• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Sumber Daya Air

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Informasi Sumber Daya Air"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pusat Litbang Sumber Daya Air Page 1

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR (SI SDA)

SEBAGAI BAGIAN SISTEM INFORMASI DESA (SI DESA)

UNTUK KETAHANAN ENERGI HASIL PENGENDALIAN BANJIR

Oleh

Raden Arum Setia Priadi

Prodi Teknik Informatika JTE FT Unila

Jln. Sumantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng, Rajabasa

Kota Bandar Lampung 35145

Abstrak

Dalam rangka MEWUJUDKAN MASYARAKAT MAJU [indikator pemakaian listrik yang tinggi]; MEWUJUDKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA yang tinggi [tercukupi pangan, sandang, papan], maju [kualitas lebih baik], dan sejahtera [di atas garis kemiskinan, wajib zakat]; dibutuhkan Sistem Informasi SDA sebagai bagian SI Desa untuk ketahanan energi hasil pengendalian banjir. Dengan pengaturan ini diharapkan SDA di perdesaan bisa dikelola untuk PLTMH yang bisa berkontribusi menyokong penyediaan listrik desa sehingga berefek meningkatkan kualitas hidup sekali gus pengendalian banjir yang bermanfaat menyelamatkan ekosistem. Tata kelola TI untuk keperluan tata kelola sumber daya desa lewat rural e-government yaitu SI Desa. Bagaimana menguji resiko strategi pemanfaatan area pembangkitan listrik, zona ekonomi (kawasan industri), dan area terminal pengangkutan. Metode yang dilakukan adalah penelitian literatur kepustakaan dan internet data mining. Peluang kolaborasi berbagai stake holder seperti Kemenristekdikti berupa PTN dengan program KKN, IbIKK Knowledge and Technopark; Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi berupa SI Geospasial PDT, SI Statistik PDT, dan Kementerian PU Pera berupa GeoSpasial SDA, PD SDA, Arsip Data SDA. Informasi adalah sumber daya kunci untuk semua enterprise termasuk pemerintahan desa. Informasi SDA yang dikelola dengan baik akan memudahkan pembangunan PLTMH untuk menjamin ketahanan energi di perdesaan. Penelitian merealisasikan visi jaringan pembangunan komunitas berbasis aset perdesaan untuk sistem pendukung suara /radio komunitas, lumbung komunitas, pasar komunitas, tim komunikasi dan situasi darurat akibat bencana banjir dan longsor ketika musim hujan serta bencana kebakaran ketika muslim kemarau.

(2)

Pusat Litbang Sumber Daya Air Page 2

WATER RESOURCES INFORMATION SYSTEM

AS PART OF RURAL INFORMATION SYSTEM

FOR ENERGY RESILIENCE, FLOOD CONTROL RESULT

By

Raden Arum Setia Priadi

Lampung University, Engineering Faculty, Electrical Engineering Department,

Informatic Engineering Study Program

Sumantri Brojonegoro Street, 1th, Gedung Meneng Village, Rajabasa Sub-District

Bandar Lampung City, 35145 ZIP

Abstracts

In order MAKING THE FORWARD [high electrical consumption indicator]; MAKING QUALITY OF LIFE HUMAN high [adequate food, clothing, shelter], advanced [better quality], and prosperous [above the poverty line, compulsory alms]; SDA information system needs as part of SI Village for energy security, flood control result. With this arrangement is expected to be managed natural resources in rural areas that can contribute to the MHP support the rural electricity supply so that the effect improving the quality of life. IT governance for the purposes of resource governance rural villages through e-government, namely SI Village. How to test the use of strategic risk areas of power generation, economic zones (industrial area), and a transport terminal area. The method is research literature and internet data mining literature. Opportunities collaboration of various stakeholders such as Kemenristekdikti form of state universities and learning programs, IbIKK Knowledge and Technopark; Ministry of Rural, PDT and Transmigration form Geospatial PDT SI, SI Statistics PDT, and the Ministry of Public Works in the form of geospatial SDA Pera, PD SDA, SDA Data Archive. Information is a key resource for all enterprise including village government. Information that is well-managed natural resources will facilitate the development of MHP to ensure energy security in rural areas. Research to realize the vision of an asset-based community development network to support system sound rural / community radio, community granaries, community markets, team communication and emergency situations, consequence: flood, avalanche in monsoon and burnout in dry season.

