Tanoto Foundation
Pelita Pustaka
Pelatihan
Menghidupkan Budaya Membaca
(Pelatihan 1)
Buku Suplemen
DAFTAR ISI
Latar Belakang ... 2
Kegiatan 1: Membaca Itu Menyenangkan ... 3
Kegiatan 2: Pentingnya Membaca ... 4
Kegiatan 3: Mengikat Makna ... 8
Kegiatan 4: Strategi untuk Mengembangkan Kebiasaan Membaca 1 – Membaca dengan Lantang 1 (Tehnik) ... 12
Kegiatan 5: Strategi untuk Mengembangkan Kebiasaan Membaca 2 – Membaca dengan Lantang (untuk memahami bacaan) ... 13
Kegiatan 6: Strategi untuk Mengembangkan Kebiasaan Membaca 3 – Teladan Membaca ... 16
Kegiatan 7: Strategi untuk Mengembangkan Kebiasaan Membaca 4 – Membaca Mandiri ... 16
Kegiatan 8: Kegiatan untuk Mendapatkan Pemahaman Bacaan ... 25
Kegiatan 9: Membangun Hubungan Perpustakaan dan Kelas ... 26
Tanoto Foundation PELITA PUSTAKA
Suplemen Pelatihan
Menghidupkan Budaya Membaca
Latar Belakang
Membaca adalah bagian dari pengembangan diri yang tidak terbatas. Membaca
membantu pemahaman tentang diri, lingkungan dan dunia. Guru dapat
mengajarkan teknik yang eksplisit kepada siswa agar siswa mendalami dunia
pustaka. Bacaan yang bermutu dapat mengajarkan cara berpikir yang baik.
Kegiatan yang terencana dan pelaksanaan kegiatan membaca yang konsisten akan
membangun sekolah dengan tradisi membaca yang kuat. Membaca merupakan
pondasi yang diperlukan untuk bidang-bidang lain.
Membantu kita mendapat banyak informasi bermanfaat.
Mempertajam perasaan kita dengan merasakan pengalaman yang ditulis
orang lain.
Membaca membantu kita mengenal dan berpikir tentang tempat,
tokoh-tokoh, kejadian dll.
Guru dapat menjadi teladannya
Guru dapat bertanya tentang isi bacaannya
Guru dapat berkomentar tentang isi buku
Siswa dapat berpendapat mengenai isi bacaan
Siswa bisa bertanya tentang isi buku
Kegiatan 1. Membaca Itu Menyenangkan
Membaca itu sebuah kegiatan otak yang menyenangkan.
Anak usia dini bahkan sampai usia 12 tahun sangat senang jika dibacakan cerita
atau buku. Mereka belajar dengan cara mendengarkan, dari pertanyaan guru, serta
komentar-komentar tentang bacaan atau cerita.
Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang senang membaca dan banyak
membaca buku apa saja untuk kesenangan maka kemampuan bacanya meningkat.
Dengan membaca siswa bahkan orang dewasa dapat menambah wawasan,
pengalaman, menambah kedewasaan secara emosi, menambah keterampilan
berpikir.
Ada kalanya kesukaan membaca jadi hilang karena keadaan, buku tidak ada,
bahan bacaan tidak ada. Juga karena sikap orang dewasa yang suka memaksa anak
untuk membaca, , atau membaca hanya dari buku teks saja untuk mengerjakan PR,
berlajar untuk tes atau ujian malah membuat siswa atau anak tidak suka membaca.
Kita sebagai guru dan orang dewasa bisa memberi contoh suka membaca. Tetapi
juga harus menyadari bahwa ada tindakan-tindakan kita yang harus dihindari agar
Kegiatan 2. Pentingnya Membaca
Kita ketahui bahwa ada yang suka membaca dan ada yang tidak suka membaca.
Kita juga sudah mencari bagaimana caranya agar kita bisa mendukung siswa kita
suka membaca. Kita juga tahu, apa yang tidak boleh kita lakukan sebagai guru agar
siswa tidak kehilangan ketertarikannya terhadap membaca.
Mau tidak mau, sebagai guru kita harus sadar bahwa Membaca Itu Penting.
Membaca itu penting:
Untuk dapat berpartisipasi secara efektif dan produktif dalam kehidupan.
Contoh:
Membaca sebagai kebutuhan sehari-hari
Membaca dan memahami pengumuman
Membaca grafik, peta, petunjuk manual sebuah mesin atau alat.
Membaca untuk mendapatkan informasi
Memutuskan sesuatu berdasarkan teks misalnya: Kapan waktu yang tepat untuk
panen menanam.
Memahami buku teks yang rumit misalnya bagaimana aturan pemilukada
Membaca untuk mendapatkan Makna
Mencari makna yang tidak tertulis secara literal dalam sebuah buku misalnya
moral dari sebuah cerita
Membuat prediksi berdasarkan sebuah bacaan, misalkan apa yang terjadi
Membaca untuk melakukan tindakan
Melakukan sebuah kegiatan berdasarkan sebuah kesimpulan dari teks misalnya
mulai memilah sampah
Membaca untuk membetuk opini dan pengembangan berpikir
Memberikan pendapat yang kontra maupun setuju terhadap sebuah teks misal
memberikan pendapat pada kolom opini sebuah koran setelah membaca artikel
atau berita
Berpikir kritis.
Membaca untuk Memanfaatkan Informasi
Mengubah teks dari satu bentuk ke bentuk lain, membuat drama dari sebuah
cerpen, membuat komik dari berita koran, dll.
Membaca berguna di dalam dan di luar sekolah.
Indonesia ikut test PISA (Programme for International Student Assessment) –( Program Asesmen Siswa Internasional) yang juga diikuti 66 negara lain untuk mengukur apakah kemampuan membaca (reading literasi) siswa seperti yang diharapkan.
Ranking 5 besar negara yang mengikuti tes PISA 2009
rata-Indonesia pada kelompok 10 besar dari bawah.
RATA-RATA SISWA INDONESIA: KEMAMPUAN BACA RENDAH Ranking 58 dari 66 negara peserta PISA 2009
PENILAIAN PISA
• Tes PISA Tingkat Membacanya diberi level: 1 terendah dan 6 tertinggi.
• Level 2 adalah batas bawah: siswa dianggap punya kemampuan
membaca untuk bisa berpartisipasi dalam kehidupan secara produktif.
• Hasil PISA menunjukkan skor rata-rata Membaca negara OECD* adalah 493 dengan persentase siswa yang mendapat skor dibawah kecakapan membaca level 2.adalah 25% untuk siswa laki-laki dan 13 % untuk siswa perempuan.
• Untuk Indonesia skor rata-ratanya 402 dengan skor dibawah
• Hasil tes PISA menunjukkan Siswa Indonesia (+/- 15 tahun) akan kesulitan
untuk dapat berpartisipasi secara efektif dan produktif dalam kehidupan modern ini di masa mereka dewasa.
MARI KITA BUAT PROGRAM YANG MENYENANGKAN UNTUK SISWA AGAR SENANG MEMBACA
untuk bisa berpartisipasi dalam kehidupan secara produktif.
Membaca itu seperti….menemukan dunia yang lain yang sangat indah. Membaca itu seperti…menemukan harta karun yang sangat mahal. Membaca itu seperti… minum jus jambu merah saat kehausan di hari yang
panas.
*OECD: the Organisation for Economic Co-operation and
Development
Organisasi untuk Pengembangan Ekonomi dan Kerjasama.
Ada 34 negara di dunia, misalnya: Turki, AS, Australia, Korea Selatan, dll
http://www.oecd.org/pages/0,3417,en_36734052_36761800_1_1_1_1_1, 00.html
Kegiatan 3 : Mengikat Makna
Kegiatan 3.1
Mengikat Makna (Memahami Bacaan)
Salah satu cara untuk memahami bacaan adalah membuat reproduksi dari bacaan
yang dibaca.
Kegiatan berikut ini untuk memberikan contoh agar siswa bisa lebih paham serta
senang terhadap bacaan.
Contoh: Membaca teks dan membuat gambar sesuai pemahaman.
Bagaimana Cara Sel Saraf Berkomunikasi.
Secara sederhana bisa kita bayangkan seperti berikut ini. Tubuh sel adalah telapak
tangan, axon adalah lengan tangan kita, sedangkan jari-jari kita adalah dendrit. Jika
satu neuron berkomunikasi dengan neuron lain maka ia akan mengirim berita
melalui axon menuju dendrit yang kemudian berita ini “berenang” melalui celah
sinapsis dan diterima dendrit neuron yang lain. Ketika neuron berhubungan maka
otak menumbuhkan dendrit dan memperkuat sinapsis. Dalam otak kita satu neuron
dihubungkan dengan sekitar 5.000-10.000 neuron lain, jumlah neuronnya sekitar
Kegiatan 3.2
Mengungkapkan isi Bacaan dengan Kalimat SENDIRI. (Daftar Kata dan atau Daftar Frasa)
Apa yang saya pikirkan ketika melakukan ini?
(Anda bisa berbeda pendapat dan berpikir lain dari teks yang ada ini.)
• Ketika diminta untuk membuat daftar kata atau frasa yang penting, saya
bertanya kepada diri saya sendiri: Mana yang penting? Kata-kata atau frasa yang mana yang penting?
• Ternyata kata-kata yang penting dari sebuah bacaan itu: kata benda, kata sifat
atau kata kerja yang mengikuti kata benda itu. Misal: Planet Mars itu kering. Berarti yang penting: planet mars dan kering. Kata “itu” tidak penting.
Sulit? Ya... karena...
• Pada awalnya sulit, apalagi jika belum pernah membaca teks yang serupa atau
belum pernah mendengarnya.
• Atau jika banyak kata benda dan kata sifat yang ada, saya harus mencari yang
berulang-ulang serta berkaitan dengan arti keseluruhan bacaan tersebut.
• Ini akan jadi mudah jika sering berlatih dan sering membaca banyak buku.
Bagaimana rasanya menyampaikan sebuah informasi kepada rekan?
• Lebih mudah dimengerti jika kita menggunakan kata-kata yang umum dan
cara kita sendiri.
Apakah daftar kata tersebut membantu ketika menyampaikan kembali?
• Ya, karena saya tidak perlu mengingat detil setiap kata dalam bacaan tersebut.
Tidak harus sama cara penyampaiannya. Hanya mengingat kata-kata yang penting dan hubungan antara kata-kata itu.
Kegiatan 3.3
Mengungkapan isi Bacaan dengan Kalimat SENDIRI. (Membuat diagram atau Gambar)
Apa yang saya pikirkan ketika melakukan ini?
(Anda bisa berbeda pendapat dan berpikir lain dari teks yang ada ini.)
• Ketika diminta untuk membuat daftar kata atau frasa yang penting, saya
bertanya kepada diri saya sendiri: Mana yang penting? Apa yang harus digambar untuk menyatakan teks ini.
• Ternyata gambarnya tidak harus bagus seperti gambar seniman, yang penting
sudah cukup untuk menunjukkan ide dari tulisan ini, bisa dibantu dengan teks singkat.
Sulit? Ya... karena...
• Pada awalnya sulit, apalagi jika belum pernah membaca teks yang serupa atau
belum pernah mendengarnya.
Mudah? Ya... karena...
• Ini akan jadi mudah jika sering berlatih dan sering membaca banyak buku dan
membuat diagram.
Bagaimana rasanya menyampaikan sebuah informasi kepada rekan?
• Lebih mudah dimengerti apalagi jika gambarnya jelas.
Apakah daftar kata tersebut membantu ketika menyampaikan kembali?
• Ya, karena saya tidak perlu mengingat detil setiap kata dalam bacaan tersebut.
Gambarnya sudah menjelaskan maksudnya.
Apa yang penting dari kegiatan ini?
• Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membantu pemahaman.
• Kita harus memperhatikan mana bagian yang penting dari sebuah bacaan.
• Menyampaikannya ke orang lain membantu kita, dan siswa kita memahami
sebuah bacaan.
• Dengan kata lain, ketika seseorang sudah mampu menyampaikan sesuatu
dengan kata-katanya sendiri (dan bermakna sama), berarti orang tersebut sudah memahami bacaannya.
Aplikasinya di kelas bagaimana?
