• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH GLOBAL DAN SEJARAH REGIONAL MEMB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEJARAH GLOBAL DAN SEJARAH REGIONAL MEMB"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH GLOBAL DAN SEJARAH REGIONAL

MEMBUAT MAKALAH TENTANG AFTA

NAMA KELOMPOK

:

1.NURUL FAJRIYAH

2.SITI UMAIYAH

3.SRI AGUSTIN

(2)

Pembentukan AFTA dan tujuannya

September 2, 2014 | Asean

Pembentukan AFTA dan tujuannya – AFTA adalah kesepakatan perdagangan bebas antara negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. Pembentukan AFTA berawal dari pertemuan kepala negara-negara pemerintahan se-ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-4 di Singapura (Januari1992).

Dalam pertemuan ini disepakati kerangka peningkatan kerjasama ekonomi ASEAN. Kesepakatan ini merupakan wadah kerjasama ekonomi ASEAN di masa mendatang, termasuk kespkatan pembentukan AFTA.

Penurunan tarif AFTA dilakukan melalui cara preferensi yang baik daripada nondiskriminasi tarif efektif bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT).

CEFT adalah mekanisme bahwa tarif barang yang diperdagangakan antara sesama negara ASEAN akan diturunkan menjadi 0-5 % mulai tahun 2003 untuk Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.

Mekanisme penurunan tarif untuk Vietnam akan berlaku pada 2006, Laos dan Myanmar pada 2008 dan Kamboja pada 2010.

Tujuan

Tujuan pembentukan AFTA adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan masuknya investasi dari luar negara anggota ASEAN.

2. Menjadikan ASEAN sebagai salah satu basis produksi dunia.

3. Menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduk ASEAN.

(3)

PENDIRI :

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.AFTA dibentuk pada waktu Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Awalnya AFTA ditargetkan ASEAN FreeTrade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk

membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008)

ANGGOTA S/D 2016 :

Brunei

Singapura

Indonesia

Malaysia

Filipina

Thailand

PERANAN INDONESIA

Indonesia merupakan salah satu negara yang aktif menjalin hubungan kerjasama dengan negara lain. Bergabung dalam berbagai organisasi Internasional, menciptakan citra Indonesia sebagai negara yang terbuka dan demokratis. ASEAN (Asssociation of the South east Asia Nation) atau Perhimpunan

bangsa-bangsa Asia Tenggara merupakan salah satu bukti nyata keaktifan Indonesia di organisasi Internasional. Selain sebagai salah satu anggota aktif, Indonesia merupakan salah satu pencetus Organisasi yang didirikan di Bangkok tanggal 08 Agustus 1967 ini. Bersama Malaysia, Filipina,

(4)

ekonomi regional Asia Tenggara ini. Berbagai kebijakan dilakukan ASEAN dengan tujuan meningkatkan kerjasama antar negara anggota untuk kemajuan ekonomi, sosial,budaya,stabilitas hingga perdamaian yang dibahas dalam konferensi Tingkat Tinggi secara bertahap. Salah satu kebijakan yang akan segera terrealisasi dalam waktu dekat ini adalah penyelenggaraan perdagangan bebas tingkat ASEAN yang bertajuk AFTA. AFTA adalah akronim dari Asean Free Trade Area, yakni suatu wujud kesepakatan yang dibuat oleh anggota negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional Asia Tenggara dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduk Asia Tenggara peserta AFTA. Sebenarnya isu AFTA telah mencuat sejak penyelenggaraan KTT ASEAN IV di

Singapura tahun 1992. Namun baru akan direalisasikan tahun 2015 setelah CEO ASEAN Summit di Bali beberapa bulan lalu. Lalu bagaimanakah kesiapan Indonesia menghadapinya? AFTA tentu saja akan menjadi tantangan tersendiri bagi negara ini. Bagaikan Pisau tajam bermata ganda, AFTA akan menjadi keuntungan besar bagi negara yang siap. Sebaliknya akan menjadi ancaman bagi negara yang tidak kuat. Indonesia sebagai salah satu negara peserta tentu saja tak bisa berbalik badan untuk

menghadapi AFTA. Walau melihat keadaan Indonesia yang kini tengah carut-marut tapi tetap Indonesia harus berusaha sebaik mungkin agar tak terjajah oleh penyelenggaraan AFTA nanti. Sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Indonesia menguasai ASEAN dengan persentase 40% dari total penduduk ASEAN yang mencapai 500-an juta jiwa. Dengan dominasi penduduk, tentu saja membuka kesempatan lebih bagi negara kita untuk tampil sebagai penentu pasar. Indonesia akan menjadi konsumen terbanyak produksi pada AFTA nanti. Tetapi tentu saja ini hanya akan terjadi jika produksi negeri memang mampu bersaing dengan negara lain. Bercermin dengan keadaan saat ini, hampir semua teknologi yang digunakan masyarakat adalah impor dari negara China dan Jepang. Mulai dari perangkat Elektronik hingga otomotif negara kita menjadi ladang terbesar bagi produsen-produsen luar. Saat ini, negara-negara tersebut tentu saja masih melewati bea cukai hingga

mendatangkan keuntungan kecil bagi negara dari ongkos. Lalu, saat AFTA benar-benar direalisasikan negara-negara tersebut akan menjajakan barangnya tanpa ongkos ke negara kita. Dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau, produk negara-negara itu akan menggerogoti pasar Indonesia. Maka tak menutup kemungkinan produksi lokal akan tenggelam dan bahkan mati. Hingga saat ini, Indonesia memang masih belum kokoh berdiri di kaki sendiri. Tak salah, teori yang mengatakan negara ini memiliki Sumber Daya Alam yang memadai, sayangnya tak terimbangi dengan Sumber Daya

Manusia. Sehingga pengelolaan alam dikuasai oleh negara luar, sebut saja sektor pertambangan dan perminyakan yang masih dikelola oleh perusahaan luar seperti Freeport, Chevron, Exxoon hingga BP. Tak hanya itu, beberapa Badan Usaha Milik Negara masih belum dikuasai sepenuhnya oleh Indonesia. Bisa dibayangkan, jika nanti saat pasar perdagangan bebas terbuka saham-saham akan dibuka secara bebas hingga ada kemungkinan BUMN akan menjadi BUMA (Badan Usaha Milik Asing). Ini tentu saja akan menjadi hal tragis bagi negara ini. Menganalisa data indeks daya saing Global Indonesia di mata dunia yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF), sebenarnya daya saing kita meningkat dari peringkat 50 di tahun 2012, kini menjadi peringkat 38. Untuk tingkat ASEAN, negara kita berada di posisi 5 di bawah Singapura (2), Malasya (24), Brunei Darussalam (26), Thailand (37). Keempat negara ini menjadi negara paling kuat di ASEAN. Lebih jauh lagi, dalam WEF diungkapkan beberapa

(5)

pemerintahan menjadi hal utama yang menyebabkan kemerosotan daya saing Indonesia. Banyaknya kasus korupsi pejabat negara semenjak 2012-2014 tampaknya menjadi sorotan tajam yang juga mengindikasikan buruknya system birokrasi di negara kita. Selain itu infrastruktur yang

berantakan,pelayanan publik, kebijakan tenaga kerja hingga pajak yang tidak efektif menjadi permasalahan yang kini dihadapi Indonesia. Data ini juga menunjukkan rendahnya pendapatan perkapita di Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN. Berikut table lengkapnya:

13962991922025538344 Indeks Daya Saing Indonesia (weforum.org) Berikut Grafik Masalah penyebab mandeknya daya saing Indonesia versi World Economic Forum: 1396299678425028297 doc Data yang ditunjukkan oleh WEF bisa jadi suatu acuan yang bisa digunakan dalam memperbaki system di

Indonesia jika tidak ingin terpuruk dalam AFTA nantinya. Perusahaan-perusahaan besar yang kini bermarkas di Indonesia sebagian besar dipimpin oleh warga asing. Mereka inilah yang pada akhirnya akan tetap kokoh dengan modal yang besar mampu bersaing dengan negara-negara ASEAN.

Sebaliknya UKM-UKM Indonesia akan gulung tikar karena tidak didukung oleh modal yang memadai. Dengan demikian, AFTA bisa jadi akan memangkas pengusaha-pengusaha kecil dan menyebabkan pengangguran besar-besaran. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan. Saat inilah pemerintah

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Etnosentrisme dalam Memoderasi Niat Beli Produk Domestik (Studi pada

8 | Husein Tampomas, Soal dan Solusi Try Out Matematika SMA IPS Dinas Kabupaten Bogor,

Staff Komando Resimen (Skomenwa) Departemen Pertahanan & Keamanan Departemen Dalam Negeri Departemen Pendidikan & Kebudayaan Satuan Resimen Mahasiswa (Satmenwa) Satuan

Sediaan yang telah dimasukan ke dalam botol dievaluasi organoleptis Sediaan yang telah dimasukan ke dalam botol dievaluasi organoleptis dengan memperhatikan bentuk, warna, bau,

Sistem informasi didefinisikan oleh (Robert A. Roscoe Bavis) sebagai berikut: ”sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

Dalam penulisan tugas akhir ini pokok-pokok bahasan yang meliputi perancangan dan implementasi algoritma Single Pass Clustering untuk pembuatan aplikasi klasterisasi

Symbolic Precognitive Dream ditandai dengan informasi prekognitif yang abstrak yang pada umumnya tidak disadari hingga kejadian yang sebenarnya terjadi.Hal ini sulit

The characteristic of flash flood by initially defining it as a rapid flooding of low-lying areas, rivers and streams that are caused by the intense rainfall also occur when