• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PERENCANAAN AGREGAT

N/A
N/A
IKNA DIANIS MUFIDA

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH PERENCANAAN AGREGAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN OPERASI PERENCANAAN AGREGAT

Dosen pengampu : Abdul Muhsyi, S.Kom., MMSI.

Disusun oleh kelompok 3 :

1. Ahmad Ziyya Wildan Sigit Saputra 230810201023 2. Ikna Dianis Mufida 230810201049 3. Azalea Dinda Anasta 230810201065

4. Jenar wahyu 230810201195

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER 2024

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... 2

KATA PENGANTAR...3

Pengertian Perencanaan Agregat...4

Manfaat Perencanaan Agregat...4

Sifat perencanaan agregat... 4

Strategi Perencanaan Agregat...5

Metode Perencanaan Agregat... 6

Perencanaan Agregat di Bidang jasa...7

Revenue Management... 8

DAFTAR PUSTAKA...9

LAMPIRAN...10

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemampuan serta kekuatan dalam menyelesaikan makalah pada manajemen operasi dengan pokok bahasan

‘’Perencanaan Agregate “. Tujuan penyusunan makalah ini adalah memenuhi penilaian tugas kelompok pada mata kuliah ini.

Tidak lupa penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Muhsyi selaku dosen pengampu mata kulaih manajemen operasi yang telah memberikan informasi yang sangat bermanfaat dalam pembelajaran , serta semua rekan kelas yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat untuk dapat menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalh ini masih sangat terdapat kekurangan dan auh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun terbuka untuk menerima keritik dan saran dari para pembaca agar dapat membangun dan menyempurnkan makalah ini.

Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat khusunnya bagi para mahasiswa dan para pembaca sebagai refernsi pelengkap dalam pembelajaran.

Jember,1 Mei 2024

Penyusun

(4)

Pengertian Perencanaan Agregat

Perencanaan agregat (Aggregate Planning) juga dikenal sebagai penjadwalan. Agregat adalah suatu pendekatan yang biasanya dilakukan oleh para manajer operasi untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah (Biasanya 3 hingga 18 bulan kedepan). Perencanaan agregat dapat digunakan dalam menentukan jalan terbaik untuk memenuhi permintaan yang diprediksi dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerjaan lembur dan variabel lan yang dapat dikendalikan.

Keputusan penjadwalan menyangkut perumusan rencana bulanan dan kuartalan yang mengutamakan masalah mencocokan produktivitas dengan permintaan yang fluktuatif. Oleh karenanya perencanaan agregat termasuk dalam rencana jangka menengah.

Manfaat Perencanaan Agregat

Sebagaimana dinyatakan, tujuan perencanaan agregat adalah mengetahui tingkat produksi, inventaris, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk merespons permintaan yang berfluktuasi dalam jangka menengah. Dengan informasi ini, sebuah bisnis dapat menilai kapan permintaan akan meningkat atau berkurang, dan memastikan bisnis tersebut memiliki produk yang cukup untuk memenuhi momen tersebut. Perencanaan produksi agregat juga memungkinkan produsen mengetahui staf, bahan, tingkat produksi, perkiraan waktu, dan anggaran biaya yang mereka perlukan.

Membuat perkiraan akan menyelamatkan perusahaan dari perubahan jadwal produksi yang cepat, yang tidak hanya mahal namun juga menciptakan ketidakamanan dan ketidakpastian. Dengan perencanaan agregat, Anda dapat membuat perkiraan permintaan dan kapasitas yang cukup akurat dalam jangka menengah.

Sifat perencanaan agregat

Sifat dari perencanaan agregat meliputi beberapa aspek kunci:

1. Pengambilan Keputusan Strategis: Perencanaan agregat membantu dalam membuat keputusan penting mengenai output yang diharapkan, tingkat tenaga kerja, inventaris, dan aspek operasional lainnya dalam rangka memenuhi permintaan pasar.

2. Pengelolaan Sumber Daya: Ini mencakup alokasi efisien sumber daya perusahaan seperti tenaga kerja, mesin, dan bahan baku untuk mencapai tujuan produksi.

3. Penyesuaian Permintaan dan Penawaran: Salah satu tujuan utama perencanaan agregat adalah menyelaraskan permintaan dari pasar dengan kapasitas produksi perusahaan. Ini termasuk membuat rencana untuk periode waktu ketika permintaan tinggi atau rendah.

(5)

4. Jangka Waktu: Perencanaan agregat biasanya dilakukan untuk periode menengah hingga panjang (3 bulan hingga 1 tahun), meskipun durasinya bisa bervariasi tergantung pada industri dan dinamika pasar.

5. Fleksibilitas: Rencana tersebut harus cukup fleksibel untuk memungkinkan penyesuaian terhadap perubahan di pasar atau dalam operasi internal.

6. Optimalisasi Biaya: Tujuan penting lainnya adalah mengurangi biaya operasional total. Ini mencakup optimasi penggunaan inventaris, pengurangan waktu tunggu, dan penggunaan sumber daya secara efisien.

7. Keseimbangan: Perencanaan agregat mencari keseimbangan antara memenuhi permintaan pelanggan dan meminimalkan biaya operasional, seperti biaya tenaga kerja, biaya penyimpanan, dan biaya produksi.

Melalui perencanaan agregat, perusahaan dapat lebih proaktif dan prediktif dalam pengoperasiannya, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan sambil mengelola biaya. Ini merupakan bagian integral dari strategi operasional yang efektif

Strategi Perencanaan Agregat

Strategi perencanaan agregat berfokus pada penyeimbangan antara memenuhi permintaan pelanggan dan memaksimalkan efisiensi operasional. Berikut adalah beberapa strategi utama yang sering digunakan dalam perencanaan agregat:

1. Strategi Tingkat Persediaan Tetap (Level Strategy): Perusahaan menjaga tingkat produksi yang konstan dan menggunakan persediaan untuk menangani fluktuasi dalam permintaan.

Strategi ini efektif untuk stabilisasi tenaga kerja dan mengurangi biaya perubahan tingkat produksi, tetapi membutuhkan manajemen persediaan yang baik dan bisa menimbulkan biaya penyimpanan yang tinggi.

2. Strategi Pengejaran Permintaan (Chase Strategy): Produksi disesuaikan untuk selalu mengikuti perubahan permintaan. Tidak ada penumpukan persediaan, karena produksi meningkat saat permintaan tinggi dan menurun saat permintaan rendah. Strategi ini mengurangi biaya penyimpanan tetapi dapat meningkatkan biaya tenaga kerja dan operasional karena fluktuasi produksi.

3. Strategi Penggunaan Tenaga Kerja yang Fleksibel: Menggunakan kombinasi pekerja paruh waktu, lembur, dan subkontrak untuk menyesuaikan kapasitas produksi dengan permintaan.

Ini membantu meminimalkan biaya tetap dan memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam mengelola perubahan permintaan.

4. Strategi Penundaan (Postponement Strategy): Menunda finalisasi produk hingga permintaan jelas teridentifikasi. Ini memungkinkan perusahaan untuk menjaga persediaan di

(6)

tingkat rendah dan meningkatkan kemampuan untuk menyesuaikan produk dengan kebutuhan pelanggan spesifik.

5. Strategi Penawaran Campuran (Mixed Strategy): Kombinasi dari beberapa strategi di atas untuk menemukan keseimbangan antara biaya dan layanan pelanggan. Perusahaan dapat menggunakan beberapa pendekatan berbeda untuk berbagai produk atau segmen pasar.

Pemilihan strategi perencanaan agregat yang tepat tergantung pada beberapa faktor, termasuk karakteristik permintaan, struktur biaya industri, kemampuan untuk mengubah kapasitas produksi, dan tingkat layanan yang diinginkan oleh pelanggan.

Metode Perencanaan Agregat

Pada bagian ini, kami memperkenalkan teknik yang digunakan manajer operasi untuk mengembangkan rencana agregat. Mulai dari metode grafis yang banyak digunakan hingga metode transportasi pemrograman linier.

a. Graphical Methods

Teknik grafis populer karena mudah dipahami dan digunakan. Rencana ini bekerja dengan beberapa variabel sekaligus untuk memungkinkan perencana membandingkan permintaan yang diproyeksikan dengan kapasitas yang ada. Mereka adalah pendekatan trial-and-error yang tidak menjamin rencana produksi yang optimal, tetapi mereka hanya membutuhkan perhitungan terbatas dan dapat dilakukan oleh staf administrasi.

Banyak teknik tersedia untuk membantu tugas perencanaan agregat. Umumnya, mereka jatuh ke dalam salah satu dari dua kategori: teknik trial-and-error informal dan teknik matematika. Dalam praktiknya, teknik informal lebih sering digunakan. Namun, sejumlah besar penelitian telah dikhususkan untuk teknik matematika, dan meskipun mereka tidak banyak digunakan, mereka sering berfungsi sebagai dasar untuk membandingkan efektivitas teknik alternatif untuk perencanaan agregat. Dengan demikian, akan bermanfaat untuk memeriksanya secara singkat dengan teknik informal. Prosedur umum untuk perencanaan agregat terdiri dari langkah-langkah berikut:

1. Tentukan permintaan untuk setiap periode.

2. Tentukan kapasitas (waktu reguler, lembur, subkontrak) untuk setiap periode.

3. Identifikasi kebijakan perusahaan atau departemen yang relevan (misalnya, pertahankan safety stock sebesar 5 persen dari permintaan, pertahankan tenaga kerja yang cukup stabil).

4. Tentukan biaya unit untuk waktu reguler, lembur, subkontrak, penyimpanan persediaan, pesanan kembali, PHK, dan biaya terkait lainnya.

5. Kembangkan rencana alternatif dan hitung biaya untuk masing-masing.

(7)

6. Jika rencana yang memuaskan muncul, pilih salah satu yang paling memenuhi tujuan. Jika tidak, kembali ke langkah 5.

b. Mathematical Approaches

Bagian ini menjelaskan secara singkat pendekatan matematis untuk perencanaan agregat. Metode Transportasi Pemrograman Linear Ketika masalah perencanaan agregat dipandang sebagai salah satu pengalokasian kapasitas operasi untuk memenuhi permintaan perkiraan, itu dapat dirumuskan dalam format pemrograman linier. Metode transportasi pemrograman linier bukanlah pendekatan trial-and-error seperti grafik, melainkan metode untuk mendapatkan solusi optimal untuk masalah yang melibatkan alokasi sumber daya yang langka dalam hal minimalisasi biaya atau maksimalisasi laba. Dengan perencanaan agregat, tujuannya biasanya untuk meminimalkan jumlah biaya yang terkait dengan waktu kerja reguler, lembur, subkontrak, membawa persediaan, dan biaya yang terkait dengan perubahan ukuran tenaga kerja. Serta kendala yang melibatkan kapasitas tenaga kerja, persediaan, dan subkontrak. Masalahnya dapat dirumuskan sebagai model pemrograman tipe transportasi sehingga mendapatkan rencana agregat yang akan mencocokkan kapasitas dengan persyaratan permintaan dan meminimalkan biaya. Untuk menggunakan pendekatan ini, perencana harus mengidentifikasi kapasitas (pasokan) waktu reguler, lembur, subkontrak, dan inventaris berdasarkan periode per periode, serta biaya terkait masing-masing variabel.

Perencanaan Agregat di Bidang jasa

Strategi yang digunakan di perencanaan agregat dalam layanan adalah:

1. Penjadwalan jam kerja yang akurat untuk memastikan respons cepat terhadap permintaan pelanggan

2. Sumber daya tenaga kerja siap pakai yang dapat ditambahkan atau dihapus untuk memenuhi permintaan yang tidak terduga

3. Fleksibilitas keterampilan pekerja individu yang memungkinkan realokasi tenaga kerja yang tersedia

4. Fleksibilitas dalam tingkat output atau jam kerja untuk memenuhi perubahan permintaan Perencanaan agregat berbeda menurut jenis layanan yang diberikan. Berikut ini adalah contoh organisasi jasa yang menggunakan perencanaan agregat:

1. Rumah Sakit

Rumah sakit menggunakan perencanaan agregat untuk mengalokasikan dana, staf, dan persediaan guna memenuhi permintaan pasien atas pelayanan medis mereka.