(3)

Pusat Litbang Sumber Daya Air Page 3 1.1. Latar Belakang

Pos pemberdayaan perlu dikembangkan beberapa perguruan tinggi dengan titik sentral kegiatan yaitu ekonomi (yang berkelanjutan) meningkatkan kesejahteraan melalui agro-industri dan agro-energi sehingga mengentaskan keluarga dari kemiskinan dengan efek diharapkan menggerakkan pembangunan lingkungan hidup. Dinamika penduduk dalam kerangka pembahasan sustainable development goals. Pembangunan berbasis pada pemberdayaan keluarga. Penduduk sebagai titik sentral pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan sekali gus penjaga konservasi, mengurangi daya rusak bencana, dan pendaya-guna berkah limpahan air di musim hujan dan paparan terik sinar matahari di musim kemarau.

Semua dinamika penduduk dan pembangunan tentu akan melakukan pemanfaatan maksimal terhadap sumber daya air. Jika hal ini tidak ditangani serius maka kejadian serupa di wilayah perkotaan akan terjadi pula di perdesaan di mana terjadi kerusakan terhadap sumber daya tersebut. Untuk perencanaan mencegah kerusakan perlu dibuat Sistem Informasi Sumber Daya Air sebagai bagian dari Sistem Informasi Desa Online seperti yang dikembangkan Kementerian DPDTT dan Sistem Informasi Desa dan Kawasan yang merupakan upaya bersama

BP2DK (Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan) Kementerian Kominfo dengan Universitas

Atmajaya Yogya dan Universitas Janabadra Yogya. 1.1.1. Alasan Ilmiah

Alasan pertama adalah diperlukannya perencanaan pemanfaatan teknik ekologi untuk menyelesaikan problem polusi kabut asap di beberapa provinsi di Pulau Sumatera dan problem banjir, longsor di beberapa provinsi di Pulau Jawa. Bagai mana wetlands dapat dipergunakan dalam menangani titik dan non-titik polusi dan limpahan air. Bagai mana kontaminan air banjir dapat dipindahkan dari soil in situ oleh bio-remediation. Langkah pertama perencanaan kepala desa adalah mengumpulkan data dan informasi. Beliau bisa meminta bantuan dari warganya yang masih menjadi mahasiswa dan pelajar atau guru /dosen. Peralatan yang digunakan adalah komputer yang ada di kantor desa, laboratorium sekolah, dikolaborasikan dengan MPLIK (Mobile PLIK) dan PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan) yang ada di kantor kecamatan. Data dan informasi itu bisa diunggah ke dunia maya melalui blog desa atau social media account-nya. Ini bisa menjadi cikal bakal Sistem Informasi Desa di mana di dalamnya terdapat urusan Sumber Daya Air.

1.1.2. Fenomena Aktual yang Penting Diteliti

(4)

Pusat Litbang Sumber Daya Air Page 4 1.2. Pengantar tentang Profil Wilayah Kajian

Wilayah kajian adalah sistem informasi sumber daya air yang terletak sebagian besar di perdesaan dan sebagian kecil di kelurahan perkotaan. Perlu diteliti kondisi terkini mulai dari perencanaan aspek kelistrikan, aspek hardware, software, dan brainware di kecamatan dan desa. Sebagai cuplikan penelitian bisa dilakukan terhadap perencanaan sumber daya air di sekitar kawasan industri, kawasan terminl /pelabuhan, dan kawasan pembangkitan dengan dana corporate social responsibilities dari perusahaan stake holder, terkait misalnya PT PLN, PT Pelabuhan Indonesia, Tim Pengelola KEK (Kawasan Ekonomi Khusus). Aspek perencanaan akan terbantu jika dikembangkan sistem informasi terkait.

1.2.1. Penjelasan Mengenai Alasan

Menurut UU 52 /2009, penduduk sebagai modal dasar dan factor dominan pembangunan harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan karena jumlah penduduk yang besar dengan kualitas rendah dan pertumbuhan yang cepat akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Bahwa keberhasilan dalam mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk serta keluarga akan memperbaiki segala aspek dan dimensi pembangunan dan kehidupan masyarakat untuk lebih maju, mandiri, dan dapat berdampingan dengan bangsa lain dan dapat mempercepat terwujudnya pembangunan berkelanjutan yang diawali dengan perencanaan yang baik didukung sistem informasi.

1.3. Masalah Aktual yang Perlu Solusi

Pos pemberdayaan akan memperbaiki kualitas pengetahuan dan motivasi penduduk dengan adanya transfer ilmu perencanaan dari para mahasiswa KKN dan petugas penyuluh di desa. Untuk wilayah yang sering terbakar lahannya, sebaiknya pesan Pemerintah hanya satu yaitu menjaga lahan (gambut) tetap basah sepanjang masa walau pun itu di musim kemarau sehingga wilayah itu terhindar dari bencana kebakaran. Pembukaan lahan tidak membakar melainkan gotong royong penduduk sekali gus memanfaatkan bio-massa hasil pembukaan untuk pupuk kompos, hayati, organik. Usaha perencanaan ini juga membutuhkan sistem informasi sumber daya air untuk memastikan pemanfaatannya bisa untuk PLTMH. Sistem ini makin dibutuhkan oleh daerah langganan banjir di mana dapat diintegrasikan berbagai stake holder terkait seperti BNPB, BPBD, PUS Air, Pemerintah Desa /Kelurahan.

1.3.1. Kajian Pustaka

Pembangunan jaringan BTS adalah solusi sistem desa online. "Salah satu program Kementerian Desa adalah membangun jaringan BTS. Di daerah-daerah yang tidak ada internetnya, tidak ada handphone apalagi, BTS harus dibuat," ujar Menteri Marwan saat meluncurkan sistem informasi desa online di Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa, Jakarta, Senin (15/12/2014). Menurut Marwan, pembangunan koneksi internet bukan hanya tanggung jawab Kementerian Desa, tetapi juga Kementerian Komunikasi dan Informatika. Apalagi saat ini masih banyak daerah yang belum memiliki akses internet baik khususnya daerah Timur Indonesia.

(5)

Pusat Litbang Sumber Daya Air Page 5 Penelitian bertujuan mencari format yang sesuai dengan sistem informasi desa terkait UU Sumber Daya Air Bab VIII Sistem Informasi SDA, pasal 65 di mana, ayat (1) Untuk mendukung pengelolaan SDA, Pemerintah [Pusat] dan Pemerintah Daerah menyelenggarakan pengelolaan SI SDA sesuai dengan kewenangannya; ayat (2) Informasi SDA sebagai mana dimaksud pada ayat (1) meliputi informasi mengenai kondisi logis, hidro-meteorologis, hidro-geologis, kebijakan SDA, prasarana SDA, teknologi SDA, lingkungan pada SDA dan sekitarnya, serta kegiatan sosial ekonomi budaya masyarakat yang terkait dengan SDA. Pemerintah Pusat dengan Puslitbang SDA sudah cukup baik dalam mengembangkan SI SDA. Oleh karena itu peneliti fokus untuk membantu Pemerintah Daerah untuk membangun SI SDA yang komplementer terhadap sistem yang dikembangkan Pemerintah Pusat.

1.5. Metode Penelitian Secara Ringkas

Penelitian lanjutan dari penelitian dasar rekayasa yaitu water resources information system and hydroinformatics technology dengan prioritas ketahanan energi melalui PLTMH dan cadangan air tanah. Penelitian di awali dengan pengumpulan informasi dari para mahasiswa KKN, Pemerintah Desa /Kelurahan, dan semua stake holder di Pemda Provinsi dan Kabupaten /Kota.

2. BAB METODOLOGI

2.1. Metode Penelitian Secara Umum

Dibutuhkan SI SDA sebagai bagian SI Desa untuk ketahanan energi. Dengan pengaturan ini diharapkan SDA khususnya air di perdesaan bisa dikelola untuk PLTMH yang bisa berkontribusi menyokong penyediaan listrik desa sehingga berefek meningkatkan kualitas hidup sekali gus konservasi (DAS), atasi daya rusak (banjir) dan manfaatkan daya guna (energi). Tata kelola TI untuk keperluan perencanaan tata kelola sumber daya desa lewat rural e-government yaitu SI Desa. Bagaimana menguji resiko perencanaan strategi pemanfaatan area pembangkitan listrik, zona ekonomi (kawasan industri), dan area terminal pengangkutan. Metode yang dilakukan adalah penelitian literatur kepustakaan dan internet data mining.

2.2. Metode Penelitian untuk Menjawab Tujuan dan Saran

Penelitian bertujuan mencari format tata kelola informasi yang sesuai dengan sistem informasi desa terkait UU Sumber Daya Air. Metode yang dilakukan adalah penelitian literatur kepustakaan yang dikuasai peneliti dan internet data mining terkait topik permasalahan. Peneliti menyarankan tata kelola informasi yang melibatkan para para dosen, para sukarelawan, para mahasiswa kuliah kerja nyata dan para perangkat desa. 2.3. Hipotesis

Peluang kolaborasi berbagai stake holder seperti Kemenristekdikti berupa PTN dengan program KKN, IbIKK Knowledge and Technopark; Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi berupa SI Geospasial PDT, SI Statistik PDT, dan Kementerian PU Pera berupa GeoSpasial SDA, PD SDA, Arsip Data SDA. Semua itu adalah wakil dari Pemerintah Pusat yang perlu bekerja sama sehingga satu wajah dalam bermitra dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten /Kota dengan unsur-unsurnya BPLH /BLH, Dinas Kominfo, UPTB Laboratorium Lingkungan, Status Lingkungan Hidup, Perda Bidang Lingkungan, dll.

(6)

Pusat Litbang Sumber Daya Air Page 6 Sumber daya air berlokasi di desa /kampung yang ditempati para mahasiswa kuliah kerja nyata mulai dari Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. Jika sempat maka dilakukan pula pengolahan data /informasi dari Kecamatan Abung Timur, Pagelaran Utara, dan Lambu Kibang. Sistem informasi sumber daya air untuk melakukan manajemen sumber daya air terintegrasi. Hal ini bisa diimplementasikan dalam loka karya daerah aliran sungai yang diselenggarakan oleh knowledge and technopark dari fakultas teknik.

Sistem informasi sumber daya air berlokasi pada teknologi informatika hidro dan standar COBIT 5 dari ISACA Frame Work. Standar ini akan menolong kita mendapatkan nilai lebih dari informasi dan teknologi tersebut. Keluaran bisnis tata kelola teknologi informasi adalah: 1) Memperbaiki manajemen resiko terkait teknolog tersebut; 2) Memperbaiki komunikasi dan hubungan di antara bisnis dan teknologi; 3) Biaya teknologi informasi lebih rendah; 4) Memperbaiki daya hantar teknologi informasi bagi objektif bisnis; 5) Memperbaiki daya saing bisnis.

2.5. Metode Menghimpun Data Primer atau Sampling, Cara Pengukuran, Alat dan Pengujian Statistik

Cara mengumpulkan data primer melalui kedudukan peneliti sebagai dosen pembimbing lapangan para mahasiswa Universitas Lampung. Sampling dilakukan terhadap laporan para mahasiswa terkait desa /kampungnya yang memiliki sumber daya air. Cara pengukuran melalui data sekunder yang tersebar di internet terkait desa tersebut. Alat dan pengujian statistik pada MS Excel yang digunakan.

2.6. Metode Mencakup Uji Statistik dan /atau Analitik (Matematik)

Metode pembanding untuk uji statistik adalah menggunakan kalkulasi matlab 6.0.0.88 (R12) dan kalkulasi scilab-5.4.1. Metode analitik matematika juga mengacu pada ketiga software itu.

3. BAB HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Analisis Fenomena di Wilayah Penelitian yang Relevan dengan Tema Sentral Kajian, dan Tujuan serta Sasaran Penelitian

Di tengah Kampung Banjar Agung ada sungai besar melintasi jalan negara. Di batas utara kampung ada sungai bernama Way Kenanga. Kampung ini berada 30 meter di atas permukaan laut. Akibatnya aliran air sungai-sungai masih besar dan kuat untuk PLTMH misalnya dengan turbin air helik (helical turbin). Keduanya adalah sumber daya air. Sayang belum ada info pemanfaatan untuk pembangkitan energi. Hal ini perlu didorong dengan Sistem Informasi Sumber Daya Air.

