• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.Definisi Teori dan Isu Intelegensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "2.Definisi Teori dan Isu Intelegensi"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

INTELEGENSI

INTELEGENSI

(2)

Defnisi Intelegensi

Defnisi Intelegensi

Wechsler (1939)

Merupakan suatu agregat atau kapasitas global dari individu untuk bertindak secara terarah, untuk berfkir secara rasional &

berhubungan secara efektif dg lingkungannya.

Binet & Simon

Inteligensi terdiri dari 3 komponen, yaitu 1) kemampuan

mengarahkan fkiran/tindakan, 2) kemampuan adaptasi/mengubah arah tindakan yang sesuai, 3) kemampuan autocriticism (penilaian diri).

Piaget (1972)

Organisasi atau keseimbangan struktur kognitif yg digunakan untuk beradaptasi dengan lingkungan fsik dan sosial.

Wechsler (1939)

Merupakan suatu agregat atau kapasitas global dari individu untuk bertindak secara terarah, untuk berfkir secara rasional &

berhubungan secara efektif dg lingkungannya.

Binet & Simon

Inteligensi terdiri dari 3 komponen, yaitu 1) kemampuan

mengarahkan fkiran/tindakan, 2) kemampuan adaptasi/mengubah arah tindakan yang sesuai, 3) kemampuan autocriticism (penilaian diri).

Piaget (1972)

(3)

Next...

Next...

Spearman (1904, 1923)

Kemampuan umum yg melibatkan sebagian besar pengembangan relasi dan hubungan timbal balik.

Edward Lee Thorndike (1913)

Inteligensi adalah kemampuan memberikan respon yang baik berdasarkan fakta-fakta.

Robert J. Sternberg (1985, 1986)

Inteligensi terdiri dari 3 faktor kemampuan utama, 1) memecahkan masalah praktis dengan berpikir logis, 2) kemampuan verbal (lisan), dan 3) kompetensi sosial.

Spearman (1904, 1923)

Kemampuan umum yg melibatkan sebagian besar pengembangan relasi dan hubungan timbal balik.

Edward Lee Thorndike (1913)

Inteligensi adalah kemampuan memberikan respon yang baik berdasarkan fakta-fakta.

Robert J. Sternberg (1985, 1986)

(4)

Intelegensi...

Intelegensi...

Secara umum didefnisikan:

Kapasitas untuk belajar dari pengalaman.

Kapasitas untuk beradaptasi dengan suatu lingkungan.

Secara umum didefnisikan:

Kapasitas untuk belajar dari pengalaman.

(5)

Penelitian Stenberg -

Intelegensi

Penelitian Stenberg -

Intelegensi

Awam Ahli

Kemampuan Praktis Pemecahan Masalah a. Nalar yang baik

b. Melihat hubungan di antara berbagai hal

c. Melihat aspek permasalahan menyeluruh

d. Pikiran terbuka

Kemampuan Memecahkan Masalah

a. Menunjukkan pengetahuan mengenai masalah yang dihadapi

b. Mengambil keputusan tepat

c. Menyelesaikan masalah optimal’ d. Menunjukkan pikiran jernih

Kemampuan Verbal

a. Artikulasi baik dan fasih b. Lancar bicara

c. Pengetahuan di bidang tertentu

Kemampuan Verbal a. Kosakata baik

b. Membaca dengan pemahaman c. Ingin tahu secara intelektual d. Menunjukkan keingintahuan Kompetensi Sosial

a. Menerima orang lain apa adanya b. Mengakui kesalahan

c. Tertarik pada masalah sosial d. Tepat waktu bila berjanji

Kompetensi Sosial a. Tahu Situasi

b. Tahu cara mencapai tujuan c. Sadar terhadap dunia sekeliling d. Menunjukkan minat terhadap dunia

(6)

Pendekatan Memahami

Intelegensi

Pendekatan Memahami

Intelegensi

Teori Belajar

Intelegensi  kualitas hasil belajar

Menenkankan pada perilaku yg tampak, bukan aspek mental

Neurobiologis

Memiliki dasar anatomis dan biologis

Melihat korelasi antara inteligensi dengan aspek anatomis, elektrokimia, dan

fsiologis.

Teori Psikometri

Konstrak (construct) / sifat (trait) psikologis

Klasifkasi & prediksi bdsrkn hasil pengukuran inteligensi & aspek kuantitatif

inteligensi.

Teori Perkembangan

Menekankan pada masalah perkembangan inteligensi yg bersifat kualitatif.

Berkaitan dg tahap perkembangan biologis individu - terdapat pola respon yg khas

(7)

Teori Intelegensi

Teori Intelegensi

(8)

JEAN PIAGET

JEAN PIAGET

Menekankan pada aspek perkembangan kognitif.

Daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan

berbeda secara kualitatif

Adanya periode khas pada setiap tahapan perkembangan anak.

Menekankan pada aspek perkembangan kognitif.

Daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan

berbeda secara kualitatif

Adanya periode khas pada setiap tahapan perkembangan anak.

0-2 tahun

Anak belajar dg

memanfaatkan perkembangan sensori & motoriknya. Sensori Motor

2-7 tahunMulai belajar

cara berpikir intuitif.

Egosentris

Praoperasio

nal7-11 tahunMemahami

bentuk-bentuk operasi nyata - konversi dan klasifkasi.

Operasionl Konkrit

11 tahun ke

(9)

EDWARD LEE THORNDIKE

EDWARD LEE THORNDIKE

Multifactor Theory of Intelligence

Tingkat inteligensi tergantung dari banyaknya neural connection

atau ikatan syaraf antara rangkaian stimulus dan respon akibat adanya reinforcement (penguatan).

Multifactor Theory of Intelligence

Tingkat inteligensi tergantung dari banyaknya neural connection

atau ikatan syaraf antara rangkaian stimulus dan respon akibat adanya reinforcement (penguatan).

Mekanik Sosial

Abstraksi  suatu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan gagasan dan simbol-simbol.

Mekanik  suatu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan alat-alat mekanis dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang

membutuhkan aktivitas sensorimotor.  Sosial  kemampuan untuk

menghadapi orang lain di lingkungan sekitarnya dengan cara-cara yang efektif.

Abstraksi  suatu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan gagasan dan simbol-simbol.

Mekanik  suatu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan alat-alat mekanis dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang

membutuhkan aktivitas sensorimotor.  Sosial  kemampuan untuk

(10)

CHARLES E. SPEARMAN

CHARLES E. SPEARMAN

Two Factors Theory

 Adanya Faktor umum (G) dan Faktor Spesifk (S) yang berkorelasi

 Komponen kuantitatif yang penting dan salah satu indikator terbaik faktor-g:

a. Eduksi Relasi (eduction of relation)

b. Eduksi Korelasi (eduction of correlates)

Two Factors Theory

 Adanya Faktor umum (G) dan Faktor Spesifk (S) yang berkorelasi

 Komponen kuantitatif yang penting dan salah satu indikator terbaik faktor-g:

a. Eduksi Relasi (eduction of relation)

b. Eduksi Korelasi (eduction of correlates)

G

S 2

s3 s1

(11)

LL. THURSTONE & TG.

THURSTONE

LL. THURSTONE & TG.

THURSTONE

Kemampuan mental dikelompokkan dalam 6 faktor:

1. V (verbal): pemahaman kosakata dan komunikasi lisan

2. N (number): kecepatan dan kecermatan dalam hitung dasar

3. S (spatial): mengenali hubungan bentuk visual 4. W (word fuency): mencerna kata

5. M (memory): mengingat gambar, pola, kata, dll 6. R (reasoning): mengambil kesimpulan

Kemampuan mental dikelompokkan dalam 6 faktor:

1. V (verbal): pemahaman kosakata dan komunikasi lisan

2. N (number): kecepatan dan kecermatan dalam hitung dasar

3. S (spatial): mengenali hubungan bentuk visual 4. W (word fuency): mencerna kata

(12)

JOY PAUL GUILFORD

JOY PAUL GUILFORD

Faktor-faktor intelektual diorganisasi dalam suatu

struktur

3 Dimensi Intelegensi:

1. Isi (Content)  tipe informasi yang sedang

diproses

(fgur, simbol, semantik, perilaku)

2. Operasi (Operation)  bagaimana cara

informasi diproses

(kognisi, ingatan, produksi konvergen, produksi divergen, evaluasi)

3. Prodak (Product)  hasil pemrosesan

(satuan, kelas, relasi, sistem, transformasi, implikasi)

Faktor-faktor intelektual diorganisasi dalam suatu

struktur

3 Dimensi Intelegensi:

1. Isi (Content)  tipe informasi yang sedang diproses

(fgur, simbol, semantik, perilaku)

2. Operasi (Operation)  bagaimana cara informasi diproses

(kognisi, ingatan, produksi konvergen, produksi divergen, evaluasi)

(13)

RAYMOND B. CATTELL

RAYMOND B. CATTELL

Kemampuan mental ada 2 fuid & crystallized

Fluid (gf): faktor bawaan biologis

Cryztallized (gc): fuid yang bercampur dengan budaya

Fluid berperan pada saat adaptasi terhadap tugas-tugas baru. Sifatnya mengalir dan tidak dipengaruhi pendidikan/latihan

Fluid cenderung tetap sejak 14-15 thn.

Kemampuan mental ada 2 fuid & crystallized

Fluid (gf): faktor bawaan biologis

Cryztallized (gc): fuid yang bercampur dengan

budaya

Fluid berperan pada saat adaptasi terhadap

tugas-tugas baru. Sifatnya mengalir dan tidak dipengaruhi pendidikan/latihan

(14)

DONALD OLDING HEBB : TEORI

A-B-C

DONALD OLDING HEBB : TEORI

A-B-C

Intelegensi A : human basic potentiality

 Intelegensi B : kemampuan aktual tampak pada perilaku

 Intelegensi C : ukuran terhadap intelegensi B

Intelegensi A : human basic potentiality

 Intelegensi B : kemampuan aktual tampak pada perilaku

(15)

ROBERT J. STENBERG

ROBERT J. STENBERG

Information processing

Lebih menekankan pada proses dalam intelegensi, dikenal dengan Teori Intelegensi Thiarchic

Komponen intelegensi manusia:

1. Meta component  proses kendali tingkat tinggi

(eksekutif)

2. Performance component  strategi untuk melakukan

performance

3. Knowledge-acquisition component  untuk

mempelajari informasi baru

Information processing

Lebih menekankan pada proses dalam intelegensi,

dikenal dengan Teori Intelegensi Thiarchic

Komponen intelegensi manusia:

1.Meta component  proses kendali tingkat tinggi (eksekutif)

2.Performance component  strategi untuk melakukan performance

(16)

Howard Gardner : Multiple

Intelligence

Howard Gardner : Multiple

Intelligence

Menganggap pandang sisi psikometri terlalu sempit untuk

menggambarkan intelegensi

Menyanggah intelegensi yang bersifat tunggalAda 8 macam kriteria intelegensi

Menganggap pandang sisi psikometri terlalu sempit untuk

menggambarkan intelegensi

Menyanggah intelegensi yang bersifat tunggal

(17)

Tes Intelegensi...???

Tes Intelegensi...???

Mengukur kemampuan seseorang dalam bidang yang relatif

luas seperti pemahaman verbal, pengaturan persepsi, atau penalaran dan karenanya membantu menentukan potensi bagi kinerja akademik atau pekerjaan tertentu.

Mengukur kemampuan seseorang dalam bidang yang relatif

(18)

Jenis-jenis Tes

Jenis-jenis Tes

Mengetes

kelompok besar dalam waktu bersamaan.

Sebagian besar berupa

pengukuran tertulis (Paper & Pencil).

Mis. CFIT, RPM, dll.

Kelompok

Instrumen yg berdasarkan rancangan.

Tujuannya

harus dilakukan satu dg satu (one on one).

Mis. WISC, Binet, dll.

(19)

Intelligence Quotient (IQ)

Intelligence Quotient (IQ)

Usaha untuk menyatakan tinggi-rendahnya inteligensi.

Hasil pengetesan inteligensi yang dibuat dalam bentuk angka.

Diperkenalkan pertama kali oleh William Stern (Jerman, tahun 1912).

Secara resmi istilah IQ digunakan oleh Lewis Madison Terman yang menerbitkan revisi tes Binet tahun 1916 (Amerika Serikat).

Usaha untuk menyatakan tinggi-rendahnya

inteligensi.

Hasil pengetesan inteligensi yang dibuat dalam

bentuk angka.

Diperkenalkan pertama kali oleh William Stern

(Jerman, tahun 1912).

Secara resmi istilah IQ digunakan oleh Lewis Madison

(20)

Isu – Isu Intelegensi

Isu – Isu Intelegensi

Hereditas vs Lingkungan

Hereditas menetapkan batas perkembangan yang dapat dilakukan oleh lingkungan

Lingkungan dapat memodifkasi efek hereditasHereditas menentukan apa yang dapat dilakukan

individu, lingkungan menentukan apa yang akan dilakukan individu (Komorita dalam Azwar, 2008).

Hereditas vs Lingkungan

Hereditas menetapkan batas perkembangan yang

dapat dilakukan oleh lingkungan

Lingkungan dapat memodifkasi efek hereditasHereditas menentukan apa yang dapat dilakukan

(21)

Next...

Next...

Lingkungan

Kehamilan, prenatal, persalinan, neonatal;

Nutrisi : mempengaruhi susunan syaraf pusat, menghambat

aktualisasi potensi, proses belajar, motivasi, dan interaksi sosial (tidak terlalu besar);

Latar belakang keluarga : sosial ekonomi (pendidikan,

pekerjaan, penghasilan) Korelasi dengan IQ berkisar 0,22 – 0,31

Faktor lingkungan lain: perangsangan verbal, tekanan

berprestasi, keterlibatan orangtua, penggunaan hukuman, kepribadian orangtua, modelling, pola asuh, keharmonisan keluarga

Lingkungan

Kehamilan, prenatal, persalinan, neonatal;

Nutrisi : mempengaruhi susunan syaraf pusat, menghambat

aktualisasi potensi, proses belajar, motivasi, dan interaksi sosial (tidak terlalu besar);

Latar belakang keluarga : sosial ekonomi (pendidikan,

pekerjaan, penghasilan) Korelasi dengan IQ berkisar 0,22 – 0,31

Faktor lingkungan lain: perangsangan verbal, tekanan

(22)

Next...

Next...

Pengaruh Budaya

Panduan kemampuan untuk survival dalam budaya tertentu  Bervariasi dalam dimensi waktu dan tempat

 Perubahan komposisi kemampuan terjadi dalam rentang kehidupan (usia):

 Sesuai budaya  kemampuan 

 Tidak sesuai budaya  kemampuan 

 Bawaan + lingkungan

Cultural handycap - terjadi pada orang2 yang pindah budaya  Cultural deprivation - keadaan dimana modifkasi kognitif tidak

ada (kurang), anak tidak punya agen yang menstimulir

Pengaruh Budaya

Panduan kemampuan untuk survival dalam budaya tertentu  Bervariasi dalam dimensi waktu dan tempat

 Perubahan komposisi kemampuan terjadi dalam rentang kehidupan (usia):

 Sesuai budaya  kemampuan 

 Tidak sesuai budaya  kemampuan    Bawaan + lingkungan

Cultural handycap - terjadi pada orang2 yang pindah budaya

Cultural deprivation - keadaan dimana modifkasi kognitif tidak

(23)

Next...

Next...

Stabilitas Inteligensi

 Perkembangan mental manusia berjalan optimal menjelang usia dua puluhan - berkembang lambat sampai mencapai puncaknya - kemudian berkurang pada masa lanjut usia.

 Hal ini sesuai dengan teori mengenai fuid dan crystallized intelligence.

 Perbedaan IQ pada saat tes di waktu berbeda belum tentu mengindikasikan perubahan IQ/kapasitas mental

Stabilitas Inteligensi

 Perkembangan mental manusia berjalan optimal menjelang usia dua puluhan - berkembang lambat sampai mencapai puncaknya - kemudian berkurang pada masa lanjut usia.

 Hal ini sesuai dengan teori mengenai fuid dan crystallized intelligence.

(24)

Next...

Next...

Eksepsionalitas Inteligensi

Normalitas inteligensi dapat ditinjau dari 2 aspek, yaitu Situasional vs Statistik.

Normalitas situasional, tergantung norma pada kelompok tertentu (budaya, bangsa, ras, dll).

Normalitas statistik, ditinjau dari sebaran skor di sekitar mean kelompok.

Kondisi eksepsional merupakan kategorisasi

kemampuan mental yang khusus, meliputi 2 bagian yaitu Mental Superior dan Kemampuan Subnormal.

Eksepsionalitas Inteligensi

Normalitas inteligensi dapat ditinjau dari 2 aspek,

yaitu Situasional vs Statistik.

Normalitas situasional, tergantung norma pada

kelompok tertentu (budaya, bangsa, ras, dll).

Normalitas statistik, ditinjau dari sebaran skor di

sekitar mean kelompok.

Kondisi eksepsional merupakan kategorisasi

(25)

Next...

Next...

M

e

n

ta

l

S

u

p

e

ri

o

r

Ahli punya pendapat bermacam-macam tentang penggolongan superior (> 125/ > 130/ >140)

Giftedness  berbakat istimewa  bukan hanya ditentukan oleh

inteligensi superior

S

u

b

n

o

rm

a

l

Borderline (68-83)  Penyesuaian dan motorik masih cukup baik, biasanya kurang dalam proses belajar lisan.

Retardasi mental ringan/mild

(52-67)  mampu didik – educable

Retardasi mental

sedang/moderate (36-51)  mampu latih – trainable

Retardasi mental berat/severe

(20-35)  bantu diri sangat terbatas, butuh pendampingan

Retardasi mental sangat

(26)

Pendapat Kurang Tepat

Mengenai Intelegensi

Pendapat Kurang Tepat

Mengenai Intelegensi

Mengukur faktor bawaan semata

Prediksi dari hasil tes inteligensi akuratSkor tes sangat reliable

Dapat mengungkap semua informasi tentang kompetensi

potensial dan aktual siswa dan kemampuannya sebagai manusia

Mengukur faktor bawaan semata

Prediksi dari hasil tes inteligensi akurat

Skor tes sangat reliable

Dapat mengungkap semua informasi tentang kompetensi

(27)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

(3)Ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar siswa dan kemampuan berpikir logis dengan kemampuan kognitif Fisika siswa kelas dengan koefisien

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Taraf berpikir logis mahasiswa, (2) Keterampilan menyimak mahasiswa, (3) Hubungan antara kemampuan

3.COGNITIVE PERSPECTIVE, INTELEGENSI ADALAH SUATU PROSES NALAR YANG DITERAPKAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH ATAU MENCAPAI TUJUAN.. INTELIGENSI ADALAH APLIKASI DARI KEMAMPUAN KOGNITIF

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa skor TOLT atau capaian kemampuan berpikir logis mahasiswa/ peserta didik dapat digunakan untuk menjadi

Berpikir logis dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir siswa untuk menarik kesimpulan yang sah menurut aturan logika dan dapat membuktikan bahwa kesimpulan itu

Sebagaimana kriteria kecerdasan logis matematis menitikberatkan pada kemampuan otak dalam berpikir logis, mengolah angka, dan kemampuan berhitung yang dipadukan dengan

Kemampuan berpikir yang tergolong ke dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah kemampuan berpikir kritis (TBK 2 dan TBK 3) karena siswa sudah memenuhi indikator

Hasil penelitian ini adalah menganalisis kemampuan berpikir logis siswa dalam Penyelesaian soal matematika materi operasi bentuk aljabar yang dibedakan dala 3 subjek berikut; 1 subjek