• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING (RMT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA : Penelitian Kuasi Eksperimen di kelas XI pada salah satu SMA di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING (RMT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA : Penelitian Kuasi Eksperimen di kelas XI pada salah satu SMA di Kota Bandung."

Copied!
892
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1.1. Contoh Soal TIMSS 2011
Gambar 1.2. Contoh Soal PISA 2012
Tabel 3.1. Kategori Validitas Butir Soal menurut Guilford Koefisien Validitas Kategori
Tabel 3.3. Kategori Realibilitas Butir Soal  Kategori
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan strategi REACT lebih baik daripada siswa yang mendapatkan

Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat. Data didapat dari skor pretest dan posttest siswa setelah mengikuti

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran berdasarkan masalah lebih tinggi daripada yang

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Habits of Striving for Accuracy and Precision (HSAP) melalui Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Berbasis

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN METAKOGNITIF.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik lebih tinggi secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang peningkatan kemampuan metakognitif, pemecahan masalah matematis, pemahaman matematis dan Self-Regulated Learning

Ho : μ1 ≤ μ2 (peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa yang pembelajarannya menggunakan model PBL tidak lebih baik daripada yang menggunakan