• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendahuluan Matematika merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang perhitungan yang memiliki simbol-simbol tertentu.menurut Sisdiknas UU no.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendahuluan Matematika merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang perhitungan yang memiliki simbol-simbol tertentu.menurut Sisdiknas UU no."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan

Matematika merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang perhitungan yang memiliki simbol-simbol tertentu.Menurut Sisdiknas UU no. 20 tahun 2013 pasal 37 bahwa pembelajaran matematika termasuk mata pelajaran yang wajib terdapat di SD, SMP,dan SMA. Matematika sebagai ilmu dasar merupakan sarana berpikir untuk menumbuh kembangkan daya nalar, cara berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama (BSNP, 2006). Tujuan pembelajaran matematika SMP menurut Sisdiknas UU no. 20 tahun 2013 pasal 38 sebagai berikut. 1) Siswa mampu memahami konsep matematika. 2) Siswa mampu menggunakan penalaran. 3) Siswa mampu memecahkan masalah. 4) Siswa mampu mengkomunikasikan gagasan. 5) Siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.

Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar, merupakan definisi dari hasil belajar (Sudjana, 2005: 22). Hasil belajar menurut Sukardi (2011 : 1) merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana satu tujuan telah dicapai.

Data hasil belajar dengan pembelajaran konvensional yang diperoleh dari ibu Putri, guru mata pelajaran matematika pada tanggal 5 Maret 2014 terdapat 50% siswa tidak memenuhi standar KKM untuk mata pelajaran matematika dari jumlah 24 siswa di kelas VIIA dengan nilai rata-rata kelas 70,83, dan terdapat 50% siswa tidak memenuhi standar KKM dari jumlah 24 siswa di kelas VIIB dengan nilai rata-rata kelas 70,54. Standar KKM untuk mata pelajaran matematika di SMP Kristen Lentera kelas VII adalah 72. Data hasil belajar di atas menunjukkan bahwa rata- rata hasil belajar kedua kelas sama. Hasil belajar kedua kelas juga dipengaruhi oleh adanya ketergantungan belajar siswa terhadap siswa yang lain, ketergantungan belajar terhadap siswa lain merupakan aspek dari kemandirian belajar. Menurut Slameto (2010: 54) bahwa hasil belajar siswa juga dapat dipengaruhi oleh salah satunya adalah metode mengajar dalam kelas.

Penerapan pembelajaran matematika di kelas saat ini sudah mulai menerapkan model pembelajaran yang kooperatif, sehingga proses pembelajaran matematika di kelas menjadi lebih efektif, efisien dan menyenangkan. Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang diyakini sebagai praktik untuk meningkatkan proses pembelajaran, gaya berpikirtingkat tinggi, perilaku sosial, sekaligus kepedulian terhadap siswa-siswa yang memiliki latarbelakang kemampuan, penyesuaian, dan kebutuhan yang berbeda-beda (Miftahul, 2013:27). Salah satu model pembelajaran yang kooperatif adalah model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Team Assisted Individualization (TAI) adalah suatu program yang menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual yang memenuhi unsur kelompok, tes penempatan, materi-materi kurikulum, belajar kelompok, skor kelompok dan rekognisi kelompok, kelompok pengajaran, tes fakta, unit seluruh kelas (Slavin, 2005:195).

Penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh antara kedua kelas.Penerapan model pembelajaran TAI dalam penelitian ini menggunakan bantuan lembar kerja siswa. Menurut Erlina (2012) LKS dalam pembelajaran matematika akan membantu peserta didik dalam mengembangkan ketrampilan proses. Penyusunan LKS dalam penelitian ini akan menggunakan 4 tipe soal tugas yang berbeda. Penyusunan tersebut dilakukan agar lebih membantu guru untuk dapat

(2)

mengetahuikemandirian belajar siswa dan hasil belajar siswa. Dalam proses pembelajaran, siswa akan belajar secara berkelompok dan dalam setiap kelompok siswa akan mendapatkan 4 tipe soal tugas yang berbeda, namun siswa dalam setiap kelompok akan saling melakukan pengecekan satu sama lain. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang dan setiap siswa dalam satu kelompok akan mendapatkan tipe soal yang berbeda dengan tingkat kesukaran yang sama. Pengaruh penerapan model pembelajaran TAI berbantuan lks terhadap Kemandirian dan hasil belajar siswa akan diterapkan pada siswa kelas VIIB di SMP Kristen Lentera.

Bertolak dari permasalahan di atas, maka dirumuskan permasalahan dipenelitian ini sebagai berikut.(1) Apakah dengan penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization berbantuan lembar kerja siswa berpengaruh terhadap kemandirian belajar matematika siswa kelas VIIB di SMP Kristen Lentera pada materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang? (2) Apakah dengan penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization berbantuan lembar kerja siswa berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIIB di SMP Kristen Lentera pada materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang?

Bertolak rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. (1) Mengetahui pengaruh penerapan Pembelajaran Kooperatif tipeTeam Assisted Individualization berbantuan lembar kerja siswa terhadap kemandirian belajar matematika siswa kelas VIIB di SMP Kristen Lentera pada materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang. (2) Mengetahui pengaruh penerapan Pembelajaran Kooperatif tipeTeam Assisted Individualization berbantuan lembar kerja siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIIB di SMP Kristen Lentera pada materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang. Model Pembelajaran TAI

Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) diprakarsai sebagai usaha merancang sebuah bentuk pengajaran individual yang bisa menyelesaikan masalah-masalah yang membuat metode pengajaran individual menjadi tidak efektif. Dalam model pembelajaran TAI, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil (4 sampai 5 siswa) yang heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru, selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya (Slavin, 2005: 190).

Hasil Belajar

Hasil belajar didefinisikan sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar sering diwujudkan dalam bentuk perubahan perilaku dan perubahan pribadi seseorang setelah proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005: 22). Menurut Slameto (2010: 54) faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari individu, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

(3)

Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar menurut Wayne (2001) menekankan sisi-sisi dari usaha bekerja secara kreatif atas prakarsa siswa sendiri, inisiatif, dan panjang akal, dari keadaan mempelajari suatu bidang secara intensif, pengembangan disiplin diri, sampai belajar teknik-teknik di dalam suatu bidang yang telah dipilihnya sendiri. Menurut Goodman and smart (Hidayati, 2009) menyatakan bahwa kemandirian menyangkut tiga aspek, yaitu: (1) independent (ketidaktergantungan), yang didefinisikan sebagai perilaku yang aktifitasnya diarahkan diri sendiri, tidak mengharapkan pengarahan orang lain; (2) autonomi (menetapkan hak mengurus diri) atau disebut juga kecenderungan berperilaku bebas dan original; (3) self reliance (perilaku yang didasarkan pada kepercayaan diri).

Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa (LKS) merupakan media cetak yang berupa lembaran kertas yang berisi informasi soal/ pertanyaan yang harus dijawab siswa (Suyitno dalam Enny, 2013). Penggunaan LKS diarahkan pada siswa agar siswa lebih aktif dan mandiri saat mengerjakan tugas. LKS dirancang oleh guru untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan permasalahan dalam bentuk soal-soal yang harus diselesaikan oleh siswa.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Lentera Ambarawa yang terletak di jalan Dr. Cipto Mangunkusumo 20.Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Tahap perencanaan meliputi pengidentifikasian masalah dengan melakukan wawancara dengan guru dan observasi di kelas, penyusunan proposal penelitian, penyusunan instrument penelitian, penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014. Tahap pelaksanaan mencangkup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yaitu meliputi uji instrumen dan pengambilan data. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2014.Tahap penyusunan dilakukan pengolahan data yang telah diambil dan penyusunan laporan serta persiapan ujian. Tahap ini akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau kuasi (quasi eksperimental). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA dan siswa kelas VIIB yang berjumlah 48 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling atau sampling jenuh. Sampel penelitian ini kelas VIIA sebagai kelas kontrol yang berjumlah 24 siswa dan kelas VIIB sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 24 siswa. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar dan kemandirian belajar siswa, untuk memperoleh data penelitian dilakukan dengan teknik tes, teknik pemberian angket dan teknik observasi. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: (1) soal tes; (2) angket; (3) lembar observasi. Teknik pengujian data menggunakan uji Mann-Whitney U.

Hasil

Berikut ini disajikan hasil penelitian dengan menggunakan uji Mann-Whitney U tentang hasil belajar dan kemandirian siswa kelas VIIB di SMP Kristen Lentera Ambarawa. Pengujian hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan nonparametric dengan uji

(4)

Mann-Whitney U yang bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar matematika pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil pretest dapat dilihat ditabel 1.

Tabel 1. Uji Banding Dua Sampel Pretest

Berdasarkan Tabel 1 diperoleh nilai signifikan 0,983 > 0,05, berarti ini menunjukan bahwa hasil belajar matematika kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Hasil posttest dapat dilihat ditabel 2.

Tabel 2. Uji Banding Dua Sampel Posttest

Berdasarkan Tabel 2 diperoleh nilai sig 0,992 > 0,05 artinya bahwa rataan nilai posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidakterdapat pengaruh penerapan pembelajaran TAI berbantuan lembar kerja siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIIB SMP Kristen Lentera tahun pelajaran 2013/2014.

Pengujian angket kemandirian belajar matematika siswa dengan menggunakan nonparametric dengan uji Mann-Whitney U yang bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat kemandirian pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil angket kemandirian awal dapat dilihat di tabel 3.

Tabel 3. Uji Banding Dua Sampel Angket Kemandirian Belajar Awal

nilai Mann-Whitney U 287.000 Wilcoxon W 587.000 Z -0.021 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.983 nilai Mann-Whitney U 287.500 Wilcoxon W 587.500 Z -0.010 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.992 nilai Mann-Whitney U 288.000 Wilcoxon W 588.000 Z 0.000 Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

(5)

Berdasarkan Tabel 3 diperoleh nilai signifikan 1,000 > 0,05, berarti ini menunjukan bahwa tingkat kemandirian kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Hasil angket kemandirian akhir dapat di lihat di tabel 4.

Tabel 4. Uji Banding Dua Sampel Angket Kemandirian BelajarAkhir nilai Mann-Whitney U 285.500 Wilcoxon W 585.500 Z -0.052 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.959

Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa nilai sig 0,959 > 0,05. Hal ini berarti bahwa rata-rata kemandirian belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penerapan pembelajaran TAI berbantuan lks terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII B SMP Kristen Lentera tahun pelajaran 2013/2014.

Pembahasan

Uji analisis data menggunakan uji Mann-Whitney U, uji tersebut dilakukan karena sebaran data menunjukan data berdistribusi tidak normal. Analisis pretest dengan menggunakan uji Mann-Whitney U, diperoleh nilai sig untuk hasil belajar sebesar 0,983 > 0,05 yang berarti kedua kelas memiliki nilai rata-rata yang sama. Hal ini berarti kelas kontol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama dalam matematika.

Analisis data posttest menggunakan uji Mann-Whitney U, didapatkan nilai sig 0,992 > 0,05 yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata kelas antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 72,38 dan kelas eksperimen sebesar 82,33. Dari rata-rata kelas tersebut dapat dilihat bahwa kelas yang diterapkan dengan pembelajaran TAI memiliki rata-rata yang lebih tinggi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari, Suci (2012) bahwa nilai rata-rata kelas dengan penerapan pembelajaran TAI lebih tinggi dibandingkan kelas dengan metode konvensional. Karena nilai sig hasil posttest menunjukan 0,992, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penerapan pemebelajaran TAI terhadap hasil belajar matematika siswa. Ini disebabkan karena kurangnya inisiatif siswa untuk melakukan pengecekan jawaban pada teman satu kelompok dan kurang inisiatifnya siswa dalam bertanya pada teman satu kelompok saat diterapkannya pembelajaran TAI. Walaupun begitu para siswa kelas VIIB menjadi lebih memiliki percaya diri dalam melaksanakan tes yang diberikan oleh guru. Hal ini menyebabkan bahwa hipotesis “Ada pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization berbantuan lembar kerja siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIIB SMP Kristen Lentera Ambarawa” ditolak.

Hasil analisis angket awal kemandirian belajar siswa dengan menggunakan uji Mann-Whitney U, didapat sig sebesar 1,000 > 0,05 hal ini berarti rata-rata kedua kelas yaitu kelas

(6)

kontrol dan kelas eksperimen mempunyai tingkat kemandirian belajar yang sama. Rata-rata untuk kelas kontrol adalah 60,79 dan kelas eksperimen adalah 61,79.

Analisis angket akhir kemandirian belajar siswa menggunakan uji Mann-Whitney U, didapat sig sebesar 0,959 > 0,05 hal ini berarti bahwa rata-rata kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai tingkat kemandirian belajar yang sama. Rata-rata untuk kelas kontrol adalah 60,67 dan kelas eksperimen adalah 64,04. Hal ini disebabkan karena kurangnya inisiatif dan kurangnya kepercayaan diri siswa untuk membantu teman satu kelompoknya.

Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penerapan pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) berbantuan lembar kerja siswa terhadap hasil belajar dan tidak terdapat pengaruh penerapan pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) berbantuan lembar kerja siswa terhadap kemandirian belajar siswa kelas VIIB SMP Kristen Lentera tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dibuktikan dengan hasil perolehan sig sebesar 0,992 > 0,05 yang berarti bahwa rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Hasil dari kemandirian belajar siswa diperoleh sig sebesar 0,959 > 0,05. Berarti bahwa tidak terdapat perbedaan antara rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Daftar Pustaka

Enny. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tapps Berbantuan LKS

TerhadapHasil Belajar. Jurnal. Sumber: http

://ejurnal.ikippgrismg.ac.id/index.php/aksioma/article/view/48/44.Diambil: 18 Februari 2014.

Erlina. 2012. Strategi Pembelajaran Matematika Model Pembelajaran Kooperatif TipeTeam Assisted Individualization (TAI) Menggunakan Media Lembar Kerja Siswa (LKS). Jurnal. Sumber: http://www.academia.edu/4059286/. Diambil 18 Februari 2014. Hidayati. 2009. Improving Instruments of Students Self-Regulated. Jurnal. Sumber:

staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Kana%20Hidayati,%20M.Pd/Pengemban gan%20Instrumen. Diambil: 19 Februari 2014.

Huda, Miftahul. 2013. Cooperative Learning; Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang Pembelajaran Matematika di SMP. Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Slameto. 2002. Kemandirian Belajar Dalam Hubungannya Dengan Prestasi Siswa SMU Unggulan.

Slavin, Robert e. 2005. Cooperative Learning : Theory, Research And Practice. London: Allymand Bacon.

Sudjana, Nana. 2005. Evaluasi Pendididkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, M. 2011. Evaluasi Pendidikan. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara. Undang-undang RI no. 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(7)

Wayne, C. 2001. Self- Directed Anticipative Learning Processes. Jurnal. Sumber:www.newcastle.edu.au/departement/pl/staff/WayneChristensen/sdal.htm. Diambil: 20 Februari 2014.

Gambar

Tabel 2. Uji Banding Dua Sampel Posttest
Tabel 4. Uji Banding Dua Sampel Angket  Kemandirian BelajarAkhir  nilai  Mann-Whitney U  285.500  Wilcoxon W  585.500  Z  -0.052  Asymp

Referensi

Dokumen terkait

1 Baju – biru muda Boleh dibeli di kedai sekolah 2 Seluar – biru tua Boleh dibeli di kedai sekolah 3 Setoking – hitam Boleh dibeli di kedai sekolah 4 Kopiah –

Pada Gambar 5.20 dan Gambar 5.21 terdapat 56 peti kemas lipat khusus pengangkut sapi diatas kapal MV Meratus Kupang, peti kemas tersebut adalah peti kemas lipat khusus

Dalam ketentuan yang diatur dalam KUHAP maupun dalam peraturan perundang-undangan hukum acara pidana di luat KUHAP tidak terdapat ketentuan yang memberikan wewenang kepada

The final product will be a prototype application which will have a night to day switch algorithm implemented and is able to communicate with a camera to receive data and

Cara yang dapat dilakukan pemerintah dengan cara kebijakan moneter diantarany adalah….. Kebijakan anggaran jangka

strategi (teknik mencapai tujuan, struktur (wewenang dan tanggungjawab), Budaya (etos kerja, prilaku organisasi), Produk. (barang yg ditawarkan

[r]

Pakan mengandung senyawa metabolit sekunder yang memiliki potensi sebagai antioksidan yang dapat mencegah reaksi oksidasi untuk menghambat radikal bebas