• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Agregat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan Agregat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN AGREGAT

PERENCANAAN AGREGAT

O

O

leh:

leh:

1.

1.

TT

eddy Artha Suheri ± 1301071663

eddy Artha Suheri ± 1301071663

2.

2. Hasbi Ashshiddiqi ± 1301064626

Hasbi Ashshiddiqi ± 1301064626

3.

3. Donny Carlos ± 1301061662

Donny Carlos ± 1301061662

4.

4. Johanes ±

Johanes ± 13010595

1301059582

82

elas : 05PCJ

elas : 05PCJ

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara

Jakarta Jakarta

2012 2012

(2)

PERENCANAAN AGREGAT

A. Pengertian

Aggregate Planning (AP) adalah suatu aktivitas operasional untuk menentukan jumlah dan waktu   produksi pada waktu dimasa yang akan datang.AP juga didefinisikan sebagai usaha untuk 

menyamakan antara supply dan demand dari suatu produk atau jasa dengan jalan menentukan  jumlah dan waktu input, transformasi, dan output yang tepat. Dimana keputusan AP dibuat untuk   produksi, staffing, inventory, dan backorder level.

Perencanaan Agregat (agregat planning) juga dikenal sebagai Penjadwalan Agregat adalah Suatu  pendekatan yang biasanya dilakukan oleh para manajer operasi untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah (biasanya antara 3 hingga 18 bulan ke depan). Perencanaan agregat dapat digunakan dalam menentukan jalan terbaik untuk memenuhi   permintaan yang diprediksi dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat   persediaan, pekerjaan lembur, tingkat subkontrak, dan variabel lain yang dapat dikendalikan.

K eputusan Penjadwalan menyangkut perumusan rencana bulanan dan kuartalan yang mengutamakan masalah mencocokkan produktifitas dengan permintaan yang fluktuatif. Oleh karenanya perencanaan Agregat termasuk dalam rencana jangka menengah.

Proses perencanaan dapat digolongkan dalam tiga tingkatan yaitu: 1. Long Range Plans

Merupakan perencanaan lebih dari setahun yang menyangkut perencanaan produk baru,biaya  perluasan dan sebagainya. Long Range Plans ditetapkan oleh manajer pucak.

2. Intermediete Range Plans

Merupakan rencana atara 3 sampai 18 bulan, menyangkut rencana penjualan, rencana  produksi, rencana inventory, anggaran tenaga kerja dan sebagainya. Intermediate range plans

(3)

Merupakan rencana kurang dari tiga bulan yang menyangkut job assignment, ordering, Job scheduling. Short Range Plans ditetapkan oeh Manajer Operasi bersama dengan supervisor  dan operator.

Dalam tiga tingkatan proses perencanaan tersebut, perencanaan agregat berada pada tingkatan kedua yaitu Intermediate plans yang menyangkut rencana produksi / operasi perusahaan.

Perencanaan agregat membentuk keterkaitan antara perencanaan fasilitas di satu pihak dan   penjadwalan dipihak lain. Perencanaan fasilitas membatasi keputusan perencanaan

agregat.penjadwalan berkenaan dengan jangka waktu yang pendek (beberapa bulan atau kurang) dan dibatasi oleh keputusan perencanaan agregat. Perencanaan agregat berkaitan dengan  perolehan sumber daya, sedangkan penjadwalan berkaitan denngan pengalokasian sumber daya

yang tersedia terhadap pekerjaan dan pesanan tertentu. Jadi perbedaan dasar harus dilakukan antara perolehan sumber daya melalui penjadwalan.

Hirarki keputusan kapasitas ini diperlihatkan pada gambar 2.1. perhatikan bahwa keputusan diproses dari atas ke bawah, dan umpan balik dari bawah ke atas. K eputusan penjadwalan seringkali menunjukan kebutuhan akan perbaikan perencanaan agregat dan perencanaan agregat  juga dapat mencakup kebutuhan akan fasilitas.

