• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur sosial Budaya dan struktur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Struktur sosial Budaya dan struktur "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR SOSIAL, PRANATA SOSIAL,

DAN PROSES SOSIAL

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen

Drs. Suhardi Marli, M.Pd

Oleh :

Bagus Cahyanto () Klara Santi (F1081141053) Mega Pratiwi (F1081141034)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

(2)

STRUKTUR SOSIAL, PRANATA SOSIAL,

DAN PROSES SOSIAL

1. Struktur Sosial

A. Pengertian Struktur Sosial

Struktur sosial berasal dari kata structum yang berarti menyusun, membangun untuk sebuah gedung dan lebih umum dipakai istilah konstruksi yang berari kerangka. Kata konstruksi memang tidak lazim untuk bangunan masyarakat, sebagai istilah ilmiah dipakai kata struktur sosial. Menurut pendapat Soerjono Soekanto struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial. Sedangkan menurut Raymond Flirth struktur sosial adalah pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga di mana orang banyak tersebut ambil bagian. Dari definisi tersebut diatas disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku di dalam masyarakat.

B. Ciri-ciri Struktur Sosial

a. Bersifat abstrak

b. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal

c. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat

d. Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat

e. Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah

C. Tiga Bentuk Masyarakat Berdasarkan Ciri-ciri Struktur Sosial

Berikut ini adalah tiga bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur sosial dan budayanya seperti yang dikemukukan oleh Selo Soermardjan

(3)

ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat sederhana adalah sebagai berikut:

Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat.

2) Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun. 3) Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan gaib.

4) Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan. 5) Hukum yang berlaku tidak tertulis.

6) Sebagain besar produksi hanya untuk keperluan keluarga sendiri atau untuk pasaran dalam skala kecil.

7) Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan secara gotong royong.

2. Masyarakat madya

ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat madya adalah sebagai berikut:

1) Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat sudah mengendor.

2) Adat istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh luar. 3) Timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir sehingga

kepercayaan-kepercayaan pada kekuasaan kekuatan gaib baru timbul apabila orang mulai kehabisan akal untuk menanggulangi suatu masalah.

4) Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutan. 5) Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis.

6) Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensiasi dalam struktur masyarakat.

7) Gotong royong hanya untuk keperluan di kalangan tetangga dan kerabat, sedangkan kegiatam ekonomi dilakukan atas dasar uang.

3. Masyarakat modern

ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat modern adalah sbegaia berikut ini:

1) Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.

2) Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi.

3) Kepercayaan terhadap ilmu kengatahuan dan teknologi sangat kuat. 4) Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.

5) Tingkat pendidikan formal tinggi.

(4)

7) Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat pembayaran lain.

2. Pranata Sosial

A. Pengertian Pranata Sosial

Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan. Menurut Horton dan Hunt (1987), yang dimaksud dengan pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dianggap penting. Dengan kata lain, pranata sosial adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir yang yang

Pranata sosial adalah sesuatu yang bersifat konsepsional,artinya bahwa eksistensinya hanya dapat ditangkap dan dipahami melalui sarana pikir, dan hanya dapat dibayangkan dalam imajinasi sebagai suatu konsep atau konstruksi pikir.

Pranata sosial terdapat dalam setiap masyarakat, baik masyarakat sederhana maupun masyarakat kompleks atau masyarakat modern, karena pranata sosial merupakan tuntutan mutlak adanya suatu masyarakat atau komunitas. Sebuah komunitas dimana manusia tinggal bersama membutuhkan pranata demi tujuan keteraturan. Semakin kompleks kehidupan masyarakat semakin kompleks pula pranata yang dibutuhkan atau yang dihasilkan guna pemenuhan kebutuhan pokoknya dalam kehidu[an bersama. Pranataberjalan seiring dengan semakin majunya masyarakat.

B. Tujuan dan Fungsi Pranata Sosial

(5)

Untuk mewujudkan tujuannya, menurut Soerjono Soekanto (1970), pranata

2. Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan atau disintegrasi masyarakat.

3. Berfungsi untuk memberikan pegangan dalam mengadakan sistem pengendalian sosial (sosial control).

Selain fungsi umum tersebut, pranata sosial memiliki dua fungsi besar yaitu fungsi manifes (nyata) dan fungsi laten (terselubung).

a. Fungsi manifes adalah fungsi pranata sosial yang nyata, tampak, disadari dan menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi reproduksi yaitu mengatur hubungan seksual untuk dapat melahirkan keturunan.

b.Fungsi laten adalah fungsi pranata sosial yang tidak tampak, tidak disadari dan tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi laten dalam pewarisan gelar atau sebagai pengendali sosial dari perilaku menyimpang.

C. Karakteristik Pranata Sosial

Karakteristik umum dari Pranata Sosial yang dikemukakan oleh Gillin and Gillin, sebagai berikut; (Soemardjan dan Soemardi, 1964:67-70)

1. Pranata Sosial terdiri dari seperangkat organisasi daripada pemikiran-pemikiran dan pola-pola perikelakuan yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan.

2. Pranata sosial itu relative mempunyai tingkat kekebalan tertentu.

3. Pranata sosial itu mempunyai tujuan yang ingin dicapai dan diwujudkan. Di dalam pranata sosial, yang dimaksud dengan tujuan adalah sesuatu yang harus dicapai oleh golongan masyarakat tertentu dan golongan masyarakat yang bersangkutan akan berpegang teguh padanya. Sebaliknya, yang dimaksud dengan fungsi pranata sosial adalah merupakan peranan pranata dalam sistem sosial dan kebudayaan masyarakat. Adakalanya fungsi pranata sosial itu tidak diketahui ataupun tidak disadari oleh sekelompok masyarakat yang menjadi anggotanya, dan sering kali terjadi fungsi itu baru disadari setelah diwujudkan dan ternyata berbeda dengan tujuannya.

(6)

pranata yang bersangkutan dapat melaksanakan fungsinya guna mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Pranata sosial pada umumnya dilakukan dalam bentuk lambang-lambang. Lambang disamping merupakan spesifikasi dari suatu pranata sosial, juga tidak jarang dimaksudkan untuk pencerminan secara simbolis yang menggambarkan tujuan dan fungsi pranata sosial yang bersangkutan. Lambang dari suatu pranata sosial dapat berupa gambar sesuatu, tulisan maupun slogan-slogan.

6.Pranata sosial mempunyai dokumen baik yang tertulis maupun tidak. Dokumen ini dimaksudkan menjadi suatu landasan atau pangkal tolak untuk mencapai tujuan serta melaksanakan fungsinya.

3. Proses Sosial

A. Pengertian Proses Sosial

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.

B. Penyebab Terjadinya Proses Sosial

(7)

hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan-hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.

Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem interaksinya. Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor :

a. Imitasi : Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong

seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku

b. Sugesti : Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.

c. Identifikasi: Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau

keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.

d. Proses simpati: Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang

merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

C. Syarat Terjadinya Inteaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok. Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :

 Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok,

antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.

(8)

D. Macam-macam Proses Sosial

Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial :

1. Proses-proses yang Asosiatif a. Kerja Sama (Cooperation)

Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (in-group-nya) dan kelompok lainya ( out-group-(in-group-nya). Kerja sama akan bertambah kuat apabila ada hal-hal yang menyinggung anggota perorangan lainnya.

b. Akomodasi (Accomodation)

Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang di-gunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa meng-hancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

c. Asimilasi (Assimilation)

Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

d. Amalgamasi

Merupakan peleburan dua kelompok budaya yang kemudian melahirkan budaya baru. Biasanya dapat terjadi dengan sukarela maupun dengan pemaksaan

(9)

Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang persis halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan.

a. Persaingan (Competition)

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.

b. Kontraversi (Contravetion)

Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.

c. Pertentangan (Pertikaian atau conflict)

Referensi

Dokumen terkait

Data penelitian ini adalah struktur yang membangun novel Tasbih Cinta di Langit Moskow ,wacana yang menunjukkan masalah sosial dalam novel Tasbih Cinta di Langit Moskow,

Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisah dari yang lain

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama”, communico, communicatio yang berarti “membuat sama” Kata “sama” tersebut dimaksudkan

Kata Moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Moral berasal dari Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusiamenyebut ke manusia atau orang lainnya

Secara etimologi, perubahan sosial berasal dari dua kata, yaitu perubahan (change) yang berarti peristiwa yang berkaitan dengan perubahan posisi unsur suatu sistem hingga

Pada makalah ini, permasalahan yang ingin diselesaikan adalah bagaimana menyusun struktur organisasi yang sesuai dengan strategi TI berdasarkan kerangka kerja COBIT 4.1,

Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani “Metadhos”. Kata ini berasal dari dua suku kata yaitu metha yang berarti melalui dan hodhos berarti jalan atau cara.

Masyarakat mempunyai bentuk – bentuk struktural, yang dinamakan struktur sosial. Struktur sosial ini bersifat statis dan bentuk dinamika masyarakat disebut proses sosial