(7)

Pusat Litbang Sumber Daya Air Page 7 diatasi para mahasiswa KKN dengan melakukan survei dan pendataan potensi posdaya pada tanggal 20-26 Januari 2015. Sayang tindakan itu tidak tuntas hingga pembangunan sistem informasi karena tidak ada satu pun program yang buat terkait sumber daya air.

Informasi tentang sumber (daya) air di Kabupaten Tulang Bawang terdapat di URL

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tulang_Bawang Hanya tertera sedikit info bahwa selain air tanah, sumber

lain adalah air permukaan berupa sungai dan laut plus rawa (Rawajitu dan Gedung Meneng) yang terdapat sepanjang pantai timur dengan ketinggian 0 – 1 meter berupa rawa pasang surut (bisa dijadikan pembangkit listrik tenaga pasang surut?). DAS (Daerah Aliran Sungai, River Basin) terdapat dua jenis yaitu Tulang Bawang River Basin dan Small Rivers Basin (seperti way Pidada, way Kiri). Terdapat Daerah Endapan (Alluvial) meliputi pantai timur yang merupakan hilir (down steem) way Tulang Bawang dan way Mesuji.

Dari URL http://www.investasi.lampungprov.go.id/kabupaten-tulang-bawang.html diketahui bahwa pemanfaatan sungai masih terbatas untuk budidaya perikanan, pengairan daerah pertanian, prasarana transportasi, dan untuk pariwisata. Belum terdapat informasi air sungai digunakan sebagai PLTMH. Tidak ada info perizinan seperti Prosedur Perijinan Pembuatan PLTMH di Kab Banjarnegara (Kertas Kerja Wajib) di URL

http://www.slideshare.net/nibans/prosedur-perizinan-pembuatan-pltmh-di-kabupaten-banjarnegara Ini sukar

diakses. Info lain lebih lengkap adalah Pemanfaatan Sungai Bawah Tanah untuk PLTMH 20 KW di Gua Ngerong, Desa Rengel, Tuban di URL http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12413-Paper.pdf

3.2. Penjabaran Hasil Verifikasi /Validasi

Unsur pemda di Provinsi Lampung bisa berbuat banyak terkait sumber daya air. Terbukti Tanggamus menjadi Pemda Terbaik Bidang Sumber Daya Air hasil pilihan Kementerian PU Pera Jumat 5 Desember 2014. Oleh karena itu sebaiknya semua pemkab di provinsi ini bisa studi banding ke Tanggamus, pemkot belajar ke Kota Payakumbuh. Sedangkan pemda provinsi bisa belajar ke Provinsi Sulawesi Selatan.

Diketahui bahwa Lampung fokus pada pemeliharaan infra-struktur irigasi untuk 140 ribu hektar sawah serta pemeliharaan waduk, embung, bangunan air, rawa, dan sumber air baku dengan Operasi & Pemeliharaan yang ditangani Pemerintah Pusat dalam kerangka tugas perbantuan yang meliputi daerah irigasi Way Rarem, Way Sekampung, Way Pangubuan, Way Seputih, Way Tulung Mas, Way Curup, Way Jepara, dan Way Umpu dengan total areal seluas 144.357 Ha. Sudah ada kebijakan O&P, sudah ada kajiannya pula. Hal ini tentu memudahkan jalan untuk membangun SI SDA yang mengintegrasikan SI Desa. Sudah pernah dibuat Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Prioritas Pekerjaan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal oleh Isfariyatun (2008) dari kampus UDiNus.

Sudah ada URL http://pengairanlampung.com/ untuk pengelolaan sarana irigasi, SISDA (Sistem Informasi SDA) dari Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung. Situs ini juga memuat Peta Sumber Daya Air Provinsi Lampung. Ada keterkaitan dengan Pekerjaan Umum Lampung, Kominfo Lampung, Bappeda Lampung, PIB Lampung, dan LPSE Lampung.

(8)

Pusat Litbang Sumber Daya Air Page 8 3.3. Bahasan Singkat tentang Hasil Analisis, Verifikasi dan /atau Validasi yang Menjawab atau Konfirmasi Apakah Hasil Relevan dengan Hipotesis atau Tidak?

