MAKALAH
INVENTORY MANAGEMENT
( Manajemen Persediaan )
MATA KULIAH : MANAJEMEN OPERASIONAL
Di Sususn Oleh :
1. Neovemy Da Costa
B.131.14.0455
2. Ade Putri Nurmalasari
B.131.14.0463
3.
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan ke hadapan tuhan yang maha kuasa karena atas rahmat dan karunianyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Materi manajemen persediaan ini adalah salah satu materi yang sangat menarik sekali untuk di bahas karena mencakup masalah kehidupan kita sehari-hari,dan sering kali di antara kita mengalami kesulitan dalam mengelolah keuanganya serta mengelolah persedian yang ada agar bias bermanfaat secara maksimal.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar ISI
Bab I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan 1.3 Manfaat
BAB II Manajemen Persediaan 1.1. Pengertian Manajemen Persediaan
1.2. Jenis-jenis Manajemen Persediaan
1.3. Manfaat Manajemen Persediaan
1.4. Fungsi – fungsi persediaan
1.5. Factor yang mempengaruhi tingkat persediaan
1.6. Metode Manajemen Persediaan
BAB III Penutup
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembuatan makalah ini didasari untuk memenuhi tugas kuliah Manajemen Operasional sebagai Mata Kuliah wajib yang memiliki bobot 3 SKS. Tujuan dari tugas ini adalah mengerti dan memahami tentang Inventory Management
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Manajemen persediaan dan fungsinya
2. Mengetahui apa saja Jenis-jenis Manajemen persediaan
3. Mengetahui Manfaat Menajemen Persediaan
4. Fungsi – fungsi persediaan
5. Factor yang mempengaruhi tingkat persediaan
6. Mengetahui Metode Manajemen persediaan
1.3 Manfaat
BAB II
MANAJEMEN PERSEDIAAN
1.1
Pengertian Manajemen Persediaan
Persediaan (inventory) adalah bahan-bahan atau barang (sumberdaya-sumber daya organisasi) yang disimpan yang akan dipergunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya : untuk proses produksi atau perakitan, untuk suku cadang dari peralatan, maupun untuk dijual. Walaupun persediaan hanya merupakan suatu sumber dana yang menganggur, akan tetapi dapat dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan.
1.2
Jenis-jenis Manajemen Persediaan
Freddy Rangkuti dalam bukunya “Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis”
(2002;8&15) menjelaskan jenis-jenis Persediaan terdiri dari 2 karakteristik :
A. Jenis-jenis Persediaan menurut Fungsi antara lain :
1. Batch Stock, 2. Fluctuation Stock, 3. Anticipation Stock,
B. Jenis-jenis Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang antara lain :
1. Persediaan Bahan Mentah (Raw Material),
2. PersediaanKomponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components) 3. Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (Supplies),
4. Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process), 5. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods).
Untuk memperjelas keterangan diatas, berikut pengertian beberapa jenis-jenis persediaan menurut fungsinya dan Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang antara lain sebagai berikut
1. Batch Stock, persediaan yang didakan karena membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu.
2. Fluctuation Stock, persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock, persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan atau permintaan yang meningkat.
Jenis-jenis Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang antara lain :
1. Persediaan Bahan Mentah (Raw Material), yaitu persediaan barang-barang berwujud, seperti besi, kayu serta komponen-komponen lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Menurut Handoko (2002) Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan barang-barang berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para Supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya
2. Persediaan Komponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, di mana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
3. Persediaan Bahan Pembantu Atau Penolong (Supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4. Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi.
1.3
Manfaat Manajemen Persediaan
Dalam menejemen persediaan sudah tentu ada manfaatnya, berikut merupakan manfaat dari manajemen persediaan.
A. Memanfaatkan Diskon Kuantitas
Diskon kuantitas diperoleh jika perusahaan membeli dalam kuantitas yang besar.Perusahaan membeli melebihi kebutuhan sehingga ada yang disimpan sebagai persediaan.
B. Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock).
Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan, kemudian perusahaan tidak mempunyai barang tersebut, maka perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan.Untuk menghindari situasi tersebut, perusahaan harus mempunyai persediaan barang jadi.
