Umum
Membantu siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi selama pelaksanaan pembelajaran.
H. Manfaat Penelitian.
Dalam penelitian, unsur manfaat ( kegunaan ) merupakan suatu hal
yang sangat penting. Maka dari itu, penelitian ini sekurang – kurangnya
mempunyai kegunaan sebagai berikut :
1. Manfaat bagi guru yaitu :
a. Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran.
b. Guru dapat menembah wawasan strategi pembelajaran dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran yang tepat.
2. Manfaat bagi siswa yaitu :
a. Menumbuhkan kreatifitas dan ketrampilan berfikir siswa.
b. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
c. Siswa akan senang belajar Al-Qur’an dengan cara yang baru yang akan
dapat menambah perkembangan nalarnya sehingga ilmu yang diperoleh
siswa akan terasa lebih bermanfaat.
3. Manfaat bagi sekolah :
9
b. Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran disekolah.
4. Manfaat bagi peneliti :
a. Menambah pengetahuan serta wawasan dalam pendidikan di masa yang
akan datang.
b. Sebagai bahan untuk peningkatan profesionalisme guru.
I. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi maupun uraian
penyajian data penelitian ini, maka penulis memaparkan sistematika
penulisan sebagai berikut:
Bagian formalitas yang terdiri dari halaman judul skripsi, halaman surat
pernyataan, halam surat persetujuan skripsi, halaman pengesahan, halaman
motto, halaman persembahan, halaman abstrak, halaman kata pengantar,
halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar serta lampiran.
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional,
indikator keberhasilan, dan sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka
Dalam bab ini berisi uraian tentang definisi prestasi belajar,
10
cooperative integrated reading and composition (CIRC).
Pendidikan Agama Islam, dan kaitan pembelajaran Al-Qur’an
Hadits dengan cooperative integrated reading and composition
(CIRC)..
BAB III : Pelaksanaan Penelitian
Dalam bab ini berisi tentang profil sekolah, deskripsi
pelaksanaan penelitian pra siklus meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan atau pengumpulan data dan refleksi.
Deskripsi pelaksanaan siklus I dan pelaksanaan siklus II.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang uraian hasil deskripsi persiklus
yang membahas mengenai data hasil pengamatan atau
wawancara, refleksi keberhasilan ataupun kegagalan dan berisi
pembahasan.
BAB V : Penutup
Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan penelitian dan
saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
11 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian peningkatan prestasi belajar.
a. Peningkatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015) peningkatan
/pe.ning.kat.an/ proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan,
dan sebagainya) : kini telah diadakan penigkatan dibidang pendidikan ;
Menteri kesehatan menentukan perlunya peningkatan pengawasan
terhadap usaha perdagangan eceran obat.
Yang dimaksud peningkatan dalam penelitian ini adalah usaha dalam
meningkatkan perbuatan melalui kegiatan atau tindakan untuk tujuan agar
memperoleh hasil yang maksimal dalam kegiatan pembelajaran siswa agar
dapat meningkatkan kemampuan anak.
b. Prestasi belajar
Pengertian prestasi belajar sesuai yang telah dicapai. Belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, diwujudkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.
(Depdikbud, 1988).
Sedangkan dari segi istilah pasaribu B Simanjuntak mengatakan
bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai setelah mengikuti
12
Menurut Susanto (2013) hasil belajar yaitu perubahan-perubahan
yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan
bahwa prestasi atau hasil belajar adalah hasil akhir yang diperoleh
seseorang atas pekerjaan yang telah dilakukan baik melalui pendidikan
atau latihan tertentu.
Seruan untuk berusaha, belajar dan meraih prestasi juga dijelaskan
dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Imam Muslim dan
Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, “Seorang mukmin yang kuat lebih baikdan lebih dicintai
oleh Allah daripada seorang mukmin yang lemah. Namun, keduany
amemiliki keistimewaan masing-masing, Berusahalah semaksimal
mungkin untuk menggapai hal-hal yang bermanfaat untukmu,Mintalah
13
ada suatu musibah yang menimpamu, janganlah engkau katakan:
“seandainya aku lakukan hal lain (selain yang akulakukantadi), maka aku
akan begini dan begitu”Namun katakanlah: “hal tersebut merupakan
bagian dari takdir yang Allah telah tentukan dan Allah telah melakukan
apa yang Ia kehendaki”. Ketahuilah bahwa berandai-andai itu memberi
peluang kepada syetan untuk memainkan perannya.”(H R Mutafaqun
Alaihi).
Siapapun diri kita pasti masing-masing mempunyai potensi. Entah
itu dari golongan ningrat atau melarat. Cacat atau sempurna. Kulit putih
maupun hitam. Perbedaan terjadi bukan sebatas dari jenis potensi yang
dimiliki, namun juga terletak pada bagaimana seseorang meningkatkan
potensinya. Semakin tinggi tingkat perkembangan potensi, semakin tinggi
pula kualitas yang ia miliki.
Hadis di atas menuntun kita untuk bekerja keras meningkatkan
potensi. Dalam artian mengerahkan segala kemampuan dan kemauan
untuk menggapai prestasi, diawali dengan pujian terhadap orang mukmin
yang memiliki kekuatan, kemudian anjuran untuk berusaha semaksimal
mungkin mendapatkan segala sesuatu yang bermanfaat untuk kita,
kekuatan dan usaha maksimal adalah dua hal yang tidak bisa dilepaskan
untuk meningkatkan potensi dalam merai prestasi. Bagaimana seseorang
akan meninggkatkan potensi dan prestasi jika ia tidak mempunyai
kekuatan sebelumnya, Bagaimana ia akan meningkatkan potensi dan
14
Mengingat kompleksnya pengertian prestasi diatas, maka dalam
kaitanya dengan belajar, prestasi berarti hasil akhir yang telah dicapai
seseorang setelah melakukan kegatan belajar. Sedangkan yang dimaksud
dalam pembahasan skripsi ini adalah prestasi belajar siswa bidang studi
Pendidikan Agama Islam di MI Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang
yang berarti hasil akhir yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar dalam bidang studi Pendidikan Agama
Islam.
Pengertian Definisi tentang belajar berbeda-beda menurut teori
belajar yang dianut orang. Menurut pendapat yang tradisional, belajar
adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Di sini di
pentingkan pendidikan intelektual. Kepada peserta didik diberikan
bermacam-macam mata pelajaran untuk menambah pengetahuan yang
dimilikinya, terutama dengan jalan menghafal.
Pendapat yang lebih modern adalah yang menganggap belajar
sebagai a change in behavior atau perubahan kelakuan berkat pengalaman
dan latihan, Belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang
belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan
melainkan juga bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap pengertian,
penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala
aspek-aspek organisme atau pribadi seseorang. Karena seseorang belajar ia tidak
sama lagi daripada saat sebelumnya karena ia lebih sanggup menghadapi
15
menambah pengetahuannya, akan tetapi dapat pula mengusahakannya
secara fungsionil dalam situasi-situasi hidup.(Nasution,1994).
Dari pengertian diatas bahwa belajar adalah perubahan kelakuan,
maka pedidik menghadapi tiga masalah:
a. Ia harus menentukan, kelakuan apakah yang diharapkan dari peserta
didik. Hal ini bertalian dengan filsafat dan tujuan pendidikan yang
menentukan individu dan masyarakat yang diidam-idamkan.
b. Ia harus mengenal hingga manakah taraf perkembangan kelakuan
pesertad idik.
c. Ia harus menyediakan kesempatan dan syarat-syarat yang
sebaik-baiknya yang menurut penaarannya akan menghasilkan kelakuan yang
diinginkan.
Sejak tahun1948 telah diadakan usaha untuk mengklasifikasikan
tujuan proses belajar. Menurut Engkoswara tujuan itu dinyatakan dalam
bentuk perilaku yang secara sistematis digolongkanse bagaiberikut:
1. Aspek kognitif.
Meliputi perubahan-perubahan perilaku yang menyangkut masalah
pengetahuan, informasi dan masalah kecakapan intelektual.
2. Aspek afektif
Meliputi perubahan-perubahan dalam segi sikap, nilai-nilai, dan
apersepsi.
16
Meliputi perubahan-perubahan dalam segi bentuk - bentuk tindakan
motorik.
Sedangkan menurut Sardiman (1994) tujuan belajar secara umum
ada tiga jenis, diantaranya adalah:
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
b. Sebagai peranan konsep dan ketrampilan
c. Sebagai dasar pembentukan sikap
a. Manfaat belajar.
Dengan belajar, manusia akan tahu tentang segala hal yang
tersembunyi di alam ini kemudian dengan mengetahui tesebut
diharapkanakan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.Menurut Al
Ghazali, Tujuan pendidikan atau belajar adalah:
a. Kesempurnaan yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
b. Kesempurnaan yang bertujuan mendapatkankebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat.
2. Hakekat Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan
Menurut Undang-undang SISDIKNAS No.20.Th.2003 :Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
17
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Kunandar (2011) mengatakan bahwa pendidikan adalah investasi
sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi
kelangsungan peradaban manusia didunia.
Pendidikan juga bisa diartikan sebagai usaha yang dilakukan orang
dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk
membimbing/memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah
kedewasaan. Atau dengan kata lain, pendidikan ialah bimbingan yang
diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam
pertumbuhannya, baik jasmani maupun rohani agar berguna bagi diri
sendiri dan masyarakatnya.(Syafaat, 2008).
Dalam pengertian yang luas pendidikan ialah pengembangan
pribadi dalam semua aspeknya, dengan penjelasan bahwa yang dimaksud
pengembangan pribadi ialah yang mencakup pendidikan oleh diri sendiri,
pendidikan oleh lingkungan, dan pendidikan oleh orang lain (guru),
singkatnya bahwa Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada
seseorang agar ia berkembang secara maksimal.(Tafsir, 1994)
Selanjutnya Pendidikan bisa juga disebut suatu aktifitas untuk
mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur
hidup. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya berlangsung didalam
18
formal saja, tetapi mencakup pula yang non formal. Pendidikan juga bisa
dikatakan sebagai proses, dalam man potensi-potensi ini (kemampuan,
kapasitas) manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan
supaya disempurnakan oleh kebiasaan-kebiasaan yang baik, oleh
alat/media yang disusun sedemikian rupa dan dikelola oleh manusia untuk
menolong orang lain atau dirinya sendiri guna mencapai tujuan yang
ditetapkan.(Zuhairini:1994)
Suparlan Suhartono (2009) juga mengemukakan Pendidikan dalam
arti luas yaitu segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang
zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan berlangsung
disegala jenis, bentuk dan lingkungan hidup, yang kemudian mendorong
segala potensi yang ada dalam diri individu. Dengan kegiatan
pembelajaran seperti itu, individu mampu mengubah dan mengembangkan
diri menjadi semakin dewasa, cerdas, dan matang. Singkatnya, pendidikan
merupakan sistem prosesperubahan menuju pendewasaan, pencerdasan,
dan pematangan. Dewasa dalam hal perkembangan badan, cerdas dalam
hal perkembangan jiwa, dan matang dalam hal berperilaku.
Sedangkan Hasan Langgulung (2003) dalam bukunya berpendapat
bahwa pendidikan dapat disimpulkan melalui tiga pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan pertama menganggap pendidikan sebagai pengembanga
potensi.
19
3. Pendekatan ketiga menganggapnya sebagai interaksi antara potensi
dan budaya.
b. Pengertian Agama
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia agama yaitu : kepercayaan
kepada Tuhan (dewa, dan sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan
kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.
Sedangkan pengertian agama adalah suatu pandangan yang
mencakup berbagai kepercayaan yang lahir melalui ide, pikiran, atau
gagasan manusia baik dalam bentuk budaya maupun agama. Agama yang
paling mendasar adalah keyakinan akan adanya suatu kekuatan
supranatural, zat yang Maha Mutlak diluar kehidupan manusia,
mengandung tata peribadatan atau ritual, yaitu tingkah laku dan
perbuatan-perbuatan manusia dalam berhubungan dengan zat yang diyakini sebagai
konsekuensi dari keyakinan akan keberadaan-Nya, dan mengandung tata
aturan, kaidah-kaidah, atau norma-norma yang mengatur hubungan
manusia dengan manusia, atau manusia dengan alam sesuai dengan
keyakinan.(Zusnaini,2012).
Atau dengan kata lain Agama adalah aturan perilaku bagi umat
manusia yang sudah ditentukan dan dikomunikasikan oleh Allah Swt
melalui orang-orang pilihan-Nya yang dikenal sebagai utusan-utusan,
rasup-rasul, atau nabi-nabi. Agama mengajarkan manusia untuk beriman
kepada adanya Keesaan, dan Supremasi Allah yang Mahatinggi dan
20
yakni pesan Nabi yang membimbing kepada kehidupan dengan cara yang
dijelaskan Allah.(Sain,2001).
Dapat saya simpulkan bahwa Agama adalah peraturan yang
bersumber dari Allah Swt, yang berfungsi untuk mengatur kehidupan
manusia, baik hubungan manusia dengan Sang Pencipta maupun hubungan
antar sesamanya yang dilandasi dengan mengharap ridha Allah Swt untuk
mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.
c. Pengertian Islam
Islam adalah Agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw,
berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an, yang diturunkan kedunia melalui
wahyu Allah Swt.(Syafaat,2008).
d. Pendidikan Agama Islam
Abdul Majid (2005) mengatakan bahwa Pendidikan Agama Islam
adalah ikhtiar manusia dengan jalan bimbingan dan pimpinan untuk
membantu dan mengarahkan fitrah agama sianak didik menuju
terbentuknya kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama.
Pendidikan Agama Islam ialah usaha yang lebih khusus ditekankan
untuk mengembangkan fitrah keberagaman (religiousitas) subyek didik
agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran
ajaran Islam.(Achmadi,2005).
Atau dengan kata lain Pendidikan Agam Islam adalah pendidikan
21
terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat
memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama islam yang telah
diyakini menyeluruh, serta menjadikan keselamatan hidup di dunia
maupun di akhirat kelak.(Darajat,1992)
Yang dimaksud Pendidikan Agama Islam dalam penelitian ini adalah
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan pererta didik dalam
membahas agama dari Tuhannya yang dibawa oleh salah satu utusan Allah
SWT, Yakni Nabi Muhammad SAW sebagai suatu hal yang dipercayai
dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu kewajiban
yang telah ditetapkan. Kemudian agar terjadi hubungan timbal balik
dimana peserta didik mengerti dan mampu dalam mempelajari,
menghayati, serta menghafalkan dan mengetahui makna serta maksud dari
al-Qur’an dan Hadits yang telah dipelajari agar kelak pada peserta didik
terbentuk watak kepribadian yang meliputi mental, spiritual, dan fisik
dalam mengimani salah satu syariat yang diperintahkan Allah kemudian
mampu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Materi Al-Qur’an Hadits
Al Qur’an Hadits dalam hal ini sebagai mata pelajaran disekolah
adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang Al Qur’an dan Hadits
beserta isi kandunganya dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari.
a. Al Qur’an
Al Qur’an adalahkalam Allah yang diturunkankepadaNabi
22
membacanya merupakan suatu ibadah dan mendapatkan
pahala.(Chalik,2007)
Al Qur’an merupakan sumber pendidikan yang lengkap berupa
pendidikan sosial, akidah, akhlak, ibadah dan muammalah
(Azra,1998).
Syeikh Muhammad (2002) juga berpendapat bahwa menurut
ahli ushul, fuqoha, dan ahli bahasa Arab, Al-Qur’an adalah kalamullah
yanag diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang lafaznya
memiliki kemukjizatan , membacanya termasuk ibadah, diturunkan
secara mutawatir, tertulis dalam mushaf dari awal surat Al- Fatihah
sampai akhir surat An-Nas.
b. Al Hadits.
Haditsdari segi bahasa adalah berita atau khabar, dapat
menunjukkan sesuatu yang baru atau sesuatu yang menunjukkan
waktu yang dekat. Para ulama’ ahli hadis berpendapat bahwa hadits
adalah segala ucapan, perbuatan, dan keadaan Nabi Muhammad
SAW. Sedangkan ulama’ ahli hadits lainya juga berpendapat bahwa
hadits bukan hanya perkataan, perbuatan, dan ketetapan Rasulullah
SAW, akan tetapi termasukperkataan, perbuatan dan ketetapan para
sahabat dan tabi’in. Dengan demikian hadits adalah segala sesuatu
yang dinukilkan dari Rasulullah SAW, sahabat, atau tabi’in, baik
23
dilakukan sewaktu-waktu saja, maupun lebih sering dan banyak
diikuti oleh para sahabat ( Nata,2003).
c. Al-Qur’an Hadits
Al-Qur’an Hadits adalah salah satu mata pelajaran PAI
(Pendidikan Agama Islam) di Madrasah Ibtidaiyah yang menekankan
pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur’an dan Hadits yang
benar, serta hafalan dalam surat-surat pendek dalam al-Qur’an,
pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat pendek
tersebut dan hadits-hadits pilihan tentang akhlaq terpuji yang
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan
pembiasaan (Kementrian Agama RI dalam SILABUS AGAMA,
2008).
Adapun tujuan dipelajarinya al Qur’an Hadits tersebut adalah
sebagai berikut :
1) Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al Qur’an dan Hadits.
2) Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al Qur’an
dan Hadits sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi
kehidupan.
3) Meningkatkan kekhusyuan siswa dalam beribadah terlebih sholat,
dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat
24
4. Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC)
a. Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa latin meta yang berarti melalui, dan
hodos yang berarti jalan ke atau cara ke. Dalam bahasa Arab, metode
disebut tariqah, artinya jalan, cara, sistem atau ketertiban dalam
mengerjakan sesuatu. Menurut istilah, metode ialah suatu sistem atau cara
yang mengatur suatu cita-cita.(Syafaat,2008).
Menurut Kamus Besar Bahsa Indonesia kata metode berasla dari
/me.to.de/ yang artinya cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuna yang ditentukan.
Menurut Supriyanto (2011:45) Metode hampir serupa dengan model
yang berarti adalah bentuk representatif akurat sebagai proses aktual yang
memungkinkan seorang atau sekelompok orang mencoba bertindak
berdasarkan model itu.
Heri Rahyubi (2012) mengatakan “metode adalah suatu model cara
yang dapat dilakukan untuk menggelar aktifitas belajar mengajar agar
berjalan dengan baik”.
