Pe
nd
aw
a
Li
ma
Laretna T. Adishakti
-- Center for Heritage Conservation,
Jurusan Arsitektur dan Perencanaan UGM
-- Jogja Heritage Society
PENGELOLAAN
PERUB
AHAN
P
ARADIGMA
AP
A
ITU
PEMB
ANG
UNAN?
KOTA BOSTON
DULU
•
Kota adalah
tempat untuk
hidup
•
Pelestarian pusaka sejatinya
merupakan
gerakan
kebudayaan.
•
Pelestarian pusaka perkotaan
tidak hanya tentang masa lalu
saja dan tidak terbatas pada
monumen.
Nilai dan Keragamanan
Pusaka Kota
Kishore Rao (2012), Direktur UNESCO World
Heritage Center menegaskan pentingnya
pengelolaan perubahan dalam Kota Pusaka.
Upaya pelestarian pusaka perkotaan telah
berevolusi
:
•
Dari monumen dan situs arkeologi ke kota
yang hidup dan saujana
•
Dari restorasi ke regenerasi serta panduan
perencanaan dan disain perkotaan.
•
Dari mono-disiplin ke integrasi dan
perencanaan partisipatori.
•
Perubahan-perubahan yang terus terjadi perlu
dikelola dengan tetap agar pusaka-pusaka yang
ada terlindungi dan termuliakan.
•
Di sisi lain, mampu pula menghasilkan
pusaka-pusaka baru.
?
1755
2005
2255
APA
KOTA PUSAKA?
Adalah kota atau kabupaten yang memiliki Keunggulan
Nilai Nasional (KNN) rajutan berbagai pusaka dan
memiliki Rencana Induk Pelestarian Kota Pusaka dan
Pengelolaan Pelestarian dalam melestarikan KNN
PIAGAM
PELESTARIAN
KOTA PUSAKA
INDONESIA
2013
Deklarasi di Kemenko Kesra
23 Desember 2013
•
Indonesia belum
memiliki kriteria
nasional untuk
penetapan sebuah
kota sebagai Kota
Pusaka Nasional,
sebagaimana kriteria
”Outstanding
Universal Value”
UNESCO untuk
penetapan sebagai
pusaka dunia. Untuk
itu perlu disusun
kriteria
”
Oustanding
National Value”
(Keunggulan Nilai
Nasional).
Pengembangan
Instrumen
–
instrumen :
1)
Kelembagaan dan Tata Kelola
Kota Pusaka
2)
Inventarisasi dan Dokumentasi
Pusaka
3)
Informasi, Edukasi dan
Promosi Kota Pusaka
4)
Ekonomi Kota Pusaka
5)
Pengelolaan Resiko Bencana
untuk Kota Pusaka
6)
Pengembangan Kehidupan
Budaya Masyarakat
7)
Perencanaan Ruang Kota
Pusaka dan Sarana Prasarana
8)
Olah Desain Bentuk Kota
Pusaka
Piagam Pelestarian Kota Pusaka Indonesia 2013
Kota Pusaka tidak hanya ranah fisik saja. Kota Pusaka wajib memiliki Rencana Pengelolaan Kota Pusaka.
Piagam PKPI 2013 menyebutkan juga bahwa Rencana Pengelolaan Kota Pusaka perlu didukung manajemen
yang handal, holistik, sistematik, dan komprehensif
Dikembangkan oleh Laretna T. Adishakti, 2014
PENGEMBANGAN BUDAYA KEHIDUPAN MASYARAKAT
(Inst.VI)
Instrumen 1.
KELEMBAGAAN
& TATA KELOLA
Instrumen 4.
EKONOMI
PUSAKA
Instrumen 2.
INVENTARISASI &
DOKUMENTASI
Instrumen 3.
INFORMASI,
EDUKASI
&PROMOSI
Instrumen 5
.
PENGELOLAAN RESIKO
BENCANA UNTUK PUSAKA
OLAH DISAIN BENTUK (Inst. VIII) KEUNGGULAN
NILAI & IDENTITAS UTAMA MASING-MASING KAWASAN
Kode
Perencanaan Ruang & Sarana Prasarana
VII.1. Struktur Ruang
VII.2. Pola Pemanfataan Ruang
VII.3. Pemukiman
VII.4. Lansekap
VII.5. Transportasi
VII.6. Sarana dan Prasarana
Kode
Olah Desain Bentuk
VIII.1. Penanda Formasi Sejarah
VIII.2. Olah Desain Bangunan
VIII.3. Tata Bangunan
VIII.4. Olah Desain Ruang Luar dan Vegetasi
VIII.5. Olah Desain Jalan Pusaka
VIII.6. Olah Desain Panorama
VIII.7. Olah Desain Media Luar Ruang
Lingkup:
Kawasan Pusaka, Antar Kawasan Pusaka,
Kota Pusaka
PERENCANAAN RUANG & SARANA PRASARANA (Inst. VII)
INSTRUMEN 1
Kelembagaan dan Tata Kelola:
•
Pengelolaan Kota Pusaka merupakan kewenangan Walikota/Bupati
peran serta masyarakat dan swasta harus dilibatkan.
•
Perlu dipersiapkan
manual pengelolaan
kota pusaka untuk
Walikota/Bupati
•
Pelestarian pusaka kota
bukan hanya
untuk memugar monumen, bukan
untuk turis saja.
•
Upaya integrasi ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup
masyarakat
dan masa depannya hingga mampu secara mandiri
melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan keunggulan pusaka
kota.
•
Pemerintah perlu didorong untuk mengambil bagian
dalam interaksi
INSTRUMEN 2. INVENTARISASI & DOKUMENTASI
•
Pendataan dan pembaharuan data merupakan aspek yang penting, namun
selama ini menjadi bagian yang terpinggirkan. Sulit untuk memperoleh data
tentang kota pusaka yang integratif dan mudah diakses. Untuk itu perlu
ditetapkan lembaga yang menjadi
”leading sector”
pendataan ini.
INSTRUMEN 3. INFORMASI, EDUKASI & PROMOSI
•
Perlu dikembangkan pendidikan tentang Pelestarian Kota Pusaka dari tingkat
pendidikan dasar hingga perguruan tinggi baik secara formal maupun informal.
Demikian pula pelatihan-pelatihan dasar hingga mahir untuk profesional, staff
teknis hingga eksekutif tentang Pelestarian Kota Pusaka
•
Pembentukan Galeri Pusaka pada tiap-tiap kota pusaka merupakan kebutuhan
sehingga benar-benar mampu untuk menjadi media pembaharuan dan
INSTRUMEN 4. EKONOMI KOTA
PUSAKA
- Peluang kota pusaka adalah
pembangkit ekonomi kreatif perlu
ditindaklajuti dan menjadi gerakan
bersama masyarakat. Selama ini
Be
sain Ar
sit
•
Perlu dikembangkan skema-skema
”Public
-private Partnership”
atau
”Business to
Bussiness
”
untuk kota pusaka sebagai media peningkatan
before
•
Perlu
dipersiapkan
manual mitigasi
bencana untuk
kota pusaka.
INSTRUMEN 5.
PENGELOLAAN
RESIKO
BENCANA
UNTUK
PENGEMBANGAN BUDAYA KEHIDUPAN MASYARAKAT
(Inst.VI)
Instrumen 1.
KELEMBAGAAN
& TATA KELOLA
Instrumen 4.
EKONOMI
PUSAKA
Instrumen 2.
INVENTARISASI &
DOKUMENTASI
Instrumen 3.
INFORMASI,
EDUKASI
&PROMOSI
Instrumen 5
.
