• Tidak ada hasil yang ditemukan

JEMBATAN ARUS BOLAK – BALIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JEMBATAN ARUS BOLAK – BALIK"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

JEMBATAN ARUS BOLAK

BALIK

(2)

Rangkaian Jembatan Arus AC

Bentuk umum dari jembatan arus bolak balik yang

terdiri dari :

Empat lengan yaitu Z1, Z2, Z3, dan Z4, merupakan

impedansi yang nilainya tidak ditetapkan.

(3)

Syarat

kesetimbangan

pada

jembatan arus bolak balik (sama

seperti jembatan arus searah),

diperoleh jika :

1. Respons detektor adalah nol

(4)

Persamaan umum untuk kesetimbangan jembatan

dinyatakan

dengan

notasi

kompleks,

dimana

besaran-besaran

bisa

berupa

impedansi

dan

admitansi.

(5)

Dalam notasi kompleks didefinisikan sebagai berikut :

Jika arus detektor nol, maka :

(6)

Bentuk persamaan dengan menggunakan admitansi :

Persamaan (5) umumnya digunakan jika

komponen-komponen pada lengan jembatan terhubung paralel.

Jika

impedansi

dituliskan

dalam

bentuk

:

dimana:

Z = magnitudo dan

θ

= sudut fasa

(7)

Persamaan (4) dapat ditulis :

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk membuat

jembatan arus bolak balik setimbang, yaitu :

1. Kesetimbangan magnitudo impedansi memenuhi

hubungan :

(8)

Contoh :

1. Impedansi-impedansi jembatan arus bolak balik adalah :

Z1 = 100/80° Ω ( impedansi induktif )

Z2 = 250 Ω ( tahanan murni )

Z3 = 400 /30° Ω ( impedansi induktif ) Z4 = tidak diketahui ( dicari )

Tentukan nilai Z4

Penyelesaian :

Syarat pertama untuk kesetimbangan adalah : 1 4 2 3

(9)
(10)

2. Jika Jembatan arus bolak balik seperti di atas dalam keadaan setimbang dengan impedansi sebagai berikut : Z1 terdiri dari R = 450 Ω ; Z2 terdiri dari R = 300 Ω , seri dengan C = 0,265 μF ; Z4 tidak diketahui ; Z3 terdiri dari R = 200 Ω seri dengan L = 15,9 mH, jika frekuensi osilator 1 KHz, tentukan impedansi pada lengan CD.

Penyelesaian :

Impedansi

lengan-lengan

jembatan

dinyatakan

dalam bentuk kompleks adalah :

(11)

Xc = 1/

ω

C

Xc = 1/ (2

π

fC) = 1/(2

π.1000. 0,265 10⁻⁶)

Xc =

600 Ω

XL =

ω

L

XL = 2

π

fL = 2

πf.1000. 15,9 .10⁻³ = 100 Ω

Maka :

Z1 = 450

Ω

(12)

1

(13)
(14)

Jembatan Pembanding Kapasitansi

(15)

• Kedua lengan pembanding adalah resistif, yaitu : tahanan variabel R1 dan tahanan R2.

• Lengan standar terdiri dari : tahanan variabel Rs dihubung seri dengan kapasitor standar kualitas tinggi Cs.

• Cx adalah kapasitansi yang tidak diketahui.

(16)

Impedansi dinyatakan dalam bentuk bilangan

kompleks, yaitu :

Subsitusi nilai impedansi ke persamaan (4) :

(17)

• Agar memenuhi kedua syarat setimbang dalam konfigurasinya, jembatan harus mengandung dua elemen variabel R1 dan Rs.

(18)

Jembatan Pembanding Induktansi

• Jembatan pembanding induktansi mirip dengan jembatan pembanding kapasitansi.

(19)

Impedansi dalam bentuk bilangan kompleks, yaitu :

• Subsitusi nilai impedansi ke persamaan (4) :

• Dengan menyamakan bagian-bagian nyata :

(20)
(21)

1. Jembatan Maxwell

• Jembatan Maxwell, digunakan untuk mengukur sebuah induktansi yang tidak diketahui, yang dinyatakan dalam kapasitansi yang diketahui.

(22)

Impedansi ketiga lengan dan admitansi lengan 1, dinyatakan dalam bentuk bilangan kompleks :

(23)

Subsitusikan harga-harga Z2, Z3, Y1, dan ZX

kedalam persamaan (4)

• Dengan menyamakan bagian-bagian nyata :

(24)

• Karena jumlah sudut fasa dari elemen resistif pada lengan 2 dan 3 sama dengan nol, maka jumlah sudut fasa pada lengan 1 dan 4 harus sama dengan nol ( syarat kedua kesetimbangan ).

(25)

2. Jembatan Hay

Jembatan hay, digunakan untuk mengukur

sebuah induktansi yang tidak diketahui, yang

dinyatakan dalam kapasitansi yang diketahui.

(26)

• Impedansi keempat lengan dinyatakan dalam bentuk bilangan kompleks :

• Subsitusikan harga-harga Z1, Z2, Z3,dan Z4 ke dalam persamaan kesetimbangan (4)

• Dengan menyamakan sisi real dan khayal maka diperoleh :

(27)

• Pada persamaan ( Rx) dan ( Lx ), dapat dilihat bahwa harga tahanan dan induktansi yang tidak diketahui ( Rx dan Lx ) mengandung kecepatan sudut ω, yang berarti bahwa frekuensi harus diketahui secara tepat.

• Syarat kedua kesetimbangan, menyatakan bahwa jumlah sudut fasa dari lengan-lengan berhadapan harus sama, jadi jumlah sudut fasa induktif harus sama dengan jumlah sudut fasa kapasitif, karena sudut-sudut fasa resistif adalah nol.

(28)

• tangen sudut fasa induktif adalah :

(29)

• Jika kedua sudut fasa tersebut sama, maka besar tangennya juga sama, jadi :

• Subsitusikan harga pada persamaan di tas ke dalam persamaan Lx), maka bentuk Lx menjadi :

(30)

3. Jembatan Schering

• Jembatan arus bolak balik yang paling penting dan digunakan secara luas untuk pengukuran kapasitor, dan mengukur sifat-sifat isolasi, yaitu pada sudut-sudut fasa yang mendekati 90°.

(31)

• Pada lengan 1 terdiri dari tahanan R1 diparalel dengan sebuah kapasitor variabel dan lengan standar hanya terdiri dari sebuah kapasitor ( umumnya kapasitor standar merupakan kapasitor mika yang bermutu tinggi untuk pengukuran yang umum dan kapasitor udara untuk pengukuran isolasi ).

• Sebuah kapasitor mika bermutu tinggi mempunyai kerugian yang sangat rendah ( tidak mempunyai tahanan bocor), oleh karena itu mempunyai sudut fasa mendekati 90°.

(32)

• Dengan menyamakan bagian nyata dan bagian khayal, diperoleh

(33)

• Faktor daya untuk besaran yang tidak diketahui adalah tg θ = Rx/Zx.

• Untuk sudut-sudut fasa yang mendekati 90°, reaktansi hampir sama dengan impedansi maka faktor daya didefinisikan :

dimana :

(34)

Kondisi Tidak Seimbang

• Jika salah satu persyaratan kesetimbangan tidak dipenuhi, maka sebuah jembatan arus bolak balik sama sekali tidak dapat disetimbangkan.

• Gambar berikut menggambarkan keadaan ini, dimana Z1 merupakan elemen induktif, Z2 adalah sebuah kapasitif murni, Z3 adalah sebuah tahanan variabel.

(35)

• Syarat kesetimbangan kedua ( sudut-sudut fasa ), yaitu :

Jadi :

(36)

Cara menyetimbangkan sebuah jembatan dimana pengaturan kecil pada satu atau lebih lengan-lengan jembatan akan menghasilkan suatu kondisi, dimana kesetimbangan dapat dicapai.

Contoh :

Rangkaian jembatan seperti pada gambar, tentukan apakah jembatan tersebut setimbang sempurna atau tidak. Jika tidak, tunjukkan dua cara agar jembatan agar jembatan dapat menjadi setimbang, dan tentukan

(37)

Penyelesaian :

• Pemeriksaan rangkaian menunjukkan bahwa syarat pertama kesetimbangan ( kebe-saran ), dengan mudah dapat dipenuhi, dengan sedikit memperbesar R3.

• Syarat kesetimbangan kedua menetapkan :

(38)

• Kesetimbangan jembatan dapat kembali dicapai, dengan mengubah rangkaian sedemikian rupa, sehingga persyaratan sudut fasa dipenuhi.

• Ada dua cara untuk melakukan hal tersebut, yaitu : 1. Mengubah Z1

2. Mengubah sudut fasa lengan 2 dan lengan 3

Cara Pertama : Mengubah Z1

(39)
(40)

• Dua bilangan kompleks dikatakan sama, jika bagian riel dan bagian khayalnya sama, maka :

(41)

Cara kedua :

Mengubah sudut fasa lengan 2 dan 3

• Mengubah sudut fasa lengan 2 dan lengan 3, yaitu dengan menambah sebuah kapasitor yang dihubung seri dengan R3, seperti ditunjukkan pada gambar berikut :

(42)

dimana :

Subsitusikan harga-harga Z1, Z2, Z3, dan Z4 ke dalam ketimbangan diperoleh :

(43)

Referensi

Dokumen terkait

x Untuk menghambat arus starting yang besar, dipasang tahanan seri pada rangkaian belitan jangkar. x Persamaan putaran motor berlaku rumus n | Ui/ Ɏ E , sehingga jika

[r]

Proyeksi εm pada sumbu vertikal, merupakan ε dari Persamaan 10.1 yang berubah-ubah terhadap waktu, yakni harus sama dengan VR+VC+VL seperti yang dinyatakan oleh Persamaan 10-10..

Untuk pengukuran arus-arus besar , suatu shunt diperlukan, sehingga membatasi arus- arus yang mengalir ke dalam kumparan putar M, tahanan R diperlukan untuk memberikan kompensasi

Pengaruh induktor pada rangkaian arus bolak-balik jika di dalam rangkaian arus bolak-balik hanya terdapat kumparan induktif (induktor) dengan induksi diri sebesar L,

terhadap tikus wistar yang diberi paparan listrik. Sampel terdiri dari 15 ekor tikus yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu 1 kelompok kontrol, yang hanya diberi pakan standar dan

x Untuk menghambat arus starting yang besar, dipasang tahanan seri pada rangkaian belitan jangkar. x Persamaan putaran motor berlaku rumus n | Ui/Ɏ E , sehingga jika

Arus bolak balik 27 CONTOH SOAL Sebuah pembangkit listrik dengan kapasitas daya 120 kW mentransmisikan arus pada tegangan 24 kV ke kota yang berjarak 10 km dari pembangkit listrik