Laporan Praktikum Ke-3 Hari /Tanggal : Selasa/28 Februari
Teknik Laboratorium Nutrisi dan 2017
Teknologi Pakan Tempat : Laboratorium
Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi
Nama Asisten : Mawar/D24130086
TEKNIK PIPETTING, PENYARINGAN, DAN PENIMBANGAN
Ratna Puspita Haryati D24140030
4
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Laboratorium merupakan sarana dalam pendidikan , penelitian, pelayanan, dan uji mutu. Tempat ini menjadi tempat yang harus dalam keadaan aman bagi penggunanya. Aman terhadap setiap kecelakaan, dalam hal ini menjamin keselaman pengguna laboratorium (Soemanto 1990).
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan bahan pengotor yang terdapat pada air. Proses ini diwali air melewati media penyaring sehingga pengotor akan terkumpul dalam saringan (Selintung dan Syahrir 2012). Penyaringan dapat dilakukan dengan berbagai ukuran lubang penyaring, disesuaikan dengan ukuran partikel yang akan disaring.
Penimbangan merupakan salah satu proses yang dilakukan di laboratorium. Penimbangan dilakuakna untk menetukan tepat tidaknya bobot bahan yang akan digunakan. Sensivisitas timbangan atau neraca dapat dianggap sebagai massa terkecil yang dapat diukur secara akurat (Chairlan et al 2002). Kegiatan laboratorium lain adalah pipetting. Kegiatan ini dilakukan untuk mengambil volume sesuai yang dibutuhkan. Pengambilan volume bermanfaat untuk ketepatan dalam pengambilan sesuai prosedur yang diinginkan (Lyman et al 2015.
.
Tujuan
Melalui praktikum ini dapat diketahui teknik pipetting, penyaringan, dan penimbangan bahan sebelum digunakan dalam praktikum.
MATERI DAN METODE
Materi
Praktikum ini menggunakan beberapa bahan MnSO4, kopi, air panas, akuades, pipet, pipet mohr, pipet volumetric, bulb, hot plate, pipet tetes, mikro pipet, tube, timbangan amstech, timbangan tanita, sentrogram, kapas, kertas saring, tabung reaksi, rak tabung reaksi, Erlenmeyer, stopwatch, sarung tangan, corong, dan alat tulis.
Metode
tersebut dengan menggunakan sarung tangan. Aquadest yang telah diambil sebelumnya kemudian dilakuakan penimbangan. Hasilnya dicatat untuk menghasilkan rataan kelompok.
Penimbangan selanjutnya dilakukan dengan menggunakan MnSO4 yang diletakkan ke atas tempat (almumunium foil, tabung bahan, atau cawan). Namun sebelum dilakukan penimbangan, pastikan timbangan dalam keadaan tare dan kita harus mengetahui berat dari alas yang digunakan untukmendapatkan ukuran akurat pada bahan yang akan ditimbang. Selanjutnya ditimbang dengan menggunakan tiga timbangan yang tersedia, yaitu Amstech, Tanita, dan sentogram . Catat hasil dan kemudian dirata-rata.
Teknik pipetting selanjutnya direalisasikan dengan mengunakan alat alat yang ada, Pada proses pipeting ini dengan menyiapakan satu larutan bening dan berwarna. Larutan berwarna menggunakan larutan kopi. Pembacaan volume larutan bening dan berwarna berbeda. Larutan bening menggunakan miniskus dan larutan berwarna menggunakan miniskus atas. Penggunaan pipet mohr dan volumetric menggunakan bulb. Pengambilan larutan bening dimulai pada dasar gelas ukur, untuk pengambilan larutan berwarna dilakukan ditengah tengah gelas ukur. Setelah masing-masing diambil larutannya kemudian taruh larutan tersebut ke dalam tabung reaksi (larutan berwarna) dank Erlenmeyer (larutan bening). Larutan ditaruh dengan memiringkan gelas penerima dan posisi pipet tegak lurus.
Penyaringan dilakukan dengan meniapkan larutan kopi dan NaCl. Untuk masing masing larutan dilakukan dua cara dalam penyaringan , yaitu menggunakan kertas saring dan kapas. Waktu akan dihitung untuk menentukna laju alir saat larutan mulai disaring menggunakan kapas atau kertas penyaring saat disaring.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktikum kali ini dipelajari teknik penimbangan, penyaringan, dan pipetting dengan menggunakan alat laboratorium yang disediakan. Berdasarkan kegiatan praktikum yang dilakukan , didapatkan beberapa hasil diantaranya :
berbeda, hal ini menyebabkan perbedaan data dari hasil timbangan. Namun,perbedaan berat tidak jauh berbeda satu sama lain.
Tabel 2 Perbedaan pipet mohr, volumetrik, tetes, dan mikro pipet
No Jenis pipet Perbedaan Fungsi
spesifik Ketelitian Volume
1
. Mohr Teliti 1 ml5 ml
10 ml
Mengambil sejumlah volume 2
. Volumetrik Sanga teliti Mengambilsejumlah
volume dengan tingkat akurasi tinggi 3
.
Tetes Tidak teliti Mengambil
sejumlah volume sembarang Pipet yang digunakan pada praktikum menggunakan pipet mohr, volumetrik, dan tetes. Penggunaan pipet mohr dan volumetrik dibantu oleh bulb. Pengambilan volume pada pipet tetes diletakkan pada hot plate. Pengambilan larutan menggunakan larutan warna dan bening. Diketahui bahwa pengambilan larutan bening menggunakan miniskus bawah sedangkan yang berwarna menggunakan miniskus atas. Pengambilan ini menunjukkan bahwa pipet volumetric memiliki ketelitian lebih tinggi dibandingkan dengan pipet yang lainnya.
Tabel 3 Hasil penyaringan NaCl dan Kopi
No Bahan Jenis Penyaring Laju air Kekeruhan
1. Kopi Kapas 42,92 detik ++
Kertas saring 3 menit 1.85 detik
+
2.. NaCl Kapas 32,64 detik +++
Kertas saring 2 menit 28,24 detik
+++ keterangan :
+ : Keruh
++ : agak keruh +++ : bening
NaCl lebih cepat dibandingkan dengan larutan kopi. Hal ini juga terjadi pada saringan menggunkan kertas saring. Waktu yang digunakan larutan NaCl lebih cepat dibandingkan dengan larutan kopi. Kecepatan laju alir pada kedua larutan ini berbeda karena terjadi proses koagulasi pada larutan kopi. Adanya koagulasi menyebabkan terhabatnya larutan mengalir melewati media penyaring.
Hal lain yang dapat ditemukan pada percobaan ini yaitu tingkat kekeruhan antara larutan NaCl dan kopi. Ditemukan bahwa laruan kopi lebih memiiki endapan dengan taraf agak keruh, berbeda dengan data larutan NaCl yang menyatakan bahawa larutan tersebut setelah disaring tidak meninggalkan endapan. NaCl tidak melakukan koagulasi jika bertemu dengan air, namun NaCl melebur menjadi larutan yang homogeny. Berbeda dengan NaCl, kopi akan berinteraksi denga air, terbentuknya koagulasi.
Tabel 4 Penimbangan hasil mikropipet No Vol pengambilan 4 volume yang berbeda. Setelah pengambilan dilakukan penibangan terhadap volume yang diambil. Namun terdapat perbedaan bobot tiap pengulangan.
terjamin di dalam laboratorium akan menyebabkan suasana sarana belajar sains yang aman (Randang 2011).
Ketidaksamaan volume dalam pengambilan aquadest menggunakan mikro pipet terjadi setelah dilakukan penghitungan berat. Hal ini dapat terjadi dengan adanya larutan aquadest yang masih menempel pada tip yang digunakan. Teknik dasar yang terdapat pada teknik pipetting adalah ketepatan dan ketelitian. Jika terdapat hal yang tidak terpenuhi dari teknik dasar tersebut, maka pipetting tidaak berjalan dengan sempurna.
SIMPULAN
Praktikum memberikan pengetahuan mengenai teknik penyaringan, pipetting, dan penimbangan yang efektif. Penggunaan alat-alat yang digunakan dalam proses tersebut diketahui dengan baik sehingga menjamin keselamatan kerja dalam laboratorium
DAFTAR PUSTAKA
Chairlan, Biomed M, Lestari E. 2002. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan Edisi 2. Buku Kedokteran EGC
Hati SW. 2015. Analisis keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pembelajaran di laboratorium program studi teknik mesin politeknik negeri batam. Prosiding SNE
Lyman K, Fisher D, Chetkovich M. 2015. A novel method for reducing human pipetting errors. Academic Journals. 6(6) : 36-40
Nur TH, Suliyanto, Endang SI. 2011. Manajemen bahan kimia berbahaya dan beracun sebagai upaya keselamatan dan kesehatan kerja serta perlindungan ligkungan. 8(4): 54-67
Radityohutomo Y, Ananda D, Adrian M. 2005. Sistem monitoring dan kontrol penimbangan bahan baku berbasis desktop di unit penimbangan dan produksi pt hanz cba Indonesia. Fakultas Ilmu Terapan. Universitas Telkom Randang. (2011). Kesiapan Tenaga Kerja Indonesia Dalam
Menghadapai Persaingan dengan Tenaga Kerja Asing International. Jurnal Ilmiah Hukum
Regina TP. 2012. Makalah keselamatan kerja dalam laboratorium kimia Jurdik Kimia. Yogyakarta (ID) : Universitas Negeri Yogyakarta
Selintung M, Syahrir S. 2012. Studi pengolahan air melalui media filter pasir kuarsa (studi kasus sungai malimpung). Prosiding. Universitas Hasanuddin Sentra Informasi Keracunan Nasional. 2011. Pusat Informasi Obat dan Makanan.