• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT PEMBACA PADA TABLOID GAUL EDISI 44-47 BULAN NOVEMBER-DESEMBER 2011 DITINJAU DARI SEGI DIKSI DAN Surat Pembaca Pada Tabloid Gaul Edisi 44-47 Bulan November-Desember 2011 Ditinjau Dari Segi Diksi Dan Gaya Bahasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SURAT PEMBACA PADA TABLOID GAUL EDISI 44-47 BULAN NOVEMBER-DESEMBER 2011 DITINJAU DARI SEGI DIKSI DAN Surat Pembaca Pada Tabloid Gaul Edisi 44-47 Bulan November-Desember 2011 Ditinjau Dari Segi Diksi Dan Gaya Bahasa."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT PEMBACA PADA TABLOID GAUL EDISI 44-47 BULAN NOVEMBER-DESEMBER 2011 DITINJAU DARI SEGI DIKSI DAN

GAYA BAHASA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Daerah

Disusun Oleh: ENDAH PUSPITORINI

A 310 080 152

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

ABSTRAKSI

SURAT PEMBACA PADA TABLOID GAUL EDISI 44-47 BULAN NOVEMBER-DESEMBER 2011 DITINJAU DARI SEGI DIKSI DAN

GAYA BAHASA

Endah Puspitorini. A 310 080 152. Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. UMS. 2012. 79 halaman.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan perwujudan gaya bahasa anafora dan hiperbola yang terdapat pada surat pembaca tabloid gaul edisi 44-47 bulan November- Desember 2011. (2) Mendeskripsikan diksi pada surat pembaca. (3) menganalisis diksi dan gaya bahasa anafora, gaya bahasa hiperbola pada surat pembaca.

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik pustaka, teknik simak, dan metode catat. Teknik pustaka adalah usaha untuk mencari sumber data tertulis maupun lisan yang bersifat dokumentasi. Teknik simak adalah teknik penyediaan data dengan melakukan penyimakan penggunaan bahasa, sedangkan teknik catat adalah teknik lanjutan simak yaitu dengan mencatat hasil penyimakan baik secara tertulis maupun lisan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih. Metode agih adalah metode analisis yang alat penentunya berada pada bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Langkah selanjutnya data diklasifikasikan sesuai dengan masalah yang dibahas mengenai pilihan kata/ diksi, gaya bahasa anafora, dan hiperbola.

Berdasarkan hasil analisis diksi, gaya bahasa anafora, dan hiperbola pada surat pembaca tabloid gaul edisi 44-47 bulan November-Desember ada 3 simpulan yang dapat penulis sajikan: (1) Jenis diksi pada surat pembaca dalam tabloid gaul edisi 44-47 bulan November-Desember dapat dikelompokkan sebagai berikut: a) Pemakaian Kata Tutur sebanyak 12 data, b) Pemakaian kata ganti orang sebanyak 3 data, c) Pemakaian Istilah Asing sebanyak 24 data, d) Pemakaian kata umum dan kata khusus sebanyak 4 data, e) pemenggalan konsonsan di awal kata sebanyak 7 data, dan pemakain kata ciptaan sendiri sebanyak 6 data. (2) gaya bahasa anafora sebanyak 10 data. (3) gaya bahasa hiperbola sebanyak 4 data.

(5)

1. Latar Belakang Masalah

Saat ini hampir seluruh media komunikasi massa baik yang terbit harian,

mingguan, maupun bulanan menyediakan tempat khusus untuk menampung

surat-surat yang datang dari pembaca. Surat tersebut mengandung pendapat

atau opini dari kalangan masyarakat. Biasanya surat itu berada didalam sebuah

rubik tertentu dan khusus memuat surat pembaca yang diberi nama “rubik

surat pembaca” sehingga semua itu mempermudah para pembaca untuk

mengetahua apakah keluahan, kritikan, maupun permintaan mereka dimuat

atau tidak.

Dalam hal ini penulis dituntun untuk mengerti sebuah bahasa, karena

dalam penulisan sebuah surat pembaca, penulis tidak dapat terlepas dari

bahasa. Sesorang dapat menyampaikan berbagai gagasan, keinginan,

pendapat, perasaan, harapan, dan sebagainya kepada sesama manusia dengan

bahasa. Secara universal pengertian bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang

bentuk dasarnya ujaran. Dengan ujaran inilah manusia mengungkapkan hal

yang nyata atau tidak, yang berwujud maupun yang tak kasat mata, situasi dan

kondisi yang lampau maupun masa kini.

