55
FUNGSI PARTIKEL ‘NI’, ‘DE’ dan ‘WO’
PADA BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR
DAN MENENGAH
-Hasil Analisis Buku “Minna No Nihongo 1,2” dan
“New Approach Japanese Intermediate Course”-
Nina Alia Ariefa Rima Devi1
I. LATAR BELAKANG
Partikel dalam bahasa Jepang memiliki fungsi yang sama pentingnya dengan sekumpulan kata yang membentuk suatu kalimat. Namun, bagi pemelajar bahasa Jepang, pemahaman dan penggunaan partikel merupakan suatu kendala karena partikel merupakan hal baru dalam paradigma kita sebagai pengguna bahasa Indonesia.
Diantara partikel-partikel yang sering salah dalam pemelajaran bahasa Jepang adalah partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’. Kemiripan fungsi diantara ketiganya dan kesulitan pemelajar bahasa Jepang dalam mengingat banyaknya makna yang diwakili oleh ketiga partikel tersebut, membuat sebagian besar pemelajar harus lebih teliti dalam menghadapi soal-soal partikel dalam ujian tata bahasa dan penggunaannya dalam membuat kalimat.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah fungsi apa yang terkandung dalam partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ yang ada dalam 3 buah buku ajar bahasa Jepang yang digunakan di perguruan tinggi Program Studi Bahasa Jepang di Jabodetabek, dan mengapa sering terjadi kesalahan dalam pemahaman dan penggunaan partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ tersebut?
Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis kemiripan fungsi yang ada diantara partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ sehingga dapat dipahami secara lebih jelas, dan 2) menemukan kemungkinan penyebab kesalahan pemahaman partikel tersebut. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengajar bahasa Jepang dalam memberikan penjelasan mengenai persamaan dan perbedaan fungsi partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ kepada peserta didik, dan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pengajaran Bahasa Jepang.
II. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, untuk menganalisis fungsi dari partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ yang muncul pada bahan ajar, kami menggunakan metode pustaka, dengan mengumpulkan kalimat yang memuat partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ di dalam tiga buah buku ajar yang dipergunakan di hampir seluruh perguruan tinggi di Jabodetabek yaitu,
1
56
Minna no Nihongo I (M I), Minna no Nihongo II (M II), dan New Approach Japanese Intermediate Course (NA), serta menganalisis fungsi partikel-partikel tersebut dengan
menggunakan dua buah buku referensi, yaitu 初級日本語文法と教え方のポイン ト (selanjutnya disebut “Referensi A”) dan Japanese for Foreigners:
(selanjutnya disebut “Referensi B”).
Adapun alur kerja yang kami lakukan adalah mengumpulkan kalimat yang mengandung partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’, serta mengelompokkan berdasarkan partikelnya masing-masing. Setelah itu, kalimat-kalimat tersebut dikelompokkan berdasarkan fungsi-fungsinya.
Sedangkan untuk melihat kesalahan yang sering terjadi pada penggunaan partikel-partikel ini, penelitian ini juga menggunakan metode survei melalui angket, yang terdiri dari isian partikel sebanyak 50 buah. Responden terdiri dari 115 mahasiswa sastra Jepang semester V (lima) dan 20 dosen pengajar bahasa Jepang di beberapa universitas di Jabodetabek.
III. PEMBAHASAN
A. Fungsi Partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ 1. Berdasarkan Buku Referensi
Dalam buku Referensi A terdapat 8 fungsi ‘Ni’, 5 fungsi ‘De’ dan 3 fungsi ‘Wo’. Sedangkan dalam Referensi B terdapat 14 fungsi ‘Ni’, 8 fungsi ‘De’ dan 3 fungsi ‘Wo’, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
TABEL 1. Fungsi Partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ Berdasarkan Buku Referensi
Judul Buku
Partikel (Referensi A)
57 1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Dari tabel 1 di atas dapat disimpulkan bahwa dari fungsi partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ terdapat 3 fungsi yang saling beririsan, seperti yang terdapat pada tabel berikut ini.
TABEL 2. Irisan Fungsi Antara Partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ Judul Buku
Partikel (Referensi A)
Japanese for Foreigners: (Referensi B)
2. Berdasarkan Tiga Buku Ajar
Dari hasil pengumpulan kalimat-kalimat yang memuat partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ dalam tiga buah buku ajar tersebut di atas, terdapat 15 fungsi partikel ‘Ni’ dari 243 kalimat, 7 fungsi partikel ‘De’ dari 339 kalimat, dan 3 fungsi partikel ‘Wo’ dari 541 kalimat yang terkumpul.
Adapun penamaan fungsi dari hasil analisis didasarkan atas pertimbangan kemudahan untuk dipahami oleh pemelajar bahasa Jepang di Indonesia. Penamaan fungsi hasil analisis kalimat ini ada tiga jenis, yaitu menggunakan penamaan fungsi yang ada dalam buku referensi, mengubah penamaan dari fungsi yang ada di buku referensi, membuat penamaan baru yang berbeda dari buku referensi, seperti pada tabel 3.
58 Adapun penamaan fungsi ketiga partikel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL 3. Penamaan Fungsi Partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ Jenis
Penamaan Partikel Nama Fungsi Referensi
1 ‘Ni’ A2
(Partikel Ni: A1,2,3… atau B1,2,3…adalah fungsi dari partikel Ni ke 1,2,3…dari buku Referensi A atau B, demikian juga seterusnya untuk partikel ‘De’ dan ‘Wo’)
Sedangkan hasil analisis fungsi partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ pada tiga buah buku ajar adalah seperti pada tabel berikut.
TABEL 4. Fungsi Partikel ‘Ni’ Berdasarkan Hasil Analisis Buku Ajar
NO FUNGSI CONTOH KALIMAT (SUMBER BUKU AJAR)
1 Menyatakan waktu 地 (M I, hal 30)
• Objek berupa orang
地 (M I, hal 56)
地 (NA, hal 5)
• Objek berupa non orang
地 (M II, hal 132) 地
59
8 Menyatakan tujuan dari suatu tindakan 11 Menyatakan tujuan
dari suatu 13 Menyatakan hasil
60
M I / II: Minna No Nihongo I/II NA: New Approach Japanese Intermediate Course
TABEL 5. Fungsi Partikel ‘De’ Berdasarkan Hasil Analisis Buku Ajar
NO FUNGSI CONTOH KALIMAT (SUMBER BUKU AJAR)
1 Menyatakan cara,
61 TABEL 6. Fungsi Partikel ‘Wo’ Berdasarkan Hasil Analisis Buku Ajar
NO FUNGSI CONTOH KALIMAT (SUMBER BUKU AJAR)
1 Menyatakan objek
M I / II: Minna No Nihongo I/II NA: New Approach Japanese Intermediate Course
B. Analisis Hasil Angket: Kesalahan Penggunaan Partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ dan Penyebabnya
Untuk mengetahui fungsi mana yang sering salah dalam penggunaan partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’, kami membuat angket tata bahasa Jepang yang terdiri dari 42 buah pertanyaan dengan 50 butir isian partikel. Dari angket yang telah disebarkan ke beberapa universitas di Jabodetabek, kami memperoleh angket yang telah terisi sebanyak 135 lembar, yang terdiri dari responden dosen sebanyak 20 lembar dan responden mahasiswa semester V (lima) sebanyak 115 lembar.
Dari 42 soal, terdapat 16 soal dengan prosentase jawaban benar di bawah 50%. Dari keenambelas soal tersebut, kami membatasi pada soal-soal yang memiliki irisan fungsi partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’.
Tabel 7. Prosentase Kebenaran di Bawah 50 % No No
62 Berikut ini adalah pembahasan beberapa nomor soal di atas.
1. Kesalahan Jawaban antara Partikel ‘Ni’ dan ‘De’ (1) Soal 7.
Prosentase responden yang salah menjawab dengan partikel ‘Ni’ adalah sebesar 75,6%, sedangkan yang menjawab dengan benar dengan partikel ‘De’ hanya sebesar 24,44%. Kemungkinan letak kesalahan dalam menjawab adalah pada kata
yang dianggap sebagai verba yang tidak dinamis sehingga pada kata benda penunjuk tempat diisi dengan partikel ‘Ni’. Sedangkan pada kalimat ini digunakan partikel ‘De’ yang berfungsi sebagai penanda tempat untuk verba yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian.
Misalnya, .
(2)Soal 15. n
Prosentase responden yang salah menjawab dengan partikel ‘Ni’ adalah sebesar 55,55%, sedangkan yang benar menjawab dengan partikel ‘De’ hanya sebesar 37,78%. Kemungkinan letak kesalahan dalam menjawab adalah pada kata 3 yang diasumsikan sebagai kata penunjuk waktu sehingga dipasangkan dengan partikel ‘Ni’. Seharusnya kalimat ini menggunakan partikel ‘De’ yang berfungsi menyatakan ‘batas suatu aktivitas dapat atau tidak dapat dilakukan/diselesaikan’. Verba yang digunakan adalah verba potensial atau mengandung makna ‘dapat/tidak dapat, selesai/tidak selesai’.
(3) Soal 11.
Prosentase responden yang salah menjawab dengan partikel ‘Ni’ adalah sebesar 60,74%, sedangkan yang menjawab benar dengan partikel ‘De’ hanya sebesar 39,26%. Kemungkinan letak kesalahan dalam menjawab adalah pada kata
yang diasumsikan sebagai kata benda penunjuk waktu/masa, sehingga dipasangkan dengan partikel ‘Ni’. Seharusnya pada kalimat ini digunakan partikel ‘De’ yang berfungsi menyatakan ‘ruang lingkup’.
(4)Soal 26.
63 keterangan tempat ditandai dengan partikel ‘De’ yang berfungsi menyatakan ‘tempat dengan cakupan area yang lebih luas’.
(5) Soal 10.
Prosentase responden yang salah menjawab dengan partikel ‘Ni’ adalah sebesar 42,22%, sedangkan yang menjawab benar dengan partikel ‘De’ sebesar 44,44%. Kemungkinan letak kesalahan dalam menjawab adalah pada kata yang lazimnya dipasangkan dengan partikel ‘Ni’. Meskipun menggunakan verba , tetapi untuk keterangan tempat yang menunjukkan ‘peristiwa atau kejadian’, maka ditandai dengan partikel ‘De’.
2. Kesalahan Jawaban antara Partikel ‘Ni’ dan ‘Wo’
(1) Soal 13. 10
Prosentase responden yang salah menjawab dengan partikel ‘Ni’ adalah sebesar 60%, sedangkan yang benar menjawab dengan partikel ‘De’ sebesar 40%. Kemungkinan mahasiswa beranggapan bahwa setelah keterangan waktu dalam hal ini kata 10 , selalu diikuti oleh partikel ‘Ni’. Sedangkan, kalimat ini menyatakan tempat perpindahan dan titik yang dilewati (
) dimana titik yang dilewati ditandai dengan partikel ‘Wo’.
3. Kesalahan Jawaban antara Partikel ‘De’ dan ‘Wo
(1) Soal 29b.
Prosentase responden yang salah menjawab dengan partikel ‘Ni’ adalah sebesar 46,67%, sedangkan yang benar menjawab dengan partikel ‘De’ sebesar 48,89%. Diperkirakan mahasiswa beranggapan bahwa penanda objek dari verba transitif selalu ditandai dengan partikel ‘Wo’. Pada kalimat ini, kata
bukan merupakan objek dari verba , namun merupakan cara, media atau alat (手段・方法・道具) yang seharusnya ditandai dengan partikel ‘De’.
IV. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Dari 15 fungsi partikel ‘Ni’, pada buku “Minna no Nihongo I” terdapat 8 fungsi yaitu, Objek/sasaran yang dituju dari tindakan searah , titik tiba/kedatangan , sumber suatu tindakan , keberadaan
, waktu , tujuan dari suatu pergerakan atau perpindahan
64 no Nihongo II” terdapat tambahan 3 fungsi yaitu, tujuan dari suatu tindakan
, standar/frekuensi , idiom . Sedangkan pada buku “New Approach Japanese Intermediate Course” terdapat tambahan 5 fungsi yaitu,
posisi , keputusan/pilihan , tempat ,
objek/sasaran dari penilaian .
2. Dari 7 fungsi partikel ‘De’, pada buku “Minna no Nihongo I” terdapat 4 fungsi yaitu, cara/media/alat , tempat , cakupan/interval
, batas/limit . Pada buku “Minna no Nihongo II” terdapat tambahan 2 fungsi yaitu, sebab/alasan dan bahan . Sedangkan pada buku “New Approach Japanese Intermediate Course” terdapat tambahan 1 fungsi yaitu idiom
3. Dari 3 fungsi partikel ’Wo’ pada buku “Minna no Nihongo I” terdapat 3 fungsi yaitu, objek dari suatu tindakan , tempat perpindahan dan titik yang dilewati , dan tempat berangkat/keluar
. Sedangkan pada buku “Minna no Nihongo II” dan “New Approach Japanese Intermediate Course” semua fungsi tersebut juga digunakan.
4. Kesalahan yang banyak dilakukan mahasiswa dalam penggunaan partikel ‘De’ dan ‘Ni’ adalah tertukarnya partikel tersebut pada fungsi penunjuk tempat dan batasan/limit .
5. Kesalahan yang banyak dilakukan mahasiswa dalam penggunaan partikel ‘De’ dan ‘Wo’ adalah tertukarnya partikel tersebut pada fungsi cara/media/alat
.
6. Kesalahan yang banyak dilakukan mahasiswa dalam penggunaan partikel ‘Wo’ dan ‘Ni’ adalah tertukarnya partikel tersebut pada fungsi penunjuk tempat perpindahan dan titik yang dilewati dan fungsi penunjuk objek atau sasaran yang dituju dari tindakan searah .
B. Saran
1. Untuk penggunaan partikel ‘Ni’ dan ’De’ pada fungsi penunjuk tempat
sebaiknya pengajar menjelaskan perbedaan penggunaan partikel ‘Ni’ dan ’De’ dari perbedaan luas area. Sedangkan untuk fungsi batasan/limit , sebaiknya pengajar memperhatikan verba potensial atau yang mengandung makna dapat atau tidak dapat/ selesai atau tidak selesai yang digunakan pada fungsi tersebut.
2. Untuk penggunaan partikel ‘Ni’ dan ‘De’ pada fungsi penunjuk cakupan/interval dan pada fungsi batasan/limit , sebaiknya pengajar memerhatikan konteks kalimat dengan membandingkan 2 kalimat yang mirip.
Contoh: 30 Bogor dengan 30
65 3. Untuk penggunaan partikel ‘De’ dan ‘Wo’ pada fungsi cara/media/alat
sebaiknya pengajar menjelaskan perbedaan konteks kalimat dengan membandingkan 2 kalimat yang mirip. Contoh:
dengan
4. Pengajar perlu mengajarkan mahasiswa untuk memahami kalimat secara utuh sebagai konteks.
Daftar Pustaka
Japanese For Foreigners
, ( )
T.Chandra, Evergreen Japanese Course
I II
___________