B. Fungsi Perencanaan Agregat

Pada dasarnya perencanaan produksi agregat merupakan suatu proses penetapan tingkat output/kapasitas produksi secara keseluruhan guna memenuhi tingkat permintaan yang diperoleh dari peramalan dan pesanan dengan tujuan meminimalkan total biaya produksi.

Beberapa fungsi perencanaan agregat yaitu :

1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategi  perusahaan

(4)

3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi

4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian 5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target dan membuat penyesuaian 6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi.

C. Tujuan Perencanaan Agregat

Pada dasarnya tujuan dari perencanaan agregat adalah berusaha untuk memperoleh suatu   pemecahan yang optimal dalam biaya atau keuntungan pada periode perencanaan. Namun   bagaimanapun juga, terdapat permasalahan strategis lain yang mungkin lebih penting daripada   biaya rendah. Permasalahan strategis yang dimaksud itu antara lain mengurangi permasalahan tingkat ketenagakerjaan, menekan tingkat persediaan, atau memenuhi tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Bagi perusahaan manufaktur, jadwal agregat bertujuan menghubungkan sasaran strategis perusahaan dengan rencana produksi, tetapi untuk perusahaan jasa, penjadwalan agregat  bertujuan menghubungkan sasaran dengan jadwal pekerja. Ada empat hal yang diperlukan dalam  perencanaan agregat antara lain:

1. K eseluruhan unit yang logis untuk mengukur penjualan dan output

2. Prediksi permintaan untuk suatu periode perencanaan jangka menengah yang layak pada waktu agregat.

3. Metode untuk menentukan biaya

4. Model yang mengombinasikan prediksi dan biaya sehingga keputusan penjadwalan dapat dibuat untuk periode perencanaan

D. Strategi ± Strategi Perencanaan Agregat

Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh manajer operasi dalam merumuskan rencana agregat yaitu:

(5)

3. Apakah perlu penggunaan tenaga kerja paruh waktu atau waktu lembur dan waktu kosong untuk menghadapi fluktuasi ?

4. Apakah perlu menggunakan subkontraktor untuk antisipasi pesanan yang fluktuatif sehingga dapat mempertahankan jumlah tenaga ker ja yang stabil?

5. Apakah perlu mengubah harga atau faktor lain untuk mempengaruhi permintaan?

Semua ini adalah stategi perencanaan yang benar. Strategi-strategi ini melibatkan manipulasi   persediaan, nilai produksi, tingkat tenaga kerja, kapasitas, dan variabel lain yang dapat

dikendalikan.Terdapat delapan pilihan secara lebih terinci. Lima pilihan pertama disebut pilihan kapasitas (capacity option) sebab pilihan ini tidak berusaha untuk mengubah permintaan tetapi untuk menyerap fluktuasi dalam permintaan. Tiga pilihan yang terakhir adalah pilihan   permintaan (demand option) dimana perusahaan berusaha untuk mengurangi perubahan pola  permintaan selama periode perencanaan.

F. Perencanaan Agregat di bidang jasa

Pengendalian biaya tenaga kerja dalam perusahaan jasa sangatlah penting.Teknik-teknik yang sukses mencakup hal-hal berikut:

1. Melakukan penjadwalan jam kerja yang akurat untuk memastikan respons cepat terhadap  permintaan pelanggan.

2. Suatu bentuk tenaga kerja siap panggil yang dapat direkrut atau diberhentikan untuk  memenuhi permintaan yang tak terduga.

3. Fleksibilitas keterampilan pekerja individu yang memungkinkan tenaga kerja yang tersedia dapat dialokasikan ulang.

4. Fleksibilitas tingkat output atau jam kerja karyawan untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

(6)

Pendekatan pada perencanaan agregat dibedakan oleh jenis jasa yang disediakan. Terdapat lima skenario  jasa yang akan dibahas.

1. Restoran

Dalam bisnis seperti restoran, penjadwalan agregat ditujukan untu k: a. Memperlancar tingkat produksi

 b. Menentukan tenaga kerja untuk dipekerjakan 2. Rumah sakit

Rumah sakit menghadapi permasalahan perencanaan agregat dalam pengalokasian dana, karyawan, dan pasokan untuk memenuhi permintaan pasien.

