ABSTRAK
Perencanaan agregat merupakan faktor penunjang yang sangat penting untuk kelancaran produksi. Dengan adanya perencanaan agregat yang baik, diharapkan proses produksi dapat berjalan dengan lancar, permintaan produk perusahaan akan dapat terpenuhi sesuai permintaan, dan menghindari pemborosan biaya, terutama biaya tenaga kerja dan persediaan. Dengan demikian, maka sebuah perusahaan harus mempunyai perencanaan produksi yang baik sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Perusahaan sebaiknya memiliki suatu perencanaan produksi dikarenakan jumlah permintaan produk yang berfluktuasi. Sebelum menetapkan suatu rencana produksi, perusahaan harus melakukan peramalan permintaan pada masa yang akan datang. Metode peramalan yang sesuai pada penulisan skripsi ini adalah trend linier. Hal ini dikarenakan dengan metode trend linier, tingkat pengukuran kesalahan peramalannya paling kecil dibandingkan dengan metode peramalan yang lain.
Penelitian ini dilakukan di PT. CISANGKAN untuk memberi gambaran mengenai penerapan strategi perencanaan agregat dalam meningkatkan efisiensi produksi genteng, khususnya produksi genteng Victoria Multiline. Salah satu tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui, apakah kebijakan yang dilakukan perusahaan selama ini dalam melakukan produksi itu sudah dengan biaya yang minimal, atau adakah alternatif lain yang dapat menghasilkan biaya yang lebih kecil, sehingga dapat dicapai efisiensi biaya dalam proses produksi.
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak ………i
Kata Pengantar………ii
Daftar Isi ... vi
Daftar Tabel………x
Daftar Gambar...………..xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…...…………...………1
1.2 Identifikasi Masalah…..………..……….5
1.3 Tujuan Penelitian………...………...7
1.4 Keguanaan Penelitian………...………8
1.5 Kerangka Pemikiran………...………..9
1.6 Metode Penelitian………...………16
1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian………..…………...17
1.8 Sistematika Pembahasan………..………..17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi………20
2.3 Pengertian dan Perencanaan Agregat……….22
2.3.1 Pengertian Agregat……….22
2.3.2 Pengertian Perencanaan Agregat………23
2.3.3 Tujuan Perencanaan Agregat………..24
2.3.4 Karakteristik Perencanaan Agregat………25
2.3.5 Strategi Perencanaan Agregat……….26
2.3.6 Komponen Biaya dalam Perencanaan Agregat………..27
2.4 Hubungan Perencanaan Produksi dan Perencanaan Kapasitas…………...…29
2.5 Peramalan………31
2.5.1 Pengertian Peramalan……….31
2.5.2 Teknik Peramalan………...32
2.5.3 Pengukuran Ketelitian dalam Peramalan………37
BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan………40
3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas………42
3.2.1 Struktur Organisasi……….42
3.2.2 Uraian tugas………44
3.3 Produk Perusahaan………..49
3.4 Proses Produksi………...…51
3.5 Kegiatan Lain Perusahaan………..59
3.5.2 Sumber Daya Manusia………....60
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN 4.1 Data Penjualan Produk………....62
4.2 Data Jam Kerja Normal………..67
4.3 Data Hari Kerja Normal………..68
4.4 Data Lain-Lain………69
4.5 Biaya-Biaya Perencanaan Agregat……….69
4.6 Peramalan Data Penjualan………..71
4.6.1 Moving Average 3 Bulan………71
4.6.2 Single Exponential Smoothing α = 0.5………75
4.6.3 Trend Linier……………….78
4.6.4 Pengukuran Kesalahan Peramalan………..80
4.6.5 Perencanaan Agregat dengan Kebijakan Perusahaan……….83
4.7 Penyusunan Perencanaan Agregat………..87
4.7.1 Perencanaan Agregat dengan Menggunakan Strategi Angkatan Tenaga Kerja Merata dan Persediaan Awal Sama dengan Persediaan akhir………..………...88
4.7.2 Perencanaan Agregat dengan Menggunakan Strategi Angkatan Kerja Merata dan Memperhatikan Safety Stock………….92
