Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
05/PGPAUD/I/2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
(Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelompok A TK Artha Kencana Serang Banten. Tahun Pelajaran 2012-2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh: Ana Agustina
0802674
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
05/PGPAUD/I/2013
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul, “Pengaruh Aktivitas Ritmik
Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Anak Taman Kanak-kanak” adalah
sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan
plagiat dari karya orang lain. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap
keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Bandung, Januari 2013
Yang membuat pernyataan,
Ana Agustina
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
05/PGPAUD/I/2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP
KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN
KANAK-KANAK
(Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelompok A TK Artha Kencana Serang Banten. Tahun Pelajaran 2012-2013)
Oleh
Ana Agustina
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
© Ana Agustina
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
05/PGPAUD/I/2013
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
(Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelompok A TK Artha Kencana Serang Banten. Tahun Pelajaran 2012-2013)
Oleh: Ana Agustina
0802674
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I
Dr. Dian Budiana, M.Pd NIP. 19770629 200212 1 002
Pembimbing II
dr. Nur Faizah Romadona, M.Kes NIP. 19701129 200312 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
05/PGPAUD/I/2013
Tidak ada yang tidak mungkin, jika difikiran kita hanya
ada kata "Mungkin".
Tidak ada yg tidak bisa, jika difikiran kita hanya ada
kata "Bisa".
Tidak ada yg tidak berhasil, jika difikiran kita hanya ada
kata "Berhasil".
Ingat setelah bermimpi kita akan terbangun, dan saat
terbangun kita harus melanjutkan hidup.
Mario Teguh
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu,
Orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan.
(Mario Teguh)
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
(Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelompok A TK Artha Kencana Serang Banten. Tahun Pelajaran 2012-2013)
Ana Agustina 0802674
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan masalah yang berkaitan dengan kemampuan motorik kasar anak di beberapa lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, salah satunya di TK Artha Kencana kemampuan motorik kasar anak kurang berkembang dengan optimal yang ditandai dengan kekakuan atau kurang sempurnanya gerakan dalam motorik kasar, misalnya anak belum mampu berjalan dengan badan tegak, berlari dengan sikap yang belum benar seperti tidak mencondongkan badan ketika berlari, belum mampu membungkukkan pinggul, lutut dan pergelangan kaki ketika melakukan tolakan dalam meloncat, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui profil kemampuan motorik kasar pada anak TK Artha Kencana kelompok kontrol. 2) Untuk mengetahui profil kondisi kemampuan motorik kasar pada anak TK Artha Kencana kelompok eksperimen sebelum dan sesudah penerapan aktivitas ritmik. 3) Untuk mengetahui adakah terdapat pengaruh yang signifikan dari aktivitas ritmik terhadap peningkatan kemampuan motorik kasar anak TK Artha Kencana. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu lembar observasi. Tahapan dalam penelitian kuasi eksperimen ini yaitu dengan melakukan pre-test dan post-test di kelompok eksperimen dan kontrol, serta treatment hanya di kelompok eksperimen. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi awal kemampuan motorik kasar anak sebelum diberikan treatment berada pada kriteria kurang dan cukup. Setelah dilakukan treatment dan proses uji statistik menggunakan rumus Uji-t Independen diperoleh hasil nilai P<0.05 maka Ha dapat diterima, berarti kemampuan motorik kasar anak mengalami perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan control. Rata-rata posttest untuk kelas kontrol sebesar 119,364 dan kelas eksperimen sebesar 162,182, hal ini menunjukan bahwa aktivitas ritmik di kelompok eksperimen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan motorik kasar anak.
Rekomendasi yang diberikan untuk pendidik anak usia dini yaitu aktivitas ritmik dapat digunakan untuk menstimulasi kemampuan motorik kasar anak.
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
A. Latar Belakang Masalah...
B. Rumusan Masalah ...
C. Tujuan Penelitian ...
D. Manfaat Penelitian ...
E. Sistematika Penelitian ... i
A. Konsep Perkembangan Motorik ...
1. Pengertian Perkembangan Motorik ...
2. Lingkup Perkembangan Motorik ...
3. Prinsip Perkembangan Motorik ...
4. Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Motorik ...
5. Hal Penting dalam Mempelajari Keterampilan Motorik ...
B. Konsep Perkembangan Motorik Kasar ...
1. Pengertian Perkembangan Motorik Kasar ...
2. Tahap Perkembangan Motorik Kasar ...
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
4. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Kasar ...
C. Konsep Aktivitas Ritmik ...
1. Pengertian Aktivitas Ritmik ...
2. Unsur-unsur Aktivitas Ritmik ...
3. Macam-macam Aktivitas Ritmik ...
4. Manfaat Aktivitas Ritmik Bagi Anak ...
5. Hubungan Antara Aktivitas Ritmik dengan Motorik Kasar ...
D. Penelitian yang Relevan ... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...
A. Metode Penelitian ...
B. Variable Penelitian ...
C. Lokasi, Populasi, dan Sampel...
D. Definisi Operasional Variabel ...
E. Instrumen Penelitian ...
F. Uji Coba Instrumen ...
G. Teknik Pengumpulan Data ...
H. Teknik Analisis Data ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
A. Hasil Penelitian ...
1. Profil Kondisi Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak TK Artha
Kencana Kelompok Eksperimen Sebelum dan Sesudah
Penerapan Aktivitas Ritmik ...
2. Profil Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak TK Artha
Kencana Kelompok Kontrol ...
3. Pengaruh Aktivitas Ritmik Terhadap Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Pada Anak TK Artha Kencana ... 57
57
57
65
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
B. Pembahasan ...
1. Profil Kondisi Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak TK Artha
Kencana Kelompok Eksperimen Sebelum dan Sesudah
Penerapan Aktivitas Ritmik ...
2. Profil Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak TK Artha
Kencana Kelompok Kontrol ...
3. Pengaruh Aktivitas Ritmik Terhadap Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Pada Anak TK Artha Kencana ... 81
81
84
86
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...
A. Kesimpulan...
B. Saran ...
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
89
89
90
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ix
DAFTAR TABEL
TABEL
3.1 Desain Eksperimen Kuasi ...
3.2 Sampel TK Artha Kencana ...
3.3 Profil Guru TK Artha Kencana yang Terlibat dalam Penelitian ...
3.4 Kisi-kisi Instrumen ...
3.5 Pedoman Observasi Kemampuan Motorik Kasar ...
3.6 Hasil Validitas Item Kemampuan Motorik Kasar Anak ...
3.7 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ...
3.8 Skor Maksimal ...
3.9 Skor Minimal ...
3.10 Rentang Skor ...
3.11 Interval Skor ...
3.12 Kriteria Profil Tingkat Kemampuan Motorik Kasar Anak ...
4.1 Hasil Pretest Kemampuan Motorik Kasar pada Anak TK Artha
Kencana Kelompok Kontrol ...
4.2 Hasil Pretest Aspek Kemampuan Motorik Kasar pada Anak TK Artha
Kencana Kelompok Kontrol ...
4.3 Hasil Posttest Kemampuan Motorik Kasar pada Anak TK Artha
Kencana Kelompok Kontrol ...
4.4 Hasil Posttest Aspek Kemampuan Motorik Kasar pada Anak TK Artha
Kencana Kelompok Kontrol ...
4.5 Hasil Pretest Kemampuan Motorik Kasar pada Anak TK Artha Kencana
Sebelum Diterapkan Aktivitas Ritmik pada Kelompok Eksperimen ...
4.6 Hasil Pretest Aspek Kemampuan Motorik Kasar pada Anak TK Artha
Kencana Sebelum Diterapkan Aktivitas Ritmik pada Kelompok
Eksperimen ...
4.7 Hasil Posttest Kemampuan Motorik Kasar pada Anak TK Artha
Kencana Sesudah Diterapkan Aktivitas Ritmik pada Kelompok
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
4.8 Hasil Posttest Aspek Kemampuan Motorik Kasar pada Anak TK Artha
Kencana Sesudah Diterapkan Aktivitas Ritmik pada Kelompok
Eksperimen ...
4.9 Peningkatan Kemampuan Motorik Pada Anak TK Artha Kencana
Sebelum dan Sesudah Diterapkan Aktivitas Ritmik pada Kelompok
Eksperimen ...
4.10 Peningkatan Aspek Kemampuan Motorik Pada Anak TK Artha
Kencana Sebelum dan Sesudah Diterapkan Aktivitas Ritmik pada
Kelompok Eksperimen ...
4.11 Uji Normalitas Data Pre-Post test Kelompok Eksperimen dan Kontrol ..
4.12 Uji Homogenitas Varians Data Kelompok Eksperimen dan Kontrol ...
4.13 Hasil Uji t Independen Data Pre test Kelompok Eksperimen dan
Kontrol ...
4.14 Hasil Uji t Independen Data Pos test Kelompok Eksperimen dan
Kontrol ... 70
73
75
76
77
78
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xi
DAFTAR DIAGRAM
DIAGRAM
4.1 Hasil Pretest Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak TK Artha Kencana Pada
Kelompok Kontrol ...
4.2 Hasil Pretest Kemampuan Motorik Dalam Aspek Lokomotor Pada Kelompok
Kontrol ...
4.3 Hasil Pretest Kemampuan Motorik Dalam Aspek Nonlokomotor Pada Kelompok
Kontrol ...
4.4 Hasil Pretest Kemampuan Motorik Dalam Aspek Manipulatif Pada Kelompok
Kontrol ...
4.5 Hasil Posttest Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak TK Artha Kencana Pada
Kelompok Kontrol ...
4.6 Hasil Posttest Kemampuan Motorik Dalam Aspek Lokomotor Pada Kelompok
Kontrol ...
4.7 Hasil Posttest Kemampuan Motorik Dalam Aspek Nonlokomotor Pada
Kelompok Kontrol ...
4.8 Hasil Posttest Kemampuan Motorik Dalam Aspek Manipulatif Pada Kelompok
Kontrol ...
4.9 Hasil Pretest Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak TK Artha Kencana Pada
Kelompok Eksperimen ...
4.10 Hasil Pretest Kemampuan Motorik Dalam Aspek Lokomotor Pada Kelompok
Eksperimen ...
4.11 Hasil Pretest Kemampuan Motorik Dalam Aspek Nonlokomotor Pada
Kelompok Eksperimen ...
4.12 Hasil Pretest Kemampuan Motorik Dalam Aspek Manipulatif Pada Kelompok
Eksperimen ...
4.13 Hasil Posttest Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak TK Artha Kencana Pada
Kelompok Eksperimen ...
4.14 Hasil Posttest Kemampuan Motorik Dalam Aspek Lokomotor Pada Kelompok
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xii
4.15 Hasil Posttest Kemampuan Motorik Dalam Aspek Nonlokomotor Pada
Kelompok Eksperimen ...
4.16 Hasil Posttest Kemampuan Motorik Dalam Aspek Manipulatif Pada Kelompok
Eksperimen ... 72
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xiii
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK
4.1 Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak TK Artha Kencana Sebelum
dan Sesudah Diterapkan Aktivitas Ritmik ...
4.2 Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak TK Artha
Kencana Sebelum dan Sesudah di Terapkan Aktivitas Ritmik ...
4.3 Rata-rata Skor pretest Kemampuan Motorik Kasar Anak Antara
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...
4.4 Rata-rata Skor Pretest Aspek Kemampuan Motorik Kasar Anak
Antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...
4.5 Rata-rata Skor Posttest Kemampuan Motorik Kasar Anak Antara
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...
4.6 Rata-rata Skor Posttest Aspek Kemampuan Motorik Kasar Anak
Antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 74
75
79
79
81
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia pada hakekatnya bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan yang layak,
hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat
yang berbunyi:
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pendidikan berlangsung dalam tiga jalur yakni pendidikan formal, nonformal,
dan informal (UU SISDIKNAS pasal 13,14, dan 15 ayat 1). Pendidikan wajib pun
tidak hanya sembilan tahun, tetapi pemerintahpun menganjurkan untuk
melangsungkan pendidikan mulai dari 0-6 tahun yang dikenal dengan Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD).
