• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AL-QUR’AN HADITS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI WALISONGO SIDOWANGI KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AL-QUR’AN HADITS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI WALISONGO SIDOWANGI KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AL-

QUR’AN

HADITS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI WALISONGO

SIDOWANGI KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN

PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

BADRUS ZAMAN NIM : 114-13-015

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

v MOTTO

اَم ْاوُهِيَِغُ ي َّتََّح ٍمْوَقِب اَم ُهِيَِغُ ي َلا َهللّا َّنِإ

ْمِهِسُفْ نَِبِ

"

"

(

11

:

دعرلا

)

“Seesungguhnya Allah tidak akan merubah (keadaan) suatu kaum hingga

(7)

vi

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT Tuhan Semesta Alam.

Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku

dengan ilmu, serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta

kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat

terselesaikan. Sholawat dan salam juga semoga selalu terlimpahan keharibaan

Rasulullah Muhammad SAW.

Selanjutnya kupersembahkan skripsi ini kepada :

 Almamaterku tercinta (IAIN SALATIGA) yang selama ini menjadi

tempatku dalam mencari ilmu.

 FTIK IAIN Salatiga, yang telah banyak mengajarkan kepadaku

beribu-ribu ilmu.

 Bapak dan Ibu Tercinta, sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih

yang tiada terhingga, yang selama ini telah memeberikan kasih sayang ,

dukungan, dan cinta kasih yang tiada mungkin dapat kubalas hanya

dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.

Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat bapak dan ibu bahagia.

 Kakak dan adikku, tiada yang paling mengharukan saat kita kumpul

bersama kalian, terima kasih atas bantuan dan do’a kalian selama ini,

(8)

vii

 Seluruh keluargaku tercinta, yang selama ini selalu memeberikan motivasi

kepadaku dalam menyelesaikan studi ini.

 Rekan-rekan Guru dan Staf MI Walisongo Sidowangi, yang selama ini

telah banyak memeberikan masukan dan saran serta motivasi kepadaku,

sehingga dapat menyelesaikan studi ini.

 Teman-temanku senasib seperjuangan PAI Ekstensi angkatan 2013 yang

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbilalamin Puji syukur senantiasa penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang maha Rahman dan Rahim. Shalawat dan salam

semoga senantiasa terlimpahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW,

sehingga skripsi dengan judul “peningkatan hasil belajar pai materi al-qur’an

hadits menggunakan metode pembelajaran cooperative integrated reading and

composition (CIRC) pada siswa kelas iv semester i mi walisongo sidowangi

kajoran kabupaten magelang tahun pelajaran 2016/2017” dapat terselesaikan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah

membantu baik material maupun spiritual. Penulis ucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang sudah terlibat dan kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

IAIN Salatiga.

4. Bapak Sutrisna, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, memberi arahan dan masukan dalam pengerjaan

skripsi ini.

5. Segenap Dosen dan Karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

(10)

ix

6. Bapak Mz Muttaqin,S.Pd selaku Kepala Sekolah beserta segenap

karyawan MI Walisongo Sidowangi, yang telah memberikan izin dan

membantu dalam penelitian ini.

7. Bapak Ibu dan Kakak serta semua keluarga atas segala do’a, dorongan dan

motivasinya dalam pendidikan ini.

8. Teman-teman seperjuangan PAI Ekstensi angkatan 2013 dan semua pihak

yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan

yang sebaik mungkin dari Allah SWT penguasa alam seisinya.

Akhirnya penulis menyadari keterbatasan yang penulis miliki, untuk itu

penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun

demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi yang

cukup sederhana ini dapat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya. Amin

Salatiga, 10 April 2017

Penulis

(11)

x ABSTRAK

Badrus Zaman. 2017, Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Al-Qur’an Hadits Menggunakan Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas IV Semester I Mi Walisongo Sidowangi Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Sutrisna, S. Ag, M.Pd.

Kata Kunci : Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And

Composition (CIRC) dan Hasil Belajar Pai Materi Al-Qur’an Hadits.

Penelitian ini dilakukan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC). Masalah yang ingin digali peneliti adalah melalui Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar PAI

pada siswa kelas IV semester I MI Ma’arif Walisongo Sidowangi Kajoran Kabupaten

Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 ?

Peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Tiap Siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (akting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Subyek penelitian siswa kelas IV yang berjumlah 28 dengan 18 laki-laki dan 10 perempuan.

(12)

xi

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ...v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ...1

B. IdentifikasiMasalah ...3

C. Analisis Masalah ...4

D. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ...5

E. Rumusan Masalah ...5

F. Indikator Keberhasilan ...5

G. Tujuan Penelitian ...7

(13)

xii

I. Sistematika Penulisan...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ...11

1. Pengertian Peningkatan Prestasi Belajar ...11

2. Hakekat Pendidikan Agama Islam ...16

3. Materi Al-Qur’an Hadits ...21

4. Metode CIRC ...24

B. Kerangka Berfikir ...32

C. Hipotesis Tindakan ...34

D. Kriteria Ketuntasan Minimal...34

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian ...37

1. Subyek Penelitian ...37

2. Tempat Penelitian ...38

3. Waktu Penelitian ...38

4. Pihak-pihak yang Membantu ...42

B. Desain Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran ...43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ...61

B. Hasil Penelitian ...75

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...76

B. Saran dan Tindak Lanjut ...77

DAFTAR PUSTAKA ...79

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Alokasi waktu pelaksanaan pembelajaran ...41

Tabel 3.2 Lembar Observasi Siswa ...46

Tabel 4.1 Distribusi Nilai Tes Pra Siklus ...61

Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus ...63

Tabel 4.3 Distribusi Nilai Tes Formatif Siklus I ...63

Tabel 4.5 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I ...67

Tabel 4.6 Distribusi Nilai Tes Siklus II ...70

Tabel 4.8 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II ...71

Tabel 4.9 Perbandingan Nilai KKM Dalam Persen Pra Siklus,Siklus I, & Siklus II ...73

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK ...33

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas ...42

Gambar 4.1 Diargam Batang Rentang Nilai Pra Siklus ...63

Gambar 4.2 Diaram Pie Ketuntasan Nilai Pra Siklus ...64

Gambar 4.3 Diagram Batang Ketuntasan Nilai Siklus I ...67

Gambar 4.4 Diaram Pie Ketuntasan Nilai Siklus I ...68

Gambar 4.5 Diagram Batang Ketuntasan Nilai Siklus II ...72

Gambar 4.6 Diaram Pie Ketuntasan Nilai Siklus II ...72

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus

Lampiran 2. Lembar Evaluasi Pra Siklus

Lampiran 3. Daftar Nilai Pra Siklus

Lampiran 4. Dokumentasi Pembelajaran Pra Siklus

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 6. Lembar Evaluasi Siklus I

Lampiran 7. Daftar Nilai Siklus I

Lampiran 8. Dokumentasi Pembelajaran Siklus I

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 10. Lembar Evaluasi Siklus II

Lampiran 11. Daftar Nilai Siklus II

Lampiran 12. Dokumentasi Pembelajaran Siklus II

Lampiran 13. Lembar Observasi Siklus I

Lampiran 14. Lembar Observasi Siklus II

Lampiran 15. Daftar riwayat hidup

Lampiran 16. Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 17. Surat Penunjukan Pembimbing

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam sebagai acuan yang sangat

penting dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Al-Qur’an menjadi pedoman

dan petunjuk bagi umat Islam, oleh karena itu pengenalan al-Qur’an haruslah

di mulai sejak dini pada diri anak yang di awali dalam keluarga

masing-masing.

Pendidikan dalam Madrasah Ibtidaiyah sebagai dasar yang menyatu

dalam pendidikan agama yang dapat menentukan dalam pembentukan watak

dan kepribadian peserta didik untuk memupuk nilai-nilai keyakinan agama

dan keyakinan (ketauhidan) serta ahlakul karimah yang dapat terpancar dalam

kehidupan sehari-hari.

Dalam pendidikan umat Islam, Al-Qur’an identik dengan kehidupan

sehari-hari yang harus selalu diingat, dibaca, dipelajari, dan diamalkan. Semua

itu bisa didapat lewat kebiasaan. Mengingat bahasa Al-Qur’an yang indah dan

mudah dilafalkan hingga banyak orang yang hafal 30 juz.

Seiring dengan perkembangan zaman dunia pendidikan mengalami

perkembangan baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal ini terbukti dengan

munculnya banyak tokoh dan tenaga ahli dari tingkat dasar dan perguruan

tinggi, dalam bidang pendidikan umum maupun agama. Pada sekolah berbasis

(18)

2

Pendidikan Agama Islam (PAI), khususnya ditingkat dasar (Madrasah

Ibtidaiyah) guna membentuk manusia yang berwatak sesuai Al-Qur’an dan

ahli dalam bidang Al-Qur’an.

Mata pelajaran Al-Qur’an merupakan salah satu mata pelajaran yang

wajib di Madrasah Ibtidaiyah, namun pada kenyataannya hasil

pembelajarannya masih jauh dari keberhasilan. hanya 11 siswa saja yang

mencapai KKM dari 28 siswa atau hanya (32,29 %). Hal ini sebagian besar

belum diketahui oleh guru karena proses pembelajarannya yang kurang

menarik siswa dalam belajar.

Ruang lingkup pembelajaran Al-Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah

meliputi pengetahuan dasar membaca dan menulis, hafalan surat-surat pendek

dan pemahaman isi kandungan surat-surat pendek yang tercermin dalam

perilaku iman dan taqwa sehari-hari.

Dengan adanya permasalahan dalam penyampaian pelajaran yang

masih sangat minim dalam penggunaan metode, maka dari itu sangatlah

dibutuhkan berbagai metode dalam proses pembelajaran. Salah satunya

dengan metode pembelajaran cooperative integrated reading and composition

(CIRC). Metode cooperative integrated reading and composition (CIRC)

merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan prestasi belajar, karena

proses pembelajaran yang aktik dan kreatif sehingga prestasi belajar A-Qur’an

Hadits pada siswa kelas IV Semester I Madrasah Ibtidaiyah Walisongo

(19)

3

Berdasarkan pengalaman yang penulis lihat selama ini, minat belajar

Al-Qur’an belum setinggi minat anak dalam mempelajari mapel lain.

Anak-anak sering mengabaikan tugas guru yang berupa membaca dan menghafal

Al-Qur’an dengan metode yang monoton itu. Mereka merasa kurang

tertantang dengan cara tersebut karena telah terbiasa membaca dan menghafal

yang mungkin sudah dilakukan sejak masa kanak-kanak dalam keluarga

masing-masing.

Menurut guru mata pelajaran Al-Qur’an hadits di MI Walisongo

Sidowangi, minat belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an hadits sebagian siswa

masih rendah karena suka malas dan banyak alasan, jadi perlu motivasi yang

kuat dan tepat supaya siswa bisa lebih mencintai mata pelajaran Al-Qur’an

hadits. Dalam kesempatan itu, penulis mengadakan pembicaraan dengan guru

pengampu tentang bagaimana cara meningkatkan prestasi belajar siswa agar

prestasi siswa di MI Walisongo Sidowangi tahun pelajaran 2016/2017 menjadi

lebih baik. Oleh sebab itu, penulis megajukan salah satu metode pembelajaran

Al-Qur’an hadits di kelas IV MI Walisongo Sidowangi dengan metode

cooperative integrated reading and composition (CIRC).

B. Identifikasi Masalah

Dilihat dari hasil ulangan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan

materi menghafal “mufrodat dan surat-surat pendek” hanya 15 siswa dari 28

siswa kelas IV MI Walisongo Sidowangi yang mencapai KKM. Selama

(20)

4

dan teknik dalam membaca, menulis, serta seni berbahasa yang berakibat

dapat menghafal surat-surat pendek dengan benar dan siswa masih banyak

yang tidak mendengarkan penjelasan guru. Berdasarkan hal tersebut, penulis

menggunakan metode cooperative integrated reading and composition

(CIRC) untuk mengidentifikasi kekurangan dari pelajaran yang di laksanakan.

Dari hasil observasi ada beberapa masalah yang muncul selama pelaksanaan

pembelajaran berlangsung yang perlu diidentifikasi.

Adapun permasalahan tersebut yaitu :

a. Sebagian siswa kurang memahami konsep pelajaran Al-Qur’an Hadits.

b. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.

c. Perolehan nilai rendah.

d. Siswa di kelas tersebut masih pasif dalam mengikuti pelajaran.

C. Analisis Masalah

Dari identifikasi masalah pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits konsep

tentang menghafal mufrodat dan surat-surat pendek penulis menganalisa serta

merumuskan masalah yang terjadi. Adapun analisa masalah yang ditemukan

dalam pembelajaran.

a. Dalam mengajar guru masih menggunakan metode yang sangat monoton

dengan ceramah.

b. Siswa kurang memeham konsep tentang bagaimana membaca, menulis,

dan seni berbahasa, serta menghafal pelajaran Al-Qur’an Hadits.

(21)

5

d. Guru belum bisa mengajarkan tentang konsep pembelajaran agar bisa

dengan mudah menghafal pelajaran yang disampaikan.

D. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Dari identifikasi masalah yang dikemukakan diatas dapat dianalisa

penyebabnya dan dicarikan pemecahannya sebagai berikut :

Perlunya guru memberikan variasi pembelajaran, salah satunya dengan

menggunakan metode cooperative integrated reading and composition

(CIRC) siswa kelas IV Semester 1 MI walisongo Sidowangi Kajoran

Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

E. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti dapat

merumuskan masalah. Apakah penggunaan metode mengajar cooperative

integrated reading and composition (CIRC) pada mata pelajaran PAI materi

Al Qur’an Hadits dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV semester I

MI Walisongo Sidowangi Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran

2016 / 2017 ?

F. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits melalui Model cooperative integrated

reading and composition (CIRC) dikatakan berhasil jika indikator yang telah

ditetapkan dapat tercapai. Indikator pencapaian prestasi belajar dibuat untuk

mengukur pencapaian prestasi belajar peserta didik. Indikator pencapaian

(22)

6

penelitian. Kategori ketuntasan disini dibedakan menjadi dua macam. Yaitu

secara individu dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk teknis siswa

dikatakan telah tuntas belajar secara individu bila telah nilai batas terendah

kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari mata pelajaran yang telah ditentukan

untuk mata pelajaran Al-Qur’an Hadits yaitu 70. Selanjutnya kelas disebut

tuntas belajar secara klasikal apabila jumlah siswa yang memenuhi KKM

mencapai 85% atau lebih. Penetapan KKM ada prinsip-prinsip yang harus

diperhatikan :

a. Dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap

indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung dan intake

peserta didik.

b. KKM Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari KKM indikator

yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut.

c. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap Standar Kompetensi (SK)

merupakan rata-rata KKK Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam

SK tersebut.

d. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari

semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun

pembelajaran, dan dicantumkan dalam Lembar Hasil Belajar

(LHB/Raport) peserta didik.

e. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya

perbedaan nilai ketuntasan minimal.

(23)

7

a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan

mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya

dukung, dan intake peserta didik dengan skema berikut :

KKm Indikator KKM Kompetensi Dasar KKM

Standar Kompetensi KKM Mata Pelajaran.

f. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran

disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam

melakukan penelitan.

g. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan.

h. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan

kepada orang tua/wali peserta didik.

Ketuntasan belajar secara klasikal akan digunakan untuk menentukan

banyaknya siklus penelitian, khususnya dalam penelitian ini

dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai ketuntasan belajar secara

klasikal tercapai 85%.

G. Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan ketrampilan siswa dalam mata pelajaran

(24)

8

metode pembelajaran cooperative integrated reading and composition

(CIRC).

b. Tujuan Umum

Membantu siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapi selama pelaksanaan pembelajaran.

H. Manfaat Penelitian.

Dalam penelitian, unsur manfaat ( kegunaan ) merupakan suatu hal

yang sangat penting. Maka dari itu, penelitian ini sekurang – kurangnya

mempunyai kegunaan sebagai berikut :

1. Manfaat bagi guru yaitu :

a. Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran.

b. Guru dapat menembah wawasan strategi pembelajaran dalam

penyelenggaraan proses pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran yang tepat.

2. Manfaat bagi siswa yaitu :

a. Menumbuhkan kreatifitas dan ketrampilan berfikir siswa.

b. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

c. Siswa akan senang belajar Al-Qur’an dengan cara yang baru yang akan

dapat menambah perkembangan nalarnya sehingga ilmu yang diperoleh

siswa akan terasa lebih bermanfaat.

3. Manfaat bagi sekolah :

(25)

9

b. Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran disekolah.

4. Manfaat bagi peneliti :

a. Menambah pengetahuan serta wawasan dalam pendidikan di masa yang

akan datang.

b. Sebagai bahan untuk peningkatan profesionalisme guru.

I. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi maupun uraian

penyajian data penelitian ini, maka penulis memaparkan sistematika

penulisan sebagai berikut:

Bagian formalitas yang terdiri dari halaman judul skripsi, halaman surat

pernyataan, halam surat persetujuan skripsi, halaman pengesahan, halaman

motto, halaman persembahan, halaman abstrak, halaman kata pengantar,

halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar serta lampiran.

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan

indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional,

indikator keberhasilan, dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka

Dalam bab ini berisi uraian tentang definisi prestasi belajar,

(26)

10

cooperative integrated reading and composition (CIRC).

Pendidikan Agama Islam, dan kaitan pembelajaran Al-Qur’an

Hadits dengan cooperative integrated reading and composition

(CIRC)..

BAB III : Pelaksanaan Penelitian

Dalam bab ini berisi tentang profil sekolah, deskripsi

pelaksanaan penelitian pra siklus meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan atau pengumpulan data dan refleksi.

Deskripsi pelaksanaan siklus I dan pelaksanaan siklus II.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini berisi tentang uraian hasil deskripsi persiklus

yang membahas mengenai data hasil pengamatan atau

wawancara, refleksi keberhasilan ataupun kegagalan dan berisi

pembahasan.

BAB V : Penutup

Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan penelitian dan

saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

(27)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian peningkatan prestasi belajar.

a. Peningkatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015) peningkatan

/pe.ning.kat.an/ proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan,

dan sebagainya) : kini telah diadakan penigkatan dibidang pendidikan ;

Menteri kesehatan menentukan perlunya peningkatan pengawasan

terhadap usaha perdagangan eceran obat.

Yang dimaksud peningkatan dalam penelitian ini adalah usaha dalam

meningkatkan perbuatan melalui kegiatan atau tindakan untuk tujuan agar

memperoleh hasil yang maksimal dalam kegiatan pembelajaran siswa agar

dapat meningkatkan kemampuan anak.

b. Prestasi belajar

Pengertian prestasi belajar sesuai yang telah dicapai. Belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, diwujudkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.

(Depdikbud, 1988).

Sedangkan dari segi istilah pasaribu B Simanjuntak mengatakan

bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai setelah mengikuti

(28)

12

Menurut Susanto (2013) hasil belajar yaitu perubahan-perubahan

yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan

bahwa prestasi atau hasil belajar adalah hasil akhir yang diperoleh

seseorang atas pekerjaan yang telah dilakukan baik melalui pendidikan

atau latihan tertentu.

Seruan untuk berusaha, belajar dan meraih prestasi juga dijelaskan

dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Imam Muslim dan

Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa

sallam bersabda, “Seorang mukmin yang kuat lebih baikdan lebih dicintai

oleh Allah daripada seorang mukmin yang lemah. Namun, keduany

amemiliki keistimewaan masing-masing, Berusahalah semaksimal

mungkin untuk menggapai hal-hal yang bermanfaat untukmu,Mintalah

(29)

13

ada suatu musibah yang menimpamu, janganlah engkau katakan:

“seandainya aku lakukan hal lain (selain yang akulakukantadi), maka aku

akan begini dan begitu”Namun katakanlah: “hal tersebut merupakan

bagian dari takdir yang Allah telah tentukan dan Allah telah melakukan

apa yang Ia kehendaki”. Ketahuilah bahwa berandai-andai itu memberi

peluang kepada syetan untuk memainkan perannya.”(H R Mutafaqun

Alaihi).

Siapapun diri kita pasti masing-masing mempunyai potensi. Entah

itu dari golongan ningrat atau melarat. Cacat atau sempurna. Kulit putih

maupun hitam. Perbedaan terjadi bukan sebatas dari jenis potensi yang

dimiliki, namun juga terletak pada bagaimana seseorang meningkatkan

potensinya. Semakin tinggi tingkat perkembangan potensi, semakin tinggi

pula kualitas yang ia miliki.

Hadis di atas menuntun kita untuk bekerja keras meningkatkan

potensi. Dalam artian mengerahkan segala kemampuan dan kemauan

untuk menggapai prestasi, diawali dengan pujian terhadap orang mukmin

yang memiliki kekuatan, kemudian anjuran untuk berusaha semaksimal

mungkin mendapatkan segala sesuatu yang bermanfaat untuk kita,

kekuatan dan usaha maksimal adalah dua hal yang tidak bisa dilepaskan

untuk meningkatkan potensi dalam merai prestasi. Bagaimana seseorang

akan meninggkatkan potensi dan prestasi jika ia tidak mempunyai

kekuatan sebelumnya, Bagaimana ia akan meningkatkan potensi dan

(30)

14

Mengingat kompleksnya pengertian prestasi diatas, maka dalam

kaitanya dengan belajar, prestasi berarti hasil akhir yang telah dicapai

seseorang setelah melakukan kegatan belajar. Sedangkan yang dimaksud

dalam pembahasan skripsi ini adalah prestasi belajar siswa bidang studi

Pendidikan Agama Islam di MI Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang

yang berarti hasil akhir yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti

kegiatan proses belajar mengajar dalam bidang studi Pendidikan Agama

Islam.

Pengertian Definisi tentang belajar berbeda-beda menurut teori

belajar yang dianut orang. Menurut pendapat yang tradisional, belajar

adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Di sini di

pentingkan pendidikan intelektual. Kepada peserta didik diberikan

bermacam-macam mata pelajaran untuk menambah pengetahuan yang

dimilikinya, terutama dengan jalan menghafal.

Pendapat yang lebih modern adalah yang menganggap belajar

sebagai a change in behavior atau perubahan kelakuan berkat pengalaman

dan latihan, Belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang

belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan

melainkan juga bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap pengertian,

penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala

aspek-aspek organisme atau pribadi seseorang. Karena seseorang belajar ia tidak

sama lagi daripada saat sebelumnya karena ia lebih sanggup menghadapi

(31)

15

menambah pengetahuannya, akan tetapi dapat pula mengusahakannya

secara fungsionil dalam situasi-situasi hidup.(Nasution,1994).

Dari pengertian diatas bahwa belajar adalah perubahan kelakuan,

maka pedidik menghadapi tiga masalah:

a. Ia harus menentukan, kelakuan apakah yang diharapkan dari peserta

didik. Hal ini bertalian dengan filsafat dan tujuan pendidikan yang

menentukan individu dan masyarakat yang diidam-idamkan.

b. Ia harus mengenal hingga manakah taraf perkembangan kelakuan

pesertad idik.

c. Ia harus menyediakan kesempatan dan syarat-syarat yang

sebaik-baiknya yang menurut penaarannya akan menghasilkan kelakuan yang

diinginkan.

Sejak tahun1948 telah diadakan usaha untuk mengklasifikasikan

tujuan proses belajar. Menurut Engkoswara tujuan itu dinyatakan dalam

bentuk perilaku yang secara sistematis digolongkanse bagaiberikut:

1. Aspek kognitif.

Meliputi perubahan-perubahan perilaku yang menyangkut masalah

pengetahuan, informasi dan masalah kecakapan intelektual.

2. Aspek afektif

Meliputi perubahan-perubahan dalam segi sikap, nilai-nilai, dan

apersepsi.

(32)

16

Meliputi perubahan-perubahan dalam segi bentuk - bentuk tindakan

motorik.

Sedangkan menurut Sardiman (1994) tujuan belajar secara umum

ada tiga jenis, diantaranya adalah:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

b. Sebagai peranan konsep dan ketrampilan

c. Sebagai dasar pembentukan sikap

a. Manfaat belajar.

Dengan belajar, manusia akan tahu tentang segala hal yang

tersembunyi di alam ini kemudian dengan mengetahui tesebut

diharapkanakan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.Menurut Al

Ghazali, Tujuan pendidikan atau belajar adalah:

a. Kesempurnaan yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

b. Kesempurnaan yang bertujuan mendapatkankebahagiaan hidup di

dunia dan akhirat.

2. Hakekat Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan

Menurut Undang-undang SISDIKNAS No.20.Th.2003 :Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

(33)

17

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Kunandar (2011) mengatakan bahwa pendidikan adalah investasi

sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi

kelangsungan peradaban manusia didunia.

Pendidikan juga bisa diartikan sebagai usaha yang dilakukan orang

dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk

membimbing/memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah

kedewasaan. Atau dengan kata lain, pendidikan ialah bimbingan yang

diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam

pertumbuhannya, baik jasmani maupun rohani agar berguna bagi diri

sendiri dan masyarakatnya.(Syafaat, 2008).

Dalam pengertian yang luas pendidikan ialah pengembangan

pribadi dalam semua aspeknya, dengan penjelasan bahwa yang dimaksud

pengembangan pribadi ialah yang mencakup pendidikan oleh diri sendiri,

pendidikan oleh lingkungan, dan pendidikan oleh orang lain (guru),

singkatnya bahwa Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada

seseorang agar ia berkembang secara maksimal.(Tafsir, 1994)

Selanjutnya Pendidikan bisa juga disebut suatu aktifitas untuk

mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur

hidup. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya berlangsung didalam

(34)

18

formal saja, tetapi mencakup pula yang non formal. Pendidikan juga bisa

dikatakan sebagai proses, dalam man potensi-potensi ini (kemampuan,

kapasitas) manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan

supaya disempurnakan oleh kebiasaan-kebiasaan yang baik, oleh

alat/media yang disusun sedemikian rupa dan dikelola oleh manusia untuk

menolong orang lain atau dirinya sendiri guna mencapai tujuan yang

ditetapkan.(Zuhairini:1994)

Suparlan Suhartono (2009) juga mengemukakan Pendidikan dalam

arti luas yaitu segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang

zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan berlangsung

disegala jenis, bentuk dan lingkungan hidup, yang kemudian mendorong

segala potensi yang ada dalam diri individu. Dengan kegiatan

pembelajaran seperti itu, individu mampu mengubah dan mengembangkan

diri menjadi semakin dewasa, cerdas, dan matang. Singkatnya, pendidikan

merupakan sistem prosesperubahan menuju pendewasaan, pencerdasan,

dan pematangan. Dewasa dalam hal perkembangan badan, cerdas dalam

hal perkembangan jiwa, dan matang dalam hal berperilaku.

Sedangkan Hasan Langgulung (2003) dalam bukunya berpendapat

bahwa pendidikan dapat disimpulkan melalui tiga pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan pertama menganggap pendidikan sebagai pengembanga

potensi.

(35)

19

3. Pendekatan ketiga menganggapnya sebagai interaksi antara potensi

dan budaya.

b. Pengertian Agama

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia agama yaitu : kepercayaan

kepada Tuhan (dewa, dan sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan

kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.