4.7.4 Perencanaan Agregat dengan Menggunakan Strategi Pengejaran dan Persediaan Awal Sama dengan Persediaan Akhir..………...100 4.7.5 Perencanaan Agregat dengan Menggunakan Strategi Pengejaran
dan Memperhatikan Safety Stock………………..104 4.8 Analisis Perncanaan Agregat dalam Upaya Meminimalkan Biaya………..108
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan………...110 5.2 Saran...………..111 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Produksi dan Permintaan tahun 2007……….6
Tabel 4.1 Permintaan Genteng Tahun 2007-2008………62
Tabel 4.2 Indeks Musim………...…65
Tabel 4.3 Jam Kerja Normal per Hari………...67
Tabel 4.4 Hari Kerja Normal Tahun 2009………68
Tabel 4.5 Peramalan dengan Metode Moving Average 3 bulan………...72
Tabel 4.6 Peramalan dengan Metode Single Eksponential Smoothing dengan α = 0,5……….75
Tabel 4.7 Peramalan dengan Metode Trend Linear……….78
Tabel 4.8 Pengukuran Kesalahan Peramalan………81
Tabel 4.9 Hasil Peramalan Tahun 2009 dengan Metode Trend Linear…………82
Tabel 4.10 Keseluruhan Biaya Perencanaan Agregat dengan Menggunakan Strategi Tenaga Kerja Merata yang Selama Ini Dijalankan Perusahaan………...…85
Tabel 4.12 Keseluruhan Biaya Perencanaan Agregat dengan Menggunakan Strategi Tenaga Kerja Merata dan Persediaan Awal Sama Dengan Persediaan Akhir………..90 Tabel 4.13 Perencanaan Agregat dengan Menggunakan Strategi Tenaga Kerja
Merata dan Persediaan Awal Sama Dengan Persediaan Akhir………...91 Tabel 4.14 Keseluruhan Biaya Perencanaan Agregat dengan Menggunakan
Strategi Angkatan Kerja Merata dan Memperhatikan Safety Stock…….94 Tabel 4.15 Perencanaan Agregat dengan Menggunakan Strategi Angkatan Kerja Merata dan Memperhatikan Safety Stock………..95 Tabel 4.16 Keseluruhan Biaya Perencanaan Agregat dengan Menggunakan
Strategi Tenaga Kerja Merata dan Memakai Persediaan Awal………...98 Tabel 4.17 Perencanaan Agregat dengan Menggunakan Strategi Tenaga Kerja
Merata dan Memakai Persediaan Awal………...99 Tabel 4.18 Keseluruhan Biaya Perencanaan Agregat dengan Menggunakan
Strategi Pengejaran dan Persediaan Awal Sama Dengan Persediaan Akhir.……….102 Tabel 4.19 Perencanaa Agregat dengan Menggunakan Strategi Pengejaran dan
Persediaan Awal Sama dengan Persediaan Akhir……….103 Tabel 4.20 Keseluruhan Biaya Perencanaan Agregat dengan Menggunakan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran……….15
Gambar 2.1 Hirarki Keputusan Kapasitas...29
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. CISANGKAN………...43
Gambar 3.2 Flow Process Chart PT. CISANGKAN………..58
Gambar 4.1 Diagram Garis Permintaaan (dalam pieces) Tahun 2007-2008……64
Gambar 4.2 Diagram Garis Peramalan Permintaan Tahun 2009 Dengan Metode Moving Average 3 Bulan……….74
Gambar 4.3 Diagram Gambar Peramalan Permintaan Tahun 2009 dengan Metode Single Exponential Smoothing dengan α = 0,5………77
Gambar 4.4 Diagram Garis Peramalan Penjualan Tahun 2009 dengan Metode Trend Linier……….80
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Manajemen operasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan
dengan penciptaan atau pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya,
melalui transformasi dari masukan sumber daya produksi menjadi
keluaran yang diinginkan. Kegiatan produksi dan operasi merupakan
kegiatan kompleks. Tidak saja mencakup pelaksanaan fungsi manajemen
dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan atau bagian dalam mencapai
tujuan operasi, tetapi juga mencakup kegiatan teknis untuk menghasilkan
suatu produk yang memenuhi spesifikasi yang diinginkan, dengan proses
produksi yang efisien dan efektif serta dengan mengantisipasi
perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen di masa datang.
