SESI 11b
HUBUNGAN
KODE DIAGNOSIS
dengan
SISTEM PENAGIHAN BIAYA
Disusun olehDISKRIPSI
Satu di antara aspek terkomplek sistem
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan adalah:
KUANTITAS & KUALITAS
PRODUK
Era Globalisasi Ekonomi
membuka peluang tebukanya
Pasar Bebas
Pelayanan Kesehatan Manajemen mengembangkan
PERUBAHAN TEKNOLOGI INFORMASI
Diperlukan akibat:
• Globalisasi Busines • Inovasi Teknologi • Perubahan Sospol
• Meningkatnya Kesadaran • & Tuntutan Pelanggan
Persaingan Pasar yang Berat
• Organisasi Privat/Publik Harus berupaya mengukur:
PENINGKATAN • Produktifitas
Pendekatan Manajemen Baru
akan berkisar pada:
TELOKOMUNIKASI
&
PROSES
RE-ENGINEERING
Untuk:
DORONGAN TERBESAR adalah
• PERUBAHAN-PERUBAHAN
TEKNOLOGI INFORMASI
yang
Menjadi INTI dari berbagai
INOVASI
yang digunakan organisasi sebagai kunci untuk
Foundation
of Information Technology
BUILDING SYSTEMS
BUSINESS ENVIRONMENT: 1. Hard & Soft ware, Interface, Business Networks , Database
Problems & Opportunity 2. Architecture, Infrastructure 3. System analysis & Design
development
SOLUTION IT SUPPORT SOLUTION
Increase productiivity, Mission critical systems,
provitabilty, group work, decision support Seize opportunity communication intelligent systems
enhance Buss. Perform.
DESIGN & IMPLEMENTATION
OF HEALTH INFORMATION SYSTEM (WHO, Geneve, 2000)
Situational analysis
Priority Evaluation
setting INFORMATION
Option Implementation
PROGRAMMING & monitoring
FUNGSI PRIMER UNIT KERJA
INFORMASI KESEHATAN
1 Memastikan terlaksananya
A Good Rekam Medis – Kesehatan yang
- Akurat, - Komplit dan - Tepat waktu bagi:
Kesinambungan asuhan medis pasien.
(lanjutan-1)
2. Harus mampu menyediakan data klinis
yang - akurat, - komplit,
bagi: - proses pengkodean diagnoses dan
- prosedure tindakan yang terkait bagi : Rincian penagihan biaya pelayanan yang penting bagi
(lanjutan-2)
Di samping harus mampu menyediakan data mentah bagi kepentingan penagihan biaya rawat, Unit Kerja Informasi Kesehatan
harus mampu menghasilkan: Informasi Klinis bagi
Perencanaan
berbagai tipe pelayanan asuhan yang perlu diselenggarakan dan dikembangkan
Contoh: Pokok Permasalahan
• Di USA
Disebut bahwa: Besarnya biaya asuhan
kesehatan dan bagaimana cara pembayaran kembali merupakan masalah besar.
Dari tahun ke tahun, biaya kesehatan terus membumbung tinggi, pada:
- th. 1960 menduduki 5.3%
Apa Sebabnya?
• Dipercaya akibat adanya:
Peningkatan :
- akses ke asuhan kesehatan
- jumlah tempat tidur tersedia di RS
- oversupply dan maldistribusi tenaga medis
Peingkatan: (Lanjutan)
- Kemajuan teknologi medis Diagnostik dan Terapuetik
- Penduduk lansia
- Usia harapan hidup
- Pemanfaatan pelayanan .
Asuhan Kesehatan lansia
- Perubahan pola DIAGNOSES
Di Bumi tercinta Indonesia
• Terpengaruh oleh jumlah penduduk yang terus meningkat, akibat:
- Program KB yang tersendat-sendat - Peningkatan:
- masalah balita kurang gizi
- kembalinya penyakit infeksi menular tertentu
- narkoba yang sulit ditanggulangi - HIV/AIDS yang meningkat tajam
Naiknya Biaya yang Tajam
Memerlukan pelaksanaan pengukuran pengendalian biaya
( USA: Pemerintah Federal menjadi pelopor
pengendali biaya (cost containment), walau kemudian diikuti perusahaan
USA
• Pemerintah sangat berkenan karena
pemerintah adalah pembiaya/pembayar utama pelayanan asuhan kesehatan
rakyatnya.