Selain dijadikan sebagai alat komunikasi lisan, bahasa juga digunakan

sebagai alat atau sarana dalam mengungkapkan sesuatu hal dalam bentuk

tulisan atau biasa mereka sebut dengan bahasa tulis. Pemilihan bahasa dalam

bahasa tulispun berbeda dengan bahasa lisan. Bahasa tulis lebih dipengaruhi

oleh beberapa faktor yang biasanya sesuai dengan kebutuhan penulisnya.

Keraf (1980:3) menyatakan bahwa bahasa, ditinjau dari dasar dan

motif pertumbuhannya. Dalam hasil tinjauan tersebut bahasa memiliki 4

fungsi. (1) untuk menyatakan ekspresi diri, (2) komunikasi, (3) untuk

mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, dan (4) untuk mengadakan kontrol

sosial.

Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri dipergunakan

untuk mengkespresikan segala sesuatu yang tersirat di dalam pikiran dan

perasaan penuturnya. Ungkapan pikiran dan perasaan manusia dipengaruhi

(6)

Pateda (1987:4) bahwa bahasa merupakan saluran untuk menyampaikan

semua yang dirasakan, dipikirkan, dan diketahui seseorang kepada orang lain.

Bahasa juga memungkinkan manusia dapat bekerja sama dengan orang

lain dalam masyarakat. Karena tanpa adanya bahasa maka sebuah komunikasi

antara anggotta masyarakat maupun dengan media-media seperti surat kabar,

majalah maupun tabloid tidak akan berjalan baik. Hal ini berkaitan erat bahwa

hakikat manusia sebagai makhluk sosial memerlukan bahasa untuk memenuhi

hasratnya. Seperti halnya yang tertera dalam surat pembaca yang terdapat

dalam surat kabar, majalah maupun tabloid. Surat pembaca berisi tanggapan,

kritik, saran, keluhan, ajakan, himbauan, atau ucapan terima kasih yang akan

dimuat dalam sebuah rubrik. Surat pembaca tersebut dikirim oleh pembaca

untuk menyampaikan pendapatnya maupun keinginan dari pembaca untuk

sebuah surat kabar, majalah maupun tabloid.

Surat pembaca merupakan sebuah tulisan yang dikirim pembaca ke

sebuah redaksi. Tulisan yang berisi tanggapan, kritik, saran, keluhan, ajakan,

imbauan, atau ucapan terima kasih yang akan dimuat dalam suatu rubric

tabloid, majalah, surat kabar ( Muljana:2007). Surat pembaca juga dapat

diartikan sebagai tempat untuk memuat opini seseorang yang dibahas dengan

tuntas dan dapat mempengaruhi serta meyakinkan pembaca.

Seperti halnya surat pembaca yang terdapat dalam tabloid Gaul ini, di

dalam tabloid gaul ditemukan berbagai bentuk kata dan kalimat yang tidak

sesuai dengan kaidah kebahasan, seperti pada diksi. Dalam Penulis surat

pembaca ini kebanyakan para penulis tidak memperhatikan pemilihan kata

dalam penulisan dengan alasan-alasan tertentu seperti mereka hanyalah orang

awan dan bukan ahli bahasa. Penulis juga lebih banyak menggunakan gaya

bahasa dalam penulisanya yang kadang tidak dimengerti oleh para pembaca

awam.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, peneliti tertarik

untuk mengkaji diksi dan gaya bahasa dalam surat pembaca dengan judul

penelitian “Surat Pembaca pada Tabloid Gaul Edisi 44-47 Bulan

(7)

2. Landasan Teori 2.1Pilihan Kata a) Pengertian Diksi

Secara umum diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata.

Kridalaksana (2008) dalam bukunya Kamus Linguistik mengemukakan

bahwa diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek

tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam mengarang. Pemilihan

kata sangat penting dan harus tepat. Hal ini dikarenakan agar para

pembaca mengetahui makna yang terkandung pada tulisan yang mereka

baca. Menurut Keraf (2002:87) ketepatan pilihan kata mempersoalkan

kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat

pada imajinasi pembaca atau pendengar, sama seperti halnya dengan apa

yang dirasakan oleh penulis atau pembaca.

