• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENUAAN PERKERASAN TERHADAP KARAKTERISTIK ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC WC) MENGGUNAKAN SPESIFIKASI BINA MARGA 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENUAAN PERKERASAN TERHADAP KARAKTERISTIK ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC WC) MENGGUNAKAN SPESIFIKASI BINA MARGA 2010"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PENUAAN PERKERASAN TERHADAP

KARAKTERISTIK

ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE

(AC – WC)

MENGGUNAKAN SPESIFIKASI BINA MARGA

2010

Tugas Akhir

untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh : ERNI WIJAYANTI NIM : D 100 060 050 NIRM : 06 6 106 03010 50050

kepada

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENUAAN PERKERASAN TERHADAP KARAKTERISTIK ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC – WC)MENGGUNAKAN

SPESIFIKASI BINA MARGA 2010 Tugas Akhir

Diajukan dan dipertahankan pada Ujian Pendadaran TugasAkhir di hadapan Dewan Penguji

Pada Tanggal, 7 Maret 2012 diajukan oleh : ERNI WIJAYANTI NIM : D100 060 050 NIRM : 06.6.106.03010.50050

Susunan Dewan Penguji :

Tugas Akhir ini diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

Surakarta,…… Maret 2012

Pembimbing utama Pembimbing pendamping

Ir. H. Sri Widodo, M.T NIK : 483

Senja Rum Harnaeni, S.T, M.T NIK : 795

Anggota

Ir. Agus Riyanto, M.T NIK : 483

Dekan Fakultas Teknik

Ir. Agus Riyanto, M.T NIK : 483

Ketua Jurusan Teknik Sipil

Ir. H. Suhendro Trinugroho, M.T NIK : 732

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah- Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan dan menyusun laporan Tugas Akhir berupa Penelitian Laboratorium dengan judul : Pengaruh Penuaan Perkerasan Terhadap Karakteristik Asphalt Concrete Wearing Course (AC – WC) Menggunakan Spesifikasi Bina Marga 2010.

Tugas Akhir ini merupakan salah syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai syarat untuk mencapai derajat kesarjanaan.

Penyusun Tugas Akhir ini didasarkan dari pelaksanaan penelitian di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan bimbingan dari teknisi laboratorium serta bimbingan dosen pembimbing, oleh karenanya dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Agus Riyanto SR, M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Ir. Suhendro Trinugroho, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Bapak Basuki, S.T., M.T., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Bapak Drs. Gotot Mulyono, M.T., selaku Pembimbing Akademik 5. Bapak Ir. H. Sri Widodo, M.T., selaku Dosen Pembimbing I. 6. Ibu Senja Rum Harnaeni, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing II. 7. Bapak Ir. Agus Riyanto SR, M.T., selaku Dosen Tamu dan Penguji.

8. Pimpinan dan staf Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(4)

iv

9. Ibu dan Ayah tercinta yang telah memberikan nasehat dan bantuan segalanya. 10. Semua pihak yang telah membantu terselesainya penyusunan laporan Tugas

Akhir ini.

Akhirnya penyusun menyadari bahwa akhirnya tidak ada sesuatu yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan demi kesempurnaan laporan Tugas Akhir ini.

Harapan penyusun, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi seluruh para pembaca yang budiman.

Wassalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Surakarta, Maret 2012 Penyusun

(5)

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

DAFTAR SINGKATAN DAN NOTASI... xv

MOTTO ... xvii PERSEMBAHAN... xviii ABSTRAKSI... xix ABSTRACT... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 2

1. Tujuan Penelitian ... 2

2. Manfaat Penelitian ... 3

D. Batasan Masalah ... 3

E. Keaslian Tugas Akhir... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

A. Campuran Panas (Hot mix)... 8

B. Short and Long Term Aging... 8

D. Spesifikasi Bina Marga 2010 ... 9

C. Penelitian Sejenis... 10

BAB III LANDASAN TEORI... 12

(6)

vi

B. Lapis Asphalt Concrete Wearing Course (AC – WC)... 13

1. Material pembentuk campuran... 13

2. Pencampuran ... 14

a). Komposisi umum campuran... 14

b). Kadar aspal dalam campuran ... 14

C. Agregat... 14

D. Aspal... 17

E. Parameter dan formula perhitungan analisa campuran ... 21

1. Kepadatan ... 21

a). Kepadatan teoritis maksimum (gr/cc)... 21

b). Volume aspal terhadap campuran (%) ... 21

c). Volume aspal terhadap agregat (%) ... 22

d). Jumlah kandungan rongga (%) ... 22

e). Rongga didalam agregat VMA(%) ... 22

f). Rongga terisi aspal VFWA(%) ... 22

g). Rongga dalam campuran VIM(%) ... 22

2. Spesific GrafityCampuran ... 23

3. Stabilitas ... 23

4. Flow ... 24

5. Hasil Bagi Marshall... 24

BAB IV METODE PENELITIAN... 25

A. Umum ... 25

B. Material... 25

1. Agregat ... 25

2. Aspal ... 26

C. Alat... 26

1. Alat uji pemeriksaan agregat ... 26

a). Satu set alat penguji tes abrasi ... 27

b). Satu set alat uji kelekatan agregat terhadap aspal... 28

(7)

vii

d). Satu set alat pemeriksaan berat jenis agregat halus ... 30

e). Sand Equivalent... 30

2. Alat uji pemeriksaan aspal... 31

a). Penetrometer... 31

b). Satu set alat pemeriksaan titik lembek aspal ... 32

c). Satu set alat pemeriksaan titik titik nyala dan titik bakar . 33 d). Satu set alat pemeriksaan daktilitas ... 34

e). Satu set alat pemeriksaan berat jenis aspal ... 35

f). Satu set alat pemeriksaan kehilangan berat... 35

3. Alat uji karakteristik campuran agregat aspal ... 36

a). Marshall Test... 36

b). Alat cetak benda uji (Mold)... 37

c). Penumbuk Otomatis... 38

d). Ejektor... 38

e). Bak perendam (waterbath) yang dilengkapi pengatur suhu ... 39

f). Pengatur suhu / thermometerberkapasitas 250°C... 39

g). Oven... 40

h). Alat penunjang... 40

D. Tahapan Penelitian ... 40

1. Tahap I : Study literaturdan persiapan bahan dan alat ... 40

2. Tahap II : Pengujian kualitas bahan... 40

a). Pemeriksaan agregat kasar... 41

1). Tes abrasi Los Angeles (SNI-2417:2008)... 41

2). Pemeriksaan berat jenis (SNI-1969:2008) ... 41

3). Pemeriksaan kelekatan terhadap aspal (SNI-03-2439-1991) ... 43

b). Pemeriksaan agregat halus ... 44

1). Pemeriksaan berat jenis (SNI-1970:2008) ... 44

2). Sand Equivalent(SNI 03-4428-1997) ... 45

(8)

viii

1). Penetrasi aspal (SNI 06-2456-1991)... 46

2). Titik lembek (SNI-06-2434-1991)... 47

3). Titik nyala dan titik bakar (SNI 06-2433-1991) ... 44

4). Daktilitas (SNI 06-2432-1991) ... 49

5). Kehilangan berat (SNI 06-2440-1991) ... 50

6). Berat jenis (SNI 06-2441-1991)... 50

3. Tahap III : Pembuatan benda uji dengan variasi kadae aspal. 52 a). Komposisi campuran ... 52

b). Perencanaan benda uji ... 53

c). Pembuatan benda uji ... 54

4. Tahap IV : Pengujian Marshall TestI ... 57

5. Tahap V : Pembuatan benda uji dengan kadar aspal optimum ... 60

6. Tahap VI : Pengovenan benda uji... 60

7. Tahap VII : Marshall TestII... 62

8. TahapVIII : Analisa Data... 62

BAB V HASIL PENELITIAN... 65

A. Hasil Pemeriksaan Kualitas Material ... 65

1. Pemeriksaan Agregat Kasar... 65

2. Pemeriksaan Agregat Halus... 65

3. Pemeriksaan Aspal... 66

B. Hasil Pengujian Marshall... 66

C.Hasil dan Pembahasan STOA dan LTOA terhadap Karakteristik Marshall... 70

1. Pengaruh penuaan terhadap nilai Density... 71

2. Pengaruh penuaan terhadap nilai VMA... 71

3. Pengaruh penuaan terhadap nilai FVWA... 73

4. Pengaruh penuaan terhadap nilai VIM... 75

5. Pengaruh penuaan terhadap nilai Stabilitas ... 76

(9)

ix

7.Pengaruh penuaan terhadap nilai Marshall Quotient (MQ)... 79

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 81

A. Kesimpulan... 81

B. Saran ... 81 DAFTAR PUSTAKA

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel I.1. Keaslian Penelitian ... 5

Tabel II.1. Ketentuan sifat – sifat campuran Laston ... 10

Tabel III.1. Gradasi Agregat Campuran AC – WC ... 13

Tabel III.2. Persyaratan Agregat Kasar... 16

Tabel III.3. Persyaratan Agregat Halus... 17

Tabel III.4. Syarat Aspal Perkerasan Jalan ... 19

Tabel IV.1. Desain Campuran Agregat AC – WC... 52

Tabel IV.2. Desain Kadar Aspal ... 53

Tabel IV.3. Desain Campuran Agregat + Aspal ... 53

Tabel IV.4. Desain Pengujian Marshall... 53

Tabel V.1. Hasil Pemeriksaan Karakteristik Agregat Kasar... 65

Tabel V.2. Hasil Pemeriksaan Karakteristik Agregat Halus... 65

Tabel V.3. Hasil Pemeriksaan Karakteristik Aspal... 66

Tabel V.4. Pengujian Marshallpada Kadar Aspal Optimum ... 66

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1. Agregat Kasar ... 25

Gambar IV.2. Agregat Halus ... 26

Gambar IV.3. Aspal ... 26

Gambar IV.4. Satu set alat penguji tes abrasi ... 27

Gambar IV.5. Satu set alat uji kelekatan terhadap aspal... 28

Gambar IV.6. Satu set alat pemeriksaan berat jenis agregat kasar ... 29

Gambar IV.7. Satu set alat pemeriksaan berat jenis agregat halus ... 30

Gambar IV.8. Alat periksa Sand Equivalent... 31

Gambar IV.9. Satu set alat penguji penetrasi... 31

Gambar IV.10. Satu set alat pemeriksaan titik lembek aspal... 32

Gambar IV.11. Alat pemeriksaan titik nyala dan titik bakar ... 34

Gambar IV.12. Alat untuk pemeriksaan daktilitas... 34

Gambar IV.13. Alat untuk pemeriksaan berat jenis aspal... 35

Gambar IV.14. Satu set alat pemeriksaan kehilangan berat ... 36

Gambar IV.15. Alat Marshall Test... 37

Gambar IV.16. Alat cetak benda uji (Mold)... 37

Gambar IV.17. Penumbuk otomatis... 38

Gambar IV.18. Ejektor... 38

Gambar IV.19. Water bath... 39

Gambar IV.20.Thermometeruntuk aspal... 39

Gambar IV.21. Oven... 40

Gambar IV.22. Proses pemanasan agergat dan Pemanasan aspal... 54

Gambar IV.23. Proses penuangan aspal... 55

Gambar IV.24. Proses pencampuran agregat dan aspal dan pemeriksaan temperatur ... 55

Gambar IV.25. Proses dimasukkan dalam cetakan dan ditusuk 15 kali ... 56

Gambar IV.26. Pemadatan benda uji ... 57

(12)

xii

Gambar IV.28. Proses penimbangan SSD... 58

Gambar IV.29. Proses perendaman dalam waterbath... 59

Gambar IV.30. Uji Marshall... 60

Gambar IV.31. Pengovenan campuran STOA sebelum dipadatkan dan benda uji STOA ... 61

Gambar IV.32. Pengovenan campuran LTOAdan benda uji LTOA... 62

Gambar IV.33. Bagan alir penelitian ... 64

Gambar V.1. Hubungan Kadar Aspal Dengan Stabilitas... 67

Gambar V.2. Hubungan Kadar Aspal Dengan VIM... 67

Gambar V.3. Hubungan Kadar Aspal Dengan VFWA... 68

Gambar V.4. Hubungan Kadar Aspal Dengan Flow... 68

Gambar V.5. Hubungan Kadar Aspal Marshall Quotient... 69

Gambar V.6. Grafik kadar aspal opyimum ... 70

Gambar V.7. Hubungan antara kondisi benda uji terhadap density... 71

Gambar V.8. Hubungan antara kondisi benda uji terhadap nilai VMA... 73

Gambar V.9. Hubungan antara kondisi benda uji terhadap nilai VFWA... 74

Gambar V.10. Hubungan antara kondisi benda uji dengan nilai VIM... 75

Gambar V.11. Hubungan antara kondisi benda uji terhadap stabilitas... 76

Gambar V.12. Hubungan antara kondisi benda uji terhadap flow ... 78

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Hasil Pemeriksaan Aspal Lampiran I.1. Pemeriksaan penetrasi Lampiran I.2. Pemeriksaan titik lembek Lampiran I.3. Pemeriksaan berat jenis aspal Lampiran I.4. Pemeriksaan daktilitas aspal

Lampiran I.5. Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar aspal Lampiran 1.6. Pemeriksaan kehilangan berat

Lampiran II Hasil Pemeriksaan Agregat

Lampiran II.1. Pemeriksaan keauasan agregat

Lampiran II.2. Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat kasar Lampiran II.3. Pemeriksaan kelekatan agregat terhadap aspal

Lampiran II.4. Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat halus Lampiran II.5. Pemeriksaan sand equivalent

Lampiran II.6. Pemeriksaan absorbsi

Lampiran II.7. Perhitungan berat jenis agregat Lampiran III Hasil Pemeriksaan MarshallUntuk KAO

Lampiran III.1. Hasil Pemeriksaan Sampel Lampiran III.2. Hasil Pemeriksaan Marshall Test

Lampiran III.3. Perhitungan Marshall Testpada kadar aspal 4,5% Lampiran III.4. Perhitungan Marshall Testpada kadar aspal 5% Lampiran III.5. Perhitungan Marshall Testpada kadar aspal 5,5% Lampiran III.6. Perhitungan Marshall Testpada kadar aspal 6% Lampiran III.7. Perhitungan Marshall Testpada kadar aspal 6,5% Lampiran III.8. Perhitungan Marshall Testpada kadar aspal 7% Lampiran IV Hasil Pemeriksaan MarshallPada STOA

(14)

xiv

Lampiran IV.2. Hasil Pemeriksaan Marshall Test

Lampiran IV.3. Perhitungan Marshall Testpada STOA

Lampiran V Hasil Pemeriksaan MarshallPada LTOA

Lampiran V.1. Hasil Pemeriksaan Sampel Lampiran V.2. Hasil Pemeriksaan Marshall Test

Lampiran V.3. Perhitungan Marshall Testpada LTOA48 jam Lampiran VI Tabel dan Hasil Perhitungan Angka Korelasi

Lampiran VI. 1. Tabel Korelasi

(15)

xv

DAFTAR SINGKATAN DAN NOTASI

a = Kadar aspal terhadap total agregat (%)

A = Luas tampang benda uji (cm2)

AASHTO = American Association of State Highway and Transportation Officials

AC = Asphalt Concrete

AC – Base = Asphalt Concrete Base

AC – BC = Asphalt Concrete Binder Course AC – WC = Asphalt Concrete Wearing Course AMP = Asphalt Mixing Plan

ASTM = American Sosiety for Testing and Material

b = Kadar aspal terhadap campuran agregat aspal (%)

BD = Bulk density (gr/cm3)

BJ Agregat = Berat jenis campuran agregat (gr/cm3) BJ Aspal = Berat jenis aspal (gr/cc)

BK = Berat benda uji kering oven (gram/cc)

c = Berat kering benda uji sebelum direndam (gram)

cc = Centimeter Cubik

cm = Centimeter

d = Berat benda uji dalam keadaaan SSD(gram)

e = Berat benda uji di air (gram)

f = Volume benda uji (cc)

g = Berat volume benda uji (gr/cc)

gr = Gram

Gsag = Berat jenis agregat (gram/cc)

Gsas = Berat jenis aspal (gram/cc)

h = Tebal padat campuran agregat aspal (mm)

HRA = Hot Rolled Asphalt

(16)

xvi

Kg = Kilogram

LTOA = Long Term Oven Aging

p = o x kalibrasi proving ring tebal benda uji (Kg)

m = Kadar rongga yang terisi aspal (%)

MF = Marshall Flow (mm)

MPa = Mega Pascal

MQ = Marshall Quotient(kg/mm)

MS = Marshall Stability (kg)

R = Penurunan stabilitas (Kg)

RTFOT = Rolling Thon Film Oven Test

S = Stabilitas (Kg), perendaman 0,5 jam

Si = Stabilitas (Kg), perendaman 24 jam dan 48 jam SHRP = Strategic Highway Research Program

SMA = Split Mastic Asphalt

SSD = Saturated Surface Dry

STOA = Short Term Oven Aging TFOT = Thin Film Oven Test

Ti = Waktu perendaman (jam)

VFWA = Voids Filled With Asphalt

VIM = Voids In The Mix

VMA = Void in Mineral Agregat

(17)

xvii MOTTO

“Barang siapa belajar satu bab ilmu,dia amalkan ilmu itu atau tidak diamalkan,maka dia lebih utama daripada shalat sunah seribu

raka’at”

( ~Al Hadist~ )

Bacalah Alqur’an dan resapi maknanya ketika kamu menemukan keraguan

( ~My Father~ )

Berpikirlah dengan positif karena Pikiran mempunyai kekuatan yang luar biasa

( ~Ern Wei~ )

Kehidupan yang berarti harus dijalani dengan penuh rasa syukur, baik maupun buruknya cobaan yang dihadapi

( ~M. Haskafy~ )

Pekerjaan yang bagus datang dari pengalaman, dan pengalaman datang dari keputusan yang bodoh

(18)

xviii

PERSEMBAHAN

Greate tribute to greatest creation Allah SWT

becouse with Your permission, i can

finished my work

Special Tribute to my Parent

My father

who gives me

faith

,

advice

and

love

with a wonderfull patient to me.

My mother

who always spending all the time to

loving

me

Special thankfull for

My brothers Imam and Syaifullah, thankyou for your

patient

and always listen to

me.

My

twin

Jee Chandra Sanjaya, thankyou for your help,motivation and never let me

down, i’m so proud of you.

Chaerul Umam thankyou to be my

shelter

and take my weakness.

Haskafy thankyou for learning me about make a

right decision

by my self

Wahyu Widi thankyou for all your help.

My special friends Opick, Darus, Slam, Azam, Winardi, Wisnu’, Irman, Bayu, Teguh,

Ika, Singgih, Hasyim, Adit, Eka, wahab, Puput, you all

AWESOME!!

My friends Civil Engineering 2006, thank you for all of

the support

and

kindness

you’ve shown over the years.

Mas teddy, teguh, eka, tian thankyou for your

help

especially the printer,

My friends civil ‘07 ( Desnata, Hafidzun, Gangzar, Yudi, lilis, Jalu dkk) thankyou for

all of your help and make me

laugh

.

(19)

xix

PENGARUH PENUAAN PERKERASAN TERHADAP KARAKTERISTIK ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC –WC)MENGGUNAKAN

SPESIFIKASI BINA MARGA 2010 ABSTRAKSI

Salah satu penyebab penurunan kekuatan pada perkerasan lentur adalah proses penuaan aspal. Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC – WC)

merupakan lapis aus dan berada di lapis permukaan paling atas sehingga lebih memungkinkan terjadinya perubahan karakteristik terutama dipengaruhi oleh temperatur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penuaan pada campuran aspal dilihat dari karakteristik Marshall Test.

Penelitian ini menggunakan variasi kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5% dan 7% terhadap total berat agregat untuk menentukan kadar aspal optimum, sedangkan pada pembuatan campuran AC – WC mengacu pada spesifikasi Bina Marga 2010. Metode pada penuaan jangka pendek (Short Term Oven Aging,

STOA) adalah pengovenan benda uji pada suhu 135°C sebelum dipadatkan selama 4 jam dan untuk penuaan jangka panjang (Short Term Oven Aging, STOA) dilakukan pengovenan 85°C setelah dipadatkan selama 48 jam. Kemudian dilakukan pengetesan benda uji STOA dan LTOA dengan metode Marshall Test

sehingga didapat hasil karakteristik Marshallpada campuran AC-WC.

Pengaruh proses penuaan perkerasan memberikan penurunan nilai karakteristik Marshalldan terjadi kenaikan nilai rongga pada campuranAC – WC. Berdasarkan hasil yang didapat menunjukan bahwa terjadi penurunan nilai

Density dari 2,19 gr/cc untuk kondisi normal menjadi 2,17 gr/cc pada STOA dan

LTOA; penurunan nilai VMA dari 18,37% untuk kondisi normal menjadi 18,23%

(STOA) dan 18,27% (LTOA); penurunan nilai VFWA dari 70,33% untuk kondisi normal menjadi 69,81% (STOA) dan 69,65% (LTOA); penurunan nilai stabilitas dari 1651,72 kg untuk kondisi normal menjadi 1131,56 kg (STOA)dan 569,89 kg

(LTOA); penurunan nilai flow dari 3,2 mm untuk kondisi normal menjadi 2,15 mm (STOA) dan 2,63 mm (LTOA) dan penurunan nilai MQ dari 527,90 kg/mm untuk kondisi normal menjadi 525,47 kg/mm (STOA)dan 218,27 kg/mm (LTOA), sedangkan nilai VIM terjadi kenaikan dari 4,47% untuk kondisi normal menjadi 5,03% (STOA) dan 5,07% (LTOA).

Kata kunci : Penuaan, Asphalt Concrete Wearing Course (AC – WC), Bina Marga 2010, Marshall Test.

(20)

xx

THE INFLUENCE OF AGING PAVEMENT ABOUT CHARACTERISTICS OF ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC –WC) BY USING

SPECIFICATION OF BINA MARGA 2010 ABSTRACT

One of many influences at decrease of stability in flexible pavement is aging of asphalt mixture by themperatur. Asphalt mixture especially Asphalt Concrete Wearing Course (AC – WC) as type coat represent top-ranking coat and will be able to have change of characteristics especially influenced of temperatur. The aim of this experiment is to know about aging of aspal mixture from characteristics of Marshall Test.

The experiment by using Marshall Method with test object into variation asphalt 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5% and 7% from mixed total weight wich function while to have optimum asphalt content, for mixture of AC – WC by using specification of Bina Marga 2010. For Short Term Oven Aging (STOA), a procedure of curing the loose mix with optimum asphalt content in a forced draft oven at 135°C before to compaction for 4 hours, for Short Term Oven Aging (STOA) were placed in forced draft oven at 85°C after compaction for 48 hours. And than had to tested of specimens STOA and LTOA with Marshall Test Method and give result of Marshall characteristics af AC-WC mixtures.

For mixtures aging showed at decrease value Marshall caracteristic and increase of void in mixture. Decrease of density from 2,19 gr/cc at normal condition became 2,17 gr/cc at STOA and LTOA; decrease value of VMA from 18,37% at normal conditionl became 18,23% (STOA) and 18,27% (LTOA); decrease value of VFWA from 70,33% at normal condition became 69,81% (STOA) and 69,65% (LTOA); decrease value of stability from 1651,72 kg at normal condition became 1131,56 kg (STOA) and 569,89 kg (LTOA); decrease value of flow from 3,2 mm at normal condition became 2,15 mm (STOA) and 2,63 mm (LTOA) and decrease value of MQ from 527,90 kg/mm at normal condition became 525,47 kg/mm (STOA) and 218,27 kg/mm (LTOA). For value of VIM showed an increase from 4,47% at normal condition became 5,03% (STOA) and 5,07% (LTOA).

Key Words: Aging, Asphalt Concrete Wearing Course (AC – WC), Bina Marga 2010, Marshall Test .

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas Hasil Praktik Desain Sulaman Berwarna Pada Mata Kuliah desain Hiasan, ditinjau dari motif hias. Kualitas hasil praktik desain sulaman berwarna pada mata

Kesejahteraan hewan rusa totol ( Axis axis) di kawasan wisata alam Kampung Batu Malakasari Baleendah Kabupaten Bandung belum cukup baik dikarenakan terdapat

Jurnal Manajemen Pendidikan 700 Berdasarkan konsep-konsep yang telah dikemukakan di atas, dapat disintesiskan bahwa kekuasaan adalah kekuatan seseorang dalam

THE EFFECTIVENESS OF HANGAROO GAME FOR TEACHING VOCABULARY (An Experimental Research at Seventh Grade Students of SMP Negeri 3 Purwokerto in.. Academic

Suharno selaku Kepala Bagian Kepegawaian PDAM Surakarta yang telah memberikan bahan untuk menyusun Tugas Akhir dan memberikan..

a. Bahan yang digunakan 70 gram. Warna dasar formulir sama dengan formulir lain sehingga sulit dibedakan. Margin yang sempit. Belum dibuatnya kotak-kotak pada kolom no.

1997 tersebut yang dimaksud dengan minuman keras atau minuman beralkohol adalah “minuman yang mengandung ethanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Memberikan informasi bagi guru matematika tentang alternatif pendekatan pembelajaran matematika untuk