3. Rantai bisnis perusahaan jasa kecil berskala nasional

Dalam perusahaan seperti bengkel mobil, toko fotokopi, percetakan, dan pusat komputer  yang menjadi masalah adalah perencanaan agregat versus perencanaan mandiri di awal  penetapan bisnis.

4. Layanan lain-lain

K ebanyakan usaha jasa lainnya, seperti keuangan, transportasi, komunikasi, dan rekreasi memberikan output yang intangible. Perencanaan agregat untuk jasa ini terutama  berkaitan dengan kebutuhan sumber daya manusia dan mengelola permintaan.

5. Industri penerbangan

Perusahaan penerbangan memiliki permasalahan penjadwalan agregat yang unik, misalnya mengenai jumlah penerbangan yang keluar-masuk dari setiap pusat kegiatan.

(7)

atau pendapatan.

Organisasi yang meiliki persediaan yang cepat rusak seperti perusahaan penerbangan, hotel, para agen penyewaan mobil, kapal pesiar, dan bahkan peralatan listrik memiliki kesamaan karakteristik berikut yang membuat manajemen imbal hasil menarik:

1. Jasa atau produk yang dapat dijual terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. 2. Permintaan fluktuatif 

3. K apasitas secara relatif tetap. 4. Permintaan dapat dibagi.

5. Biaya variabel rendah dan biaya tetap tinggi.

Supaya manajemen imbal hasil dapat berfungsi, perusahaan harus dapat mengelola tiga persoalan berikut: 1. Struktur harga majemuk.

Berbagai penetapan struktur harga harus dapat diterapkan dan logis kepada pelanggan. Pertimbangan seperti itu dapat terjadi pada berbagai bidang, contohnya kursi kelas utama  pada pesawat.

2. Prediksi penggunaan dan jangka waktu

Berapakah kursi kelas ekonomi yang disediakan? Berapa pelanggan yang menginginkan sebuah kamar dengan pemandangan ke arah laut?

3. Perubahan permintaan

Hal ini berarti mengelola penggunaan yang meningkat sejalan dengan lebih banyaknya kapasitas yang terjual. Hal ini juga berarti berurusan dengan permasalahan yang terjadi karena penetapan struktur harga mungkin tidak terlihat adil daln logis bagi semua   pelanggan. Pada akhirnya hal ini berarti mengelola persoalan baru, seperti kelebihan  pemesanan karena prediksi tidaklah sempurna.

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan agregat dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat produksi 12 bulan yang akan datang dan dengan menggunakan perencanaan agregat ini maka perusahaan dapat

Dengan demikian penerapan perencanaan agregat yang menghasilkan total biaya produksi terkecil yang terpilih yaitu dengan menggunakan Chase Strategy dengan tenaga

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberi gambaran penerapan perencanaan agregat guna menimimalkan biaya produksi dalam menghadapi permintaan konsumen yang

Dengan adanya perencanaan agregat yang baik, diharapkan proses produksi dapat berjalan dengan lancar, permintaan produk perusahaan akan dapat terpenuhi sesuai permintaan,

Inti dari rencana menengah (antara) adalah rencana produksi agregate Manajemen operasi berusaha untuk menentukan cara terbaik untuk memenuhi ramalan permintaan dengan

Perencanaan Agregat didasarkan pada peramalan permintaan tahunan dari bulan ke bulan dan sumber daya produktif yang ada (jumlah tenaga kerja, tingkat persediaan, biaya

Terdapat tujuh strategi yang digunakan dalam perencanaan agregat, yaitu melakukan variasi tingkat persediaan, melakukan variasi jam kerja, melakukan variasi jumlah tenaga kerja,

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam perencanaan produksi agregat Industri Kayu adalah tingkat permintaan, kebijaksanaan manajemen terhadap persediaan, penetapan jam