(Herjanto, 2001).
Untuk mencapai efisiensi di bidang produksi, maka suatu
perusahaan harus dapat mengatur kegiatan produksi dengan baik. Cara
Bab I Pendahuluan
membuat perencanaan agregat, yang tujuannya menyusun rencana
produksi untuk menghadapi permintaan konsumen yang berfluktuasi.
Perencanaan agregat berkaitan dengan pengimbangan antara
pasokan (supply) dan permintaan akan keluaran (output) dalam jangka
waktu menengah sampai dengan lebih kurang 12 bulan ke depan.
(Schroeder, 2000). Perencanaan agregat merupakan jantung dari
perencanaan jangka menengah. Tujuan perencanaan agregat untuk
mengembangkan suatu rencana produksi secara menyeluruh yang fisibel
dan optimal. Fisibel berarti dapat memenuhi permintaan pasar dan sesuai
dengan kapasitas yang ada, sedangkan optimal berarti menggunakan
sumber daya sebijaksana mungkin dengan pengeluaran biaya serendah
mungkin. Meskipun merupakan faktor penting yang menjadi perhatian,
biaya tidak satu-satunya pertimbangan. Faktor lain yang juga perlu
menjadi perhatian, antara lain kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan,
pesaing, dan mutu produk yang dihasilkan.
Selain itu, dengan adanya perencanaan produksi agregat ini
diharapkan ketidakefisienan penggunaan jumlah tenaga kerja langsung
dapat ditekan. Ketidakefisienan ini antara lain disebabkan oleh
penggunaan tenaga kerja langsung melalui perekrutan dan pemberhentian
Bab I Pendahuluan
penyimpanan persediaan dalam jumlah besar yang tidak sesuai dengan
perputaran produk.
PT. CISANGKAN merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang produksi genteng, paving block, kanstein, concrete block, rooster,
concrete tile dan sandstein, pearlstone, replika batu alam, dan buis beton. Sedangkan proses produksinya berdasarkan pesanan (job order) sehingga
perusahaan dituntut untuk memenuhi pesanan dengan tepat waktu, agar
pelanggan dapat merasakan pelayanan terbaik yang diberikan oleh
perusahaan disertai dengan kualitas yang baik. PT. CISANGKAN sangat
berperan penting bagi daerah sekitarnya karena sebagian besar
karyawannya adalah penduduk setempat. Dengan kata lain PT.
CISANGKAN membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan
pekerjaan.
Perencanaan agregat yang tepat harus dilakukan oleh PT.
CISANGKAN agar dapat berproduksi dengan optimal, guna mencapai
efisiensi, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Adapun kebijakan
perencanaan perusahaan yang digunakan oleh perusahaan sampai saat ini
adalah dengan menggunakan strategi tenaga kerja merata, dimana jumlah
tenaga kerja tetap baik dalam permintaan tinggi maupun rendah. Namun
Bab I Pendahuluan
disebabkan oleh sulitnya mendapatkan bahan baku, seperti pasir
berkualitas tinggi, yang langsung berdampak pada kenaikan harga bahan
baku, serta upah tenaga kerja yang kadang terlalu banyak dikeluarkan saat
permintaan rendah.
Kendala lain yang dihadapi perusahaan adalah penurunan jumlah
produksi yang disebabkan oleh umur mesin yang sudah tua,
mengakibatkan penambahan biaya dan sedikitnya persediaan barang di
gudang tidak sesuai dengan perputaran produk. Dengan diterapkannya
perencanaan agregat pada PT. CISANGKAN diharapkan hasil produksi
cukup dan upah karyawan dapat ditekan sehingga efisiensi biaya produksi
dapat tercapai.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk memilih
topik tentang perencanaan agregat pada PT. CISANGKAN serta untuk
meneliti bagaimana hubungan antara perencanaan agregat dengan efisiensi
biaya produksi. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk membuat
penelitian dengan judul: “ANALISIS PERENCANAAN AGREGAT
UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI
Bab I Pendahuluan
1.2 IDENTIFIKASI
MASALAH
PT. CISANGKAN merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang produksi genteng, paving block, kanstein, concrete block, rooster,
concrete tile dan sandstein, pearlstone, replika batu alam, dan buis beton. Tetapi dalam penelitian ini, penulis membatasi, lingkup produksi genteng
saja jenis Victoria dengan tipe Victoria Multiline, karena produk tersebut
memiliki permintaan tinggi dibandingkan permintaan genteng tipe lain,
selain itu tipe genteng ini menghadapi permintaan yang berfluktuasi pada
setiap bulannya. Di bawah ini adalah data produksi, genteng pecah dan
Bab I Pendahuluan
Tabel 1.1
Data Produksi, Permintaan, Genteng Pecah dan Kelebihan Produksi Bulan Januari – Desember Tahun 2008
BULAN
Februari 167.800 33 165.307 33.375
Maret 152.603 - 108.518 77.460
April 95.163 11 139.859 32.753
Mei 86.913 856 107.503 11.307
Juni 147.278 1.420 127.386 29.779
Juli 141.278 2.030 123.957 45.070
Agustus 101.090 2.580 134.781 8.799
September 143.412 2.136 91.720 58.355
Oktober 163.824 1.981 90.270 46.755
November 131.806 2.114 127.429 49.018
Desember 110.896 1.488 105.971 52.455
Sumber: Data Perusahaan
Dari data produksi dan penjualan tahun 2008 tersebut, dapat
terlihat bahwa jumlah produksi yang dihasilkan tidak sesuai dengan
jumlah permintaan yaitu terjadi kelebihan hasil produksi yang disebabkan
jumlah persediaan yang terlalu banyak. Hal tersebut menunjukkan
perusahaan menunjukkan perusahaan kurang baik dalam melakukan
Bab I Pendahuluan
Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan tersebut, maka
penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi perencanaan agregat yang selama ini dijalankan
oleh PT. CISANGKAN pada produksi genteng dalam rangka
memenuhi permintaan yang berfluktuasi?
2. Strategi perencanaan agregat apa yang sebaiknya digunakan dalam
produksi genteng di PT. CISANGKAN?
3. Bagaimana peranan perencanaan agregat dalam meminimalkan biaya
produksi di PT. CISANGKAN?
1.3
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis adalah:
1. Mengetahui srategi perencanaan agregat yang selama ini
dijalankan oleh PT. CISANGKAN dalam rangka memenuhi
permintaan yang berfluktuasi, khususnya pada produksi genteng.
2. Mengetahui strategi perencanaan agregat perencanaan agregat
yang sebaiknya digunakan dalam produksi genteng di PT.
Bab I Pendahuluan
3. Mengetahui peranan perencanaan agregat dalam meminimalkan
biaya produksi di PT. CISANGKAN.
1.4 KEGUNAAN
PENELITIAN
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah pengalaman
penulis dalam memperdalam ilmu manajemen operasi khususnya
tentang materi perencanaan agregat.
2. Bagi perusahaan
Dapat memberi solusi-solusi yang berguna untuk perusahaan,
khususnya mengenai perencanaan agregat, dalam rangka
meningkatkan efesiensi biaya produksi demi mencapai tujuan
perusahaan.
3. Bagi pihak lain
Memberi masukan bagi masyarakat pada umumnya dan mahasiswa
pada khususnya, untuk mempelajari dan melakukan penelitian
dibidang manajemen operasi khususnya tentang perencanaan
Bab I Pendahuluan
1.5 KERANGKA
PEMIKIRAN
Heizer dan Render (2006) mengemukakan definisi manajemen
operasi sebagai berikut:
“Operations management is the set of activities that created value in the form of goods and services by transforming inputs into outputs”
yang dapat diartikan sebagai berikut: “Manajemen operasi didefinisikan
sebagai serangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk
barang dan jasa dengan cara mengubah input menjadi output”
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam manajemen operasi
adalah perencanaan agregat. Perencanaan agregat perlu disusun sebaik
mungkin untuk menjamin ketersediaan sumber daya yang diperlukan
perusahaan.
Pengertian perencanaan agregat menurut Schroeder (2000) adalah
sebagai berikut:
“Aggregate Planning is concerned with matching supply and demand of output over the medium time range, up to approximately 12 month in to the future”
Artinya: “Perencanaan agregat berkaitan dengan pengimbangan antara
pasokan (supply) dan permintaan akan keluaran (outputs) dalam jangka
Bab I Pendahuluan
Sebelum membuat perencanaan agregat, langkah awal yang perlu
dilakukan yaitu membuat peramalan penjualan untuk masa yang akan
datang. Data penjualan masa lalu melakukan dasar untuk melakukan
peramalan.
Pengertian peramalan menurut Heizer dan Render (2006) adalah
sebagai berikut:
“Forecasting is the art and science of predicting future events” yang dapat diartikan sebagai berikut: “Peramalan adalah seni memprediksi
peristiwa-peristiwa masa depan”.
Metode peramalan digunakan untuk mengukur atau menaksir
keadaan di masa yang akan datang. Dalam setiap perusahaan, bagian yang
satu selalu memiliki keterkaitan dengan bagian yang lain, sehingga
peramalan yang baik atau buruk akan mempengaruhi perusahaan secara
keseluruhan.
Metode-metode peramalan menurut Heizer dan Render (2006)
adalah sebagai berikut:
1. Quantitative forecasts
Merupakan peramalan yang sebagian besar menggunakan berbagai
variabel-Bab I Pendahuluan
variabel kausal untuk melakukan peramalan permintaan di masa
yang akan datang.
2. Qualitative forecasts
Peramalan yang sebagian besar terdiri dari masukan yang sifatnya
dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pengalaman pribadi, dan sistem
nilai.
Qualitative forecasts menurut Krajewski, Ritzman, dan Malhotra (2007) dikelompokkan dalam dua kategori yaitu:
1. Time-series Models
Beberapa metode peramalan Time Series yang dikenal sebagai
berikut:
• Simple Moving Average
• Weighted Moving Average • Exponential Smoothing
Bab I Pendahuluan
2. Associative Models
Model asosiatif atau kausal, terdiri dari regresi linier, memasukkan
variabel-variabel dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
peramalan.
Dalam penelitian ini, metode peramalan yang akan digunakan
adalah moving average, exponential smoothing, dan trend linier.
Setelah melakukan peramalan, perusahaan akan menyusun
perencanaan agregat dan akan menyesuaikannya dengan kapasitas yang
dimiliki selama ini. Dengan memperhitungkan perencanaan kapasitas
maka perusahaan dapat menetapkan perencanaan produksi dengan baik.
Jadi setelah diketahui kapasitas sebuah perusahaan, maka dapat ditentukan
perencanaan produksi yang paling optimal.
Kunci bagi perkembangan dan kelanggengan organisasi adalah
kemampuan organisasi tersebut dalam menyesuaikan strateginya di
lingkungan yang berubah dengan cepat. Hal ini menuntut manajemen
untuk secara tepat mengantisipasi kejadian di masa yang akan datang.
Harga yang dibayar perusahaan akan sangat mahal jika sampai terjadi
kesalahan peramalan.
Tujuan perencanaan agregat adalah menggunakan sumber daya
Bab I Pendahuluan
menunjukkan bahwa perencanaan dilakukan di tingkat kasar dan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan total seluruh produk dengan
menggunakan seluruh sumber daya manusia dan peralatan yang ada pada
fasilitas produksi tersebut. (Kusuma, 2004)
Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan dalam perencanaan agreagat
adalah sebagai berikut:
1. Hiring and layoff costs
2. Overtime and undertime costs 3. Inventory-carryng costs 4. Subcontracting costs 5. Part-time labor costs
6. Cost of stockout or backorder (Schroeder, 2000)
Sedangkan strategi-strategi yang digunakan dalam perencanaan
agregat sebagai berikut:
1. Angkatan kerja merata (level workforce)
Gunakan sediaan untuk memenuhi permintaan puncak.
2. Angkatan kerja merata plus lembur (level workforce plus overtime)
Gunakan lembur bersamaan dengan sediaan, jika perlu, untuk
Bab I Pendahuluan
3. Strategi pengejaran (chase strategy)
Pekerjakan dan pecat pekerja setiap bulan jika diperlukan, guna
memenuhi permintaan.
(Schroeder, 2000)
Dengan perencanaan agregat baik, diharapkan jumlah yang
diproduksi perusahaan sesuai dengan permintaan dan semua barang dapat
terjual habis tanpa adanya persediaan yang melimpah, sehingga pada
akhirnya akan meminimalkan biaya atau mengurangi pengeluaran
perusahaan.
Untuk lebih jelas, kerangka pemikiran ini akan dijabarkan secara
Bab I Pendahuluan
Gambar 1.1
Bagan Kerangka Pemikiran
Sumber: Analisis Penulis
Data penjualan masa lalu
Peramalan penjualan yang akan datang
Rencana produksi
Strategi perencanaan agregat
Level workforce plus overtime
Menghitung biaya masing‐masing alternatif
Analisis alternatif strategi yang ada dengan membandingkan semua biaya
Pilih strategi yang menghasilkan biaya terndah Kapasitas
yang tersedia
Level
workforce
Chase
Bab I Pendahuluan
1.6 METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam riset ini adalah metode
analisis deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengumpulkan,
menyajikan, dan menganalisis data yang diperoleh sehingga dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti, disertai
dengan penelaahan dan interprestasi untuk dianalisis dan dicarikan jalan
pemecahannya.
Teknik pengumpulan data yang dapat digunakan sebagai berikut:
1. Teknik Observasi, merupakan teknik atau pendekatan untuk
mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek
datanya.
2. Teknik Wawancara, adalah komunikasi dua arah untuk
mendapatkan data dari responden.
3. Studi Pustaka, meliputi data yang dikumpulkan kembali untuk
digunakan dalam kerangka penelitian yang berbeda.
Bab I Pendahuluan
1.7
LOKASI DAN LAMANYA PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang
bergerak di bidang produksi genteng, paving block, kanstein, concrete
block, rooster, concrete tile dan sandstein, pearlstone, replika batu alam, dan buis beton, yaitu PT. CISANGKAN yang berlokasi di Jl. Cijerah-H.
Alpi 107 Bandung 40212 – Indonesia. Penelitian ini dilakukan selama
enam bulan (Februari-Juli 2009).
1.8 SISTEMATIKA
PEMBAHASAN
Penulisan laporan penelitian ini disusun menjadi 5 bab, yaitu:
• BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai alasan-alasan mengapa
perencanaan agregat penting bagi perusahaan, masalah-masalah
apa saja yang terjadi di perusahaan tersebut sehingga harus dicari
proses penyelesaiannya yang pada akhirnya dapat berguna untuk
Bab I Pendahuluan
• BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dikemukakan landasan teori yang dapat mendukung
laporan penelitian ini dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
terjadi dalam perencanaan agregat.
• BAB III OBJEK PENELITIAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai sejarah singkat perusahaan,
struktur organisasi beserta uraian tugasnya dan kegiatan
perusahaan yang dijadikan objek penelitian.
• BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN
Dalam bab ini dikemukakan analisis penulis terhadap
permasalahan yang ada di perusahaan tersebut dalam rangka
menetapkan strategi perencanaan agregat yang tepat bagi
Bab I Pendahuluan
• BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan yang didapat dari
hasil penelitian yang dilakukan dan saran yang mungkin
Bab V Kesimpulan dan Saran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh
penulis, disertai perhitungan seperti yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. PT. CISANGKAN selama ini belum menggunakan strategi
perencanaan agregat yang baku. Perencanaan agregat yang
dilakukan perusahaan sampai saat ini adalah perencanaan agregat
dengan tingkat tenaga tetap sebesar 15 tenaga kerja.
2. Strategi yang paling cocok untuk digunakan oleh perusahaan
adalah dengan menggunakan strategi pengejaran dan
memperhatikan safety stock. Strategi ini dapat dilakukan karena
tenaga kerja merupakan tenaga kerja dari lingkungan sekitar
perusahaan, sehingga bila terjadi perubahan dalam produksi, para
tenaga kerja dapat memahami kondisi yang terjadi. Strategi ini
Bab V Kesimpulan dan Saran
3. Dengan menggunakan stategi di atas, PT. CISANGKAN dapat
melakukan penghematan biaya sebesar Rp 18.983.367,25,-
3.2
SARAN
Beberapa saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai
berikut:
1. Dalam menghasilkan produknya, sebaiknya perusahaan mengacu
pada perencanaan agregat, oleh sebab itu sebaiknya perusahaan
mulai mempelajari perencanaan agregat. Hal ini dikarenakan
dalam perencanaan agregat terdapat berbagai macam metode
peramalan dan strategi-strategi perencanaan agregat, yang dapat
digunakan perusahaan untuk meningkatkan efisisensi biaya
produksi. Peramalan penting dilakukan sebelum melakukan
perencanaan produksi, karena data masa permintaan lalu diolah
sedemikian rupa dengan metode-metode peramalan, yang akan
menghasilkan data permintaan di masa yang akan datang dengan
pengukuran kesalahan yang paling kecil.
2. Perusahaan sebaiknya mengalihkan jumlah tenaga kerja yang ada
Bab V Kesimpulan dan Saran
kurang efisien. Tetapi apabila hal ini sulit dilakukan, maka
perusahaan dapat lebih meningkatkan kegiatan lain, misalnya
pemasaran sehingga jumlah produksi meningkat dan tenaga kerja
yang ada bisa lebih efisien
3. Perusahaan sebaiknya lebih memberi perhatian pada
genteng-genteng yang pecah. Hal ini dikarenakan tiap tahunnya banyak
terdapat genteng pecah, hal ini tentu saja merugikan perusahaan
karena menambah jumlah biaya produksi.
4. Agar penerapan metode yang diusulkan dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan, maka perlu kerjasama dan dukungan dari
seluruh pihak terkait. Hal ini penting, karena kegiatan produksi
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, jay. and Render, Barry, “Operations Management”, Pearson
International Edition, Prentice-Hall.Inc, New Jersey, 2006.
Jogiyanto, Dr., “Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman”, Yogyakarta, BPFE, 2007.
Krajewski, Lee J. and Ritzman, Larry P, Malhotra, Manoj, “Operations
Management: Startegy and Analysis”, International Edition,
Addison-Wesley Publishing Company Inc., New York, 2007.
Kusuma, Hendra, “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, Edisi III,
Andi Offset, Yogyakarta, 2004.
Nahmias, Steven, “Production and Operations Analysis”, Fourth Edition
McGraw-Hill International Edition, 2001.
Russel R. S. and Bernard W. Taylor, “Operations Management: Quality
and Competitiveness in a Global Enviroment”, Fifth Edition.
2005.
Schroeder, Roger G.,”Operations Management: Contempory Concepts
and Cases”, International Editions, McGraw-Hill, New York,