• Tidak ada hasil yang ditemukan

Essay Sukses Terbesar Dalam Hidupku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Essay Sukses Terbesar Dalam Hidupku"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SUKSES TERBESAR DALAM HIDUPKU

Oleh : MUH. YAKUB, S.I.Kom.

MERETAS PARADIGMA KELIRU SUKU BAJO DENGAN BERSEKOLAH

Mempercakapkan tentang kesuksesan akan melahirkan beragam persepsi. Tetapi keragaman persepsi itu pasti bermuara kepada kesatuan motivasi setiap orang yaitu menginginkan kesuksesan. Itulah harapan dan impian setiap orang termasuk diri saya.

Sebelum saya mengutarakan terlebih jauh seperti apakah pandangan saya tentang kesuksesan terbesar dalam hidupku, ada baiknya saya memulai dengan menceritakan potongan-potongan cerita yang saya anggap penting tentang diri saya. Sejauh saya berefleksi hal yang paling saya dahulukan bercerita tentang diri adalah tentang suku. Saya adalah anak yang terlahir dari keluarga yang bersuku bajo. Suku ini dikenal sebagai suku laut karena dulunya mereka memang hidup di sampan dan hari ini di pinggir pantai yang tersebar di hampir semua negara. Suku ini dianggap suku yang tidak berpendidikan dan suku yang tertinggal. Sebagai orang yang bersuku bajo saya harus obyektif dan membenarkan pandangan itu karena sampai saat ini kita akan menjumpai suku bajo yang berpendidikan dalam angka yang sangat sedikit.

Image negatif suku saya itulah yang membuat saya semangat untuk bersekolah. Saya ingin meretas paradigma keliru suku saya yang tidak memiliki kesadaran untuk bersekolah. Tahun 1996 saya mulai bersekolah di Sekolah Dasar Inpres (SDI) no 7 Pasitallu Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Selayar. Pada saat itulah mimpi sukses itu mulai terbangun.

(2)

Setamat di Pesantren saya melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bontoharu Kabupaten Selayar. Mengingat kepercayaan keluarga yang sangat besar, saya semakin menunjukkan kegigihan untuk bersekolah. Selain mengikuti proses akademik di sekolah saya juga mulai aktif berorganisasi. Di sekolah saya terlibat aktif di OSIS MAN Bontoharu dengan jabatan Sekretaris OSIS. Selain di OSIS saya juga diberi kepercayaan untuk menjadi Presiden Ibnu Sina English Club (IBSEC). Saya juga terlibat di organisasi luar sekolah yaitu Himpunan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Selayar. Pada saat kelas 3 saya mewakili sekolah pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh Coral Reef Rehabilitation and Management Program (COREMAP) kerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Selayar, hasilnya sangat memuaskan Karena saya berhasil menjadi pemenang juara I. Tahun 2008 pada penamatan siswa saya dikukuhkan sebagai siswa lulusan terbaik MAN Bontoharu.

Sekalipun keluarga saya sangat lemah secara ekonomi namun semangat mereka sudah tidak lagi luntur untuk menyekolahkan saya. Setamat di MAN saya melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dengan tiket bebas tes. Namun karena kondisi ekonomi saya hanya mengenyam pendidikan di UIN selama dua semester. Saya terpaksa balik ke kampung halaman membantu orang tua untuk mencari nafkah.

Pada tahun 2009 saya melanjutkan pendidikan di Universitas Veteran Republik Indonesia Makassar, kampus tempat saya mendapat gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom). Sebagai orang yang bersuku bajo dapat menyelesaikan pendidikan Strata 1 adalah salah satu kesuksesan terbesar dalam hidupku. Capaian itu telah menginspirasi anak-anak suku bajo yang lain untuk bersekolah. Syukurlah, satu per satu anak-anak suku bajo di daerah saya telah menyelesaikan pendidikan tinggi.

Saya yakin bahwa LPDP dapat membantu saya untuk mengembangkan diri dan mewujudkan impian kesuksesan terbesar dalam hidupku. Ketika saya diberi kesempatan untuk mendapatkan beasiswa maka itulah jalan awal bagi saya untuk meretas paradigma keliru jutaan masyarakat suku bajo di Indonesia khususnya di daerah saya.

Referensi

Dokumen terkait

Poligami di desa saninten adalah sesuatu yang tidak aneh lagi karena hampir sebagian besar tokoh masyarakat di daerah tersebut berpoligami.selain untuk

Apabila keeratan contoh dengan ayah dikelompokkan menjadi tiga kategori, maka hasil menunjukkan bahwa sebagian besar contoh (81,6% di SMA Negeri 3 dan 76,3% di SMA Insan

Sebelum menikah, saya sering kesini untuk jalan santai sambil menenangkan suasana hati, sekarang sama sekali tidak ada waktu lagi..

a) Pola pendidikan agama dalam keluarga di Kecamatan Pekalongan Utara sebagian besar telah menerapkan pola permisif. Ciri pola ini adalah anak diberikan kebebasan penuh dari

Selain itu pengaruh dari rekan sejawat juga memberikan pengaruh yang besar seperti adanya pengaruh tetangga, anggota keluarga seperti ayah, ibu, dan saudara

Ya sangat penting sekali mas menurut saya karena pendidikan agama adalah salah satu pondasi bagi saya sendiri, keluarga dan masyrakat sekitar karena tanpa agama apalah

Peran keluarga sebagai fasilitiator menunjukan bahwa sebagian besar baik.Sebagai fasilitator, keluarga berkewajiban memfasilitasi segala keperluan anggota keluarganya dalam semua aspek

Dukungan keluarga pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi di Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan UNSRAT sebagian besar mendapatkan dukungan keluarga