• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONONIIORANG TUA DENGAN PRESTASIBELAJAR SISWA SMA NEGER11PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONONIIORANG TUA DENGAN PRESTASIBELAJAR SISWA SMA NEGER11PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2006"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONONIIORANG TUA

DENGAN PRESTASIBELAJAR SISWA SMA NEGER11PABELAN

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2006

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Dalam Ilmu Tarbiyah

M UHAM AD AGUS INDR^YATNO N IM : 114 03 009

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

(2)

Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m a il: administrasi@ stainsalatiga.ac.id

Drs. Imam Baihaqi, M.Ag

DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 3 eksemplar

Hal : Naskah skripsi

Saudara MUHAMAD AGUS INDRIYATNO

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu'alaikum, wr, wb

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya,

maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : MUHAMAD AGUS INDRIYATNO

NIM : 114 03 009

Progdi : Tarbiyah / PAI

Judul : HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI

ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

SMA NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG

Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu'alaikum, wr, wb

Salatiga. 24 Februari 2006 Pembimbing

(3)

S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara : MUHAMAD AGUS INDRIYATNO dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 03 009 yang beijudul : "HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2006", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu, 4 Maret 2006

yang bertepatan dengan tanggal 4 Safar 1427 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

4 Maret 2006 M Salatiga, ---4 Safar 1---427 H

(4)

^ J ^

( J A

Barang siapa mempunyai kgmauan p a sti adajaCan

Jfati manusia yang seCafu ingat pada jU dah hatinya

akgn tentram, cCamai, 6afiagia dunia afifiirat 6egitu

juga i^an yang 6eracCa d i daCam air yang 6ersiH dan

jernih

(5)

Shripsi ini penuCis persemhahhgn untufc

1. jlyahanda tercinta Muhsinun (aRnarhum), dan l6unda atas

perjuangannya dengan cucuran keringat, 6antingan tufang, hgRmah

doa dan £asih sayangnya. Yang sehaRi mem6im6ing, mendo'ahgn dan

mem6eri^gn segaCanya 6ai

£

moraC maupun sprituaC hagi h.efancaran

studyf&, semoga JidaH senantiasa meridhoinya.

2. Istri^u tercinta ‘E m aw ati yang seCaCu senantiasa mendampingi daCam

headaan suhg maupun duhg.

3.

Jina^u tercinta IqSaC Naufaf

Maufana

yang teCah memherihgn

inspirasi untuf^segera menyeCesaihgn shpipsi ini

4. J id i^ a d i^ u tersayang (<Eni, tH^aha6, <Dewi dan Imania) yang sefaCu

mem6erihgn

dorongan

dan duhungannya ({epada penuRs.

5. “

Kawan seihgt tad dafam menempuh huCiah di 6anghu 6e(as (PJ4I

Ehstensi anghgtan 2003.

6. SpesiaC Mhah Tghung Mashuri dan Mhah (Putri yang sefaCu

menyayangi dan mendo'abgn dafam setiap fangbghbu

7. %awan securdat <Rifai dan Naim yang teCah 6anya

£

memSeribgn

dubungan dan masubgnnya.

8. (Buat beCuarga 6esar 'EXJT.COM" (Dhasir, Mas J4ref, Mas Cjondrong,

M as A Re, Saberu) yang menjadi tempat pengetiban sbripsi ini, than

£

you very much

Xehersamaan bjta dihari bemarin abgn sangat 6erarti 6agi hehidupan Rita

(6)

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb yang

Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai

keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis

mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa

terselesaikan.

Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi

Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin

Sebdgai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini

bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat.

Akhimya dengan berbekal kekudtan serta kemauan dan bantuan dari berbagai

pihak, maka terselesaikanlah skripsi yang sederhanan ini dengan judul "Hubungan

Antara Status Sosial Ekonomi Ofaiig Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa SMA

Negeri I Pabelan Kab. Semarang" Dengah terbentuknya skripsi ini, penulis

ucapkail terima kasih yang tiada tarahya kepada :

1. Bapak Drs. Badwan, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Drs. Kastolani, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi.

3. Drs. Imam Baihaqi, M.Ag, selaku pembimbing yang senantiasa sabar

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

4. Bapak Drs. Agus Sudiyatno, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1

Pabelan yang telah memberikan ijin penelitian.

5. Bapak Taufiqurrahman, S.Ag yang telah banyak membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu tercinta dan semua anggota keluarga yang selalu memberikan dorongan,

fasilitas dan do'anya sehingga kuliah ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Karyawan Perpustakaan STAIN Salatiga yang telah menyediakan fasilitasnya.

(7)

menjadi tempat dalam pengetikan skripsi ini, thank you very much.

Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT

mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat

ganda. Amin.

Akhimya penulis juga menyadari bahwa skripsi ihi masih banyak

kekurangan atau bahkan jauh dari kesempumaan. Oleh karena itu saran dan kritik

yang membangun uiituk kesempumaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa

senang hati dan terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan

bagi pembaca pada umumnya.

Amin - aminyarobbal ’alamin

Salatiga, Februari 2006 Penulis

Muhamad Agus Indrivatno

114 03 009

(8)

HALAMANJUDUL... i

HALAMANNOTAPEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTARISI... viii

F. Indikator Masing-Masing Variabel... 7

G. Metode Penelitian... 8

H. Sistematika Penulisan Skripsi... 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua... 13

1. Pengertian Status Sosial Ekonomi Orang Tua... 13

2. Cara Memperoleh Status... 15

3. Akibat adanya Status... 15

4. Klasifikasi Kelas Sosial... 17

B. Prestasi Belajar Siswa di Sekolah... 19

1. Pengertian Prestasi Belajar... 19

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Prestasi... 22

(9)

dengan Prestasi Belajar Siswa... 23

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMAN 1 Pabelan... 25

B. Daftar Tentang Status Sosial Ekonomi dan Prestasi Siswa

di Sekolah... 30

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Data Pertama... 36

B. Analisis Uji Hipotesis... 47

C. Analisis Lanjutan... 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 52

B. Saran-Saran ... 53

C. Penutup... 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(10)

TABEL I DAFTAR GURU DAN KARYAWAN SMA NEG ERI1

PABELAN KABUPATEN SEMARANG... 26

TABEL II DAFTAR SARANA DAN PRASARANA... 29

TABEL III DAFTAR NAMA RESPONDEN... 30

TABEL IV DAFTAR JAWABAN ANGKET STATUS SOSIAL

EKONOMIORANG TUA... 32

TABEL V ANGKET PRESTASI BELAJAR SISWA... 33

TABEL VI NILAI ANGKET STATUS SOSIAL EKONOMI

ORANG TUA... 37

TABEL VII NILAI DAN NOMINASI STATUS SOSIAL EKONOMI

ORANG TUA... 39

TABEL VIII FREKUENSI DAN PROSENTASE TINGKAT STATUS

SOSIAL EKONOMI ORANG TUA... 41

TABEL IX NILAI RATA-RATA RAPORT PRESTASI BELAJAR

SISWA... 42

TABEL X NILAI DAN NOMINASI PRESTASI BELAJAR

SISWA... 44

TABEL XI FREKUENSI DAN PROSENTASE TINGKAT

PRESTASI BELAJAR SISWA... 46

TABEL XII PERSLAPAN UNTUK MENCARIANTARA STATUS

SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN

PRESTASI BELAJAR SISWA... 47

(11)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan proses yang melibatkan berbagai unsur dan kondisi

