• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Perencanaan Agregat pada P.T Senayan Sandang Makmur untuk Meminimalkan Total Biaya Produksi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Perencanaan Agregat pada P.T Senayan Sandang Makmur untuk Meminimalkan Total Biaya Produksi."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

P.T Senayan Sandang Makmur is a company engaged in the manufacturing industry. In the course of its operations, the company is always striving to achieve its objectives, namely to meet consumer demand. The company arranged for the costs incurred to produce the goods can be kept at a minimum. Fluctuating demand resulted in the company difficult to ascertain how much it costs to be incurred each time that the company did not produce a loss. The purpose of this study was to determine the application of the appropriate aggregate planning strategies in P.T Senayan Sandang Makmur so as to minimize production costs in the face of fluctuating consumer demand. At this time run by a company strategy is to use a fixed labor and fluctuations in demand will be met through the inventory. The company also does not make forecasts for future demand. If the company's labor shortage, it will force overtime. With this strategy today, the company issued a fee of Rp 2.137.058.784,00. Forecasting methods used in the planning of this aggregate is Linear Regression. The total forecast production in 2012 as many as 6.181.093 meters. Aggregate planning strategies proposed to meet the forecast demand in 2012 is Level Strategy with a total cost of Rp 2.108.873.024,00. By using this strategy, companies can save on production costs of Rp 28.185.760,00.

(2)

ABSTRAK

P.T Senayan Sandang Makmur merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur. Dalam menjalankan kegiatan operasinya, perusahaan ini selalu berusaha untuk mencapai tujuannya, yaitu memenuhi permintaan konsumen. Perusahaan mengusahakan agar biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dapat ditekan seminimum mungkin. Adanya permintaan yang berfluktuasi mengakibatkan perusahaan sulit untuk memastikan berapa biaya yang harus dikeluarkan setiap kali memproduksi agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan strategi perencanaan agregat yang tepat pada P.T Senayan Sandang Makmur sehingga dapat meminimalkan biaya produksi dalam menghadapi permintaan konsumen yang berfluktuasi. Pada saat ini strategi yang dijalankan oleh perusahaan adalah dengan menggunakan tenaga kerja tetap dan fluktuasi permintaan akan dipenuhi melalui persediaan. Perusahaan juga tidak melakukan peramalan permintaan untuk masa mendatang. Jika perusahaan kekurangan tenaga kerja, maka akan diberlakukan lembur. Dengan strategi yang dijalankan saat ini, perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.137.058.784,00. Metode peramalan yang digunakan dalam perencanaan agregat ini adalah Linier Regression. Total peramalan produksi tahun 2012 sebanyak 6.181.093 meter. Strategi perencanaan agregat yang diusulkan untuk memenuhi peramalan permintaan tahun 2012 ini adalah Level Strategy dengan total biaya sebesar Rp 2.108.873.024,00. Dengan menggunakan strategi ini, perusahaan dapat menghemat biaya produksi sebesar Rp 28.185.760,00.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

2.2.1 Pengertian Perencanaan Produksi ... 9

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Perencanaan Produksi ... 10

2.2.3 Jenis Perencanaan Produksi ... 11

2.3 Perencanaan Agregat ... 11

2.3.1 Pengertian Perencanaan Agregat ... 12

2.3.2 Tujuan Perencanaan Agregat ... 13

2.3.3 Karakteristik Perencanaan Agregat ... 14

2.3.4 Langkah-Langkah Perencanaan Agregat ... 14

2.3.5 Strategi Perencanaan Agregat ... 15

(4)

2.3.6.1 Mempengaruhi Demand (Permintaan) ... 18

2.3.6.2 Mempengaruhi Supply (Penawaran) ... 19

2.3.7 Biaya Perencanaan Agregat ... 20

2.4 Peramalan ... 22

2.4.1 Langkah-Langkah Peramalan... 23

2.4.2 Teknik Peramalan ... 23

2.4.2.1 Peramalan Kualitatif (Qualitative Forecast) ... 24

2.4.2.2 Peramalan Kuantitatif (Quantitative Forecast) ... 24

2.4.3 Causal Methods: Linear Regression... 25

2.4.4 Time Series ... 26

2.4.5 Kesalahan Perhitungan dalam Peramalan ... 28

2.4.6 Variasi Musiman pada Data (Seasonal Variations in Data) ... 29

2.5 Penelitian Terdahulu ... 31

2.6 Kerangka Pemikiran ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 39

3.1 Metodologi Penelitian ... 39

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.2.1 Sumber Data Penelitian ... 41

3.2.2 Waktu Pengumpulan Data... 42

3.2.3 Jenis Riset ... 42

3.3 Tahap Penelitian ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Profil Perusahaan ... 45

4.1.1 Sejarah Perusahaan... 45

4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 48

4.2 Produk Perusahaan ... 51

4.3 Proses Produksi ... 52

4.4 Kegiatan Lain Perusahaan ... 57

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.4.2 Sumber Daya Manusia ... 57

4.4.3 Keuangan ... 57

4.5 Data Permintaan Produk ... 58

4.6 Data Jam Kerja Normal ... 60

4.7 Data Hari Kerja Normal ... 61

4.8 Data Lain-lain ... 62

4.9 Biaya Perencanaan Agregat ... 62

4.10 Peramalan Data Penjualan ... 66

4.11 Kesalahan Peramalan ... 75

4.12 Perhitungan Seasonal Index (SI) ... 77

4.13 Perencanaan Produksi Berdasarkan Kebijakan Perusahaan ... 81

4.14 Penyusunan Rencana Agregat ... 85

4.15 Perbandingan Strategi yang Digunakan ... 105

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 106

5.1 Simpulan ... 106

5.2 Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 108

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 38

Gambar 4.1 Greige mentah ... 46

Gambar 4.2 Kain cetakan ... 47

Gambar 4.3 Kain celupan ... 47

Gambar 4.4 Struktur Organisasi P.T. Senayan Sandang Makmur ... 49

Gambar 4.5 Gambar OPC Produksi Kain Celup di PT Senayan Sandang Makmur 56 Gambar 4.6 Diagram Garis Permintaan Tahun 2010-2011 ... 59

Gambar 4.7 Diagram Garis Permintaan Tahun 2010-2011 ... 59

Gambar 4.8 Diagram Garis Permintaan Tahun 2010-2011 ... 77

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Data Permintaan Historis dan Jumlah Produksi Perusahaan ... 5

Tabel 2.1 Perbandingan Chase Strategy dengan Level Strategy Work Force ... 17

Tabel 2.2 Rangkuman Penelitian Perencanaan Agregat ... 31

Tabel 4.1 Tabel Data Permintaan ... 58

Tabel 4.2 Jam Kerja Normal per Hari ... 60

Tabel 4.3 Hari Kerja Normal Tahun 2012 ... 61

Tabel 4.4 Peramalan dengan Moving Average 3 Bulan ... 67

Tabel 4.5 Peramalan dengan Moving Average 4 Bulan ... 69

Tabel 4.6 Peramalan Single Exponential Smoothing dengan α = 0,1 ... 71

Tabel 4.7 Peramalan Permintaan dengan metode Linier Regression ... 73

Tabel 4.8 Pengukuran Kesalahan Peramalan ... 75

Tabel 4.9 Hasil Peramalan tahun 2012 dengan Metode Linier Regression ... 76

Tabel 4.10 Perhitungan Seasonal Index ... 78

Tabel 4.11 Hasil Peramalan dengan Seasonal Index ... 79

Tabel 4.12 Perencanaan Agregate Menggunakan Strategi yang Dijalankan Perusahaan Saat Ini ... 82

Tabel 4.13 Total Biaya dengan Strategi Kebijakan Perusahaan ... 84

Tabel 4.14 Perencanaan Agregat dengan Menggunakan Level Strategy ... 86

Tabel 4.15 Total Biaya dengan Perencanaan agregat dengan Menggunakan Level Strategy ... 92

Tabel 4.16 Perencanaan agregat dengan menggunakan Chase Strategy ... 93

Tabel 4.17 Total Biaya dengan Perencanaan agregat dengan Menggunakan Chase Strategy ... 97

Tabel 4.18 Perencanaan Agregat dengan Strategi Kerja Lembur Maksimal 5 Hari Kerja dan Maksimal 2 Jam Lembur dalam 1 Hari ... 98