(8)

Perencanaan agregat dalam industri penerbangan cukup kompleks karena perlunya mempertimbangkan berbagai faktor (pesawat, personel penerbangan, personel darat) dan berbagai rute serta lokasi pendaratan/keberangkatan.

3. Restoran

Perencanaan agregat dalam kasus bisnis keluaran produk bervolume tinggi seperti restoran diarahkan untuk memperlancar tingkat layanan, menentukan jumlah tenaga kerja, dan mengelola permintaan agar sesuai dengan dapur tetap dan kapasitas makan.

4. Jasa lainnya

Jasa keuangan, perhotelan, transportasi, dan rekreasi memberikan hasil yang tidak berwujud dalam jumlah besar. Perencanaan agregat untuk layanan ini dan layanan serupa melibatkan pengelolaan permintaan dan perencanaan kebutuhan sumber daya manusia.

Revenue Management

Revenue Management adalah proses perencanaan agregat dalam mengalokasikan sumber daya perusahaan yang langka kepada pelanggan dengan harga yang akan memaksimalkan pendapatan. Agar revenue management berhasil, perusahaan perlu mengelola tiga masalah:

1. Struktur penetapan harga yang beragam

Struktur ini harus layak bagi pelanggan, misalnya kursi di maskapai penerbangan atau waktu mulai yang diinginkan di lapangan golf.

2. Perkiraan penggunaan dan durasi penggunaan

Meliputi berapa banyak kursi ekonomi yang harus tersedia? Berapa harga yang akan dibayar pelanggan untuk kamar dengan pemandangan laut?

3. Perubahan permintaan

Ini berarti mengelola peningkatan penggunaan seiring dengan semakin banyaknya kapasitas yang terjual. Hal ini juga berarti menangani masalah yang terjadi karena struktur harga mungkin tidak logis dan adil bagi semua pelanggan. Terakhir, ini berarti mengelola masalah baru, seperti pemesanan berlebih karena perkiraan yang tidak sempurna.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Heizer, 2020.Operations Management: Sustainability and Supply Chain Management.

Amerika Serikat : Pearson Education

Stevenson, W, 2021.Operations Management.Amerika Serikat : McGraw-Hill Education, 2 Penn Plaza, New York, NY 10121.

(10)

LAMPIRAN

Nama : Ahmad Ziyya Wildan Sigit Saputra Nama : Ikna Dianis Mufida

NIM : 230810201023 NIM : 230810201049

Nama : Azalea Dinda Anasta Nama : Jenar Wahyu

NIM : 230810201065 NIM : 230810201195

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan agregat dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat produksi 12 bulan yang akan datang dan dengan menggunakan perencanaan agregat ini maka perusahaan dapat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberi gambaran penerapan perencanaan agregat guna menimimalkan biaya produksi dalam menghadapi permintaan konsumen yang

Pada tahun 2011, strategi yang dapat diterapkan pada Pabrik Tahu Lembang yaitu strategi perencanaan agregat dengan menyesuaikan tingkat tenaga kerja, tanpa

Dengan adanya perencanaan agregat yang baik, diharapkan proses produksi dapat berjalan dengan lancar, permintaan produk perusahaan akan dapat terpenuhi sesuai permintaan,

Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk melakukan perencanaan yaitu dengan memanipulasi persediaan, laju produksi, jumlah tenaga kerja, kapasitas atau

Terdapat tujuh strategi yang digunakan dalam perencanaan agregat, yaitu melakukan variasi tingkat persediaan, melakukan variasi jam kerja, melakukan variasi jumlah tenaga kerja,

Perencanaan agregat dibutuhkan oleh para manajer operasional untuk menentukan jalan terbaik dalam meningkatkan kapasitas dan memenuhi permintaan yang diperoleh dari

Agregat perencanaan kelancaran produksi