PENGELOLAAN RESIKO
BENCANA UNTUK PUSAKA
OLAH DISAIN BENTUK (Inst. VIII)
KEUNGGULAN
NILAI & IDENTITAS
UTAMA
MASING-MASING
KAWASAN
Kode
Perencanaan Ruang & Sarana Prasarana
VII.1. Struktur Ruang
VII.2. Pola Pemanfataan Ruang
VII.3. Pemukiman
VII.4. Lansekap
VII.5. Transportasi
VII.6. Sarana dan Prasarana
Kode
Olah Desain Bentuk
VIII.1. Penanda Formasi Sejarah
VIII.2. Olah Desain Bangunan
VIII.3. Tata Bangunan
VIII.4. Olah Desain Ruang Luar dan Vegetasi
VIII.5. Olah Desain Jalan Pusaka
VIII.6. Olah Desain Panorama
VIII.7. Olah Desain Media Luar Ruang
Lingkup:
Kawasan Pusaka, Antar Kawasan Pusaka,
Kota Pusaka
PERENCANAAN RUANG & SARANA PRASARANA (Inst. VII)
INSTRUMEN 6.
PENGEMBANGAN
BUDAYA KEHIDUPAN
MASYARAKAT
Pengembangan pusaka
ragawi jadi satu kesatuan dg
pengembangan kehidupan
budaya masyarakat
Skematik Instrumen
VII. PENATAAN RUANG
KOTA PUSAKA &
SARANA PRASARANA
PENGEMBANGANBUDAYA KEHIDUPAN MASYARAKAT (Inst.VI)
OLAH DISAIN BENTUK KOTA PUSAKA (Inst. VIII)
PENATAAN RUANG & SARANA PRASARANA (Inst. VII)
PVIII
SNIVI
STRUKTUR RUANG PUSAKA
PEMANFAATAN SOSIAL/BUDAYA/
EDUKASI / BISNIS KREATIF/
PARIWISATA
POLA PEMANFAAT
AN RUANG PUSAKA
LANSEKAP SARANA
PRASARANA
OLAH DISAIN BENTUK
VIII.1. Penanda formasi sejarah
VIII. 2. Olah Disain Arsitektur Pusaka VIII. 3. Tata Bangunan VIII. 4. Olah Disain Ruang
Luar & Vegetasi VIII. 5. Olah Disain Jalan
Pusaka VIII. 6. Olah Disain
Panorama
VIII. 7. Olah Disain Media Luar Ruang
VI
KAWASAN PUSAKA
TRANSPORTASI PERMUKIMAN
VII.4
RDTR
Dikembangkan untuk
Perlu disusun
perencana kota di semua aras yang
RTBL
Skematik Instrumen VIII.
OLAH DISAIN BENTUK
KOTA PUSAKA
PENGEMBANGAN BUDAYA KEHIDUPAN MASYARAKAT (Inst.VI)
OLAH DISAIN BENTUK KOTA PUSAKA (Inst. VIII)
PENATAAN RUANG & SARANA PRASARANA (Inst. VII)
PVIII
SNIVI
PENANDA FORMASI SEJARAH KOTA/KAWA
SAN
PEMANFAATAN SOSIAL/BUDAYA/
EDUKASI / BISNIS KREATIF/
PARIWISATA
OLAH DISAIN ARSITEKTUR
PUSAKA & BARU
OLAH DISAIN RUANG LUAR &
VEGETASI OLAH DISAIN
JALAN PUSAKA
TATA BANGUNAN OLAH DISAIN
PANORAMA OLAH DISAIN
MEDIA LUAR RUANG
PENATAAN RUANG & SARANA PRASARANA: VII.1. Struktur Ruang
VII. 2. Pola Ruang VII. 3. Landskap VII. 4. Permukiman
VII. 5. Transportasi VII. 6 Sarana & Prasarana
VI
KAWASAN PUSAKA
Dikembangkan untuk
Perlu dikembangkan instrumen
Analisis Dampak Pusaka
(Heritage Impact Assessment)
untuk analisis dan memutuskan
Di abad 21, kota yang
direncanakan menjadi kota dunia
membutuhkan pelestarian pusaka
sebagai bagian dari strategi
”
(Rypkema, 2002)
RENCANA INDUK
Ruang Lingkup
Pekerjaan
DELAPAN FILOSOFI
TATA RUANG
(KEISTIMEWAAN SAAT
FORMASI KASULTANAN
YOGYAKARTA)
Bab VI Pasal 53 Perdais
No.1 Tahun 2013
HAMEMAYU HAYUNING BAWANA
harmoni, kelestarian lingkungan, sosial ekonomi
spiritual
–
transenden
SANGKAN PARANING DUMADI
humanisme, asas kepemimpinan demokratis
MANUNGGALING KAWULA LAN GUSTI
ketaatan historis
SUMBU FILOSOFIS
harmonisasi lingkungan
SUMBU IMAJINER
kebersamaan
TAHTA UNTUK RAKYAT
filosofi inti kota
CATUR GATRA TUNGGAL
delineasi spasial PerkotaanYogyakarta
PATHOK NEGORO
Filosofi Ekologis
Filosofi Budaya
Innovative
Thoughts
Innovative
References
Innovative
System
Innovative
Practices
Innovative
YOGYAKARTA
KOTA PUSAKA EKOLOGIS
&
1. Nilai Ekologis 2. Nilai Arkeologi/ Kepurbakalaan
3. Nilai Filosofis/ Spiritual
4. Nilai Keragaman Budaya/Plurarisme/ Multi kulturalisme
5. Nilai Revolusi Perjuangan/ Keindonesiaan
6. Nilai Pendidikan
7. Nilai Seni Tradisi dan Kontemporer
8. Nilai Kerakyatan/ Komunitas Kampung dan Peran anak Muda
Innovative
Thoughts
Innovative
References
Innovative
System
Innovative
Practices
YOGYAKARTA
KOTA PUSAKA EKOLOGIS &
BUDAYA INOVATIF
(lintas kota
–
kabupaten)
Innovative
1. Nilai Ekologis
2. Nilai Arkeologi/ Kepurbakalaan 3. Nilai Filosiofis/ Spiritual
4. Nilai Keragaman
Budaya/Plurarisme/ Multi kulturalisme
5. Nilai Revolusi/ Perjuangan/ Keindonesiaan
6. Nilai Pendidikan 7. Nilai Seni Tradisi dan
Kontemporer
8. Nilai Kerakyatan/ Komunitas Kampung dan Peran anak Muda
DELAPAN NILAI
KEUNGGULAN YOGYAKARTA
CITRA KOTA “ISTIMEWA”
1. Kawasan Koridor Sumbu Filosofis 2. Kawasan Pusaka Kraton
3. Kawasan Pusaka Pakualaman 4. Kawasan Pusaka Kotagede 5. Kawasan Pusaka Kotabaru
6. Kawasan Pusaka Malioboro
7. Kawasan Saujana Pusaka Imogiri
8. Kawasan Pusaka Pendidikan
9. Kawasan Pusaka Patok Negoro
10. Kawasan Pusaka Jetis
11. Kawasan Pusaka Sagan
12. Kawasan Pusaka Baciro 13. Kawasan Pusaka Pengok 14. Kawasan Budaya Nitiprayan
15. Kawasan Budaya Koridor S. Code 16. Kawasan Budaya Koridor S. Winongo 17. Kawasan Budaya Koridor S. Gajah Wong 18. Kawasan Budaya Koridor S. Bedog
19. Kawasan Budaya Selokan Mataram
20. Kawasan Ekologis-Budaya Yogyakarta Bagian Utara 21. Kawasan Ekologis-Budaya Yogyakarta Bagian Selatan 22. Kawasan Pengembangan Budaya Yogyakarta BagianTimur 23. Kawasan Pengembangan Budaya Yogyakarta Bagian Barat
PENETAPAN KAWASAN BUDAYA
1. Nilai Ekologis
2. Nilai Arkeologi/ Kepurbakalaan 3. Nilai Filosiofis/ Spiritual
4. Nilai Keragaman Budaya/Plurarisme/ Multi kulturalisme 5. Nilai Revolusi/ Perjuangan/ Keindonesiaan
6. Nilai Pendidikan
7. Nilai Seni Tradisi dan Kontemporer
8. Nilai Kerakyatan/ Komunitas Kampung dan Peran anak Muda
TUJUH NILAI KEUNGGULAN YOGYAKARTA
PERTIMBANGAN LAIN
1.
Legal (UU PR, UU CB)
2.
Pertimbangan Pragmatis
Catatan: