Kontribusi Motivasi Kerja dan Minat Kejuruan Terhadap Kesiapan Kerja
Siswa SMK Batam
Jaenuddin
STT Ibnu Sina; Jl.Teuku Umar – Lubuk Baja; telp/fax : 0778-425391/ 0778-458394 Program Studi Teknik Industri, STT Ibnu Sina, Batam
e-mail: jaenuddin@stt-ibnusina.co.id
Abstrak
Berdasarkan observasi dan pengalaman mengajar sebagai seorang guru di SMK, ada beberapa catatan tentang tamatan SMK dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Beberapa masalah yang dihadapi siswa diantaranya; kurangnya motivasi kerja dan minat kejuruan siswa terhadap kesiapan kerja. Tujuan penelitian ini untuk kontribusi kerja terhadap kesiapan kerja, kontribusi minat kejuruan terhadap kesiapan kerja siswa, dan kontribusi motivasi kerja dan minat kejuruan secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja. Berdasarkan temuan penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel, motivasi kerja dan minat kejuruan adalah prediktor penting yang harus disiapkan siswa dalam memasuki dunia kerja. Implikasi temuan penelitian ini dapat menumbuhkan dan meningkatkan kesiapan kerja siswa untuk memasuki dunia kerja
Kata kunci— Motivasi, Minat, Kesiapan Kerja
Abstract
Based on a preliminary observation and experience as a teacher at vocational school, it was noticed that the graduate were ready to enter the world of work. It problem was presumably caused by several factors, such lack of job motivation and the students’ vocational interest. This study were aimed at disclosing the degree of the contribution of: job motivation and vocational interest toward the graduate readiness to enter the world of work, separately and
simultaneously. Based on the findings, it can be concluded that the two variables, job
motivation and vocational interest are important predictors of the students’ readiness to enter the world of work. This findings implies that activities and programs related to the job
motivation and students interest should be created to enhance the students readiness to enter the world of work
Keywords—Working Motivator, Vocational Interest, Student’s Job Readiness
1. PENDAHULUAN
Keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang
berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang melimpah. Sumber daya alam baru dapat
dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia yang berkualitas
tinggi. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilaksanakan dengan cara meningkatkan
kualitas pendidikan dan keterampilan.
spesifik yang telah dimiliki tamatan SMK maka secara teoritik akan dapat mengatasi
sebagian permasalahan tentang ketenagakerjaan.
Kesiapan kerja merupakan kunci penting menjelang siswa terjun ke dunia kerja.
Seorang siswa yang telah memiliki kesiapan kerja, baik secara fisik, mental dan
kemampuan kerja akan lebih berhasil dalam meniti kariernya di dunia kerja. Herminanto
Sofyan (dalam Widodo, 2009) memaparkan bahwa kesiapan kerja dapat diartikan sebagai
upaya untuk mempunyai keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
sehingga peserta didik setelah lulus dapat diserap oleh dunia usaha / kerja.
Berdasarkan informasi yang didapat dari beberapa perusahaan, bahwa sebagian
lulusan SMK Negeri 1 Batam yang diterima bekerja di perusahaan banyak yang
mengundurkan diri atau diberhentikan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara
kurangnya kemampuan beradaptasi dengan dunia kerja, dan kemampuan beradaptasi
dengan kondisi pekerjaan. Dari fenomena tersebut, dapat dikatakan bahwa kesiapan kerja
dapat diartikan kesesuaian antara kematangan dan kemampuan yang telah dimiliki
sesorang dengan aktifitas yang akan digunakan sehingga ia mampu meminimalisisr
masaalah dalam mempersiapkan diri untuk bekerja. Menurut Hardjono (1990:23)
Kesiapan peserta didik untuk memasuki dunia kerja adalah segala sesuatu yang harus di
siapkan dalam melaksanakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan, ada beberapa faktor
yang mempengaruhi kesiapan siswa untuk memasuki dunia kerja seperti: motivasi kerja,
kemampuan kerja, kemampuan beradaptasi dengan pekerjaan, kemampuan beradaptasi
dengan lingkungan, kemampuan berkomunikasi, penguasaan informasi tentang dunia
kerja, persepsi tentang prospek karir, peluang untuk mendapatkan kesempatan kerja, dan
gambaran pekerjaan yang dikerjakan di dunia kerja.
Darajad (1992:115) mengatakan sebagai berikut: Tidak jarang mendengar remaja
mengeluh menyatakan bahwa hari depannya suram, tidak jelas mau jadi apa dia nanti,
dimana dia akan bekerja profesi apa yang cocok baginya dan sebagainya. Akan tetapi
dilain pihak ia tidak melihat jalan untuk menghadapinya karena kenyataan hidup dalam
masyarakat lingkungnnya, tidak memberikan kepastian kepadanya..
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi yang membuatnya siap untuk memberi
respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu kecenderungan untuk memberi
respon. Kondisi mencakup setidak-tidaknya tiga aspek yaitu: (1) Kondisi fisik, mental,
dan emosional, (2) Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan, (3) Keterampilan,
pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajar, Slameto (2010: 113).
Menurut Dalyono (2005: 52) ”Kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik
fisik maupun mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik,
sementara kesiapan mental adalah memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk
melakukan suatu kegiatan”.
Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam
memanfaatkan pengalaman belajar untuk memberikan siswa dapat bekerja dengan baik
sambil diawasi komponen kerjanya” (Danielson, 2008: 1).
Begitu juga dengan
kesiapan memasuki dunia kerja dapat diartikan sebagai suatu keadaan psikolog is
yang mantap untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan tuntutan kerja pada
dunia usaha dan dunia industri.
Teori motivasi kerja Mc. Clelland mengatakan bahwa seseorang mempunyai
cadangan energi potensial dan bagaimana dilepaskan serta digunakan tergantung pada
kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi
akan dimanfaatkan oleh siswa karena didorong oleh; 1) Kekuatan motif dan kekuatan
dasar yang terlibat, 2) Harapan keberhasilannya, 3) Nilai insentif yang terletak pada
tujuan.
Menurut M. Ngalim Purwanto (2006:71) “Motivasi adalah segala sesuatu yang
mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau
tujuan tertentu”. Nana Syaodih (2009:61) juga berpendapat bahwa “Motivasi adalah
kekuatan yang mendorong kegiatan individu untuk menggerakkan individu untuk
melakukan kegiatan mencapai suatu tujuan”. Dalam hal ini adalah mendorong individu
untuk memasuki dunia kerja.
Motivasi pada dasarnya merupakan dorongan, baik dari dalam diri maupun dari
luar yang membuat orang melakukan sesuatu. George M. Gazda (1980:457)
menyebutkan bahwa: "motivasi menuju kepada timbulnya tingkah laku seseorang,
memelihara dan mengarahkan tingkah laku tersebut mencapai tujuan". Selanjutnya
Harold Koontz (1980:364) memberikan definisi bahwa: "Motivasi sebagai dorongan
dan usaha untuk memenuhi dan memuaskan suatu kebutuhan untuk mencapai suatu
tujuan”.
Dari pengertian tersebut yang akan dibahas adalah proses yang mengacu pada
motivasi kerja. Secara umum pengertian motivasi kerja mengarah tingkah laku
seseorang, yaitu suatu dorongan dari dalam diri individu untuk mengerjakan
tugas-tugas atau pekerjaan yang bermanfaat bagi diri individu sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri (Slameto,2003). Minat adalah rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya
adalah penerimaan akan sesuatu antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin
kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya (Djaali,2008). Minat
merupakan satu aspek psikis manusia yang mendorongnya untuk memperoleh sesuatu
atau untuk mencapai tujuan, sehingga minat mengandung unsur keinginan untuk
mengetahui dan mempelajari dari sesuatu yang diinginkannya itu sebagai kebutuhannya.
Minat kejuruan merupakan wujud kecendrungan jiwa yang dapat membuat
sesorang menjadi senang, suka dan tertarik untuk menekuni sesuatu keahlian tertentu,
sehingga dapat dikembangkan menjadi karir yang menyenangkan dan menguntungkan.
Secara khusus minat kejuruan adalah kecenderungan peserta didik tertarik dengan bertitik
tolak pada perhatian, kemauan, kesenangan dan keinginannya untuk bekerja sesuai
dengan keahliannya.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
2.
Mengetahui kontribusi Minat Kejuruan terhadap Kesiapan Kerja siswa SMK
Batam.
3.
Mengetahui kontribusi Motivasi Kerja dan Minat Kejuruan secara bersama-sama
terhadap Kesiapan Kerja siswa SMK Batam.
2. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena penelitian ini banyak
menggunakan angka-angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data
tersebut, serta penampilan dari hasil penelitian ini pun diwujudkan dalam angka.
Penelitian ini juga adalah merupakan studi korelasi yaitu untuk mengetahui seberapa erat
hubungan dengan mencari besarnya kontribusi antara masing-masing variabel bebas
dengan variabel terikat serta berarti atau tidaknya hubungan kedua variabel tersebut.
Variabel-variabel bebas yang dimaksud pada penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu
Motivasi Kerja (X1) dan Minat Kejuruan (X2),
sedangkan variabel terikatnya adalah
Kesiapan Kerja (Y).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMK Negeri 1 Batam
yang aktif pada tahun pelajaran 2013 / 2014, yaitu sebanyak 274 orang, terdiri dari jurusan
Teknik Pemesinan 52 orang, jurusan Elektronika industri 68 orang, jurusan Teknik Otomasi
Industri 89 orang, jurusan Teknik Mekatronika 20 orang, jurusan Teknik Komputer dan
Jaringan 24 orang, dan jurusan Las 21 orang.
Untuk menentukan jumlah sampel dengan menggunakan
Nomogram Harry King
dengan jumlah populasi 274 orang dengan taraf kesalahan 5 % maka diperoleh jumlah
sampel 0,48 X 274 X 1,195 =
157,1664 dibulatkan ke atas = 158 orang. Jadi persentase
populasi sebagai sampel adalah 57,36%.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Deskripsi Statistik Variabel
Motivasi Kerja Minat Kejuruan Kesiapan Kerja Mean
Median Std. Deviation Minimum Maximum Sum
111.68 111.00 7.411
94 128 17646
113.57 114.00 7.008
95 128 17944
143.82 144.00 9.212
123 165 22724
2.1. Kesiapan Kerja
Untuk mngetahui distribusi data dan gambar histogram, terlebih dahulu dicari banyaknya kelas dan interval dengan rumus berikut (Sudjana, 2005:47).
Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam
ditabulasikan pada seperti pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Kesiapan Kerja (Y) Lebar Kelas Frekwensi fo (%)
122,5 7 4,43
1275 11 6,96
132,5 20 12,66
137,5 29 18,35
142,5 34 21,52
147, 28 17,72
152,5 16 10,13
157,5 10 6,33
162,5 3 1,90
Jumlah 158 100,00
2.2. Motivasi Kerja
Berdasarkan butir pernyataan instrumen Motivasi Kerja yang berjumlah 27 butir, disrtibusi data motivasi kerja dapat dilihat pada tabel 3 dibawah berikut:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Motivasi Kerja (X1)
Leber Kelas Frekwensi fo (%)
93,5 3 1,90
97,5 7 4,43
101,5 13 8,23
105,5 21 13,29
109,5 25 15,82
113,5 38 24,05
117,5 32 20,25
121,5 15 9,49
125,5 4 2,53
Jumlah 158 100
2.3. Minat Kejuruan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Minat Kejuruan (X2)
Leber Kelas Frekwensi fo (%)
94,5 10 6,33
98,5 11 6,96
102,5 27 17,09
106,5 33 20,89
110,5 34 21,52
115,5 28 17,72
119,5 12 7,59
125,5 3 1,90
Jumlah 158 100,00
Untuk mengetahui tingkat ketercapaian responden dan distribusi data pada masing-masing variabel digunakan rumus derajat pencapaian Sudjana (1982) seperti berikut: :
Hasil analisa berdasarkan rumus di atas, maka derajat pencapaian ketiga variabel tersebut di atas adalah:
Tabel 5. Derajat Pencapaian Masing-masing Variabel
No Variabel % Kategori
1 Kesiapan Kerja 84,60 baik
2 Motivasi Kerja 82,73 baik
3 Minat Kejuruan 88,73 Baik
Hipotesis Pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah “motivasi Kerja berkontribusi terhadap Kesiapan Kerja”. Untuk mengetahui kontribusi ini, dilakukan analisis korelasi dan regresi sederhana. Rangkuman hasil analisis korelasi dan regresi dapat dilihat pada Tabel 6 berikut;
Tabel. 6; Analisis Regresi Sederhana Antara Variabel X1 dengan Y
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .507a .257 .252 7.968
Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 73.499 9.605 7.652 .000
X1 .630 .086 .507 7.338 .000
Berdasarkan uji t untuk menguji tingkat pengaruh beda antara satu koefisien variabel independen tertentu dengan koefisien independen yang lain jika terdapat lebih dari satu variabel independen, yang dihasilkan dari persamaan regresi dalam menentukan perubahan nilai variabel dependent yang dinilai dengan tingkat alpha 5% yang merupakan kesalahan menolak data. Dimana nilai t untuk variabel Motivasi Kerja dengan nilai t hitung = 7,338 dengan t tabel 1,960, maka
jelas nilai thitung lebih besar dari ttabel, oleh karena itu dapat disimpulkan terdapat hubungan yang
signifikan antara motivasi kerja dengan kesiapan kerja siswa kelas XII SMK N 1 Batam pada alpha 5%.
Hipotesis kedua yang diuji dalam penelitian ini adalah “ Minat Kejuruan berkontribusi terhadap Kesiapan Kerja”. Rangkuman Hasil Analisis regresi Minat Kejuruan dengan Kesiapan Kerja dapat dilihat pada Tabel 8 berikut;
Tabel 8. Analisis Korelasi Minat Kejuruan dengan Kesiapan Kerja
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .628a .395 .391 7.188
Tabel. 8 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara Minat Kejuruan dengan Kesiapan Kerja adalah positif. Hal ini terlihat pada koofisien korelasinya (ry2) sebesar 0.628 dengan nilai
probabilitas sebesar 0,000 dan kecil dari signifikan 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan ini dapat dijelaskan bahwa Minat Kejuruan berkorelasi signifikan dengan kesiapan kerja, dapat disimpulkan bahwa Minat Kejuruan mempunyai hubungan positif dengan Kesiapan Kerja sebesar 0.628 dan kemudian kontribusi yang terjadi antara Minat Kejuruan terhadap Kesiapan Kerja sebesar 39,5%, berarti semakin tinggi Minat Kejuruan bagi siswa kelas XII, maka mereka semakin siap untuk bekerja.
Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Sederhana Antara Variabel X2 dengan Y
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 50.001 9.314 5.368 .000
X2 .826 .082 .628 10.092 .000
sedangkan koefisien regresi yang terbentuk sebesar 0,826. Nilai signifikansi sebesar 0,000. Adapun bentuk persamaan Regresi sederhana yang dapat di hasilkan: Ý = 50.001+0,826X2.
Tabel. 9 di atas, tingkat nilai t untuk variabel minat kejuruan dengan nilai t hitung = 10.092
dengan tingkat signifikan 0,000. Untuk dapat mengetahui seberapa besar tingkat hubungan dan pengaruh yang ada pada kedua variabel di atas di dapat t hitung 10.092 dengan ttabel, 1.960, maka
jelas nilai thitung lebih besar dari ttabel oleh karena itu dapat disimpulkan terdapat hubungan dan
pengaruh antara mimat kejuruan dengan kesiapan kerja siswa kelas XII SMK N 1 Batam pada alpha 5%.
Hipotesis ketiga yang diuji dalam penelitian ini adalah “Motivasi Kerja dan Minat Kejuruan secara bersama-sama berkontribusi terhadap Kesiapan Kerja”. Analisis untuk pengujian hipotesis ini menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi ganda.
Tabel 10. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Motivasi Kerja dan Minat Kejuruan dengan Kesiapan Kerja
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .642a .412 .405 7.108
Tabel 10 di atas memperlihatkan bahwa korelasi dan regresi ganda antara Motivasi Kerja (X1) dan Minat_Kejuruan (X2) secara bersama-sama mempunyai hubungan yang positif
dengan dengan Kesiapan Kerja (Y), sehingga koefisien korelasi ganda (R1.2) sebesar 0,642
dengan kontribusi yang dinyatakan oleh koefisien determinasi berganda sebesar 0,412 atau 41,2 % dengan nilai probabilitas 0,000 kecil dari signifikan (=0,05). Hal ini menunjukan bahwa Motivasi Kerja (X1) dan Minat Kejuruan (X2) secara bersama-sama berkorelasi signifikan dengan
Kesiapan Kerja siswa kelas XII SMK N 1 Batam.
Untuk melihat keberartian persamaan regresi yang terbentuk dilakukan uji F terhadap ketiga variabel motivasi kerja, minat kejuruan, dan kesiapan kerja seperti pada Tabel 11. berikut.
Tabel 11. Analisis Uji F
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 5491.705 2 2745.852 54.347 .000a
Residual 7831.333 155 50.525
Total 13323.038 157
Tabel 11 memperlihatkan nilai statistik signifikansi pada uji F sebesar 0,000 kecil dari alpha 0,05 atau pada taraf kepercayaan 95%, Fhitung = 54,347, Ftabel didapat sebesar 2,08. Oleh
karena nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak artinya bahwa terdapat kontribusi signifikan antara
Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam
Kesiapan Kerja.
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 42.727 9.823 4.350 .000
X1 .214 .100 .172 2.131 .035
X2 .680 .106 .517 6.406 .000
Tabel 12 dapat dilihat bahwa tingkat nilai t untuk variabel kecakapan motivasi kerja 2,131 dengan tingkat signifikan 0,035, minat kejuruan 6,406 dengan tingkat signifikan 0,000, untuk dapat mengetahui seberapa besar tingkat hubungan dan pengaruh yang ada pada kedua variabel diatas dapat dilakukan penilaian dengan nilai t hitung 2,131 dan 6.406 dengan t tabel 1,960, dapat
disimpulkan terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan antara Motivasi Kerja dengan Kesiapan Kerja dan terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan antara Minat Kejuruan dengan Kesiapan Kerja siswa SMK N 1 Batam kelas XII pada alpha 5%.
2.4. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis hipotesis, diperoleh hubungan positif yang signifikan Motivasi Kerja dan Minat Kejuruan dengan Kesiapan Kerja, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Hasil pengujian hipotesis secara statistik menunjukkan bahwa semua variabel bebas terungkap mempunyai hubungan dengan variabel terikat.
Hasil penelitian menyimpulkan menunjukkan bahwa Motivasi Kerja berkorelasi positif yang signifikan terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa SMKN 1 Batam sebesar 0,507 dan koefisien determinasi r2 sebesar 0,257. Hal ini berarti varians yang terjadi pada variabel Kesiapan Memasuki Dunia kerja adalah 25,7%, hal ini menunjukkan bahwa Motivasi Kerja sangat penting dalam menentukan Kesiapan Kerja siswa setelah lulus dari SMK Negeri 1 Batam. Hasil analisis hipotesis kedua, ditemukan bahwa hipotesis ke dua penelitian ini : Minat Kejuruan berkontribusi terhadap Kesiapan Kerja. Dari hasil analisis diperoleh derajat koefesien korelasi antara Minat Kejuruan dengan Kesiapan Kerja (ry2) adalah 0,628 pada p=0,000>0,05. Hal
tersebut memberikan gambaran bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima . Berdasarkan nilai dari nilai koefisien yang diperoleh tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Minat Kejuruan berkontribusi signifikan terhadap Kesiapan Kerja. Kemudian kontribusi yang terjadi antara Minat Kejuruan dengan Kesiapan Kerja diperoleh sebesar 39,5% yang berarti semakin tinggi Minat Kejuruan siswa kelas XII SMK Negeri 1 Batam maka semakin tinggi kesiapan memasuki dunia kerja.
Hasil analisis hipotesis ketiga, ditemukan bahwa hipotesis ke tiga panelitian ini: Motivasi Kerja dan Minat Kejuruan secara bersama-sama berkontribusi terhadap Kesiapan Kerja. Dari hasil analisis diperoleh derajat koefisien korelasi ganda antara Motivasi Kerja dan Minat Kejuruan dengan Kesiapan Kerja (ry1.2) sebesar 0,642.
4. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan motivasi kerja berkontribusi signifikan terhadap kesiapan kerja. Hal ini mengisyaratkan bahwa semakin kuat motivasi yang di dapat siswa maka semakin siap mereka untuk bekerja. Minat kejuruan berkontribusi terhadap kesiapan kerja. Semakin tinggi minat kejuruan siswa, semakin siap mereka untuk bekerja. Motivasi kerja dan minat kejuruan secara bersama-sama berkontribusi signifikan terhadap kesiapan kerja siswa . Artinya semakin kuat motivasi kerja dan semakin tinggi minat kejuruan maka kesiapan kerja siswa juga cenderng meningkat
5. SARAN
Berdasarkan temuan penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa saran kepada pihak sekolah dan satuan pendidikan agar lebih mengoptimalkan hubungan antar sekolah dan industri guna mendapatkan informasi baik berupa kebutuhan kompetensi di industri maupun perubahan teknologi yang digunakan industri. Dengan demikian diharapkan Guru sebagai ujung tombak dalam proses pendidikan selalu memberikan penguatan kepada siswa SMK Negeri 1 Batam untuk senangtiasa meningkatkan motivasi kerja agar memiliki kesiapan kerja yang baik setelah tamat sekolah.
6. UCAPAN TERIMA KASIH
Artikel diolah dari tesis Jaenuddin yang berjudul Kontribusi Motivasi Kerja dan Minat Kejuruan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Batam. Terima kasih yang sebesar-besarnya ditujukan kepada Dr. Fahmi Rizal, M.Pd., M.T. dan Drs. Syahril, S.T., MSCE., Ph.D. selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehimgga tulisan ini dapat diselesaikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta Jakarta
Dewa Ketut. 1993. Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah. Ghalia Indonesia. Jakarta Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta
Gazda. G. M, & Brooks, D. K, Jr. 1980, A comprehensive approach to developmental interventions. Jurnal for Specialists in Hroup Work.
Harold Koontz. 1980. Psikologi Perkembangan Anak.
Hamalik, 2004, Tinjauan tentang Prestasi Siap Kerja, diakses 27/04/2013 http://yahonov, files. Wordpress.com/2004/07/keterampilan-siap kerja.
Herminanto,Sofyan. 1992. Kesiapan Kerja Siswa STM di Jawa. Laporan Penelitian. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Hardjono, Notodihardjo. 1990, Pendidikan Tinggi dan Tenaga Kerja Tingkat Tinggi Indonesia. UI Press Jakarta. Jakarta
M. Ngalim Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung Slameto. 2003. Psikologi Pendidikan. Gramedia. Jakarta
Soedijarto. 1998. Menuju Masyarakat Belajar. Logos. Jakarta: