• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Ilmu ekonomi terhadap Ilmu sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kajian Ilmu ekonomi terhadap Ilmu sosial"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengingat konsep Ilmu Ekonomi sebagai tolak ukur kajian pertumbuhan ekonomi yang sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan konsep-konsep Ilmu Ekonomi tersebut. Kajian-kajian Ilmu Ekonomi semakin gencar didedikasikan untuk pengetahuan bagi masyarakat umum dengan tujuan masyarakat mengetahui tujuan ekonomi itu sendiri. Dengan demikian makin tingginya pengetahuan masyarakat tentang tujuan ekonomi diharapkan juga dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Dalam kajiannya Ilmu ekonomi memiliki metode-metode yang digunakan dalam mengatasi permasalahan yang timbul dalam masyarakat sehingga akan didapatkan manfaat dan kaidah ekonomi dalam masyarakat. Dari Ilmu Ekonomi diharapkan dapat mempertinggi efisiensi faktor-faktor produksi dalam masyarakat serta menentukan sebab dan cara mengatasi masalah dalam ekonomi sebagi salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan.

Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti : tingkat pengangguran tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up. Dimanakah peran Ilmu Ekonomi dalam mengkaji permasalahan yang ada agar tidak menjadi sebuah ketimpangan sosial.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan metode-metode Ilmu Ekonomi ?

2. Apa permasalahan yang timbul dari kajian Ilmu ekonomi?

(2)

4. Bagaimana solusi yang digunakan dalam penyelesaian masalah ekonomi?

C. Tujuan Pembuatan Makalah

a) Mengetahui apa pengertian dan metode-metode dari Ilmu Ekonomi

b) Mengetahui permasalahan yang timbul dari kajian Ilmu ekonomi

c) Mengetahui peran Ilmu Ekonomi dalam masyarakat dan manfaatnya

(3)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Ilmu Ekonomi

Kata "ekonomi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan nomos yang berarti "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Berikut ini adalah beberapa definisi dari ilmu ekonomi yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain :

1. Adam Smith

Ilmu ekonomi secara sistemtis mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu.

2. M.Manulang

Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa).

Jadi, pada intinya ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari orang dan masyarakat dalam memilih cara pemanfaatkan sumber daya yang terbatas (langka) dan memiliki beberapa alternatif cara penggunaan, untuk memproduksi berbagai komoditi dan kemudian menyalurkannya berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.

B. Metode Ilmu Ekonomi

Menurut Chaurmain dan Prihatin (1994:14-16) yang dikutip oleh Dadang Supardan, ada beberapa metode yang digunakan dalam ilmu ekonomi, yaitu:

1. Metode Induktif

(4)

2. Metode Deduktif

Bila menggunakan metode ini, maka diperlukan hukum, ketentuan, atau prinsip umum yang sudah diuji kebenarannya. Dengan metode ini, ilmu ekonomi menetapkan cara pemecahan masalah sesuai dengan acuan, prinsip, hukum, dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi.

3. Metode Matematika

Metode ini digunakan untuk memecahkan masalah ekonomi dengan cara pemecahan soal--soal secara matematis. Dengan pembahasan dalil-dalil matematika dapat dipastikan bahwa kajiannya dapat diterima secara umum.

4. Metode Statistika

Cara pemecahan masalah ekonomi dengan metode ini yaitu dengan cara pengumpulan data pengolahan, analisis, penafsiran, dan penyajian data dalam bentuk angka-angka secara statistik. Melalui data tersebut, maka akan diketahui permasalahannya lalu dicari cara pemecahannya yang tepat.

C. Sejarah Ilmu Ekonomi

Kapan sesungguhnya ilmu ekonomi dipelajari sebagai salah satu disipilin ilmu sosial? Para ahli berpendapat bahwa ilmu ekonomi secara akademik sudah mulai dikaji terutama pada abad XVII. Cara –cara baru dalam menghasilkan serta mendistribusikan barang-barang dalam suatu sistem perekonomian pasar yang bersifat bebas telah mneciptakan bentuk-bentuk hubungan yang baru pula antara manusia dengan masyarakat dan antara manusia dengan manusia.

Muncul pemikir-pemikir ekonomi, yang memusatkan kegiatan berpikir serta mnecari jawab atas pertanyaan mengatasi masalah-masalah kejayaan negara dari sudut pandang ekonomi. Pemusatan perhatian para ahli ekonomi saat itu diletakkan pada perekonomian negera, yakni perekonomian untuk kesejahteraan negara. Kaum merkantilis merupakan pelopor pembuka pintu zaman itu. Sesuai dengan namanya, maka paham atau mahzab itu disebut sebagai paham atau mahzab merkantilisme.

(5)

Tokoh lain yang sangat berperan dalam perkembangan ilmu ekonomi adalah Adam Smith. Bukunya The Wealth of Nations yang merupakan karya terkenalmemuat ide pokok mahzab liberal. Mahzab ini menentan segala bentuk campur tangan pemerintah di lapangan ekonomi. Salah satu teori Smith yang terkenal dlam hal ini adalah Teori Tangan Gaib (The Theory of Invisible Hand). Ekonomi sebagai ilmu dinyatakan lahir bersamaan dengan saat terbitnya buku Smith itu, dan oleh karenanya Smith dinyatakan oleh orang sekarang sebagai

Founder of Modern Economics. Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangankan ilmu ekonomi pada abad XVIII sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai ekonom, Smith tidak melupakan akar morallitasnya terutama yang tertuang dalam

The Theory of Moral Sentiments.

Setelah abad XVIII banyak ekonom yang sepaham dengannya meneruskan buah pikirannya itu. Yang terpenting di antaranya adalah Thomas Robert Malthus dan David Ricardo, kedua–duanya berasal dari Inggris. Mereka berdua tetap bepegang kepada asumsi-asumsi dan tujuan yang telah dibangun oleh Adam Smith, tetapi hanya cara memandangnya yang berbeda.

Perjalanan ilmu ekonomi tidak berhenti dengan revolusi Adam Smith, pemikirannya disusul oleh mereka yang melihat kelemahan teorinya. Para ahli ekonomi Jerman, digerakkan oleh Marx, merasa amat kecewa dengan kinerja liberalisme yang meletakkan rakyat kebanyakan sebagai perahan para kapitalis. Merekapun lalu memunculkan aliran ekonomi baru yang disebut Komunisme atau lebih sering disebut Paham Neo Klasik.

D. Mahzab Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi mengenal berbagai mazhab, menurut Sastradipoera (2001:12-82) terdapat lebih kurang sembilan mazhab ilmu ekonomi, yaitu mazhab merkantilis, fisiokrat, klasik, sosialis, marginalis, institusionalis, neoklasik, keynessian, dan Chicago.

1. Mazhab Merkantilisme

(6)

perdagangan antarnegara. Akibatnya, mereka melakukan perdagangan dengan berbagai Negara hasil temuan mereka waktu itu.

2. Mazhab Fisiokrat

Istilah fisiokrat berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata physia berarti alam, dan kratos berarti kekuasaan. Tokohnya adalah Francois Quesnay (1654-1774). Quesnay mengecam kebijaksanaan ekonomi Colbert. Inti ajaran fisiokrat berlandaskan hokum alam. Sebagaimana Isaac Newton (1643-1727) yang telah menemukan hokum dunia fisik maka Quesnay percaya bahwa seluruh kegiatan manusia harus dibawa ke dalam harmoni dengan hukum alam.

3. Mazhab Klasik

Mazhab ini secara umum mengacu kepada sekumpulan gagasan ekonomi yang bersumber dari formulasi David Hume. Inti mazhab klasik ini terletak pada gagasan bahwa pertumbuhan ekonomi berlangsung melalui interaksi antara akumulasi modal dan pembagian kerja. Ilmu ekonomi klasik merupakan prestasi intelektual yang mengesankan. Landasan teoritis yang dikembangkannya menjadi pijakan bagi teori perdagangan dan moneter sampai sekarang.

4. Mazhab Sosialisme umumnya tidak berpihak kepada pembelaan kebebasan individu yang luas.

5. Mazhab Historis

Mazhab ini lahir di Jerman melalui karya ilmiah yang ditulis oleh Friederich List dan Wilhelm Roscher. Mereka beranggapan bahwa konsep-konsep ekonomi sesungguhnya merupakan produk perkembangan menurut sejarah kehidupan ekonomi yang khusus tumbuh di suatu negara.

6. Mazhab Marginalis

(7)

7. Mazhab Institusionalis

Mazhab ini dating dari Amerika Serikat tahun 1900-an yang pengaruhnya masih kuat sampai sekarang ini, contohnya undang-undang anti-trust yang masih dipertahankan. Tokohnya adalah Thorstein Veblen dalam karyanya The Theory of the Leisure Class pada tahun 1899.

8. Mazhab Neo-Klasik

Mazhab ini merujuk pada versi terbaru dari ekonomi klasik, perbedaan ekonomi neoklasik dan klasik hanya terletak pada penekanan dan pusat perhatiannya. Jika ekonomi klasik menjelaskan segala kondisi ekonomi dalam kerangka kekuatan misterius invisible hand (tangan-tangan tak terlihat) maka dalam mazhab ekonomi neoklasik mencoba member penjelasan lengkap dengan memfokuskan pada mekanisme actual yang menyebabkan terjadinya kondisi ekonomi tersebut. (Boland, 2000:700)

9. Mazhab Keynessian

Mazhab ini sesuai dengan pemimpinnya, yaitu John Maynard Keynes yang merupakan ekonomi agregat (makro) yang dituangkan dalam bukunya, dan dari karya-karya pengikutnya yang meluaskan analisis Keynes terhadap pertumbuhan ekonomi dan pertanyaan mengenai distribusi fungsional pendapatan anatara upah dan laba yang oleh Keynes sendiri diabaikan.

10. Mazhab Chicago

Meupakan aliran kontrarevolusi neoklasik yang menentang institusionalisme dalam metodologi ilmu ekonomi, baik terhadap makroekonomi ala Keynes maupun terhadap liberalisme abad ke 20 yang menonjolkan intervensionisme dan penonjolan kebijakan ekonomi oleh pemerintah. Jika dilihat dari sudut sejarahnya, pemikiran ekonomi mazhab Chicago ini sebenarnya adalah suatu varian Neoklasisme dan mengacu kepada Klasisme Baru.

E. Konsep Ilmu Ekonomi 1. Skarsitas

(8)

jumlah penduduk. Teori kelangkaan menanamkan kebiasaan persaingan ataupun konflik materialistic.

2. Produksi

Produksi merupakan suatu kegiatan untuk menambah atau mempertinggi kegunaan suatu barang. Produksi bertujuan untuk konsumsi. Aktivitas produksi dapat terjadi melalui suatu proses produksi. Proses produksi merupakan kegiatan untuk memperoleh alat pemuas kebutuhan, baik langsung atau tidak langsung. Untuk menyampaikan hasil produksi kepada konsumen melalui proses distribusi. Factor produksi terbagi menjadi empat macam, yakni alam, tenaga kerja,modal, dan skill.

3. Konsumsi

Konsumsi merupakan kegiatan manusia yang menimbulkan hilangnya nilai guna suatu barang. Tujuan dari konsumsi yakni mencapai kepuasan dan kegunaan setinggi-tingginya melalui pemikiran rasional. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya manusia menggunakan prinsip ekonomi untuk mencapai tingkat konsumsi yang paling menguntungkan dirinya. Beberapa factor yang memepengaruhi konsumsi, yakni jumlah pendapatan, jenis barang, harga persatuan , dan jumlah barang.

4. Investasi

Investasi dapat diartikan sebagai perubahan stok modal dalam kurun waktu tertentu,biasanya satu tahun (Mullineux, 2000: 522). Investasi menurut lembaganya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu investasi yang dilakukan pemerintah dan investasi yang dilakukan oleh badan-badan swasta. Berdasarkan tempatnya , yaitu investasi domestic dan investasi asing. Sedangkan menurut jenis barangnya, yaitu investasi langsung dan investasi keuangan.

5. Pasar

Pasar merupakan kegiatan dimana terdapat penjual dan pembeli yang saling berinteraksi untuk menentukan harga dan melakukan pertukaran barang dan jasa. Macam-macam pasar dapat dilihat berdasarkan waktu terjadinya, yakni pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, maupun pasar tahunan. Berdasarkan lingkup aktivitasnya, yakni pasar loal, nasional, dan internasional. Berdasarkan barang yang diperjualbelikan, yakni pasar barang konsumsi dan pasar factor produksi.

(9)

Uang adalah alat penyelesaian kontraktual dan sebuah store of value. Fungsi uang adalah sebagai alat tukar, sebagai satuan ukuran, maupun sebagai alat pemuas kebutuhan dalam menjalankan kekuasaan ekonomi. Uang memberikan hak kekuasaan abstrak atas barang dan jasa. Uang juga telah berperan dalam lalu lintas pertukaran, perdagangan, dan perindustrian.

7. Letter Of Credit

Letter of credit merupakan suatu instrument yang ditawarkan bank devisa untuk memudahkan lalu lintas pembiayaan dalam transaksi perdagangan internasional (Amir, 1996: 2). Peranan L/C dalam perdagangan internasional, yaitu memudahkan pelunasan pembayaran ekspor, mengamankan dana yang disediakan importer untuk membayar barang impor, dan menjamin kelengkapan dokumen pengapalan.

8. Bank

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dan dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk-bentuk lainnya guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. 9. Inflasi

Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh beberapa factor, antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar, serta ketidak lancaran distribusi barang.

10. Deflasi

Deflasi merupakan suatu periode dimana harga barang-barang atau jasa secara umum jatuh dan nilai uang bertambah.

11. Koperasi

(10)

masyarakat dan berbeda dengan badan usaha lain yang berorientasi pada pencarian keuntungan.

12. Kewirausahaan

Konsep kewirausahaan merupakan sifat keberanian dan keutamaan mengambil resiko dalam kegiatan inovasi (Samuelson dan Nordhaus, 1990: 518; Casson, 2000: 297; Abdullah, 1992: 128).

13. Perpajakan

Perpajakan mengacu pada suatu pembayaran yang dilakukan kepada pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran untuk kepentingan umum, sekaligus sebagai sumber pendapatan negara. Pemungutan pajak bersifat wajib. Peranan pajak dalam masyarakat, yakni efek alokatif yang berarti pajak mempengaruhi perilaku warga, efek distribusional yang berarti pajak memiliki pengaruh pada distribusi pendapatan, dan efek administrative yang berarti memungut pajak mengakibatkan munculnya biaya-biaya.

14. Periklanan

Periklanan dilihat sebagai suatu lokomotif utama dalam penciptaan kebutuhan semu. Periklanan berfungsi menciptakan permintaan untuk menampung kapasitas barang-barang industry, mengalihkan perhatian konflik kelas di tempat kerja dengan identitas menurut konsumsi bukan produksi.

15. Harta/Aktiva

Aktiva merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan yang diharapkan dapat eberikan keuntungan di masa depan alam bentuk aliran kas atau setara dengan kas kepada perusahaan. Aktiva terdiri atas aktiva lancer, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud dan investasi jangka pangjang.

16. Hutang

Hutang atau kewajiban merupakan sejumlah kewajiban yang harus dibayar perusahaan kepada pihak lain, dikarenakan perusahaan telah memakai atau menikmati jasa atau barang dari pihak tersebut. Menurut jangka waktu pelunasannya hutang dibagi menjadi dua, yaitu hutang jangkapendek dan hutang jangka panjang.

(11)

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikan yang telah lama dibahas oleh ahli-ahli ekonomi. Berikut ini diuraikan teori-teori pertumbuhan ekonomi dari berbagai aliran.

1. Aliran Merkantilisme

Pertumbuhan ekonomi atau perkembangan ekonomi suatu negara menurut kaum Merkantilis ditentukan oleh peningkatan perdagangan internasional dan penambahan pemasaran hasil industri serta surplus neraca perdagangan.

2. Aliran Klasik

Tokoh-tokoh aliran Klasik antara lain Adam Smith dan David Ricardo. a. Adam Smith

Adam Smith mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations tahun 1776. Menurut Adam Smith, ada empat faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:

1) Jumlah penduduk,

2) Jumlah stok barang-barang modal, 3) Luas tanah dan kekayaan alam, dan 4) Tingkat teknologi yang digunakan. b. David Ricardo

David Ricardo mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul The Principles of Political Economy and Taxation. Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi suatu Negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, di mana bertambahnya penduduk akan menambah tenaga kerja dan membutuhkan tanah atau alam.

3. Aliran Neo Klasik

Tokoh-tokoh aliran Neo Klasik di antaranya Schumpeter, Harrod – Domar, dan Sollow – Swan.

a. Schumpeter

(12)

pengadakan kombinasi baru atas investasinya atau proses produksinya. Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya dalam hal berikut.

1) Penggunaan teknik produksi. 2) Penemuan bahan dasar.

3) Pembukaan daerah pemasaran. 4) Penggunaan manajemen. 5) Penggunaan teknik pemasaran.

b. Harrod – Domar

Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut Teori Harrod – Domar, menjelaskan tentang syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth) dalam jangka panjang. Asumsi yang digunakan oleh Harrod–Domar dalam teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh beberapa hal-hal berikut.

1) Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment.

2) Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor perusahaan (produsen).

3) Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan proporsional dengan pendapatan.

4) Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save) besarnya tetap. Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang teguh akan mencapai kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka panjang.

c. Sollow–Swan

Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam menjelaskan pertumbuhan ekonomi.

1) Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu.

2) Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi setiap periode (K : Kapital, L : Labour).

3) Adanya kecenderungan menabung dari masyarakat. 4) Semua tabungan masyarakat diinvestasikan.

4. Aliran Historis

Tokoh-tokoh yang menganut aliran historis antara lain Friederich List, Bruno Hildebrand, Karl Bucher, Werner Sombart, dan Walt Whitman Rostow.

(13)

Menurut Friederich List, perkembangan ekonomi ditinjau dari teknik berproduksi sebagai sumber penghidupan.Tahapan pertumbuhan ekonominya antara lain: masa berburu atau mengembara, masa beternak atau bertani, masa bertani dan kerajinan, masa kerajinan industri dan perdagangan. Buku hasil karyanya berjudul Das Nationale Sistem der Politischen Oekonomie (1840). b. Bruno Hildebrand (1812–1878)

Menurut Bruno Hildebrand, perkembangan ekonomi ditinjau dari cara pertukaran (tukar-menukar) yang digunakan dalam masyarakat. Tahap pertumbuhan ekonominya: masa pertukaran dengan natura (barter), masa pertukaran dengan uang, dan masa pertukaran dengan kredit/giral. Pendapatnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Die National Ekonomie der gegenwart und Zukunfit (1848).

c. Karl Bucher (1847–1930)

Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi ditinjau dari jarak antara produsen dengan konsumen. Tahap pertumbuhan ekonominya antara lain: rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga dunia.

d. Werner Sombart (1863–1941)

Menurut Werner Sombart, perkembangan ekonomi ditinjau dari susunan organisasi dan idiologi masyarakat. Tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart adalah Zaman perekonomian tertutup, Zaman perekonomian kerajinan dan pertukangan, Zaman perekonomian kapitalis (Kapitalis Purba, Madya, Raya, dan Akhir). Karyanya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Der Moderne Kapitalismus (1927).

e. Walt Whitman Rostow

Dalam bukunya yang berjudul The Stage of Economic Growth, W.W. Rostow membagi pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap atas dasar kemajuan tingkat teknologi. Kelima tahap itu adalah masyarakat tradisional, prasyarat lepas landas, lepas landas, gerakan ke arah kedewasaan, dan tahap konsumsi tinggi.

G. Prinsip Ilmu Ekonomi

(14)

1. Masyarakat berhadapan dengan trade off (pertukaran)

Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang selalu menghadapi suatu pertukaran. Untuk memperoleh sesuatu seseorang harus memberikan sesuatu sebagai suatu pertukaaran.

2. Cost adalah sesuatu yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu

Dalam mengambil keputusan untuk melakukan pertukaran seseorang perlu membandingkan biaya dan keuntungan dari suatu pertukaran. Untuk mendapatkan keuntungan dari sesuatu, orang tersebut harus mengeluarkan biaya. Biaya di sini tidak hanya diartikan sebagai uang, namun juga waktu, tenaga, dll.

3. Masyarakat yang rasional berpikir atas dasar margin

Perubahan Marginal adalah penyesuaian dalam bentuk peningkatan kecil dalam sebuah tindakan. Masyarakat membuat keputusan berdasarkan perbandingan marginal biaya dan keuntungan. Masyarakat yang rasional hanya akan bertindak apabila keuntungan yang diperoleh melebihi biaya yang dikeluarkan.

4. Masyarakat merespons insentif

Insentif meruapakan sesuatu yang memicu seseorang untuk melakukan sesuatu. Insentif sangat penting dalam analisis pasar. Kenaikan harga suatu produk bisa menyebabkan penurunan tingkat konsumsi dari masyarakat. Namun kenaikan harga juga bisa menyebabkan produsen untuk meningkatkan produksi.

5. Perdagangan menguntungkan semua orang

Pasar adalah salah satu cara yang tepat dalam mengelola kegiatan ekonomi 6. Pemerintah Dapat Memicu Peningkatan Kegiatan Pasar

Kegagalan pasar terjadi jika pasar gagal mengalokasikan sumberdaya secara efisien. Ketika pasar gagal, pemerintah dapat melakukan intervensi untuk memicu efisiensi dan ekuitas.

7. Standar hidup suatu negara dipengaruhi oleh tingkat produksi negara tersebut Pertumbuhan tingkat produksi suatu negara mencerminkan pertumbuhan pendapatan rata-rata negara tersebut.

8. Harga meningkat jika pemerintah mencetak uang terlalu banyak.

(15)

Masyarakat menghadapi tradeoff jangka pendek di antara inflasi dan pengangguran

H. Cabang Ilmu Ekonomi

Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro (Mikroekonomi) dan ilmu ekonomi makro (Makroekonomi). Pengertian dan perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro terletak pada ruang lingkup kajian ekonomi. Berikut adalah pengertian dan perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro:

1. Ekonomi Makro

Ekonomi Makro mengkaji mempelajari variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel yang juga berdampak atas beragam tindakan pemerintah antara lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.

Ruang lingkup kajian ekonomi makro adalah usaha masyarakat dan pemerintah dalam mengelola faktor produksi secara efisien. Landasan kajian ekonomi makro adalah teori Keynes Ekonomi makro memusatkan perhatian pada usaha masyarakat sebagai satu kesatuan untuk melakukan efisiensi dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.

2. Ekonomi Mikro

Ekonomi Mikro, mempelajari variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.

(16)

BAB III PEMBAHASAN

A. Masalah Pokok Ekonomi

Masalah pokok ekonomi, terdiri dari pilihan-pilihan yang berhubungan dengan konsumsi, produksi, distribusi, dan pertumbuhan ekonomi. Masalah ekonomi ada dua lingkup, yaitu: masalah ekonomi lokal dan masalah ekonomi global.

Masalah ekonomi lokal dikelompokkan menjadi: (a) masalah jangka pendek (masalah stabilisasi), dan (b) masalah jangka panjang (masalah pertumbuhan ekonomi). Cara mengatasi masalah tersebut menurut pandangan teori adalah dengan menentukan kebijaksanaan. Misalnya untuk mengatasi masalah inflasi, harus ditentukan kebijaksanaan uang ketat (tight money policy), kebijaksanaan fiskal, kebijaksanaan bidang produksi, kebijaksanaan perdagangan internasional, dan kebijaksanaan bidang harga.

Sedangkanmasalah ekonomi global muncul akibat dari globalisasi ekonomi, di mana semakin menyatunya kegiatan ekonomi antar negara di dunia. Masalah ekonomi bisa berakibat buruk bagi ekonomi nasional apabila perekonomian nasional kalah dalam persaingan. Untuk itu, diperlukan berbagai cara untuk memenangkan persaingan, misalnya dengan meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan mengadakan program penelitian dan pengembangan (research and development).

Masalah pokok perekonomian adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak terbatas sehingga menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Dan pada akhirnya menyebabkan masalah kelangkaan atau kekurangan. Sehingga dua masalah pokok yang harus dipecahkan yaitu:

(17)

Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi.

Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimportdari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk yaitu keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.atau yang dinamakan permintaan efektif dan keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.

2. Masalah kelangkaan

Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dengan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat. Faktor – faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barangyang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan.

Sumber daya alam dan jumlahnya sangat terbatas. SDA tersebut berangsur-angsur berkurang, bahkan akan habis dalam memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, mengakibatkan kelangkaan. Jadi, kelangkaan adalah terbatasnya macam dan SDA yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kelangkaan SDA tersebut disebabkan hal-hal sebagai berikut: a. Keterbatasan SDA

Alam merupakan pemberian Tuhan Yang Maha Esa, tidak semua pemberian alam dapat berlangsung dikonsumsi maupun direproduksi. Oleh karena itu, manusia dituntut dapat memanfaatkan SDA sebaik-baiknya.

b. Bencana alam

(18)

c. Pertumbuhan penduduk

Penduduk bertambah menurut deret ukur, sedangkan perekonomian bertambah menurut deret hitung. Artinya, apabila penduduk dibiarkan secara alami, niscayaakan terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan SDA yang ada.

d. Perlambatan penerimaan teknologi

Penemuan teknologi dapat menghambat penggunaan sumber daya. Semakin lambat ditemukan teknologi berarti semakin besar kemungkinan terjadi pemborosan penggunaan SDA

e. Ketidaksabaran manusia

Banyak kegiatan yang dilakukan manusia karena ketidaksabarannya dapat berakibat berkurangnya SDA

f. Terbatasnya kemampuan produsen

Tidak semua keinginan konsumen terpenuhi oleh produsen, hal ini disebabkan oleh terbatasnya faktor-faktor produksi yang ada.

B. Masalah Pokok Perekonomian Secara Global

Menurut Samuelson (2003) Setiap masyarakat manusia, entah negara industri maju, perekonomian dengan perencanaan terpusat, atau suku bangsa terasing, harus memecahkan tiga masalah ekonomi yang mendasar, yaitu:

1. Menentukan komoditi apa yang akan dibuat

Komoditi apa yang diproduksi dan berapa jumlahnya? Masyarakat harus menentukan berapa banyak masing-masing barang dan jasa akan diproduksi dan kapan diproduksinya. Apakah kita akan membuat pizza atau kemeja bermutu tinggi atau kemeja murah dalam jumlah yang banyak?. Apakah kita akan menggunakan sember daya yang terbatas untuk membuat banyak barang konsumsi (pizza)?. Atau apakah kita akan membuat lebih sedikit barang konsumsi dan lebih banyak barang investasi (misalnya mesin pembuat pizza)?, yang akan menaikkan produksi dan konsumsi di kemudian hari.

2. Bagaimana komoditi itu dibuat

(19)

bertani? Apakah listrik dihasilkan dari minyak, batu bara, atau matahari? Apakah pabrik akan dijalankan oleh manusia atau robot?

3. Untuk siapa komoditi itu dibuat

Selanjutnya adalah siapa konsumen dari barang yang sudah diproduksi tersebut? Apakah barang/ jasa tersebut benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Harus diketaui pula, siapa yang akan menikmati hasil dari aktivitas ekonomi? Apakah distribusi pendapatan dan kesejahteraan sudah cukup adil dan layak? Bagaimana produksi nasional dibagi diantara berbagai rumah tangga? Benarkah terdapat banyak orang miskin dan sedikit orang kaya?.dan masih banyak lagi.

Sedangkan menurut Adam Smith, menurut ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada 3 permasalahan penting yaitu:

1. Masalah produksi

Untuk mencapai kemakmuran, baranng-barang kebutuhan harus tersedia ditengah masyarakat, karna masyarakat sangat hitrogen, maka barang-barang yang tersediapun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus diproduksi

2. Masalah distribusi

Agar barang atau jasa yang di hasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan prsarana distribusi yang baik

3. Dan masalah konsumsi.

Barang hasil produksi yang telah didistribusikan kpd masyarakat idialnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula.

C. Cara Mengatasi Masalah Ekonomi

1. Menentukan jenis barang dan jasa yang diproduksikan

Banyaknya kebutuhan manusia yang tidak sejalan dengan jumlah barang dan jasa yang dapat dihasilkan karena keterbatasan faktor produksi, sehingga masyarakat harus menentukan jenis barang dan jasa yang akan mereka hasilkan. Untuk mengatasi masalah tersebut, produsen harus mempertimbangkan dua hal: a. Menentukan jenis barang dan jasa yang harus dihasilkan.

(20)

Untuk menghasilkan suatu barang dan jasa harus digunakan cara yang paling efektif dan efisien, tergantung pada keadaan masyarakat tersebut. Di lain hal, keberadaan teknologi dapat meningkatkan prodiuktivitas apabila digunakan dengan baik. Namun, penggunaan teknologi tinggi bukan merupakan cara yang paling efisien dalam usaha memproduksikan suatu barang dan jasa. Terlebih jika permintaan di masyarakat jauh lebih kecil dari kemampuan minimal dari teknologi tersebut, yang akan menyebabkan suatu pemborosan dan ongkos yang tinggi dalam suatu produksi barang dan jasa. Sehingga, penggunaan teknologi ini harus disesuaikan. Tingkat teknologi di dalam suatu negara tergantung pada: a. Tingkat kecanggihan alat-alat modal yang digunakan.

b. Tingkat efesiensi tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat. 3. Menentukan bentuk distribusi pendapatan

Proses produksi menciptakan pendapatan bagi seluruh faktor produksi yang terlibat. Distribusi pendapatan yang tercipta ini merata dan sesuai dengan corak distribusi pendapatan yang ideal. Sehingga, dalam suatu analisa ekonomi, di perekonomian tidaks elalu digunakan secara efisien. Hal ini menyebabkan jumlah produk yang dihasilkan jauh lebih sedikit dari apabila seluruh faktor produksi dimanfaatkan secara maksimal. Sehingga, masalah ketidakefisienan dalam faktor produksi ini perlu diatasi, agar kesejahteraan masyarakat akan meningkat, karena lebih banyak pendapatan dan kesempatan kerja yang dapat diciptakan.

5. Menetukan sebab dan cara mengatasi masalah kenaikan harga

Ketidakefisienan faktor produksi dapat berakibat pada kenaikan harga atau inflasi. Masalah inflasi ini berakibat tidak menguntungkan bagi masyarakat para penerima pendapatan tetap mengalami penyusutan dalam nilai ril pendapatannya dan penabung mengalami penyusutan dalam nilai tabungan mereka. Sehingga, masalah kenaikan harga ini harus diperhatikan.

6. Mempertinggi efisiensi penggunaan tambahan faktor produksi

(21)

tahun. Sehingga, setiap perekonomian harus memikirkan cara-cara menyediakan tambahan pekerjaan dan menggunakan sebaik-baiknya tenaga kerja.

Salah satu jenis faktor produksi lain yang selalu bertambah dari masa ke masa adalah alat modal. Alat modal ini harus digunakan seefisien mungkin untuk meningkatkan tingkat produksi.

D. Tujuan Ilmu Ekonomi 1. Kesempatan kerja

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memperluas kesempatan kerja yaitu: meningkatkan investasi, pemerintah melakukan anggaran defisit, memberikan fasilitas kepada investor agar dapat menarik investor, mengadakan kerja sama dengan negara lain, meningkatkan dan menambah jenis ekspor barang, dan pemerintah melakukan kebijaksanaan yang menciptakan iklim ekonomi yang kondusif bagi penanaman modal dan perkembangan dunia usaha.

2. Stabilitas harga

Stabilitas harga adalah suatu tindakan menjaga dan memelihara tingkat harga umum supaya tidak terjadi gejolak dari waktu ke waktu dalam suatu perekonomian. Tujuannya utamanya adalah untuk menghindari dan mengatasi inflasi. Inflasi dapat menimbulkan dampak buruk terhadap (a)perekonomian (mendorong investasi yang spekulatif, ketidakpastian perekonomian pada masa depan, mengakibatkan defisit neraca pembayaran, dan mendorong menurunnya investasi), dan (b)individu dan masyarakat (menurunnya pendapatan riil, kesenjangan distribusi pendapatan, dan menurunnya nilai tabungan riil).

3. Efisiensi

Efisiensi mengandung pengertian pemanfaatan sumber daya ekonomi dengan cara yang paling efektif atau menggunakan sumber daya yang optimal. Konsep efisiensi dapat dijelaskan berdasarkan tiga pendekatan, yaitu (a)efisiensi teknik/efisiensi fisik, (b)efisiensi harga, dan (c)efisiensi ekonomis. Secara ekonomis, jika efisiensi telah dicapai maka laba maksimal dapat tercapai.

4. Distribusi pendapatan

(22)

produksi, dapat digunakan teori kekuasaan, teori produktivitas batas, dan teori perbandingan.

5. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan out put (produksi per kapita) dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi diukur dengan peningkatan Produksi Nasional Bruto (GNP) riil, Produk Domestik Bruto (GDP), dan peningkatan pendapatan per kapita sepanjang waktu. Pertumbuhan ekonomi sangat penting karena distribusinya terhadap kemakmuran masyarakat secara umum yang memungkinkan masyarakat mengkonsumsi barang dan jasa lebih banyak dan sumbangannya pada penyediaan barang dan jasa-jasa sosial yang lebih besar, yang kemudian akan mendorong meningkatnya standar hidup. Namun, pertumbuhan ekonomi yang cepat dapat mengakibatkan habisnya sumber daya alam dan masalah lingkunan hidup.

E. Manfaat Ilmu Ekonomi bagi Masyarakat

Seperti kita ketahui Ilmu ekonomi mempelajari daya upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan. Pada hakekatnya yang dipelajari oleh Ilmu Ekonomi terbatas pada kesejahteraan materiil, yaitu yang berhubungan dengan benda dan jasa.

Di dalam kehidupan di masyarakat ada bagian dari kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan benda dan jasa, misalnya : kebutuhan untuk hidup aman dan tentram, kebutuhan cinta kasih, kebutuhan berinteraksi dll. Kebutuhan tersebut sangat berhubungan dengan kejiwaan yang tidak selalu dapat dipenuhi dengan barang dan jasa. Untuk selanjutnya, kesejahteraan materiil yang berhubungan dengan barang dan jasa akan disebut kemakmuran.

Ilmu ekonomi mempelajari bagaimana mengalokasikan segala sesuatu yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Manfaat untuk individu, kita dapat mengatur kehidupan pribadi kita seperti mengalokasikan uang yang terbatas, waktu yang terbatas, tempat yang terbatas, dsb, sehingga kita dapat mencapai apa yang diinginkan. Manfaat lebih luas, dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi dimasyarakat, negara maupun dunia internasional

Selain itu, beberapa manfaat dari ilmu ekonomi secara umum adalah:

(23)

2. Dengan mempelajari ilmu ekonomi akan membuat yang mempelajarinya lebih mahir atau lihai dalam perekonomian.

3. Dengan menguasai ilmu ekonomi akan memberikan pemahaman atas potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi.

4. Dengan mempelajari ilmu ekonomi, membuat manusia lebih mahir dan menguasai cara memanfaatkan ekonomi yang baik dan benar sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

5. Bisa mengetahui wujud perilaku ekonomi dalam kehidupan nyata

6. Timbul pemahaman dan kesadaran akan keterbatasan potensi yang dimiliki oleh manusia dan lingkungan.

7. Membantu berbagai permasalahan yang terjadi dengan menguraikan, menggambarkan, dan meramalkan perilaku ekonomi dari kehidupan sehari-hari. 8. Ilmu ekonomi juga membantu pemerintah untuk dapat merumuskan berbagai

kebijakan agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

(24)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Masyarakat sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan - kebutuhan dalam menjalani kehidupan sekaligus sebagai pelaku dalam ekonomi atau dalam pelaksanaan manajemen rumah tangga guna mencapai tujuan tersebut. Dalam pelaksanaannya masyarakat membutuhkan ilmu dalam mengkaji menggunakan metode-metode yang telah di pelajari oleh ahli di bidang ekonomi guna memecahkan permasalahan yang timbul, semisalmetodededuktif, bila menggunakan metode ini, maka diperlukan hukum, ketentuan, atau prinsip umum yang sudah diuji kebenarannya.

Dengan metode ini, ilmu ekonomi menetapkan cara pemecahan masalah sesuai dengan acuan, prinsip, hukum, dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. Disinilah peranan masyarakat, bagaimana masyarakat dapat bertahan terhadap bangsa lain, menjalin kerjasama dalam pemenuhan kebutuhan sabagai actor utama dalam kegiatan ekonomi untuk keberlangsungan hidup dalam era yang modern dan membutuhkan perhatian khusus oleh masyarakat untuk masyarakat itu sendiri, denga nmenggunakan solusi yang disediakan oleh Ilmu Ekonomi sperti dalam kajiannya.

(25)

sumber daya yang langka menjadi alat pemuas kebutuhan yang memeberikan kepuasan maksimum. Ilmu ekonomi membantu kita untuk memilih dan menetapkan urutan kebutuhan dari yang paling penting (prioritas) sampai yang kurang penting.

DAFTAR PUSTAKA

Supardan,Dadang. 2011. PengantarIlmuSosial. Jakarta: BumiAksara.

Sastradipoera, Komaruddin. 2001. Sejarah Pemikiran Ekonomi: Suatu Pengantar Teori Dan Kebijakan Ekonomi. Bandung: Kappa-Sigma.

Choumain, Imam dan Prihatin. 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi, Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jakarta: Depdikbud.

Eatwell, John , et.al. 1987. The Palgrave: A Dictionary of Economics. London: McMillan Press Limited.

Boland, Lawrence, A. 2000. “Ekonomi Neo-Klasik” dalam Kuper, Adam & Kuper, Jesica, (ed) (2000) Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial. Diterjemahkan oleh Haris Munandar dkk, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hlmn.700-701.

Amir, M.S. 1996. Letter of Credit Dalam Bisnis Ekspor Impor. Jakarta: Lembaga Manajemen PPM dan Penerbit PPM.

Mullineux, Andy. 2000. “Investasi” dalam Kuper, Adam & Kuper, Jesica, (ed) (2000) Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial. Diterjemahkan oleh Haris Munandar dkk, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hlm. 522-524

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Globalisasi adalah fenomena ekonomi, politik, budaya, yang bukan hanya menjadikan bentuk bisnis yang baru, tetapi juga menyusun tatanan hidup yang baru bagi manusia,

Dalam arti luas adalah tidak tersendat-sendat, kelancaran terjadi ketika seseorang atau kelompok akan mencapai tujuan. Kelancaran ini bersifat positif, karena

69 Gambar 4.14 Water contact angle yang terbentuk pada membran dengan variasi.. media gelatin

Melalui penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa indikasi-indikasi rendahnya kualitas pelayanan izin mendirikan bangunan (IMB) tersebut adalah sebagai

Rangkaian Filter Band-pass Butterworth Orde 2 ditunjukkan dalam Gambar 3.7, yang terdiri dari satu penguat operasional dengan beberapa komponen resistor,

Hasil pikiran  dan   keringat rakjat sedjak  tahun  1945  jang berupa   hasil  materiil,  tenaga  baru  dan   kader  baru  dalam

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

anda sendiri selaku fans Pak Gatot, seharusnya juga ikut berbahagia atas pilihannya memilih pak Tengku Erry...bukan seperti yang anda katakan, seakan- akan anda tidak suka,