PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM
EKSKRESI MELALUI METODE PETA KONSEP
BAGI SISWA KELAS IX-B
SEMESTER GANJIL SMPNU BANCAR
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
Berdasarkan data nilai hasil belajar siswa kelas IX-B SMPNU Bancar untuk mata pelajaran IPA pada materi sistem ekskresi hanya mencapai rerata 54,4
Rendahnya nilai hasil belajar mata pelajaran IPA diakhibatkan oleh rendahnya motivasi belajar siswa
Rendahnya motivasi belajar menyampaikan materi dari guru yang kurang menarik, monoton, kurang komunikatif
Motivasi belajar siswa rendah
Siswa belum mampu memahami materi
sistem ekskresi
Siswa kurang teliti dalam menyelesaikan
soal
Hasil belajar siswa belum mencapai KKM
Pada penelitian ini masalah di batasi pada
motivasi belajar siswa dan hasil belajar
pada
materi
sistem
ekskresi
melalui
metode peta konsep untuk siswa kelas
IX-B SMPNU Bancar
1. Bagaimana meningkatkan motivasi
belajar siswa materi sistem ekskresi
melalui metode peta konsep?
2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar
siswa materi sistem ekskresi melalui
metode peta konsep?
1. Memperoleh
informasi
peningkatkan
motivasi belajar siswa materi sistem
ekskresi melalui metode peta konsep
2. Memperoleh informasi peningkatkan hasil
belajar siswa materi sistem ekskresi
melalui metode peta konsep
1. Bagi siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa, memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran dan melatih siswa untuk lebih aktif dan kreatif pada pembelajaran
2. Bagi guru, meningkatkan kompetensi guru dengan
menciptakan metode pembelajaran yang
variatif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan melalui pemilihan metode yang tepat.
3. Bagi sekolah, meningkatkan kualitas pendidikan di
sekolah dalam hal pengembangan metode dalam
pembelajaran dan bisa menjadi referensi bagi guru yang lain dalam pemilihan metode pembelajaran.
1. Teori Peta Konsep
Metode peta konsep banyak membantu siswa
untuk mengingat, mempertajam dan
mempercanggih proses yang dilakukan. Penggunaan metode peta konsep akan membuat kegiatan membaca dan juga menulis secara serempak, oleh karena itu metode peta konsep dapat memadukan kegiatan otak kiri dan otak kanan secara efektif dan sinergis.
2. Teori Motivasi Belajar
Motivasi dalam belajar dapat dilihat dari karakteristik
tingkah laku siswa yang menyangkut rasa
senang, minat, perhatian dan ketekunan. Siswa yang
memiliki motivasi tinggi dalam belajar
menampakkan minat yang besar dan perhatian yang
penuh terhadap tugas-tugas belajar
(Tugur,2011:52).
3. Teori Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. hasil belajar dapat memudahkan perbaikan terhadap ketepatan tujuan, penentuan sistem pembelajaran dan perencanaan kondisi belajar yang diperlukan
untuk pembelajaran yang berhasil
(Yulaelawati, 2007:98)
TINDAKAN R e fl e k si R e fl e k si KONDISI AKHIR Guru / Peneliti: Menggunakan metode Peta Konsep pada pembelajaran sistem ekskresi
Guru / Peneliti: melakukan refleksi pada siklus I, siklus II dan siklus III
Pembelajaran dengan metode peta konsep pada materi sistem ekskresi di harapkan siswa lebih aktif, motivasi belajar meningkat dan hasil belajar meningkat KONDISI AWAL Guru / Peneliti: Masih menggunakan metode konvensional /Ceramah Siswa: Kurang aktif, cepat bosan, ramai sendiri, mengantuk, hasil belajar rendah
Siklus I: Pembelajaran menggunakan metode peta konsep pada pembelajaran sistem ekskresi secara individu, kemudian demonstrasi dan penugasan
Siklus II: Pembelajaran menggunakan metode peta konsep pada pembelajaran sistem ekskresi secara kelompok kecil (masing-masing kelompok 3 siswa) kemudian presentasi dan penugasan
Siklus III: Pembelajaran menggunakan metode peta konsep pada pembelajaran sistem ekskresi secara kelompok kecil (masing-masing kelompok 3 siswa) kemudian presentasi dan penugasan
K E R A N G K A B E R F I K I R
1. Metode
pembelajaran
peta
konsep
dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa pada materi sistem ekskresi kelas
IX-B SMPNU Bancar tahun pelajaran
2015/2016.
2. Metode
pembelajaran
peta
konsep
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi sistem ekskresi kelas IX-B
SMPNU
Bancar
tahun
pelajaran
2015/2016
.
Penelitian ini dilaksanakan di SMPNU
Bancar,yang terletak di Desa Bulujowo,
Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban
Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis tindakan adalah dengan metode eksperimen yang dilakukan secara berulang dalam tiga siklus. Pada metode eksperimen bersifatt membandingkan motivasi dan hasil belajar siswa pada siklus I, siklus II dan siklus III.
Proses tindakan level 2 menurut Prof.Sugiono
PENDEKATAN PENELITIAN
1 2 PENGUMPULA DATA DAN ANALISIS DATA PENGUMPULA DATA DAN ANALISIS DATA 3 PENGUMPULA DATA DAN ANALISIS DATA KESIMPUANSubyek penelitian ini adalah siswa kelas
IX-B SMPNU Bancar, Kecamatan Bancar,
Kabupaten Tuban. Pada mata pelajaran
IPA materi sistem ekskresi semester ganjil
tahun pelajaran 2015/2016.
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada setiap siklus adalah teknik observasi. Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan metode peta konsep pada materi sistem ekskresi
TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
Instrumen penilaian motivasi hasil belajar
digunakan untuk memperoleh data motivasi belajar siswa
Soal tes, digunakan untuk memperoleh data
peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode peta konsep pada materi sistem ekskresi
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada setiap siklus adalah teknik analisis statistik deskriptif melalui perbandingan rata-rata motivasi belajar siswa dan perbandingan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sistem ekskresi
JADWAL PENELITIAN
No Uraian Kegiatan Agust 2015 September 2015 Okt 2015 Minggu ke 5 1 2 3 4 5 1 1 Pembuatan proposal2 Menyusun Instrumen Penelitian siklus 1 3 Pelaksanaan tidakan siklus 1
4 Analisis data, evaluasi tindakan dan refleksi siklus 1 5 Menyusun Instrumen Penelitian siklus 2
6 Pelaksanaan tindakan siklus 2
7 Analisis data, evaluasi tindakan dan refleksi siklus 2 8 Menyusun Instrumen Penelitian siklus 3
9 Pelaksanaan tidakan siklus 1
10 Analisis data, evaluasi tindakan dan refleksi siklus 1 11 Pembahasan hasil penelitian
12 Meyusun laporan hasil penelitian
SEBELUM TINDAKAN
Uraian Nilai Awal
Nilai terendah 35
Nilai tertinggi 80
Rerata 54,4
Kategori Nilai Interval Jumlah %
Sangat tinggi ≥ 90 0%
Tinggi 80 -89 1 4 %
Sedang 65-79 7 28%
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
1. pemilihan materi
2. pembagian kelompok atau individu 3. pembuatan contoh peta konsep
4. pemberian waktu mengerjakan yang cukup; 5. presentasi hasil peta konsep;
6. kesimpulan dan klarifikasi; 7. post test
:
defenisi
hasil ekskresi
fungsi
Tujuan Pembelajaran: 1. Membandingkan organ-organ penyusun sistem akskresi pada manusia 2. Mendeskripsikan fungsi sistem akskresi
……… ……… ……… ……….. zat keluaran 4. HATI ……….. ……….. ……….. 1. DEFEKASI 2. SEKRESI 3. EKSKRESI SISTEM PENGELUARAN MANUSIA 1. GINJAL 2. KULIT ……… SIKLUS I ……… ……… 3. PARU-PARU 4. ……… 1. ………. 2. ………. 1. ………. 2. ……… 3. ……… 4. ……… 1. ……… 2. ……… 1. ……… 2. ……… 3. ………
:
1. Filtrasi /……… terjadi hasil
3. Reabsorpsi /…………
3.Augmentasi/………
fungsi
SIKLUS II
Jaringan ikat bawah kulit ………
3. Paru-Paru Fungsi Paru-paru :……….
……… ……… Pipa Kapiler Kelenjar Keringat ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……… ………
4. Hati Fungsi Empedu :……….. Kelenjar Minyak Kantung Rambut Ujung Syaraf ……… ……… ……… Tujuan Pembelajaran: Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi
1. Korte ks / Kulit Ginjal
3. Pe lvis / Rongga Ginjal
2. Dermis/……….
1. GINJAL 2. Me dula / Sumsum Ginjal
2. KULIT Lapisan Tanduk Lapisan Malpighi 1.Epidermis/………. SISTEM EKSKRESI MANUSIA
: penyebab pengobatan penyebab pengobatan penyebab pengobatan penyebab pengobatan SIKLUS III 2. TBC ……….. 1. Hepatitis ……….. 3. Pneumonia ……… ……….. 3. Paru-paru 2. KULIT GANGGUAN SISTEM EKSKRESI ……….. ……….. ……….. ……….. Biduran 1. GINJAL 2. Nefritis/Radang Ginjal 2. Penyakit Kuning ……… ……….. ……….. ……….. ……….. 1. Asma ……….. 3. Kencing Manis / Glukosuria ……… ……….. ……… Eksim 1. Batu Ginjal
Tujuan Pembelajaran: Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
4. Hati 4. Gagal Ginjal ……… ……… ……… ……… Ringworm ……… ……… ……… ……… ……… Jerawat
DISKRIPSI DATA SIKLUS I
Uraian Nilai Awal
Nilai terendah 55
Nilai tertinggi 100
Rerata 73,6
Kategori Nilai Interval Jumlah %
Sangat tinggi ≥ 90 1 4%
Tinggi 80 -89 8 32 %
Sedang 65-79 12 48%
DISKRIPSI DATA SIKLUS II
Uraian Nilai Awal
Nilai terendah 49
Nilai tertinggi 100
Rerata 72,7
Kategori Nilai Interval Jumlah %
Sangat tinggi ≥ 90 3 12 %
Tinggi 80 -89 3 12 %
Sedang 65-79 16 64%
DISKRIPSI DATA SIKLUS III
Uraian Nilai Awal
Nilai terendah 45
Nilai tertinggi 95
Rerata 72,8
Kategori Nilai Interval Jumlah %
Sangat tinggi ≥ 90 2 8 %
Tinggi 80 -89 5 20 %
Sedang 65-79 15 60%
PEMBAHASAN DATA
No Indikator TindakanSebelum
Sesudah Tindakan
Siklus I Siklus II Siklus III
1. Motivasi Belajar - 85,5% 83,2% 83,4%
2. Hasil Belajar 54,4 73,6 72,7 72,8
PEMBAHASAN DATA
Hasil rerata nilai hasil belajar siswa pada siklus I, siklus II dan siklus III adalah 73,0 atau mengalami peningkatan 34% dari kondisi awal sebelum penerapan metode konsep
PEMBAHASAN DATA
Rerata motivasi belajar pada siklus I, siklus II dan siklus III sebesar 84% termasuk dalam kategori tinggi. 50% 55% 60% 65% 70% 75% 80% 85% 90%
Siklus I Siklus II Siklus III
P e rs e n ta s e
PEMBAHASAN DATA
Kategori Nilai Interval Siklus I (Individu) Siklus II (Kelompok) Siklus III (Kelompok) Sangat tinggi ≥ 90 1 3 2 Tinggi 80 - 89 8 3 5 Sedang 65-79 12 16 15 Rendah < 65 4 3 3 Rerata 73,6 72,7 72,8 Ketuntasan Belajar 84% 88% 88%Hasil penerapan metode peta konsep dilakukan secara individu didapatkan: jumlah siswa yang mendapat nilai kategori tinggi lebih banyak daripada secara kelompok.
1. Rerata nilai hasil belajar dari 25 siswa kelas IX-B SMPNU Bancar sebelum tindakan tergolong masih rendah yaitu sebesar 54,4. Rerata tersebut masih jauh dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapakan yaitu 65.
2. Langkah-langkah penerapan metode peta konsep untuk kelas IX-B SMPNU Bancar adalah: (a) pemilihan materi; (b)pembagian kelompok atau individu; (c)pembuatan peta konsep; (d)pemberian waktu mengerjakan yang cukup; (e)presentasi hasil peta konsep; (f)kesimpulan dan klarifikasi; (g) post tes.
3. Rerata nilai hasil belajar dari 25 siswa kelas IX-B SMPNU Bancar sesudah tiga siklus tindakan melalui penerapan
metode peta konsep pada materi sistem ekskresi adalah 73. 4. Persentase peningkatan rerata nilai hasil belajar dari 25
siswa kelas IX-B SMPNU Bancar sesudah tiga siklus
tindakan melalui penerapan metode peta konsep pada materi sistem ekresi adalah sebesar 34%.
5. Motivasi belajar dari 25 siswa kelas IX-B SMPNU Bancar sesudah tiga siklus tindakan melalui penerapan metode peta konsep pada materi sistem ekresi adalah 84%
termsuk dalam kategori tinggi.
6. Penerapan metode peta konsep secara individu
lebih efektif digunakan siswa untuk
meningkatkan motivasi dan nilai hasil belajar. Hal ini dibuktikan dengan motivasi belajar dan rerata hasil belajar yang lebih tinggi daripada secara kelompok.
SARAN
1. Bagi siswa, metode peta konsep dapat meningkatkan motivasi belajar, pemahaman konsep dan hasil belajar sehingga dapat diterapkan pada semua mata pelajaran.
2. Bagi guru, metode peta konsep dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas IX-B SMPNU Bancar, maka guru-guru yang lain disarankan untuk menggunakan dan mengembangkan metode pembelajaran peta konsep pada mata pelajaran yang lain.
3. Bagi sekolah, pembelajaran ini perlu terus dikembangkan lagi dan ditindaklanjuti agar motivasi belajar dan hasil belajar siswa meningkat.
4. Bagi peneliti yang lain, dapat mengadakan penelitian lanjutan dengan melibatkan faktor/aspek atau strategi lain sehingga bisa diketahui pengaruh dalam tindakan yang diberikan