• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Penerapan Perencanaan SDM dan Si

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manfaat Penerapan Perencanaan SDM dan Si"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai

tujuan memerlukan perencanaan sumber daya manusia yang efektif. Suatu organisasi, menurut Riva‘i (2004:35) ―tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baiik segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya, maka

organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya,

mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu,

diperlukan adanya langkah-langkah manajemen guna lebih menjamin bahwa

organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai jabatan,

fungsi, pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan.

Organisasi publik maupun bisnis saat ini dihadapkan pada suatu perubahan

kondisi lingkungan yang semakin cepat. Keselarasan antara perencanaan sumber

daya manusia (SDM) dapat membangun kinerja organisasi yang mampu

mengadaptasi dengan perubahan tadi. Untuk merancang dan mengembangkan

perencanaan sumber daya manusia yang efektif bukanlah pekerjaan yang mudah,

dia membutuhkan suatu pemikiran, pertimbangan jangka pendek maupun jangka

panjang.

Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan

proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi

dari posisi yang diinginkan di masa depan, sedangkan sumber daya manusia adalah

seperangkat proses-proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer

sumber daya manusia dan manajer lini untuk menyelesaikan masalah organisasi

yang terkait dengan manusia.

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya

fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan

lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk

(2)

Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja

didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti

mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan

rencana organisasi (Andrew E. Sikula, 1981;145).

Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan,

pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai

kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat,

yang secara otomatis lebih bermanfaat (George Milkovich dan Paul C. Nystrom

(Dale Yoder, 1981:173).

Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja

merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi

permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh

kondisi-kondisi tersebut. Di mana secara lebih sempit perencanaan sumber daya manusia

berarti mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga

kerja organisasi di waktu yang akan datang (Handoko (1997 : 53).

Pandangan lain dikemukakan oleh Mangkunegara (2003: 6) bahwa

perencanaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan

kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan,

pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi

dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai

yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis.

Berdasarkan studi dari Laporan Pembangunan Manusia Global 2002 (UNDP

2002) terhadap 173 negara di dunia, bahwa kinerja pendapatan per kapita tertinggi

adalah dari negara Luxembourg yaitu sekitar $US 50 ribu ($US 50,061) dan

terrendah (pendapatan per kapita terrendah) adalah dari negara Sierra Leone yaitu

$US 490. Hal ini berarti secara kasar dapat disimpulkan bahwa pendapatan per

kapita penduduk NTT yang sebesar $US 200-an—katakanlah berkisar $US 200 -

$US 300, masih lebih rendah daripada pendapatan per kapita penduduk negara

termiskin di dunia (Sierra Leone) yang sebesar $US 490.

Hasil studi dari Laporan Pembangunan Manusia Indonesia 2001 (BPS,

BAPPENAS, dan UNDP 2001) menyatakan bahwa kinerja pendapatan per kapita

tertinggi (PDRB real per kapita—tanpa minyak dan gas) pada lingkup provinsi di

(3)

495.250 per bulan dan terrendah adalah dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu

Rp 712.000 per tahun atau Rp 59.333 per bulan, atau hanya sekitar 12 persen

daripada pendapatan per kapita penduduk DKI Jakarta. Kinerja pendapatan per

kapita di Nusa Tenggara Timur adalah yang paling rendah (paling buruk) di

Indonesia. Kinerja pendapatan per kapita lingkup kabupaten/kota tertinggi (PDRB

real per kapita—tanpa minyak dan gas) adalah dari Kota Madya Jakarta Pusat

(Provinsi DKI Jakarta) yaitu Rp 15.820.000 per tahun atau Rp 1.318.333 per bulan

dan terrendah adalah dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (Provinsi Nusa

Tenggara Timur) yaitu Rp 497.000 per tahun atau Rp 41.417 per bulan, atau hanya

sekitar 3,14 persen daripada pendapatan per kapita penduduk Jakarta Pusat.