Menurut Keraf (2003:88) dalam mencapai ketepatan pilihan kata dan

untuk menghindari timbulnya salah paham ada beberapa persyaratan

ketepatan diksi yang harus dipahami.

a. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.

b. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim.

c. Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya. Bila penulis

sendiri tidak mampu membedakan kata-kata yang mirip ejaannya itu,

maka akan mengakibatkan salah paham.

d. Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri.

e. Waspadalah terhadap penggunaan istilah asing.

f. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara

idiomatik.

g. Untuk menjamin ketepatan diksi, penulis atau pembicara harus

membedakan kata umum dan kata khusus.

h. Menggunakan kata-kata indria yang menunjukan persepsi yang

(8)

i. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang

sudah dikenal.

j. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.

Para penulis surat kabar dikenal dengan membelokkan maksud/arti

kata-kata, mereka sering menciptakan kata-kata baru yang unik agar dapat

menarik perhatian pembaca khususnya kalangan remaja. Dalam memilih

suatu kata pada surat pembaca tidak hanya yang menyebutkan suatu objek,

situasi atau orang, namun mereka juga mengkomunikasikan perasaan,

sikap dan suatu gagasan pada pikiran pembaca. Mereka sering kali

menggunakan bahasa yang unik dan mengikuti tren zaman yang sedang

berlangsung pada situasi tertentu. Pemilihan kata-kata yang digubakan

dalam rubik surat pembaca haruslah menarik dengan tujuan untuk

menarik minat dari para konsumen atau para pembaca. Sebagai contoh

zaman sekarang ini yang para remaja sedang mengalami yang namanya

deman K-POP sehingga penulis yang pada dasarnya memang remaja suka

sekali menggunakan bahasa-bahasa korea seperti sapaan dengan

anyeonghaseyo, ucapan terimakasih dengan kata gomawo,

khamsahamnida.

Penulis surat pembaca yang beragam jenis yang dominan pada

remaja tersebut dikenal sebagai pencipta kata-kata yang aneh dan unik

dalam mengolah kata-kata. Dengan menggunakan kata-kata yang aneh dan

unik yang sengaja dipermainkan secara teknik dalam bahasa rubik surat

pembaca maka akan menimbulkan keuntungan tertentu dalam menarik

perhatian pembaca atau para konsumen dari semua kalangan. Mereka

mematahkan peran bahasa untuk menarik perhatian pembaca dengan

penyusunan kata-kata yang keluar dari konteks atau menciptakan kata-kata

baru.

2.2Gaya Bahasa

a) Pengertian Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah keseluruhan cara pemakaian bahasa oleh

(9)

kebahasaan yang dirasa dapat mewakili sesuatu yang diungkapkan (

Ratna, 2007:232 ). Gaya bahasa atau style merupakan cara

mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang

memperlihatkkan jiwa dan kepribadian penulis ( pemakai bahasa ).

Menurut Keraf (2004:112) gaya bahasa dalam retorika disebut

style. Kata style berasal dari bahasa latin stilus yang berarti alat

(berujung tajam) yag dipakai untuk menulis di atas lempengan lilin

yang menitikberatkan keahlian untuk menulis indah, yang

mempersoalkan pada pemakaian makna, frase atau klausa tertentu

untuk menghadapi situasi tertentu.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa

adalah suatu pemakaian bahasa oleh pengarang dengan keahlian

mereka yaitu berupa ungkapan-ungkapan jiwa mereka dengan

membandingkan sesuatu dengan yang lain.

b) Jenis Gaya Bahasa yang terdapat dalam “Surat Pembaca” majalah Gaul

edisi 44-47 bulan November- Desember

1) Gaya Bahasa Anafora

Ade Nurdin, Yani Maryani, dan Mumu (2004: 28) berpendapat

bahwa anafora adalah gaya bahasa yang berwujud perulangan kata

pertama dari kalimat pertama menjadi kata pertama dalam kalimat

berikutnya. Keraf (2007:127) mengatakan, “Anafora merupakan

repetisi yang berwujud perulangan kata pertama pada tiap baris kalimat

berikutnya.

Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan mengenai gaya

bahasa anafora. Anafora adalah perulangan kata pertama yang sama

pada kalimat berikutnya. Anafora merupakan jenis gaya bahasa repetisi

yaitu perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang

dianggap penting untuk member tekanan dalam sebuah konteks yang

sesuai kata (Keraf,2003:127).

(10)

a. Gaul, bikinin donk PJnya Eunhyuk coz ak tuh ngefans sm dy. Gaul,

bikinin donk stikernya Eunhyuk. Gaul, bikini profil and foto-foto

Eunhyuk donk. Gaul, bikinin tulisan tentang fakta-fakta Eunhyuk

donk.

2) Gaya Bahasa Hiperbola

Keraf (2007:127) mengatakan, hiperbol adalah semacam gaya

bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan

membesar-besarkan sesuatu hal. Contoh gaya bahasa hiperbola.

b. Kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir-hampir meledak aku.

2.3Surat Pembaca

a) Pengertian Surat Pembaca

Surat pembaca merupakan sebuah tulisan yang dikirim pembaca

ke sebuah redaksi. Tulisan yang berisi tanggapan, kritik, saran,

keluhan, ajakan, imbauan, atau ucapan terima kasih yang akan dimuat

dalam suatu rubrik pada sebuah tabloid, majalah, surat kabar (

Muljana:2007). Surat pembaca juga dapat diartikan sebagai tempat

untuk memuat opini seseorang yang dibahas dengan tuntas dan dapat

mempengaruhi serta meyakinkan pembaca.

Surat pembaca ialah ungkapan perasaan dari pembaca atau

penulis yang ingin menyampaikan pikiran, isi hati, maksud atau

kehendak pada orang lain melalui bahasa tulis. Ungkapan dengan

menggunakan kertas sebagai media sarananya. Tulisan tersebut akan

dimuat sehingga dapat dibaca oleh kalangan masyarakat (Yasin:2002).

Surat pembaca adalah hasil kreatifitas dari para penulis dengan

bahasa khas mereka sehingga menjadikan suatu rangkaian kata-kata

yang indah dan unik. Kata atau kalimat yang berada jauh dari kaidah

kebahasaan yang mendapat respon banyak dari para pembaca. Surat

pembaca juga disebut dengan mailbox, tempat mencurahkan isi hati

penulis dengan berbagai macam keunikannya yang tanpa sadar

(11)

Surat pembaca adalah ungkapan secara tertulis dari seorang

pembaca yang ingin menyampaikan pikiranya. Tulisan indah yang

terangkai dengan bahasa dan kata-kata indah yang jauh dari EYD dan

mengandung keunikan pada tiap kata yang bertujuan untuk memikat

pembaca lain dan konsumen.

3. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat

deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam

melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang

bersifat alami. Karena orientasinya demikian, sifatnya mendasar dan

naturalistis atau bersifat kealamian. Oleh sebab itu, penelitian semacam ini

sering disebut dengan naturalutic atau field study( Mahmud, 2011:89).

Moelong (2007:6) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah untuk

memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik

dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Berdasarkan

pengertian tersebut, penelitian berjenis kualitatif bersifat deskriptif, yang

artinya data yang dianalisis dan dihasilkan adalah kata-kata, bukan berupa

angka.

Teknik penelitian yang dimaksud disini adalah cara yang dipakai dalam

mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Hal

tersebut dilakukan karena objek dalam penelitian ini merupakan wacana

dalam rubik “ Surat Pembaca.

Analisis data merupakan proses menyusun, mengategorikan data,

mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami makna. Berdasarkan

jenis data tersebut maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode agih. Metode agih adalah metode analisis yang alat

penentunya berada pada bagian dari bahassa yang bersangkutan itu sendiri

Sudaryanto (dalam Muhammad 2011:234-244).

Metode agih dilakukan dengan teknik dasar bagi unsur langsung. Teknik

(12)

cara membagi satuan lingual yang datanya menjadi beberapa bagian.

Bagian-bagian yang bersangkutan dipandang sebagai bagaian yang langsung

membentuk satuan lingual yang dimaksud.

Analisis penelitian ini ada beberapa hal yang penting untuk diungkapkan

guna memperjelas tentang proses penelitian yaitu metode analisis penggunaan

diksi dan gaya bahasa yang meliputi gaya bahasa anafora, gaya bahasa

hiperbola.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1.1 Pilihan kata atau diksi

a. Pemakaian Kata Ganti.

b. Pemakaian istilah Asing.

c. Pemenggalan konsonan di awal kata.

d. Pemakaian kata tutur

e. Pemakaian kata umum dan kata khusus.

f. Menghindari Kata-kata Ciptaan Sendiri.

4.1.2 Gaya Bahasa pada Surat Pembaca Edisi 44-47

a. Gaya Bahasa Anafora

b. Gaya Bahasa Hiperbola

4 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Gaya bahasa yang terdapat dalam rubik surat pembaca ini meliputi dua

jenis yaitu gaya bahasa anafora dan gaya bahasa hiperbola.

2. Pilihan kata atau diksi yang digunakan dalam surat pembaca pada tabloid

Gaul edisi 44-47 bulan November sampai Desember antara lain.

Pemakaian kata ganti orang sebanyak 3 data, pemakaian istilah asing

sebanyak 24, pemenggalan konsonan di awal kata sebanyak 7 data,

pemakaian kata tutur sebanyak 12 data, pemakaian kata umum dan

khusus sebanyak 4 data dan pemakaian kata-kata ciptaan sendiri ada 6

(13)

3. Pemakaian gaya bahasa anafora dalam penulisan surat pembaca

berfungsi sebagai penekanan suatu produk, penegasan dan gaya bahasa

tersebut dibubuhkan agar menambah kemenarikan serta meyakinkan

pembaca serta pembuat tabloid gaul atas permintaan konsumenya.

Pemakaian gaya bahasa anafora pada rubik surat pembaca dalam

penelitian ini sebanyak 10 data. Pemakaian gaya bahasa hiperbol dalam

penulisan ini bertujuan untuk melebih-lebihkan sesuatu yang dibuat oleh

pengirim suarat pembaca agar pembuat majalah dapat mengabulkan

permintaanya serta dapat menarik perhatian dari pembaca lainya.

Pemakaian gaya bahasa hiperbola dalam penelitian ini sebanyak 4 data.

4. Penelitian ini menganalisis tentang Surat Pembaca pada Tabloid Gaul

edisi 44-47 bulan November-Desember 2011 ditinjau dari Segi Diksi dan

Gaya Bahasa. Perbedaan penelitian ini terletak pada kajian masalah yang

dibahas yakni spesifik atau fokus pada dua gaya bahasa yakni gaya

bahasa anaphora dan gaya bahasa hiperbola. Persamaan penelitian ini

dengan penelitian terdahulu terletak pada objek penelitian yakni rubik

surat pembaca.

5. Fokus pada dua gaya bahasa (anafora dan huperbola) serta diksi bahasa

asing (bahasa Korea) pada rubik surat pembaca merupakan keunikan

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ma’ruf , Imron Ali. 2009. Stilistika. Surakata: Cakra Books Solo.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prodesur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: Bima Aksara.

Arikunto, Suharsini. 2000. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arifin, ZaenaldanTasai, Amran. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: AkademikaPressindo.

Astuti. 2007. Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa pada Wawancara Tabloid

Gaul edisi 4-5 bulan Februari-Maret. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Keraf, Gorys. 2006. Diksidan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV PustakaSetia.

Markhamah. 2000. Etnik Cina Kajian Linguistik Liberal. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Markamah. 2009. Ragam dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Surakarta:

Muhammadiyah University Press.

Maryadi, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta:

BadanPenerbit-FKIP UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Miftahurrosyad. 2010. Gaya bahasa Sarkasme pada Judul rubik Kriminal di Surat

Kabar Harian Meteor edisiMaret 2010. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Moleong, Lexy L. 2007. Pengantar Metode Kualitatif (EdisiRevisi). Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Muhhamad Iqbal. 2005. Diksi dan Gaya Bahasa Surat-surat Pembaca dalam

Majalah Anida. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Muljana.2007. Pengertian Surat Pembaca. http://feedproxy.

google.com/.htmll.Akses 5 Oktober 2011.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Bernard (2010, p.6) menguraikan beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa pembelajaran bahasa asing pada situasi kelas di mana terdapat keanakaragaman usia pembelajar

Melalui Rakornas yang telah digelar BKN untuk kali ke ga ini diharapkan terjadi koordinasi dari seluruh pengelola kepegawaian dalam lingkup instansi pemerintah hingga

[r]

Persamaan kontinuitas dan persamaan Navier-Stokes pada rotasi aliran fluida kental Von Karman merupakan sistem persamaan diferensial taklinear yang dinyatakan dalam

Hasil penelitian menyimpulkan, (1) Pendidikan berbasis alam yaitu proses belajar manusia secara kodrat dan alamiah melalui kehidupan dan lingkungan alam sekitarnya; (2) Tujuan

Pengelolaan kawasan konservasi perairan daerah, oleh masyarakat yang dilakukan seperti di desa-desa Distrik Misool Barat berupa Sasi secara turun- temurun

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemasangan bilge keel dengan beberapa rasio panjang terhadap length of waterline memiliki hasil yang berbeda signifikan, dan

Hasil analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh bahwa : (1) Ada kontribusi bersama yang signifikan antara kedisiplinan belajar siswa, kelengkapan sumber belajar, dan