• Ini bisa diterapkan di semua pelajaran dan kelas. Kalau yang menggambar
bisa saja untuk kelas rendah, tetapi pada kelas tinggi, 4, 5, 6 juga akan sangat membantu jika mereka bisa menggambarkan pemahamannya.
• Harus diajarkan langkah demi langkah, tidak bisa sekaligus. Ini bagus untuk
Kegiatan 4. Strategi untuk Mengembangkan Kebiasaan Membaca 1 Membaca dengan Lantang (Tehnik)
Membaca dengan Lantang
Beberapa hal teknis membaca:
• Baca judul cerita. “Apakah ini?” (menunjuk kepada judul di sampul
buku)“Judul.”
• Lalu katakan, “ Siapa yang menulis buku ini?
• Disebut apa orang ini?
• Disebut apakah orang yang menuliskan buku? Ya, pengarang atau penulis.
• Tunjukkan pada anak-anak cara membalik halaman (tahan sudut kanan atas
halaman dan dengan perlahan balikkan dengan telapak tangan pada halaman
berikutnya).
Bacalah cerita dengan menghidupkan cerita. Cara membaca secara monoton
harus dihindari.
Membaca dengan Lantang
Salah satu cara terpenting untuk mendorong siswa agar menyenangi membaca
adalah dengan membaca kepada mereka setiap hari. Di rumah, orang tua harus
membacakan pada anak mereka (atau mendongengkan cerita) setiap hari. Di
sekolah, guru harus membacakan bacaan bermutu pada siswa setiap hari terutama
siswa kelas 1-3. Saat guru membaca dengan lantang adalah saat khusus karena
guru dapat membaca dengan ekspresi dan perasaan lebih dari siswanya. Saat sang
guru membaca dia juga bertanya sambil memperkuat kemampuan berpikir
Cara membaca dengan menghidupkan cerita ini akan membuat membaca terasa
menyenangkan bagi siswa.
Hal-hal teknis membaca dengan peserta:
o Cukup keras
o Tidak terlalu cepat.
o Gunakan nada berbeda (intonasi).
o Tunjukkan gambar-gambar selagi membaca.
o Tanyakan beberapa pertanyaan pemandu selagi membaca, tapi jangan terlalu
banyak.
Kegiatan 5. Strategi untuk Mengembangkan Kebiasaan Membaca 2 Membaca dengan Lantang (Untuk Memahami Bacaan)
Anak yang lebih besar, masih senang jika dibacakan cerita. Bahkan mereka bisa mendengarkan buku yang untuk usia 3 tahun di atasnya.
Sebelum membaca, saat membaca dan sesudah membaca guru bertanya tentang apa yang dibaca.
Pertanyaan sebelum membaca:
- Buku dengan judul ini kira-kira bercerita tentang apa? - Gambar sampul ini menunjukkan apa?
- Siapa yang pernah membaca buku ini?
Pertanyaan saat membaca: - Lokasi cerita dimana ya?
Pertanyaan setelah membaca:
- Kira-kira di bab berikutnya tokoh utama akan melakukan apa? - Apa yang kamu rasakan setelah mendengar cerita ini?
Tanyakan kepada siswa perasaan dan pendapat mereka saat menjadi pendengar cerita. Minta beberapa siswa untuk berbagi.
Mengapa kita membacakan kepada anak-anak yang sudah bisa membaca sendiri? - Siswa membangun kemampuan prediksi dan imajinasi melalui pertanyaan
sebelum buku dibacakan.
- Siswa membangun kemampuan menyimak dan pemahaman melalui pertanyaan selama buku dibacakan dan sesudah buku dibacakan.
- Siswa membangun pemahaman arti kata dengan mendengarkan kata-kata dalam sebuah konteks
- Siswa membangun kemampuan ingatan dan kemampuan bahasa dengan mendengarkan gaya tulisan secara lisan serta kemampuan menguraikan pemahaman dengan kata-kata sendiri.
- Siswa membangun imanjinasi serta kreativitasnya selama mendengarkan bacaan.
Buku jenis apa yang sesuai kita bacakan untuk anak-anak kelas 3-6?
Contoh Diagram Wartawan
DIAGRAM WARTAWAN
Nama:______ Kelas: _________
Apa yang terjadi?
Dimana terjadinya?
Siapa yang terlibat?
Kapan terjadinya?
Kegiatan 6. Strategi untuk Mengembangkan Kebiasaan Membaca 3 TELADAN MEMBACA
GURU HARUS MENCONTOHKAN BAHWA DIA SUKA MEMBACA
Manusia/Siswa cenderung akan melakukan atau meniru apa yang dilakukan orang
yang mempunyai otoritas. Kalau di rumah Orang Tua, jika di sekolah ya tentu saja
Guru. Karena kata-kata tanpa contoh konkrit seringkali tidak berguna.Jika kita
meminta siswa untuk membaca buku, maka siswa harus melihat guru atau
orang tua membaca buku secara rutin.
Kegiatan 7. Strategi untuk Mengembangkan Kebiasaan Membaca 4 Membaca Mandiri
Salah satu keberhasilan perpustakaan atau program membaca adalah jika siswa menjadi Pembaca yang Mandiri. Pembaca yang memilih bukunya sendiri dan membaca secara rutin dengan kemauan sendiri untuk kepentingan sendiri.
Program membaca Mandiri di sekolah Guru dan Siswa membaca buku:
Waktu tertentu:
• Siswa dan Guru membaca secara mandiri.
• Bukunya sesuai pilihan sendiri • Bisa di meja, duduk di pojok kelas • Tanpa suara
• Tidak harus selesai satu buku
15 – 20 Menit Saja
• Kegiatan membaca bisa dilanjutkan sendiri di rumah
Contoh Program Membaca Mandiri
Mempersiapkan Program Membaca Secara Mandiri
Dalam bahasa Inggris, terdapat nama-nama yang menarik untuk menyebut
kegiatan membaca secara mandiri:
WEB = Wonderfully Exciting Books (Buku-buku yang sangat menarik)
SSR = Sustained Silent Reading atau Student Selected Reading (Membaca Dalam
Hati atau Membaca Sesuai Pilihan Siswa)
SQUIRT= Sustained Quiet Uninterrupted Independent Reading Time (Waktu
Membaca Mandiri yang Tenang dan Tidak Terganggu)
DIRT = Daily Independent Reading Time (Waktu Membaca Mandiri Harian)
DEAR = Drop Everything and Read (Tinggalkan Semuanya dan Membacalah)
Program WEB di tempat kami diteruskan melebihi dari kegiatan membaca dalam
hati di kelas dan juga termasuk:
Membaca malam hari (antara dua puluh hingga empat puluh menit)
Membuat catatan tentang bacaan
Wawancara mengenai buku-buku yang sudah selesai dibaca (dilaksanakan
Pertemuan siswa-guru secara empat mata (paling tidak sebulan sekali untuk
pembaca mandiri dan bisa hingga setiap hari untuk pembaca yang sedang
berkembang) untuk mendiskusikan pilihan buku, penulis dan jenis buku yang
telah dibaca; memeriksa catatan tentang bacaan mengawasi pemahaman;
menetapkan tujuan.
Berkomunikasi dengan orang tua
Nama apa pun yang anda gunakan untuk nama dari kegiatan “Membaca Secara
Mandiri” dan bagaimana anda mengaturnya, saya menyarankan hal-hal di
bawah ini:
Cari tahu tentang jenis bacaan kesukaan tiap siswa (melalui wawancara
lisan atau tulisan)
Aturlah perpustakaan kelas, dengan bantuan anak-anak, sehingga bahan
bacaan terlihat menarik, bervariasi, dipajang secara baik, dan mudah
digunakan. Keranjang atau kotak berisi buku sejenis, buku yang diberikan
tingkatan pembacanya, atau majalah dapat mempermudah siswa untuk
menetapkan pilihan. Jangan lupa untuk menyertakan hasil karya siswa sendiri.
Pastikan bahwa bahan bacaan sesuai dengan siswa .
Sediakan waktu setiap hari bagi siswa untuk memilih buku dan
bahan-bahannya sendiri.
Ciptakan sebuah prosedur dalam membawa buku antara rumah dan
sekolah.
Bahas tentang bagaimana mendata buku dan modelkan secara
perlahan-lahan proses pendataan tersebut.
Awasilah pemahaman siswa terhadap apa yang mereka baca.