Bagai mana menghubungan SI SDA oleh Pemerintah Pusat, SI SDA oleh Pemerintah Provinsi dengan SI SDA oleh Pemerintah Kabupaten? Ternyata untuk kabupaten juara seperti Tanggamus, belum ada Sistem Informasi SDA! Hal ini dikarenakan kriteria penilaiannya pada PKPD (Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah). Untung masih ada Analisis Perancangan Sistem Informasi Pemerintahan (e-Government) Desa Air Abang Kecamatan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus oleh Ginanjar Waskito, mahasiswa STMIK Pringsewu, Prodi S1 Ilmu Komputer, telp 087797717556. Beliau menyatakan perlu sikronisasi kegiatan-kegiatan desa dengan tujuan electronic government.

Dalam Renstra SKPD Tahun 2013 – 2018 di tanggamus.go.id dituliskan bahwa pada Misi 3 yaitu Mempercepat Pembangunan Infra-struktur dan PENGELOLAAN ENERGI TERBARUKAN, dengan sasaran 3 adalah tersedianya sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan AKTIVITAS EKONOMI. Hal itu masih satu kelompok dengan sasaran 5 yaitu peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas infra-struktur ENERGI dan KETENAGALISTRIKAN. Juga masih satu kelompok dengan sasaran 7 yaitu terwujudnya daya dukung infra-struktur KOMUNIKASI dan INFORMASI yang handal dan merata.

3.3.1. Menjawab Tujuan dan Sasaran, Apakah Hasil Relevan dengan Penelitian Lain yang sejenis

Penelitian bertujuan mencari format yang sesuai dengan sistem informasi desa terkait UU Sumber Daya Air Bab VIII Sistem Informasi SDA, pasal 65 di mana, ayat (1) Untuk mendukung pengelolaan SDA, Pemerintah [Pusat] dan Pemerintah Daerah menyelenggarakan pengelolaan SI SDA sesuai dengan kewenangannya. Ternyata SI SDA baru sampai tingkat provinsi belum terbangun untuk level kabupaten /kota. Di sini pentingnya penelitian ini untuk berkontribusi bagi pemda tingkat dua tersebut dengan format tinggal menyesuaikan apa yang sudah dibangun oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.

Ayat (2) Informasi SDA sebagai mana dimaksud pada ayat (1) meliputi informasi mengenai kondisi hidro-logis, hidro-meteorologis, hidro-geologis, kebijakan SDA, prasarana SDA, teknologi SDA, lingkungan pada SDA dan sekitarnya, serta kegiatan sosial ekonomi budaya masyarakat yang terkait dengan SDA. Pemerintah Pusat dengan Puslitbang SDA sudah cukup baik dalam mengembangkan SI SDA. Oleh karena itu peneliti fokus untuk membantu Pemerintah Daerah untuk membangun SI SDA yang komplementer terhadap sistem yang dikembangkan Pemerintah Pusat.

Belum semua informasi yang diatur ayat (2) telah terimplementasi dalam SI SDA yang dikembangkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Jika pun sudah ada yang disediakan maka itu pun masih tersebar di berbagai laman /situs dari berbagai instansi. Hal ini amat merepotkan sehingga di sini urgensi pembangunan SI SDA di level Pemerintah Kabupaten /Kota untuk mengintegrasikan dalam satu tempat sehingga memudahkan Pemerintah Desa untuk pengelolaan informasi yang dibutuhkan dalam SI Desa.

Peluang kolaborasi berbagai stake holder seperti Kemenristekdikti berupa PTN dengan program KKN, IbIKK Knowledge and Technopark; Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi berupa SI Geospasial PDT, SI Statistik PDT, dan Kementerian PU Pera berupa GeoSpasial SDA, PD SDA, Arsip Data SDA. Semua itu adalah wakil dari Pemerintah Pusat yang perlu bekerja sama sehingga satu wajah dipimpin Kementerian Kominfo dalam bermitra dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten /Kota dengan unsur-unsurnya BPLH /BLH, Dinas Kominfo, UPTB Laboratorium Lingkungan, Status Lingkungan Hidup, Perda Bidang Lingkungan, dll.

