HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN SIANOTIK DAN KEJADIAN PROTEINURIA
TESIS
SANDRO KURNIA 107103025 / IKA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK-SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Klinik (Anak) dalam Program Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Kesehatan Anak-Spesialis pada
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
SANDRO KURNIA 107103025 / IKA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK-SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : Hubungan Antara Penyakit Jantung Bawaan Sianotik Dan Kejadian Proteinuria
Nama Mahasiswa : Sandro Kurnia Nomor Induk Mahasiswa : 107103025
Program Magister : Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi : Kesehatan Anak
Menyetujui Komisi Pembimbing
Ketua
Dr. Muhammad Ali, SpA(K)
Anggota
Dr. Pertin Sianturi, SpA(K)
Ketua Program Magister Dekan
Prof. Dr. H. Chairuddin P Lbs,DTM&H,SpA(K)
NIP : 19540220 198011 1 001 Prof.Dr.H Gontar A Siregar,SpPD-KGEH
PERNYATAAN
HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN SIANOTIK DAN KEJADIAN PROTEINURIA
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Juli 2014
Telah diuji pada Tanggal: 10 Juli 2014
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Dr. Muhammad Ali, Sp.A(K) ... Anggota :
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir pendidikan magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Ilmu Kesehatan Anak di FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan.
Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua pihak di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pembimbing utama Dr. Muhammad Ali, Sp.A(K) dan Dr. Pertin Sianturi, Sp.A(K), yang telah memberikan bimbingan, bantuan serta saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini. 2. Prof. Dr. H. Munar Lubis, Sp.A(K), selaku Kepala bagian Departemen Ilmu
3. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. DR. Dr. H. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K) dan Prof. Dr. H. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) selaku Ketua Program Magister Kedokteran Klinik FK USU dan Dekan FK-USU yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti program pendidikan Dokter Spesialis Anak di FK USU.
4. Prof. Dr. H. Chairul Yoel, Sp.A(K), Prof.Dr. Hj. Rafita Ramayati, Sp.A(K), Prof.Dr. Haris Hasan, Sp.PD, Sp JP(K), Dr. Tina C.L.Tobing, Sp.A(K), Dr.Rizky Hardiansyah,M.Ked(Ped), Sp.A, Dr. Hafaz Zakky Abdillah, M.Ked(Ped), Sp.A yang sudah membimbing saya dalam penyelesaian tesis ini.
5. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.
6. Teman-teman yang tidak mungkin bisa saya lupakan yang telah membantu saya dalam keseluruhan penelitian maupun penyelesaian tesis ini, Nezman Nuri, Emil Salim, Arjuna, Hervina Sari, Wahyu Ningsih, Anggreini, Mislina Munir, Mega Oktariena, Melati Mandasari, Ratna Dewi, Ifrah Ayuna, Siti Habsyah, Rika, Dewi Sandi Laila, dan Riri Virzan. Terima kasih untuk kebersamaan kita dalam menjalani pendidikan selama ini.
Kepada yang sangat saya cintai dan hormati, orangtua saya Alm. Dedi Hernanda dan Hj. Delila Siregar atas pengertian serta dukungan yang sangat besar, terima kasih karena selalu mendo’akan saya. Jasa-jasa nya tidak akan pernah saya lupakan yang telah membimbing dan membesarkan saya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada mertua saya H. Zakaria Usman dan Hj. Arian yang telah banyak membantu saya selama ini. Begitu juga dengan tante saya Yarsi Fatma yang telah memberikan bantuan moril dan materil yang selalu memberikan dorongan selama mengikuti pendidikan ini. Semoga budi baik yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Terima kasih saya sampaikan kepada istri tercinta Nisrina dan anak saya Shazia Mehrunnisa dan Shadira Alveena Batrisya atas segala kesabaran dan dukungan yang diberikan selama ini, semoga apa yang saya peroleh dapat bermanfaat untuk keluarga. Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Medan, Juli 2014
DAFTAR ISI
2.3. Hubungan Penyakit Jantung Bawaan Sianotik dengan Proteinuria 9
2.4. Kerangka Konseptual 14
BAB 4. HASIL 23
BAB 5. PEMBAHASAN 28
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.2. Kesimpulan 31
6.3. Saran 31
Ringkasan 32
Daftar Pustaka 36
Lampiran
1. Penjelasan dan Persetujuan Kepada Orang Tua 2. Lembar Persetujuan setelah Penjelasan (PSP) 3. Riwayat Hidup
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Karakteristik sampel penelitian 23
Tabel 4.2. Kelompok dan diagnosis pasien 24
Tabel 4.3. Hubungan antara Penyakit Jantung Bawaan
dan proteinuria 25 Tabel 4.4. Analisis bivariat pengaruh kadar hemoglobin
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.Patofisiologi hubungan sianosis dengan
Gambar 2.2. Kerangka konsep penelitian 14
disfungsi vaskular pada Penyakit Jantung Bawaan 10
DAFTAR SINGKATAN
PJB : Penyakit Jantung Bawaan DSV : Defek Septum Ventrikel DAP : Duktus Arteriosus Persisten TOF : Tetralogy of Fallot
DORV : Double Outlet Right Ventricle HLHS : Hypoplastic Left Heart Syndrome
TAPVR : Total Anomalous Pulmonary Venous Return NO : Nitric Oxide
PDGF : Platelet D
TA : Truncus Arteriosus
erived Growth Factor
CO : Cardiac Output
ACEI : Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor LFG : Laju Filtrasi Glomerulus
ISK : Infeksi Saluran Kemih
DAFTAR LAMBANG
µg : mikrogram
mg : miligram
kg : kilogram ml : mililiter dl : desiliter
zα : Deviat baku normal untuk α
zβ : Deviat baku normal untuk β
n : Jumlah subjek / sampel α : Kesalahan tipe I β : Kesalahan tipe II
> : Lebih besar dari < : Lebih kecil dari
≥ : Lebih besar dari
ABSTRAK
Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan sianotik dapat dikaitkan dengan disfungsi dan gangguan ginjal. Gangguan ginjal dapat terjadi seiring dengan bertambahnya usia dan nefropati sianotik merupakan komplikasi serius. Hipoksia dapat mengakibatkan gangguan ginjal bahkan tanpa adanya penyebab kelainan ginjal lain dan hipoksia memiliki peran penting dalam patogenesis dan timbulnya penyakit ginjal.
Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hubungan antara penyakit jantung bawaan sianotik dan proteinuria .
Metode. Penelitian ini dilakukan secara prospektif dengan jumlah sampel sebanyak 60 anak yang menderita penyakit jantung bawaan. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Group I, penyakit jantung bawaan sianotik (n=30) dan kelompok II, penyakit jantung bawaan non sianotik (n=30). Dalam setiap kelompok, proteinuria dievaluasi dengan mungukur rasio albumin kreatinin pada urin. Hubungan proteinuria dengan hemoglobin, hematokrit dan laju filtrasi glomerulus juga dievaluasi.
Hasil. Anak dengan penyakit jantung bawaan sianotik didapatkan peningkatan rasio albumin kreatinin pada urin lebih banyak dibandingkan dengan anak penderita penyakit jantung bawaan non sianotik, tetapi tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara penyakit jantung bawaan sianotik dan proteinuria (P=0,584). Hemoglobin dan GFR memiliki hubungan dengan proteinuria pada penyakit jantung bawaan sianotik tapi tidak ada yang signifikan secara statistik (P=0,31 dan P=0,08)
Kesimpulan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara penyakit jantung bawaan sianotik dan proteinuria
ABSTRACT
Background. Cyanotic congenital heart disease can be associated with renal dysfunction and injury. Renal injury progresses with age and cyanotic nephropathy is a serious complication. Hypoxia can result in renal injury, even in the absence of renal abnormality and have a significant role in the pathogenesis and progression of renal disease.
Objective. This study was performed to assess the association between
cyanotic congenital heart disease and proteinuria.
Methods. We prospectively enrolled sixty children with congenital heart
disease. They were divided into two groups. Group I, cyanotic congenital
heart disease (n=30) and group II, acyanotic congenital heart disease (n=30). In each group, proteinuria was evaluated with urinary levels of albumin creatinin ratio. Associaton of proteinuria with hemoglobin, hematocrit and glomerular filtration rate (GFR) were evaluated.
Results. Children with cyanotic congenital heart disease had elevated urinary level of albumin creatinin ratio more than children with acyanotic congenital heart disease, but there was no statistically significant association between cyanotic congenital heart disease and proteinuria (P=0.584). Hemoglobin and GFR had relationship with proteinuria in cyanotic congenital heart disease but there was no statistically significant (P=0.31 and P=0.08, respectively).
Conclusions. There was no significant association between cyanotic congenital heart disease and proteinuria