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan pertama yang perlu
diperhatikan dan menjadi dasar untuk jenjang pendidikan selanjutnya, melihat banyak
sekali potensi yang perlu dikembangkan pada masa keemasan ini, maka perlu adanya
pendidikan anak usia dini yang dapat memberikan fasilitas yang baik dan tepat, agar
dapat membantu mengembangkan potensi anak secara optimal.
Pembelajaran dalam pendidikan anak usia dini dilaksanakan dengan cara
2
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan suasana yang menyenangkan, memuaskan, dan membekas. Dalam hal
ini guru merencanakan pembelajaran dengan tujuan memberikan stimulasi dan
membantu mengembangkan potensi seoptimal mungkin. Karena pada usia ini
menurut para ahli menyebutkan masa keemasan (Golden Age ).
Menurut Peterson (1996) masa keemasan (Golden Age) adalah masa-masa
dimana kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Apapun
informasi yang diberikan akan berdampak bagi si anak di kemuadian hari. Walaupun
beberapa pakar menyebutkan sedikit perbedaan tentang rentang waktu masa (Golden
Age), yaitu 0-2 th, 0-3 th, 0-5 th atau 0-8 th, namun semuanya sepakat bahwa
awal-awal tahun pertama kehidupan anak adalah masa-masa emas mereka. Oleh karena itu
masa (Golden Age) sering pula dikenal dengan masa-masa penting anak yang tidak
bisa diulang. Di masa-masa inilah, peran orang tua dituntut untuk bisa mendidik dan
mengoptimalkan kecerdasan anak baik secara intelektual, emosional dan spriritual.
Beragamnya potensi yang dimiliki oleh anak tersebut, maka stimulasi harus
diberikan secara tepat, sehingga aspek atau potensi yang ada pada diri anak dapat
berkembang secara optimal. Salah satu aspek yang perlu dikembangkan pada anak
usia Taman Kanak-kanak yaitu aspek fisik motorik.
Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik
anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui
kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.
Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Menurut Sujiono (2005:12)
3
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melibatkan otot-otot besar, seperti lengan, kaki, leher. Sementara menurut pendapat
Saputra (2000:146) bahwa, motorik kasar adalah kemampuan anak beraktivitas
dengan menggunakan otot-otot besarnya. Pendapat ini diperkuat oleh (Sumantri
2005:98) menyatakan bahwa, motorik kasar adalah kemampuan anak usia dini
beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besar.
Perkembangan motorik kasar meliputi perkembangan postur tubuh (posisi
tubuh) dan lokomotor (gerakan). Kemampuan menggunakan otot-otot besar ini bagi
anak usia tergolong pada kemampuan gerak dasar, kemampuan ini dilakukan untuk
meningkatkan kualitas hidupnya kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu: lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. (Sumantri, 2005:99).
Perkembangan kemampuan motorik kasar anak pada dasarnya perlu
distimulasi secara optimal, namun beberapa kondisi di lembaga pendidikan anak usia
dini saat ini, salah satunya di TK Artha Kencana, pembelajaran yang dilakukan untuk
mengembangkan motorik kasar anak hanya sebatas melalui kegiatan olahraga yang
konvensional dan penyediaan ruang bermain outdoor, belum terdapat aktivitas yang
khusus untuk mengembangkan motorik kasar anak. Kondisi tersebut dapat
menyebabkan kemampuan motorik kasar anak kurang berkembang dengan optimal
yang ditandai dengan kekakuan atau kurang sempurnanya gerakan dalam motorik
kasar, misalnya anak belum mampu berjalan dengan badan tegak, berlari dengan
sikap yang belum benar seperti tidak mencondongkan badan ketika berlari, belum
mampu membungkukkan pinggul, lutut dan pergelangan kaki ketika melakukan
4
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perkembangan motorik yang terhambat akan berpengaruh terhadap
perkembangan sosial dan emosi anak, hal itu dikarenakan keterhambatan dalam
perkembangan motorik tersebut dapat menimbulkan akibat yang tidak
menguntungkan bagi diri anak, misalnya pada waktu anak berusaha untuk mencapai
kemandirian dan ternyata gagal dan pada saat itu anak harus bergantung pada
bantuan orang lain, mereka menjadi putus asa. Pada waktu anak bertambah besar dan
membandingkan prestasinya dengan prestasi teman sebayanya, anak merasa rendah
diri karena mengetahui betapa rendah prestasinya. Rasa putus asa dan rendah diri
selalu menimbulkan masalah prilaku dan emosi yang sangat berbahaya bagi
penyesuaian yang baik, selain itu keterlambatan perkembangan motorik juga
berbahaya karena tidak menyediakan landasan bagi keterampilan motorik. (Harlock
1980:165)
Berbagai cara dilakukan untuk mengembangkan motorik kasar agar nantinya
anak dapat berkembang sosial dan emosionalnya. Cara-cara dilakukan diusahakan
menarik agar menyenangkan bagi anak dalam melakukannya. Cara yang
menyenangkan merupakan cara yang dapat membuat anak aktif berpartisipasi dalam
berbagai aktivitas salah satu aktivitas yang dapat membuat anak senang dan tertarik
adalah aktivitas ritmik.
Aktivitas ritmik adalah aktivitas yang memadukan unsur gerak dan musik.
Gerak adalah perubahan posisi dari satu posisi ke posisi lain yang diiringi oleh irama
ketukan, tepukan, musik dan nyanyian (Sujiono, 2005). Aktivitas ritmik atau gerak
aktivitas-5
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aktivitas dalam kelas, seperti pengembangan kognitif, bahasa, sosial, dan emosional,
serta nilai-nilai agama dan moral dapat dipadukan dengan aktivitas gerak berirama
atau aktivitas ritmik. Gerak akan memberi kesempatan yang mendasar pada
pertumbuhan anak, dalam hal memajukan dan mengintensifikan berbagai kompetensi
termasuk adanya daya cipta dalam gerak. Dengan membiarkan anak bergerak dinamis
dan aktif, merasakan dan merespon, menciptakan serta mengekspresikan diri melalui
aktivitas ritmik, akan menumbuhkan daya kreatif untuk meningkatkan motorik kasar
anak.