Dari beberapa pendapat yang disebutkan diatas dapat diambil
25
pelajaran kepada siswa. Metode juga dapat digunakan oleh seorang
pengajar sebagai jalan menuju keberhasilan dalam proses belajar
mengajar. Pemilihan metode yang tepat juga akan berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Sangat pentingnya penggunaan metode dalam
pembelajaran membuat pengajar haruslah pintar-pintar dalam metode
manakah metode yang sesuai dengan kondidi kelas yang diajar.
b. Hakekat Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC)
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi
semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin
oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif
dianggap lebihdiarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan
pertanyaanpertanyaanserta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang
dirancanguntuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang
dimaksud. Gurubiasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir
tugas.(Supriyono,2009)
Suyadi (2013) juga mengatakan Falsafah dasar pembelajaran
cooperative learning adalah homo homini socius yang menekankan bahwa
manusia adalah mahluk sosial. Dalam konteks keindonesiaan, falsafah ini
mirip dengan falsafah “gotong royong” atau kerja sama. Dengan kata lain,
falsafah dasar pembelajaran cooperative learning sangat mirip dengan
26
Istilah kooperatif digunakan dalam tulisan ini karena kata
“kooperatif” memiliki makna lebih luas, yaitu menggambarkan
keseluruhan proses sosial dalam belajar. Dukungan teori Vygotsky
terhadap model pembelajaran kooperatif adalah penekanan belajar sebagai
proses dialog interaktif. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran
berbasis sosial. Menurut Anita Lie, model pembelajaran ini didasarkan
pada falsafat homo homini socius. Berlawanan dengan teori Darwin,
falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Dialog
interaktif (interaksi sosial) adalah kunci dari semua kehidupan sosial.
Tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Dengan kata lain, kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting
artinya bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerjasama, tidak akan ada
individu, keluarga, organisasi, dan kehidupan bersama lainnya. Secara
umum tanpa interaksi sosial tidak akan ada pengetahuan yang disebut
Peaget sebagai pengetahuan sosial.(Supriyono,2009).
Pembelajaran Kooperatif juga bisa diibaratkan sebagai Amal Jamaiy
(kerja berkelompok), seperti di uraikan Ghazali Basri (2012) dalam
bukunya, semangat kerja kelompok telah menjadi amalan kerja-kerja
islam. Konsep, fardu kifayah, bertolong-tolongan atau perkara kebaikan
adalah diantara beberapa tuntutan Islam yang perlu diterapkan dan dihayati
setiap orang sejak dari bangku sekolah lagi. Dalam hal ini Guru berperan
menyediakan suasana kerja kelompok (collaborative learning) ini dengan
27
pembelajaran dalam semua aspek, baik yang bersifat akademik (kognitif)
maupun aspek fizikal dan kerohanian.
Menurut Hamruni (2012) ada hal yang menarik dalam pembelajaran
kooperatif yaitu adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran.
Peningkatan prestasi belajar siswa (student achievement) diikuti oleh
dampak pengiring seperti relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik
yang dianggap lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap
waktu, dan suka memberi pertolongan pada yang lain.
Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated
Reading and Compotition) adalah sebuah program komprehensif atau luas
dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis. Dalam model
pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil
yang heterogen, yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Dalam kelompok ini
tidak dibedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan
siswa. Jadi, dalam kelompok ini sebaiknya ada siswa yang pandai, sedang
atau lemah, dan masing-masing siswa merasa cocok satu sama lain
(Slavin, 2008)
Metode CIRC merupakan sebuah metode yang menggambarkan
dasar pemikiran, pengembangan, dan evaluasi. Metode ini adalah sebuah
program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca, menulis,
dan seni berbahasa, yang akan berdampak pada mampu atau tidaknya
siswa dalam menghafal sebuah materi yang diajarkan. Pengembangan
metode-28
metode pengajaran merupakan sebuah upaya untuk menggunakan
pembelajaran kooperatif sebagai sarana untuk mengenalkan teknik-teknik
terbaru atau latihan-latihan kurikulum yang berasal dari pengertian dasar
mengenai pengajaran praktis pelajaran membaca dan
menulis.(Slavin,2005).
Menurut Fathurrohman (2015) Pembelajaran tipe CIRC
(Cooperative Integrated Reading and Compotition) adalah sebuah model
pembelajaran yang sengaja dirancang untuk mengembangkan kemampuan
membaca, menulus, dan ketrampilan berbahasa lainya, baik pada jenjang
pendidikan tinggi maupun dasar. Pada tipe model pembelajaran kooperatif
yang satu ini, siswa tidak hanya mendapat kesempatan belajar melalui
presentasi langsung oleh guru tentang ketrampilan membaca dan menulis,
tetapi juga teknik menulis sebuah komposisi (naskah).
