• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL II docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL II docx"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL II

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL DAN NERACA

PEMBAYARAN

Disusun oleh : NAMA KELOMPOK

1. NUR SHAMILA A1A015091

2. NINA MAULIDYA MANTIKA A1A015086

3. NI NYOMAN WIGAYANTI A1A015084

4. NOVRIAN TAYAMI A1A015094

5. FAHRURROZI A1A014034

6. LULU NIDA UMNIATI A1A015072

7. LALU MUCHAMAD REZA HIDAYAT A1A015064

IESP / B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN AJARAN 2017-2018

(2)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai “Nilai tukar dan pasar valuta asing”

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah “Nilai tukar dan pasar valuta asing”

Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi sempurnanya materi pembelajaran ini. Penulis juga berharap semoga materi pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Amiin.

(3)

DAFTAR ISI

COVER...1

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI...3

BAB I PENDAHULUAN...4

1.1 Latar Belakang...4

1.2 Rumusan Masalah...5

1.3 Tujuan...5

BAB II PEMBAHASAN...6

2.1 Definisi Pendapatan Nasional dan perhitungan...6

2.2 Contoh Perhitungan Pendapatan Nasional...7

2.3 Konsep Pendapatan Nasional...9

2.4 Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional...12

2.5 Perhitungan Pendapatan Nasional pada Perekonomian Terbuka...13

2.6 Neraca Pembayaran dan Pengelompokkan………. 20

2.7 Sistem Neraca Pembayaran ……… 21

2.8 Transaksi Neraca Pembayaran……… 22

2.9 Kegunaan Neraca Pembayaran……… 23

BAB III PENUTUP...24

3.1 Kesimpulan...24

3.2 Saran...24

DAFTAR PUSTAKA...25

BAB I

PENDAHULUAN

(4)

pendapatan nasional merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu Negara meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Pendapatan nasional adalah proses kenaikan kapasitas mendapatkan upah, laba atau gaji dari suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan Suatu Negara tersebut. Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut.Oleh karena itu mempelajari pendapatan nasional adalah hal yang sangat penting bagi kita semua, karena para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth).

Di era globalisasi saat ini, setiap negara pasti ingin menjadi suatu negara yang memiliki tingkat keuangan yang tinggi. Untuk memajukan tingkat keuangan suatu negara, pemerintahannya pasti membutuhkan informasi-informasi yang dapat menunjang hal itu. Informasi-informasi tersebut seperti tentang posisi keuangan Negara tersebut sampai kegiatan-kegiatan ekonomi yang menghubungkan antar Negara. Oleh karena itu sangat diperlukannya informasi-informasi tersebut, maka setiap pemerintahan di suatu Negara membuat suatu iktisar yang memuat banyak informasi keuangan yang disebut Neraca Pembayaran. Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.

B. Rumusan Masalah

(5)

3. Bagaimana perhitungan pendapatan nasional 4. Apa saja konsep pendapatan nasional

5. Bagaimana pendapatan nasional pada perekonomian terbuka 6. Apa manfaat perhitungan pendapatan nasional

7. Apa pengertian neraca pembayaran

8. Bagaimana pengelompokkan neraca pembayaran 9. Bagaimana sistem pencatatan neraca pembayaran 10. Apa kegunaan neraca pembayaran

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pendapatan nasional 2. Untuk mengetahui apa saja metode pendapatan nasional

3. Untuk mengetahun bagaimana proses perhitungan pendapatan nasional 4. Untuk mengetahui konsep-konsep pendapatan nasional

5. Untuk mengetahui proses perhitungan pendapatan nasional pada perekonomian terbuka 6. Untuk mengetahui manfaat dari perhitungan pendapatan nasional

7. Untuk mengetahui apa itu neraca pembayaran

8. Untuk mengetahui apa saja pengelompokka neraca pembayaran

9. Untuk mengetahui bagaimana proses dari pencatatan neraca pembayaran 10. Untuk mengetahui kegunaan dari neraca pembayaran

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perhitungan Pendapatan Nasional

A. Definisi Pendapatan Nasional

pendapatan nasional adalah keseluruhan pendapatan masyarakat yang diterima oleh perekonomian suatu negara dalam jangka waktu satu tahun. Istilah pendapatan nasional yang hingga sekarang dipakai adalah suatu istilah yang umum dan luas.

(6)

a. Nilai seluruh produk (barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.

b. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh faktor produksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.

c. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.

B. Perhitungan Pendapatan Nasional

 Pendapatan Nasional dapat di hitung melalui tiga metode,yaitu : 1) Metode Produksi

Pada metode ini pendapatan nasional dihitung dengan menunjukkan nilai produksi barang dan jasa akhir dalam jangka waktu satu tahun.Perhitungan nya dapat dirumuskan sebagai berikut.

PN = P1,Q1 + … +PnQn. Keterangan :

PN : Pendapatan Nasional

P : Harga

Q : Jumlah

CONTOH SOAL :

Sebuah pakaian terdiri dari beberapa proses pembuatan,yang dimulai dari kapas,kain lalu pakaian. Kita asumsikan harga kapas sebesar Rp.5.000,00, harga benang sebesar Rp.10.000,00 , harga kain sebesar Rp.20.000,00, dan harga pakaian sebesar Rp.50.000,00 .Dari soal tersebut kita dapat menghitung pendapatan nasional berdasarkan metode produksi.

Nama Barang Harga Nilai Tambah Perhitungan N.T

Kapas 5.000 5.000 5.000 – 0 = 5000

Benang 10.000 5.000 10.000 – 5.000 = 5.000

Kain 20.000 10.000 20.000 – 10.000 = 10.000

Pakaian 50.000 30.000 50.000 – 30.000 = 20.000

TOTAL 85.000 50.000

(7)

Pada metode ini pendapatan nacional dihitung dengan menunjukkan keseluruhan penerimaan dari faktor-faktor produksi dalam jangka waktu satu tahun.Perhitungannya dapat di rumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

PN : Pendapatan Nasional R : Sewa Tanah

W : Upah atau Gaji

P : Laba atau Keuntungan

CONTOH SOAL :

Suatu negara memiliki pemilik faktor produksi dengan mendapatkan balas jasa dari hasil faktor produksi yang mereka miliki,yaitu berupa hasil sewa sebesar Rp.150.000.000, Gaji karyawan sebesar Rp.100.000.000, hasil bungan pinjaman sebesar Rp.75.000.000, dan keuntungan bisnis sebesar Rp.200.000.000.Maka akan di peroleh pendapatan nasional sebagai berikut :

Y = r + w + i + p

Y = 150.000.000 + 100.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 Y = 525.000.000

3) Metode Pengeluaran

Pendapatan nasional di hitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran negara dalam jangka sau tahun.Perhitungannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

Diketahuai data suatu negara sebagai berikut :

(8)

Impor Rp.90.000.000

Dari data diatas dapat di peroleh perhitungan pendapatan nasional sebagai berikut : Y = C + I + G + (X-M)

Y = 243.000.000 + 110.000.000 + 130.000.000 + (84.000.000 – 90.000.000) Y = 243.000.000 + 110.000.000 + 130.000.000 – 6.000.000

Y = 477.000.000

4) Pendapatan Perkapita

Pendapatan Perkapita di peroleh dari pendapatan nacional pada tahun tertentu yang di bagi dengan jumlah penduduk negara yang bersangkutan pada tahun tersebut.Perhiungannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Pendapatan Perkapita :

Contoh Soal :

Suatu Negara Indonesia memiliki jumlah GNP sebesar Rp.250.480 juta dan jumlah penduduk sebesar Rp.220 juta jiwa.Dari data tersebut maka jumlah pendapatan pekapita suatu Negara sebagai berikut :

250.480 juta / 220 penduduk = 1.138,5

Maka besar nya pendapatan perkapita Negara Indonesia adalah = Rp.1.138,5 juta. C. Konsep Pendapatan Nasional

 Konsep-konsep pendapatan nasional terdiri dari : 1. Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

2. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara

(9)

yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

3. Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

NNP = GNP – Penyusutan

4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

NNI = NNP – Pajak tidak langsung

5. Pendapatan Perseorangan (PI)

(10)

dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

DI = PI – Pajak langsung

CONTOH SOAL :

PDB,PNB,Pendapatan Nasional,Pendapatan Personal dan Pendapatan personal disposable Indonesia

Produk Domestik Bruto 6.738,4

Ditambah Pendapatan factor produksi domestic yang ada di LN 167,1

Dikurang Pembayaran atas factor produksi LN (178,6)

= Produk Nasional Bruto (PNB)

6726,9

(11)

= Produk Nasional Netto (PNN) 6011,5

Dikurangi (Pajak langsung – subsidi ) (553,1)

= Pendapatan Nasional (PN) 5458

Dikurangi Laba Ditahan (384,4)

Dikurangi Pembayaran Asuransi Sosial (626,0)

Ditambah Pendapatan bunga personal dari pemerintah dan konsumen 254,3

Ditambah Penerimaan bukan balas jasa 963,4

= Pendapatan Personal

5701,7

Dikurangi Pajak pendapatan personal (742,1)

= Pendapatan Personal Disposible 4959,6

D. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional :

 Perhitungan pendapatan nacional bermanfaat untuk mengetahui tingkat kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat suatu negara.Manfaat lain yang di peroleh sebagai berikut :

1. Mengetahui dan menganalisis struktur perekonomian suatu negara. 2. Merumuskan kebijakan pemerintah.

3. Membandingkan tingkat kemajuan ekonomi dari waktu ke waktu. 4. Membandingkan perekonomian antar daerah dan antar negara. 5. Mengetahui persentase alokasi penggunaan pendapatan masyarakat. E. Perhitungan Pendapatan Nasional Pada Perekonomian Terbuka

Perekonomian terbuka (perekonomian empat sektor) merupakan suatu sistem perekonomian yang melibatkan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia.

(12)

yang terdiri atas sekumpulan individu yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri maupun keluarga. Dalam sektor rumah tangga memiliki faktor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi barang dan jasa. Faktor-faktor produksi tersebut adalah :

 Tenaga kerja atau sumber daya manusia. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang berupa kegiatan jasmani maupun rohani yang ikut berperan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang maupun jasa.

 Sumber daya fisik atau sumber daya alam. Faktor produksi yang langsung dari alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

 Modal. Modal disini tak hanya berupa modal uang tetapi juga berupa modal barang atau hasil dari produksi yang digunakan untuk diproduksi lebih lanjut.

 Kewirausahaan. Kewirausahaan juga merupakan salah satu faktor produksi karena kewirausahaan sendiri merupakan keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produk. Jadi tanpa ada kewirausahaan, faktor produksi tidak bisa berjalan.

b) Sektor Perusahaan (Firms Sector),

yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa. Kegiatan yang dilakukan adalah membeli faktor-faktor produksi, membayar pajak kepada pemerintah, dan menjual barang-barang yang telah dihasilkan.

c) Sektor Pemerintah (Government Sector),

yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan. Fungsi utamanya adalah menyediakan barang publik. Untuk menjalankan fungsinya tersebut pemerintah melakukan pengeluaran berupa pembelian barang dan jasa dari sektor perusahaan dan pengeluaran-pengeluaran dari sektor rumah tangga. Oleh karena itu, pemerintah harus menarik pajak dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.

d) Sektor Luar Negeri ( Foreign Sector),

(13)

1) Perusahaan

a) Hubungan dengan Rumah Tangga

Perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang dikonsumsi atau dibeli oleh masyarakat / rumah tangga. Lalu perusahaan mendapatkan penghasilan dari penjualan produknya.

b) Hubungan dengan Pemerintah

Dalam hubungan ini, perusahaan diwajibkan membayar pajak kepada pemerintah. Kemudian dihubungan ini pula, perusahaan menjual produk dan jasa kepada pemerintah. c) Hubungan dengan Luar Negeri

Perusahaan mengimpor produk barang maupun jasa dari luar negeri melalui pasar barang dan pasar luar negeri. Dari hasil penjulan tersebut luar negeri mendapatkan laba/devisa.