(9)

Pusat Litbang Sumber Daya Air Page 9 Saran /usulan perbaikan bisa dirinci sebagai berikut:

1. Kementerian Kominfo harus mengumpulkan semua pengelola /laman yang terkait SDA (Sumber Daya Air) dari semua kementerian /lembaga non-kementerian untuk bekerja sama memberikan layanan kepada pemerintah provinsi dan pemerintahan di bawahnya.

2. Dinas Kominfo Provinsi harus mencontoh tindakan Kementerian Kominfo untuk tindakan sama di level provinsi. Hal ini untuk mensinkronisasi pembangunan sistem informasi dalam satu road map yang digariskan Kementerian Kominfo.

3. Dinas Kominfo Kabupaten /Kota harus mencontoh kedua instansi vertikalnya untuk melakukan tindakan sama di level pemda tingkat dua yang berujung pada pembangunan sistem informasi desa. Jika ini berhasil dilakukan maka hal ini pertanda electronic government bisa terwujud sempurna setelah dirintis dengan Desa Pinter (Desa Punya Internet).

4. BAB KESIMPULAN

Memang berat dan panjang perjalanan yang ditempuh pengembang sistem informasi desa sebagai garda terdepan electronic government untuk menuju smart country, negara cerdas. Walau pun begitu sistem tersebut harus diwujudkan karena banyak kepentingan dipertaruhkan. Terkait sudah meratanya bencana di darat, laut, dan udara karena unsur kelebihan dan kekurangan air, sudah mendesak diwujudkan sistem informasi sumber daya air sebagai bagian dari sistem informasi desa. Setiap perguruan tinggi yang mempunyai program kuliah kerja nyata setiap tahun pasti menerjunkan ribuan mahasiswanya ke banyak desa /kelurahan di berbagai penjuru kabupaten /kota. Hal ini adalah potensi untuk membangun semua sistem informasi itu.

5. DAFTAR PUSTAKA

http://bp2dk.id/menkominfo-lepas-tenaga-pendamping-it-sideka/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tulang_Bawang

http://www.investasi.lampungprov.go.id/kabupaten-tulang-bawang.html

http://www.slideshare.net/nibans/prosedur-perizinan-pembuatan-pltmh-di-kabupaten-banjarnegara

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12413-Paper.pdf

http://eprints.dinus.ac.id/10396/

http://pengairanlampung.com/

http://tanggamus.go.id/v2/dinas-pu-tanggamus-lakukan-pembangunan-di-segala-bidang/

http://jurnal.stmikpringsewu.ac.id/index.php/file1/article/viewFile/58/49

http://tanggamus.go.id/v2/renstra-skpd-tahun-2013-2018/

Gambar

Gambar 1. Peta Kampung Banjar Agung

Referensi

Dokumen terkait

Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat dari Noor, et al., (2010) yang menyebutkan bahwa perusahaan dengan jumlah utang yang lebih banyak memiliki nilai effective tax

Maka debit banjir yang digunakan untuk perencanaaan check dam di DAS Keduang Desa Brangkal diambil dari perhitungan metode weduwen dengan periode ulang 50 tahun yaitu sebesar Q

tentang fungsi alat pencernaan, siswa dapat menjelaskan zat yang dihasilkan oleh setiap alat pencernaan dengan benarc. Dengan berdiskusi bersama siswa dapat

Kayu afrika banyak ditanam untuk sumber kayu bakar, daunnya digunakan untuk pakan ternak karena kandungan bahan keringnya mencapai 35% dan dapat dicerna dengan baik oleh

MyGreenOil dalam premium dan penggunaan CDI Dual Band terhadap konsumsi bahan bakar Honda City Sport 1 Tahun 2008 adalah F obs lebih besar dari F tabel pada taraf

Setelah pembuatan dan pengujian produk, kemudian masing-masing kelompok melakukan pemasaran produk melalui media promosi yang telah ditentukan oleh masing-masing

 Untuk mengetahui sensitivitas bakteri terhadap antibiotik rifampicin, maka dilakukan uji hambatan menggunakan rifampisin 5, 10, 50, dan 100 mg/L, dengan cara merendam

Manfaat-manfaat penelitian yang dapat peneliti raih dari kajian ini adalah tentang pengayaan pengetahuan dan pengalaman langsung tentang bagaimana pengajaran Gamelan