• Tidak ada hasil yang ditemukan

PTK YYSN UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN K (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PTK YYSN UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN K (1)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS

DENGAN MENGGUNAKAN METODE

“WORDS OF THE DAY”

PADA SISWA KELAS VII B

SMP SANTO ALOYSIUS 2 BANDUNG

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Diajukan untuk memenuhi persyaratan sebagai Calon Pegawai 2

oleh:

MARTINUS ADJIE HANAFI, S.S.

G. 02.11.70.0117

SMP SANTO ALOYSIUS 2

YAYASAN SATYA WINAYA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE “WORDS OF THE DAY” PADA SISWA KELAS VII B SMP SANTO ALOYSIUS 2 BANDUNG

Mengetahui, Bandung, 30 Agustus 2013 Kepala Sekolah Santo Aloysius 2 Peneliti

(3)

i

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Martinus Adjie Hanafi, S.S. NIPY : G.02.11.70.0117

menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas berjudul UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE “WORDS OF THE DAY” PADA SISWA KELAS VII B SMP SANTO ALOYSIUS 2 BANDUNG yang saya tulis ini adalah benar hasil karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan saduran atau jiplakan hasil karya orang lain.

Bandung, 30 Agustus 2013

(4)
(5)

ABSTRAK

Sebagian besar siswa di kelas VII B SMP Santo Aloysius 2 terlihat enggan untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris, terutama dalam kegiatan untuk melatih keterampilan berbicara. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini adalah keterbatasan penguasaan kosakata siswa.

Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan penguasaan kosakata siswa dengan metode Words of The Day, yaitu suatu metode untuk mengingat kosakata sedikit demi sedikit setiap harinya dengan hasil retensi yang cukup lama bahkan permanen.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus dan setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yakni (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena berkat karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORDS OF THE DAY PADA SISWA KELAS VII B SMP SANTO ALOYSIUS 2 BANDUNG. Laporan penelitian ini dibuat untuk melengkapi syarat sebagai calon pegawai 2 di Sekolah Santo Aloysius Bandung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian tindakan kelas ini masih jauh dari sempurna, namun dengan segala keterbatasan yang ada semoga penelitian ini masih dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.

Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah sudi meluangkan waktunya dan berbagi pengetahuannya yang berharga kepada penulis selama penulisan penelitian tindakan kelas ini. Semoga Tuhan Yang Maha Tahu membalas semua kebaikan dan perhatian yang telah anda sekalian berikan kepada penulis.

Bandung, 30 Agustus 2013 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Sasaran Tindakan ... 1

1.3. Rumusan Masalah ... 2

1.4. Tujuan Penelitian ... 2

1.5. Manfaat Penelitian ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1. Kosakata ... 3

2.2. Words of the Day ... 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 6

3.1. Setting Penelitian ... 6

3.2. Jenis Penelitian ... 6

3.3. Rencana Tindakan ... 6

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 7

3.5. Analisis Data ... 7

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 8

4.1. Siklus I ... 8

4.2. Siklus II ... 10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 13

5.1. Kesimpulan ... 13

5.2. Saran ... 13

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang harus diikuti oleh semua peserta didik di Sekolah Menengah Pertama di Indonesia. Peserta didik diharapkan memiliki

keterampilan berbahasa yang meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis dalam bahasa Inggris saat mereka menyelesaikan tingkat sekolah

menengahnya.

Namun dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas sehari-hari, penulis merasakan keengganan sebagian besar siswa untuk turut berpartisipasi dalam aktivitas belajar di kelas, terutama di saat berlatih keterampilan berbicara. Sebagian besar siswa lebih memilih untuk diam pasif dan menghindari adu tatap mata dengan guru kelasnya untuk menghindari pertanyaan dan keharusan menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru. Bagaimana mungkin para siswa akan menguasai keterampilan yang diperlukan jika mereka tidak mau melatih keterampilan tersebut?

Penyebab kepasifan mereka untuk berpartisipasi di kelas adalah bukan semata-mata karena kemalasan mereka untuk belajar tetapi lebih karena kurangnya penguasaan kosa kata bahasa Inggris yang cukup untuk menyampaikan apa yang hendak mereka utarakan.