yang keberhasilannya tidak hanya tergantung oleh faktor-faktor yang berasal

dari luar diri seseorang itu, tidak sedikit orang yang memiliki intelegensi yang

cukup tinggi, namun mengalami kegagalan dalam studi. Hal ini tidaklah

mengherankan karena faktor-faktor lain yang semestanya dapat mendukung

dalam memberikan semangat belajar tidak berfungsi sebegaimana mestinya,

sehingga prestasi belajamya menurut.

Pengaruh keluarga terhadap pendidikan anak berbeda-beda sebagian

keluarga atau orang tua mendidik anak-anaknya menurut pendidikan modem,

sebagian lagi masih menganut pendidikan yang kuno atau kolot, karena tiap-

tiap keluarga berbeda-beda ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang

keluarga kecil, ada keluarga besar, ada keluarga yang selalu memperhatikan

pendidikan anaknya, ada yang tidak, ada keluarga yang selalu diliputi rasa

tenang tentram, ada pula yang selalu cekcok atau gaduh. Dengan sendirinya

keadaan dalam keluarga yang bermacam-macam coraknya itu akan membawa

pengaruh berbeda-beda pula terhadap pendidikan.1

Pada hakekatnya keluarga merupakan bentuk masyarakat terkecil yang

mendasar dalam pendidikan anak, sekolah sebagai lembaga pendidikan

1 Drs. M. Ngalim Purwanto, MP, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya (1987) hal. 87.

(12)

formal, hakekatnya merupakan lembaga yang mendapat kepercayaan dari

orang tua untuk mendidik anak-anaknya dan tanggung jawab yang terbatas

sesuai dengan fungsi dan tujuan lembaga pendidikan. Anak sebagai dambaan

orang tua merupakan am an ah Allah yang harus dipertanggungjawabkan. Anak

mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan dari orang tuanya untuk

mengembangkan kemampuan dasar atau fitrahnya yang akan berguna bagi

kelangsungan hidup.

Orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga untuk

mendidik agar menjadi anak yang berprestasi di sekolah-sekolah, orang tua

harus dapat memperhatikan dan dapat memenuhi kebutuhan rohani dart

jasmani. Orang tua mempunyai kedudukan yang penting dihadapan anak,

mereka adalah orang pertama dan utama yang dikenal anak. Prestasi belajar si

anak di sekolah bukan semata-mata merupakan hasil proses belajar di sekolah

saja melainkan ditunjang dari peran orang tua di rumah. Peran pendidikan

yang memadai kebutuhan fisik maupun psikis terpenting, karena pendidikan si

anak tidak semata-mata hanya ditentukan oleh sekolah saja, akan tetapi

pendidikan itu juga diperoleh dari orang tua atau keluarga. Karena perhatian

orang tua sangat mendukung atau mem bantu orang tua kemungkinan besar

semangat anak didalam belajar dapat meningkatkan dan menghasilkan baik.

Dalam surat An-Nisa' a y at: 9

(13)

hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (Surat An-Nisa')2

Ayat di atas mengisyaratkan tentang tanggungjawab yang besar dari

orang tua terhadap masa depan anaknya, oleh karena itu keluarga (orang tua)

sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak, pola

fikir anak, dalam aktifitas dan semangat belajar disetiap waktu.

Kaitannya dengan pembahasan pendidikan, kalau dikaitkan dengan

status sosial ekonomi orang tua tentunya berpengaruh juga, antara orang tua

yang mempunyai kedudukan dengan tidak mempunyai kedudukan, antara

orang tua yang berekonomi yang mapan dengan orang tua yang berekonomi

rendah.

Berdasarkan uraian di atas diperlukan penelitian untuk mengetahui ada

atau tidaknya perbedaan status sosial ekonomi orang tua. Dari pemikiran

tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian.

B. Penegasan Istilah

Untuk memperjelas serta menghindari salah pengertian yang mungkin

timbul dalam memahami judul di atas, maka penulis memberikan istilah

sebagai berikut:

1. Hubungan

Hubungan artinya keterkaitan antar hal yaitu antara status sosial

ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Pabelan

Kab. Semarang

(14)

2. Status Sosial ekonomi

Status : 1) Posisi dalam suatu hirarki, 2) suatu wadah bagi hak dan

kewajiban, 3) aspek statis dari peranan, 4) prestise yang dikaitkan dengan

sesuatu posisi, 5) Jumlah peranan ideal dari seseorang (status: kedudukan)3

Sosial adalah suatu segala sesuatu yang mengenai atau berkaitan

dengan masyarakat dan diantara aspek-aspek sosial meliputi tingkah laku,

kebutuhan mated, aturan-aturan.4

Status sosial ekonomi adalah posisi relatif dalam masyarakat yang

ditentukan oleh pekerjaan, penghasilan dan kuantitas pendidikan5

3. Orangtua

Orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu

keluarga, yang dalam penghidupan sehari-hari disebut dengan ibu bapak.6

Mereka inilah yang terutama dan utama memegang peranan dalam

kelangsungan hidup suatu keluarga, walaupun yang berperan untuk

bertanggung jawab dalam keluarga itu hanya ada seorang bapak saja atau

seorang ibu saja.

4. Prestasi

Prestasi adalah: hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

sebagainya.7

3 Soeijono Soekanto, Kamus Sosiologi Edisi Barn, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993, HLM. 480

4 WJS. Perwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982, him 961.

5 Kartini kartono dan Daligu, Kamus Psikoiogi, CV Pionir Jaya, Bandung, 2000, him. 467 6 Tamrin Nasution dan Nur Halijah Nasution, Peranan Orang Tua dalam Meningatkan Prestasi Belajat, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1985, him. 1.

7 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, him. 768

y

(15)

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri

seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang barn berkat

pengalaman dan latihan. "Belajar adalah berusaha (berlatih dan

sebagainya) supaya mendapat suatu kepandaian".

Dalam penelitian ini prestasi belajar siswa di sekolahan

dilambangkan dalam buku raport siswa dengan nilai rata-rata 7, dan

didukung dengan perilaku-perilaku siswa dalam melaksanakan tugas

sebagai pelajar.

5. Siswa atau murid

Yang akan dijadikan subyek yaitu siswa-siswi SMA Negeri 1

Pabelan Kabupaten Semarang.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang hendak

diteliti adalah:

1. Bagaimanakah status sosial ekonomi orang tua siswa SMA Negeri 1

Pabelan Kabupaten Semarang.

2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa di sekolah SMA Negeri 1 Pabelan

Kabupaten Semarang.

3. Adakah pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi

(16)

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

a. Uhtuk mengetahui bagaimana status sosial ekonomi orang tua siswa

SMA Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang.

b. Utttuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa di sekolah SMA

Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang.

c. Untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orang tua

dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Pabelan Kabupaten

Semarang

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasilnya dapat menjadikan

masukan bagi orang tua, agar selalu lebih memberikan perhatian

kepada anak-anaknya.

b. Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasilnya menjadikan

masukkan bagi siswa bagaimana mereka untuk saling berlomba dalam

peningkatan prestasi belajamya.

c. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk

menerapkan dan mengembangkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di

(17)

LANDASAN TEORI

A. Status sosial ekonomi orang tua

1. Pengertian status sosial ekonomi

Status sosial ekonomi adalah posisi relatif individu ditengah

masyarakat, beberapa faktor yang mendukung status sosial ekonomi

adalah profesi, pendapatan, tempat dan ongkos tempat tinggal dan sanak

keluarga.1

Menurut doktrin Hartini status sosial merupakan puncak

kemampuan atau prestasi umum yang dimiliki oleh seseorang di tengah-

tengah masyarakat.2

Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosial masing-

masing. Status merupakan perwujudan atau mencerminkan dari hak dan

kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status sosial pula disebut

sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok

masyarakatnya.

Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam

kedudukan atau status, seperti anak, istri, suami, ketua RT, ketua RW,

camat, lurah, kepala sekolah, guru dan sebagainya.

1 James P. Caplin, Kamus Lengkap Psikologi, peneijemah Kartini Kartono, id.I, Cet-1, Rajawali, Jakarta, 1989, him. 472.

2 Hartini G. Kantasa Poetra, Kamus Sosiologi dan Kependudukan, Bumi Aksara, 1992, him. 404.

(18)

Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam pelapisan masyarakat

(status) dan peranan {role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam

pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok

memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial.

Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal

balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan

antara individu dan masyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi

seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat.3

2. Cara memperoleh status

Cara-cara individu memperoleh status atau kedudukan adalah

sebagai berikut:

a. Ascribed status adalah kedudukan yang diperoleh secara otomatis

tanpa usaha. Setatus ini sudah diperoleh sejak lahir.

Contoh : Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan

b. Achieved status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan

sengaja.

Contoh : Kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, Dokter,

Insinyur, Gubemur, Camat, Ketua OSIS dan lain-lain.

c. Assignea status merupakan kombinasi dari perolehan status secara

otomatis dan status melalui penghargaan secara otomatis dan status

3 Arif Heriyanto C, Kelas Sosial, Status Sosial, Peranan Sosial, dan Pengaruhnya,

_______________ - diakses 9 Februari 2006.

(19)

melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa

peijuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat.4

3. Akibat adanya status sosial

Kadang kala seseorang / individu dalam masyarakat memiliki atau

lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status

yang dimilikinya tersebut berlawanan akan teijadi benturan atau

pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan

konflik status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang

adalah timbulnya konflik status.

Macam-macam konflik status:

a. Konflik status bersifat individual

Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri.

Contoh : - Seorang wailita menlilih meneruskan sebagai wanita karier

atau ibu rumah tangga.

- Seseorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau

bekeija.

b. Konfilik status antar individu:

Konflik status yang teijadi antara individu yang satu dengan yang lain,

karena status yang dimilikinya.

Contoh : - Perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga.

4 ibid

- Tono berantem dengan Tomi gara-gara sepeda motor yang

(20)

c. Konflik status antar kelompok:

Konflik kedudukan atau status yang teijadi antara kelompok yang satu

dengan kelompok yang lain.

Contoh : Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan

dengan peraturan departemen yang lain. DPU (Dinas

Pekeijaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap

jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN

(Perusahaan Listrik Negara) yang melubangi jalan ketika

membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat

jaringan baru tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan

TELKOM karena merusak jaringan telpon dan dengan

PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena

membocorkan pipa air. Keempat instansi tersebut akan

saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing-

masing.5

4. Klasifikasi Kelas Sosial

Pembagian kelas sosial terdiri dari 3 bagian yaitu:

a. Berdasarkan status ekonomi

1) Aristoteles membagi masyarakat secara ekomomi menjadi kelas

atau golongan;

(21)

- Golongan sangat kaya, merupakan kelompok terkecil dalam

masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan

bangsawan.

- Golongan kaya, merupakan golongan yang cukup banyak

terdapat di dalam masyarakat, mereka terdiri dari para

pedagang, dan sebagainya.

- Golongan miskin, merupakan golongan terbanyak dalam

masyarakat, mereka kebanyakan rakyat biasa.

2) Karl Marx jUga membagi masyarakat menjadi tiga golongan,

yakni:

a) Golongan kapitalis atau borjuis: adalah mereka yng mengUasai

tanah dan alat produksi.

b) Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.

c) Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah

dan alat produksi. TermasUk didalamnya adalah kaum buruh

atau pekerja pabrik.

Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke

golongan kapatilas karena dalam kenyataan golongan ini adalah

pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataan

hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis

atau borjuis dan golongan proletar.

3) Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi

(22)

a) Kelas sosial atas lapisan atas (Upper-upper class)

b) Kelas sosial atas lapisan bawah (Lower-upper class)

c) Kelas sosial menengah lapisan atas (Upper-midlle class)

d) Kelas sosial menengah lapisan bawah (Lower-midlie class)

e) Kelas sosial bawah lapisan atas (Upper-upper class)

f) Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah (Lower-lower

class)

Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum profesional

Kelas sosial keempat : pegaWai pemerintah, kaum seni

profesional, supervisor, pengaijin

terkemuka

Kelas sosial kelima : pekeija tetap (golongan pekerja)

Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap, pengangguran,

burtih musiman, orang bergantung pada

tunjangan.

4) Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:

a) Kelas puncak (top class)

b) Kelas menengah berpendidikan (academic middle class)

Kelas menengah ekomomi (economic middle class)

c) Kelas pekerja (working andformensclass)

d) Kelas bawah (underdog class) .6

(23)

b. Berdasarkan Status sosial

Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam

penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota

masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang

tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena

memiliki status sosial rendah.7

B. Prestasi belajar siswa di sekolah

1. Pengertian prestasi belajar

Kata prestasi berasal dari Belanda yaitu “Prestatie” kemudian

dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi belajar yang berarti hasil usaha.8

Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan

kegiatan antara lain dalam bidang kesenian, olah raga, dan pendidikan,

khususnya pengajaran.

Wittig dalam bukunya Psychologi o f learning mendefinisikan

tentang belajar. Bahwa belajar adalah perubahan yang relatif menetap

yang teijadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu

organisme sebagai hasil pengalaman.9

Jadi pretasi belajar itu merupakan suatu masalah yang bersifat

parental dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang

7 Ibid

8 Zaenal Arifin, Evaluasi Intruksional, Prinsip - Tehnik - Prosedural, Remaja K.arya Bandung, 1988, him. 3

(24)

kehidupannya manusia pada tingkat dan jenis tertentu yang dapat

memberikan kepuasan tertentu pada manusia khususnya yang berada

dibang ku sekolah. Prestasi belajar semakin terasa penting untuk

dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fiingsi utama, antara lain:

a. Pretasi balajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai anak didik.

b. Prestasi belajar lambang pemuasan hasrat ingin tahu, hal ini didasarkan

atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini

sebagai tendensi keingintahuan (couristy) dan merupakan kebutuhan

umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu

program pendidikan.

c. Prestasi belajar sebagai bahan in formas i dan inovasi pendidikan,

Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong

bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan tehnologi,

dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan

mutu pendidikan.

d. Pretasi belajar sebagai indikator intern dan ekstem dari suatu institusi

pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat

dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan.

Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan

kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstem dalam arti

bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dapat dijadikan indikator

(25)

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) anak

didik. Dalam proses belajar mengajar anak didiklah yang diharapkan

dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan

dalam kurikulum.10 11

Dalam ayat suci Al-Qur'an surat An-Ankabut ayat 43 yang

berkenaan dengan orang-orang yang memiliki prestasi belajar:

Artinya : Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (QS. An-K abut: 43)n

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi

Berbeda-bedanya kemampuan merupakan salah satu faktor yang

menyebabkan berbeda-beda prestasi. Faktor-faktor lain yang berpengaruh

ialah:

a. Faktor internal, seperti motivasi dan keyakinan

1) N.Ach (need fo r achievement) ialah dorongan atau motif untuk

berprestasi. N.Ach adalah suatu motif intristik untuk mencapai

dalam hal tertentu.

2) Takutgagal

Takut gagal, yang acapkali berupa perasaan cemas seperti apabila

menempuh ujian, mempelajari sesuatu yang baru atau memecahkan

masalah yang sulit, dapat mengganggu keberhasilan dalam

berprestasi.

10 Zaenal Arifin, Op. cit, him 4

(26)

3) Takut sukses

Takut sukses mungkin lebih karakteristik pada wanita ketimbang

pria. Apabila cukup kuat, takut sukses, itu dapat merongrong

N.Ach seseorang dan melahirkan perasaan-perasaan negatif

terhadap prestasi yang baik.

Disamping motif-motif tersebut, ada faktor lain yang juga

memainkan peranan dalam berprestasi itu: faktor yang dimaksud

adalah persepsi seseorang terhadap prestasinya. Hal ini berkait dengan

kombinasi empat faktor: kemampuan, usaha, sukamya tugas dan

keberuntungan atau nasib baik. Misalnya apabila seseorang berhasil

dan keberhasilan itu dikaitkan dengan kemampuan dan usaha (bukan

dengan mudahnya tugas atau dengan keberuntungan), maka ia akan

optimis dan percaya diri untuk menghadapi tugas-tugas berikutnya.

b. Faktor ekstemal

Telah disinggung di muka bahwa kemampuan dan usaha sangat

berpengaruh terhadap prestasi remaja; demikian juga halnya dengan

kesempatan dan faktor-faktor situasional. Banyak perbedaan dalam

prestasi akademik (atau prestasi dalam pekeijaan) bukan disebabkan

oleh berbedanya kemampuan atau pun motif, tetapi karena berbedanya

lingkungan tempat kemampuan dan motif itu ditunjukkan. Lingkungan

sekolah misalnya, amat bervariasi; gedungnya, fasilitas fisik lainnya,

(27)

memperkaya pengetahuan, suasana kelasnya, disiplinnya, kualitas dan

penghasilan guru-gurunya.

Kualitas lingkungan keluarga; ada tidaknya pesawat TV,

kamus, ensiklopedi, surat kabar, almari es dan sebagainya, sangat

berkaitan dengan tingkat prestasi akademik para remaja.12

C. Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi

belajar.

Kedudukan atau status menentukan posisi seseorang dalam struktur

sosial, yakni menentukan hubungannya dengan orang lain, misalnya apa yang

diharapkan oleh suami dari isterinya, apa yang diharapkan majikan dan

pekerjaan pegawainya, bagaimana orang tua atau guru memperlakukan

anaknya. Status atau kedudukan menentukan kelakuan orang tertentu.

Tingkat pendidikan tertinggi yang diperoleh seseorang digunakan

sebagai indeks kedudukan sosialnya, menurut penelitian memang terdapat

korelasi yang tinggi antara kedudukan sosial seseorang dengan tingkat

pendidikan yang telah ditempuhnya. Walaupun tingkat seseorang tidak dapat

diramalkan sepenuhnya berdasarkan pendidikannya, namun pendidikan tinggi

bertalian erat denga status sosial ekonomi yang tinggi. Ini tidak berarti bahwa

pendidikan tinggi dengan sendirinya menjamin status sosial ekonomi yang

tinggi.

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi

belajar siswa antara lain terjadi oleh sebab anak golongan rendah kebanyakan

12 M. Dimyati Mahmud, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan, Edisi I,

(28)

tidak melanjutkan pelajarannya keperguruan tinggi. Orang yang termasuk

golongan berstatus sosial ekonomi tinggi akan beraspirasi agar anaknya

menyelesaikan perguruan tinggi. Jabatan orang tua, jumlah dan sumber

pendapatan, daerah tempat tinggal, tanggapan masing-masing tentang status

sosialnya, dan lambang-lambang lain yang berkaitan dengan status sosial

ekonomi ada kaitannya dengan tingkat prestasi belajar siswa. Orang tua yang

berkedudukan tinggi, yang telah bergelar akademis, yang mempunyai

pendapatan besar, tinggal dirumah gedung besar di daerah elit, merasa dirinya

termasuk golongan sosial atas, akan mengusahakan anaknya masuk universitas

Untuk memperoleh gelar akademis, sehingga memperoleh prestasi yang tinggi.

Sebaliknya anak yang orang tuanya buta huruf, mencari nafkahnya sebagai

buruh, tinggal di gubug kecil dan harus jalan kaki, tak dapat diharapakan akan

berusaha agar anaknya memperoleh prestasi.

(29)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMA Negeri 01 Pabelan Kabupaten Semarang

1. Sejarah dan letak geografis

SMA Negeri 1 Pabelan terletak di Desa Semowo, Kec. Pabelan

Kab. Semarang yang berjarak ± 30 km dari pusat Pemerintahan kabupaten

di Ungaran. SMA ini diresmikan dan mulai berfungsi sebagai tempat

proses belajar mengajar pada tahun 1997. Sekolah ini didirikan untuk

menampung para lulusan SMP atau MTsN yang ingin melanjutkan

pendidikan ke jenjang sekolah menengah yang berada didaerah - daerah

yang masih jauh dari pusat kota.

Pada awalnya, sekolah ini oleh pemerintah akan didirikan di

lokasi yang berdekatan dengan kantor Kecamatan Pabelan yang

merupakan jalur lalu lintas kota Salatiga - Kabupaten Grobogan, dengan

pertimbangan mudah teijangkau oleh masyarakat. Melihat hal ini, para

pemuka masyarakat di Kecamatan Pabelan meminta kepada pemerintah

untuk mengganti lokasi SMA Pabelan ini ke lokasi yang lain yang

dianggap lebih bisa membuat sekolah ini menampung warga masyarakat

Kecamatan Pabelan. Akhimya sekolah inipun berdiri di areal tanah yang

terletak di desa Semowo Kecamataan Pabelan Kabupaten Semarang.

Lokasi ini, dianggap lebih strategis karena dapat dijangkau banyak siswa

(30)

yang tinggal di daerah-daerah yang bisa dikatakan terpencil atau jauh dari

perkotaan untuk melanjutkan sekolah.

2. Keadaan guru, karyawan

Untuk mengenal guru atau pendidik, karyawan adalah sangat perlu

untuk mengenal nama, pendidik, jabatan mata pelajaran dan kelas yang

diampu.

TABELI

DAFTAR GURU DAN KARYAWAN SMA NEGERII PABELAN KABUPATEN SEMARANG

No NAMA/NIP GOL JABATAN SASARAN TUGAS

1. Drs. Agus Sudiyatno

NIP 131845973

IV a Guru Pembina Kep. Sek

2. Sudaryanto, S.Pd.

NIP 131679721

III c Guru Dewasa Wali Kelas II.4

3. Drs. Parjono

NIP132195469

m b Guru Madya Tk.I Wali Kelas II.2

4. M. Taufiqur Rahman, S.Ag.

NIP 132196077

m b Guru Madya Tk.I Wali Kelas 1.1

5. Drs. Arief Nurcahya

NIP 132191046

III b Guru Madya Tk.I Wali Kelas 1.2

6. Dra. Wahyu Purwaningsih

NIP 132196165

m b Guru Madya Tk.I Wali Kelas III IPS. 1

7. Drs. Muh Towil

NIP 132199921

m b Guru Madya Tk.I Wali KelasIII IPS. 13

8. Drs. Sutijan

NIP 132201493

m b Guru Madya Tk.I Waka. Humas

9. Trubus, S.Pd.

NIP 132190465

m b Guru Madya Tk.I Waka Sarpras

(31)

3. Struktur organisasi

SMA Negeri I Pabelan ini adalah sekolah yang mengalami

perkembangan cukup pesat sehingga tidak mungkin mampu ditangani

perorangan karena itu sudah barang tentu memerlukan adanya suatu

organisasi untuk mengatur dan mengelola SMA Negeri I Pabelan ini,

untuk kelanjutan jalannya kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Sekolah yang

menjadi sentral figur yang pertama dan yang mengelola semua sektor yang

ada di SMA Negeri I Pabelan, juga dibawah ketua ada seksi-seksi yang

(32)

4. Sarana dan prasarana

Dari perkembangan SMA Negeri I Pabelan Sejak berdiri sampai

sekarang, sarana dan prasarana yang dimiliki adalah sebagai berikut:

TABELII

Kepala Sekolah 1 32 V

Guru 1 64 V

Kantin Kopsis 1 16 V

(33)

B. Daftar tentang status sosial ekonomi dan prestasi siswa di sekolah

1. Daftar nama responden

TABEL III

DAFTAR NAMA RESPONDEN

No Nama Responden Jenis Kelamin Kelas

1 Agung Prasetyo L XI.IPS.l

2 Agus Salim L XI.IPS.1

3 Agus Tarwiji L XI.IPS.l

4 Ahmad M.M. L XI.IPS.l

5 Amrul M. L XI.IPS.1

6 Arif Dedi S. L XI.IPS.l

7 ArifKumiawan L XI.IPS.l

8 Bagas Novianto L XI.IPS.1

9 Bambang Eko L XI.IPS.1

10 Darmiati P XI.IPS.l

11 Diah Wahyu N. P XI.IPS.1

12 Didik Sudiyanto L XI.IPS.1

13 Fani Irawan L XI.IPS.1

14 Fitri Eliyana P XI.IPS.l

15 Galih S. W. L XI.IPS.1

16 Heru Cahyono L XI.IPS.l

17 Fleru Eko W. L XI.IPS.l

18 Indah P. P XI.IPS.1

19 Indriyanti P XI.IPS.l

20 Jaya Winamo L XI.IPS.l

21 M. Ardani L XI.IPS.1

22 M. Miftahul L XI.IPS.l

23 Muhyidin L XI.IPS.1

24 Mulyanto L XI.IPS.l

25 Puji Astuti P XI.IPS.l

26 Pumamasari P XI.IPS.1

27 Siti Walidah A. P XI.IPS.l

(34)

29 Slamet Faozi L XI.IPS.l

30 Sri Rahayu P XI.IPS.1

31 Sumedi L XI.IPS.1

32 Susi Susanti P XI.IPS.l

33 Tri Wulansari P XI.IPS.l

34 Triyono L XI.IPS.1

35 Umi Basiroh P XI.IPS.l

36 Umiasih P XI.IPS.l

37 Yuni Sukowati P XI.IPS.l

38 Widodo Arif. L XI.IPS.l

39 Winarti P XI.IPS.2

40 Wisnu Irawan L XI.IPS.2

2. Daftar tentang jawaban angket status sosial ekonomi orang tua

Adapun hasil penyebaran angket dapat dilihat dari tabel berikut:

TABELIV

(35)
(36)

3. Dafiar nilai rata-rata raport prestasi belajar siswa disekolah

Adapun hasil nilai rata-rata raport dapat dilihat dari tabel berikut:

(37)

No Nama Responden

IVomer Item Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A B C

23 DidiS b b b a a b a b b a 4 6 0

24 Fitri Eliana c b c a b b b b b c 1 6 3

25 Hern Cahyono c c c a b b b b c b l 5 4

26 Idriyanti b b b a b a b b b a 3 7 0

27 Muhyidin b b b b a b a a b b 3 7 0

28 Puji Astuti b b a b b a b b b b 2 8 0

29 Slamet F a b b a a a a a a a 8 2 0

30 Sri Rahayu b b a b b a a a b b 4 6 0

31 Agus Susanto c c c b c b c b b b 0 5 5

32 AgilH c c b c b c b c b c 0 4 6

33 Ana Rahmawati b b a b b a b b b a 3 7 0

34 Diah S b b b a b b b b b b 1 9 0

35 Dwi Pumomo b b a b a b b b b b 2 8 0

36 Emi Lestari b a b a b b a b b a 4 6 0

37 Nur Kholid b c b c a a a a b b 4 4 2

38 NurmaN c c c b c c b b b b 0 5 5

39 Setyo S b c b b b a b b b c 1 7 2

(38)

A. Analisa Data Pertama

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara status sosial ekonomi

orang tua dengan prestasi belajar siswa di sekolah, maka data yang telah

diperoleh akan dianalisis dengan analisis statistik, karena data yang terkumpul

berjumlah banyak dan bersifat kualitatif, adapun dalam menganalisis data

tersebut menggunakan teknik korelasi product moment, yang rumusnya

sebagai berikut:

A Exy-(Ex)(ly)

Keterangan:

rxy : Koefisiensi korelasi product moment antara variabel x dan

variabel y

Ix y : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

Ex : Jumlah skor x

Sv : Jumlah skor y

N : Jumlah obyek yang diteliti

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tabel nilai status sosial

ekonomi orang tua, nilai rata-rata raport prestasi belajar siswa di sekolah dan

tabel kerja untuk mencari koefesien korelasi antara variabel status sosial

ekonomi orang tua dan prestasi belajar siswa di sekolah.

(39)

1. Analisa data tentang status sosial ekonomi orang tua

Data perhatian orang tua diperoleh dari penyebaran angket yang

terdiri dari 1 pertanyaan disediakan 3 altematif jawaban dengan bobot nilai

sebagai berikut:

a. A ltem atif jaw aban A, mem iliki nilai 3

b. A ltem atif jaw aban B, mem iliki nilai 2

c. Altematif jawaban C, memiliki nilai 1

TABEL VII

NILAI ANGKET STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

(40)

No

Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:

Untuk status sosial ekonomi orang tua, dengan jumlah 10 item di

ketahui nilai tertinggi 28 dan terendah 11, maka berdasarkan rumus

(41)

berikut:

- 25-28 katagori status sosial orang tua tinggi dengan nominasi A

- 17-22 katagori status sosial orang tua sedang dengan nominasi B

- 11-16 katagori status sosial orang tua rendah dengan nominasi C

TABEL V III

NILAI DAN NOMINASI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

(42)

No.

Dari tabel di atas dapat diketahui komparasi status sosial ekonomi

orang tua adalah untuk nilai pada kategori tinggi (A) 2 siswa, kategori

sedang (B) 23 siswa dan untuk kategori rendah (C) 15 siswa.

Sedangkah untuk menghitung prosentase menggunakan ramus

sebagai berikut:

P = — xl00%

N

Keterangan :

P = prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden

a. Untuk tingkat status sosial ekonomi orang tua dalam kategori tinggi,

mendapatkan nilai A sebanyak 2 siswa.

P = — x 100% 40

(43)

b. Untuk tingkat status sosial ekonomi orang tua dalam kategori sedang,

mendapatkan nilai B sebanyak 23 siswa

P = — xl00%

40

= 57.5 %

c. Untuk tingkat status sosial ekonomi orang tua dalam kategori rendah,

mendapatkan nilai C sebanyak 15 siswa

P = — xl00%

40

= 37.5 %

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel sebagai berikut

TABELIX

FREKUENSI DAN PROSENTASE TINGKAT STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 2 3 - 2 8 2 5%

2 Sedang 1 7 -2 2 23 57.5 %

3 Rendah 1 1 -1 6 15 37.5 %

Jumlah 40 100

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi

orang tua siswa pada kategori tertinggi 5 %, kategori sedang 57.5 % dan

kategori rendah 37.5 %.

Dari prosentase status sosial ekonomi tersebut di atas menunjukkan

bahwa frekuensi tertinggi adalah kategori sedang sebanyak 23 siswa

(44)

orang tua siswa kelas II SMA N I Pabelan Tahun Pelajaran 2005-2006

dalam ketegori sedang.

2. Analisa data tentang prestasi belajar siswa

Data prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil rata-rata nilai raport

dengan bobot nilai sebagai berikut:

a. A, memiliki nilai 3

b. B, memiliki nilai 2

c. C, memiliki nilai 1

TABEL X

NILAI RATA-RATA RAPORT PRESTASI BELAJAR SISWA

(45)

NO.

Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:

- Untuk prestasi belajar siswa, dengan jumlah nilai rata-rata raport di

ketahui nilai tertinggi 73 dan terendah 57, maka berdasarkan rumus

(46)

, (X t-X r)+ 1

Dengan interval 5 maka dapat diketahui kelas intervalnya adalah sebagai

berikut:

- 68-73 katagori prestasi belajar siswa tinggi dengan nominasi A

- 63-67 katagori prestasi belajar siswa sedang dengan nominasi B

- 57-62 katagori prestasi belajar siswa rendah dengan nominasi C

TABEL XI

NILAI DAN NOMINASI PRESTASI BELAJAR SISWA

(47)

No.

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata raport adalah urttilk

nilai pada kategori tinggi (A) 13 siswa, kategosi sedang (B) 16 siswa dan

untuk kategori rendah (C) 11 siswa.

Sedangkah untuk menghitung prosentase menggunakan rumus

sebagai berikut:

P =— xl00%

N

Keterangan :

P = prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

(48)

a. Untuk tingkat prestasi belajar siswa dalam kategori tinggi,

mendapatkan nilai A sebanyak 13 siswa.

P = — xl00% 40

= 32.5 %

b. Untuk tingkat prestasi belajar siswa dalam kategori sedang,

mendapatkan nilai B sebanyak 16 siswa

P = — x 100% 40

= 40 %

c. Untuk tingkat prestasi belajar siswa dalam kategori rendah,

mendapatkan nilai C sebanyak 11 siswa

P = — xl00% 40

= 27.5 %

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel sebagai berikut

TABEL XII

FREKUENSI DAN PROSENTASE TINGKAT PRESTASI BELAJAR SISWA

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 68-73 13 32.5 %

2 Sedang 63-67 16 40%

3 Rendah 57-62 11 27.5 %

(49)

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa

pada kategori tertinggi 32.5 %, kategori sedang 40 % dan kategori rendah

27.5 %.