Kecerdasan ritmik-musikal adalah kemampuan seseorang untuk menyimpan
nada di dalam benaknya, untuk mengingat irama, dan secara emosional terpengaruh
oleh musik. Musik dapat membantu seseorang mengingat suatu gerakan tertentu,
perhatikan seseorang atau sekelompok orang yang sedang menari atau berolahraga
senam ritmik mesti selalu disertai dengan alunan musik. Musik dapat memberi nilai
positif bagi anak karena beberapa alas an antara lain; (a) meningkatkan daya
kemampuan mengingat, (b) meningkatkan prestasi/kecerdasan. (c) meningkatkan
kreativitas dan imajinasi.
Berdasarkan permasalahan yang berkembang diatas maka penelitian ini
memfokuskan kajian pada “Pengaruh Aktivitas Ritmik Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Anak Taman Kanak-kanak”.
6
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana profil kemampuan motorik kasar pada anak TK Artha Kencana
kelompok kontrol?
2. Bagaimana profil kemampuan motorik kasar pada anak TK Artha Kencana
kelompok eksperimen sebelum dan sesudah penerapan aktivitas ritmik?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari aktivitas ritmik terhadap
peningkatan kemampuan motorik kasar pada Anak TK Artha Kencana?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui profil kemampuan motorik kasar pada anak TK Artha
Kencana kelompok kontrol.
2. Untuk mengetahui profil kondisi kemampuan motorik kasar pada anak TK
Artha Kencana kelompok eksperimen sebelum dan sesudah penerapan
aktivitas ritmik.
3. Untuk mengetahui adakah terdapat pengaruh yang signifikan dari aktivitas
ritmik terhadap peningkatan kemampuan motorik kasar anak TK Artha
Kencana.
D. Manfaat Penilitian
7
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh suatu informasi tentang
pengaruh aktivitas ritmik terhadap motorik kasar anak taman kanak-kanak.
2. Secara Praktis
a. Bagi Anak
Membantu anak dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar
yang dimilikinya melalui kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan.
b. Bagi Guru
Menambah pengetahuan dan wawasan guru, khususnya tentang
pengembangan kemampuan motorik kasar anak, melalui aktivitas ritmik.
c. Bagi Lembaga Pendidikan
Penelitian ini dapat dijadikan alternatif pengembangan untuk
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak di Taman Kanak-kanak.
d. Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti sendiri yaitu, memberikan pengalaman dan
terdapat sumber atau informasi mengenai pengaruh aktivitas ritmik terhadap
motorik kasar anak taman kana-kanak.
8
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dapat dijadikan bahan kajian lanjut bagi peneliti selanjutnya
mengenai hal yang sama dan lebih mendalam.
E. Sistematika Penelitian
Adapun sistemtika dalam penulisan skripsi ini dibagi dalam lima BAB yang
rangkuman pembahasannya sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan penelitian, metode penelitian,
manfaat penelitian, dan sitematika penulisan.
2. Bab II Kajian Teori
Bab ini membahas tentang kajian-kajian pustaka mengenai konsep
motorik kasar yang terdiri dari Pengertian Motorik Kasar, Perkembangan Motorik
Kasar, Fase Perkembangan Motorik Kasar, Prinsip dan Tujuan Pengembangan
Motorik Kasar Anak TK, Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik
kasar, sedangkan pada konsep mengenai Aktivitas Ritmik terdiri dari Pengertian
Ritmik, Pentingnya Aktivitas Ritmik Bagi Pendidikan Anak Usia TK,
Unsur-unsur Aktivitas Ritmik, Macam-macam Ritmik (Gerak Berirama), Pendekatan
Gerak Berirama, Prosedur Pengajaran Umum.
9
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan untuk
melalukan penelitian, yakni metode penelitian kuasi eksperimen.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini membahas mengenai pembahasan dan penjabaran tentang
pertanyaan-pertanyaan di rumusan masalah yang didapatkan dari penelitian yang
dilakukan penulis selama berada di tempat penelitian.
5. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi
Bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang di
lakukan penulis dan rekomendasi sebagai sumbangan pemikiran sebagai bahan
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh
aktivitas ritmik terhadap kemampuan motorik kasar anak Taman Kanak-kanak.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Desain eksperimen
yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu control group pretest-posttest
design (Arikunto, 2007:209).
Desain ini digunakan untuk menjaga kealamian dari populasi dan sampel
dengan harapan dapat memunculkan sikap atau perilaku yang alami juga. Selain
itu, hal tersebut dilakukan agar kelompok yang akan dijadikan sampel tidak dapat
diubah kembali, karena keterbatasan jumlah dalam populasi tersebut. Seperti yang
dinyatakan oleh Ali (1993 : 40) bahwa:
Kuasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen sebenarnya (murni), perbedaannya pada penggunaan subjek yaitu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang telah ada (intact group).
Pada control group pretest-posttest design ini, sebelum dimulai perlakuan
kedua kelompok diberi tes awal atau pretest untuk mengukur kondisi awal (P1)
selanjutnya pada kelompok eksperimen diberi perlakuan (T) dan pada kelompok
pembanding tidak diberi perlakuan. Sesudah selesai perlakuan kedua kelompok
34
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 1
Desain Eksperimen Kuasi
Kelompok Pre-test Treatment Post-test
Eksperimen P1 T P2
Kontrol P1 - P2
(Arikunto, 2007:210)
Keterangan: P1 : Pretest
P2 : Posttest
T : Perlakuan khusus (penerapan aktivitas ritmik) - : Tidak diberi perlakuan khusus (penerapan klasikal)
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat pengaruh dari
suatu treatment, maka dalam penelitian ini ditetapkan dua variabel, yaitu variabel
bebas yaitu aktivitas ritmik dan variabel terikat yaitu kemampuan motorik kasar
(Arikunto 2006: 118).
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel penyebab/variabel independen yaitu
variabel yang mempengaruhi terhadap variabel terikat. Adapun variabel bebas
dalam penelitian ini adalah aktivitas ritmik. Dalam penelitian ini, aktivitas ritmik
sebagai variabel bebas merupakan treatment yang akan diberikan kepada subjek
35
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel dependen/variabel tergantung yaitu
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah kemampuan motorik kasar (Arikunto, 2006).
C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
Lokasi, populasi dan sampel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di TK Artha Kencana beralamat di Jalan Karya
Bakti II, Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang, Kabupaten Serang,
Propinsi Banten.
2. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi pusat perhatian penelitian
dan tempat untuk mengeneralisasi temuan penelitian (Sandjaja,2006:180). Sejalan
dengan pernyataan tersebut, Sujiono (2008: 297) menambahkan.
Populasi adalah wilayah geleralisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas A di TK Artha
36
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011:118). Teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel. Pemilihan sampel dari populasinya menggunakan non
probability sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel
yang tidak memberikan peluang pada setiap anggota populasi untuk dijadikan
anggota sampel (Sugiyono, 2011:122). Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sampling jenuhhal tersebut dikarenakan semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel kerena jumlah populasi yang terbatas.
Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah kelompok A1 dan A2.
Berikut rincian sampel penelitian di TK Artha Kencana :
Tabel 3.2
Sampel TK Artha Kencana
TK Artha Kencana
Kelas Kontrol Eksperimen
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
A1 4 7
A2 6 5
Total 11 11
22
Penelitian ini dilakukan untuk mengujikan model pembelajaran yang
dirancang oleh peneliti. Proses pembelajaran dilaksanakan oleh dua guru TK Artha
kencana yang memiliki krakteristis mendekti kesamaan. Berikut rincian profil guru
37
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Table 3.3
Profil Guru TK Artha Kencana yang Terlibat dalam Penelitian
Aspek Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jenis Kelamin Perempuan Perempuan
Usia Kulsum S.Pd Hj. Ratna Fatimah S.Pd
Pendidikan S1 S1
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Kemampuan Motorik Kasar
Kemampuan Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan
otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak itu sendiri. motorik kasar yang dimaksud dalam penelitian ini
meliputi kemampuan lokomotor (berjalan, berlari, melompat, merayap,
merangkak), nonlokomotor (membungkuk, merentang, memutar, mengayun,
menarik, mendorong, mengangkat), dan manipulatif seperti melempar,
menangkap, melambung.
2. Aktivitas Ritmik
Aktivitas ritmik adalah aktivitas yang memadukan unsur gerak dan musik.
Aktivitas ritmik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktivitas ritmik yang
38
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2007:101). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi berbentuk skala likert
dan dokumentasi.
1. Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Motorik Kasar
Kisi-kisi adalah sebuah tabel menunjukkan hubungan antara hal-hal yang
disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Sesuai
dengan permasalahan yang akan diteliti kisi-kisi ini dibuat untuk memberikan
gambaran mengenai pengaruh aktivitas ritmik terhadap kemampuan motorik
kasar anak taman kanak-kanak. (Arikunto 2002:138), adapun kisi-kisi instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen
39
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dokumentasi
d. Merayap 18 Observasi,
Studi
Dokumentasi
Anak
e. Merangkak 19 Observasi,
Studi
c. Melambungkan 39 Observasi,
Studi
Dokumentasi
40
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai
berikut:
Table 3.5
Pedoman Observasi Kemampuan Motorik Kasar
No Indikator/Item Skala
1 2 3 4 5
1. Anak dapat berjalan maju
2. Anak dapat berjalan mundur
3. Anak dapat berjinjit ke depan 4. Anak dapat berjinjit ke belakang 5. Anak dapat berjalan zigzag
6. Anak dapat berjalan ke samping kanan 7. Anak dapat berjalan ke samping kiri 8. Anak dapat berjalan di tempat 9. Anak dapat berlari di tempat 10. Anak dapat berlari ke depan
11. Anak dapat berlari ke samping kanan 12. Anak dapat berlari ke samping kiri 13. Anak dapat berlari zigzag
14. Anak dapat meloncat dengan satu kaki dan mendarat dengan dua kaki
15. Anak dapat meloncat dengan dua kaki dan mendarat dengan
dua kaki
16. Anak dapat meloncat dengan dua kaki dan mendarat dengan
satu kaki
17. Anak dapat meloncat dan mendarat dengan kaki yang sama secara berirama (hop)
18. Anak dapat merayap ke depan
19. Anak dapat merangkak ke depan
20. Anak dapat membungkukkan badan 90˚
21. Anak dapat merentangkan kedua tangan
22. Anak dapat memutarkan badan
23. Anak dapat memutarkan tangan
24. Anak dapat memutarkan pergelangan kaki
25. Anak dapat mengayunkan kedua tangan
26. Anak dapat mengayunkan tangan kanan
41
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28. Anak dapat menarik dengan ke dua tangan 29. Anak dapat menarik dengan satu tangan
30. Anak dapat mendorong ke depan
31. Anak dapat mendorong ke atas
32. Anak dapat mendorong ke bawah
33. Anak dapat mengangkat objek ringan dengan tangan kanan
34. Anak dapat mengangkat objek ringan dengan tangan kiri
35. Anak dapat melempar benda dengan satu tangan
36. Anak dapat melempar dengan ke dua tangan
37. Anak dapat menangkap objek ringan bola dengan kedua
tangan
38. Anak dapat menangkap objek ringan bola dengan satu tangan
39. Anak dapat melambungkan benda ke atas
Sumber: Beaty. J (1994); Kostelnik (1991)
Keterangan:
Keterangan untuk masing-masing kriteria skala kemampuan motorik kasar dalam pedoman observasi di atas terdapat di lampiran
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di laksanakan sebanyak enam kali,
secara garis besar antara lain sebagai berikut:
1. RPP I Tema : Binatang Ternak/Bebek, aktivitas ritmik yang dipakai
“nyanyian binatang ternak yang bermain musik, dan nyanyian maju-maju”.
2. RPP II Tema : Binatang Ternak/Domba, aktivitas ritmik yang dipakai “musik
42
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. RPP III Tema : Binatang Ternak/Ayam, aktivitas ritmik yang dipakai
“tepukan dan nyanyian”.
4. RPP IV Tema : Binatang Ternak/Sapi, aktivitas ritmik yang digunakan
“musik senam ceria anak Indonesia”.
5. RPP V Tema : Binatang Ternak/Ikan, aktivitas ritmik yang dipakai “tepukan
dan nyanyian”.
6. RPP VI Tema : Binatang/Dunia Serangga, aktivitas ritmik yang dipakai “
nyanyian laba-laba”.
Rancangan pembelajaran melalui aktivitas ritmik secara rinci terdapat dalam
lampiran.
F. Uji Coba Instrumen
1. Validitas
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang
bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 2007:167).
Penilaian validitas dilakukan dengan membandingkan atau mengkorelasikan antara
hal yang dinilai dengan kriterianya.
Pada pengujian alat ukur penggunaan penelitian dapat menunjukkan seberapa
besar alat untuk penelitian mampu mengukur variabel yang terdapat dalam suatu
penelitian. Dengan kata lain, validitas merupakan suatu ukuran yang dapat
menunjukkan tingkatan akurasi suatu alat ukur. Suatu alat akur yang salah memiliki
43
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terdapat dua cara dalam pengujian validitas (Sugiyono, 2008) yaitu:
a. Validitas Isi (Content Validity)
Untuk menguji validitas isi, digunakan pendapat dari ahli (judgement expert).
Yaitu berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan pada teori tertentu.
Instrumen yang telah dijudgement dan mendapatka penilain cukup baik oleh para ahli
di bidangnya maka dapat digunakan dalam melakukan penelitian. Instrumen ini telah
di judgment oleh Mubiar Agustin dan Dian Budiana.
b. Item (Item Validity)
Setelah dilakukan judgement oleh para ahli, maka instrument tersebut
divalidasi item dengan cara diujicobakan. Dalam menguji validitas item, maka dapat
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang telah
diajarkan. Pada setiap instrument baik tes maupun non tes terdapat butir-butir (item)
pertanyaan atau pernyataan.
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kevalidan atau kebenaran
ítem-item soal dalam suatu instrumen sehingga layak digunakan untuk mengukur apa
yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Formula yang akan digunakan untuk mengukur validitas instrumen dalam
penelitian ini adalah product moment coefficient dari Karl Pearson.
44
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
r = koefisien korelasi
X = skor tiap item
Y = skor total seluruh item
n = jumlah responden
Melalui bantuan program Microsoft Excel diperoleh hasil uji validitas
instrumen penelitian sebagaimana ditampilkan tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.6
Hasil Validitas Item Kemampuan Motorik Kasar Anak
45
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No
Item r Hitung r Tabel Keterangan
21 0.737 0.602 Valid
22 0.691 0.602 Valid
23 0.687 0.602 Valid
24 0.688 0.602 Valid
25 0.678 0.602 Valid
26 0.803 0.602 Valid
27 0.803 0.602 Valid
28 0.638 0.602 Valid
29 0.687 0.602 Valid
30 0.651 0.602 Valid
31 0.802 0.602 Valid
32 0.802 0.602 Valid
33 0.800 0.602 Valid
34 0.617 0.602 Valid
35 0.692 0.602 Valid
36 0.707 0.602 Valid
37 0.651 0.602 Valid
38 0.671 0.602 Valid
39 0.761 0.602 Valid
Berdasar kan tabel 3.6 di atas di peroleh bahwa dari 39 pernyataan
kemampuan motorik kasar anak, item yang valid ada 38 dan yang tidak valid ada 1
item yaitu nomor 17. Adapun kalkulasi perhitungan validitas item dapat di lihat di
lampiran.
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
46
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut sudah baik. Artinya kapanpun alat pengumpul data tersebut digunakan akan
memberikan hasil ukur yang sama. Instrumen dalam penelitian ini diuji
reliabilitasnya dengan menggunakan teknik koefisien α – Chronbach. (Arikunto,
2002:154)
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas suatu instrumen
penelitian. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, tidak
bersifat tendesius, datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya hingga berapa
kali pun diambil, hasilnya akan tetap sama. Rumus yang digunakan untuk uji
reliabilitas adalah rumus alpha dari Cronbach sebagai berikut:
r11 = k
k−1 1− σb 2 σ t2
(Arikunto, 2010:171)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir instrumen
∑ b = varians total
Setelah diujji validitas item dari variabel konsentrasi belajar anak, maka
langkah selanjutnya adalah menguji apakah item tersebut reliabel. Untuk
mengetahuinya peneliti menggunakan bantuan perhitungan program Ms Excel 2007
dan diperoleh sebagai berikut:
Jumlah varian (i ) = 7,21
47
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Reliabilitas = 0,99 (Sangat Tinggi)
Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien korelasi
dari Sugiyono (1999 : 149) yang disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3.7
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisen Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 - 0,799 0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Merujuk pada tabel interpretasi nilai koefisien korelasi, maka reliabilitas
instrument ini dinyatakan sangat tinggi, karena 0,99 berada diantara 0,80-1,00.
dengan kata lain, instrumen ini dapat digunakan untuk penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Dalam teknik ini peneliti mengadakan penlitian secara
lansung terhadap anak untuk memperoleh data yang diperlukan dalam situasi
sebenarnya atau situasi buatan (khusus diadakan).
Teknik pengumpulan data sangat penting dilaksanakan dalam penelitian
48
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dianalisa untuk digunakan dalam menjawab pertanyaan dalam item penelitian.
Instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dapat digunakan dalam
mengumpulkan data keterampilan pemecahan masalah sains anak.
Data yang dikumpulkan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan
Aktivitas Ritmik pretest dan post test. Data yang diperoleh dalam penelitian ini
berupa data hasil ujicoba, data pre test,treatment dan post test yang berisi penilaian
dari indikator-indikator aktivitas ritmik.
H. Teknik Analisis Data
1) Profil Kemampuan Motorik Kasar Anak
Langkah-langkah dalam membuat profil kemampuan motorik kasar anak
sebelum dan setelah penerapan aktivitas ritmik adalah sebagai berikut:
a) Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel:
Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi
Tabel 3.8 Skor Maksimal
Aspek Skor Maksimal Ideal
Keseluruhan = 38 x 5 = 190
Lokomotor = 18 x 5 = 90
Nonlokomotor = 15 x 5 = 75
Manipulatif = 5 x 5 = 25
b) Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel:
49
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9 Skor Minimal
Aspek Skor Minimal Ideal
Keseluruhan = 38 x 1 = 38
Lokomotor = 18 x 1 = 18
Nonlokomotor = 15 x 1 = 15
Manipulatif = 5 x 1 = 5
c) Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel:
Rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal
Tabel 3.10 Rentang Skor
Aspek Rentang Skor
Keseluruhan = 190 - 38 = 152
Lokomotor = 90 - 18 = 72
Nonlokomotor = 75 - 15 = 60
Manipulatif = 25 - 5 = 20
d) Mencari interval skor:
Interval skor = rentang skor / 5
Tabel 3.11 Interval Skor
Aspek Interval Skor
Keseluruhan = 152 / 5 = 30.4
Lokomotor = 72 / 5 = 14.4
Nonlokomotor = 60 / 5 = 12
50
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan langkah-langkah di atas, kemudian didapat kriteria sebagai
berikut:
Tabel 3.12
Kriteria Profil Tingkat Kemampuan Motorik Kasar Anak
Dimensi Kriteria Interval
Keseluruhan
Sehubungan dengan adanya beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
sebelum peneliti dapat menentukan teknik analisis statistik mana yang boleh
51
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji normalitas digunakan agar peneliti dapat mengetahui apakah data yang
diperoleh di lapangan tersebut berdistribusi normal atau tidak. Apabila hasil dari uji
normalitas ini menunjukkan data berdistribusi normal, maka data diolah dengan
menggunakan statistika parametrik dan bila hasil yang didapat menunjukkan data
tidak berdistribusi normal maka data dioleh menggunakan statistika non parametrik.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2006:313):
“Apabila data yang dianalisis berbentuk sebaran normal maka peneliti boleh menggunakan teknik statistik parametrik, sedangkan apabila data yang diolah tidak merupakan sebaran normal, maka peneliti harus menggunakan statistik non parametrik”.
Pengujian normalitas dan homogenitas varians data dalam penelitian ini
menggunakan uji kolmogorov smirnov dan uji F (p > 0,05) yang diolah dengan
software SPSS Versi 18.0.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik, data
yang dihasilkan dari instrumen berupa skala maka pengolahan terhadap data-data
mentah hasil penelitian menggunakan statistik parametris. Penggunaan parametris ini
tergantung dari jenis data yang akan dianalisis, adalah sebagai berikut:
a) Jika data berdistribusi normal
Jika data berdistribusi normal maka dapat digunakan Uji t independent.
Berikut langkah-langkahnya:
(1) Langkah 1
52
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(b) Mencari nilai kritis dengan menggunakan nilai � dengan tabel distribusi
normal
(c) Mencari t-hitung dengan rumus
t
=
� 1−� 2 − �1−�2 �12�1+
�22 �2
(Bluman, 2001: 424)
Keterangan:
t = nilai t-test X
= rata-rata lelompok
�
= 0S = standar deviasi
n = jumlah sampel
(d) Membandingkan nilai kritis dan t-hitung
(2) Langkah 2
Apabila skor pre-test tidak memiliki perbedaan yang signifikan, maka
dilanjutkan dengan memberikan treatment. Setelah treatment diberikan maka
dilanjutkan dengan menguji perbedaan skor post-test kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan menggunakan Uji t independen sampel sebagai
berikut:
53
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
t
=
� 1−� 2 − �1−�2 �12�1+
�22 �2
(Bluman, 2001: 424)
Keterangan: t = nilai t-test X
= rata-rata lelompok
�
= 0S = standar deviasi
n = jumlah sampel
Namun apabila skor pre-test berbeda secara signifikan, maka analisis
perbedaan skor pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
tidak dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t dua independent sampel.
Kondisi ini memungkinkan peneliti menggunakan ANCOVA (Analysis of
Covarience) dengan bantuan SPSS versi 18. Mengutip dari Anggraeni (20011: 55)
dalam Ary et al (2006) mengatakan bahwa ANCOVA merupakan suatu teknik
statistik yang digunakan untuk mengatur pengaruh variabel yang berada diluar
variabel penelitian yang mungkin mempengaruhi perbedaan antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen.
(3) Jika data tidak berdistribusi normal
Jika data yang dianalisis tidak berdistribusi normal, maka digunakan rumus
Uji U Mann-Withney, berikut langkah-langkahnya:
54
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Membuat hipotesis
b) Mencari nilai kritis pada tabel k
c) Mencari nilai t, yaitu dengan langkah-langkah:
(1) Membuat tabel
Post-test Pre-test D = � −� D Rank Rank
(2) Mencari perbedaan nilai post-test dan pre-test, kemudian simpan pada
kolom ke-3 (D= � −� )
(3) Mencari nilai absolut dari setiap perbedaan, kemudian simpan pada
kolom ke-4 (D)
(4) Mengurutkan nilai absolute dari yang terendah hingga tertinggi,
kemudian simpan pada kolom ke-5 ( Rank)
(5) Memberikan tanda (+) atau (−) berdasarkan perbedaan
(6) Mencari jumlah nilai (+) atau (−) secara terpisah
(7) Untuk nilai terkecil dari nilai absolute dan gunakan sebagai nilai tes
dengan lambang Wf
(8) Membuat keputusan dengan menolak Ho jika nilai tes-nya ≤ dari nilai
kritis (nk)
(9) Menjumlahkan hasil
Catatan:
Karena jumlah sampel (n) ≤ 30, maka menggunakan Tabel E dan
55
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
z=
��−�−(�+1) 4
� �+1 2�+ 1 24
(Bluman, 2001:602)
Keterangan:
n = jumlah pasangan dimana selisihnya bukan
�� = jumlah lebih kecil pada nilai mutlak dari tingkat yang ditandai
2) Langkah 2
Apabila perbedaan skor pre-test tidak berbeda secara signifikan, maka
dilanjutkan dengan memberikan treatment. Setelah treatment diberikan, maka
dilanjutkan dengan menguji perbedaan skor post-test kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan menggunakan rumus Uji U Mann Whitney, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Membuat hipotesis
b) Mencari nilai kritis pada tabel k
c) Mencari nilai t, yaitu dengan langkah-langkah:
(1) Membuat tabel
Post-test Pre-test D = � −� D Rank Rank
(2) Mencari perbedaan nilai post-test dan pre-test, kemudian simpan pada
56
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(3) Mencari nilai absolut dari setiap perbedaan, kemudian simpan pada
kolom ke-4 (D)
(4) Mengurutkan nilai absolut dari yang terendah hingga tertinggi,
kemudian simpan pada kolom ke-5 ( Rank)
(5) Memberikan tanda (+) atau (−) berdasakan perbedaan
(6) Mencari jumlah nilai (+) atau (−) secara terpisah
(7) Untuk nilai terkecil dari nilai absolute dan gunakan sebagai nilai tes
dengan lambang Wf
(8) Membuat keputusan dengan menolak Ho jika nilai tes-nya ≤ dari nilai
kritis (nk)
(9) Menjumlahkan hasil
Catatan:
Karena jumlah sampel (n) ≤ 30, maka menggunakan Tabel E dan
melanjutkan ke tes nilai sebagai berikut:
z=
��−�−(�+1) 4
� �+1 2�+ 1 24
(Bluman, 2001:602)
Keterangan:
n = jumlah pasangan dimana selisihnya bukan 0
57
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Namun apabila skor pre-test berbeda secara signifikan, maka analisis
perbedaan skor pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
tidak dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t dua independent sampel.
Kondisi ini memungkinkan peneliti menggunakan ANCOVA (Analysis of
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
89 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh aktivitas ritmik terhadap
kemampuan motorik kasar anak taman kanak-kanak di TK A Artha Kencana
dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi awal kemampuan motorik kasar anak kelompok eksperimen di
kategorikan cukup. Pada kelompok eksperimen sepuluh anak masuk
kategori cukup atau 90.91% dan satu anak masuk kategori kurang 9.09%.
Kondisi awal tersebut menunjukkan belum terdapatnya anak yang
kemampuan motorik kasarnya berada dalam kategori berkembang baik
atau sangat baik. Hal tersebut terjadi dikarenakan aktivitas pembelajaran
yang kurang maksimal dalam menstimulasi kemampuan motorik kasar
anak. Sedangkan untuk kondisi akhir pada kelompok eksperimen
mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu tiga anak berada
dalam kriteria baik atau 27.27%. dan delapan anak berada dari kriteria
sangat baik atau 72.73%. Hal tersebut dikarenakan pemberian perlakuan
aktivitas ritmik untuk menstimulasi kemampuan motorik kasar tersebut.
2. Kondisi awal kemampuan motorik kasar anak kelompok kontrol secara
garis besar berada dalam kriteria cukup atau 100%, dan tidak ada yang
berada dalam kriteria baik dan sangat baik. hal tersebut salah satunya
90
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aktivitas langsung, menyenangkan dan bermakna bagi anak. Kondisi akhir
kemampuan motorik kasar anak pun dalam kelompok kontrol ini masih
tetap berada pada kategori cukup. Hal tersebut disebabkan karena
pendekatan yang digunakan di kelas kontrol adalah pendekatan
konvensional yang hanya mengembangkan kemampuan motorik kasar
dengan kegiatan unjuk kerja dan instruksi guru.
3. Berdasarkan hasil (uji t independen) di peroleh uji t 13,715 dapat
dikatakan bahwa aktivitas ritmik memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan motorik kasar anak. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Poerwadarminta (1976:42) menyatakan bahwa melalui aktivitas
ritmik anak dapat menyalurkan kebutuhan untuk bergerak secara
ekspresip dan kreatif. Secara garis besar kemampuan motorik kasar anak
akan mengalami peningkatan yang baik jika melalui proses belajar disertai
dengan situasi pembelajaran yang mendukung.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pembahasan yang disimpulkan diatas, terdapat beberapa
hal yang menjadi catatan sebagai bahan rekomendasi diantaranya:
1. Bagi Guru
a. Guru dapat menggunakan aktivitas ritmik untuk menstimulasi motorik
91
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Guru diharapkan dapat menggunakan metode yang bervariatif dalam
menstimulasi perkembangan anak, khususnya perkembangan
kemampuan motorik kasar anak.
c. Guru hendaknya dapat memilih jenis aktivitas ritmik disesuaikan
dengan situasi dan kondisi, dan hendaknya dapat mengkombinasikan
semua jenis aktivitas ritmik tersebut, dengan kata lain guru hendaknya
tidak hanya menggunakan satu jenis aktivitas rimik saja.
2. Bagi Pengelola TK Artha Kencana
a. Pengelola TK Artha Kencana diharapkan dapat menyediakan
fasilitas-fasilitas bermain anak yang dapat menstimulasi anak untuk
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.
b. Pengelola TK Artha Kencana hendaknya dapat mengikut sertakan
pendidik untuk mengikuti pelatihan demi untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik terutama dalam pemilihan materi, metode,
serta media pembelajaran.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian secara
lebih mendalam lagi terhadap pengaruh aktivitas ritmik terhadap spek
92
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Peneliti hendaknya dapat mengembangkan aktivitas ritmik yang lebih
baik lagi dengan memperluas dan memvariasikan jenis kegiatan ritmik
Ana Agustina,2013
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 93
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Revisi Edisi VI.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Beaty, J. J. (1994). Observing Development of The Young Children. New Jersey:
Prentice-Hall. Inc.
Bluman, (2001). Elementary Statistics. New York Amrica: The McGraww Hill
Coughlin, P. (2000). Menciptakan Kelas yang Berpusat pada Anak. Jakarta: Children
Resources International. Inc.
Deni, G, A. (2011). Pengaruh Permainan Modifikasi terhadap Kemampuan Motorik Kasar dan Kognitif Anak Usia Dini. Bandung: UPI.
Hurlock, B.E. (1980). Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, B.E. (2000). Perkembangan Anak, Edisi keenam Penerjemah Muslidah
Zarkasih Jakarta: Erlangga.
Kostelnik, M.K, Soderman A.K, dan Whiren, A.P. (1993). Developmentally
Apropriate Curriculum: Best in Early Childhood Education. New Jersey: