HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONONIIORANG TUA
DENGAN PRESTASIBELAJAR SISWA SMA NEGER11PABELAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2006
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
Dalam Ilmu Tarbiyah
M UHAM AD AGUS INDR^YATNO N IM : 114 03 009
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m a il: administrasi@ stainsalatiga.ac.id
Drs. Imam Baihaqi, M.Ag
DOSEN STAIN SALATIGA
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 3 eksemplar
Hal : Naskah skripsi
Saudara MUHAMAD AGUS INDRIYATNO
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu'alaikum, wr, wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya,
maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : MUHAMAD AGUS INDRIYATNO
NIM : 114 03 009
Progdi : Tarbiyah / PAI
Judul : HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI
ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
SMA NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG
Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu'alaikum, wr, wb
Salatiga. 24 Februari 2006 Pembimbing
S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A
JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudara : MUHAMAD AGUS INDRIYATNO dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 03 009 yang beijudul : "HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2006", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu, 4 Maret 2006
yang bertepatan dengan tanggal 4 Safar 1427 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
4 Maret 2006 M Salatiga, ---4 Safar 1---427 H
^ J ^
( J A
Barang siapa mempunyai kgmauan p a sti adajaCan
Jfati manusia yang seCafu ingat pada jU dah hatinya
akgn tentram, cCamai, 6afiagia dunia afifiirat 6egitu
juga i^an yang 6eracCa d i daCam air yang 6ersiH dan
jernih
Shripsi ini penuCis persemhahhgn untufc
1. jlyahanda tercinta Muhsinun (aRnarhum), dan l6unda atas
perjuangannya dengan cucuran keringat, 6antingan tufang, hgRmah
doa dan £asih sayangnya. Yang sehaRi mem6im6ing, mendo'ahgn dan
mem6eri^gn segaCanya 6ai
£
moraC maupun sprituaC hagi h.efancaran
studyf&, semoga JidaH senantiasa meridhoinya.
2. Istri^u tercinta ‘E m aw ati yang seCaCu senantiasa mendampingi daCam
headaan suhg maupun duhg.
3.
Jina^u tercinta IqSaC Naufaf
Maufana
yang teCah memherihgn
inspirasi untuf^segera menyeCesaihgn shpipsi ini
4. J id i^ a d i^ u tersayang (<Eni, tH^aha6, <Dewi dan Imania) yang sefaCu
mem6erihgn
dorongan
dan duhungannya ({epada penuRs.
5. “
Kawan seihgt tad dafam menempuh huCiah di 6anghu 6e(as (PJ4I
Ehstensi anghgtan 2003.
6. SpesiaC Mhah Tghung Mashuri dan Mhah (Putri yang sefaCu
menyayangi dan mendo'abgn dafam setiap fangbghbu
7. %awan securdat <Rifai dan Naim yang teCah 6anya
£
memSeribgn
dubungan dan masubgnnya.
8. (Buat beCuarga 6esar 'EXJT.COM" (Dhasir, Mas J4ref, Mas Cjondrong,
M as A Re, Saberu) yang menjadi tempat pengetiban sbripsi ini, than
£
you very much
Xehersamaan bjta dihari bemarin abgn sangat 6erarti 6agi hehidupan Rita
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb yang
Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai
keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis
mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa
terselesaikan.
Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi
Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin
Sebdgai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini
bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat.
Akhimya dengan berbekal kekudtan serta kemauan dan bantuan dari berbagai
pihak, maka terselesaikanlah skripsi yang sederhanan ini dengan judul "Hubungan
Antara Status Sosial Ekonomi Ofaiig Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa SMA
Negeri I Pabelan Kab. Semarang" Dengah terbentuknya skripsi ini, penulis
ucapkail terima kasih yang tiada tarahya kepada :
1. Bapak Drs. Badwan, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Kastolani, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi.
3. Drs. Imam Baihaqi, M.Ag, selaku pembimbing yang senantiasa sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
4. Bapak Drs. Agus Sudiyatno, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Pabelan yang telah memberikan ijin penelitian.
5. Bapak Taufiqurrahman, S.Ag yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu tercinta dan semua anggota keluarga yang selalu memberikan dorongan,
fasilitas dan do'anya sehingga kuliah ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Karyawan Perpustakaan STAIN Salatiga yang telah menyediakan fasilitasnya.
menjadi tempat dalam pengetikan skripsi ini, thank you very much.
Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT
mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat
ganda. Amin.
Akhimya penulis juga menyadari bahwa skripsi ihi masih banyak
kekurangan atau bahkan jauh dari kesempumaan. Oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun uiituk kesempumaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa
senang hati dan terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan
bagi pembaca pada umumnya.
Amin - aminyarobbal ’alamin
Salatiga, Februari 2006 Penulis
Muhamad Agus Indrivatno
114 03 009
HALAMANJUDUL... i
HALAMANNOTAPEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTARISI... viii
F. Indikator Masing-Masing Variabel... 7
G. Metode Penelitian... 8
H. Sistematika Penulisan Skripsi... 11
BAB II LANDASAN TEORI A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua... 13
1. Pengertian Status Sosial Ekonomi Orang Tua... 13
2. Cara Memperoleh Status... 15
3. Akibat adanya Status... 15
4. Klasifikasi Kelas Sosial... 17
B. Prestasi Belajar Siswa di Sekolah... 19
1. Pengertian Prestasi Belajar... 19
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Prestasi... 22
dengan Prestasi Belajar Siswa... 23
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMAN 1 Pabelan... 25
B. Daftar Tentang Status Sosial Ekonomi dan Prestasi Siswa
di Sekolah... 30
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Data Pertama... 36
B. Analisis Uji Hipotesis... 47
C. Analisis Lanjutan... 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan... 52
B. Saran-Saran ... 53
C. Penutup... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
TABEL I DAFTAR GURU DAN KARYAWAN SMA NEG ERI1
PABELAN KABUPATEN SEMARANG... 26
TABEL II DAFTAR SARANA DAN PRASARANA... 29
TABEL III DAFTAR NAMA RESPONDEN... 30
TABEL IV DAFTAR JAWABAN ANGKET STATUS SOSIAL
EKONOMIORANG TUA... 32
TABEL V ANGKET PRESTASI BELAJAR SISWA... 33
TABEL VI NILAI ANGKET STATUS SOSIAL EKONOMI
ORANG TUA... 37
TABEL VII NILAI DAN NOMINASI STATUS SOSIAL EKONOMI
ORANG TUA... 39
TABEL VIII FREKUENSI DAN PROSENTASE TINGKAT STATUS
SOSIAL EKONOMI ORANG TUA... 41
TABEL IX NILAI RATA-RATA RAPORT PRESTASI BELAJAR
SISWA... 42
TABEL X NILAI DAN NOMINASI PRESTASI BELAJAR
SISWA... 44
TABEL XI FREKUENSI DAN PROSENTASE TINGKAT
PRESTASI BELAJAR SISWA... 46
TABEL XII PERSLAPAN UNTUK MENCARIANTARA STATUS
SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA... 47
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan proses yang melibatkan berbagai unsur dan kondisi
yang keberhasilannya tidak hanya tergantung oleh faktor-faktor yang berasal
dari luar diri seseorang itu, tidak sedikit orang yang memiliki intelegensi yang
cukup tinggi, namun mengalami kegagalan dalam studi. Hal ini tidaklah
mengherankan karena faktor-faktor lain yang semestanya dapat mendukung
dalam memberikan semangat belajar tidak berfungsi sebegaimana mestinya,
sehingga prestasi belajamya menurut.
Pengaruh keluarga terhadap pendidikan anak berbeda-beda sebagian
keluarga atau orang tua mendidik anak-anaknya menurut pendidikan modem,
sebagian lagi masih menganut pendidikan yang kuno atau kolot, karena tiap-
tiap keluarga berbeda-beda ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang
keluarga kecil, ada keluarga besar, ada keluarga yang selalu memperhatikan
pendidikan anaknya, ada yang tidak, ada keluarga yang selalu diliputi rasa
tenang tentram, ada pula yang selalu cekcok atau gaduh. Dengan sendirinya
keadaan dalam keluarga yang bermacam-macam coraknya itu akan membawa
pengaruh berbeda-beda pula terhadap pendidikan.1
Pada hakekatnya keluarga merupakan bentuk masyarakat terkecil yang
mendasar dalam pendidikan anak, sekolah sebagai lembaga pendidikan
1 Drs. M. Ngalim Purwanto, MP, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya (1987) hal. 87.
formal, hakekatnya merupakan lembaga yang mendapat kepercayaan dari
orang tua untuk mendidik anak-anaknya dan tanggung jawab yang terbatas
sesuai dengan fungsi dan tujuan lembaga pendidikan. Anak sebagai dambaan
orang tua merupakan am an ah Allah yang harus dipertanggungjawabkan. Anak
mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan dari orang tuanya untuk
mengembangkan kemampuan dasar atau fitrahnya yang akan berguna bagi
kelangsungan hidup.
Orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga untuk
mendidik agar menjadi anak yang berprestasi di sekolah-sekolah, orang tua
harus dapat memperhatikan dan dapat memenuhi kebutuhan rohani dart
jasmani. Orang tua mempunyai kedudukan yang penting dihadapan anak,
mereka adalah orang pertama dan utama yang dikenal anak. Prestasi belajar si
anak di sekolah bukan semata-mata merupakan hasil proses belajar di sekolah
saja melainkan ditunjang dari peran orang tua di rumah. Peran pendidikan
yang memadai kebutuhan fisik maupun psikis terpenting, karena pendidikan si
anak tidak semata-mata hanya ditentukan oleh sekolah saja, akan tetapi
pendidikan itu juga diperoleh dari orang tua atau keluarga. Karena perhatian
orang tua sangat mendukung atau mem bantu orang tua kemungkinan besar
semangat anak didalam belajar dapat meningkatkan dan menghasilkan baik.
Dalam surat An-Nisa' a y at: 9
hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (Surat An-Nisa')2
Ayat di atas mengisyaratkan tentang tanggungjawab yang besar dari
orang tua terhadap masa depan anaknya, oleh karena itu keluarga (orang tua)
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak, pola
fikir anak, dalam aktifitas dan semangat belajar disetiap waktu.
Kaitannya dengan pembahasan pendidikan, kalau dikaitkan dengan
status sosial ekonomi orang tua tentunya berpengaruh juga, antara orang tua
yang mempunyai kedudukan dengan tidak mempunyai kedudukan, antara
orang tua yang berekonomi yang mapan dengan orang tua yang berekonomi
rendah.
Berdasarkan uraian di atas diperlukan penelitian untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan status sosial ekonomi orang tua. Dari pemikiran
tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian.
B. Penegasan Istilah
Untuk memperjelas serta menghindari salah pengertian yang mungkin
timbul dalam memahami judul di atas, maka penulis memberikan istilah
sebagai berikut:
1. Hubungan
Hubungan artinya keterkaitan antar hal yaitu antara status sosial
ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Pabelan
Kab. Semarang
2. Status Sosial ekonomi
Status : 1) Posisi dalam suatu hirarki, 2) suatu wadah bagi hak dan
kewajiban, 3) aspek statis dari peranan, 4) prestise yang dikaitkan dengan
sesuatu posisi, 5) Jumlah peranan ideal dari seseorang (status: kedudukan)3
Sosial adalah suatu segala sesuatu yang mengenai atau berkaitan
dengan masyarakat dan diantara aspek-aspek sosial meliputi tingkah laku,
kebutuhan mated, aturan-aturan.4
Status sosial ekonomi adalah posisi relatif dalam masyarakat yang
ditentukan oleh pekerjaan, penghasilan dan kuantitas pendidikan5
3. Orangtua
Orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu
keluarga, yang dalam penghidupan sehari-hari disebut dengan ibu bapak.6
Mereka inilah yang terutama dan utama memegang peranan dalam
kelangsungan hidup suatu keluarga, walaupun yang berperan untuk
bertanggung jawab dalam keluarga itu hanya ada seorang bapak saja atau
seorang ibu saja.
4. Prestasi
Prestasi adalah: hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan
sebagainya.7
3 Soeijono Soekanto, Kamus Sosiologi Edisi Barn, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993, HLM. 480
4 WJS. Perwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982, him 961.
5 Kartini kartono dan Daligu, Kamus Psikoiogi, CV Pionir Jaya, Bandung, 2000, him. 467 6 Tamrin Nasution dan Nur Halijah Nasution, Peranan Orang Tua dalam Meningatkan Prestasi Belajat, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1985, him. 1.
7 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, him. 768
y
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang barn berkat
pengalaman dan latihan. "Belajar adalah berusaha (berlatih dan
sebagainya) supaya mendapat suatu kepandaian".
Dalam penelitian ini prestasi belajar siswa di sekolahan
dilambangkan dalam buku raport siswa dengan nilai rata-rata 7, dan
didukung dengan perilaku-perilaku siswa dalam melaksanakan tugas
sebagai pelajar.
5. Siswa atau murid
Yang akan dijadikan subyek yaitu siswa-siswi SMA Negeri 1
Pabelan Kabupaten Semarang.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang hendak
diteliti adalah:
1. Bagaimanakah status sosial ekonomi orang tua siswa SMA Negeri 1
Pabelan Kabupaten Semarang.
2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa di sekolah SMA Negeri 1 Pabelan
Kabupaten Semarang.
3. Adakah pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Uhtuk mengetahui bagaimana status sosial ekonomi orang tua siswa
SMA Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang.
b. Utttuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa di sekolah SMA
Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang.
c. Untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orang tua
dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Pabelan Kabupaten
Semarang
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasilnya dapat menjadikan
masukan bagi orang tua, agar selalu lebih memberikan perhatian
kepada anak-anaknya.
b. Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasilnya menjadikan
masukkan bagi siswa bagaimana mereka untuk saling berlomba dalam
peningkatan prestasi belajamya.
c. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk
menerapkan dan mengembangkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di
LANDASAN TEORI
A. Status sosial ekonomi orang tua
1. Pengertian status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi adalah posisi relatif individu ditengah
masyarakat, beberapa faktor yang mendukung status sosial ekonomi
adalah profesi, pendapatan, tempat dan ongkos tempat tinggal dan sanak
keluarga.1
Menurut doktrin Hartini status sosial merupakan puncak
kemampuan atau prestasi umum yang dimiliki oleh seseorang di tengah-
tengah masyarakat.2
Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosial masing-
masing. Status merupakan perwujudan atau mencerminkan dari hak dan
kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status sosial pula disebut
sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok
masyarakatnya.
Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam
kedudukan atau status, seperti anak, istri, suami, ketua RT, ketua RW,
camat, lurah, kepala sekolah, guru dan sebagainya.
1 James P. Caplin, Kamus Lengkap Psikologi, peneijemah Kartini Kartono, id.I, Cet-1, Rajawali, Jakarta, 1989, him. 472.
2 Hartini G. Kantasa Poetra, Kamus Sosiologi dan Kependudukan, Bumi Aksara, 1992, him. 404.
Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam pelapisan masyarakat
(status) dan peranan {role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam
pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok
memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial.
Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal
balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan
antara individu dan masyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi
seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat.3
2. Cara memperoleh status
Cara-cara individu memperoleh status atau kedudukan adalah
sebagai berikut:
a. Ascribed status adalah kedudukan yang diperoleh secara otomatis
tanpa usaha. Setatus ini sudah diperoleh sejak lahir.
Contoh : Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan
b. Achieved status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan
sengaja.
Contoh : Kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, Dokter,
Insinyur, Gubemur, Camat, Ketua OSIS dan lain-lain.
c. Assignea status merupakan kombinasi dari perolehan status secara
otomatis dan status melalui penghargaan secara otomatis dan status
3 Arif Heriyanto C, Kelas Sosial, Status Sosial, Peranan Sosial, dan Pengaruhnya,
_______________ - diakses 9 Februari 2006.
melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa
peijuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat.4
3. Akibat adanya status sosial
Kadang kala seseorang / individu dalam masyarakat memiliki atau
lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status
yang dimilikinya tersebut berlawanan akan teijadi benturan atau
pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan
konflik status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang
adalah timbulnya konflik status.
Macam-macam konflik status:
a. Konflik status bersifat individual
Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri.
Contoh : - Seorang wailita menlilih meneruskan sebagai wanita karier
atau ibu rumah tangga.
- Seseorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau
bekeija.
b. Konfilik status antar individu:
Konflik status yang teijadi antara individu yang satu dengan yang lain,
karena status yang dimilikinya.
Contoh : - Perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga.
4 ibid
- Tono berantem dengan Tomi gara-gara sepeda motor yang
c. Konflik status antar kelompok:
Konflik kedudukan atau status yang teijadi antara kelompok yang satu
dengan kelompok yang lain.
Contoh : Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan
dengan peraturan departemen yang lain. DPU (Dinas
Pekeijaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap
jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN
(Perusahaan Listrik Negara) yang melubangi jalan ketika
membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat
jaringan baru tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan
TELKOM karena merusak jaringan telpon dan dengan
PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena
membocorkan pipa air. Keempat instansi tersebut akan
saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing-
masing.5
4. Klasifikasi Kelas Sosial
Pembagian kelas sosial terdiri dari 3 bagian yaitu:
a. Berdasarkan status ekonomi
1) Aristoteles membagi masyarakat secara ekomomi menjadi kelas
atau golongan;
- Golongan sangat kaya, merupakan kelompok terkecil dalam
masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan
bangsawan.
- Golongan kaya, merupakan golongan yang cukup banyak
terdapat di dalam masyarakat, mereka terdiri dari para
pedagang, dan sebagainya.
- Golongan miskin, merupakan golongan terbanyak dalam
masyarakat, mereka kebanyakan rakyat biasa.
2) Karl Marx jUga membagi masyarakat menjadi tiga golongan,
yakni:
a) Golongan kapitalis atau borjuis: adalah mereka yng mengUasai
tanah dan alat produksi.
b) Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
c) Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah
dan alat produksi. TermasUk didalamnya adalah kaum buruh
atau pekerja pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke
golongan kapatilas karena dalam kenyataan golongan ini adalah
pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataan
hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis
atau borjuis dan golongan proletar.
3) Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi
a) Kelas sosial atas lapisan atas (Upper-upper class)
b) Kelas sosial atas lapisan bawah (Lower-upper class)
c) Kelas sosial menengah lapisan atas (Upper-midlle class)
d) Kelas sosial menengah lapisan bawah (Lower-midlie class)
e) Kelas sosial bawah lapisan atas (Upper-upper class)
f) Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah (Lower-lower
class)
Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum profesional
Kelas sosial keempat : pegaWai pemerintah, kaum seni
profesional, supervisor, pengaijin
terkemuka
Kelas sosial kelima : pekeija tetap (golongan pekerja)
Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap, pengangguran,
burtih musiman, orang bergantung pada
tunjangan.
4) Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:
a) Kelas puncak (top class)
b) Kelas menengah berpendidikan (academic middle class)
Kelas menengah ekomomi (economic middle class)
c) Kelas pekerja (working andformensclass)
d) Kelas bawah (underdog class) .6
b. Berdasarkan Status sosial
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam
penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota
masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang
tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena
memiliki status sosial rendah.7
B. Prestasi belajar siswa di sekolah
1. Pengertian prestasi belajar
Kata prestasi berasal dari Belanda yaitu “Prestatie” kemudian
dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi belajar yang berarti hasil usaha.8
Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan
kegiatan antara lain dalam bidang kesenian, olah raga, dan pendidikan,
khususnya pengajaran.
Wittig dalam bukunya Psychologi o f learning mendefinisikan
tentang belajar. Bahwa belajar adalah perubahan yang relatif menetap
yang teijadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu
organisme sebagai hasil pengalaman.9
Jadi pretasi belajar itu merupakan suatu masalah yang bersifat
parental dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang
7 Ibid
8 Zaenal Arifin, Evaluasi Intruksional, Prinsip - Tehnik - Prosedural, Remaja K.arya Bandung, 1988, him. 3
kehidupannya manusia pada tingkat dan jenis tertentu yang dapat
memberikan kepuasan tertentu pada manusia khususnya yang berada
dibang ku sekolah. Prestasi belajar semakin terasa penting untuk
dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fiingsi utama, antara lain:
a. Pretasi balajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai anak didik.
b. Prestasi belajar lambang pemuasan hasrat ingin tahu, hal ini didasarkan
atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini
sebagai tendensi keingintahuan (couristy) dan merupakan kebutuhan
umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu
program pendidikan.
c. Prestasi belajar sebagai bahan in formas i dan inovasi pendidikan,
Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong
bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan tehnologi,
dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan
mutu pendidikan.
d. Pretasi belajar sebagai indikator intern dan ekstem dari suatu institusi
pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat
dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan.
Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan
kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstem dalam arti
bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dapat dijadikan indikator
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) anak
didik. Dalam proses belajar mengajar anak didiklah yang diharapkan
dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan
dalam kurikulum.10 11
Dalam ayat suci Al-Qur'an surat An-Ankabut ayat 43 yang
berkenaan dengan orang-orang yang memiliki prestasi belajar:
Artinya : Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (QS. An-K abut: 43)n
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi
Berbeda-bedanya kemampuan merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan berbeda-beda prestasi. Faktor-faktor lain yang berpengaruh
ialah:
a. Faktor internal, seperti motivasi dan keyakinan
1) N.Ach (need fo r achievement) ialah dorongan atau motif untuk
berprestasi. N.Ach adalah suatu motif intristik untuk mencapai
dalam hal tertentu.
2) Takutgagal
Takut gagal, yang acapkali berupa perasaan cemas seperti apabila
menempuh ujian, mempelajari sesuatu yang baru atau memecahkan
masalah yang sulit, dapat mengganggu keberhasilan dalam
berprestasi.
10 Zaenal Arifin, Op. cit, him 4
3) Takut sukses
Takut sukses mungkin lebih karakteristik pada wanita ketimbang
pria. Apabila cukup kuat, takut sukses, itu dapat merongrong
N.Ach seseorang dan melahirkan perasaan-perasaan negatif
terhadap prestasi yang baik.
Disamping motif-motif tersebut, ada faktor lain yang juga
memainkan peranan dalam berprestasi itu: faktor yang dimaksud
adalah persepsi seseorang terhadap prestasinya. Hal ini berkait dengan
kombinasi empat faktor: kemampuan, usaha, sukamya tugas dan
keberuntungan atau nasib baik. Misalnya apabila seseorang berhasil
dan keberhasilan itu dikaitkan dengan kemampuan dan usaha (bukan
dengan mudahnya tugas atau dengan keberuntungan), maka ia akan
optimis dan percaya diri untuk menghadapi tugas-tugas berikutnya.
b. Faktor ekstemal
Telah disinggung di muka bahwa kemampuan dan usaha sangat
berpengaruh terhadap prestasi remaja; demikian juga halnya dengan
kesempatan dan faktor-faktor situasional. Banyak perbedaan dalam
prestasi akademik (atau prestasi dalam pekeijaan) bukan disebabkan
oleh berbedanya kemampuan atau pun motif, tetapi karena berbedanya
lingkungan tempat kemampuan dan motif itu ditunjukkan. Lingkungan
sekolah misalnya, amat bervariasi; gedungnya, fasilitas fisik lainnya,
memperkaya pengetahuan, suasana kelasnya, disiplinnya, kualitas dan
penghasilan guru-gurunya.
Kualitas lingkungan keluarga; ada tidaknya pesawat TV,
kamus, ensiklopedi, surat kabar, almari es dan sebagainya, sangat
berkaitan dengan tingkat prestasi akademik para remaja.12
C. Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi
belajar.
Kedudukan atau status menentukan posisi seseorang dalam struktur
sosial, yakni menentukan hubungannya dengan orang lain, misalnya apa yang
diharapkan oleh suami dari isterinya, apa yang diharapkan majikan dan
pekerjaan pegawainya, bagaimana orang tua atau guru memperlakukan
anaknya. Status atau kedudukan menentukan kelakuan orang tertentu.
Tingkat pendidikan tertinggi yang diperoleh seseorang digunakan
sebagai indeks kedudukan sosialnya, menurut penelitian memang terdapat
korelasi yang tinggi antara kedudukan sosial seseorang dengan tingkat
pendidikan yang telah ditempuhnya. Walaupun tingkat seseorang tidak dapat
diramalkan sepenuhnya berdasarkan pendidikannya, namun pendidikan tinggi
bertalian erat denga status sosial ekonomi yang tinggi. Ini tidak berarti bahwa
pendidikan tinggi dengan sendirinya menjamin status sosial ekonomi yang
tinggi.
Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi
belajar siswa antara lain terjadi oleh sebab anak golongan rendah kebanyakan
12 M. Dimyati Mahmud, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan, Edisi I,
tidak melanjutkan pelajarannya keperguruan tinggi. Orang yang termasuk
golongan berstatus sosial ekonomi tinggi akan beraspirasi agar anaknya
menyelesaikan perguruan tinggi. Jabatan orang tua, jumlah dan sumber
pendapatan, daerah tempat tinggal, tanggapan masing-masing tentang status
sosialnya, dan lambang-lambang lain yang berkaitan dengan status sosial
ekonomi ada kaitannya dengan tingkat prestasi belajar siswa. Orang tua yang
berkedudukan tinggi, yang telah bergelar akademis, yang mempunyai
pendapatan besar, tinggal dirumah gedung besar di daerah elit, merasa dirinya
termasuk golongan sosial atas, akan mengusahakan anaknya masuk universitas
Untuk memperoleh gelar akademis, sehingga memperoleh prestasi yang tinggi.
Sebaliknya anak yang orang tuanya buta huruf, mencari nafkahnya sebagai
buruh, tinggal di gubug kecil dan harus jalan kaki, tak dapat diharapakan akan
berusaha agar anaknya memperoleh prestasi.
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMA Negeri 01 Pabelan Kabupaten Semarang
1. Sejarah dan letak geografis
SMA Negeri 1 Pabelan terletak di Desa Semowo, Kec. Pabelan
Kab. Semarang yang berjarak ± 30 km dari pusat Pemerintahan kabupaten
di Ungaran. SMA ini diresmikan dan mulai berfungsi sebagai tempat
proses belajar mengajar pada tahun 1997. Sekolah ini didirikan untuk
menampung para lulusan SMP atau MTsN yang ingin melanjutkan
pendidikan ke jenjang sekolah menengah yang berada didaerah - daerah
yang masih jauh dari pusat kota.
Pada awalnya, sekolah ini oleh pemerintah akan didirikan di
lokasi yang berdekatan dengan kantor Kecamatan Pabelan yang
merupakan jalur lalu lintas kota Salatiga - Kabupaten Grobogan, dengan
pertimbangan mudah teijangkau oleh masyarakat. Melihat hal ini, para
pemuka masyarakat di Kecamatan Pabelan meminta kepada pemerintah
untuk mengganti lokasi SMA Pabelan ini ke lokasi yang lain yang
dianggap lebih bisa membuat sekolah ini menampung warga masyarakat
Kecamatan Pabelan. Akhimya sekolah inipun berdiri di areal tanah yang
terletak di desa Semowo Kecamataan Pabelan Kabupaten Semarang.
Lokasi ini, dianggap lebih strategis karena dapat dijangkau banyak siswa
yang tinggal di daerah-daerah yang bisa dikatakan terpencil atau jauh dari
perkotaan untuk melanjutkan sekolah.
2. Keadaan guru, karyawan
Untuk mengenal guru atau pendidik, karyawan adalah sangat perlu
untuk mengenal nama, pendidik, jabatan mata pelajaran dan kelas yang
diampu.
TABELI
DAFTAR GURU DAN KARYAWAN SMA NEGERII PABELAN KABUPATEN SEMARANG
No NAMA/NIP GOL JABATAN SASARAN TUGAS
1. Drs. Agus Sudiyatno
NIP 131845973
IV a Guru Pembina Kep. Sek
2. Sudaryanto, S.Pd.
NIP 131679721
III c Guru Dewasa Wali Kelas II.4
3. Drs. Parjono
NIP132195469
m b Guru Madya Tk.I Wali Kelas II.2
4. M. Taufiqur Rahman, S.Ag.
NIP 132196077
m b Guru Madya Tk.I Wali Kelas 1.1
5. Drs. Arief Nurcahya
NIP 132191046
III b Guru Madya Tk.I Wali Kelas 1.2
6. Dra. Wahyu Purwaningsih
NIP 132196165
m b Guru Madya Tk.I Wali Kelas III IPS. 1
7. Drs. Muh Towil
NIP 132199921
m b Guru Madya Tk.I Wali KelasIII IPS. 13
8. Drs. Sutijan
NIP 132201493
m b Guru Madya Tk.I Waka. Humas
9. Trubus, S.Pd.
NIP 132190465
m b Guru Madya Tk.I Waka Sarpras
3. Struktur organisasi
SMA Negeri I Pabelan ini adalah sekolah yang mengalami
perkembangan cukup pesat sehingga tidak mungkin mampu ditangani
perorangan karena itu sudah barang tentu memerlukan adanya suatu
organisasi untuk mengatur dan mengelola SMA Negeri I Pabelan ini,
untuk kelanjutan jalannya kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Sekolah yang
menjadi sentral figur yang pertama dan yang mengelola semua sektor yang
ada di SMA Negeri I Pabelan, juga dibawah ketua ada seksi-seksi yang
4. Sarana dan prasarana
Dari perkembangan SMA Negeri I Pabelan Sejak berdiri sampai
sekarang, sarana dan prasarana yang dimiliki adalah sebagai berikut:
TABELII
Kepala Sekolah 1 32 V
Guru 1 64 V
Kantin Kopsis 1 16 V
B. Daftar tentang status sosial ekonomi dan prestasi siswa di sekolah
1. Daftar nama responden
TABEL III
DAFTAR NAMA RESPONDEN
No Nama Responden Jenis Kelamin Kelas
1 Agung Prasetyo L XI.IPS.l
2 Agus Salim L XI.IPS.1
3 Agus Tarwiji L XI.IPS.l
4 Ahmad M.M. L XI.IPS.l
5 Amrul M. L XI.IPS.1
6 Arif Dedi S. L XI.IPS.l
7 ArifKumiawan L XI.IPS.l
8 Bagas Novianto L XI.IPS.1
9 Bambang Eko L XI.IPS.1
10 Darmiati P XI.IPS.l
11 Diah Wahyu N. P XI.IPS.1
12 Didik Sudiyanto L XI.IPS.1
13 Fani Irawan L XI.IPS.1
14 Fitri Eliyana P XI.IPS.l
15 Galih S. W. L XI.IPS.1
16 Heru Cahyono L XI.IPS.l
17 Fleru Eko W. L XI.IPS.l
18 Indah P. P XI.IPS.1
19 Indriyanti P XI.IPS.l
20 Jaya Winamo L XI.IPS.l
21 M. Ardani L XI.IPS.1
22 M. Miftahul L XI.IPS.l
23 Muhyidin L XI.IPS.1
24 Mulyanto L XI.IPS.l
25 Puji Astuti P XI.IPS.l
26 Pumamasari P XI.IPS.1
27 Siti Walidah A. P XI.IPS.l
29 Slamet Faozi L XI.IPS.l
30 Sri Rahayu P XI.IPS.1
31 Sumedi L XI.IPS.1
32 Susi Susanti P XI.IPS.l
33 Tri Wulansari P XI.IPS.l
34 Triyono L XI.IPS.1
35 Umi Basiroh P XI.IPS.l
36 Umiasih P XI.IPS.l
37 Yuni Sukowati P XI.IPS.l
38 Widodo Arif. L XI.IPS.l
39 Winarti P XI.IPS.2
40 Wisnu Irawan L XI.IPS.2
2. Daftar tentang jawaban angket status sosial ekonomi orang tua
Adapun hasil penyebaran angket dapat dilihat dari tabel berikut:
TABELIV
3. Dafiar nilai rata-rata raport prestasi belajar siswa disekolah
Adapun hasil nilai rata-rata raport dapat dilihat dari tabel berikut:
No Nama Responden
IVomer Item Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A B C
23 DidiS b b b a a b a b b a 4 6 0
24 Fitri Eliana c b c a b b b b b c 1 6 3
25 Hern Cahyono c c c a b b b b c b l 5 4
26 Idriyanti b b b a b a b b b a 3 7 0
27 Muhyidin b b b b a b a a b b 3 7 0
28 Puji Astuti b b a b b a b b b b 2 8 0
29 Slamet F a b b a a a a a a a 8 2 0
30 Sri Rahayu b b a b b a a a b b 4 6 0
31 Agus Susanto c c c b c b c b b b 0 5 5
32 AgilH c c b c b c b c b c 0 4 6
33 Ana Rahmawati b b a b b a b b b a 3 7 0
34 Diah S b b b a b b b b b b 1 9 0
35 Dwi Pumomo b b a b a b b b b b 2 8 0
36 Emi Lestari b a b a b b a b b a 4 6 0
37 Nur Kholid b c b c a a a a b b 4 4 2
38 NurmaN c c c b c c b b b b 0 5 5
39 Setyo S b c b b b a b b b c 1 7 2
A. Analisa Data Pertama
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara status sosial ekonomi
orang tua dengan prestasi belajar siswa di sekolah, maka data yang telah
diperoleh akan dianalisis dengan analisis statistik, karena data yang terkumpul
berjumlah banyak dan bersifat kualitatif, adapun dalam menganalisis data
tersebut menggunakan teknik korelasi product moment, yang rumusnya
sebagai berikut:
A Exy-(Ex)(ly)
Keterangan:
rxy : Koefisiensi korelasi product moment antara variabel x dan
variabel y
Ix y : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
Ex : Jumlah skor x
Sv : Jumlah skor y
N : Jumlah obyek yang diteliti
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tabel nilai status sosial
ekonomi orang tua, nilai rata-rata raport prestasi belajar siswa di sekolah dan
tabel kerja untuk mencari koefesien korelasi antara variabel status sosial
ekonomi orang tua dan prestasi belajar siswa di sekolah.
1. Analisa data tentang status sosial ekonomi orang tua
Data perhatian orang tua diperoleh dari penyebaran angket yang
terdiri dari 1 pertanyaan disediakan 3 altematif jawaban dengan bobot nilai
sebagai berikut:
a. A ltem atif jaw aban A, mem iliki nilai 3
b. A ltem atif jaw aban B, mem iliki nilai 2
c. Altematif jawaban C, memiliki nilai 1
TABEL VII
NILAI ANGKET STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
No
Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:
Untuk status sosial ekonomi orang tua, dengan jumlah 10 item di
ketahui nilai tertinggi 28 dan terendah 11, maka berdasarkan rumus
berikut:
- 25-28 katagori status sosial orang tua tinggi dengan nominasi A
- 17-22 katagori status sosial orang tua sedang dengan nominasi B
- 11-16 katagori status sosial orang tua rendah dengan nominasi C
TABEL V III
NILAI DAN NOMINASI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
No.
Dari tabel di atas dapat diketahui komparasi status sosial ekonomi
orang tua adalah untuk nilai pada kategori tinggi (A) 2 siswa, kategori
sedang (B) 23 siswa dan untuk kategori rendah (C) 15 siswa.
Sedangkah untuk menghitung prosentase menggunakan ramus
sebagai berikut:
P = — xl00%
N
Keterangan :
P = prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah responden
a. Untuk tingkat status sosial ekonomi orang tua dalam kategori tinggi,
mendapatkan nilai A sebanyak 2 siswa.
P = — x 100% 40
b. Untuk tingkat status sosial ekonomi orang tua dalam kategori sedang,
mendapatkan nilai B sebanyak 23 siswa
P = — xl00%
40
= 57.5 %
c. Untuk tingkat status sosial ekonomi orang tua dalam kategori rendah,
mendapatkan nilai C sebanyak 15 siswa
P = — xl00%
40
= 37.5 %
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel sebagai berikut
TABELIX
FREKUENSI DAN PROSENTASE TINGKAT STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1 Tinggi 2 3 - 2 8 2 5%
2 Sedang 1 7 -2 2 23 57.5 %
3 Rendah 1 1 -1 6 15 37.5 %
Jumlah 40 100
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi
orang tua siswa pada kategori tertinggi 5 %, kategori sedang 57.5 % dan
kategori rendah 37.5 %.
Dari prosentase status sosial ekonomi tersebut di atas menunjukkan
bahwa frekuensi tertinggi adalah kategori sedang sebanyak 23 siswa
orang tua siswa kelas II SMA N I Pabelan Tahun Pelajaran 2005-2006
dalam ketegori sedang.
2. Analisa data tentang prestasi belajar siswa
Data prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil rata-rata nilai raport
dengan bobot nilai sebagai berikut:
a. A, memiliki nilai 3
b. B, memiliki nilai 2
c. C, memiliki nilai 1
TABEL X
NILAI RATA-RATA RAPORT PRESTASI BELAJAR SISWA
NO.
Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:
- Untuk prestasi belajar siswa, dengan jumlah nilai rata-rata raport di
ketahui nilai tertinggi 73 dan terendah 57, maka berdasarkan rumus
, (X t-X r)+ 1
Dengan interval 5 maka dapat diketahui kelas intervalnya adalah sebagai
berikut:
- 68-73 katagori prestasi belajar siswa tinggi dengan nominasi A
- 63-67 katagori prestasi belajar siswa sedang dengan nominasi B
- 57-62 katagori prestasi belajar siswa rendah dengan nominasi C
TABEL XI
NILAI DAN NOMINASI PRESTASI BELAJAR SISWA
No.
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata raport adalah urttilk
nilai pada kategori tinggi (A) 13 siswa, kategosi sedang (B) 16 siswa dan
untuk kategori rendah (C) 11 siswa.
Sedangkah untuk menghitung prosentase menggunakan rumus
sebagai berikut:
P =— xl00%
N
Keterangan :
P = prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
a. Untuk tingkat prestasi belajar siswa dalam kategori tinggi,
mendapatkan nilai A sebanyak 13 siswa.
P = — xl00% 40
= 32.5 %
b. Untuk tingkat prestasi belajar siswa dalam kategori sedang,
mendapatkan nilai B sebanyak 16 siswa
P = — x 100% 40
= 40 %
c. Untuk tingkat prestasi belajar siswa dalam kategori rendah,
mendapatkan nilai C sebanyak 11 siswa
P = — xl00% 40
= 27.5 %
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel sebagai berikut
TABEL XII
FREKUENSI DAN PROSENTASE TINGKAT PRESTASI BELAJAR SISWA
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1 Tinggi 68-73 13 32.5 %
2 Sedang 63-67 16 40%
3 Rendah 57-62 11 27.5 %
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa
pada kategori tertinggi 32.5 %, kategori sedang 40 % dan kategori rendah
27.5 %.
Dari prosentase prestasi belajar siswa tersebut di atas menunjukkan
bahwa frekuensi tertinggi adalah kategori sedang sebanyak 16 siswa
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat prestasi belajar siswa
kelas XI.IPS1 SMA N I Pabelan Tahun Pelajaran 2005-2006 dalam
ketegori sedang.
B. Analisis Uji Hipotesis
Untuk mengetahui adakah korelasi antara status sosial ekonomi orang
tua dengan prestasi belajar siswa, maka penulis menggunakan rumus korelasi
product moment, yang didahuli dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat tabel persiapan untuk mencari korelasi antara status sosial
ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa.
2. Mencari x, y, x2, y2 dengan cara mengalikannya.
3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus korelasi
TABEL XIII
PERSIAPAN UNTUK MENCARIANTARA STATUS SOSIAL
EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
No
Jumlah 688 2614 12386 171548 44996
Sedangkan untuk mengetahui dari tujuan yang ketiga, penulis
menggunakan rumus product moment, yaitu :
r M x y -(S x )(ly )
Keterangan :
rxy : Koefisiensi korelasi product moment antara variabel x dan
variabel y
Lry : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
Ijc : Jumlah skor x
'Ey : Jumlah skor y
_ NLxy - (Ex)(Ey)
maka untuk mengetahui dapat dan tidaknya hipotesis diterima atau tidak hams
dikonsultasikan nilai % hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat
dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa r hitung
dengan r tabel signifikan atau tidak.
Hal ini dikarenakan bila r hitung sama dengan atau lebih besar dari r
tabel, maka r hitung dapat dikatakan signifikan.
Sesuai dengan responden sebanyak 40 siswa, maka dapat dilihat dalam
tabel nilai-nilai r product moment adalah sebagai berikut:
- Pada taraf signifikan 5 % — 0,312
Sehingga dapat dibandingkan berdasarkan tabel tersebut nilai-nilai
yang diperoleh ialah :
- 0,055 < 0,312 pada taraf signifikan 5 %
- 0,055 < 0,403 pada taraf signifikan 1 %
Dengan hasil dari data penelitian dan dilanjutkan dengan beberapa
tahap dalam analisa data. Maka hipotesis kerja (Ho) yang berbunyi "Ada
hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa
ditolak". Dalam artian status sosial ekonomi orang tua tidak mempengaruhi
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta sistematika telah dijabarkan bab
sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari kesimpulan dan analisa pertama untuk mengetahui tingkat status
sosial ekonomi orang tua di SMA N I Pabelan Kabupten Semarang, berada
pada kat gori tinggi 5%, katagori sedang 57,5%, dan katagori rendah
37,5%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat status sosial
ekonomi orang tua siswa SMA N I Pabelan dalam katagori sedang.
2. Prestasi belajar siswa di SMA N I Pabelan Kabupaten Semarang, berada
pada katagori tertinggi 32.5%, katagori sedang 40%, dan katagori rendah
27,5%. Dari prosentase prestasi belajar siswa tersebut di atas menunjukkan
bahwa tingkat prestasi belajar siswa dalam katagori sedang.
3. Dari hasil penelitian yang telah dianalisis secara statistik diperoleh hasil
akhir yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara tingkat status
social ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti
dengan koefesien korelasi product moment yaitu hasil r hitung (rh) sebesar
0.055 berada dibawah r product moment pada taraf signifikan 5% = 0,279,
dan taraf signifikan 1% = 0,403 dengan 40. Dengan demikian hipotesis
yang telah penulis ajukan tidak dapat diterima bahwa tidak ada pengaruh
antara tingkat status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar
siswa.
B. Saran-saran
Dengan kerendahan dan keikhlasan, penulis mengajukan saran-saran
yang mudah-mudahan menjadi perhatian bagi pihak terkait. Adapun saran
yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi orang tua, hendaknya selalu memberikan dorongan semangat dan
senatiasa mengawasi, membimbing terhadap anak-anaknya dalam belajat
dan orang tua hendaknya selau berusaha untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan pendidikan pada anak-anaknya.
2. Untuk guru, hendaknya meningkatkan perhatiannya terhadap siswa,
sehingga kemajuan-kemajuan maupun permasalahan-permasalahan yang
dialami siswa dapat diketahui dengan cepat dan memberikan motivasi
belajar kepada siswa, sehingga siswa akan giat dalam belajar.
3. Bagi para siswa, lebih bersungguh-sungguh dalam belajar, sehingga bisa
meraih prestasi yang tinggi, dan hendaknya setiap siswa berdisiplin dalam
melakukan kegiatan belajar baik disekolah maupun dirumah.
C. Penutup
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karuniah dan rahmat-Nya sehingga dalam penyusunan skripsi ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, karena
itu saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
kesempumaan dan kebaikan skripsi ini.
Akhimya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
Al-Qur’an dan Terjemah, CV. Toha Putra, Semarang, 1989.
Arifin, Zaenal,
Evaluasi Intruksional, Prinsip - Tehnik - Prosedural,
Remaja Karya Bandung, 1988.Arikunto, Suharsimi,
Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek,
Edisi Revisi IV, Rineka Cipta, Jakarta, 1999.Caplin, James P.,
Kamus Lengkap Psikologi,
penerjemah Kartini Kartono, id.I, Cet-I, Rajawali, Jakarta, 1989.Debdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1992.
Depag RI., Al-Qur'an dan terjemahnya,CV. Toha Putra, Semarang, 1989.
.Hadi, Sutrisno, Metodologi Reseach/, Yayasan Penerbitan Fak. Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981.
Heriyanto C, Arif,
Kelas
Pengaruhnya,
in: n:2006.
Sosial, Status Sosial,
/ j • ■ i .'«»(■« »-* / » f- / v-*-» / w i i i i D hk*~uu iv<■»..>». t ill/ «iiuuti i, i n \j
Peranan Sosial, dan
diakses 9 FebruariMahmud, M. Dimyati,
Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan, Edisi
I, BPFE Yogyakarta.
Nasution, Jamrin, dan Nur Halijah Nasution,
Peranan Orang Tua dalam
Meningatkan Prestasi Belajat,
BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1985.Perwadarminta, WJS.,
Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka, Jakarta, 1982.Poetra, Hartini G. Kantasa, Kamus Sosiologi dan Kependudukan, Bumi Aksara, 1992.
Purwanto, M. Ngalim,
Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1987.Soerjono, Soekanto,
Kamus Sosiologi Edisi Baru,
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993.1. Nama : Muhamad Agus Indriyatno
2. Tempat dan tanggal lahir : Kab. Semarang, 24 Agustus 1980
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Warga Negara : Indonesia
5. Agama : Islam
6. Alamat : Pulutan RT 03 RW 05 Sidorejo Kota Salatiga
7. Riwayat Pendidikan :
- Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Salatiga Lulus Tahun 1992
- MTs N Salatiga Lulus Tahun 1995
- SMK Saraswati Salatiga Lulus Tahun 1998
- D II STAIN Salatiga Lulus Tahun 2002
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benamya.
Salatiga, Februari 2006 Penulis
Muhamad Agus Indrivatno
N A M A MAHASISW A
N IM
PEMBIMBING
ASS. PEMBIMBING
JUDUL
MUHAMAI).. A&US- INPR WAT NO.
M.Q&.CP.9...
pr?. A
MAg
TOUKISAN...ANTAB A .. STATUS.... SOS'AL EKONOM). ORA\|G. TOA
P?.N&A.N BRESTA<=>! ^ U A e iS W A S M A N ^ K l . l
?AB>h l a n V<AWPAT £ H S£MAp. AK&
NO. TANGGAL ISI KONSULTASI CATATAN PEMBIMBING/ASS. PEMBIMBING PARAF
O '
-CATATA
A u - 2 -0(0
*
M
/ - x ./ ?
' SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
S A L A T 1 G A
Jt, Stadia* JVo, 03 Jetp. (0298) 323706 $aac. 323433 JCode, Vo*. 50721 Salailya
4omor: ST.27/K-0/IL.01/1184/2005 .amp. : Proposal Penelitian
rial : PERMOHONAN U1N PENELITIAN
Assalamualalkum c\V r. AVB.
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami menerangkan bahwa: Salatiga,
Kepada
Yth. KepaLa. S e k o la h ...
P r a , . Agu$...S.udTyatp9.,M,.,Pd...
di ~ SM NEGERI I PABELAN
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Dalam rangka penyelesaian Studi Program S.I di STAIN Salatiga, diwajibkan memenuhi salah satu persyaratan yang berupa pembuatan SKRIPS1.
Adapun judul yang diambil adalah: miBimGAN an t a r a s t a t u s s o s t a l EKONOMI PRANG TUA
DENGAN PRSSTASI BELAJAR SISWA SKA NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SgMARANG
DenganPembimbing : D rs. Imam Baihaqi.M .Ag_______________________ >_ _ _
Untuk keperluan penyelesaian Skripsi tersebut, kami mohon sudilah kiranya Saudara memberi ijin kepada mahasiswa tersebut untuk mengadakan penelitian guna memperoleh data/keterangan dan bahan yang diperlukan di SMA n e g e r i I p a b e l a n k a b.SEMARANG
Selam a---- 2L--- hari, mulai tanggal — 01 FebrH5Ti 2006 sampai dengan 02 Marejt 2006
Kemudian atas pemberian ijin Saudara, kami sampaikan terima kasih.
SMA N E G E R I1 PABELAN
Desa Semowo, Kec. Pabelan, Kab. Semarang [X15077TM0888241870
Surat Keterangan
Nomor : 423.6/058/2006
Kepala SMA N 1 Pabelan Kab. Semarang menerangkan bahwa :
Nam a
Mahasiswa
N1M
: M. Agus lndriyatno
: STAIN Salatiga
: 114 03 009
I eiah meiaksanakan penelitian di SMA N i Pabelan guna meiengkapi data penyusunan skripsi
denganjudui :
HLBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI I PABELAN KAB.SEMARANG
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
£lan, 2 Maret 2006
0 / % .
\ ? \ " & S
'f s.v> - _
X ; ^'PlSaAgus Sudiyatno, M.Pd.
Pekeijaan Orang Tua :
I. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan tanda X yang sesuai
dengan pendapat anda sendiri.
2. Telitilah kembali sebelum dikumpulkan.
3. Angket ini tidak mempengaruhi nilai anda disekolah.
II. PERTANYAAN-PETANYAAN
A. Pertanyaan Tentang Status Sosial ekomomi Orang Tua.
1. Apa perkeijaan orang tua anda?
a. Penjabat/PNS c. Buruh
b. Pedagang
2. Bagaimana penghasilan orang tua anda per bulan.
a. Lebih dari cukup
b. Cukup
c. Kurang
3. Berapa ukuran rumah anda?
a. Besar
b. Sedang
c. Kecil
4. terbuat dari apa bangunan rumah anda?
a. Tembok
b. Kayu
c. Rumbia/bambu
5. Terletak dimana tempat tinggal anda?
a. Perkotaan
b. Pinggiran kota
c. Pedesaan
6. Apa jabatan orang tua anda dimasyarakat?
a. Perangkat desa
b. Tokoh masyarakat
a. Sarjana c. Sekolah dasar
b. Sekolah menengah
8. Apa pendidikan terakhir ibu anda?
a. Saijana c. Sekolah dasar
b. Sekolah menengah
9. Apa pendidikan terakhir saudara-saudara anda?
a. Sarjana c. Sekolah dasar
b. Sekolah menengah
10. Termasuk dalam golongan apa keluarga anda?