Dalam metode CIRC menekankan dalam beberapa hal, terutama
dalam Membaca Lisan, dalam hal ini membaca dengan keras merupakan
bagian yang menjadi standar dari sebagian besar program-program
membaca. Penelitian terhadap membaca lisan mengindikasikan bahwa ini
memberikan pengaruh positif terhadap kemempuan pembacaan pesan dan
pemahaman (Samuels, 1979).
Kemudian, Kemampuan Memahami Bacaan, Beberapa kajian
deskriptif mengenai pengajaran membaca di sekolah dasar telah mencatat
29
memahami bacaan secara harfiah daripada memahami secara interpretatif
dan logis (Hansen, 1981).
Selanjutnya, Menulis dan Seni Berbahasa, Penelitian terhadap
pengajaran menulis dan seni berbahasa disekolah dasar telah
mengindikasikan bahwa waktu yang dialokasikan untuk pelajaran ini
difokuskan terutama pada kemampuan mekanika bahasa yang terpisah,
dengan hanya sedikit waktu yang dialokasika pada pelajaran menulis yang
sebenarnya. (Hiebert, 1985).
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
metode CIRC merupakan metode yang menekankan pada pembelajaran
membaca, menulis, dan seni berbahasa yang akan berakibat pada mampu
atau tidaknya siswa dalam meghafal pelajaran serta mengembangkan
interaksi sosial antar siswa dalam memikiran, mengembangkan, serta
mengevaluasi sebuah pembelajaran.
Langkah-langkah Pembelajaran metode CIRC adalah sebagai
berikut :
1. Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri
dari 4 sampai 5 orang secara heterogen.
2. Guru memberikan materi yang sesuai dengan pembelajaran.
3. Siswa bekerjasama saling membacakan dengan saling bergantian
menemukan jawaban dari beberapa mufrodat yang diberikan guru
30
4. Siswa bergantian menghafalkan dengan bahasa yang benar di
depan kelas dan siswa lain menyimak.
5. Guru memberikan penguatan pada materi tersebut guna mengetahui
maksud dan tujuan dari pembelajaran yang berlangsung.
6. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.
7. Penutup.
Kelebihan metode pembelajaran CIRC sebagai berikut :
1. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat memberikan
tanggapannya dengan mebenarkan siswa lain dalam membaca
mufrodat secara bebas.
2. CIRC amat tepat untuk meningkatkan ketrampilan siswa dalam
menyelesaikan soal yang berkaitan dengan membaca dan menulis.
3. Dominasi guru berkurang.
4. Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam
kelompok.
5. Para siswa dapat memahami makna soal dan saling membenarkan
dalam setiap bacaannya.
6. Membantu siswa yang lemah.
7. Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam materi mambaca dan
menulis.
8. Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan
31
9. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga
hasil belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama.
10. Membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan
aspirasi guru dalam proses pembelajaran (Supriyono, 2009).
Kekurangan metode pembelajaran CIRC sebagai berikut :
1. Pada saat dilakukan proses belajar mengajar terjadi kecenderungan
hanya siswa yang pintar yang secara aktif tampil di depan kelas
untuk menghafal pelajaran tersebut.
2. Siswa yang pasif akan merasa bosan sebagai tanggung jawab
bersama (Supriyono, 2009).
B. Kerangka Berfikir
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang berkaitan dengan membaca,
menulis, bahkan menghafal mufrodat pada surat-surat pendek adalah salah
satu pembelajaran yang sulit dipahami bagi siswa kelas IV MI, dari mulai
menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an hingga menghafal Hadits
-hadits Nabi terasa masih sangat perlu ditingkatkan dalam hal
pembelajaran. Dalam hal ini keaktifan siswa merupakan salah satu hal
penting dan bahkan sangat diperlukan untuk membantu memehami materi
pelajaran.
Selanjutnya guru yang bertindak sebagai peneliti menyadari bahwa
dalam memahami materi terasa belum begitu maksimal sehingga dalam
32
difahami oleh siswa. Untuk mengatasi maslah tersebut, peneliti
menggunaka metode cooperative integrated reading and composition
(CIRC) yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan ketrampilan
siswa dalam memahami materi surat-surat pendek pada mata pelajaran
34
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis
yang diajukan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran
cooperative integrated reading and composition (CIRC) yang diterapkan
pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi surat-surat pendek dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kela IV semester I MI Walisongo
Sidowangi Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1. Pengertian KKM
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi
adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu
dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.
Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam
menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak
diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan
norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan
belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan.
Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan
35
Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang
tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi
yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah
melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan
atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir
sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi
pertimbangan utama penetapan KKM. Kriteria ketuntasan menunjukkan
persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan
angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria
ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai
minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan
minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk
mengetahuinya.
2. Prosedur Penetapan KKM
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya
36
b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam
melakukan penilaian;
c. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan disosialisasikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang
tua, dan dinas pendidikan;
d. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dicantumkan dalam Laporan
Hasil Belajar (LHB) pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang
tua/wali peserta didik (
http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/PenetapanKKM_Arifin,S.Pd_10604.pdf. Diakses tanggal
37 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
J. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu
1. Subyek Penelitian
Program pembelajaran dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I
MI Walisongo Sidowangi Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun
Pelajaran 2016/2017. Siswa kelas IV MI Walisongo Sidowangi berjumlah
28 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 10 perempuan.
Siswa MI Walisongo Sidowangi terdiri dari berbagai lapisan
masyarakat yang berbeda-beda, misalnya dari tingkat ekonomi, jenjang
pendidikan orangtua dan jenis pekerjaan orangtua. Berdasarkan hal-hal
tersebut, timbullah karakteristik yang berbeda-beda, dimana guru harus
dapat memahami satu persatu kepribadian siswa tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan guru karakteristik siswa dapat
digolongkan berdasarkan :
a. Orangtua yang kerjaannya sebagai petani, siswa cenderung bebas karena
tidak ada yang mengendalikan (rendahnya SDM orangtua).
b. Orang tua yang pekerjaannya sebagai buruh pabrik, siswa cenderung
lebih mandiri dan terbiasa belajar dengan orang tuanya dirumah.
c. Orang tua yang pekerjaannya berdagang, siswa cenderung lebih mudah
38
2. Tempat Penelitian
Program pembelajaran dilaksanakan di MI WalisongoSidowangi
Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang pada siswa kelas IV Tahun
Pelajaran 2016/2017. MI Walisongo Sidowangi berada di Jl KH Ridwan
No.06 Sidowangi. Pemilihan lokasi ini dipertimbangkan dengan
pertimbangan bahwa peneliti sudah mengajar di MI Walisongo Sidowangi
sejak tahun 2011 sampai sekarang, sehingga memudahkan dalam mencari
data, peluang waktu yang luas, dan subyek peneliti sesuai dengan peneliti.
3. Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian selama 2 bulan, yaitu mulai minggu
pertamapada bulan November 2016 yang diawali dengan pelaksanaan
prasiklus sampai minggu ke empat pada bulan Desember 2016. Waktu dari
pelaksanaan perencanaan sampai penelitian laporan hasil penelitian tersebut
dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.
Kegiatan penelitian dimulai pada hari Selasa, 15 November 2016
pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB yaitu kegiatan pembelajaran pra
siklus yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah. Setelah itu
melakukan refleksi pembelajaran pra siklus, peneliti mendiskusikannya
bersama penilai 1 dan supervisor 2. Hasilnya diperlukan perbaikan
pembelajaran dikelas.
Penyusunan RPP perbaikan dilakukan peneliti pada hari senin, 21
39
peneliti mengkonsultasikan RPP beserta instrumennya dengan supervisor. 2
peneliti merevisi dan memperbaiki RPP perbaikan tersebut.
Pada hari Selasa, 22 November 2016 pada pukul 07.00 WIB sampai
pukul 08.10 WIB dilaksanakan pembelajaran siklus 1. Pada pembelajaran
ini, peneliti mulai menggunaka metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC)dan menggunakan media tulisan yang memuat materi
tentang mufrodat pada surat-surat pendek untuk dibaca, ditulis, dan
dihafalkan. Saat pembelajaran perbaikan berlangsung, peneliti diamati oleh
supervisor 2 dan peneliti 1. Mereka mengamati proses pembelajaran yang
peneliti lakukan dan memberikan penilaian saat proses pembelajaran
berlangsung. Peneliti mendiskusikan hasil belajar siswa siklus 1 dengan
supervisor 2 dan penilai 1. Keduanya memberikan masukan atau refleksi
pembelajaran siklus 1 setelah kegiatan pembelajaran berlangsung.
Penyusunan RPP perbaikan siklus II beserta instrumennya
dilaksanakan pada hari Senin, 28November 2016 berdasarkan pada hasil
refleksi 1 serta masukan dari supervisor 2 dan penilai 1. Peneliti merevisi
dan menyempurnakan RPP perbaikan siklus II setelah melakukan konsultasi
dengan supervisor 2.
Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 29November
2016 pukul 07.00 WIB sampai 08.10 WIB yang pelaksanaannya seperti
sebelumnya diamati oleh supervisor 2 dan penilai 1. Selesai pembelajaran
40
I. Setelah melakukan keseluruhan kegiatan supervisor 2 memberikan
masukan bahwa pendekatan Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) sangat membantu dalam proses pembelajaran
Al-Qur’an Hadits. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah analisa
data pra siklus, siklus 1, hingga siklus II, pembahasan serta penyusunan
41
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
42
4. Pihak-pihak yang membantu
Demi kelancaran proses penelitian ini, peneliti dibantu oleh beberapa
pihak yaitu :
a. Nama : MZ, Muttaqin, S.Pd
NIP : ---
Golongan : ---
Jabatan : Kepala Madrasah
Unit Kerja : MI Walisongo Sidowangi
Status dalam peneliti : Penilai 1
b. Nama : Suyatin, S.Pd,I
NIP : ---
Golongan : ---
Jabatan : Guru Kelas
Unit Kerja : MI Walisongo Sidowangi
43
K. Desain Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat
reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas
secara lebih profesional (Basrowi, 2008).
Menurut Suharsimi Arikunto (2008), Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian tindakan (action researc) yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya. Penelitian tersebut
terdiri atas lebih dari satu siklus, masing-masing siklus melalui tahapan
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Secara
umum alur pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan dalam penelitian
ini digambarkan oleh (Suharsimi Arikunto, 2008:16) sebagai berikut :
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
3) Pengamatan (observasi)
44
Bagan 3.1. Penelitian Tindakan Kelas(PTK)
Model Penelitian Tindakan Kelas Oleh Suharsimi Arikunto (2008)
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Proses
penelitian ini berbentuk siklus, yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri
dari tiga kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi.
Perencanaan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
SIKLUS I
Pengamatan
Pelaksanaan
Refleksi
SIKLUS II
dst
45
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini, peneliti membuat perencanaan sebagai
berikut :
1) Menyusun RPP sesuai deengan materi pelajaran yang akan diajarkan.
2) Mempersiapkan sumber, media dan alat peraga pembelajaran.
3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tulis dan lembar kerja siswa.
4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan
rancangan yang telah ditetapkan dalam PTK. Penelitian ini dilaksanakan
dengan melaksanakan sesuai perencanaan yang telah dibuat sebelumya yaitu
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC)
Pelaksanaan tindakan perencanaan ini direncanakan dalm dua siklus.
Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC). Siklus kedua dilaksanakan
untuk memperbaiki kekurangan dalam siklus pertama yang belum maksimal
atau dengan kata lain belum sesuai harapan.
3. Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan mengungkap data selam
46
kolaboratif dengan guru untuk mengamati tingkah laku siswa dan sikap
siswa ketika mengikuti pembelajaran AL-Qur’an Hadits yang menerapkan
pendekatan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
Selain itu, untuk mengamati kegiatan guru dalam proses pembelajaran.
Berikut lembar observasi siswa yang terdapat beberapa aspek yang
perlu diamati :
Tabel 3.2. Lembar Observasi Siswa
47
20 NUR ARIF ARIFIN
21 RENGGA DWI AHMAD
22 RAIHANA ZANJABILA
23 SAHAL MASRUCHAN
24 SAIDUS SOMA
25 YUDHA NUR CHABIB
26 ZAHWA ROBIAH
AL-ADAWIYAH
27 ZINDA DANISHA PUTRI
28 ZULFATUL KHOIRIYAH
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengkaji kembali pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Setelah mengkaji hasil belajar Al-Qur’an Hadits dan
hasil pengamatan aktifitas siswa dan guru, serta melihat ketercapaian
indikator kinerja, maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus kedua
agar pelaksanaanya lebih efektif.
Peneliti juga melihat apakah indikator kinerja yang telah ditetapkan
sebelumnya telah tercapai. Bila belum tercapai maka peneliti melanjutkan
48 PRA SIKLUS
1. Pelaksanaan Pra Siklus
a. Perencanaan
1) Dalam hal ini peneliti belum mempunyai perencanaan yang matang,
Mengingat belum ada identifikasi pada masalah yang akan diteliti.
2) Membuat RPP dengan pendekatan metode yang masih monoton yaitu
ceramah.
3) Membuat lembar observasi sebagai panduan supervisor untuk
mengobservasi aktifitas siswa dan guru.
b. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan kegiatan Pra Siklus pada Hari Selasa 15
November 2016 dengan alokasi waktu 1 x pertemuan ( 2 x 35 menit )
dimulai pukul 07.00 – 08.10.
Dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :
1) Pendahuluan ( 5 menit )
a) Tahap Persiapan
Menyiapkan silabus
Menyiapkan RPP
Menyiapkan Buku Sumber
b) Tahap Awal
Guru memberikan salam dan mengajak berdo’a