C. Manfaat Pemasaran.
Jika perusahaan mempunyai persediaan barang dagangan yang lengkap, maka pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan kelengkapan barang dagangan yang kita tawarkan. Reputasi perusahaan bisa meningkat.Di samping itu jika perusahaan selalu mampu memenuhi keinginan pelanggan pada saat dibutuhkan maka kepuasan pelanggan semakin baik, dan perusahaan semakin untung.
D. Peningkatan Tingkat Pelayanan
E. Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik
Fleksibilitas dari distribusi dan penyimpanan barang-barang secara menyeluruh memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengontrol persediaan sesuai dengan bisnis mereka. Akses yang instan terhadap data-data yang kritis meliputi ketersediaan peresediaan, jumlah yang ada, jumlah yang harus diorder lagi dan biaya yang dapat diketahui pada saat itu juga terhadap persediaan untuk direspons secara cepat dalam rangka pengambilan keputusan, sistem dengan kemampuan mengelolah beberapa lokasi yang berbeda-beda memungkinkan manajemen dari gudang-gudang yang berbeda-beda dan penelusuran persediaan melalui lot, secara seri atau menggunakan level.
1.4
Fungsi- Fungsi Persediaan
Fungsi persediaan yaitu untuk menghindari keterlambatan barang, hilangnya barang dan dengan adanya persediaan, maka operasional perusahaan dapat terus berjalan sehingga pelayanan terhadap konsumen dapat terus berjalan sehingga pelayanan terhadap konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Freddy Rangkuti dalam buku “Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis”, fungsi utama persediaan yaitu :
1. Fungsi Decoupling.
2. Fungsi Economic Lot Sizing. 3. Fungsi Antisipasi.
Dari istilah diatas dapat di uraikan sebagai berikut :
2. Fungsi Economic Lot Sizing. Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan atau potongan pembelian., biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko, dan sebagainya).
3. Fungsi Antisipasi. Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman.Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman (Seasional Inventories).
Selain fungsi-fungsi diatas, menurut Herjanto (1997:168) terdapat enam fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan antara lain:
1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan
2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan 3. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan sulit bila bahan tersebut tidak tersedia dipasaran.
5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas (Quantity Discount).
6. Memberikan pelayanan kepada langganan dengan tersediaanya barang yang diperlukan
1.5
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan
Secara umum besar-kecilnya inventory tergantung pada beberapan faktor :
Lead time, yaitu lamanya masa tunggu material yang dipesan datang.
Frekuensi penggunaan bahan selama 1 periode, frekuensi pembelian yang tinggi menyebabkan
jumlah inventory menjadi lebih kecil untuk 1 periode pembelian
Jumlah dana yang tersedia
Daya tahan material
Bahan baku, dipengaruhi oleh : perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkan
pemasok, dan tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan produksi.
Barang dalam proses, dipengaruhi oleh: lamanya produksi yaitu waktu yang dibutuhkan sejak
saat bahan baku masuk ke proses produksi sampai dengan saat penyelesaian barang jadi.
Barang jadi, persediaan ini sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan.
1.6
Metode Manajemen Persediaan
1. Metode EOQ ( Economic Order Quantity )
EOQ atau kuantitas pesanan ekonomis adalah suatu metode untuk menentukan beberapa jumlah pesanan yang paling ekonomis untuk satu kali pesan
2. Recorder Point
Recorder atau titik pemesanan kembali adalah saat persediaan mencapai titik dimana perlu dilakukan pemesanan kemali yang dinyatakan dalam persamaan berikut
Titik persamaan kembali = tenggang waktu x pemakaian
3. Safety Stock
Safety stock atau persediaan pengamanan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan
4. Sistem ABC
System ABC adalah teknik manajemen persediaan dengan membagai persediaan kedalam tiga golongansesuai dengan tingkat penurunan kepentingan yang didasarkan pada nilai rupiah pada investasi masing – masing golongang persediaan
CONTOH KASUS
Model Economic Order Quantity
1) Contoh Kasus 1
Pertanyaan:
Hitunglah EOQ
Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan bahan tersebut Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun
Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali)
Jawab
EOQ = 2x150x10.000 = 2000 unit
0.75
TC = HxQ/2 + S.D/Q = (0.75 x 2000/2) + (150 x 10000/2000)
= Rp 750,- + Rp 750,- = Rp
1500,- Jumlah pemesanan/th = D/Q
= 10000/2000 = 5 kali
Durasi habisnya EOQ = 350/5 = 70 hari Reorder point = L. D/hari kerja setahun
CONTOH KASUS
Sebuah restoran Pizza membutuhkan salah satu bahan utama yaitu bubur keju. untuk membuat
kebijakan pemesanan restoran tersebut telah meiedntifikasi biaya-biaya yang terkait antara lain:
@ Harga bubur keju per/kg Rp.
12.000.-@ Biaya simpan per/kg pertahun 25% harga beli
@ Biaya pesan beberapa penjumlahan pesanan Rp. 500.000 per satu kali pesan
@ Lt Time 4 hari
diperkirakan pada waktu mendatang permintaa keju adalah 1600 kg per minggu
note:
1 tahun 52 minggu
1 tahun 365 hari
jika perusahaan tidak menggunakan EOQ Hitunglah;
1. Berapa Pensanan pertahun ?
2. Berapa Pesanan harian?
3. Berapakah kebutuhan minimal?
4. Rata-rata persediaan?
5. Total biaya simpan?
6. Berapa kali banyak pesanan?
7. Berapa total biaya pesan?
8. Berapa biaya beli?
9. Berapa total biaya variabel?
JAWABANNYAAAAAA...
1. Pesanan 1 thn
D = 1600 X 52 = 83.200 Kg/tahun
2. Pesanan per bulan
d = 83.200 : 365 = 228
3. kebuthan min
Q = d.l = 228 4 = 912
4. Rata-rata persediaan
Q/2= 912:2
5. Biaya simpan
Q/2.I.C = 912/2 x 25% x 1200 = 1.386.000
6. Banyaknya pesanan
D/Q = 8323.000/912 = 91.22 kali pesan
7. Biaya pesan
D/Q . So = 91.22 x 500.000 = 45.610.000
8. Biaya beli
D.C = 83.200 x 12.000 = 998.400.000
9. Total biaya varibel
45.610.000 + 1.386.000 = 46.996.000
10. Biaya total
999.400.00 + 46.996.000 = 1.045.396.000
1. Hitung EOQ;
Q = √2 x D x S I.C
Q = √2 x 83.200 x 500.000 = 5266,2 25% x 12.000
2. Biaya Pesan;
D/Q . So = 83.200 x 500.000 = 7.899.734 52666
3. Biaya Simpan ;
BAB III
PENUTUP
1.1
Kesimpulan.
Dari pemaparan diatas maka dapat disimpilkan bahwa Persediaan adalah suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi, yang dalam hal ini dapat berupa barang maupun jasa.
Jenis-jenis persediaan terbagi menjadi 2 karakteristik yaitu 1). persediaan sesuai fungsinya terbagi atas Batch Stock, Fluctuation Stock, dan Anticipation Stock. 2). Persediaan menurut jenis dan posisi barangnya terdiri dari : Persediaan Bahan Mentah (Raw Material), PersediaanKomponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components), Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (Supplies), Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process), Persediaan Barang Jadi (Finished Goods).
Adapun manfaat dari memanajemeni persediaan yaitu sebagai berikut : Memanfaatkan Diskon Kuantitas, Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock), Manfaat Pemasaran, Peningkatan Tingkat Pelayanan, dan Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik.
Faktor yang mempengaruhi pengendalian bahan baku persediaanya sebagai berikut : Perkiraan Pemakaian Bahan Baku, Harga Bahan Baku, biaya-biaya persediaan, Kebijaksanaan pembelanjaan, Pemakaian Bahan, Waktu Tunggu, Model Pembelian Bahan Baku, Persediaan Pengaman, Pembelian Kembali.
1.2
SARAN
Adapun saran yang bisa kami berikan antara lain :
1. Dalam membuat makalah sebaiknya menggunakan berbagai referensi dari berbagai sumber
untuk menambah informasi tentang Inventory Management
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, M.B.A. Dr. Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Syamsuddin, M.A., Drs. Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan.Jakarta: