Tugas Komunikasi Bisnis
Nama kelompok :
Andreas Susanto
Shara Tri Rejeki
Vischa Putri Adelia
Neneg Isti Kartika
Nur Fitriani
Soal 1 :
Perusahaan multi nasional ingin membuat
anak perusahaan di indonesia,bagaimana
cara perusahaan tersebut menangani
kebudayaan setempat?
Soal 2 :
Jawaban :
• Arti Penting Menjadi Multinasional
Saat ini, hampir seluruh perusahaan bisnis raksasa
memasarkan produk-produk mereka diluar batas-batas
negara asalnya. Faktanya, yang hangat dibicarakan saat ini oleh mereka bukanlah apakah kita akan memasarkan
produk ini di negara lain melainkan lebih kepada
bagaimana kita akan memasarkannya (sebagai produk yang sama dengan kampanye iklan “global” yang sama). Karena kecenderungan pelaksanaan secara multinasional maka kegiatan pemasaran saat ini memiliki istilah-istilah baru seperti glocal, yang merujuk pada perusahaan yang melakukan dua tipe pemasaran, lokal dan global yaitu
bahwa perusahaan tersebut dalam usaha pemasarannya memadukan antara standarisasi dan elemen-elemen lokal untuk mengamankan keuntungan dari kedua strategi
•
Banyak perusahaan yang mengembangkan
berbagai strategi untuk mengambil manfaat dari
pasar bebas yang ada ini serta beragam
kesempatan ekonomi lain yang sedang
berkembang.
•
Sebagai contoh Starbuck telah membuka sebuah
toko di dalam Kota Terlarang di Beijing, Cina, and
MTV Networks telah membentuk kerjasama
dengan @Japan Media untuk membangun
• Bermacam alasan yang menyebabkan
perusahaan-perusahaan menjual produk mereka keseluruh dunia. Pertama, banyak perusahaan yang telah mempelajari bahwa ketika
pasar dalam negeri telah matang, maka satu-satunya
kesempatan terpenting untuk kelangsungan masa depan perusahaan diwakili oleh pasar luar negeri. Kenyataan ini mendorong mereka untuk memperluas batas-batas mereka dan mencari konsumen yang tersebar di seluruh dunia.
Terlebih lagi, konsumen diseluruh dunia, cenderung gemar
mencoba produk-produk “asing” yang terkenal di tempat yang jauh dan berbeda.
• MEMPEROLEH EKSPOS DARI KULTUR LAIN
Dengan banyaknya kontak yang dilakukan konsumen dengan barang-barang dan gaya hidup dari orang-orang yang tinggal di bagian dunia yang lain, mereka mempunyai kesempatan untuk mengadopsi cara dan produk mereka. Sebagian besar pengamatan konsumen terhadap budaya yang berbeda
cenderung timbul dari inisiatif mereka sendiri -perjalanan
•
Sebagai tambahan, konsumen dapat
memperoleh ”selera” terhadap kultur yang
berbeda dari kontak mereka dengan film asing,
teater, seni dan artefak dan, yang paling pasti,
dari pengamatan mereka terhadap produk yang
berbeda dan tidak familiar di kultur mereka
sendiri. Kategori tambahan tersebut di atas,
seringkali digunakan oleh pemasar untuk
mencari dan mengembangkan pasar mereka
dengan membawa produk-produk baru,
EFEK NEGARA ASAL
• Ketika konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian, mereka mungkin akan sampai pada pertimbangan akan asal negara produk yang mereka pilih. Para peneliti menunjukkan bahwa konsumen
menggunakan pengetahuan mereka tentang dimana produk tersebut di buat sebagai evaluasi pilihan pembelian mereka. Efek negara asal ini muncul karena konsumen seringkali sadar bahwa nama
perusahaan atau merek tertentu berhubungan dengan negara tertentu.
• Secara umum banyak konsumen menghubungkan Perancis dengan anggur, mode busana, dan parfum serta berbagai produk kecantikan yang lain Itali dengan pasta, perancang busana, furnitur, sepatu dan mobil sport Jepang dengan kamera dan konsumen elektronik dan
Jerman dengan mobil, alat-alat perkakas, dan permesinan. Terlebih lagi, konsumen cenderung mempunyai sikap atau kegemaran bahwa barang tertentu harus dibuat di negara tertentu. Sikap ini bisa
berdampak positif, negatif atau netral tergantung pada persepsi atau pengalaman. Sebagai contoh, seorang konsumen pada suatu negara mungkin akan memberi nilai positif bagi suatu produk yang di buat di negara lain (contohnya, konsumen Amerika kelas atas akan
•
Berlawanan dengan kosumen lain yang mungkin
akan terpengaruh secara negatif ketika dia
mengetahui DVD player yang sedang dia
pertimbangkan untuk di beli di buat di negara yang
tidak dapat diasosiasikan dengan barang elektronik
yang bagus, seperti DVD player yang dibuat di Itali.
Efek negara asal seperti ini berpengaruh pada
bagaimana konsumen merangking kualitas dan
merek mana yang akhirnya mereka pilih. Walaupun
demikian, penelitian terbaru mengatakan bahwa
ketika motivasi membeli mereka sedang tinggi dan
ketika model spesifik produk tersebut sedang
mereka evaluasi (seperti menolak serangkaian
•
Sebagai tambahan terhadap persepsi tentang
pemikiran suatu produk berdasarkan negara
pembuatnya adalah bahwa beberapa konsumen
mungkin meghentikan pembelian suatu produk dari
negara tertentu disebabkan oleh perasaan benci
mereka terhadap negara tersebut. Sebuah
penelitian tentang isu ini menemukan bahwa
konsumen yang animositi-nya (perasaan bencinya)
tinggi di RRC memiliki lebih sedikit produk Jepang
daripada konsumen yang animositi-nya rendah
(pada perang dunia ke-2, Jepang menjajah sebagian
wilayah Cina). Meskipun beberapa konsumen Cina
mungkin memutuskan bahwa Sony adalah merek
berkualitas tertinggi(atau persepsi dari produk itu
sendiri mungkin sangat positif), mereka walau
• Orang Amerika umumnya dapat menerima produk-produk
yang di buat oleh negara lain. Meskipun pada akhir dasawarsa 80an ada konsumen yang lebih menyukai
Honda yang di buat di Jepang daripada model yang sama tetapi di buat di USA tetapi saat ini umumnya mereka
bersikap asal itu Honda tidak masalah dimanapun produk itu di buat.
• Analisis Konsumen secara Lintas Budaya
Untuk menentukan bagaimana memasuki pasar di luar negeri, pelaku pasar perlu mengadakan suatu bentuk analisis konsumen secara lintas budaya (cross cultural consumer analysis). Analisis konsumen secara lintas budaya ini adalah usaha untuk menentukan derajat
• PERSAMAAN DAN PERBEDAAN INDIVIDU
Pemahaman mengenai persamaan dan perbedaan yang ada pada negara – negara sangat penting bagi pelaku pasar multinasional yang harus menyusun strategi yang tepat untuk meraih konsumen di suatu negara yang
spesifik. Semakin banyak persamaan antara satu negara dengan negara lain, maka pelaku pasar juga cenderung memakai strategi pemasaran yang hampir sama.
• Sedangkan jika kepercayaan, nilai, dan adat istiadat dari
target negara – negara jauh berbeda maka strategi
pemasaran yang lebih spesifik diterapkan. Produk yang sama dapat mempunyai makna yang berbeda di tiap negara. Misalnya strategi pemasaran di Indonesia yang berbudaya kolektif, dengan extended family, dan masih menjunjung adat istiadat akan berbeda dengan strategi
•
Efek Waktu (Time Effects)
Saat akan memulai usaha baru di suatu negara, yang harus dipertimbangkan adalah pace of life (ritme hidup) yang berbeda antara satu negara dengan negara lain. Pace of Life dapat diartikan sebagai seberapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu
aktivitas. Penelitian terhadap pace of life di 31 negara yang mengukur lama jalan kaki sejauh 60 kaki, lama petugas pos mengerjakan pembelian perangko, dan keakuratan jam publik menemukan bahwa Indonesia
berada di urutan ke-30. Pace of life tercepat ditempat oleh Switzerland dan yang terlambat diduduki Mexico. Strategi pemasaran di negara – negara tersebut harus
• AKULTURASI ADALAH SUDUT PANDANG PENJUALAN YANG PENTING
Banyak pelaku pasar bermaksud melakukan perluasan
internasional dengan melakukan strategi yang salah dengan percaya bila sebuah produk disukai oleh konsumen local atau domestik, kemudian semua orang akan menyukainya. Sudut pandang yang bias ini meningkatkan kemungkinan kegagalan penjualan jadi menyebar. Untuk mengatasi pandangan yang sempit dan myopic culturally, pelaku pasar harus melakukan acculturation process. Mereka harus mempelajari yang relevan tentang kegunaan dan penggunaan potensial produk mereka di negara-negara asing yang menjadi target pemasaran.
• Akulturasi lintas budaya adalah proses ganda (dual process) untuk
penjual. Pertama, penjual harus mengenalkan dengan seksama diri mereka nilai-nilai (values), kepercayaan (beliefs), dan adat istiadat (customs) dari masyarakat yang baru untuk posisi dan
pasar yang tepat bagi produk mereka. Kedua, untuk mendapatkan penerimaan bagi produk baru di masyarakat asing, mereka harus mengembangkan satu strategi yang mendorong anggota
•
Karakteristik Naluriah dari Analisis Lintas Budaya
Biasanya sulit bagi perusahaan merencanakan
bisnis di negara-negara asing untuk menjalankan
penelitian lintas budaya konsumen. Misalnya :
sulit di negara-negara Islam di Timur Tengah
untuk mengadaptasi penelitian pasar gaya Eropa.
Contoh di Saudi Arabia tidak diperbolehkan untuk
memberhentikan orang di jalan raya dan
• TEKNIK MENGADAKAN PENELITIAN
Dalam Lintas Budaya, beban bertambah terjadi karena
bahasa dan penggunaan kata-kata seringkali berbeda dari satu negara ke negara lain. Masalah lain pada penelitian perdagangan internasional menekankan pada skala
pengukuran. Di USA, 5 atau 7 poin skala mungkin sesuai, tetapi di negara lain, 10 atau bahkan 20 poin skala,
mungkin dibutuhkan. Lebih jauh lagi, fasilitas penelitian pelayanan lewat telepon, tersedia atau tidak tersedia di negara-negara atau wilayah tertentu di dunia.
• Untuk menghindari masalah pengukuran penelitian, para
peneliti konsumen harus membiasakan diri mereka dengan keterbatasan pelayanan penelitian di negara-negara yang mereka evaluasi sebagai pasar yang potensial dan harus mempelajari bagaimana mendesain penelitian penjualan yang akan menghasilkan data yang berguna. Peneliti harus ingat bahwa perbedaan budaya dapat membuat
• Strategi Alternatif Multinasional : Global vs Lokal Beberapa penjual berpendapat bahwa dunia pasar menjadi makin dan semakin mirip dan dibakukannya
standar penjualan, oleh karena itu, menjadi makin dapat dikerjakan dengan mudah. Contohnya : Mobil Exxon telah mengeluarkan 150 juta dolar untuk mempromosikan
produknya, dan perusahaan menginginkan semua
advertisement untuk memiliki pandangan dan perasaan yang sama., tanpa memperhatikan dimana 100 negara di dunia advertisement itu akan muncul. Jelasnya, penjual lain merasa perbedaan antara konsumen dari berbagai negara adalah terlalu jauh untuk mengijinkan strategi
penjualan yang baku. Dalam prakteknya, tantangan dasar untuk banyak eksekutif yang merenungkan penjualan
multinasional adalah untuk memutuskan apakah menggunakan pembagian kebutuhan dan nilai-nilai
• PEMASARAN GLOBAL YANG ADAPTIVE
Dalam membedakan strategi komunikasi pemasaran yang
menekankan pada pesan umum, beberapa perusahaan melakukan strategi yang menyesuaikan iklan mereka dengan nilai-nilai khusus kebudayaan. Mc Donald’s adalah contoh perusahaan yang mencoba untuk melokalisir iklannya di tiap pasar yang mempunyai kebudayaan yang berbeda, dengan cara membuat perusahaan “glocal”.
Contohnya Ronald McDonald telah berganti nama menjadi Donald McDonald di Jepang karena bahasa Jepang tidak mengandung bunyi “R”. Sebagai tambahan menu McDonald di Jepang telah dilokalisir dengan memasukkan menu sup jagung dan milkshake teh hijau. Di Swedia McDonald’s mengembangkan bungkus baru menggunakan ilustrasi dengan ukiran kayu dan desain yang lembut untuk menarik minat konsumen di negara itu dimana orang di negara itu memiliki cita rasa yang tinggi terhadap makanan dan menyukai kegiatan di luar ruangan. Beberapa perusahaan menggunakan beberapa
kombinasi strategi. Misalnya Unilever, Playtex dan Black & Decker
telah menambah strategi global mereka dengan mengesahkan produk mereka secara lokal. Dalam mengambil pendekatan yang adaptif,
•
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh advertiser asing
di China menemukan bahwa 11 persen perusahaan
menggunakan global strategi, 12 persen menggunakan
lokal strategi dan hampir 77 persen menggunakan
strategi kombinasi. Dari 7 komponen periklanan yang
telah dipelajari, bahasa lokal untuk memadukan dengan
budaya lokal telah disadari sebagai hal yang paling
penting, hal penting lainnya ialah atribut produk lokal,
model, warna iklan, humor, background pemandangan,
dan musik.
•
Segmentasi Psikografik Antar Budaya
Terdapat perbedaan sikap atau perilaku yang penting
dalam menentukan kepuasan antar konsumer yang
memungkinkan munculnya pembagian consumer
berdasarkan perbedaan kultur. Beberapa perusahaan
mungkin mendirikan strategi global branding,
•
Penelitian di Amerika Utara dan Selatan, Asia,
dan Eropa tentang nilai dasar motivasi yang
mendorong terbentuknya sikap dan perilaku
menghasilkan 6 kelompok global values market
segments, yaitu :
•
strivers: menyukai kekayaan, status, ambisi, dan
kekuasaan. Mereka berpikir bahwa persoalan
material adalah sesuatu yang sangat penting.
•
devouts: mempunyai nilai-nilai tradisional seperti
keyakinan, kewajiban, kepatuhan, menghormati
yang lebih tua. sedikit tergabung dengan media
dan tidak terlalu menyukai produk luar,
khususnya di Afrika dan Asia Tengah dan Timur.
•
altruists : ekstroversion, suka masalah-masalah
social dan penyebabnya. Biasanya berpendidikan
baik, usia-usia lebih tua (antara umur 44), dan
• intimates : “people-people”, focus pada hubungan yang
akrab, bersahabat, kekeluargaan. Terdapat di England, Hungary, Belanda, dan US.
• fun seekers : grup paling muda, menyukai sesuatu yang
menarik, petualangan, kesenangan, terlihat menarik,
menghabiskan waktu di bar dan restoran. Suka akan media elektronik, gaya hidup global khususnya musik.
• creatives : menyukai teknologi, pengetahuan, dan belajar,
consumer terbesar pada media seperti buku, majalah, dan Koran. Menyukai barang yang menggunakan PC dan surfing di web.
• Kesalahan Marketing : Kegagalan dalam Mengerti
Perbedaan
• Banyak marketers yang dalam market internasional yang
tidak tahu apakah produk, pendekatan promosi, aturan
harga, atau saluran eceran yang efektif di satu negara dan di negara lain serta mencoba menentukan perubahan
•
MASALAH PRODUK
Marketers internasional seringnya menolak untuk
memodifikasi produknya untuk memenuhi
keinginan budaya lokal. Marketers Amerika yang
menjual produk makanan di Jepang seringnya
menemukan kesulitan yang akhirnya
mengharuskan mereka mengubah karakteristik
asal produknya. Contoh lain perusahaan besar
cereal Kellogg berusaha menghindari berbagai
’jebakan budaya’ yang berhubungan dengan
pasar makanan yang cross culture dalam
ekspansi internasionalnya. Sudah dipelajari
dengan hati-hati perbedaan antara orang irlandia
yang mengkonsumsi cereal paling banyak
•
Untuk mengatasi masalah ’jebakan budaya’
seperti itu maka marketers harus memastikan
dengan teliti apakah karakteristik fisik produk
mereka bisa diterima di pasar baru atau tidak.
Warna juga merupakan variabel yang penting
dalam pasar internasional, karena satu warna
yang sama sering memiliki arti yang berbeda di
budaya-budaya yang berbeda. Contohnya :
warna biru di Belanda artinya hangat, di Iran
berarti kematian, di Swedia berkonotasi dingin, di
India berarti kemurnian. Hal ini menjadi penting
karena warna produk dan kemasan harus
• MASALAH PROMOSI
• Ketika berkomunikasi dengan konsumer di berbagai
negara, pesan promosi harus konsisten dengan bahasa dan budaya yang tepat dengan target masyarakatnya.
Contohnya : perusahaan 7-up sukses dengan tema ’uncola’ di pasar US, menjadi tidak tepat bagi banyak pasar asing karena hal itu tidak dialihbahasakan dengan baik dengan bahasa setempat. Belajar kesalahan dengan lebih cepat, perusahaan multinasional seperti P&G dan Ford sekarang bekerja keras menjadi reseptif pada nilai dan rasa yang khusus pada pasar lokal. Tindakan cepatnya adalah
menarik sponsorshipnya pada program tv di beberapa negara ketika seks dan kekerasan pada tv show tersebut dinilai terlalu keras/berat.
• Nama produk dan kalimat promosi juga bisa menyebabkan
suatu masalah bagi marketers internasional. Kata ’clock’ di Cina terdengar seperti kata ’kematian’. Chevrolet nova
KESIMPULAN
• Dengan banyaknya perbedaan sekarang antara sesama penduduk di
sebuah negara mudah untuk mengerti bahwa perbedaan yang besar mungkin terjadi di antara penduduk dari negara yang berbeda,
mempunyai budaya, value, kepercayaan, dan bahasa yang berbeda. Jika pemasaran internasional adalah untuk memuaskan kebutuhan konsumen mereka harus mengerti persamaan dan perbedaan yang relevan yang ada di antara orang-orang di negara target mereka.
• Ketika konsumen membuat keputusan pembelian, mereka tampak
menyadari negara-negara asli tempat barang yang mereka beli
dihasilkan. Konsumen seringkali punya perlakuan khusus atau bahkan preferensi untuk produk yang dibuat di negara tertentu. Efek negara-asli ini mempengaruhi bagaimana konsumen menilai kualitas dan terkadang merek yang pada akhirnya mereka pilih.
• Untuk beberapa pedagang internasional akulturasi adalah dual process.
Beberapa masalah yang terjadi dalam analisis lintas budaya terdiri dari perbedaan bahasa, pola konsumsi, kebutuhan, penggunaan produk, kondisi social ekonomi, kondisi pemasaran, dan kesempatan penelitian pasar. Ada kebutuhan mendesak untuk analisis lintas budaya yang
konseptual dan sistematis dalam karakteristik psikologi, social, dan budaya mengenai kebiasaan mengkonsumsi dari konsumen asing.
Jawaban no 2
•
Setiap orang perlu tahu strategi permainan yang
sedang berlangsung. Saat pemain melihat
keseluruhan rencana permainan, mereka akan
dapat membuat keputusan yang lebih baik di
lapangan. Saat pekerjaan seseorang dengan jelas
berhubungan dengan objek bisnis, Anda akan
mendapat hasil yang positif. Tidak hanya target
yang tercapai, tetapi sensasi ketika melihat
•
Letakkan starters di tim spesial.
Pelatih Bill Belichick dari New England Patriots
membuat kontroversi di tahun 2012 saat dia
memenuhi tim spesialnya dengan starters.
Belichick berkata itu semua untuk meletakkan
pemain terbaik di lapangan di saat kritis, bukan
hanya di saat-saat yang penting. Sama halnya
dengan bisnis. Letakkan orang dengan performa
terbaik di proyek yang sangat kritis. Berikan
•
Menguji kinerja.
Di sepak bola, pelatih selalu melihat rekaman
permainan, menguji setiap kinerja dan
produktivitas pemain, menilai mereka
berdasarkan sebaik apa tugas individunya
mereka selesaikan, Jika ada kesalahan, rencana
harus segera diubah sebelum permainan
selanjutnya. Dalam bisnis ini disebut pandangan
manajemen. Meski pun mereka dapat dipantau
via kolaborasi online atau pun lainnya manajer
harus mempunyai visibilitas tidak hanya untuk
mengoreksi kesalahan, tetapi juga untuk
memberi penghargaan untuk pekerjaan yang
• Perjelas tentang peran dan saling ketergantungan.
Jika setiap orang melaksanakan pekerjaannya dan tahu ketergantungan perannya dengan yang lain, ini akan
membuka peluang sukses yang lebih besar. “Bermainlah di posisi Anda” adalah nasihat yang familiar dari pelatih dan tepat untuk diterapkan di dunia bisnis, tetapi
wirausahawan butuh untuk menambahkan “seseorang yang dapat bekerja di kala genting”.