Terdapat dua kabupaten di NTT yang memiliki kinerja pendapatan per kapita

terrendah di Indonesia (ranking 293 dan 294 dari 294 kabupaten yang dipelajari),

yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan (pendapatan per kapita Rp 497.000 per

tahun ranking 294 dari 294 kabupaten di Indonesia) dan Kabupaten Sumba Barat

(pendapatan per kapita Rp 501.000 per tahun ranking 293 dari 294 kabupaten di

Indonesia).

Data tersebut mengindikasikan bahwa, perencanaan SDM menjadi hal yang

urgen, vital dan strategis dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia

yang berkualitas dan professional di setiap negara khususnya di Indonesia.

Perubahan karakteristik angkatan kerja yang ditandai oleh berkurangnya

tingkat pertumbuhan tenaga kerja, semakin meningkatnya masa kerja bagi golongan

tua, dan peningkatan diversitas tenaga kerja membuktikan perlunya kebutuhan

perencanaan SDM. Dengan demikian, proyeksi demografis terhadap angkatan kerja

di masa depan akan membawa implikasi bagi pengelolaan sumberdaya manusia

yang efetif. Peramalan kebutuhan sumberdaya manusia dimasa depan serta

perencanaan pemenuhan kebutuhan sumberdaya manusia tersebut merupakan

bagian dalam perencanaan sumberdaya manusia yang meliputi pencapaian tujuan

dan implementasi program-program.

Dalam perkembangannya, perencanaan sumberdaya manusia juga meliputi

pengumpulan data yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keefektifan

program-program yang sedang berjalan dan memberikan informasi kepada perencanaan bagi

pemenuhan kebutuhan untuk revisi peramalan dan program pada saat diperlukan.

Tujuan utama perencanaan adalah memfasilitasi keefektifan organisasi, yang harus

(4)

organisasi. Dengan demikian, perencanaan sumberdaya manusia merupakan suatu

proses menterjemahkan strategi bisnis menjadi kebutuhan sumberdaya manusia

baik kualitatif maupun kuantitatif melalui tahapan tertentu.

II. PEMBAHASAN

A. Perencanaan Kebutuhan SDM

Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada 4 (empat) yaitu ‗Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (penggerakan), dan Controlling (pengawasan)‘. Khusus mengenai fungsi perencanaan, yang dalam kamus Bahasa Indonesia disinonimkan dengan kata program, tindakan atau

kegiatan yang akan dilaksanakan. Sedangkan perencanaan bermakna tindakan

merencanakan. Oleh karena itu, dalam perencanaan ada yang merencanakan

(disebut perencana atau Planner) dan ada pula yang direncanakan (to be planning)

Alexander,ER (1986) menyatakan bahwa perencanaan sebagai suatu

kegiatan masyarakat dan organisasi untuk mengembangkan strategi yang optimal

terkait tindakan masa depan untuk mencapai seperangkat tujuan yang diinginkan,

guna mengatasi permasalahan yang nyata dalam konteks yang kompleks dan di

dukung oleh kewenangan dan keinginan untuk mengalokasikan sumber daya serta

bertindak sesuai yang diperlukan untuk melaksanakan strategi-strategi yang sudah

ditetapkan.

Dikatakan Branch, MC (1983) bahwa perencanaan (merencanakan)

merupakan proses mengarahkan kegiatan manusia dan sumber daya alam dengan

berorientasi ke masa depan. Kapasitas sumber daya alam bersifat terbatas

sedangkan populasi semakin meningkat maka pemanfaatan hendaknya bersifat

tepat guna dan tepat sasaran.

Konsep dasar perencanaan adalah rasionalitas, ialah cara berpikir ilmiah

dalam menyelesaikan problem dengan cara sistematis dan menyediakan berbagai

alternatif solusi guna memperoleh tujuan yang diinginkan. Perencanaan berkaitan

dengan pengambilan keputusan (decision maker), sedangkan kualitas hasil

pengambilan keputusan berkorelasi dengan pengetahuan (knowledge), pengalaman

(experience), informasi berupa data yang dikumpulkan oleh pengambil keputusan

(5)

Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang harus bisa menjawab

rumus 5W1H. WHAT (apa) yang akan dilakukan, WHY (mengapa) harus melakukan

apa, WHEN (kapan) melakukan apa, WHERE (dimana) melakukan apa, WHO (siapa) yang melakukan apa, HOW (bagaimana) cara melakukan apa. Perencanaan

(planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang

dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara

keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.

Perencanaan merupakan penentuan tindakan untuk waktu yang akan datang

dan jika perencanaan diperlukan lebih metodis, maka dapat menguraikannya

dengan pengkoordinasian kegiatan-kegiatan yang akan datang pada waktunya.

Perencanaan berisi perumusan dari tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk

mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan maksud dan tujuan yang ditetapkan.

Suatu perencanaan harus menunjukan pula maksud dan tujuan dari suatu

pekerjaan dan bagaimana cara-caranya untuk mencapai tujuan, termasuk juga

rencana untuk mengadakan pengawasan agar penyelengaraan pekerjaan dapat

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan dapat diartikan sebagai

keputusan terhadap apa yang akan dilakukan di kemudian hari.

George R Terry (1996) mengemukakan bahwa

Planning is the selecting and relating of facts and the making and using of assumtions regarding the future in the visualization and formulation of proposed activitions believed necessary to achieve desired result. Artinya perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Dalam kaitan itu, Bukhari Zainun dalam Inu Kencana (1998:50) menyatakan

bahwa:

Perencanaan adalah persiapan bagi setiap perbuatan, dan juga merupakan proses peletakan dasar bagi setiap perbuatan yang akan dilaksanakan. Jadi perencanaan pada dasarnya terdapat pada setiap perbuatan manusia yang sadar , secara ilmiah bergerak terus-menerus. Sehingga dengan demikian jelas apa yang dituju, sederhanakah rencana tersebut, stabilkah, mendasarkah dan diperlukankah.

Herujito (2001:89) mengemukakan empat langkah dalam proses

perencanaan, sebagai berikut :

(6)

Perencanaan pertama-tama harus menetapkan apa yang dibutuhkan atau yang

diinginkan oleh suatu organisasi sehingga sumber daya organisasi tidak terpancar

dan dapat digunakan secara efektif dan efisien.

2. Mendefisikan situasi saat ini

Informasi keadaan organisasi saat ini tentang barapa jauhkah jarak organisasi dari

sasarannya, sumber daya yang dimliki, data keuangan dan statisticharus

dirumuskan sehingga langkah selanjutnya dapat dilakukan dengan lancer.

3. Menentukan faktor penghambat dan pendukung

Dengan menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal organisasi dapat

diketehui faktor-faktor yang membantu pencapaian tujuan dan yang menimbulkan

masalah. Pengetahuan tentang faktor-faktor ini membantu perencanaan dalam

meramalkan situasi dimasa yang akan datang.

4. Mengembangkan rencana atau perangkat tindakan untuk mencapai tujuan Langkah ini menyebabkan bebagai alternatif arah tindakan untuk mencapai

sasaran, mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada dan memilih yang paling

sesuai atau mengutungkan diantara alternatif tersebut.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan :

1. Harus berdasarkan fakta, data dan keterangan yang konkrit

2. Suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan

kesanggupan melihat ke masa yang akan datang

3. Menyangkut masa yang akan datang dan menyangkut tindakan-tindakan

apa yang apat dilakukan terhadap hambatan yang diadapi.

Berbagai pandangan mengenai perencanaan sumber daya manusia seperti

yang dikemukakan oleh Handoko (1997 : 53) Perencanaan sumber daya manusia

atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan

untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi

di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja

(7)

perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi secara sistematik

permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan

datang.

Pandangan lain mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia

dikemukakan oleh Mangkunegara ( 2003, p. 6) Perencanaan tenaga kerja dapat

diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja

berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian

kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta

jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis.

