Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN
KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM BAHASA JERMAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Bahasa Jerman
Disusun oleh :
Fitri Apriani Susliawati
(0906844)
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN
KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM BAHASA JERMAN
Oleh
Fitri Apriani Susliawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Fitri Apriani Susliawati 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN
KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM BAHASA JERMAN
Disetujui dan Disahkan oleh :
Pembimbing I,
Pepen Permana, S.Pd, M.Pd NIP. 198002102005011002
Pembimbing II,
Drs. Amir, M.Pd
NIP. 196111101985031005
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS UPI
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAKT
DIE BEZIEHUNG ZWISCHEN DEM LOGISCHEN DENKVERMÖGEN
UND DEM HÖRVERSTEHEN IM DEUTSCHEN
Das logische Denkvermögen ist eine Denkaktivität, die auf dem Muster, dem Verlauf und der bestimmten Struktur (frame of logic) beruht. Das Hörverstehen ist ein Prozess der Sprachlauten, Identifizierung, Interpretierung, Bewerten und Reagierung auf einen Sinn. Beim Hörverstehen wird das logische Denkvermögen
erfordert, um das Konzept zu verstehen. Dies hat das Ziel, um die Entscheidung zu nehmen und auf die Mitteilung zu reagieren. Das Hörverstehen ist für die einige Studenten schwieriger als andere Sprachfertigkeiten. Einer der Faktoren, der
groβen Einfluss auf das Hörverstehen hat, ist das logische Denkvermögen. Deshalb wurde diese Untersuchung durchgeführt, um die Beziehung zwischen dem logischen Denkvermögen und dem Hörverstehen im Deutschen der Studenten im 5. Semester der Deutschabteilung zu überprüfen. Die Ziele dieser Untersuchung sind, folgendes herauszufinden: (1) das logische Denkvermögen der Studenten, (2) das Hörverstehen der Studenten, (3) Die Beziehung zwischen dem logischen Denkvermögen und dem Hörverstehen im Deutschen und (4) Den Beitrag dem logischen Denkvermögen zu dem Hörverstehen. Die Population dieser Untersuchung waren die Studenten im 5. Semester der Deutschabteilung vom Jahrgang 2013/2014 und als Stichprobe wurden 30 Studenten von Population ausgewählt. Die Instrumente, die in dieser Arbeit verwendet werden, sind die Teste, nämlich: (1) Test des logischen Denkvermögens, (2) Test des Hörverstehens. Die verwendete Methode in dieser Untersuchung ist die deskriptiv-analytische kuantitative Methode. Die Ergebnisse dieser Untersuchung sind wie folgendes: (1) mit dem Durchschnitt 54,07 gehört das logische Denkvermögen der Studenten zur Kategorie befriedigend, (2) mit dem Durchschnitt 71,99 ist das Hörverstehen der Studenten in der Kategorie ausreichend, (3) Die Beziehung zwischen dem logischen Denkvermögen und dem Hörverstehen hat eine niedrige Korrelation. Dies gehört die Beziehung zwischen dem logischen Denkvermögen und dem Hörverstehen der Studenten unsignifikant und (4) Mit dem Korrelationskoefizienten 0,25 zeigt die Beziehung zwischen dem logischen Denkvermögen und dem Hörverstehen zur Kategorie ausreichend. Dies wurde durch die Regressionsgleichung Ŷ = 47,41+0,45X gezeigt. Die Berechnung der Determinationskoefizienten (kd) ergab den Wert 6,25%. Nach den Untersuchungsergebniss ist folgendes vorzuschlagen, die Studenten sollten das Hörverstehen trainieren.Und Sie sollten sich oft mit anderen Studenten auf
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN
KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM BAHASA JERMAN
vii
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAKT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORETIS ... 8
viii
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Hakikat Berpikir ... 8
2. Hakikat Logika ... 13
3. Hakikat Berpikir Logis ... 17
B. Keterampilan Menyimak ... 20
1. Hakikat Menyimak ... 20
2. Tujuan Menyimak ... 21
3. Unsur-unsur Menyimak ... 22
4. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Menyimak ... 28
5. Jenis-jenis Menyimak ... 32
6. Jenis-jenis Tes Menyimak ... 34
C. Hakikat Kemampuan Berpikir Logis dalam Keterampilan Menyimak .. 37
D. Kerangka Berpikir ... 39
E. Hipotesis Penelitian ... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41
A. Metode Penelitian ... 41
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 41
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 42
D. Variabel dan Desain Penelitian ... 42
E. Instrumen Penelitian ... 43
F. Prosedur Penelitian ... 45
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 48
1. Data Kemampuan Berpikir Logis ... 48
2. Data Keterampilan Menyimak ... 49
B. Uji Persyaratan Analisis ... 49
1. Uji Homogenitas Variansi Variabel X dan Y ... 49
2. Uji Normalitas Variabel X dan Y ... 50
C. Analisis Data ... 50
1. Identifikasi Persamaan Regresi ... 50
2. Uji Linearitas Persamaan Regresi ... 51
3. Perhitungan Koefisien Korelasi ... 51
4. Perhitungan Koefisien Determinasi ... 52
D. Pengujian Hipotesis ... 52
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58
A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ...59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN...64
1
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi.
Dalam komunikasi antara satu individu dengan individu lainnya diperlukan
adanya bahasa, khususnya bahasa asing. Pembelajaran bahasa asing sangat
penting saat ini dalam pergaulan globalisasi, terutama bahasa Jerman. Bahasa
Jerman adalah bahasa yang penting dalam komunikasi internasional. Lebih dari
101 juta orang di dunia berbahasa Jerman, sekitar 20 juta orang di seluruh dunia
mempelajari bahasa Jerman. Bahasa Jerman juga menempati kedudukan kuat
dalam pengetahuan dan sastra. Jerman sebagai bahasa pengetahuan dan teknologi
memainkan peran penting dalam penelitian dan pendidikan bagi perguruan tinggi
yang telah kerjasama dengan Jerman.
Dalam mempelajari bahasa Jerman di perguruan tinggi mahasiswa harus
menguasai keempat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak (Hören), berbicara
(Sprechen), membaca (Lesen) dan menulis (Schreiben). Keempat keterampilan
tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan serta keterampilan berbahasa
yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berkomunikasi adalah
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterampilan menyimak bagi pembelajar bahasa asing adalah keterampilan
yang sangat penting, karena keterampilan ini diperlukan untuk menguasai materi
3
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
bahasa yang bersangkutan. Pembelajar bukan hanya dituntut untuk mengerti dan
memahami apa yang diucapkan, tetapi juga menyeleksi bagian informasi yang
penting dan relevan untuk disusun secara cepat dalam bentuk lisan maupun
tulisan. Keterampilan menyimak juga dapat membantu pembelajar berpartisispasi
secara baik dan aktif dalam komunikasi lisan, karena komunikasi tidak bisa
berhasil apabila pesan yang disampaikan tidak dapat dipahami.
Keterampilan menyimak diduga sebagai keterampilan yang lebih sulit bagi
beberapa mahasiswa dibandingkan dengan keterampilan-keterampilan berbahasa
lainnya, karena mahasiswa belum terbiasa dengan intonasi dan kecepatan penutur
asli, tidak adanya kesempatan mengulang tuturan, keterbatasan kosakata
pembelajar, kegagalan untuk mengenali tanda-tanda pembicara, dan kesulitan
menginterpretasikan wacana.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Destrisia (2010)
mengenai Hubungan antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Menyimak menyatakan
bahwa pencapaian hasil keterampilan menyimak yang diperoleh mahasiswa belum
mencapai optimal bila dibandingkan dengan hasil pada ketiga keterampilan
berbahasa lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa keterampilan menyimak dianggap
sebagai keterampilan yang paling susah di antara keterampilan-keterampilan
berbahasa lainnya.