Tabel 4.19 Total Biaya Perencanaan Agregat dengan Strategi Kerja Lembur Maksimal 5 Hari Kerja Dan Maksimal 2 Jam Lembur Dalam 1 hari ... 104

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia industri saat ini sedang berada dalam era globalisasi yang

menyebabkan terjadinya persaingan yang sangat ketat. Untuk dapat memenangkan

persaingan ini setiap perusahaan memerlukan suatu sistem pengelolaan

(management) perusahaan yang baik. Pengelolaan yang baik ini bertujuan agar setiap

hal yang dilakukan perusahaan menjadi terencana dan dapat mencapai hasil yang

dingiinkan oleh perusahaan.

Dalam setiap perusahaan, terdapat empat fungsi yang berkaitan dengan

pengelolaan (management) yaitu fungsi operasi (operation), fungsi pemasaran

(marketing), fungsi keuangan (financial), dan fungsi sumber daya manusia (human

resource). Dari keempat fungsi pengelolaan tersebut, fungsi pengelolaan operasi

adalah fungsi yang akan dikaji dalam penelitian ini.

Fungsi pengelolaan operasi atau disebut manajemen operasi adalah

serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan

mengubah input menjadi output (Heizer dan Render, 2008:4). Pengelolaan operasi

penting dilakukan dalam suatu perusahaan, seperti pada perusahaan yang bergerak

pada industri manufaktur karena manajemen operasi berperan dalam pengaturan

suatu proses produksi. Pengaturan ini bertujuan agar proses produksi berjalan secara

(9)

2

Universitas Kristen Maranatha

Heizer, Render (2008:5) mengemukakan bahwa dalam bidang manufaktur,

proses produksi mencakup perencanaan dan pemeliharaan fasilitas; perencanaan

produksi; pengendalian persediaan; penjadwalan dan pengendalian bahan baku;

pengendalian dan penjaminan mutu; manajemen rantai pasokan; proses manufaktur

(pembuatan barang); desain dan pengembangan produk; efisiensi penggunaan mesin,

tempat, dan pekerja; serta analisis proses produksi.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen operasi adalah

perencanaan produksi. Perencanaan produksi adalah suatu aktivitas untuk

menetapkan produk yang akan diproduksi, waktu berproduksi, sumber daya yang

dibutuhkan dan jumlah produk yang harus dihasilkan. Perencanaan produksi menurut

Heizer, Render (2008:529) dibagi menjadi tiga berdasarkan jangka waktu dan

penanggung jawab perencanaannya, yaitu:

1. Perencanaan jangka pendek (sampai dengan 3 bulan), merupakan tanggung

jawab pengawas dan pekerja langsung.

2. Perencanaan jangka menengah (3 sampai 18 bulan), merupakan tanggung

jawab manajer operasi.

3. Perencanaan jangka panjang (lebih dari 1 tahun), merupakan tanggung jawab

dewan direksi perusahaan termasuk di dalamnya pemegang saham.

Dalam penelitian ini akan diterapkan suatu perencanaan jangka menengah

yang merupakan tanggung jawab manajer operasi. Salah satu bentuk perencanaan

jangka menengah adalah perencanaan agregat. Menurut Heizer, Render (2008:506)

(10)

3

permintaan yang datang dalam jangka waktu menengah yaitu 3 sampai 18 bulan.

Dalam perencanaan agregat, manajer operasi harus menentukan cara terbaik untuk

memenuhi permintaan yang telah diramalkan sebelumnya dengan mengatur laju

produksi, jumlah pekerja, tingkat persediaan, lembur, subkontrak, dan variabel lain

yang dapat dikendalikan. Tujuan perencanaan agregat adalah untuk memenuhi

permintaan yang telah diramalkan dengan biaya yang minimal selama periode

perencanaan.

P.T Senayan Sandang Makmur yang bergerak di bidang industri processing

textile merupakan salah satu perusahaan yang terkena dampak pertumbuhan dan

ketatnya persaingan antar produsen tekstil. P.T Senayan Sandang Makmur

memproduksi jenis kain celupan (dying). Produk yang dihasilkan ini seluruhnya

merupakan suatu produk yang permintaannya fluktuatif, artinya jumlah permintaan

konsumen akan berubah dari waktu ke waktu. Permintaan fluktuatif akan berdampak

pada perencanaan produksi dari perusahaan serta biaya produksi yang harus

dikeluarkan oleh perusahaan.

Pengamatan awal yang dilakukan pada perusahaan mengindikasikan bahwa

total biaya produksi yang dikeluar perusahaan cenderung melebihi yang seharusnya

dikeluarkan. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara biaya produksi per meter

kain perusahaan ini dengan standar biaya yang dimiliki oleh perusahaan lain.

Menurut General Manager P.T Senayan Sandang Makmur perusahaan ini

mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.300 per meter kain, sedangkan standar biaya pada

beberapa perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama adalah Rp 2.000 per

(11)

4

Universitas Kristen Maranatha

adanya suatu hal yang kurang baik dalam proses perencanaan produksi pada

perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan produksi agar produksi

dapat dijalankan secara produktif dan efisien serta dapat memenuhi permintaan

konsumen.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya maka dilakukan

penelitian yang berjudul: “PERANAN PERENCANAAN AGREGAT PADA P.T

SENAYAN SANDANG MAKMUR UNTUK MEMINIMALKAN TOTAL

(12)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Setelah dilakukan pengamatan langsung dan wawancara terhadap pihak

perusahaan maka dapat dilihat data permintaan historis dan produksi perusahaan

pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Tabel Data Permintaan Historis dan Jumlah Produksi Perusahaan

Tahun Bulan

Permintaan Jumlah Produksi

(Meter) (Meter)

2010

Januari 373.743 381.218

Februari 364.476 371.765

Maret 302.418 308.466

April 333.919 340.597

Mei 44.3081 451.943

Juni 519.324 529.711

Juli 517.352 527.700

Agustus 513.883 524.161

September 381.624 389.256

Oktober 438.504 447.275

November 458.150 467.313

Desember 445.842 454.759

(13)

6

Universitas Kristen Maranatha

Dapat dilihat pada Tabel I.1, bahwa adanya jumlah produksi yang melebihi

jumlah yang dibutuhkan dan terjadi fluktuasi dari permintaan produk tekstil di

perusahaan. Dengan demikian diperlukan perencanaan produksi untuk

menyeimbangkan produksi dengan permintaan di perusahaan.

Berdasarkan pokok bahasan tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan produksi yang diterapkan oleh P.T Senayan Sandang Makmur saat ini?

2. Strategi perencanaan agregat apa yang sesuai untuk diterapkan oleh P.T Senayan Sandang Makmur?

3. Bagaimana peranan perencanaan agregat dalam meminimalkan biaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menjelaskan perencanaan produksi yang diterapkan oleh P.T Senayan Sandang Makmur saat ini.

2. Untuk memberi gambaran strategi perencanaan agregat yang sesuai untuk diterapkan oleh P.T Senayan Sandang Makmur.

(14)

7

1.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi pihak perusahaan :

a) Dengan penelitian ini diharapkan perusahaan dapat mengetahui kekurangan yang ada pada perencanaan produksi saat ini.

b) Perusahaan mendapatkan masukan mengenai alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam perencanaan produksi.

2. Bagi pihak peneliti :

a) Peneliti dapat membandingkan teori yang diperoleh dari pembelajaran selama perkuliahan dengan kondisi dunia kerja nyata.

b) Menambah pengetahuan peneliti mengenai manajemen operasi pada dunia industri, khususnya industri tekstil.

3. Bagi pihak lain :

a) Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami manajemen operasi, khususnya mengenai perencanaan agregat.

b) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu referensi bagi penelitian sejenis dan membantu dalam mengembangkan penelitian

(15)

106 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh penulis

dan disertai perhitungan seperti yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, dapat

ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Strategi perencanaan produksi yang diterapkan oleh P.T Senayan Sandang

Makmur saat ini adalah perencanaan dengan menggunakan tenaga kerja tetap,

yaitu 129 orang, dan mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.137.058.784,00.

2. Strategi yang cocok untuk digunakan perusahaan adalah perencanaan agregat

dengan Level Strategy, yang mana tenaga kerja yang digunakan pada setiap

bulannya sebanyak 128 orang, sehingga harus dilakukan pengurangan jumlah

pekerja sebanyak 1 orang dan melemburkan 46 orang pada bulan Desember.

Strategi ini menghasilkan biaya sebesar Rp 2.108.873.024,00.

3. Dengan menggunakan strategi di atas, P.T Senayan Sandang Makmur dapat

menghemat biaya sebesar Rp 28.185.760,00 bila dibandingkan dengan biaya

(16)

107

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan diharapkan melakukan peramalan permintaan terlebih dahulu

agar produksi yang dihasilkan tidak jauh melebihi di atas permintaan

konsumen.

2. Sebaiknya perusahaan menggunakan perencanaan agregat, yaitu Level

Strategy, sehingga dapat menghasilkan biaya yang paling minimal.

3. Penulis menyarankan agar perusahaan mengurangi jumlah tenaga kerja

dikarenakan tenaga kerja yang berlebihan. Perusahaan sebaiknya

menggunakan tenaga kerja tetap yaitu 128 orang dan jika terjadi kekurangan

tenaga kerja, maka diberlakukan lembur dengan biaya lembur Rp 10.000,00

(17)

108

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Gaspersz, Vincent. (2005). Production Planning and Inventory Control

Berdasarkan Pendekatan Sistem Berintegrasi MRP II dan JIT Menuju

Manufacturing 21. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Handoko, T. Hani. (2008). Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi 1. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Heizer, Jay and Barry, Render. (2008). Operations Management, 9th Edition. Pearson Prentice Hall, New Jersey.

Heizer, Jay and Barry, Render. (2010). Operations Management - Manajemen Operasi. Buku 1. Edisi 9. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Heizer, Jay and Barry, Render. (2010). Operations Management - Manajemen Operasi. Buku 2. Edisi 9. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman, Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Krajewski, Lee J., Larry P. Ritzman, Manoj K. Malhotra. (2007). Operation

Management: Process and Value Chains. 8th edition. Pearson Prentice Hall.

New Jersey.

Kusuma, Hendra. (2004). Manajemen Produksi - Perencanaan dan Pengendalian

Produksi. Andi. Yogyakarta.

Ma’Arif, Mohammad Syamsul ; Tanjung, Hendri. (2003). Manajemen Operasi. Penerbit Grasindo, Jakarta.

Robbin, Stephen P. ; Coulter, Mary. (2005). Manajemen. Jilid 2. Edisi 7. Pt. Indeks kelompok Gramedia.

Sodikin, Imam. (2011). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Diakses dari http://www.scribd.com/doc/60850904/175-Modul-1-Pengantar pada tanggal 10 Januari 2012.

Stevenson, William J. (2002). Production Operations Management. Sixth Edition. Mac Grow Hills Companies, Inc, Boston.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. CV. Andi Offset (ANDI), Yogyakarta.

Gambar

Tabel Data Permintaan Historis dan Jumlah Produksi Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan agregat dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat produksi 12 bulan yang akan datang dan dengan menggunakan perencanaan agregat ini maka perusahaan dapat

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi alternatif perusahaan dalam kegiatan perencanaan produksinya,guna meminimalisir biaya produksi dan ketepatan dalam memenuhi

Tasma Puja menerapkan strategi perencanaan agregat dengan strategi Level Workforce maka perusahaan akan menanggung total biaya produksi sebesar Rp.2.246.727.760.. Kata

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perencanaan agregat dapat mengefisiensikan biaya dan mengatasi demand yang berfluktuasi dengan cara

Setelah didapat hasil peramalan dengan metode tren linier maka dilanjutkan dengan perencanaan agregat menggunakan strategi yang perusahaan jalankan sekarang, ,

Apabila sebuah perusahaan tidak melakukan perencanaan produksi yang tepat, maka akan mengakibatkan tingginya biaya produksi dalam perusahaan tersebut, yaitu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberi gambaran penerapan perencanaan agregat guna menimimalkan biaya produksi dalam menghadapi permintaan konsumen yang

Merujuk keadaan yang dihadapi oleh perusahaan, maka diharapkan CV X dapat menerapkan perencanaan produksi agregat dengan strategi pengejaran, yaitu dengan melakukan