Bantu siswa menetapkan tujuan (cobalah bacaan jenis lain atau penulis lain,
meningkatkan waktu membaca pada malam hari, mengawasi sendiri mengenai
Biarkan siswa dari segala umur membaca atau menyimak segalanya –
majalah, buku bergambar, katalog bahkan komik. Ingatlah bahwa membaca
Contoh Catatan Bacaan Contoh 1
Catatan Bacaan
Nama:________ Kelas: ________
Tanggal:________
JUDUL: __________________________________
PENGARANG: _____________________________
Ringkasan buku
Contoh 2
Catatan Bacaan Nama:________
Kelas :________
Tanggal: ____________
JUDUL: __________________________________
PENGARANG: _____________________________
Karakter:_________________________________________________________
Latar: (Dimana dan Kapan): _________________________________________
Ringkasan Cerita
Contoh 3
Catatan Bacaan
Nama: _________ Kelas: __________
Contoh 4
Catatan Bacaan
Nama:______ Kelas:_____________
Sifat:
Tokoh Cerita:
Kebiasaan:
Contoh 5
Catatan Bacaan
Nama: ________________
Kelas: __________
Contoh 4 Judul:
Apa yang terjadi?
Siapa saja yang terlibat?
Dimana?
Kapan:
Kegiatan 8. Kegiatan Untuk mendapatkan Pemahaman bacaan
Membaca untuk pemahaman itu penting. Harus ada kegiatan yang bermakna untuk untuk memahami isi sebuah bacaan.
Bahwa dengan menyampaikan kembali dengan kata-katanya sendiri, siswa akan lebih paham terhadap apa yang dibacanya.
Bentuk kegiatannya antara lain:
1.Menggambarkan/membuat diagram isi bacaan
2.Membuat daftar kata penting
3.Membuat daftar frasa penting
4.Menyampaikan isi bacaan dengan kalimat sendiri
5.Membuat komik
6.Bertanya -> Menjadi Wartawan
Kegiatan 9: Membangun Hubungan Perpustakaan dan Kelas
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan kegiatan
Membangun Hubungan Perpustakaan dan Kelas dengan murid Anda.
1. Menyampaikan pemahaman dengan Kata-Kata Sendiri.
- Mintalah siswa membaca sebuah teks, bisa dari buku atau teks lain.
- Mintalah ia membuat daftar kata-kata benda, sifat dan frasa yang penting. - Mintalah ia menutup teks tersebut.
- Lalu dengan daftar kata-kata dan frasa tersebut, dia harus menceritakan kembali apa yang telah dibacanya.
- Bisa juga dalam bentuk tulisan baru.
Contoh:
Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau
maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet. (Wikipedia.id)
Pada lembar kertas lain siswa membuat tulisan hanya berdasar daftar tersebut. Tidak boleh melihat teks aslinya. Atau bercerita kepada rekannya tanpa melihat teks aslinya.
2. Membuat poster atau gambar atau diagram .
- Mintalah siswa membaca sebuah teks, bisa dari buku atau teks lain.
- Mintalah ia membuat daftar kata-kata benda, sifat dan frasa yang penting. - Setelah itu ia membuat gambar atau diagram dari daftar kata yang telah
dibuatnya.
- Dengan gambarnya itu dia menerangkan kepada rekannya.
.
Contoh:
Memancing secara luas adalah suatu kegiatan menangkap ikan yang bisa merupakan pekerjaan, hobi, olahraga luar ruang (outdoor) atau kegiatan di pinggir atau di tengah danau, laut, sungai dan perairan lainnya dengan target
Merkurius,
planet terkecil tatasurya
seekor ikan. Atau bisa juga sebagai kegiatan menangkap ikan atau hewan air
tanpa alat atau dengan menggunakan sebuah alat oleh seorang atau beberapa
pemancing. (Wikipedia.id)
3. Membuat TTS (Mengubah fakta, daftar kata jadi pertanyaan.)
- Mintalah siswa membaca sebuah teks, bisa dari buku atau teks lain.
- Mintalah ia membuat daftar kata-kata benda, sifat dan frasa yang penting. - Mintalah ia membuat pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang
ada di daftar itu.
- Lalu dengan daftar kata-kata dan frasa tersebut, dia harus membuat TTS
Contoh: Misalnya siswa membaca mengenai Jakarta. Kemudian ia membuat 10 daftar kata atau fakta mengenai Jakarta.
1. Ibu Kota
1. Jakarta adalah _____________ Indonesia. 2. Daerah Khusus Ibukota disingkat menjadi apa? 3. Apa yang terjadi di jalan di Jakarta ketika jam
sibuk?
4. Siapa nama panggilan gubernur Jakarta? 5. Apa angkutan masal yang murah di Jakarta? 6. Ketika musim hujan Jakarta sering mengalami
apa?
Pakailah kertas berpetak untuk menyusun daftar kata-kata itu menjadi daftar kata bersilangan.
D R
I B U K O T A
A I G
J U
A K N F
B A N J I R A N C O L
L N K
M A C E T
O N A S
Memberi nomor dan menghapus kata-katanya dan garis yang tidak perlu.
5 6
1
7 8
2 3
4
4. Membuat Kamus
- Mintalah siswa membaca sebuah teks, bisa dari buku atau teks lain. - Tidak harus dari satu buku, tetapi sebaiknya satu tema.
- Mintalah ia membuat daftar kata-kata benda, sifat atau kata kerja, atau nama-nama benda.
- Setelah itu, ia bisa mewawancarai rekannya tentang arti kata itu.
- Dengan hasil wawancara ia membuat kamus sendiri dan menyusunnya sesuai abjad.
Pertanyaan Teka-Teki Silang
Mendatar
1. Jakarta adalah _____________ Indonesia.
2. Ketika musim hujan Jakarta sering mengalami apa? 3. Apa nama pantai yang terkenal di Jakarta?
4. Apa yang terjadi di jalan di Jakarta ketika jam sibuk?
Menurun
Contoh: Misalkan siswa membaca mengenai rumah. Setelah itu ia membuat daftar kata.
Biarkan siswa membuat arti sendiri dari kata-kata tersebut. Jika ingin lebih baik minta siswa membuat gambar dari kata-kata tersebut.
1. Meja 2. Kursi 3. Sofa 4. Lemari 5. Jendela
1. Kursi : Tempat duduk yang ada sandarannya 2. Lemari: Tempat menyimpan barang, biasanya
bentuknya kotak dan ada pintunya.
3. Meja: Tempat untuk meletakkan barang, punya kaki empat, biasanya ada meja juga ada kursi. 4. Jendela: Lubang yang sengaja dibuat di
dinding rumah, ada tutupnya dan bisa juga diberi kaca.
Contoh: BERBURU INFORMASI
BERBURU INFORMASI
Nama: _________________ Kelas: ______________
1.
Carilah satu buku yang berisi cerita dengan tokoh binatang
yang bisa bicara. Judul bukunya apa? Siapa pengarangnya?
Siapa saja tokohnya?
2.
Carilah pengarang yang punya nama dengan huruf awal B
atau S. Siapa dia dan judul bukunya apa?
3.
Apa buku favoritmu? Mengapa kamu suka buku itu?
BERBURU INFORMASI
Nama: ________________ Kelas: ______________
1.
Carilah satu buku yang berisi informasi tentang binatang.
Judul bukunya apa? Siapa pengarangnya?
2.
Carilah buku yang membahas mengenai hewan. Pilih satu
hewan. Tuliskan ciri-cirinya.
3.
Apa buku favoritmu? Mengapa kamu suka buku itu?
Kegiatan 10. Penetapan Langkah Sukses
MARI KITA BUAT PROGRAM YANG MENYENANGKAN UNTUK SISWA
AGAR SENANG MEMBACA…
Untuk dapat berpartisipasi secara efektif dan produktif dalam kehidupan.
1. Kami akam memulai program berikut ini:
• Membaca Lantang
• Membaca Mandiri
• Kegiatan menghubungkan kelas dan perpustakaan
2. Kami akan melakukan hal-hal untuk membantu siswa menikmati
membaca.
3. Kami akan menghindari hal-hal agar siswa tidak membenci atau
menghindari membaca.
4. Kami akan menjadi teladan membaca bagi siswa kami.