Dari pengalaman penulis juga merasakan kesulitan pada mata kuliah Hören,
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menghayati pesan yang disampaikan dalam teks lisan. Penulis seringkali tidak
bisa memahami dan mengerti makna yang terkandung dari pesan tersebut. Hal ini
menjadi kendala bagi penulis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam keterampilan menyimak, yakni
faktor eksternal dan internal. Faktor luar diri pendengar (eksternal) yaitu, situasi
sekitar yang gaduh dan kondisi pembicara atau native speaker yang kurang
dimengerti pelafalannya serta media yang digunakan, seperti CD, Tape dan kaset
yang kurang optimal. Faktor dalam diri pendengar (internal) dapat mempengaruhi
keberhasilan menyimak, yaitu daya ingat, daya konsentrasi, inteligensi, minat,
motivasi dan berpikir logis.
Salah satu dari faktor dalam diri pendengar yang cukup berpengaruh dalam
keterampilan menyimak adalah berpikir logis, karena dalam kemampuan berpikir
logis, pendengar dituntut untuk memahami konsep yang menjadi pesan bermakna
untuk dipahami dan mengambil keputusan untuk menerima respon atau menolak
pesan yang diperoleh sampai munculnya respon. Terdapat empat tahapan dalam
proses menyimak, yaitu tahap hearing, understanding, evaluating, dan
responding.
Tahap hearing, telinga penyimak menerima bunyi ujar dari pembicara.
Tahap understanding, terjadi transformasi bunyi-bunyi ujaran ke dalam
syaraf-syaraf pendengaran, kemudian melalui proses persepsi bunyi-bunyi itu
5
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
atau memverifikasi pesan, penyimak dituntut untuk mampu secara intelektual
mempertimbangkan pesan yang diperolehnya berdasarkan pengetahuan dan
pengalamannya. Tahap responding, penyimak dituntut mampu memberi respon
yang benar-benar sesuai dengan keputusan hasil verifikasi pesan. Jika respon yang
diperlukan berupa verbal tentunya aktivitas mental (proses berpikir logis) sangat
dituntut pula. Dari uraian di atas jelas bahwa kemampuan berpikir logis sangat
diperlukan dalam proses menyimak.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian yang berjudul “Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis dan
Keterampilan Menyimak dalam Bahasa Jerman”.
B.Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keterampilan menyimak mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa
Jerman?
2. Bagaimana taraf berpikir logis mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman?
3. Apakah faktor internal dapat mempengaruhi keterampilan menyimak?
4. Apakah faktor eksternal dapat mempengaruhi keterampilan menyimak?
5. Apakah ada hubungan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
6. Seberapa besarkah kontribusi kemampuan berpikir logis terhadap keterampilan
menyimak?
C.Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus dan terarah maka penelitian ini dibatasi
pada permasalahan mengenai:
1. Berpikir logis
Berpikir logis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan berpikir
berjalan menurut pola, alur dan kerangka tertentu (frame of logic).
2. Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses
mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menafsirkan, menilai dan
mereaksi makna.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan di atas, maka penelitian ini dirumuskan masalah
sebagai berikut:
7
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana keterampilan menyimak mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa
Jerman?
3. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan
menyimak?
4. Seberapa besarkah kontribusi kemampuan berpikir logis terhadap keterampilan
menyimak?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penelitian ini
adalah untuk:
1. Mengetahui taraf berpikir logis mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman.
2. Mengetahui keterampilan menyimak mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa
Jerman.
3. Mengetahui hubungan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan
menyimak.
4. Mengetahui seberapa besar kontribusi kemampuan berpikir logis terhadap
keterampilan menyimak.
F. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi jawaban atas permasalahan
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pihak-pihak terkait. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi
perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, terutama mengenai keterkaitan
antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menyimak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti dapat memperdalam pengetahuan mengenai kemampuan
berpikir logis dan keterampilan menyimak.
b. Bagi pengajar penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan referensi
dalam meningkatkan keterampilan bahasa Jerman pembelajar dengan
mengaitkan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menyimak.
c. Bagi mahasiswa atau pembelajar bahasa Jerman penelitian ini dapat
memberikan informasi tentang latihan menyimak dengan menggunakan
kemampuan berpikir logis pembelajar dan diharapkan dapat mempermudah
pembelajar dalam belajar bahasa Jerman, khususnya dalam menyimak.
d. Bagi peneliti berikutnya yang sejenis, sebagai referensi dan landasan yang
berhubungan dengan aspek keterampilan dalam menyimak bahasa Jerman.
e. Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman hasil penelitian ini dapat
memberikan masukan, informasi dan gambaran tentang kemampuan
berpikir logis, terutama dalam meningkatkan keterampilan menyimak
9
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
41 Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif ini digunakan metode deskriptif analitik
sebagai penentu besarnya korelasi antara dua variabel, yaitu: variabel kemampuan
berpikir logis dan variabel keterampilan menyimak melalui teknik analisis
korelasi dan analisis regresi.
Teknik analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan
antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menyimak. Koefisien korelasi
digunakan untuk menentukan besar kecilnya hubungan tersebut, sedangkan teknik
analisis regresi digunakan untuk memprediksi hubungan antara kemampuan
berpikir logis dan keterampilan menyimak.
B.Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014
dan penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas
42
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
C.Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester V Jurusan
Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas
Pendidikan Indonesia
2. Sampel Penelitian
Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa semester V sebanyak 30 orang
tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas
Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia.
D.Variabel dan Desain Penelitian
Variabel X dan variabel Y merupakan dua variabel yang akan dikaji dalam
penelitian ini.
1. Variabel bebas (X), adalah kemampuan berpikir logis mahasiswa.
2. Variabel terikat (Y), adalah keterampilan menyimak dalam bahasa Jerman.
[image:19.595.113.512.226.633.2]Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
X r Y
Keterangan:
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
r: hubungan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menyimak dalam bahasa Jerman.
E.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah:
1. Tes kemampuan berpikir logis
Tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir logis pada
penelitian ini adalah tes baku yang berupa Intelligenz Structure Test (IST)
yang diselenggarakan oleh Layanan Bimbingan Konseling Universitas
Pendidikan Indonesia. Tes ini untuk mengukur kemampuan berpikir logis
berdasarkan kaidah logika yang meliputi berpikir logis analogis sistematis
secara verbal dan keruangan serta potensi menyatakan pandangan analitis dan
sintesis berdasarkan data tertentu. Intelligenz Structure Test merupakan
psikotes yang telah baku dan valid yang dimiliki pihak Layanan Bimbingan
dan Konseling. Jadi, penulis tidak menguji validitas dan reliabilitas dari tes
tersebut.
Bentuk tes ini terdiri atas empat bagian, yaitu Analogi verbal, Generalisasi,
Numerik, dan Analisis sintesis (non-verbal) dengan skor maksimal 100 serta
[image:20.595.119.514.227.607.2]beralokasi waktu 45 menit. Norma yang digunakan disusun sebagai berikut:
Tabel 3.1 Klasifikasi Interpretasi Nilai
44
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
>60
40-60
20-40
Tinggi
Sedang
Rendah
2. Tes kemampuan menyimak
Tes kemampuan menyimak berisi beberapa soal isian dalam bentuk pilihan
benar atau salah. Tes ini terdiri dari lima soal tentang menyimak global, 10
soal menyimak detail dan lima soal menyimak selektif. Tes kemampuan
menyimak ini diambil dari contoh ujian B1 Zertifikat Deutsch. Tes ini
diasumsikan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas, karena format
tes ini produk yang dikembangkan dari lembaga terpercaya, yaitu Goethe
Institut. Penilaian tes ini mengikuti acuan baku, yaitu 5 poin untuk setiap soal
menyimak global, 5 menyimak selektif dan 2,5 poin untuk setiap soal
menyimak detail, sehingga skor maksimal 75 dan skor mentah tersebut akan
dikonversikan menjadi nilai skala 100. Klasifikasi nilai tersebut dapat dilihat
[image:21.595.119.504.114.711.2]dari tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2 Klasifikasi Persentase Nilai
Interval Persentase
Tingkat Penguasaan Kualifikasi
85-100 Sangat baik
75-84 Baik
60-74 Cukup
40-59 Kurang baik
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Nurgiantoro, 2001: 399)
F. Prosedur Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dilakukan langkah-langkah
berikut ini:
1. Persiapan Pengumpulan Data
Sebelum mengumpulkan data, pertama-tama dipersiapkan terlebih dahulu
soal-soal tes berpikir logis yang telah direkomendasikan oleh pihak
UPT-LBK UPI bidang Bimbingan dan Konseling dan konfirmasi kepada dosen
bersangkutan yang mengajar mata kuliah Arbeit mit Hörtexten II.
2. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Setelah melakukan tes, data-data tersebut dikumpulkan untuk mendapatkan
skor mentah mengenai taraf berpikir logis dan keterampilan menyimak. Tes
tertulis ini diberikan kepada mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014
yang mengikuti mata kuliah Arbeit mit Hörtexten II.
3. Pengolahan Data
Setelah mendapat skor mentah dari variabel X dan variabel Y, maka
selanjutnya data penelitian yang akan dianalisis dengan langkah-langkah
46
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
a. Uji Prasyarat Analisis
1) Uji Homogenitas
Uji asumsi homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua kelompok,
yaitu dengan melihat perbedaan varians kelompoknya. Dengan demikian
pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap
variabel memiliki varians yang homogen.
2) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi
data hasil tes kemampuan berpikir logis dan keterampilan menyimak
dalam bahasa Jerman.
b. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi hubungan antara
kemampuan berpikir logis dan keterampilan menyimak dalam bahasa
Jerman.
c. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan
antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menyimak dalam
bahasa Jerman, terutama untuk menguji hipotesis digunakan teknik
korelasi Pearson Product Moment. Menurut Arikunto (2006:276)
[image:23.595.120.517.223.606.2]kategori-kategori koefisien korelasi, sebagai berikut:
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tinggi Cukup Agak rendah Rendah
Sangat Rendah (Tak Berkorelasi)
G.Hipotesis statistik
Hipotesis statistik dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
H0 : rxy ≤ 0
H1 : rxy ≥ 0
Hipotesis H0 dapat diterima apabila tidak terdapat hubungan yang positif
antara variabel X dan Variabel Y, sebaliknya hipotesis H0 ditolak apabila terdapat
hubungan yang positif antara variabel X dan variabel Y. Dengan demikian
hipotesis H1 atau hipotesis kerja diterima.
58
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir logis mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman
semester V tahun ajaran 2013/2014 termasuk dalam kategori sedang.
2. Keterampilan menyimak mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman
semester V tahun ajaran 2013/2014 dikategorikan cukup.
3. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa kemampuan
berpikir logis memiliki hubungan dengan keterampilan menyimak dalam
bahasa Jerman.
4. Hubungan tersebut memiliki tingkat koefisisensi sebesar 0,25 yang
termasuk kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara
kemampuan berpikir logis dan keterampilan menyimak pada mahasiswa
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
B.Saran
Untuk meningkatkan keberhasilan mahasiswa dalam keterampilan
menyimak dibutuhkan suatu usaha yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan keterampilan menyimak, para pengajar bahasa
khususnya bahasa Jerman disarankan mengunakan metode pembelajaran
keterampilan menyimak yang lebih variatif, yaitu mempergunakan lab
bahasa, mendatangkan penutur asli bahasa yang bersangkutan (native
speaker), dan mengadakan program wisata untuk menjadi pembimbing
perjalanan wisata atau tour guide bagi orang asing.
2. Mahasiswa harus sering membiasakan diri berlatih keterampilan
menyimak dengan cara sering bercakap-cakap dengan penutur asli,
mendengarkan lagu berbahasa Jerman, dan menonton film yang berbahasa
Jerman.
3. Dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kemampuan berpikir logis
bukan faktor dominan dari keberhasilan menyimak, maka penulis
menyarankan peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis dengan
variabel yang berbeda yang dapat mendukung keberhasilan pembelajaran
60
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Alqo. (2010). Pengertian logika. [Online]. Tersedia:
http://alqonews.wordpress.com/2010/08/20/pengertian-logika/ [20
Agustus 2010].