• Swasta dan Industri hanya menanggung sebagian besar sisa pengeluaran yang dilaksanakan melalui keuntungan
USA (Lanjutan)
• Pemerintah dan Badan Industri menuntut: adanya keseimbangan
antara:
- biaya pengeluaran
dan
- mutu produk yang akan mereka beli/bayar.
IPTEK >>
BIAYA
APAKAH:
EFEKTIF? EFISIEN? SESUAI ETIKA?
Atau hanya untuk memenuhi
TUNTUTAN EKONOMIK?
PERLU:
ANALISIS KONTROL EVALUASI
Pada:
MASUKAN – PROSES – KELUARAN
OUTCOME ???
KEM-KES di INDONESIA
• Sudah berjalan 5 -7 tahun, mengendalikan besarnya pembiayaan pelayanan asuhan kesehatan bagi yang tidak mampu melalui:
Program: Jamkesmas, Jamkesda dan Gakin
dengan memberlakukan sistem INA-DRGs yang saat ini dikembangkan menjadi INA-CBGs untuk
menentukan besarnya rincian biaya yang harus
dibayar kembali pengguna jasa pelayanan! .
Sudah sejauh mana keberhasilannya ?
(lanjutan)
• Keberhasilan pengoperasian sistem memerlukan ketersedianya:
Tenaga Profesional
Rekam Medis – Informasi Kesehatan
yang handal
dalam jumlah yang memadai untuk bisa disebar ke seluruh
DIAGNOSE(S)
• Kata /phrasaSebutan
yang diderita seorang pasien atau
Keadaan/Kondisi yang menyebabkan Pasien: - Memerlukan
- Mencari
- Menerima asuhan medis/
pelayanan kesehatan
ICD
, WHO
• Memberi batasan definisi Diagnoses:
Bisa:
- Penyakit & Penyebab Penyakit - Bentuk cedera
- Kecacatan
DIAGNOSE
Atau
- Serangkaian Diganoses - Kombinasi Diagnoses
- Ringkasan Diagnoses Adalah penting bagi analisis
- Asuhan Medis
- & Pelayanan Kesehatan Institusi
??? Besarnya Biaya yang harus
BIAYA & PERFORMANCE
RS Perlu RS Perlu
memperkirakan memonitor
profl asuhan klinik
P-MIX & TERAPI + OUTPUT = PERFORMANCE= RS Perlu
Mengetahui BIAYA
RS Perlu RS Perlu memonitor
BIAYA Bidang kerja Struktural
= PERFORMANCE=
OUTCOME
ASUHAN KLINIK
PASIEN BER-DIAGNOSIS Sembuh
Perlu kontrol ulang, dirujuk atau meninggal .
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
•
Input
Proses
Output
Outcome
Manual
MR/HR
INFORMATION
Automatic
-
Administratif/
fnansial
- Clinical/Medical
SISTEM REKAM KESEHATAN
A Good Good Good
MR/HR PROGRAM INFORMATION
MANAGEMENT - Effective?
- Efficient ?
? Good MR/HR - Complete
- Accurate Good
DIAGNOSES = BIAYA
(1)Biaya yang harus ditanggung institusi pelayanan untuk menyiapkan segala
keperluan manajemen keperawatan,
pemeriksaan, terapi medis atau tindakan diagnostik dan operasi pasiennya.
(Lanjutan)
(3)Tagihan yang harus dibayar kembali
pasien atau pihak ketiga pembiaya pelayanan
Masalahnya:
Berapa besar jumlahnya?
DIAGNOSIS FINAL
BAGAIMANA
MENENTUKAN DIAGNOISIS FINAL (PULANG) dan
BAGAIMANA MEMILIHNYA DI ANTARA
DIAGNOSES
YANG DISANDANG PASIENNYA?
Pendekatan hypothetico-deductive * Patient presents with a problems Ask questions (ID/CC/HPI) **
Forms initial hypotheses
Ask more question (HPI/PMH/FH/SH/ROS) **
Refne hypotheses
Examine patients (PE) **
Perform laboratory tests
Perform radiological studies
Perform Diagnostic tests Select most likely diagnosis Treat patient Observe results Patient recovers; No further care
needed
Keterangan * dan **
* The process of medical data collection & treatment is intimately tied to an ongoing process of hypothesis
generation and refinement (p.62, Shortliffe, Perrault et.al, Medical Informatic).
** Abbreviations:
ID = patient identification CC = chief complaint
HPI = history of patient’s illness PMH = past medical history
FH = family history SH = social history
ROS = Review of system
TUJUAN MANAJEMEN SISTEM RM/HR?
• Pendokumentasian Rekam tepat dan lengkap. • Isi RM/HR:
(1) Kehidupan & Riwayat sakit/kesehatan pasiennya Meliputi:
Riwayat sakit/penyakit yang lalu, penyakit keluarga dan penyakit yang sedang berjalan. (2) Tindakan dan jenis pemeriksaan-2
Contoh: Evaluasi Asuhan Medis
• Item Evaluated:
I. Records (Rp.- ?)
A. History
B. Physical examination C. Progress notes
D. Organization of the medical record e. Justification of the recorded
(Cont.-1) Item evaluated:
• II. Diagnostic Management (Rp.- ?) A. Time involved in obtaining indicated
procedures
B. Indicated laboratory studies, with a minimum of Hb, urine analysis, and serology
required in every case.
C. X-ray examination, with a minimum of chest film required in every case
D. Indicated consultations
(Cont.-2) Item evaluated:
• III. Treatment and Follow-up (RP.- ?)
A. Therapy
B. Follow-up laboratory and X-ray studies C. Adequacy of follow-up visits
D. Over-all management.
(Sumber: Nancy O. Graham: Quality Assurance in Hospitals,
(Cont.-3) Item evaluated: HISTORY
RATING:
Good: History includes present illness, family, and past history. If a complete history is present
some-where within the chart, an interim history will be sufficient.
Note: If history id adequate in all respect except that of family history, please note.
Fair: Record includes chief complaint and history of the present illness only
(Cont.-4) Item evaluated: WEIGHTS
• Each case studied had a potential value of 100
points
Each item had an arbitrary weight which was fixed for designation of Good or Fair. Items rated Poor received no credit. The general categories had the following
weights: %
Records 30
Diagnostic management 40
(Cont.-5) Item evaluated: WEIGHTS
• The final score given to a physician considered
of the averaged scores of the cases studied. To assure uniformity, editing and scoring were done by the associate study director.
• In order to relate a physician’s score to a level of acceptable performance , a conference was held with the interviewing internals as well as with
GOOD DIAGNOSIS DATA
DATA DIAGNOSES
YANG
MANA DAN BAGAIMANA ?
DIAGNOSIS UTAMA
•
Physicians refer to the set of
active
hypotheses
as the:
Differential Diagnoses among
which the physician must distinguish
in order to determine
how best to
Diagnose Utama
Bagi kepentingan “Single cause” analysis Morbidity Statistic, manakala diagnose yang ditemukan > dari 1
Dokter harus menentukan diagnosis utamanya!
DIAGNOSIS
Account must be taken of accuracy of the - data being analyzed,
- changes in clinical practice, - social as well as
- medical factors, and so on,
the task is far from easy.
DIAGNOSIS
• The determination by a physician of the cause of a person’s problem.
Usually this entails identifying both the disease process and the agent responsible
Diagnosis is
Part Science and Part Art
An experienced physician relies not only on his/her scientific knowledge and
experience, but also on intuition to
recognize the pattern of an illness and establish a diagnosis.
ICD-WHO
• Memberi batasan definisi DIAGNOSE: Bisa
(1)Penyakit & Penyebab Sakit (2)Bentuk cedera (akibat luar) (3)Kecacatan
(4)Keadaan masalah terkait kesehatan.
yang prosedur diagnostiknya, terapinya akan berbeda-beda pula! Rp.- ?
DIAGNOSIS
DIAGNOSES
• AHIMA, Basic Healthcare Statistic for Health information Management Professionals:
Diagnoses: all diagnoses that affect the current hospital stay
Diagnosis: A word or phrase used by
physician to identify a disease from which an individual patient suffers or a condition for which the patient needs, seeks, or receives medical care.
Diagnosis
atau Serangkaian Diagnoses atau Kombinasi Diagnoses
atau Ringkasan Diagnoses adalah:
Penting bagi analisis: Asuhan medis
&
DRGs
(Diagnosis-Related Groups)
Adalah klasifikasi pasien rawat
CASEMIX
Information tool involving the use of scientific methods to build and make use of:
Classifications of patient care episodes (= the mix of type of patients treated by
What Is Case-Mix System?
• Suatu sistem yang mengklasifikasi pasien sesuai karateristik umum.
Apa itu Severity of Illness System?
• Suatu sistem yang menentukan keparahan penyakit pasien.
• Kedua sistem tersebut dapat dibagi menjadi:
(1) Sistem pengguna data claims
Sistem pengguna data claims
• Diduga bahwa severity of illness pasien akan memerlukan sumber daya bagi terapi oleh karenanya bagi kepentingan penagihan biaya pelayanan sistem case mix membagi kasus ke dalam 2 kelompok kelas berbasis keparahan penyakit sebagai faktor penentu pengelom-pokkan tersebut.
Requirements for Case-mix System
• (1) Accurate diagnosis
-Primary Diagnosis
- Principle Diagnosis
- Main Reasons for admission
- Used to assign MDC
- Secondary Diagnosis - Complication
(Cont.-1)
• (2)Costing Data:
- Charges
- Step-down costing
- Case-Mix costing
- Activity based costing
(Cont.-2)
• (3) Classification System
- Disease Classification
- ICD-10
- Procedures Classification - Surgical procedures
- Non-surgical procedures
(Cont.-3)
(4)Health Management Information System
- Properly established: hardware & software
- Trained manpower: Trained Coders
- Proper Record keeping
(Cont.-4)
• (5) Support from Hospital Management
- Quality Assurance Programme - medical Audit
- Hospital Benchmarking - Use Case-Mix System
DRGs (Diagnosis-Related-Groups)
• Ini adalah klasifikasi pasien rawat.
DRGs are designed to categorise
acute inpatient episodes, but
CASEMIX classification have been
developed for other kinds of episodes: - outpatients
(Cont.- 1, DRGs)
(1) The first step involves looking at the
principle diagnosis
= The diagnosis or condition
established after study to be chiefly
responsible for the patient’s admission to hospital.
(Cont.- 2, DRGs)
(3)Taking account on the patient’s age
(children or old)
(4)COMPLICATIONS or COMORBIDITIES
(batasan definisi bagi istilah ini ada di ICD-10, Vol. 2)
SEVERITY OF ILLNESS
Ini adalah istilah sebutan yang digunakan dalam berbagai cara:
• Khususnya, kondisi yang dikaitkan dengan risiko timbulnya kematian atau disabilitas yang
permanent (efisien?, efektif? Rp.- >)
EDNA HUFFMAN:
• The patient’s stage of disease severity is not
directly reflected in DRG assignment.
• Patient with multiple complications or co-morbid
conditions are assigned to the same DRG as those with one complication or co-morbid
(Cont.-1)
• Many health care professional believe
severity of illness must be considered
to achieve equitable prospective payment
and that tertiary hospital treating proportionately more patients at the higher levels of severity
may be exposed to great financial risk under
(Cont.-2)
• The government has recognized these inequities
and plans to adjust its Medicare DRGs for severity of fiscal year 1995 or 1996 (USA).
• Masalah di Indonesia:
Pengukuran
SEVERITY of lLLNESS
• Ada 6 yang prominent yang digunakan di USA:
(1) Acuity Index Method (AIM) (2) APACHE, APACHE II
(3) COMPUTERIZED SEVERITY INDEX (4) DISEASE STAGING
(5) Medis Groups II
Severity of Illness System
A database,
Established from coded data on Diseases
And
Operations,
SISTEM PEMBAYARAN PELAYANAN
KESEHATAN BERDASARKAN DIAGNOSIS
• Sudah sejak tahun 2007-2008 Dep.Kes. RI memulai pengontrolan biaya pelayanan rawat pasien Jamkesmas berdasarkan PPS dengan dasar biaya per kasus sesuai INA-DRG CBGs
• Memasuki abad ke 20-21 ini di bidang perumah-sakitan Indonesia gencar memasarkan konsep pengembangan sistem QA dan Manajemen
(Lanjutan-1)
• Sudah saatnya bidang manajemen informasi kesehatan menitikberatkan pentingnya:
- pengevaluasian kualitas data rekam medis-kesehatan berikut
- efisiensi prosedur dan
(Lanjutan-2)
• Memperhatikan dan mengikuti rentetan riwayat
perkembangan iptek bidang asuhan medis dan manajemen pelayanan kesehatan, sudah saatnya bidang manajemen informasi kesehatan, harus memperoleh pengakuan para tenaga
dokter dan manajer pelayanan terkait:
pentingnya:
(Lanjutan)
Rekam Medis-Kesehatan yang:
- komplit,
- akurat dan - tepat waktu
berserta data diagnoses yang terkode dengan presisi
TUNTUTAN PERATURAN DRGs
Peraturan pemanfaatan DRGs sebagai sistem penentu besaran tagihan biaya rawat pelayanan kesehatan, memerlukan:
- seleksi ketepatan DIAGNOSIS UTAMA (ICD-10)
- dokumentasi komplit serta kode akurat tindakan bedah (di Kamar bedah)
- rekam tepat kondisi komplikasi dan co-morbid - usia, kelamin dan
(Lanjutan-1)
• Tagihan tidak dapat diterbitkan apabila
data rekam medis-kesehatan pasien terkait tidak lengkap.
• Alir dana yang memadai bergantung pada
(lanjutan-2)
• Hitungan biaya pembayaran kembali
biaya rawat bergantung pada dokumentasi akurat oleh tenaga medis dokter dan
penentuan kode diagnosis dan tindakan terapuetik yang akurat oleh tenaga rekam medis-kesehatan.
(Lanjutan-3)
Saat ini banyak rumah sakit yang melayani pasien Jamkesmas mengeluh bahwa secara finansial banyak dirugikan.
Ada dokter rumah sakit yang merubah
singkatan sebutan diagnosis pasien agar dapat memperoleh pembayaran yang lebih tinggi. Perlu dikembangkan penulisan singkatan diagnosis dan tindakan yang
(Lanjutan-2)
Ada kalanya data yang diambil dari abstrak yang dilengkapi oleh departemen penagihan rumah sakit kurang memenuhi kebutuhan.
Seyogyanya para administrator rumah sakit
mengetahui kualitas data apa yang bagaimana, yang harus tersedia, tepat, tidak kurang atau berlebih yang bisa mempengaruhi perhitungan biaya tagihan Kode Diagnoses.
(Lanjutan-3)
• Dalam upaya menuju keberhasilan pengaplikasian INA-DRGs (CBGs) diperlukan jawaban terhadap: - Bagaimana pengeluaran modal biaya yang
diperlukan untuk menyusun sistem DRGs
- Bagaimana DRGs bisa diaplikasikan oleh para dokter di pelayanan rawat
- Kemungkinan penerapan tatanan laju DRGs yang nasional?
INA-DRG
CBGs
• DRGs yang digunakan diambil dari Malaysia
CBGs, apa sudah mampu memenuhi kebutuhan di Indonesia?
• Apakah sistem mungkin diterapkan di RS swasta? • Apa mungkin diberlakukan bagi RS pendidikan? • Perlu dicarikan metodologi untuk menghindarkan
overlap pembayaran kembali
Kekurangan yang Umum Ditemui:
1. Data yang terkoleksi tidak selalu lengkap
2. Rekam proses yang melibatkan para dokter belum cukup memadai
3. Prosedure invasif diperintahkan, tanpa rasional atau kurang ditunjang alasan yang terdata di rekam medis 4. Laporan operasi direkam kemudian, lambat setelah
tindakan terlaksana
5. Laporan patologis anatomi umumnya tidak dicantumkan di rekam medis pasien
HUBUNGAN DIAGNOSIS DENGAN
BIAYA ASUHAN KESEHATAN
Task where patient classification can help.
Menemukan: (USA)
- bahwa laju re-admisi terlalu tinggi
- bahwa pemanfaatan pemeriksaan test patologis terlalu berlebih atau sangat kurang
Menjumpai dan mematok masalah outcome yang kurang memenuhi sarat dari perawatan rehabilitasi
(Lanjutan-1)
• Menentukan bagaimana alokasi SD di antara rumah sakit pemerintah
• Menentukan alokai dana di antara departemen asuhan di satu rumah sakit
• Merencanakan jumlah tempat tidur dan staf pada satu rumah sakit baru.
• Menginvestigasi apakah nurse-staffing mix perlu diubah. • Semua pasien adalah unique, adalah keharusan dan
(Lanjutan-2)
• Walau demikian, ada juga gunanya bila kita
memanfaatkan atau mengenal pengklasifikasian pasien bahwa antara kelompok pasien ada yang mempunyai banyak kesamaan (similiarity)
(Lanjutan-3)
• Kelas umumnya dibagi, di antaranya:
- surgical
- non-surgical
- psikiatri
- high dependency
- post operasi, dst.
(Lanjutan-4)
• Kita harus mengakui bahwa klasifikasi pasien akan sangat bermanfaat untuk membantu kita menemukan adanya:
- outcome yang berbeda - kualitas yang berbeda
- besarnya biaya asuhan yang berbeda
INDONESIA
• Klasifikasi Case-mix bermanfaat untuk
kan klasifikasi episode asuhan pasien untuk lebih dapat digunakan.
• Indonesia:
Yang telah diharuskan digunakan di pelayanan
rumah sakit pemerintah adalah sistem INA-DRGs , yang konon adalah adaptasi yang digunakan di
Malaysia, namun konon kabarnya sudah tidak digunakan lagi di Malaysia??? Saat menjadi INA-CBGs
KLASIFIKASI
CASE-MIX
Yang membedakannya dengan sistem klasifikasi lain adalah:
1. Arti klinis: pasien dalam satu kelas harus memiliki kesamaan klinis.
2. Homogenisitas SD: pasien dalam kelas yang sama harus terbiaya oleh perlakuan peng-obatan yang sama.
1. Arti Klinis yang Sama
• Tidak dibenarkan bahwa di dalam satu kelas
terdiri dari hanya oleh kelompok episode asuhan yang hanya ada kesamaan biayanya.
• Pengelompokkan harus secara klinis masuk akal. (Oleh karenanya penyusunan sistem harus
melibatkan para klinikus yang mahir dalam hal tersebut). episode dalam satu kelas harus terwakili oleh:
2. SD yang diserap Homogen
• Kelas yang episode kesamaan penyerapan SD Contoh:
- Ada 4 episode perawatan:
Tujuan: membagi episode menjadi 2 kelas
lebih baik membagi menjadi: kelas surgical dan medical (daripada kelas sesuai usia)
Alasan: kelas usia lanjut dengan biaya 1.5 juta dan 1 juta kurang homogen dibanding dengan kelas surgical,
(Lanjutan)
• Oleh karenanya lebih baik dipertimbangkan juga: - DIAGNOSIS
- fungsional ability - tipe admisi
perlu metode statistik untuk menentukan
untuk inilah diperlukan komputer Support System.
• Apapun alasannya, intinya adalah: menentukan
Jumlah Optimal dalam Satu Kelas
• Sulit untuk menentukan berapa jumlah kelas episode pasien rawat yang harus disediakan.
• Apabila kelas terlalu banyak, akan ada sebagian jumlah observasi yang terlalu kecil untuk bisa diambil sebagai kesimpulan.
(Lanjutan)
• Dengan kata lain:
Kelas jangan juga terlalu sedikit.
Apabila jumlah besar kasus sejenis ditempatkan
di kelas yang sama, perbedaan yang benar dari dokter, perawat, rumah sakit dsb, akan kabur dan arti klinisnya hilang.
Some Common (and in-precise) Assertions about CASEMIX
DRGs are only one of many casemix
classification. They just happen to be the best-known.
Casemix classification can help in funding formula, but they do not dictate the funding
(lCont.-1)
• A method of cutting costs: Costs can be cut or increased with or without casemix.
Casemix just help ensure that the cuts or increases will be sensible.
• Casemix does not cause better or worst quality. It can, however, help quality problems to be
found.
• Casemix is a tool to control doctors: casemix is
(lCont.-2)
• A tool to measure costs: it not only help us to
understand cost . It also helps us make a more sense of quality and outcome data
• A way to fund hospital: Casemix is useful in
A MORE PRECISE S TATEMENT ABOUT CAEMIX
• Casemix is part of a scientific approach to
producing good information about health care.
• It focuses on: building useful classification of
UHDDS
(Keseragaman perangkat data pasien discharge dari RS)
1. Identitas pasien Sistem penamaan, sistem penomoran.
2. Usia/tgl. Lahir Kekhususan indiv. & pelay. 3. Kelamin, agama idem dito
4. a. Warga negara perundang-undangan b. Ethnic pola penyakit
(Lanjutan-1)
6. Identitas RS Legal, bukti lokasi, izin opersional resmi
7.8. Tgl. Masuk/keluar RS Hari rawat, LOS BOR = Rupiah (1)
9. 10. identitas para dokter, paramedis Kekhususan hasil peringkat
(Lanjutan-2)
11.12. DIAGNOSE & Kode ICD-10
Tindakan Medis/Operasi + tanggal rawat = Bukti pemberian segenap pelayanan
tindakan
= Paparan justifikasi dari: administrasi utilisasi sarana fasilitas jenis
pelayanan, kekhususan medis
terapi/tindakan medis-bedah. = Rupiah (2)
(a) yang dikeluarkan RS
(Lanjutan-3)
• Harus bisa menjawab:
Apakah: (a) = (b) tidak untung (a) > (b) rugi ?
(a) <(b) = untung
13. Cara pasien keluar kualitas produk pelay.
utilisasi fasilitas pelay. penunjang non medis
(Lanjutan-5)
14. Cara pembayaran Kredit/tunai? Kualitas pelayanan medis?
Akuntabilitas biaya?
Relevansi tindakan >< diagnoses Diagnoses >< biaya
Casemix
dst.
Apakah sistem pelay. Fasilitas profitable?
Ketepatan kode Diagnoses dan Tindakan
medis-operasi adalah suatu keharusan
Rincian Tagihan Biaya Yang Tepat !
TENAGA
PENGKODE DIAGNOSES DAN
Pengembangan Karier
Tenaga Profesional
Pengembangan Karier Tenaga
Profesional Rekam-Medis/Kesehatan
Medical Insurance Specialist
-
Consultant
-
Educator
-
Writer
-
Enterpreneur
Educational Requirements
• The training program usually includes
cources in:
- Medical terminology
- Anatomy and physiology - Medical billing practice - Mecical coding practice
Skill and Responsibilities
• A medical insurance specialist should:- Work independently
- Have high ethical standards - Pay attention to detail
- Have an understanding of anatomy & physiology - Know diagnosis and procedural coding
- Be able to think critically - Communicate well
- Understand medical terminology
Medical Insurance Specialist’s
Job Descriptions
- Review patient records and related documents
- Properly code diagnoses, procedures, and services
- Understand insurance rules and regulations
- Operate office bookkeeping systems
- Post charges and payments
- Prepare and review claims for accuracy
- Review insurance payments
- Appeal claims when necessary
- Update staff about new regulations
Tasks that You are expected
to perform:
• Keep up-to-date on rules and regulations
governing claims for insurers
• Submit claims and invoice patients
• Post charges to patients’ accounts
• Post payments and reimbursement to
(Cont.-)
• Report on the status of claims and forecast
reimbursements to help with the cash flow analysis for the practice.
• Process responses from insurers
• Appeal claims that are denied or underpaid
• Keep staff informed of insurance regulation
and laws
• Make sure pretreatment authorizations are
requested and received
Selamat
Berpraktek
Semoga Bidang Studi
Manajemen Rekam-Medis/Kesehatan (manual atau e-)
semakin