Oleh karena itu, untuk membantu penguasaan kosa kata bahasa Inggris para siswanya, penulis melakukan tindakan di kelasnya dengan metode Words of the Day.

Metode ini membuat para siswa agar lebih sering terpapar oleh kosa kata umum yang sering dipakai sehari-hari sehingga diharapkan para siswa akan menguasai lebih banyak kosa kata bahasa Inggris dengan cara yang lebih mudah dan berakibat menjadi lebih percaya diri dalam menunjukkan keterampilan berbahasanya.

1.2. Sasaran Tindakan

(9)

1.3. Rumusan Masalah

Apakah penguasaan kosa kata bahasa Inggris para siswa kelas VII B SMP Santo Aloysius 2 Bandung dapat ditingkatkan dengan melakukan tindakan Words of the Day?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah meningkatnya perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris para siswa kelas VII B SMP Santo Aloysius 2 Bandung agar mereka lebih mampu mengekspresikan buah pikiran mereka dalam bahasa Inggris.

1.5 Manfaat Penelitian

(10)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kosakata

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Prof. Dr. J.S. Badudu dan Prof. Sutan Mohammad Zain, “kata” adalah rangkaian bunyi terkecil yang ada artinya dan merupakan unsur kalimat. Sedangkankosakata” adalah perbendaharaan kata atau kumpulan kata-kata yang dikuasai seseorang.

Kosakata, yang dikenal sebagai vocabulary dalam bahasa Inggris, menurut

Longman Active Study Dictionary adalah 1) all the words that someone knows or uses, 2) all the words in a language or all the words that are used in a type of language, 3) a list of words with explanations of what they mean, at the back of a book for learning a foreign language. Definisi ini tidaklah jauh berbeda dengan apa yang diutarakan dalam KUBI.

Kata sebagai unsur kalimat memiliki fungsi yang sangat penting karena semakin banyak kata yang dikuasai oleh seseorang maka akan semakin banyaklah variasi kalimat yang bisa dibuatnya, maka akan semakin mudahlah ia memahami sebuah bacaan. Semakin kaya kosakata yang dimiliki seseorang maka akan semakin mudahlah seseorang untuk mengekspresikan dirinya. Tetapi untuk memperoleh perbendaharaan kata yang mumpuni tidaklah mudah, terlebih lagi dalam bahasa Inggris yang memiliki sekitar satu juta kata; kebanyakan orang dikatakan sudah fasih berbahasa Inggris jika ia dapat menguasai sekitar 30.000 kata, seseorang harus banyak membaca dan segera menggunakan setiap kata baru yang dipelajarinya. Dengan cara itulah kosakata dapat menjadi kosakata aktif.

Sayangnya membaca nampaknya belum menjadi budaya bangsa Indonesia. Ini terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Program of International Student Assessment (PISA) Indonesia pada tahun 2006 yang menunjukkan bahwa sekitar 37,6% anak usia 15 tahun (SLTP dan SLTA) hanya bisa membaca tanpa mampu menangkap maknanya dan kemampuan memahami bacaan siswa Indonesia menduduki urutan ke-39 dari 41 negara maju dan berkembang yang diteliti. Urutan ke-1 sampai ke-3 ditempati oleh Finlandia, Kanada dan Selandia Baru. Salah satu penyebab utama ketidakmampuan siswa dalam memahami bacaan ini adalah miskinnya kosakata yang dimiliki oleh para siswa.

Menurut pengamatan penulis, kebanyakan guru bahasa Inggris menerapkan metode

(11)

membaca di kelas, meminta anak untuk menuliskan artinya, meminta siswa untuk mempelajari daftar kata-kata tersebut secara mandiri, beberapa guru kadang melakukan ulangan, dan berhenti sampai disitu sambil berharap siswa sudah dapat menguasainya. Hal seperti ini tidaklah praktis sama sekali. Seperti yang sama-sama kita ketahui, apa yang tidak kita pakai secara rutin akan segera kita lupakan.

Dalam buku How to Build A Better Vocabulary, Mario Pei seorang professor dari Columbia University mengatakan bahwa ada dua hal yang dapat kita lakukan jika kita menemukan kosakata yang tidak kita pahami, mencari artinya di kamus atau menebak artinya berdasarkan konteks. Cara pertama sangatlah memakan waktu dan tidak selalu bisa dilakukan karena kita tidak selalu siap dengan kamus, juga seringkali kita cepat melupakan arti kata tersebut. Cara kedua juga tidaklah terlalu bisa diandalkan karena seringkali tebakan kita tidaklah tepat. Cara yang terbaik menurut Maxwell Nurnberg dan Morris Rosenblum (1999:18) adalah You have to associate something you want to remember with something that you know – you have to tie it down to your mind, you have to make a permanent nexus.

Dengan membuat asosiasi apa yang ingin diingat dengan apa yang sudah kita ketahui, kita akan dapat mengingat kosakata tersebut dalam jangka waktu yang panjang.

Tetapi jika hal ini tidak memungkinkan untuk dilakukan karena, katakanlah, siswa SMP masih terbatas pengetahuannya sehingga sering mengalami kesulitan saat harus mengasosiasikan kata, kita juga bisa mencoba untuk membuat kosakata tersebut agar lebih sering terlihat atau ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga lambat laun para siswa akan mengingat arti kata tersebut secara permanen. Hal ini juga diutarakan oleh Charlene W. Wacek dalam makalahnya yang berjudul Using Direct Vocabulary Instruction when Working with English Language Learners:

Once new vocabulary has been introduced, students need more than just a few brief exposures to learn it. A memorized definition is not automatically applied when the word appears in text. Students need multiple opportunities over an extended period of time to encounter the new term in a variety of normal contexts. They need to read, hear, write, and speak it, so that the word is internalized and becomes part of their usable vocabularies. The goal of vocabulary learning is to have students store the meanings of the words in their permanent memory.

Dengan dasar pemikiran diataslah, penulis berpendapat bahwa Words of The Day

(12)

2.2. Words of The Day

Words of The Day sebenarnya adalah nama dari sebuah fasilitas pembelajaran yang penulis temukan di beberapa situs pembelajaran bahasa Inggris di Internet. Situs-situs tersebut mengirimkan sebuah kata bahasa Inggris beserta artinya, kadang-kadang ada juga yang memberikan contoh kalimat yang menggunakan kata tersebut, via e-mail atau surel kepada para pelanggan situs tersebut setiap harinya. Istilah Words of The Day ini juga dapat ditemukan di kamus-kamus elektronik keluaran terkini atau bahkan dapat ditemukan dalam kamus yang bisa diinstal di telepon genggam kita. Bahkan kita juga bisa menemukannya sebagai rubrik pembelajaran kosa kata yang ada di majalah-majalah asing seperti Readers’ Digest.

Ide dasar dari Words of The Day adalah agar setiap orang dapat menguasai minimal satu kosakata baru setiap harinya tanpa harus terbebani menghafalkan daftar kosakata yang banyak dan panjang. Belajar sedikit demi sedikit sehingga perbendaharaan kata pun menjadi semakin kaya. Dan yang lebih penting lagi kita pun dapat mengingat kosakata tersebut untuk jangka waktu yang panjang bahkan permanen. Penulis juga bersandar pada penelitian yang menyatakan bahwa orang mampu menguasai 10% dari apa yang telah mereka baca, 26% dari apa yang mereka dengar dan 30% dari apa yang mereka lihat. Tetapi orang mampu menguasai 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar, 70% dari apa yang mereka katakan, dan 90% dari apa yang mereka katakan juga lakukan (Indriana: 173).

(13)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Setting Penelitian

Penelitian tindakan ini dilakukan pada kelas VII B SMP Santo Aloysius 2 Bandung pada bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Mei 2013. Adapun jumlah siswa seluruhnya adalah 21 orang dengan perincian 11 laki-laki dan 10 perempuan.

3.2. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyem- purnaan proses dan praktek pembelajaran.

3.3. Rencana Tindakan

Rencana tindakan akan terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yakni:

1) Tahap perencanaan

Mengumpulkan kosakata yang penulis anggap perlu diketahui dan dikuasai oleh para siswanya. Sebagian besar kosakata dikumpulkan dari dari buku English In Mind Student’s Book 1.

2) Tahap pelaksanaan

a. Mengadakan pre-test.

b. Memberikan 5 kosakata baru di setiap kali pertemuan yang ditulis di selembar karton manila dan ditempelkan di dinding kelas.

c. Membaca kosakata tersebut dengan nyaring dan menyebutkan artinya sama di setiap awal dan akhir pertemuan kegiatan belajar mengajar.

3) Tahap observasi

a. Mengamati pelaksanaan kegiatan mengulang pembacaan kosakata dan artinya di setiap awal dan akhir pertemuan kegiatan belajar mengajar.

b. Mengadakan post-test.

4) Tahap refleksi

(14)

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui tes tertulis di awal dan akhir siklus dengan cara siswa diberi daftar kosakata yang akan dipelajari (di awal siklus) dan telah dipelajari (di akhir siklus), kemudian diminta untuk memberikan padanan kosakata tersebut dalam bahasa Indonesia untuk mengetahui berapa banyak kosakata yang telah dikuasainya selama suatu periode waktu.

3.5. Analisis Data

(15)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, yang setiap siklusnya terdapat 4 tahap dalam pelaksanaan proses penelitian, yakni: 1) perencanaan , 2) pelaksanaan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Keempat tahap tersebut dapat dilihat pada deskripsi dibawah ini.

4.1. SIKLUS I

1. Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan mulai Senin-Sabtu, tanggal 7-12 Januari 2013 dengan pengumpulan set kosakata yang hendak diberikan kepada para siswa. Sebagian besar kosakata diambil dari buku English In Mind Student’s Book 1.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan I mulai dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 14 Januari sampai dengan Kamis, 14 Maret 2013 (8 minggu). Jadwal kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris di SMP Santo Aloysius 2 adalah 4 jam (@ 40 menit) per minggu yang tersebar menjadi 4 pertemuan @ 40 menit.

Urutan pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut: a. Di awal siklus guru memberikan pre-test.

b. Di awal setiap pertemuan, guru menuliskan 5 kosakata bahasa Inggris di selembar karton manila putih besar yang ditempel di dinding kelas.

c. Guru membaca nyaring masing-masing kata, diikuti oleh para siswa.

d. Guru menanyakan padanan kosakata tersebut dalam bahasa Indonesianya, lalu memberikan artinya jika siswa belum mengetahuinya.

e. Siswa menyalin 5 kosakata tersebut di buku catatan mereka beserta artinya.

(16)

3. Observasi

Selama pelaksanaan tindakan, guru memperhatikan respon siswa saat melakukan kegiatan membaca nyaring dan bertanya jawab mengenai kosa kata tersebut.

Pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2013, guru mengadakan tes tertulis untuk mengetahui berapa banyak arti kosakata yang mereka ingat. Jumlah total kosakata yang dipelajari adalah (8 minggu x 4 pertemuan x 5 kosakata) sebanyak 160 kosakata. Seluruh siswa mengalami peningkatan pengetahuan kosakata minimal 40% dari sebelumnya. (Lihat lampiran untuk detailnya).

Tabel Hasil Belajar Kosakata Siswa Kelas VII B

Siklus I

Jumlah Kosakata baru terkuasai

Jumlah siswa

Pre-test

Jumlah siswa

Post-test

140 – 160 2

120 – 139 3

100 – 119 10

80 – 99 5

60 – 79 6

40 – 59 13 1

20 – 39 2

Jumlah 21 21

4. Refleksi

Berdasarkan tindakan yang dilakukan selama 32 kali pertemuan, penulis merasa bahwa pengulangan membaca nyaring dan tanya jawab semua kosakata tidaklah maksimal setelah kosakata mencapai 50 kata (10 kali pertemuan). Beberapa siswa terlihat kurang antusias (bosan?) dan tidak ikut mengulang membaca kata. Aktifitas pun jadi memakan waktu terlalu lama, apalagi jika tetap dilakukan di awal dan akhir pertemuan seperti rancangan semula.

9 4.2 SIKLUS II

(17)

Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Senin sampai Sabtu, tanggal 25 - 30 Maret 2013 dengan pengumpulan set kosakata baru yang hendak diberikan kepada para siswa. Sebagian besar kosakata tetap diambil dari buku English In Mind Student’s Book 1.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan II mulai dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 1 April sampai dengan Jumat, 31 Mei 2013 (8 minggu, jumlah total sebenarnya ada 9 minggu tetapi terpotong oleh libur Paskah selama 1 minggu) dengan jumlah total kosakata yang dipelajari sama yaitu sebanyak 160 kata.

Urutan pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut: a. Di awal siklus guru melakukan pre-test.

b. Di awal setiap pertemuan, guru tetap menuliskan 5 kosakata bahasa Inggris di selembar karton manila putih besar yang ditempel di dinding kelas.

c. Guru membaca nyaring masing-masing kata, diikuti oleh para siswa.

d. Guru menanyakan padanan kosakata tersebut dalam bahasa Indonesia dan memberikan artinya jika siswa belum mengetahuinya.

e. Siswa menyalin 5 kosakata tersebut di buku catatan mereka beserta artinya.

f. Di akhir pertemuan, guru tidak lagi mengajak mengulang membaca untuk menghindari penggunaan waktu yang berlebihan dan untuk menghindari kejenuhan siswa.

g. Ulang kegiatan b – e disetiap pertemuan, kosakata yang diulang hanyalah kosakata yang sedang dipelajari selama 2 minggu terakhir saja (sekitar 40 kata), dengan sesekali

mengikutsertakan kosakata yang sudah diperkenalkan di luar 2 minggu terakhir, terutama kosakata yang belum terhafalkan oleh sebagian besar siswa. Guru menandai kosakata yang belum terhafalkan tersebut. Pasang karton manila bertuliskan kosakata yang sedang dipelajari di dinding kelas agar dapat selalu terlihat oleh siswa.

(18)

besar siswa mencatat kosakata baru di dalam buku catatan mereka masing-masing tanpa harus diminta lagi oleh guru.

Pada hari Jumat tanggal 31 Mei 2013, guru mengadakan tes tertulis untuk mengetahui berapa banyak arti kosakata yang dapat diingat oleh para siswa.

Tabel Hasil Belajar Kosakata Siswa Kelas VII B

Siklus II

Dengan membandingkan hasil belajar siklus I dan II , kita dapat melihat adanya penurunan jumlah siswa yang menguasai 140 – 160 kosakata dari 2 siswa menjadi 1 siswa, siswa yang menguasai 120 – 139 kosakata dari 3 siswa menjadi 2 siswa, siswa yang menguasai 100 – 119 kosakata dari 10 siswa menjadi 5 siswa dan bertambahnya siswa yang menguasai 80 – 99 kosa kata dari 5 siswa menjadi 12 siswa. Dari kedua tabel diatas terdapat 1 siswa yang penguasaan jumlah kosakatanya paling rendah di antara teman-temannya dan itu adalah siswa yang sama. Alasan mengapa siswa tersebut memperoleh penguasaan kosakata paling rendah meskipun tetap ada peningkatan, seperti yang diakui oleh siswa itu sendiri, adalah karena ia memang tidak mau mengulang sesering teman-temannya.

11 4. Refleksi

(19)

Words of The Day pun tidaklah terlalu lama karena siswa hanya melakukan satu kali saja di awal kegiatan belajar mengajar.

12 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

(20)

rutin di kelas untuk membantu proses mengingatnya. Dari tabel hasil belajar siswa di siklus I dan II, nampak bahwa secara umum semakin banyak pengulangan (Siklus I : 2x

mengulang dalam 1 pertemuan) mengindikasikan bahwa siswa akan mengingat semakin banyak kata (peningkatan tertinggi mencapai 140,90%) daripada jika pengulangan hanya dilakukan 1 kali saja di setiap pertemuannya seperti yang dilakukan di Siklus II

(peningkatan tertinggi hanya 107,04%).

Keberhasilan belajar ini juga sangat bergantung pada kerjasama siswa. Dari hasil belajar siklus I dan II terdapat 1 siswa (orang yang sama) yang peningkatan jumlah kosakatanya paling sedikit (42,11%) dibandingkan teman-temannya, meskipun ia tetap mendapatkan penambahan kosakata. Siswa inilah yang sering tidak mau ikut berpartisipasi membaca ulang atau mencatat kosakata baru yang sedang dipelajari.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan metode Words of The Day untuk menambah penguasaan kosa kata siswa, penulis menyarankan:

1. Sebaiknya guru sudi meluangkan waktu yang sedikit longgar untuk membantu siswa menyerap kosakata bahasa Inggris dan tak bosan-bosannya mau mengulangi lagi apa yang telah diajarkan kepada para siswanya, alih-alih hanya berfokus pada menghabis- kan ‘bahan ajar’ sesegera mungkin.

2. Sebaiknya guru mau terus mencari cara untuk mempermudah siswa agar dapat menguasai keterampilan berbahasa Inggris dan tidak pernah dengan sengaja membuat rumit materi yang hendak diajarkan.

13

DAFTAR PUSTAKA

(21)

Pearson Education, 1998, Longman Active study Dictionary, China, AddisonWesley Longman

Nurnberg, Maxwell and Morrris Rosenblum, 1999, How To Build A Better Vocabulary, Delhi, W.R. Goyal Publishers & Distributors

Richards, Jack C., and David Nunan, 1997, Second Language Teacher Education,

Cambridge University Press

Suyadi, 2012, Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS),Yogyakarta, Penerbit ANDI

Suyadi, 2012, Panduan Penelitian Tindakan Kelas:Buku Panduan Wajib Bagi Para Pendidik, Jogjakarta, Diva Press

(22)

TABEL HASIL BELAJAR KOSA KATA BAHASA INGGRIS DENGAN METODE WORDS OF THE DAY

KELAS VII B SMP SANTO ALOYSIUS 2 BANDUNG

TAHUN PELAJARAN 2012 – 2013

SIKLUS I

(23)

TABEL HASIL BELAJAR KOSA KATA BAHASA INGGRIS DENGAN METODE WORDS OF THE DAY

KELAS VII B SMP SANTO ALOYSIUS 2 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2012 – 2013

SIKLUS II

No. Nama Siswa Pre-test Post-test GROWTH Jumlah kata Jumlah kata (%) 1 Abbygale Geraldine Senjaya 46 82 78.26 2 Audrey Nathania Hartono 46 80 73.91 3 Caesar Alwain Alfiqar Sanjaya 52 102 96.15 4 Clara Monica Nathania 55 108 96.36 5 Davin Adrian Rusli 47 81 72.34 6 Dea Indira 50 100 100.00 7 Edbert Norbertus Jan 47 80 70.21 8 Felicia Xaveria Suteja 72 130 80.56

9 Jason temmy 44 80 81.82

(24)

DAFTAR WORDS OF THE DAY

40. have a good time 41. absolutely

(25)

106. although

(26)
(27)

106. admire

Gambar

Tabel Hasil Belajar Kosakata Siswa Kelas VII B
Tabel Hasil Belajar Kosakata Siswa Kelas VII B
TABEL HASIL BELAJAR KOSA KATA BAHASA INGGRIS
TABEL HASIL BELAJAR KOSA KATA BAHASA INGGRIS

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Inggris anak kelas B TK Aisyiyah Pantirejo, Sragen tahun pelajaran 2010/2011 melalui penggunaan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui metode bermain tongue twisters dapat meningkatkan penguasaan vocabulary bahasa Inggris anak TK A, TK Dharma Wanita,

menggunakan pembelajaran flash card lebih efektif untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris. Pembangunan aplikasi media pembelajaran kosa

Dalam belajar Bahasa Inggris biasanya anak didik merasa jenuh karena mereka tidak mengenal kosa kata (vocabulary) yang ada. Karena sulitnya kosa kata, maka anakpun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan vocabulary bahasa Inggris pada anak TK A, TK Dharma Wanita, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar melalui

Kegiatan PkM melalui buku cerita dua Bahasa dalam meningkatkan pemerolehan kosa kata baru dalam Bahasa Inggris dan pelafalan kosa kata yang tepat dapat bermanfaat

(2) sikap siswa terhadap penggunaan lagu untuk meningkatkan penguasaan kosa kata Bahasa Inggris mereka antara lain: a) seluruh siswa memperhatikan pada saat pembelajaran

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara frekuensi siswa dalam menonton film berbahasa Inggris dan penguasaan kosa kata siswa pada siswa