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendeketan Praktik.
Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Brata. (2010). Keterampilan Menyimak. [Online].
Tersedia:http://mbahbrata-edu.blogspot.com/2010/04/keterampilan-menyimak.html.
Benedikt et al. (2012). Die Fertigkeit Hören.[Online]. Tersedia:
http://www.englisch-lernen-online.de/fertigkeiten/hoeren--hoerverstehen-listening-comprehension/ [19 November 2012]
Bigot, L.T.C. et al. (1950). Leerboek der Psychologie. Groningen-Jakarta: J.B.
Walters.
Chaplin, James P. (2009). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Depdikbud. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Destrisia, R. (2010). Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Menyimak.
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Detel, Wolfgang. (2007). Grundkurs Philosophie Band 1 Logik. Stuttgart: Philipp
Reclam jun. GmbH & Co.
Dinsel, Sabine dan Monika Reimann. (2000). Fit fürs Zertifikat Deutsch: Tipps
und Übungen. Ismaning: Heuber.
Fajrina, Yerisa. (2010). Hubungan antara kemampuan Berpikir Logis dan
Keterampilan Menerjemahkan Teks Bahasa Jerman ke dalam Bahasa
Indonesia. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Hamzah, Imellisa Fawzia. (2010). Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis
dan Hasil Belajar Menerjemahkan Teks Bahasa Indonesia ke dalam
Bahasa Jerman. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak
diterbitkan.
Heryadi, Dedi. (2006). Penerapan Teori Berpikir Logis dalam Pengembangan
Model Pembelajaran Menyimak Bahasa Indonesia: Penelitian
Pembangunan Kepada Mahasiswa Semester Pertama Di Universitas
Siliwangi Tasikmalaya. Disertasi Doktor pada FPBS Universitas
Siliwangi Tasikmalaya: tidak diterbitkan.
Jansen, Irene et al. (2012). Belajar Bahasa Jerman. [Online]. Tersedia:
http://www.daadjkt.org/index.php?belajar-bahasa-jerman. [1
62
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Jena, Jeremias. (2010). Pengertian, Sejarah dan Macam-macam Logika. [Online].
Tersedia:
http://kuliahfilsafat.wordpress.com/2009/11/22/pengertian-sejarah-dan-macam-macam-logika/ [22 November 2009].
Molan, Benyamin. (2012). Logika: ilmu dan seni berpikir kritis. Jakarta: PT.
Indeks.
Muhidin, Sambas Ali. (2010). Statistika 1 Pengantar untuk Penelitian. Bandung:
Karya Adhika Utama.
Muhidin, Sambas Ali. (2010). Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung:
karya Adhika Utama.
Niessner. (2005). Denken. [Online]. Tersedia:
http://psychologie.stangl.eu/definition/Denken.shtml[05 November
2004].
Nold, G. dan Rossa, H. (2007). Hörverstehen. [Online]. Tersedia:
http://www.pedocs.de/volltexte/2010/3253/ [1 Oktober 2011].
Nurgiantoro, Burhan. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: PT. BPFE Yogyakarta.
Nurhidayati. (2003). Jenis dan sebab kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa
dalam menyimak teks bahasa Arab. Tesis pada FPBS Universiatas
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Serenade. (2011). Keterampilan Menyimak. [Online].
http://aristhaserenade.blogspot.com/p/keterampilan-menyimak.html)
[2010].
Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Suganda. (2008). Bentuk Dasar Komunikasi. [Online]. Tersedia:
http://kuliahkomunikasi.com/2008/11/bentuk-dasar-komunikasi/ [20
Desember 2010].
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Stangl. (1998). Denkenentwicklung. [Online]. Tersedia:
http://arbeitsblaetter.stangl-taller.at/DENKENTWICKLUNG/Logik.shtml [1 Januari 2005]
Tarigan, Hendry Guntur. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa. /
64
Fitri Apriani Susliawati, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis Dan Keterampilan Menyimak Dalam Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tresnadewi, S. (1994). Developing Listening Skill in The EFL Claassroom.