Dari prosentase prestasi belajar siswa tersebut di atas menunjukkan

bahwa frekuensi tertinggi adalah kategori sedang sebanyak 16 siswa

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat prestasi belajar siswa

kelas XI.IPS1 SMA N I Pabelan Tahun Pelajaran 2005-2006 dalam

ketegori sedang.

B. Analisis Uji Hipotesis

Untuk mengetahui adakah korelasi antara status sosial ekonomi orang

tua dengan prestasi belajar siswa, maka penulis menggunakan rumus korelasi

product moment, yang didahuli dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat tabel persiapan untuk mencari korelasi antara status sosial

ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa.

2. Mencari x, y, x2, y2 dengan cara mengalikannya.

3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus korelasi

(50)

TABEL XIII

PERSIAPAN UNTUK MENCARIANTARA STATUS SOSIAL

EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

(51)

No

Jumlah 688 2614 12386 171548 44996

Sedangkan untuk mengetahui dari tujuan yang ketiga, penulis

menggunakan rumus product moment, yaitu :

r M x y -(S x )(ly )

Keterangan :

rxy : Koefisiensi korelasi product moment antara variabel x dan

variabel y

Lry : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

Ijc : Jumlah skor x

'Ey : Jumlah skor y

(52)

_ NLxy - (Ex)(Ey)

maka untuk mengetahui dapat dan tidaknya hipotesis diterima atau tidak hams

dikonsultasikan nilai % hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat

dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa r hitung

dengan r tabel signifikan atau tidak.

Hal ini dikarenakan bila r hitung sama dengan atau lebih besar dari r

tabel, maka r hitung dapat dikatakan signifikan.

Sesuai dengan responden sebanyak 40 siswa, maka dapat dilihat dalam

tabel nilai-nilai r product moment adalah sebagai berikut:

- Pada taraf signifikan 5 % — 0,312

(53)

Sehingga dapat dibandingkan berdasarkan tabel tersebut nilai-nilai

yang diperoleh ialah :

- 0,055 < 0,312 pada taraf signifikan 5 %

- 0,055 < 0,403 pada taraf signifikan 1 %

Dengan hasil dari data penelitian dan dilanjutkan dengan beberapa

tahap dalam analisa data. Maka hipotesis kerja (Ho) yang berbunyi "Ada

hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa

ditolak". Dalam artian status sosial ekonomi orang tua tidak mempengaruhi

(54)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta sistematika telah dijabarkan bab

sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari kesimpulan dan analisa pertama untuk mengetahui tingkat status

sosial ekonomi orang tua di SMA N I Pabelan Kabupten Semarang, berada

pada kat gori tinggi 5%, katagori sedang 57,5%, dan katagori rendah

37,5%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat status sosial

ekonomi orang tua siswa SMA N I Pabelan dalam katagori sedang.

2. Prestasi belajar siswa di SMA N I Pabelan Kabupaten Semarang, berada

pada katagori tertinggi 32.5%, katagori sedang 40%, dan katagori rendah

27,5%. Dari prosentase prestasi belajar siswa tersebut di atas menunjukkan

bahwa tingkat prestasi belajar siswa dalam katagori sedang.

3. Dari hasil penelitian yang telah dianalisis secara statistik diperoleh hasil

akhir yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara tingkat status

social ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti

dengan koefesien korelasi product moment yaitu hasil r hitung (rh) sebesar

0.055 berada dibawah r product moment pada taraf signifikan 5% = 0,279,

dan taraf signifikan 1% = 0,403 dengan 40. Dengan demikian hipotesis

yang telah penulis ajukan tidak dapat diterima bahwa tidak ada pengaruh

(55)

antara tingkat status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar

siswa.

B. Saran-saran

Dengan kerendahan dan keikhlasan, penulis mengajukan saran-saran

yang mudah-mudahan menjadi perhatian bagi pihak terkait. Adapun saran

yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi orang tua, hendaknya selalu memberikan dorongan semangat dan

senatiasa mengawasi, membimbing terhadap anak-anaknya dalam belajat

dan orang tua hendaknya selau berusaha untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan pendidikan pada anak-anaknya.

2. Untuk guru, hendaknya meningkatkan perhatiannya terhadap siswa,

sehingga kemajuan-kemajuan maupun permasalahan-permasalahan yang

dialami siswa dapat diketahui dengan cepat dan memberikan motivasi

belajar kepada siswa, sehingga siswa akan giat dalam belajar.

3. Bagi para siswa, lebih bersungguh-sungguh dalam belajar, sehingga bisa

meraih prestasi yang tinggi, dan hendaknya setiap siswa berdisiplin dalam

melakukan kegiatan belajar baik disekolah maupun dirumah.

C. Penutup

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan karuniah dan rahmat-Nya sehingga dalam penyusunan skripsi ini

(56)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, karena

itu saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan demi

kesempumaan dan kebaikan skripsi ini.

Akhimya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

(57)

Al-Qur’an dan Terjemah, CV. Toha Putra, Semarang, 1989.

Arifin, Zaenal,

Evaluasi Intruksional, Prinsip - Tehnik - Prosedural,

Remaja Karya Bandung, 1988.

Arikunto, Suharsimi,

Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek,

Edisi Revisi IV, Rineka Cipta, Jakarta, 1999.

Caplin, James P.,

Kamus Lengkap Psikologi,

penerjemah Kartini Kartono, id.I, Cet-I, Rajawali, Jakarta, 1989.

Debdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1992.

Depag RI., Al-Qur'an dan terjemahnya,CV. Toha Putra, Semarang, 1989.

.Hadi, Sutrisno, Metodologi Reseach/, Yayasan Penerbitan Fak. Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981.

Heriyanto C, Arif,

Kelas

Pengaruhnya,

in: n:

2006.

Sosial, Status Sosial,

/ j • ■ i .'«»(■« »-* / » f- / v-*-» / w i i i i D hk*

~uu iv<■»..>». t ill/ «iiuuti i, i n \j

Peranan Sosial, dan

diakses 9 Februari

Mahmud, M. Dimyati,

Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan, Edisi

I, BPFE Yogyakarta.

Nasution, Jamrin, dan Nur Halijah Nasution,

Peranan Orang Tua dalam

Meningatkan Prestasi Belajat,

BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1985.

Perwadarminta, WJS.,

Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Balai Pustaka, Jakarta, 1982.

Poetra, Hartini G. Kantasa, Kamus Sosiologi dan Kependudukan, Bumi Aksara, 1992.

Purwanto, M. Ngalim,

Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 1987.

Soerjono, Soekanto,

Kamus Sosiologi Edisi Baru,

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993.

(58)
(59)

1. Nama : Muhamad Agus Indriyatno

2. Tempat dan tanggal lahir : Kab. Semarang, 24 Agustus 1980

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Warga Negara : Indonesia

5. Agama : Islam

6. Alamat : Pulutan RT 03 RW 05 Sidorejo Kota Salatiga

7. Riwayat Pendidikan :

- Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Salatiga Lulus Tahun 1992

- MTs N Salatiga Lulus Tahun 1995

- SMK Saraswati Salatiga Lulus Tahun 1998

- D II STAIN Salatiga Lulus Tahun 2002

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benamya.

Salatiga, Februari 2006 Penulis

Muhamad Agus Indrivatno

(60)

N A M A MAHASISW A

N IM

PEMBIMBING

ASS. PEMBIMBING

JUDUL

MUHAMAI).. A&US- INPR WAT NO.

M.Q&.CP.9...

pr?. A

MAg

TOUKISAN...ANTAB A .. STATUS.... SOS'AL EKONOM). ORA\|G. TOA

P?.N&A.N BRESTA<=>! ^ U A e iS W A S M A N ^ K l . l

?AB>h l a n V<AWPAT £ H S£MAp. AK&

NO. TANGGAL ISI KONSULTASI CATATAN PEMBIMBING/ASS. PEMBIMBING PARAF

O '

-CATATA

A u - 2 -0(0

*

M

/ - x .

/ ?

(61)

' SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

S A L A T 1 G A

Jt, Stadia* JVo, 03 Jetp. (0298) 323706 $aac. 323433 JCode, Vo*. 50721 Salailya

4omor: ST.27/K-0/IL.01/1184/2005 .amp. : Proposal Penelitian

rial : PERMOHONAN U1N PENELITIAN

Assalamualalkum c\V r. AVB.

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami menerangkan bahwa: Salatiga,

Kepada

Yth. KepaLa. S e k o la h ...

P r a , . Agu$...S.udTyatp9.,M,.,Pd...

di ~ SM NEGERI I PABELAN

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Tarbiyah

Pendidikan Agama Islam (PAI)

Dalam rangka penyelesaian Studi Program S.I di STAIN Salatiga, diwajibkan memenuhi salah satu persyaratan yang berupa pembuatan SKRIPS1.

Adapun judul yang diambil adalah: miBimGAN an t a r a s t a t u s s o s t a l EKONOMI PRANG TUA

DENGAN PRSSTASI BELAJAR SISWA SKA NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SgMARANG

DenganPembimbing : D rs. Imam Baihaqi.M .Ag_______________________ >_ _ _

Untuk keperluan penyelesaian Skripsi tersebut, kami mohon sudilah kiranya Saudara memberi ijin kepada mahasiswa tersebut untuk mengadakan penelitian guna memperoleh data/keterangan dan bahan yang diperlukan di SMA n e g e r i I p a b e l a n k a b.SEMARANG

Selam a---- 2L--- hari, mulai tanggal — 01 FebrH5Ti 2006 sampai dengan 02 Marejt 2006

Kemudian atas pemberian ijin Saudara, kami sampaikan terima kasih.

(62)

SMA N E G E R I1 PABELAN

Desa Semowo, Kec. Pabelan, Kab. Semarang [X15077TM0888241870

Surat Keterangan

Nomor : 423.6/058/2006

Kepala SMA N 1 Pabelan Kab. Semarang menerangkan bahwa :

Nam a

Mahasiswa

N1M

: M. Agus lndriyatno

: STAIN Salatiga

: 114 03 009

I eiah meiaksanakan penelitian di SMA N i Pabelan guna meiengkapi data penyusunan skripsi

denganjudui :

HLBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI I PABELAN KAB.SEMARANG

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

£lan, 2 Maret 2006

0 / % .

\ ? \ " & S

'f s.v> - _

X ; ^'PlSaAgus Sudiyatno, M.Pd.

(63)
(64)

Pekeijaan Orang Tua :

I. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan tanda X yang sesuai

dengan pendapat anda sendiri.

2. Telitilah kembali sebelum dikumpulkan.

3. Angket ini tidak mempengaruhi nilai anda disekolah.

II. PERTANYAAN-PETANYAAN

A. Pertanyaan Tentang Status Sosial ekomomi Orang Tua.

1. Apa perkeijaan orang tua anda?

a. Penjabat/PNS c. Buruh

b. Pedagang

2. Bagaimana penghasilan orang tua anda per bulan.

a. Lebih dari cukup

b. Cukup

c. Kurang

3. Berapa ukuran rumah anda?

a. Besar

b. Sedang

c. Kecil

4. terbuat dari apa bangunan rumah anda?

a. Tembok

b. Kayu

c. Rumbia/bambu

5. Terletak dimana tempat tinggal anda?

a. Perkotaan

b. Pinggiran kota

c. Pedesaan

6. Apa jabatan orang tua anda dimasyarakat?

a. Perangkat desa

b. Tokoh masyarakat

(65)

a. Sarjana c. Sekolah dasar

b. Sekolah menengah

8. Apa pendidikan terakhir ibu anda?

a. Saijana c. Sekolah dasar

b. Sekolah menengah

9. Apa pendidikan terakhir saudara-saudara anda?

a. Sarjana c. Sekolah dasar

b. Sekolah menengah

10. Termasuk dalam golongan apa keluarga anda?

(66)

Gambar

TABEL IIIDAFTAR NAMA RESPONDEN
TABEL VANGKET PRESTASI BELAJAR SISWA
tabel kerja untuk mencari koefesien korelasi antara variabel status sosial
TABEL VIINILAI ANGKET STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan Larutan Warna Ekstrak Kulit Buah Naga Pembuatan larutan zat warna dilakukan dengan beberapa variasi volume larutan ekstrak kulit buah naga merah yaitu variasi

Mari kita masuk kehalaman mesin pencari kita dengan mengetikan http://www.AltaVista.com pada Address Bar yang disediakan oleh Web Browser setelah itu tekan

Lembaga sertifikasi menentukan persyaratan kompetensi personel yang menjadi komite pengamanan ketidakberpihakan, untuk menjamin keterwakilan pihak yang berkepentingan secara

Rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut: (1) ” Apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan menulis deskripsi pada siswa kelas IV

“ Manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

siswa yang dimulai dari administrator yang melakukan login untuk masuk Gambar 4.5 System Flow Proses Persetujuan Perijinan Siswa.. ke dalam sistem kemudian administrator

Rp240.399.000,00 (Dua Ratus Empat Puluh Juta Tiga Ratus Sembilan. Puluh Sembilan

[r]