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya

fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan

lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk

memenuhi kepuasannya.

Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa: perencanaan sumber

daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses

menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan

tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi.

George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) menyatakan

bahwa perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan,

pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai

kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat,

yang secara otomatis lebih bermanfaat.

Perencanaan kebutuhan tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM)

dimaksudkan agar jumlah kebutuhan tenaga kerja masa kini dan masa depan sesuai

dengan beban pekerjaan, kekosongan-kekosongan dapat dihindarkan dan semua

pekerjaan dapat dilaksanakan. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja ini harus

didasarkan pada informasi dari faktor internal & faktor eksternal perusahaan.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam

reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan

memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang

selama ini kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting

menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu:

1. Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.

(8)

sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada

hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang

penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus

selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.

2. Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur

pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar

yaitu sekitar 63,2%.

Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan

kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor

ekonomi. Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai

saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan

perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan

tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan

kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan

perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran

sarjana di Indonesia.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan SDM

Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, (Handoko, 1997 : 55-57) antara lain:

1. Lingkungan Eksternal

Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek

dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.

a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit

diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga

sering merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.

b. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan

sumber daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia,

perubahan sikap dan tingkah laku, dan sebagainya.

c. Perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi

juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat merupakan contoh

jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya

(9)

d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan

mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, ―pembajakan‖ manajer akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan sumber

daya manusia.

2. Keputusan-keputusan Organisasional

Berbagai keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan

sumber daya manusia.

a. Rencana strategis perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh.

Ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai

sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar

baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan

yang dibutuhkan di waktu yang akan datang.

b. Dalam jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana

strategi menjadi operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran

adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti pada kebutuhan

sumber daya manusia.

c. Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga

menyebabkan perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.

d. Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.

e. Reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara

radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan

yang berbeda dari para karyawan di masa mendatang.

3. Faktor-faktor Persediaan Karyawan

Permintaan sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan

karyawan. Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya

menaikkan kebutuhan personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor

tersebut dan trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman

perencanaan yang akurat.

C. Manfaat Perencanaan SDM

Perencanaan SDM diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik

bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Manfaat-manfaat tersebut (Rivai, 2004:

(10)

1. Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam

perusahaan secara lebih baik. Perencanaan sumber daya manusia pun perlu

diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang sumber daya manusia yang

sudah terdapat dalam perusahaan. Inventarisasi tersebut antara lain meliputi:

a. Jumlah karyawan yang ada

b. Berbagai kualifikasinya

c. Masa kerja masing-masing karyawan

d. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidikan formal

maupun program pelatihan kerja yang pernah diikuti

e. Bakat yang masih perlu dikembangkan

f. Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di luar tugas

pekerjaan

Hasil inventarisasi tersebut sangat penting, bukan hanya dalam rangka

pemanfaatan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas-tugas

sekarang, akan tetapi setidaknya berhubungan dengan empat kepentingan di

masa depan, yaitu:

1) Promosi karyawan tertentu untuk mengisi lowongan jabatan yang lebih

tinggi jika karena berbagai sebab terjadi kekosongan.

2) Peningkatan kemampuan melaksanakan tugas yang sama.

3) Dalam hal terjadinya alih wilayah kerja yang berarti seseorang ditugaskan

ke lokasi baru tetapi sifat tugas jabatanya tidak mengalami perubahan.

4. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, efektifitas kerja juga

dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah sesuai

dengan kebutuhan perusahaan. Standard Operating Prosedure (SOP) sebagai

pedoman kerja yang telah dimiliki yang meliputi: suasana kerja kondusif,

perangkat kerja sesuai dengan tugas masing-masing sumber daya manusia

telah tersedia, adanya jaminan keselamatan kerja, semua sistem telah

berjalan dengan baik, dapat diterapkan secara baik fungsi organisasi serta

penempatan sumber daya manusia telah dihitung berdasarkan kebutuhan dan

beban kerja.

5. Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang

pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya

manusia. Dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbgai pendidikan dan

(11)

kerjanya. Melalui pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan

dan keterampilan sumber daya manusia yang diikuti dengan peningkatan

disiplin kerja yang akan menghasilkan sesuatu secara lebih professional dalam

menangani pekerjaan yang berkaitan langsung dengan kepentingan

perusahaan.

6. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan

tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk

mengisi berbagai jabatan dan menyelengarakan berbagai aktivitas baru kelak.

7. Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan

semakin penting ialah penaganan informasi ketenagakerjaan. Dengan

tersedianya informasi yang cepat dan akurat semakin penting bagi

perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang

banyak dengan cabang yang tersebar di berbagai tempat (baik dalam negeri

maupun di luar negeri).

Adanya informasi tersebut akan memudahkan manajemen melakukan

perencanaan sumber daya manusia (Human Resources Information) yang

berbasis pada teknologi canggih merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat

dihindarkan di era perubahan yang serba cepat.

8. Seperti telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam melakukan

perencanaan termasuk perencanaan sumber daya manusia adalah penelitian.

Berdasarkan bahan yang diperoleh dan penelitian yang dilakukan untuk

kepentingan perencanaan sumber daya manusia, akan timbul pemahaman

yang tepat tentang situasi pasar kerja dalam arti:

a. Permintaan pemakai tenaga kerja atas tenaga kerja dilihat dan segi jumlah,

jenis, kualifikasi dan lokasinya.

b. Jumlah pencari pekerjaan beserta bidang keahlian, keterampilan, latar

belakang profesi, tingkat upah atau gaji dan sebagainya.

Pemahaman demikian penting karena bentuk rencana yang disusun dapat

disesuaikan dengan situasi pasaran kerja tersebut.

9. Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program

kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusuia dalam

perusahaan. Salah satu aspek program kerja tersebut adalah pengadaan

karyawan baru guna memperkuat tenaga kerja yang sudah ada demi

(12)

sasarannya. Tanpa perencanaan sumber daya manusia, sukar menyusun

program kerja yang realistik.

10. Mengetahui pasar tenaga kerja. Pasar kerja merupakan sumber untuk

mencari calon-calon sumber daya manusia yang potensial untuk diterima

(recruiting) dalam perusahaan. Dengan adanya data perencanaan sumber

daya manusia di samping mempermudah mencari calon yang cocok dengan

kebutuhan, dapat pula digunakan untuk membantu perusahaan lain yang

memerlukan sumber daya manusia.

11. Acuan dalam menyusun program pengembangan sumber daya manusia.

Perencanaan sumber daya manusia dapat dijadikan sebagi salah satu

sumbangan acuan, tetapi dapat pula berasal dari sumber lain. Dengan adanya

data yang lengkap tentang potensi sumber daya manusia akan lebih

mempermudah dalam menyusun program yang lebih matang dan lebih dapat

dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat diketahui

manfaat dari perencanaan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan

sebagai sesuatu yang sangat penting, demi kelancaran dan tercapainya tujuan

dari perusahaan

D. Proses Dalam Perencanaan SDM

Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya

kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat

mencapai tujuannya.

1. Kepentingan Perencanaan SDM

Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM),

yaitu: kepentingan Individu, kepentingan organisasi, dan kepentingan

Nasional.

2. Komponen-komponen Perencanaan SDM

Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan

SDM, yaitu:

a. Tujuan

Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan

kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan

(13)

kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari

mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

b. Perencanaan Organisasi

Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan

untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan

organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat

produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun

pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu

memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan

penawaran, dan perencanaan karir.

Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan

dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan

pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja.

Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan

dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu

organisasi.

c. Syarat – syarat perencanaan SDM

1) Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.

2) Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang

SDM.

3) Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi

dan situasi persediaan SDM.

4) Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa

mendatang.

5) Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.

6) Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan

pemerintah.

3. Proses Perencanaan SDM

Strategi SDM adalah alat yang digunakan untuk membantu organisasi

untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran dan permintaan SDM.

Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan mengenai bagaimana

kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola.

Pengembangan rencana SDM merupakan rencana jangka panjang.

(14)

mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk jangka

panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan.

Alokasi membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa

yang akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan

perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.

a. Prosedur perencanaan SDM

b. Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.

c. Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.

d. Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.

e. Menetapkan beberapa alternative.

f. Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.

g. Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.

4. Metode Perencanaan PSDM

Metode perencanaan SDM (PSDM) terdiri atas metode nonilmiah dan

metode ilmiah. Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya

didasarkan atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari

perencanaanya saja. Rencana SDM semacam ini risikonya cukup besar,

misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan

perusahaan. Akibatnya timbul mismanajemen dan pemborosan yang

merugikan perusahaan.

Metode ilmiah diartikan bahwa PSDM dilakukan berdasarkan atas hasil

analisis dari data, informasi, dan peramalan (forecasting) dari perencananya.

Rencana SDM semacam ini risikonya relative kecil karena segala

sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.

5. Pengevaluasian Rencana SDM

Jika perencanaan SDM dilakukan dengan baik, akan diperoleh

keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

a. Manajemen puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap

dimensi SDM atau terhadap keputusan-keputusan bisnisnya.

b. Biaya SDM menjadi lebih kecil karena manajemen dapat mengantisipasi

ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan

(15)

c. Tersedianya lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat

karena kebutuhan dapat diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah

tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan.

d. Adanya kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan

golongan minoritas didalam rencana masa yang akan datang.

Pengembangan para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

Kendala-kendala Perencanaan SDM

1) Standar kemampuan SDM

Standar kemampuan SDM yang pasti belum ada, akibatnya informasi

kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan (prediksi) saja

yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi kendala yang serius dalam PSDM

untuk menghitung potensi SDM secara pasti.

2) Manusia (SDM) Mahluk Hidup

Manusia sebagai mahluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti

mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena itu sulit memperhitungkan

segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tapi kurang mau

melepaskan kemampuannya.

3) Situasi SDM

Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung

kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi kendala proses PSDM yang

baik dan benar.

4) Kebijaksanaan Perburuhan Pemerintah/ Peraturan Pemerintah

Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti kompensasi, jenis

kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk membuat rencana

yang baik dan tepat.

E. Sistem Perencanaan SDM

Ada 4 kegiatan yang saling berhubungan dalam sistem perencanaan SDM :

1. Inventarisasi persediaan SDM

Pencatatan atau pendataan jumlah SDM yang ada dalam melaksanakan

tugas di Suatu Organisasai, atau dengan kata lain pencatatan atau

pengumpulan data tentang kegiatan, hasil yg dicapai, pendapat umum,

sekarang atau yang sedang terjadi.

(16)

Peramalan SDM berguna untuk memprediksi permintaan karyawan

dimasa datang. Metode peramalan ketersediaan /penawaran tenaga kerja

(supply) dari sumber eksternal terdiri atas:

a. Perencanaan rekrutmen dan seleksi

b. Pasar tenaga kerja

Memprediksi permintaan tenaga kerja (demand) mendatang lebih rumit

dan subjektif daripada memprediksi ketersediaan tenaga kerja (supply), karena

banyak faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan tenaga kerja (Simamora, 1997:176) terdiri atas:

1) Perubahan lingkungan eksternal

2) Perubahan kondisi organisasi

3) Perubahan kondisi tenaga kerja

3. Penyusunan rencana SDM

Penyusunan rencana SDM dapat diartikan sebagai suatu proses

menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan

pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut

yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah

pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis.

4. Pengawasan dan Evaluasi

Pengawasan dan Evaluasi Sumber Daya Manusia dapat berupa apa

saja tentang manusia dalam organisasi. Yang lain dapat pula mengenai

dayanya sendiri atau orangnya sendiri yang juga memerlukan pengawasan

dan evaluasi. Pengawasan dan evaluasi sumber daya manusia merupakan

fungsi yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin terhadap anak buahnya.

Dengan demikian, fungsi manajemen sumber daya manusia ini sama

pentingnya dengan perencanaan dan pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan

langkah lanjut dari perencanaan, tetapi sesudah dilaksanakan menyusul kedua

fungsi ini karena pengendalian dan pengawasanlah yang dapat menyatakan

apakah pelaksanaan sudah berhasil sesuai dengan yang direncanakan

(17)

1. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan

salah satu fungsi dalam Manajemen Sumber daya manusia yang mengorientasi

pada bagaimana menyusun langkah-langkah strategi menyiapkan sumber daya

manusia (pegawai/karyawan) dalam suatu organisasi secara tepat dalam jumlah

dan kualitas yang diperlukan. Perencanaan SDM sebagai proses manajemen

dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisinya

saat ini menuju posisi yang diinginkan di masa depan dengan menggunakan data

sebagai pedoman perencanaan di masa depan .

2. Perencanaan sumber daya manusia awal difokuskan pada perencanaan

kebutuhan sumber daya manusia di masa depan serta cara pencapaian

tujuannya dan implementasi program-program, yang kemudian berkembang,

termasuk dalam hal pengumpulan data untuk mengevaluasi keefektifan program

yang sedang berjalan dan memberikan informasi kepada perencana bagi

pemenuhan kebutuhan untuk revisi peramalan dan program daat diperlukan.

3. Dalam pelaksanaannya, perencanaan sumber daya manusia harus disesuaikan

dengan strategi tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisikan adanya

kesenjangan agar tujuan dengan kenyataan dan sekaligus menfasilitasi

keefektifan organisasi dapat dicapai. Perencanaan sumber daya manusia harus

diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang

organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi bisa terus survive dan dapat

berkembang sesuai dengan tuntutan perubahan yang sangat cepat dan dinamis .

4. PSDM sangat penting untuk dilakukan karena memungkinkan HRD

menempatkan Staf yang tepat pada saat yang tepat. Hal yang paling penting di

dalam suatu perusahaan adalah Perencanaan SDM, sehingga hal yang harus

dan penting untuk diperhatikan adalah Perencanaan SDM. Perencanaan SDM

yang baik akan menentukan tingkat kemapanan suatu perusahaan.

Atas dasar itu maka dapat dikemukakan rekomendasi atau saran bahwa :

SDM yang saat ini tersedia bisa di daya gunakan secara baik sehingga

meningkatkan kualitas perusahaan, visi dan misi SDM harus sejalan dengan visi

dan misi perusahaan, dan perusahaan harus bisa melakukan pengadaan

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan publik di Kota Cielgon, tidak jauh berbeda dengan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah daerah lain yang cenderung menganggap bahwa sebaik apapun dalam memberikan

Filosofi pendidikan integralistik humanis yang digagas oleh Romo Mangun tidak hanya tinggal sebagai ide, melainkan konkrit dijalankan dalam Sekolah Mangunan yang terus

PT MALUKU UTARA HALMAHERA SELATAN 5.A TAHUN 2009 1126 EKSPLORASI NIKEL DMP SURAT GUBERNUR MALUKU UTARA NO. PT MALUKU UTARA HALMAHERA SELATAN 20 Tahun 2010 12130 EKSPLORASI

Teman-teman PPDS periode Juli 2009 yang tidak mungkin dapat saya lupakan yang telah membantu saya dalam keseluruhan penelitian maupun penyelesaian tesis ini, khususnya Wardah,

Paragraf merupakan bentuk karangan yang hanya terdiri dari beberapa kalimat, serta di dalamnya mengungkapkan suatu informasi dengan kalimat utama atau pokok

[r]

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk menyajikan makalah mengenai potensi sektor kehidupan masyarakat Pasaman Barat untuk menghadapi pasar

Elisabeth Semarang