Sedangkan pengertian agama adalah suatu pandangan yang

mencakup berbagai kepercayaan yang lahir melalui ide, pikiran, atau

gagasan manusia baik dalam bentuk budaya maupun agama. Agama yang

paling mendasar adalah keyakinan akan adanya suatu kekuatan

supranatural, zat yang Maha Mutlak diluar kehidupan manusia,

mengandung tata peribadatan atau ritual, yaitu tingkah laku dan

perbuatan-perbuatan manusia dalam berhubungan dengan zat yang diyakini sebagai

konsekuensi dari keyakinan akan keberadaan-Nya, dan mengandung tata

aturan, kaidah-kaidah, atau norma-norma yang mengatur hubungan

manusia dengan manusia, atau manusia dengan alam sesuai dengan

keyakinan.(Zusnaini,2012).

Atau dengan kata lain Agama adalah aturan perilaku bagi umat

manusia yang sudah ditentukan dan dikomunikasikan oleh Allah Swt

melalui orang-orang pilihan-Nya yang dikenal sebagai utusan-utusan,

rasup-rasul, atau nabi-nabi. Agama mengajarkan manusia untuk beriman

kepada adanya Keesaan, dan Supremasi Allah yang Mahatinggi dan

(36)

20

yakni pesan Nabi yang membimbing kepada kehidupan dengan cara yang

dijelaskan Allah.(Sain,2001).

Dapat saya simpulkan bahwa Agama adalah peraturan yang

bersumber dari Allah Swt, yang berfungsi untuk mengatur kehidupan

manusia, baik hubungan manusia dengan Sang Pencipta maupun hubungan

antar sesamanya yang dilandasi dengan mengharap ridha Allah Swt untuk

mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.

c. Pengertian Islam

Islam adalah Agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw,

berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an, yang diturunkan kedunia melalui

wahyu Allah Swt.(Syafaat,2008).

d. Pendidikan Agama Islam

Abdul Majid (2005) mengatakan bahwa Pendidikan Agama Islam

adalah ikhtiar manusia dengan jalan bimbingan dan pimpinan untuk

membantu dan mengarahkan fitrah agama sianak didik menuju

terbentuknya kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama.

Pendidikan Agama Islam ialah usaha yang lebih khusus ditekankan

untuk mengembangkan fitrah keberagaman (religiousitas) subyek didik

agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran

ajaran Islam.(Achmadi,2005).

Atau dengan kata lain Pendidikan Agam Islam adalah pendidikan

(37)

21

terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat

memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama islam yang telah

diyakini menyeluruh, serta menjadikan keselamatan hidup di dunia

maupun di akhirat kelak.(Darajat,1992)

Yang dimaksud Pendidikan Agama Islam dalam penelitian ini adalah

proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan pererta didik dalam

membahas agama dari Tuhannya yang dibawa oleh salah satu utusan Allah

SWT, Yakni Nabi Muhammad SAW sebagai suatu hal yang dipercayai

dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu kewajiban

yang telah ditetapkan. Kemudian agar terjadi hubungan timbal balik

dimana peserta didik mengerti dan mampu dalam mempelajari,

menghayati, serta menghafalkan dan mengetahui makna serta maksud dari

al-Qur’an dan Hadits yang telah dipelajari agar kelak pada peserta didik

terbentuk watak kepribadian yang meliputi mental, spiritual, dan fisik

dalam mengimani salah satu syariat yang diperintahkan Allah kemudian

mampu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Materi Al-Qur’an Hadits

Al Qur’an Hadits dalam hal ini sebagai mata pelajaran disekolah

adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang Al Qur’an dan Hadits

beserta isi kandunganya dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari.

a. Al Qur’an

Al Qur’an adalahkalam Allah yang diturunkankepadaNabi

(38)

22

membacanya merupakan suatu ibadah dan mendapatkan

pahala.(Chalik,2007)

Al Qur’an merupakan sumber pendidikan yang lengkap berupa

pendidikan sosial, akidah, akhlak, ibadah dan muammalah

(Azra,1998).

Syeikh Muhammad (2002) juga berpendapat bahwa menurut

ahli ushul, fuqoha, dan ahli bahasa Arab, Al-Qur’an adalah kalamullah

yanag diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang lafaznya

memiliki kemukjizatan , membacanya termasuk ibadah, diturunkan

secara mutawatir, tertulis dalam mushaf dari awal surat Al- Fatihah

sampai akhir surat An-Nas.

b. Al Hadits.

Haditsdari segi bahasa adalah berita atau khabar, dapat

menunjukkan sesuatu yang baru atau sesuatu yang menunjukkan

waktu yang dekat. Para ulama’ ahli hadis berpendapat bahwa hadits

adalah segala ucapan, perbuatan, dan keadaan Nabi Muhammad

SAW. Sedangkan ulama’ ahli hadits lainya juga berpendapat bahwa

hadits bukan hanya perkataan, perbuatan, dan ketetapan Rasulullah

SAW, akan tetapi termasukperkataan, perbuatan dan ketetapan para

sahabat dan tabi’in. Dengan demikian hadits adalah segala sesuatu

yang dinukilkan dari Rasulullah SAW, sahabat, atau tabi’in, baik

(39)

23

dilakukan sewaktu-waktu saja, maupun lebih sering dan banyak

diikuti oleh para sahabat ( Nata,2003).

c. Al-Qur’an Hadits

Al-Qur’an Hadits adalah salah satu mata pelajaran PAI

(Pendidikan Agama Islam) di Madrasah Ibtidaiyah yang menekankan

pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur’an dan Hadits yang

benar, serta hafalan dalam surat-surat pendek dalam al-Qur’an,

pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat pendek

tersebut dan hadits-hadits pilihan tentang akhlaq terpuji yang

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan

pembiasaan (Kementrian Agama RI dalam SILABUS AGAMA,

2008).

Adapun tujuan dipelajarinya al Qur’an Hadits tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al Qur’an dan Hadits.

2) Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al Qur’an

dan Hadits sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi

kehidupan.

3) Meningkatkan kekhusyuan siswa dalam beribadah terlebih sholat,

dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat

(40)

24

4. Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC)

a. Pengertian Metode

Metode berasal dari bahasa latin meta yang berarti melalui, dan

hodos yang berarti jalan ke atau cara ke. Dalam bahasa Arab, metode

disebut tariqah, artinya jalan, cara, sistem atau ketertiban dalam

mengerjakan sesuatu. Menurut istilah, metode ialah suatu sistem atau cara

yang mengatur suatu cita-cita.(Syafaat,2008).

Menurut Kamus Besar Bahsa Indonesia kata metode berasla dari

/me.to.de/ yang artinya cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan

suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja

yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna

mencapai tujuna yang ditentukan.

Menurut Supriyanto (2011:45) Metode hampir serupa dengan model

yang berarti adalah bentuk representatif akurat sebagai proses aktual yang

memungkinkan seorang atau sekelompok orang mencoba bertindak

berdasarkan model itu.

Heri Rahyubi (2012) mengatakan “metode adalah suatu model cara

yang dapat dilakukan untuk menggelar aktifitas belajar mengajar agar

berjalan dengan baik”.

Dari beberapa pendapat yang disebutkan diatas dapat diambil

(41)

25

pelajaran kepada siswa. Metode juga dapat digunakan oleh seorang

pengajar sebagai jalan menuju keberhasilan dalam proses belajar

mengajar. Pemilihan metode yang tepat juga akan berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa. Sangat pentingnya penggunaan metode dalam

pembelajaran membuat pengajar haruslah pintar-pintar dalam metode

manakah metode yang sesuai dengan kondidi kelas yang diajar.

b. Hakekat Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC)

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi

semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin

oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif

dianggap lebihdiarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan

pertanyaanpertanyaanserta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang

dirancanguntuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang

dimaksud. Gurubiasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir

tugas.(Supriyono,2009)

Suyadi (2013) juga mengatakan Falsafah dasar pembelajaran

cooperative learning adalah homo homini socius yang menekankan bahwa

manusia adalah mahluk sosial. Dalam konteks keindonesiaan, falsafah ini

mirip dengan falsafah “gotong royong” atau kerja sama. Dengan kata lain,

falsafah dasar pembelajaran cooperative learning sangat mirip dengan

(42)

26

Istilah kooperatif digunakan dalam tulisan ini karena kata

“kooperatif” memiliki makna lebih luas, yaitu menggambarkan

keseluruhan proses sosial dalam belajar. Dukungan teori Vygotsky

terhadap model pembelajaran kooperatif adalah penekanan belajar sebagai

proses dialog interaktif. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran

berbasis sosial. Menurut Anita Lie, model pembelajaran ini didasarkan

pada falsafat homo homini socius. Berlawanan dengan teori Darwin,

falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Dialog

interaktif (interaksi sosial) adalah kunci dari semua kehidupan sosial.

Tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.

Dengan kata lain, kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting

artinya bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerjasama, tidak akan ada

individu, keluarga, organisasi, dan kehidupan bersama lainnya. Secara

umum tanpa interaksi sosial tidak akan ada pengetahuan yang disebut

Peaget sebagai pengetahuan sosial.(Supriyono,2009).

Pembelajaran Kooperatif juga bisa diibaratkan sebagai Amal Jamaiy

(kerja berkelompok), seperti di uraikan Ghazali Basri (2012) dalam

bukunya, semangat kerja kelompok telah menjadi amalan kerja-kerja

islam. Konsep, fardu kifayah, bertolong-tolongan atau perkara kebaikan

adalah diantara beberapa tuntutan Islam yang perlu diterapkan dan dihayati

setiap orang sejak dari bangku sekolah lagi. Dalam hal ini Guru berperan

menyediakan suasana kerja kelompok (collaborative learning) ini dengan

(43)

27

pembelajaran dalam semua aspek, baik yang bersifat akademik (kognitif)

maupun aspek fizikal dan kerohanian.

Menurut Hamruni (2012) ada hal yang menarik dalam pembelajaran

kooperatif yaitu adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran.

Peningkatan prestasi belajar siswa (student achievement) diikuti oleh

dampak pengiring seperti relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik

yang dianggap lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap

waktu, dan suka memberi pertolongan pada yang lain.

Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated

Reading and Compotition) adalah sebuah program komprehensif atau luas

dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis. Dalam model

pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil

yang heterogen, yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Dalam kelompok ini

tidak dibedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan

siswa. Jadi, dalam kelompok ini sebaiknya ada siswa yang pandai, sedang

atau lemah, dan masing-masing siswa merasa cocok satu sama lain

(Slavin, 2008)

Metode CIRC merupakan sebuah metode yang menggambarkan

dasar pemikiran, pengembangan, dan evaluasi. Metode ini adalah sebuah

program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca, menulis,

dan seni berbahasa, yang akan berdampak pada mampu atau tidaknya

siswa dalam menghafal sebuah materi yang diajarkan. Pengembangan

(44)

metode-28

metode pengajaran merupakan sebuah upaya untuk menggunakan

pembelajaran kooperatif sebagai sarana untuk mengenalkan teknik-teknik

terbaru atau latihan-latihan kurikulum yang berasal dari pengertian dasar

mengenai pengajaran praktis pelajaran membaca dan

menulis.(Slavin,2005).

Menurut Fathurrohman (2015) Pembelajaran tipe CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Compotition) adalah sebuah model

pembelajaran yang sengaja dirancang untuk mengembangkan kemampuan

membaca, menulus, dan ketrampilan berbahasa lainya, baik pada jenjang

pendidikan tinggi maupun dasar. Pada tipe model pembelajaran kooperatif

yang satu ini, siswa tidak hanya mendapat kesempatan belajar melalui

presentasi langsung oleh guru tentang ketrampilan membaca dan menulis,

tetapi juga teknik menulis sebuah komposisi (naskah).

Dalam metode CIRC menekankan dalam beberapa hal, terutama

dalam Membaca Lisan, dalam hal ini membaca dengan keras merupakan

bagian yang menjadi standar dari sebagian besar program-program

membaca. Penelitian terhadap membaca lisan mengindikasikan bahwa ini

memberikan pengaruh positif terhadap kemempuan pembacaan pesan dan

pemahaman (Samuels, 1979).

Kemudian, Kemampuan Memahami Bacaan, Beberapa kajian

deskriptif mengenai pengajaran membaca di sekolah dasar telah mencatat

(45)

29

memahami bacaan secara harfiah daripada memahami secara interpretatif

dan logis (Hansen, 1981).

Selanjutnya, Menulis dan Seni Berbahasa, Penelitian terhadap

pengajaran menulis dan seni berbahasa disekolah dasar telah

mengindikasikan bahwa waktu yang dialokasikan untuk pelajaran ini

difokuskan terutama pada kemampuan mekanika bahasa yang terpisah,

dengan hanya sedikit waktu yang dialokasika pada pelajaran menulis yang

sebenarnya. (Hiebert, 1985).

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

metode CIRC merupakan metode yang menekankan pada pembelajaran

membaca, menulis, dan seni berbahasa yang akan berakibat pada mampu

atau tidaknya siswa dalam meghafal pelajaran serta mengembangkan

interaksi sosial antar siswa dalam memikiran, mengembangkan, serta

mengevaluasi sebuah pembelajaran.

Langkah-langkah Pembelajaran metode CIRC adalah sebagai

berikut :

1. Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri

dari 4 sampai 5 orang secara heterogen.

2. Guru memberikan materi yang sesuai dengan pembelajaran.

3. Siswa bekerjasama saling membacakan dengan saling bergantian

menemukan jawaban dari beberapa mufrodat yang diberikan guru

(46)

30

4. Siswa bergantian menghafalkan dengan bahasa yang benar di

depan kelas dan siswa lain menyimak.

5. Guru memberikan penguatan pada materi tersebut guna mengetahui

maksud dan tujuan dari pembelajaran yang berlangsung.

6. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.

7. Penutup.

Kelebihan metode pembelajaran CIRC sebagai berikut :

1. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat memberikan

tanggapannya dengan mebenarkan siswa lain dalam membaca

mufrodat secara bebas.

2. CIRC amat tepat untuk meningkatkan ketrampilan siswa dalam

menyelesaikan soal yang berkaitan dengan membaca dan menulis.

3. Dominasi guru berkurang.

4. Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam

kelompok.

5. Para siswa dapat memahami makna soal dan saling membenarkan

dalam setiap bacaannya.

6. Membantu siswa yang lemah.

7. Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam materi mambaca dan

menulis.

8. Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan

(47)

31

9. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga

hasil belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama.

10. Membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan

aspirasi guru dalam proses pembelajaran (Supriyono, 2009).

Kekurangan metode pembelajaran CIRC sebagai berikut :

1. Pada saat dilakukan proses belajar mengajar terjadi kecenderungan

hanya siswa yang pintar yang secara aktif tampil di depan kelas

untuk menghafal pelajaran tersebut.

2. Siswa yang pasif akan merasa bosan sebagai tanggung jawab

bersama (Supriyono, 2009).

B. Kerangka Berfikir

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang berkaitan dengan membaca,

menulis, bahkan menghafal mufrodat pada surat-surat pendek adalah salah

satu pembelajaran yang sulit dipahami bagi siswa kelas IV MI, dari mulai

menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an hingga menghafal Hadits

-hadits Nabi terasa masih sangat perlu ditingkatkan dalam hal

pembelajaran. Dalam hal ini keaktifan siswa merupakan salah satu hal

penting dan bahkan sangat diperlukan untuk membantu memehami materi

pelajaran.

Selanjutnya guru yang bertindak sebagai peneliti menyadari bahwa

dalam memahami materi terasa belum begitu maksimal sehingga dalam

(48)

32

difahami oleh siswa. Untuk mengatasi maslah tersebut, peneliti

menggunaka metode cooperative integrated reading and composition

(CIRC) yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan ketrampilan

siswa dalam memahami materi surat-surat pendek pada mata pelajaran

(49)
(50)

34

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis

yang diajukan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran

cooperative integrated reading and composition (CIRC) yang diterapkan

pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi surat-surat pendek dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kela IV semester I MI Walisongo

Sidowangi Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

1. Pengertian KKM

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi

adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu

dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk

menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM).

KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.

Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas

ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam

menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak

diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan

norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan

belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan.

Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan

(51)

35

Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang

tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi

yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah

melampaui kriteria ketuntasan minimal.

Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan

berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan

atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir

sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi

pertimbangan utama penetapan KKM. Kriteria ketuntasan menunjukkan

persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan

angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria

ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai

minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan

minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.

Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,

peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak

yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk

mengetahuinya.

2. Prosedur Penetapan KKM

a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan

mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya

(52)

36

b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran

disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam

melakukan penilaian;

c. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan disosialisasikan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang

tua, dan dinas pendidikan;

d. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dicantumkan dalam Laporan

Hasil Belajar (LHB) pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang

tua/wali peserta didik (

http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/PenetapanKKM_Arifin,S.Pd_10604.pdf. Diakses tanggal

(53)

37 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

J. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu

1. Subyek Penelitian

Program pembelajaran dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I

MI Walisongo Sidowangi Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun

Pelajaran 2016/2017. Siswa kelas IV MI Walisongo Sidowangi berjumlah

28 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 10 perempuan.

Siswa MI Walisongo Sidowangi terdiri dari berbagai lapisan

masyarakat yang berbeda-beda, misalnya dari tingkat ekonomi, jenjang

pendidikan orangtua dan jenis pekerjaan orangtua. Berdasarkan hal-hal

tersebut, timbullah karakteristik yang berbeda-beda, dimana guru harus

dapat memahami satu persatu kepribadian siswa tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan guru karakteristik siswa dapat

digolongkan berdasarkan :

a. Orangtua yang kerjaannya sebagai petani, siswa cenderung bebas karena

tidak ada yang mengendalikan (rendahnya SDM orangtua).

b. Orang tua yang pekerjaannya sebagai buruh pabrik, siswa cenderung

lebih mandiri dan terbiasa belajar dengan orang tuanya dirumah.

c. Orang tua yang pekerjaannya berdagang, siswa cenderung lebih mudah

(54)

38

2. Tempat Penelitian

Program pembelajaran dilaksanakan di MI WalisongoSidowangi

Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang pada siswa kelas IV Tahun

Pelajaran 2016/2017. MI Walisongo Sidowangi berada di Jl KH Ridwan

No.06 Sidowangi. Pemilihan lokasi ini dipertimbangkan dengan

pertimbangan bahwa peneliti sudah mengajar di MI Walisongo Sidowangi

sejak tahun 2011 sampai sekarang, sehingga memudahkan dalam mencari

data, peluang waktu yang luas, dan subyek peneliti sesuai dengan peneliti.

3. Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian selama 2 bulan, yaitu mulai minggu

pertamapada bulan November 2016 yang diawali dengan pelaksanaan

prasiklus sampai minggu ke empat pada bulan Desember 2016. Waktu dari

pelaksanaan perencanaan sampai penelitian laporan hasil penelitian tersebut

dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.

Kegiatan penelitian dimulai pada hari Selasa, 15 November 2016

pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB yaitu kegiatan pembelajaran pra

siklus yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah. Setelah itu

melakukan refleksi pembelajaran pra siklus, peneliti mendiskusikannya

bersama penilai 1 dan supervisor 2. Hasilnya diperlukan perbaikan

pembelajaran dikelas.

Penyusunan RPP perbaikan dilakukan peneliti pada hari senin, 21

(55)

39

peneliti mengkonsultasikan RPP beserta instrumennya dengan supervisor. 2

peneliti merevisi dan memperbaiki RPP perbaikan tersebut.

Pada hari Selasa, 22 November 2016 pada pukul 07.00 WIB sampai

pukul 08.10 WIB dilaksanakan pembelajaran siklus 1. Pada pembelajaran

ini, peneliti mulai menggunaka metode Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC)dan menggunakan media tulisan yang memuat materi

tentang mufrodat pada surat-surat pendek untuk dibaca, ditulis, dan

dihafalkan. Saat pembelajaran perbaikan berlangsung, peneliti diamati oleh

supervisor 2 dan peneliti 1. Mereka mengamati proses pembelajaran yang

peneliti lakukan dan memberikan penilaian saat proses pembelajaran

berlangsung. Peneliti mendiskusikan hasil belajar siswa siklus 1 dengan

supervisor 2 dan penilai 1. Keduanya memberikan masukan atau refleksi

pembelajaran siklus 1 setelah kegiatan pembelajaran berlangsung.

Penyusunan RPP perbaikan siklus II beserta instrumennya

dilaksanakan pada hari Senin, 28November 2016 berdasarkan pada hasil

refleksi 1 serta masukan dari supervisor 2 dan penilai 1. Peneliti merevisi

dan menyempurnakan RPP perbaikan siklus II setelah melakukan konsultasi

dengan supervisor 2.

Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 29November

2016 pukul 07.00 WIB sampai 08.10 WIB yang pelaksanaannya seperti

sebelumnya diamati oleh supervisor 2 dan penilai 1. Selesai pembelajaran

(56)

40

I. Setelah melakukan keseluruhan kegiatan supervisor 2 memberikan

masukan bahwa pendekatan Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) sangat membantu dalam proses pembelajaran

Al-Qur’an Hadits. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah analisa

data pra siklus, siklus 1, hingga siklus II, pembahasan serta penyusunan

(57)

41

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Pelaksanaan Pembelajaran

(58)

42

4. Pihak-pihak yang membantu

Demi kelancaran proses penelitian ini, peneliti dibantu oleh beberapa

pihak yaitu :

a. Nama : MZ, Muttaqin, S.Pd

NIP : ---

Golongan : ---

Jabatan : Kepala Madrasah

Unit Kerja : MI Walisongo Sidowangi

Status dalam peneliti : Penilai 1

b. Nama : Suyatin, S.Pd,I

NIP : ---

Golongan : ---

Jabatan : Guru Kelas

Unit Kerja : MI Walisongo Sidowangi

(59)

43

K. Desain Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas

secara lebih profesional (Basrowi, 2008).

Menurut Suharsimi Arikunto (2008), Penelitian tindakan kelas adalah

penelitian tindakan (action researc) yang dilakukan dengan tujuan

memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya. Penelitian tersebut

terdiri atas lebih dari satu siklus, masing-masing siklus melalui tahapan

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Secara

umum alur pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan dalam penelitian

ini digambarkan oleh (Suharsimi Arikunto, 2008:16) sebagai berikut :

1) Perencanaan

2) Pelaksanaan

3) Pengamatan (observasi)

(60)

44

Bagan 3.1. Penelitian Tindakan Kelas(PTK)

Model Penelitian Tindakan Kelas Oleh Suharsimi Arikunto (2008)

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Proses

penelitian ini berbentuk siklus, yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri

dari tiga kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi.

Perencanaan

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

SIKLUS I

Pengamatan

Pelaksanaan

Refleksi

SIKLUS II

dst

(61)

45

1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini, peneliti membuat perencanaan sebagai

berikut :

1) Menyusun RPP sesuai deengan materi pelajaran yang akan diajarkan.

2) Mempersiapkan sumber, media dan alat peraga pembelajaran.

3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tulis dan lembar kerja siswa.

4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan

rancangan yang telah ditetapkan dalam PTK. Penelitian ini dilaksanakan

dengan melaksanakan sesuai perencanaan yang telah dibuat sebelumya yaitu

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC)

Pelaksanaan tindakan perencanaan ini direncanakan dalm dua siklus.

Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC). Siklus kedua dilaksanakan

untuk memperbaiki kekurangan dalam siklus pertama yang belum maksimal

atau dengan kata lain belum sesuai harapan.

3. Observasi

Observasi merupakan suatu kegiatan mengungkap data selam

(62)

46

kolaboratif dengan guru untuk mengamati tingkah laku siswa dan sikap

siswa ketika mengikuti pembelajaran AL-Qur’an Hadits yang menerapkan

pendekatan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

Selain itu, untuk mengamati kegiatan guru dalam proses pembelajaran.

Berikut lembar observasi siswa yang terdapat beberapa aspek yang

perlu diamati :

Tabel 3.2. Lembar Observasi Siswa

(63)

47

20 NUR ARIF ARIFIN

21 RENGGA DWI AHMAD

22 RAIHANA ZANJABILA

23 SAHAL MASRUCHAN

24 SAIDUS SOMA

25 YUDHA NUR CHABIB

26 ZAHWA ROBIAH

AL-ADAWIYAH

27 ZINDA DANISHA PUTRI

28 ZULFATUL KHOIRIYAH

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan mengkaji kembali pembelajaran yang

telah dilaksanakan. Setelah mengkaji hasil belajar Al-Qur’an Hadits dan

hasil pengamatan aktifitas siswa dan guru, serta melihat ketercapaian

indikator kinerja, maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus kedua

agar pelaksanaanya lebih efektif.

Peneliti juga melihat apakah indikator kinerja yang telah ditetapkan

sebelumnya telah tercapai. Bila belum tercapai maka peneliti melanjutkan

(64)

48 PRA SIKLUS

1. Pelaksanaan Pra Siklus

a. Perencanaan

1) Dalam hal ini peneliti belum mempunyai perencanaan yang matang,

Mengingat belum ada identifikasi pada masalah yang akan diteliti.

2) Membuat RPP dengan pendekatan metode yang masih monoton yaitu

ceramah.

3) Membuat lembar observasi sebagai panduan supervisor untuk

mengobservasi aktifitas siswa dan guru.

b. Pelaksanaan

Peneliti melaksanakan kegiatan Pra Siklus pada Hari Selasa 15

November 2016 dengan alokasi waktu 1 x pertemuan ( 2 x 35 menit )

dimulai pukul 07.00 – 08.10.

Dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :

1) Pendahuluan ( 5 menit )

a) Tahap Persiapan

 Menyiapkan silabus

 Menyiapkan RPP

 Menyiapkan Buku Sumber

b) Tahap Awal

 Guru memberikan salam dan mengajak berdo’a

Gambar

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
Tabel 3.2. Lembar Observasi Siswa
Tabel 4.1. Distribusi Nilai Tes Prasiklus
Tabel 4.2. Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun kelengkapan yang harus dibawa pada saat Klarifikasi adalah data isian Saudara yang tercantum pada aplikasi (SPSE) dan semua dokumen penawaran, Administrai, Teknis

bahan yang mudah diperolehi 4.2.2 Membuat kraf topeng muka.. 41 PEPERIKSAAN

Untuk menggambarkan variabel lingkungan kerja fisik (X1) yaitu tanggapan mengenai penerangan/cahaya, sirkulasi udara, dekorasi dan keamanan ditempat kerja, lingkungan kerja non

Bukti kepemilikan peralatan atau surat perjanjian sewa peralatan disertai bukti kepemilikan peralatan dari yang memberikan sewa, Asli. Contoh Paving Bundarata Diameter 15 Cm, 30 Cm

Pemenang Lelang Nomor : $|766.3|NF[AP/POKIA.III/PU tanggal 11 Juli 2015 unhrk paket pekerjaan tersebut di. atas, maka selanjutnya Kelompok Kerja (POKJA) III (tiga)

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh diterapkannya metode pembelajaran latihan (drill) terhadap motivasi belajar siswa pada kompetensi dasar

Dengan demikian, mengkaji konsep-konsep pendidikan dari al-Qur'an merupakan kajian yang akan mampu memberi makna yang sangat berarti dan dibutuhkan oleh manusia dalam. berbagai

Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, karena Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa NIM berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan bank, yang