• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN AGREGAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN AGREGAT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN AGREGAT

LATAR BELAKANG

Kemampuan sebuah pabrik payung akan sangat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu tantangan dari pesaing dan musim. Kemampuan perusahaan untuk mendisain produk dengan berbagai keunggulan serta jaringan pemasaran yang handal, tidak akan banyak membantu jika dilakukan pada saat musim kemarau. Namun sebaliknya, pada musim hujan, perusahaan mungkin akan kewalahan untuk memenuhi permintaan. Dengan kondisi tersebut, perusahaan memiliki tantangan yang tidak ringan dalam mengatur jadwal produksinya.

Perusahaan dapat saja melakukan produksi dengan kuantitas yang stabil sepanjang tahun, dengan konsekuensi produk yang dihasilkan pada musim kemarau harus disimpan dulu untuk baru dipasarkan pada saat terjadi lonjakan permintaan pada musin hujan. Namun perusahaan dihadapkan pada risiko penyimpanan persediaan, baik risiko berupa biaya penyimpanan, modal kerja yang tidak dapat diputas karena terlanjur tertanam di persediaan maupun kerusakan persediaan itu sendiri. ,

Alternatif lain adalah perusahaan mengurangi jumlah produksi pada musim kemarau dan baru akan meningkatkan produksi pada musim hujan. Dengan alternative ini, risiko penyimpanan dapat diperkecil. Namun akan timbul masalah lain yang terkait kapasitas produksi, dimana pada musim kemarau mesin produksi banyak yang menganggur sementara biaya pemeliharaan dan fix cost lainnya tetap harus dibebankan. Demikian juga mengenai penanganan tenaga kerja yang mungkin akan menghadapi permasalahan yang lebih rumit, karena harus merumahkan sebagaian karyawannya pada musim kemarau. Perusahaan mungkin dapat memanfaatkan tenaga lepas hari, namun perusahaan juga akan dihadapkan pada ketersediaan tenaga kerja yang terampil pada saat tiba musim hujan.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan adanya perencanaan agregat yang menjadi salah satu tugas utama seorang manajer operasi.

PENGERTIAN PERENCANAAN AGREGAT

Menurut Koontz, O.Donnel,dan Welhrich (1995;20), “Perencanaan adalah pengambilan keputusan; Perencanaan merupakan upaya pemilihan arah tindakan yang diambil suatu perusahaan dan setiap departemen. Dalam pencapaian tujuan perusahaan yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan yang baik sebagai dasar atas aktifitas produksi. Perencanaan adalah suatu proses penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang dengan menggunakan sumber daya yang tersedia.

Sedangkan perencanaan agregat bersangkutan dengan cara kapasitas organisasi yang digunakan untuk memberikan tanggapan terhadap permintaan yang diperkirakan. Perencanaan agregat mencerminkan strategi perusahaan dalam hal pelayanan kepada langganan, tingkat persediaan, tingkat produksi, jumlah karyawan dan lain – lain. Hubungan antara kapasitas dan

(2)

perencanaan agregat ini sangat penting karena untuk memenuhi rencana ini tergantung pada kapasitas yang tersedia.

Menurut Tani Handoko (1984;234) mengatakan bahwa, ”Perencanaan agregat adalah proses perencanaan kuantitas dan pengaturan waktu keluaran selama periode waktu tertentu melalui penyesuaian variabel – variabel tingkat produksi, karyawan, persediaan dan variabel – variabel yang dapat dikendalikan lainnya”. Sedangkan menurut David D. Bedworth (1982 : 138), Perencanaan Agregat adalah perencanaan yang dibuat untuk memenuhi total permintaan dari seluruh elemen produksi dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Dari defenisi diatas dapat diketahui bahwa perencanaan agregat adalah dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan total seluruh produk dengan menggunakan seluruh sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, tanpa adanya perencanaan agregat secara akurat maka semua aktivitas industri akan menjadi sangat keliru. Dalam suatu lingkungan yang kompetitif, rencana agregat yang baik adalah dasar untuk mencapai kesuksesan.

Jadi secara sederhana perencanaan agregat adalah proses penetapan tingkat output/kapasitas produksi secara keseluruhan guna memenuhi tingkat permintaan yang diperoleh dari peramalan dan pesanan dengan tujuan meminimalkan total biaya produksi.

TUJUAN PERENCANAAN AGREGAT

Tujuan perencanaan agregat adalah untuk menyesuaikan kemampuan produksi dalam menghadapi permintaan pasar yang tidak pasti dengan mengoptimumkan penggunaan tenaga kerja dan peralatan produksi yang tersedia sehingga ongkos total produksi dapat ditekan seminimal mungkin (Arman Hakim Nasution, 2003 : 66).

1. Mengembangkan perencanaan produksi yang feasible pada tingkat menyeluruh yang akan mencapai keseimbanagan antara permintaan dan suplai dengan memperhatikan biaya minimal dari rencana produksi yang dibuat, walaupun biaya bukan satu-satunya bahan pertimbangan.

2. Sebagai masukan perencana sumber daya sehingga perencanaan sumber daya dikembangkan untuk mendukung perencanaan produksi.

3. Meredam (stabilisasi) produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi permintaan FUNGSI PERENCANAAN AGREGAT

1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategi perusahaan

2. Alat ukur performansi proses perencanaan produksi

3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi

4. Memonitor hasil produksi actual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian

5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target dan membuat penyesuaian

6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi SASARAN PERENCANAAN AGREGAT

(3)

1. Memenuhi demand (permintaan)

2. Menggunakan kapasitas produksi secara efisien

3. Memenuhi inventory policy 4. Meminimalkan biaya :

a. Tenaga Kerja b. Inventory

c. Pabrik & Mesin d. Subcontract

STRATEGI & TEKNIKPERENCANAAN AGREGAT STRATEGI MURNI

Strategi murni adalah strategi dengan melakukan perubahan pada salah satu factor yang tersebut diatas, yang meliputi :

1.Mengendalikan jumlah inventori 2.Mengendalikan jumlah tenaga kerja 3.Subkontrak

4.Mempengaruhi permintaan STRATEGI CAMPURAN

Strategi ini merupakan penggunaan dua atau lebih strategi murni untuk menghasilkan perencanaan produksi yang feasible

METODE PERENCANAAN AGREGAT LEVEL METHOD

Metode ini menghitung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan permintaan dan inventori yang ada. Dengan inventori tetap setiap periodenya. Tenaga kerja yang ada harus dapat memenuhi kebutuhan permintaan total selama satu tahun. Dan diasumsikan tidak ada overtime

LEVEL METHOD WITH OVERTIME

Perhitungan yang dilakukan sama seperti level work force, hanya diasumsikan adanya overtime.

CHASE STRATEGY

Pada strategi ini adanya kebutuhan tenaga kerja yang bervariansi setiap periode berdasarkan permintaan yang harus dipenuhi. Dan adanya inventori yang besarnya sama tiap periodenya LINIER PROGRAMMING

Linier programming digunakan bila produksi yang berjalan terdiri dari dua macam produk atau lebih. Karena tidak mungkin diselesaikan dengan metode

sebelumnya. Prosedur perhitungan yang dilakukan melalui metode simplek yang biasanya terdapat dalam perhitungan mengenai penelitian operasional.

TAHAPAN PERENCANAAN AGREGAT

(4)

Pengumpulan Data : SALES, FORECAST,ORDERS, ADANYA BACKORDERS, INVENTORY AWAL

Membuat Tabel Informasi

Menentukan kapabilitas Produksi

Melakukan Partnership Meeting yang dihadiri oleh seluruh manajer PROSES PERENCANAAN AGREGAT

Dari bagan diatas, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan agregat, yaitu:

1. Perusahaan harus terlebih dahulu mengidentifikasi dan mengukur permintaan pasar sehingga dapat diprediksi jumlah permintaan per periode dan siklusnya. Hal ini tentunya juga melihat hasil riset dan teknologi yang kita miliki untuk mengetahui kemampuan perusahaan sehingga dapat memutuskan produk yang akan diproduksi.

