INTELEGENSI
INTELEGENSI
Defnisi Intelegensi
Defnisi Intelegensi
Wechsler (1939)
Merupakan suatu agregat atau kapasitas global dari individu untuk bertindak secara terarah, untuk berfkir secara rasional &
berhubungan secara efektif dg lingkungannya.
Binet & Simon
Inteligensi terdiri dari 3 komponen, yaitu 1) kemampuan
mengarahkan fkiran/tindakan, 2) kemampuan adaptasi/mengubah arah tindakan yang sesuai, 3) kemampuan autocriticism (penilaian diri).
Piaget (1972)
Organisasi atau keseimbangan struktur kognitif yg digunakan untuk beradaptasi dengan lingkungan fsik dan sosial.
Wechsler (1939)
Merupakan suatu agregat atau kapasitas global dari individu untuk bertindak secara terarah, untuk berfkir secara rasional &
berhubungan secara efektif dg lingkungannya.
Binet & Simon
Inteligensi terdiri dari 3 komponen, yaitu 1) kemampuan
mengarahkan fkiran/tindakan, 2) kemampuan adaptasi/mengubah arah tindakan yang sesuai, 3) kemampuan autocriticism (penilaian diri).
Piaget (1972)
Next...
Next...
Spearman (1904, 1923)
Kemampuan umum yg melibatkan sebagian besar pengembangan relasi dan hubungan timbal balik.
Edward Lee Thorndike (1913)
Inteligensi adalah kemampuan memberikan respon yang baik berdasarkan fakta-fakta.
Robert J. Sternberg (1985, 1986)
Inteligensi terdiri dari 3 faktor kemampuan utama, 1) memecahkan masalah praktis dengan berpikir logis, 2) kemampuan verbal (lisan), dan 3) kompetensi sosial.
Spearman (1904, 1923)
Kemampuan umum yg melibatkan sebagian besar pengembangan relasi dan hubungan timbal balik.
Edward Lee Thorndike (1913)
Inteligensi adalah kemampuan memberikan respon yang baik berdasarkan fakta-fakta.
Robert J. Sternberg (1985, 1986)
Intelegensi...
Intelegensi...
Secara umum didefnisikan:
Kapasitas untuk belajar dari pengalaman.
Kapasitas untuk beradaptasi dengan suatu lingkungan.
Secara umum didefnisikan:
Kapasitas untuk belajar dari pengalaman.
Penelitian Stenberg -
Intelegensi
Penelitian Stenberg -
Intelegensi
Awam Ahli
Kemampuan Praktis Pemecahan Masalah a. Nalar yang baik
b. Melihat hubungan di antara berbagai hal
c. Melihat aspek permasalahan menyeluruh
d. Pikiran terbuka
Kemampuan Memecahkan Masalah
a. Menunjukkan pengetahuan mengenai masalah yang dihadapi
b. Mengambil keputusan tepat
c. Menyelesaikan masalah optimal’ d. Menunjukkan pikiran jernih
Kemampuan Verbal
a. Artikulasi baik dan fasih b. Lancar bicara
c. Pengetahuan di bidang tertentu
Kemampuan Verbal a. Kosakata baik
b. Membaca dengan pemahaman c. Ingin tahu secara intelektual d. Menunjukkan keingintahuan Kompetensi Sosial
a. Menerima orang lain apa adanya b. Mengakui kesalahan
c. Tertarik pada masalah sosial d. Tepat waktu bila berjanji
Kompetensi Sosial a. Tahu Situasi
b. Tahu cara mencapai tujuan c. Sadar terhadap dunia sekeliling d. Menunjukkan minat terhadap dunia
Pendekatan Memahami
Intelegensi
Pendekatan Memahami
Intelegensi
Teori Belajar
• Intelegensi kualitas hasil belajar
• Menenkankan pada perilaku yg tampak, bukan aspek mental
Neurobiologis
• Memiliki dasar anatomis dan biologis
• Melihat korelasi antara inteligensi dengan aspek anatomis, elektrokimia, dan
fsiologis.
Teori Psikometri
• Konstrak (construct) / sifat (trait) psikologis
• Klasifkasi & prediksi bdsrkn hasil pengukuran inteligensi & aspek kuantitatif
inteligensi.
Teori Perkembangan
• Menekankan pada masalah perkembangan inteligensi yg bersifat kualitatif.
• Berkaitan dg tahap perkembangan biologis individu - terdapat pola respon yg khas
Teori Intelegensi
Teori Intelegensi
JEAN PIAGET
JEAN PIAGET
Menekankan pada aspek perkembangan kognitif.
Daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan
berbeda secara kualitatif
Adanya periode khas pada setiap tahapan perkembangan anak.
Menekankan pada aspek perkembangan kognitif.
Daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan
berbeda secara kualitatif
Adanya periode khas pada setiap tahapan perkembangan anak.
• 0-2 tahun
• Anak belajar dg
memanfaatkan perkembangan sensori & motoriknya. Sensori Motor
• 2-7 tahun • Mulai belajar
cara berpikir intuitif.
• Egosentris
Praoperasio
nal •7-11 tahun • Memahami
bentuk-bentuk operasi nyata - konversi dan klasifkasi.
Operasionl Konkrit
• 11 tahun ke
EDWARD LEE THORNDIKE
EDWARD LEE THORNDIKE
Multifactor Theory of Intelligence
Tingkat inteligensi tergantung dari banyaknya neural connection
atau ikatan syaraf antara rangkaian stimulus dan respon akibat adanya reinforcement (penguatan).
Multifactor Theory of Intelligence
Tingkat inteligensi tergantung dari banyaknya neural connection
atau ikatan syaraf antara rangkaian stimulus dan respon akibat adanya reinforcement (penguatan).
Mekanik Sosial
Abstraksi suatu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan gagasan dan simbol-simbol.
Mekanik suatu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan alat-alat mekanis dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang
membutuhkan aktivitas sensorimotor. Sosial kemampuan untuk
menghadapi orang lain di lingkungan sekitarnya dengan cara-cara yang efektif.
Abstraksi suatu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan gagasan dan simbol-simbol.
Mekanik suatu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan alat-alat mekanis dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang
membutuhkan aktivitas sensorimotor. Sosial kemampuan untuk
CHARLES E. SPEARMAN
CHARLES E. SPEARMAN
Two Factors Theory
Adanya Faktor umum (G) dan Faktor Spesifk (S) yang berkorelasi
Komponen kuantitatif yang penting dan salah satu indikator terbaik faktor-g:
a. Eduksi Relasi (eduction of relation)
b. Eduksi Korelasi (eduction of correlates)
Two Factors Theory
Adanya Faktor umum (G) dan Faktor Spesifk (S) yang berkorelasi
Komponen kuantitatif yang penting dan salah satu indikator terbaik faktor-g:
a. Eduksi Relasi (eduction of relation)
b. Eduksi Korelasi (eduction of correlates)
G
S 2
s3 s1
LL. THURSTONE & TG.
THURSTONE
LL. THURSTONE & TG.
THURSTONE
Kemampuan mental dikelompokkan dalam 6 faktor:
1. V (verbal): pemahaman kosakata dan komunikasi lisan
2. N (number): kecepatan dan kecermatan dalam hitung dasar
3. S (spatial): mengenali hubungan bentuk visual 4. W (word fuency): mencerna kata
5. M (memory): mengingat gambar, pola, kata, dll 6. R (reasoning): mengambil kesimpulan
Kemampuan mental dikelompokkan dalam 6 faktor:
1. V (verbal): pemahaman kosakata dan komunikasi lisan
2. N (number): kecepatan dan kecermatan dalam hitung dasar
3. S (spatial): mengenali hubungan bentuk visual 4. W (word fuency): mencerna kata
JOY PAUL GUILFORD
JOY PAUL GUILFORD
Faktor-faktor intelektual diorganisasi dalam suatu
struktur
3 Dimensi Intelegensi:
1. Isi (Content) tipe informasi yang sedang
diproses
(fgur, simbol, semantik, perilaku)
2. Operasi (Operation) bagaimana cara
informasi diproses
(kognisi, ingatan, produksi konvergen, produksi divergen, evaluasi)
3. Prodak (Product) hasil pemrosesan
(satuan, kelas, relasi, sistem, transformasi, implikasi)
Faktor-faktor intelektual diorganisasi dalam suatu
struktur
3 Dimensi Intelegensi:
1. Isi (Content) tipe informasi yang sedang diproses
(fgur, simbol, semantik, perilaku)
2. Operasi (Operation) bagaimana cara informasi diproses
(kognisi, ingatan, produksi konvergen, produksi divergen, evaluasi)
RAYMOND B. CATTELL
RAYMOND B. CATTELL
Kemampuan mental ada 2 fuid & crystallized
Fluid (gf): faktor bawaan biologis
Cryztallized (gc): fuid yang bercampur dengan budaya
Fluid berperan pada saat adaptasi terhadap tugas-tugas baru. Sifatnya mengalir dan tidak dipengaruhi pendidikan/latihan
Fluid cenderung tetap sejak 14-15 thn.
Kemampuan mental ada 2 fuid & crystallized
Fluid (gf): faktor bawaan biologis
Cryztallized (gc): fuid yang bercampur dengan
budaya
Fluid berperan pada saat adaptasi terhadap
tugas-tugas baru. Sifatnya mengalir dan tidak dipengaruhi pendidikan/latihan
DONALD OLDING HEBB : TEORI
A-B-C
DONALD OLDING HEBB : TEORI
A-B-C
Intelegensi A : human basic potentiality
Intelegensi B : kemampuan aktual tampak pada perilaku
Intelegensi C : ukuran terhadap intelegensi B
Intelegensi A : human basic potentiality
Intelegensi B : kemampuan aktual tampak pada perilaku
ROBERT J. STENBERG
ROBERT J. STENBERG
Information processing
Lebih menekankan pada proses dalam intelegensi, dikenal dengan Teori Intelegensi Thiarchic
Komponen intelegensi manusia:
1. Meta component proses kendali tingkat tinggi
(eksekutif)
2. Performance component strategi untuk melakukan
performance
3. Knowledge-acquisition component untuk
mempelajari informasi baru
Information processing
Lebih menekankan pada proses dalam intelegensi,
dikenal dengan Teori Intelegensi Thiarchic
Komponen intelegensi manusia:
1.Meta component proses kendali tingkat tinggi (eksekutif)
2.Performance component strategi untuk melakukan performance
Howard Gardner : Multiple
Intelligence
Howard Gardner : Multiple
Intelligence
Menganggap pandang sisi psikometri terlalu sempit untuk
menggambarkan intelegensi
Menyanggah intelegensi yang bersifat tunggal Ada 8 macam kriteria intelegensi
Menganggap pandang sisi psikometri terlalu sempit untuk
menggambarkan intelegensi
Menyanggah intelegensi yang bersifat tunggal
Tes Intelegensi...???
Tes Intelegensi...???
Mengukur kemampuan seseorang dalam bidang yang relatif
luas seperti pemahaman verbal, pengaturan persepsi, atau penalaran dan karenanya membantu menentukan potensi bagi kinerja akademik atau pekerjaan tertentu.
Mengukur kemampuan seseorang dalam bidang yang relatif
Jenis-jenis Tes
Jenis-jenis Tes
Mengetes
kelompok besar dalam waktu bersamaan.
Sebagian besar berupa
pengukuran tertulis (Paper & Pencil).
Mis. CFIT, RPM, dll.
Kelompok
Instrumen yg berdasarkan rancangan.
Tujuannya
harus dilakukan satu dg satu (one on one).
Mis. WISC, Binet, dll.
Intelligence Quotient (IQ)
Intelligence Quotient (IQ)
Usaha untuk menyatakan tinggi-rendahnya inteligensi.
Hasil pengetesan inteligensi yang dibuat dalam bentuk angka.
Diperkenalkan pertama kali oleh William Stern (Jerman, tahun 1912).
Secara resmi istilah IQ digunakan oleh Lewis Madison Terman yang menerbitkan revisi tes Binet tahun 1916 (Amerika Serikat).
Usaha untuk menyatakan tinggi-rendahnya
inteligensi.
Hasil pengetesan inteligensi yang dibuat dalam
bentuk angka.
Diperkenalkan pertama kali oleh William Stern
(Jerman, tahun 1912).
Secara resmi istilah IQ digunakan oleh Lewis Madison
Isu – Isu Intelegensi
Isu – Isu Intelegensi
Hereditas vs Lingkungan
Hereditas menetapkan batas perkembangan yang dapat dilakukan oleh lingkungan
Lingkungan dapat memodifkasi efek hereditas Hereditas menentukan apa yang dapat dilakukan
individu, lingkungan menentukan apa yang akan dilakukan individu (Komorita dalam Azwar, 2008).
Hereditas vs Lingkungan
Hereditas menetapkan batas perkembangan yang
dapat dilakukan oleh lingkungan
Lingkungan dapat memodifkasi efek hereditas Hereditas menentukan apa yang dapat dilakukan
Next...
Next...
Lingkungan
Kehamilan, prenatal, persalinan, neonatal;
Nutrisi : mempengaruhi susunan syaraf pusat, menghambat
aktualisasi potensi, proses belajar, motivasi, dan interaksi sosial (tidak terlalu besar);
Latar belakang keluarga : sosial ekonomi (pendidikan,
pekerjaan, penghasilan) Korelasi dengan IQ berkisar 0,22 – 0,31
Faktor lingkungan lain: perangsangan verbal, tekanan
berprestasi, keterlibatan orangtua, penggunaan hukuman, kepribadian orangtua, modelling, pola asuh, keharmonisan keluarga
Lingkungan
Kehamilan, prenatal, persalinan, neonatal;
Nutrisi : mempengaruhi susunan syaraf pusat, menghambat
aktualisasi potensi, proses belajar, motivasi, dan interaksi sosial (tidak terlalu besar);
Latar belakang keluarga : sosial ekonomi (pendidikan,
pekerjaan, penghasilan) Korelasi dengan IQ berkisar 0,22 – 0,31
Faktor lingkungan lain: perangsangan verbal, tekanan
Next...
Next...
Pengaruh Budaya
Panduan kemampuan untuk survival dalam budaya tertentu Bervariasi dalam dimensi waktu dan tempat
Perubahan komposisi kemampuan terjadi dalam rentang kehidupan (usia):
Sesuai budaya kemampuan
Tidak sesuai budaya kemampuan
Bawaan + lingkungan
Cultural handycap - terjadi pada orang2 yang pindah budaya Cultural deprivation - keadaan dimana modifkasi kognitif tidak
ada (kurang), anak tidak punya agen yang menstimulir
Pengaruh Budaya
Panduan kemampuan untuk survival dalam budaya tertentu Bervariasi dalam dimensi waktu dan tempat
Perubahan komposisi kemampuan terjadi dalam rentang kehidupan (usia):
Sesuai budaya kemampuan
Tidak sesuai budaya kemampuan Bawaan + lingkungan
Cultural handycap - terjadi pada orang2 yang pindah budaya
Cultural deprivation - keadaan dimana modifkasi kognitif tidak
Next...
Next...
Stabilitas Inteligensi
Perkembangan mental manusia berjalan optimal menjelang usia dua puluhan - berkembang lambat sampai mencapai puncaknya - kemudian berkurang pada masa lanjut usia.
Hal ini sesuai dengan teori mengenai fuid dan crystallized intelligence.
Perbedaan IQ pada saat tes di waktu berbeda belum tentu mengindikasikan perubahan IQ/kapasitas mental
Stabilitas Inteligensi
Perkembangan mental manusia berjalan optimal menjelang usia dua puluhan - berkembang lambat sampai mencapai puncaknya - kemudian berkurang pada masa lanjut usia.
Hal ini sesuai dengan teori mengenai fuid dan crystallized intelligence.
Next...
Next...
Eksepsionalitas Inteligensi
Normalitas inteligensi dapat ditinjau dari 2 aspek, yaitu Situasional vs Statistik.
Normalitas situasional, tergantung norma pada kelompok tertentu (budaya, bangsa, ras, dll).
Normalitas statistik, ditinjau dari sebaran skor di sekitar mean kelompok.
Kondisi eksepsional merupakan kategorisasi
kemampuan mental yang khusus, meliputi 2 bagian yaitu Mental Superior dan Kemampuan Subnormal.
Eksepsionalitas Inteligensi
Normalitas inteligensi dapat ditinjau dari 2 aspek,
yaitu Situasional vs Statistik.
Normalitas situasional, tergantung norma pada
kelompok tertentu (budaya, bangsa, ras, dll).
Normalitas statistik, ditinjau dari sebaran skor di
sekitar mean kelompok.
Kondisi eksepsional merupakan kategorisasi
Next...
Next...
M
e
n
ta
l
S
u
p
e
ri
o
r
Ahli punya pendapat bermacam-macam tentang penggolongan superior (> 125/ > 130/ >140)
Giftedness berbakat istimewa bukan hanya ditentukan oleh
inteligensi superior
S
u
b
n
o
rm
a
l
Borderline (68-83) Penyesuaian dan motorik masih cukup baik, biasanya kurang dalam proses belajar lisan.
Retardasi mental ringan/mild
(52-67) mampu didik – educable
Retardasi mental
sedang/moderate (36-51) mampu latih – trainable
Retardasi mental berat/severe
(20-35) bantu diri sangat terbatas, butuh pendampingan
Retardasi mental sangat
Pendapat Kurang Tepat
Mengenai Intelegensi
Pendapat Kurang Tepat
Mengenai Intelegensi
Mengukur faktor bawaan semata
Prediksi dari hasil tes inteligensi akurat Skor tes sangat reliable
Dapat mengungkap semua informasi tentang kompetensi
potensial dan aktual siswa dan kemampuannya sebagai manusia
Mengukur faktor bawaan semata
Prediksi dari hasil tes inteligensi akurat
Skor tes sangat reliable
Dapat mengungkap semua informasi tentang kompetensi