• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN CMP KELAS VIIG SMP NEGERI 3 GOMBONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN CMP KELAS VIIG SMP NEGERI 3 GOMBONG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

DENGAN

CMP

KELAS VIIG SMP NEGERI 3 GOMBONG

Atik Kusuma Dewi, Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Email: atik.kusuma08@gmail.com; kurniasih.nila@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) peningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa, 2) peningkatan prestasi belajar matematika siswa. 3) keterkaitan antara kemampuan penalaran dan komunikasi matematis terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan model Connected Mathematic Project (CMP) berbantu media puzzle. Dimana subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIG SMP N 3 Gombong tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Semua data dianalisis secara kualitatif dan kuntitatif. Hasil analisis data secara kualitatif menunjukan terdapat peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa sehingga siswa dapat mengungkapkan ide tanpa harus ditunjuk, menemukan pola, melakukan manipulasi matematika, menilai ide, dan menggunakan notasi/simbol dengan tepat. Sedangkan hasil analisis data secara kuantitatif diperoleh hasil korelasi dengan kategori kuat menjadi sangat kuat. Sehingga terdapat keterkaitan antara kemampuan penalaran dan komunikasi matematis terhadap prestasi belajar siswa.

Kata kunci : kemampuan penalaran, komunikasi matematis, model CMP, puzzle

PENDAHULUAN

Matematika merupakan mata pelajaran yang potensial untuk diajarkan di setiap jenjang pendidikan, untuk membekali siswa kemampuan logis, kritis, dan sistematis serta kemampuan berkerja sama sehingga tercapai kualitas sumber daya manusia yang sesuai tujuan pendidikan nasional. Menurut Wardani (2008: 8) tujuan mata pelajaran matematika diajarkan di sekolah agar siswa memiliki kemampuan: 1) memahami konsep matematika, 2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat matematika, 3) memecahkan masalah, 4 mengkomunikasikan gagasan, 5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Sehingga dengan belajar matematika

(2)

Ekuivalen: Peningkatan Penalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Dengan CMP Kelas VIIG SMP Negeri 3 Gombong

38

sejumlah kemampuan dan keterampilan tertentu bermanfaat tidak hanya saat belajar tetapi dapat diaplikasikan dalam masalah sehari-hari.

Berasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, SMP ini merupakan SMP unggulan yang banyak diminati oleh siswa. Namun masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Salah satunya dapat dilihat dari rendahnya prestasi belajar siswa pada hasil ulangan harian kelas VIIG dengan rata-rata 57,65 padahal KKM yang ditetapkan adalah 75. Selain itu pada proses pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru, dan siswa belum terlibat secara aktif. Hal ini mengakibatkan kemapuan penalaran dan komunkasi matematis siswa tergolong rendah.

Penalaran merupakan suatu fondasi awalan yang penting dalam pembelajaran matematika. Menurut Lengeot dalam Haerudin (2014: 244) “penalaran merupakan suatu proses berpikir yang didalamnya memuat kegiatan menarik suatu kesimpulan berdasarkan data dan peristiwa yang ada”. Adapun indikator kemampuan penalaran menurut Wardani, Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 506/C/PP/2004 yaitu: 1) mengajukan dugaan, 2) melakukan manipulasi matematika, 3) menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi, 4) menarik kesimpulan dari pernyataan, 5) memeriksa kesahihan argument, 6) menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi.

Sedangkan komunikasi secara umum adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami oleh penerima pesan. Pesan yang disampaikan dalam proses pembelajaran matematika berupa materi, rumus, cara penyelesaian masalah dan sebagainya. Sulivan dan Mousley dalam Sugiyanto, (2014: 116) berpendapat kemampuan komunikasi matematis tidak hanya menyatakan ide secara tertulis tetapi, merupakan kemampuan menyatakan, menjelaskan, menggambarkan, mendengar, menanyakan dan bekerja sama. Menurut NCTM dalam Susanto (2013: 215) untuk melihat seberapa besar kemampuan komunikasi matematis yaitu dengan: 1) siswa dapat mengekspresikan ide matematik secara lisan, tulisan, mendemonstrasikan dan menggambarkan dalam bentuk visual, 2) siswa dapat memahami, menginterpretasikan dan menilai ide

(3)

matematik dalam bentuk tulisan/visual, 3)Siswa dapat menggunakan istilah, notasi dan struktur matematik.

Salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan penalaran, komunikasi matematis dan prestasi belajar yaitu dengan model Connected Mathematics Project (CMP) berbantu media puzzle. Model ini terdiri dari tiga tahap yaitu: Launch, Explore

dan Summarize. Lappan dalam Asmara (2011: 1-48) “CMP adalah suatu pembelajaran

yang berpusat pada masalah yang akan diselesaikan dan didiskusikan oleh siswa, sehingga siswa akan tampil aktif dalam belajar dan dapat dengan mudah diterapkan oleh guru dan siswa”. Sedangkan media puzzle adalah permainan yang menyatukan suatu kepingan-kepingan untuk dipasangkang dan membentuk suatu bentuk yang diinginkan.Kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa merupakan suatu kemampuan yang penting. Sehingga tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis serta prestasi belajar siswa. Selain itu juga tentang bagaimana keterkaitan antara kemampuan penalaran dan komunikasi matematis dengan prestasi belajar siswa.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara kualitatif yang dipadukan dengan kuantitatif pada pengkorelasi antara variabel. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIG SMP N 3 Gombong tahun pelajaran 2014/2015, sebanyak 32 siswa. Objek penelitian ini adalah keseluruhan proses dan hasil pembelajaran melalui model CMP berbantu media puzzle dalam peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini menggunakan model action research spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.Taggart dalam Arikunto (2010: 137) yaitu setiap siklusnya meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan observasi, tes dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan yaitu lembar keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi kemampuan komunikasi matematis siswa, dan tes prestasi belajar yang memuat tes kemampuan penalaran dan komunikasi matematis. Analisis data yang dilakukan bersifat deskriptif kualitatif, dan untuk korelasi menggunakan korelasi

(4)

Ekuivalen: Peningkatan Penalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Dengan CMP Kelas VIIG SMP Negeri 3 Gombong

40

ganda, dengan rentang yang digunakan untuk dapat dikatakan terdapat keterkaiatan jika .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan pada setiap siklus diperoleh peningkatan pada siklus I dan siklus II. Dari siswa belum dapat memaksimalkan waktu dengan baik dan siswa masih baru dengan model pembelajaran dan belum mampu menyimpulkan sendiri. Sampai siswa mampu menyesuaikan pembelajaran dan menggunkan waktu yang disediakan serta siswa dapat memahami materi, menjelaskan dan menyimpulkan materi yang dipelajari. Untuk rata-rata prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan pada siklus I nilai rata-rata siswa 61,18 dengan ketuntasan klasikal mencapai 28,13% dan pada silklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78,63 dengan ketuntasan klasikal mencapai 80,64 %.

Kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa juga mengalami peningkatan. Untuk kemampuan penalaran dalam mengajukan suatu dugaan sudah mulai benar meskipun belum semua siswa dapat mengajukan dugaan dengan tepat. Namun siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam menemukan pola dan melakukan manipulasi matematika. Sehingga dalam menilai ide, memberikan kesimpulan dan menyusun bukti juga masih kurang tepat. Pada siklus II siswa mengalami peningkatan, siswa sudah mampu mengajukan dugaan dengan tepat. Sebagian besar siswa sudah dapat melakukan manipulasi, menentukan pola, menyusun bukti dan memberikan kesimpulan dari suatu permasalahan.

Sedangkan untuk kemampuan komunikasi matematis siswa siklus I dalam mengekspresikan ide sudah baik meski belum tepat, memahami serta menilai ide matematik masih mengalami kesulitan, dan langkah-langkah penyelesaian yang dilakuakan belum runtut. Sebagian siswa sudah dapat menggunkan istilah dan notasi metematik dengan benar. Pada siklus II siswa sudah mampu mengekspresikan ide dengan tepat, menggambarkan ide matematik dengan benar serta memberikan notasi yang benar. Siswa juga sudah memahami permasalahan yang ada dan menyusun langkah-langkah penyelesaian dengan runtut dan tepat. Dari prestasi belajar,

(5)

kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa yang mengalami peningkatan terdapat keterkaitan antara satu dengan yang lain. Untuk keterkaitan antara kemampuan penalaran dan komunikasi terhadap prestasi belajar siklus I mencapai 0,742 dengan kategori kuat sedangkan siklus II mengalami peningkatan yaitu mencapai 0,846 dengan kategori sangat kuat.

SIMPULAN DAN SARAN

Melalui pembelajaran dengan CMP berbantu media puzzle kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa terdapat peningkatan. Dimana indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan penalaran dan komunikasi sudah dapat terpenuhi. Prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan kategori baik. Hasil analisis data secara kualitatif menunjukan terdapat peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa sehingga siswa dapat mengungkapkan ide tanpa harus ditunjuk, menemukan pola, melakukan manipulasi matematika, menilai ide, dan menggunakan notasi/simbol dengan tepat. Sedangkan hasil analisis data secara kuantitatif diperoleh hasil korelasi dengan kategori kuat menjadi sangat kuat. Yang artinya terdapat keterkaitan antara kemampuan penalaran dan komunikasi matematis terhadap prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Asmara, Adi. 2011. Pembelajaran Connected Mathematic Project (CMP) untuk

Meningkatkan Kemampuan berfikir matematis siswa. Prosiding Semnas Unila

ISBN : 978-979-8510-32-8 No. (1-47. – 1-55.).

Haerudin. 2014. Pengaruh Pendekatan Scientific Terhadap Kemampuan Penalarandan

Komunikasi Matematikdan Kemandirian Belajar. Prosiding Vol. 1, ISSN

2355-0473.

Sugiyanto dkk. 2014. Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Stad Ditinjau dari Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis

(6)

Ekuivalen: Peningkatan Penalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Dengan CMP Kelas VIIG SMP Negeri 3 Gombong

42

Susanto Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Wardhani, Sri. 2008. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika. Yogyakarta: PPPPTKM.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kajian menunjukkan bahwa teknik Asosiasi dapat diimplimentasikan dalam pembelajaran bahasa Prancis melalui tahapan pembelajaran yang telah disusun guna

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa realisasi akumulasi capaian indikator kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan sampai dengan

L’utilisation De La Technique Asosiasi Dans L’apprentissage De La Production Écrite. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian ini, maka saya menyatakan bersedia berpartisipasi menjadi subjek dalam penelitian yang akan dilakukan oleh saudari

Bagi meningkatkan pencapaian subjek Sains dan Matematik agar setanding dengan negara lain, setiap pelaksanaan program pendidikan negara perlu diperhalus.. Selain

[r]

Kepala Bidang memparaf Surat Jawaban ke Gubernur diteruskan kepada Kepala BKD untuk diparaf diteruskan kepada SEKDA untuk ditandatangani.. surat jawaban

Untuk mempermudah dan merancang sistem ini maka dibuat menggunakan suatu bagan diagram yaitu DFD, ERD, Normalisai serta program yang mendukung. Dengan menggunakan Microsoft Accees