2. Selanjutnya perusahaan menghitung kemampuan yang dimiliki, kapasitas mesin, tenaga kerja, ketersediaan bahan mentah dan kemungkinan untuk subkontraktor.

3. Atas dasar prediksi permintaan pasar dan sumber daya yang dimiliki, perusahaan akan menyusun jadwal produksi untuk menjamin kontinyuitas suplai sesuai permintaan dengan biaya minimal tanpa mengabaikan faktor strategis seperti masalah tenaga kerja.

CONTOH PERENCANAAN AGREGAT

(5)

Hefty Beer Company sedang menyusung perencanaan agregat untuk 12 bulan berikutnya. Walaupun beberapa jenis bis dan beberapa ukuran kemasan botol dibuat oleh pabrik Hefny, namun manajemen telah memutuskan untuk menggunakan gallon bir sebagai alat ukur keseluruhan kapasitas.

Permintaan akan bir selama 12 bulan berikut diperkirakan akan mengikuti pola seperti gambar dibawah. Perhatikan bahwa permintaan ini biasanya mengalami puncaknya pada musim panas dan paling rendah pada musim dingin.

Manajemen Hefty ingin mempertimbangkan tiga rencana agregat :

1. Tenaga kerja merata. Gunakan inventory untuk memenuhi permintaan puncak

2. Tenaga kerja merata plus lembur. Gunakan lembur 20% bersamaan dengan penyimpanan inventory, Jika perlu, pada bulan Juni, Juli dan Agustus untuk memenuhi permintaan puncak

3. Strategi pengejaran. Pekerjakan dan pecat pekerja setiap bulan jika diperlukan, guna memenuhi permintaan

Untuk mengevaluasi strategi-strategi ini, manajemen telah mengumpulkan data biaya dan sumber daya berikut.

1. Setiap pekerja dapat memproduksi 10.000 gallon bir per bulan dengan jam kerja biasa. Sementara pada jam lembur, diasumsikan akan dicapai tingkat produksi yang sama, tetapi lembur hanya dapat dilakukan 3 bulan selama satu tahun. Misalkan tenaga kerja permulaan adalah 40 orang pekerja.

2. Setiap pekerja dibayar $1000 per bulan untuk jam kerja biasa. Lembur dibayar 150% dari jam biasa. Maksimum lembur 20% dapat digunakan kapan saja dalam waktu 3 bulan tersebut.

3. Untuk mengangkat seorang pekerja, diperlukan biaa $1000 yang meliputi penyaringan, administrasi dan biaya pelatihan. Untuk memecat seseorang karyawan diperlukan biaya $2000 yang meliputi semua biaya tunjangan PHK dan tunjangan lainnya

4. Dalam rangka penilaian inventori, biaya produksi per gallon bir adalah $2. Biaya penyimpanan inventory diasumsikan 3 % per gallon bir per bulan (atau 6 sen per gallon bir per bulan)

5. Asumsikan bahwa inentori awal adalah 50.000 gallon. Inventori akhir yang diinginkan setahun dari sekarang juga adalah 50.000 gallon. Semua permintaan yang diramalkan harus terpenuhi, tidak boleh terjadi kehabisan persediaan.

Kemudian berikutnya menganalisa ketiga menggunakan ketiga strategi dari segi biaya yang telah diketahui.

(6)

Startegi 1

Kita harus menghitung jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk memenuhi permintaan dan inventori. Karena inventori akhir dan awal asumsinya sama, maka tenaga kerja hars cukup besar guna memenuhi semua permintaan selama tahun tersebut, Apabila permintaan bulanan dijumlahkan, maka permintaan tahnan adalah 5.400.000 gallon. Karena setiap pekerja dapat memproduksi 10.000(12) = 120.000 gallon setahun, maka tenaga kerja merata sebesar 5.400.000 : 120.000 = 45 pekerja dibutuhkan untuk memenuhi keseluruhan permintaan. Berdasarkan angka tenaga kerja ini inventori ntuk setiap bulan dan biaya yang ditimbulkannya telah dihitung pada table berikut :

Strategi 2

Strategi kedua sedikit lebih rumit karena lembur boleh digunakan. Jika X adalah jumlah tenaga kerja untuk strategi 2 maka :

9 (10000X) + 3[(1,2)(10000X)] = 5400000

Untuk 9 bulan kita akan berproduksi pada tingkat 10000X per bulan dan untuk 3 bula kita akan berproduksi pada tingkat 120 % dari tingkat ini, termasuk lembur. Apabila persamaan diatas dipecahkan untuk mencari X, kita peroleh X = 43 pekerja untuk jam kerja biasa. Sekali lagi pada Tabel kita hitung sediaan dan biaya yang timbul dari opsi strategi ini.

6 STRATEGI 1

Tenaga Kerja Merata Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des TOTAL Sumber DayaPekerja Tetap 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

Lembur (%)

Unit yang diproduksi 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 5400 Ramalan Penjualan 300 300 350 400 450 500 650 600 475 475 450 450 5400 Persediaan (Akhir bulan) 200 350 450 500 500 450 250 100 75 50 50 50 Biaya Kerja tetap $ 45.0$ 45.0$ 45.0$ 45.0$ 45.0$ 45.0$ 45.0$ 45.0$ 45.0$ 45.0$ 45.0$ 45.0$ 540.0

Lembur

Rekruit / Pemecatan $ 5.0 $ 5.0 Penyimpanan persediaan 12.0$ $ 21.0$ 27.0$ 30.0$ 30.0$ 27.0$ 15.0$ 6.0$ 4.5$ 3.0$ 3.0$ 3.0 $ 181.5 Biaya Total $ 62.0$ 66.0$ 72.0$ 75.0$ 75.0$ 72.0$ 60.0$ 51.0$ 49.5$ 48.0$ 48.0$ 48.0$ 726.5 Cat :

Semua biaya dinyatakan dalam ribuan dolar

Semua angka produksi, persediaan dan penjualan dalam ribuan galon Inventori awal adalah 50.000 galon

(7)

STRATEGI 2

Menggunakan Lembur Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des TOTAL Sumber Daya Pekerja Tetap 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43

Lembur (%) 8 8 8

Unit yang diproduksi 430 430 430 430 430 510 510 510 430 430 430 430 5400 Ramalan Penjualan 300 300 350 400 450 500 650 600 475 475 450 450 5400 Persediaan (Akhir bulan) 180 310 390 420 400 410 270 180 135 90 70 50 Biaya Kerja tetap $ 43.0 $ 43.0 $ 43.0 $ 43.0 $ 43.0 $ 43.0 $ 43.0 $ 43.0 $ 43.0 $ 43.0 $ 43.0 $ 43.0 $ 516.0

Lembur $ 12.9 $ 12.9 $ 12.9

Rekruit / Pemecatan $ 3.0 $ 3.0

Penyimpanan persediaan $ 10.8 $ 18.6 $ 23.4 $ 25.2 $ 24.0 $ 24.6 $ 16.2 $ 10.8 $ 8.1 $ 5.4 $ 4.2 $ 3.0 $ 174.3 Biaya Total $ 56.8 $ 61.6 $ 66.4 $ 68.2 $ 67.0 $ 80.5 $ 72.1 $ 66.7 $ 51.1 $ 48.4 $ 47.2 $ 46.0 $ 732.0 Cat :

Semua biaya dinyatakan dalam ribuan dolar

Semua angka produksi, persediaan dan penjualan dalam ribuan galon Inventori awal adalah 50.000 galon

Strategi 3

Strategi ketiga menuntut tenaga kerja yang berbeda setiap bulan guna memenuhi permintaan dengan mempekerjakan serta memecat pekerja. Dengan perhitungan gambling jumlah pekerja dan biayanya dapat dicari untuk setiap bulan. Dalam hal ini, perhatikan bahwa tingkat konstan persediaan sebesar 50.000 untuk dipertahankan sebagai tingkat persediaan minimum.

Biaya tahunan dari strategi dikumpulkan dan diikhtisarkan pada table berikut. Berdasarkan asumsi yang digunakan, startegi 3 merupakan strateg yang memiliki biaya paling rendah, tetapi biaya bukanlah satu-satunya factor yang harus dipertimbangkan. Sebagai contoh, strategi 3 menuntut tenaga kerja minimm sebanyak 30 orang hingga mencapai puncaknya sebanyak 60 orang, dan kemudian pemecatan dilakukan untuk turun menjadi 45 pekerja. Apakah iklim ketenagakerjaan memungkinkan untuk mempekerjakan dan melakukan pemecatan sebanyak ini seiap tahun, atau apakah hal ini tidak akan mengarah kepada pembentukan serikat pekerja yang akhirnya akan menyebabkan biaya tenaga kerja menjadi lebih tinggi ? Mungkin kebijakan dua shift harus dipertimbangkan untuk sebagian waktu dari tahun itu dan satu shift untuk sisanya.

STRATEGI 3

Menggunakan Lembur Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des TOTAL Sumber Daya Pekerja Tetap 30 30 35 40 45 50 65 60 48 48 45 45

Lembur (%)

Unit yang diproduksi 300 300 350 400 450 500 650 600 480 480 450 450 5410 Ramalan Penjualan 300 300 350 400 450 500 650 600 475 475 450 450 5400 Persediaan (Akhir bulan) 50 50 50 50 50 50 50 50 55 60 60 60 Biaya Kerja tetap $ 30.0 $ 30.0 $ 35.0 $ 40.0 $ 45.0 $ 50.0 $ 65.0 $ 60.0 $ 48.0 $ 48.0 $ 45.0 $ 45.0 $ 541.0

Lembur

Rekruit / Pemecatan $ 20.0 $ - $ 5.0 $ 5.0 $ 5.0 $ 5.0 $ 15.0 $ 10.0 $ 24.0 $ - $ 6.0 $ - $ 95.0 Penyimpanan persediaan $ 3.0 $ 3.0 $ 3.0 $ 3.0 $ 3.0 $ 3.0 $ 3.0 $ 3.0 $ 3.3 $ 3.6 $ 3.6 $ 3.6 $ 38.1 Biaya Total $ 53.0 $ 33.0 $ 43.0 $ 48.0 $ 53.0 $ 58.0 $ 83.0 $ 73.0 $ 75.3 $ 51.6 $ 54.6 $ 48.6 $ 674.1 Cat :

Semua biaya dinyatakan dalam ribuan dolar

Semua angka produksi, persediaan dan penjualan dalam ribuan galon Inventori awal adalah 50.000 galon

(8)

DAFTAR PUSTAKA

1. Heizer, Jay dan Render, Berry. “Manajemen Operasi”. 2010. Buku 2. Edisi 9

2. Suiyono, Andre. “Aggregate Planning Chapter 003”. Jurusan Teknik Industri Unissula Semarang. www.andresugiyono.edublogs.org

3. www.elearning.gunadarma.ac.id/.../peng.../bab10-perancangan_ agregat .pdf

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan agregat dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat produksi 12 bulan yang akan datang dan dengan menggunakan perencanaan agregat ini maka perusahaan dapat

Dengan demikian penerapan perencanaan agregat yang menghasilkan total biaya produksi terkecil yang terpilih yaitu dengan menggunakan Chase Strategy dengan tenaga

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan strategi perencanaan agregat y ang tepat pada perushaan Merry’s sehingga dapat meminimalkan biaya produksi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan strategi perencanaan agregat yang tepat pada P.T Senayan Sandang Makmur sehingga dapat meminimalkan biaya produksi

Tujuan dari perencanaan agregat ini adalah menyusun suatu rencana produksi untuk memenuhi permintaan pada waktu yang tepat dengan menggunakan sumber – sumber atau

Perencanaan Agregat didasarkan pada peramalan permintaan tahunan dari bulan ke bulan dan sumber daya produktif yang ada (jumlah tenaga kerja, tingkat persediaan, biaya

Maka untuk mengatasi masalah yang terjadi, perusahaan perlu melakukan upaya perencanaan agregat untuk menyeimbangkan kapasitas produksi dengan sumberdaya yang

Terdapat tujuh strategi yang digunakan dalam perencanaan agregat, yaitu melakukan variasi tingkat persediaan, melakukan variasi jam kerja, melakukan variasi jumlah tenaga kerja,