2) Rumah Tangga

a) Hubungan dengan Perusahaan

Faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga tersebut akan dijual dan dibeli (konsumsi) oleh sektor perusahaan. Kemudian dari penjualan tersebut, rumah tangga mendapatan penghasilan yang terdiri atas sewa, bunga, upah dan upah, dan keuntungan/laba yang berasal dari sektor perusahaan.Hasil dari penjualan tersebut juga dapat ditabung atau disimpan, untuk memperoleh bunga yang berasal dari lembaga keuangan yang sebelumnya meminjamkan untuk menanam modal di suatu perusahaan. b) Hubungan dengan Pemerintah

Rumah tangga menyetorkan pajak kepada pemerintah dan rumah tangga menerima gaji dan upah yang merupakan penghasilan non balas jasa dari pemerintah (berupa hasil dari pajak).

c) Hubungan dengan Luar Negeri

Pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk membangun Negara

Untuk pegawai-pegawai negeri maupun pemerintahan akan mendapat gaji atau upah yangberasal dari pemerintah.

(14)

Pemerintah mendapatkan pajak dari perusahaan.Pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang ada.

4) Luar Negeri

a) Hubungan dengan Rumah Tangga

Negara-negara lain menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga, dari pasar luar negeri masuk ke dalam pasar barang dalam negeri, sehingga dari transaksi jual beli tersebut negara mendapatkan laba/keuntungan/devisa.

b) Hubungan dengan Perusahaan

Dunia internasional (negara lain) mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan. Aliran barang dan jasanya juga melalui pasar negeri lalu masuk ke pasar barang. Dari proses tersebut juga dihasilkannya suatu laba/devisa yang berasal dari luar negeri.

B. Pengeluaran Agregat Atau Aggregat Expenditure (AE) Perekonomian Empat Sektor : 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (Cdn)

Pengeluaran rumah tangga yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga dalam perekonomian tergantung kepada pendapatan yang diterima mereka.

Keynes juga menjelaskan bahwa konsumsi saat ini (current consumption) sangat dipengaruhi oleh pendapatan diposabel saat ini (current diposable income). Jika pendapatan disposable meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar peningkatan pendapatan diposabel.

C = a + bYd Ket : C = konsumsi a = konsumsi otonomus

b = marginal propensity to consume (MPC) Yd = pendapatan diposable

0 < b < 1 Investasi perusahaan (I)

Kita juga dapat mengatakan setiap tambahan penghasilan disposabel akan dialokasikan untuk menambah konsumsi dan tabungan. Besarnya tambahan pendapatan disposabel yang menjadi tambahan tabungan disebut kecenderungan menabung marginal (Marginal Propensity to Save/MPS). Sedangkan rasio antara tingkat tabungan dengan pendapatan disposabel disebut kecenderungan menabung rata-rata (Avarage Propensity to Save/APS).

2. Pengeluaran Investasi (I)

(15)

penanam-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Fungsi investasi dapat ditulis sebagai berikut:

I = I0 (I0 > 0)

Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi (I0). Investasi otonom tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan dalam

pendapatan nasional maupun tingkat bunga. Jadi, tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak menentukan jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Investasi terpengaruh adalah investasi yang didorong oleh adanya perubahan pendapatan nasional. Jika pendapatan nasional naik investasi juga akan naik, jika pendapat nasional turun maka investasi juga menurun. Peningkatan pendapatan nasional diikuti kenaikan investasi karena kenaikan pendapatan nasional akan membawa serta kenaikan konsumsi, sehingga produksi dan investasi juga bertambah.

3. Pengeluaran Pemerintah (G)

Pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa (government purchases of goods and services) mencakup berbagai pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah tingkat I dan II.

Pengeluaran pemerintah (government expenditure, G) dianggap sebagai perubahan eksogen, yang berarti nilainya ditentukan oleh faktor di luar model, dan fungsi pengeluaran pemerintah dapat ditulis sebagai berikut :

G = G0

Hal ini berarti bahwa tingkat pengeluaran pemerintah konstan sampai ada tindakan dari pemerintah untuk mengubahnya. Dengan pengeluaran pemerintah pada sumbu vertikal dan pendapatan pada sumbu horisontal, maka fungsi pengeluaran pemerintah adalah sejajar dengan sumbu pendapatan pada tingkat pengeluaran pemerintah sebesar G0.

(16)

Apabila ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan meningkat pula, dan keadaan ini selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional. Dan begitu sebaliknya, jika ekspor menurun maka pengeluaran agregat juga akan menurun. Namun sebaliknya, pendapatan nasional (Y) tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya ekspor.

Apabila pendapatan nasional bertambah besar, ekspor belum tentu meningkat, atau besarnya ekspor dapat meningkat atau mengalami perubahan, meskipun pendapatan nasional tetap besarnya. Besarnya kecilnya ekspor tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional yang terjadi dalam perekonomian sehingga fungsi ekspor mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah.

5. Impor (M)

Dalam analisis makro ekonomi diasumsikan bahwa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pembelian barang dari luar negri (impor) suatu Negara adalah kemampuan membayar (daya beli) negara tersebut terhadap barang impor.

Makin tinggi kemampuan membayar (daya beli-nya) maka tinggi pula impor yang dapat dilakukannya. Karena tinggi rendahnya daya beli suatu Negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasionalnya. Maka tinggi rendahnya impor Negara tersebut, juga ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan nasionalnya. Makin tinggi pendapatan nasional, makin besar pula impor yang dapat dilakukan oleh Negara tersebut

C. Konsep Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor

Syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka adalah : Y = C + I + G + (X – M) dan I + G + X = S + T + M

Ket

Y = Tingkat Pendapatan S = Tabungan C = Konsumsi T = Pajak

I = Investasi G = Peng Pemerintah X = Expor M = Impor

Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana: a. Penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat

Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa yang diperjualbelikan di dalam negeri terdiri dari dua golongan barang :

(17)

Neraca Pembayaran

A. Pengertian Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu Negara.

B. Pengelompokkan Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran mencatat semua transaksi ekonomi antar penduduk suatu negara dengan negara lain selama periode tertentu.Neraca pembayaran selama setahun di kelompokkan sebaga berikut :

1) Neraca Pembayaran Defisit

Neraca Pembayaran Defisit terjadi jika penerimaan luar negeri (Transaksi Kredit) lebih kecil daripada pembayaran luar negeri (Transaksi Debit). Defisit neraca pembayaran di atasi dengan cara mencari sumber pembiayaan,misalnya menggunakan pinjaman bank atau cadangan devisa.Jika nerac pembayaran terus menerus mengalami defisit,makan pemerintah dapat melakukan indakan anatra lain menetapkan kebijakan devaluasi mata uang,membatasi impor,dan meningkatkan ekspor.

2) Neraca Pembayaran Surplus.

(18)

3) Neraca Pembayaran Seimbang.

Neraca Pembayaran dalam posisi seimbang terjadi,jika transaksi pembayaran kepada luar negeri (Transaksi debit) samdengan penerimaan dari luar negeri (Transaksi kredit).Apabila suatunegara menambah nilai ekspor dan/ atau menurunkan impor,negara tersebut akan mengalami surplus neraca pembayaran.

C. Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi, yaitu : 1) Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari

dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.

2) Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

D. Sistem Pencatatan Neraca Pembayaran

Neraca pembayarana dapat di catat pada posisi sistem pencatatan debet atau kredit.

a) Transaksi Debet.

Adalah suatu transaksi yang menyebabkan pembayaran atau arus uang keluar kepada pihak luar negeri.Yang termasuk transaksi debet yaitu :

 impor barang dari negara lain, pembayaran jasa transfortasi, jasa asuransi, dan ongkos makelar kepada penduduk negara lain.

 pembayaran bunga dan deviden kepada penduduk negara lain.  pemberian hadiah dan pengiriman uang kepada penduduk negara lain  investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain  investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain  penduduk yang melakukan pembelian emas dari negara lain.

 Penduduk yang menabungkan uangnya di bank luar negeri.

b) Transaksi Kredit

Adalah transaksi yang menyebabkan terjadinya penerimaan dari penduduk negara lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang masuk yang terjadi antarnegara.Yang termasuk transaksi kredit yaitu :

 Ekspor barang ke negara lain.

(19)

 Penerimaan hadiah dan kiriman uang dari penduduk negara lain.

 Investasi jangka panjang yang di tanamkan penduduk negara lain dalam negeri.  Investasi jangka pendek yang di tanamkan penduduk negara lain di dalam negeri.  Penjualan emas kepada penduduk dari negara lain.

 Penduduk negara lain yang menabungkan uangnya di bank dalam negeri. E. Transaksi Neraca Pembayaran

Didalam transaksi neraca pembayaran terdapat beberapa transaksi seperti berikut : 1. Transaksi Barang.

Transaksi barang adalah semua transaksi yang menyangkut ekspor dan impor barang yang terjadi diantara dua negara atau lebih.

2. Transaksi Jasa

Transaksi jasa adalah transaksi pemerintah ataupun pembayaran pembayaran jasa yang terjadi diantara dua negara atau lebih.

3. Transaksi Modal

Transaksi modal adalah transaksi penerimaan atau pembayaran sehubungan dengan peminjaman dan penanaman modal yang terjadi diantara dua negara atau lebih. 4. Transaksi Unilateral/hadiah

Transaksi Unilateral adalah transaksi pemindahan hak antara penduduk satu dengan negara lain yang tidak menimbulkan kewajiban,misalnya hadiah.

5. Investasi jangka pendek

Investasi jangka pendek adlaah transaksi yang dilakukan oleh penduduk suatu negara di luar negeri lain (luar negeri), misalnya membeli obligasi dengan tujuan memperoleh keuntungan.

6. Investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang adalah transaksi yang dilakukan oleh penduduk suatu negara di negara lain (luar negeri), misalnya membeli saham untuk tujuan investasi jangka panjang.

7. Transaksi pengangkutan mata uang

Transaksi pengangkutan mata uang adalah transaksi dimana seorang penduduk menabungkan uangnya di bank luar negeri.

8. Transaksi pemindahan emas

Transaksi pemindahan emas adalah transaksi pemindahan hak kepemilikan emas yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain.

F. Kegunaan Neraca Pembayaran

(20)

 Untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internacional suatu negara  Untuk mencatat seluruh transaksi internacional yang terjadi antara penduduk dalam

negeri dan penduduk luar negeri

 Mmebantu pemerintah dalam mengambil keputusan di bidang fiscal,moneter dan politik  Sebagai vahan pertimbangan dan indikator bagi negar luar negeri untuk memberikan

bantuan keuangan

 Merupakan salah satu indikator ekonomi yang fundamental bagi suatu negara.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Pendapatan nacional merupakan seluruh pendapatan yang di terima oleh seluruh anggota masyarakat atau seluruh rumah tangga (RTK) dalam suatu negara dalam kurun waktu tertentu,biasanya dalam jangka waktu satu tahun.Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan menggunakan tiga metode yaitu : metode produksi (nilai tambah), metode pendapatan dan metode pengeluaran. Sedangkan perekonomian terbuka merupakan suatu sistem perekonomian yang melibatkan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia.Dalam perekonomian terbuka, memiliki empat sektor yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah dan sektor luar negeri. Sedangkan pengeluaran agregat atau Aggregat Expenditur (AE) perekonomian empat sektor terdiri dari pengeluaran rumah tangga, pengeluaran investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor bersih, dan impor .

(21)

posisi keuangan internacional suatu negara, dan dijadikan sebagai pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan dibidang fiscal, moneter dan politik.

B. Saran

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini memiliki banyak kekurangan apabila terdapat suatu kesalahan ataupun kekurangan kami mohon kritik dan sarannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Feryanto,Agung.Ekonomi.Jakarta:Intan Pariwara

2. http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa4210/espa4210a/pengertian%20dasar %20investasi.htm

3. http://ferryfebub.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/Bagian-V-Teori-Pengeluaran-Pemerintah.pdf

4. Sadik, Jakfar.Pengantar Teori Ekonomi Makro

5. Putong, Iskandar.Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro.Jakarta:Ghalia Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

[r]

BPSK harus dari unsur pemerintah, walaupun tidak berpendidikan hukum. Untuk menangani sengketa konsumen dengan cara konsiliasi atau. mediasi, maka yang berwewenang unruk

Dan plot ketiga menyatakan hubungan dengan sikap pada ekowisata yaitu iklan Central ( Means 4,75),dan variable dependent x3,angka signifikansi di bawah 0,05

[r]

Hidup adalah cinta, maka nikmatilah (Bhagawan Sri Sthya Sai Baba). [ RUMUS CEPAT

secondary persona , where the character is not a member of the primary stakeholder group and is not the main target of the design, but their needs should be met and problems solved

Slaipsl dengan judul &#34;Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berbenuk Soat Cerita Berdasarkan Model Polya Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) pada

Dari bagan tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga faktor dalam pengambilan kebijakan Luar Negeri TL untuk bergabung dengan ASEAN, yakni pertama