• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Adminisrasi Pendidikan

Oleh

Ismi Amelia Sari 1202196

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Oleh Ismi Amelia Sari S.Pd UPI Bandung, 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Pasca Sarjana Program Studi Administrasi

Pendidikan

© Ismi Amelia Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Pembimbing I

Dr. H. Danny Meirawan, M. Pd.

NIP. 196205041988031002

Pembimbing II

Dr. Diding Nurdin, M.Pd

NIP. 197108082001121002

Mengetahui

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

(4)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE

KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG

Abstrak

Kepuasan kerja merupakan aspek yang penting pada diri guru karena dapat menentukan baik atau buruknya kinerja guru dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Kepuasan kerja guru merupakan keadaan emosional seseorang seperti senang atau tidak senang pada guru terhadap pekerjaannya. Hal ini akan berpengaruh pada produktivitas kerja. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja guru adalah kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru di SD Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran kinerja manajerial kepala sekolah, iklim sekolah dan kepuasan kerja guru di SD Se Kecamatan Cileunyi serta untuk mengetahui besaran pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru, pengaruh iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru dan kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama mempengaruhi kepuasan kerja guru.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden. Penelitian ini menggunakan 158 responden yang tersebar di 52 Sekolah Dasar yang terdiri dari 44 sekolah Negeri dan 8 sekolah swasta di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner dengan skala interval.

(5)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE

KECAMATAN CILEUNYIKABUPATEN BANDUNG

Abstract

Job satisfaction is an important aspect because the teachers themselves can determine good or poor performance in an effort to achieve education teacher. Job satisfaction is a teacher 's emotional state such as happy or unhappy at the teacher to work. This will affect the productivity of labor. Among the factors that affect teacher job satisfaction is the managerial performance of principals and school climate. The problem in this study is how much influence the performance of managerial principals and school organizational climate on of Primary School teacher’s job satisfaction in Cileunyi District of Bandung Regency. The purpose of this study is to describe the performance of managerial principals, school climate and primary school teacher’s job satisfaction in Cileunyi district and to determine the amount of the principal managerial influences performance on teacher’s satisfaction, school organization climate influence on teacher’s job satisfaction and managerial performance principals and school climate jointly affect teacher’s job satisfaction.

The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. The data used is primary data by distributing questionnaires to the respondents. This study uses the entire population as respondents with a population of 52 elementary schools consisting of 44 State schools and 8 private schools in Cileunyi Districs of Bandung regency. Data was collected using a questionnaire with a scale interval.

The results showed that the managerial performance of primary school principals in the District Cileunyi on quite well category, climate school in Cileunyi Disrict on quite well category and job satisfaction of teachers in Primary School Cileunyi District on well category which means teachers have feel quite satisfied. Besides the principal managerial influences performance on job satisfaction of teachers are in the quite strong category, the effects of school climate on teacher’s job satisfaction are on the quite strong category, the effect of managerial performance principals and school organizational climate jointly on job satisfaction of teachers are in the strong category.

(6)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kepuasan Kerja Guru dalam Konsep Administrasi Pendidikan ... 10

B. Konsep Kepuasan Kerja Guru ... 13

C. Konsep Kinerja Manajerial Kepala Sekolah ... 28

D. Konsep Iklim Sekolah ... 40

(8)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Hasil Penelitian yang Relevan ... 52

G. Hipotesis Penelitian ... 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 56

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 56

B. Desain Penelitian ... 59

C. Metode Penelitian ... 59

D. Definisi Operasional ... 61

E. Instrumen Penelitian ... 63

F. Pengembangan Instrumen ... 64

G. Teknik Pengumpulan Data ... 76

H. Analisis Data ... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 83

A. Hasil Penelitian ... 83

B. Interprestasi Hasil Analisis ... 103

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 105

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 127

A. Simpulan ... 127

B. Saran ... 128

(9)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Guru SD Se Kecamatan Cileunyi ... 57

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel (X1) ... 65

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel (X2) ... 65

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel (Y) ... 66

Tabel 3.5 Interprestasi Nilai Korelasi Nilai r ... 70

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X1 ... 70

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel X2 ... 72

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 73

Tabel 3.9 Tabel Konsultasi/Hasil Perhitungan WMS ... 78

Tabel 4.1 Skor Rata-rata Kinerja Manajerial Kepala Sekolah ... 83

Tabel 4.2 Skor Rata-rata Iklim Organisasi Sekolah ... 86

Tabel 4.3 Skor Rata-rata Kepuasan Kerja Guru... 88

Tabel 4.4 Analisis Koefisien Korelasi Variable X1 dan Y ... 92

Tabel 4.5 Uji signifikansi Korelasi variable X1 Terhadap Y ... 93

Tabel 4.6 Analisis Regresi Sederhan Variable X1 Terhadap Y ... 94

Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi variable X1 Terhadap Y ... 95

Tabel 4.8 analisis koefisien korelasi Variable X2 Terhadap Y ... 96

Tabel 4.9 Uji Signifikansi Korelasi Variable X2 Terhadap Y ... 97

(10)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi Variable X2 Terhadap Y ... 99

Tabel 4.12 Analisis Koefisien Korelasi Variabel X1 dan X2 Terhadap Y ... 100

Tabel 4.13 Uji Signifikansi Korelasi Ganda Variabel X1 dan X2 TerhadapY .... 101

Tabel 4.14 Analisis Regresi Ganda Variabel X1 dan X2 Terhadap Y ... 103

Tabel 4.15 Analisis Koefisien Determinasi Variabel X1 dan X2 Terhadap Y ... 104

(11)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Faktor-faktor Kepuasan Kerja ... 6

Gambar 2.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 30

Gambar 2.2 Proses Penciptaan Nilai Oleh Organisasi ... 42

Gambar 2.3 Interaksi Pembentuk Iklim Organisasi Sekolah ... 43

Gambar 4.1 Struktur Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y ... 96

Gambar 4.2 Deskripsi Kinerja Manajerial Kepala Sekolah ... 97

Gambar 4.3 Deskripsi Lingkungan Fisik ... 100

Gambar 4.4 Deskripsi Lingkungan Sosial ... 100

(12)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada arah kebijakan kerja guru dalam Permenpan RB No 16 tahun 2009

yang mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh

seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi

pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan

tertentu. Oleh karena itu, pekerjaan guru tidak lagi dipandang sebagai sebuah

pekerjaan yang asal-asalan, tetapi merupakan sebuah pekerjaan profesional yang

memiliki kaidah-kaidah profesi yang standar.

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dijelaskan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:

1. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis

2. mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan

3. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

UU ini memberikan kepercayaan penuh kepada pendidik/guru agar dapat

menciptakan pendidikan yang mempunyai makna, menyenangkan, kreatif dan

dinamis bagi peserta didik. Dalam pelaksanaan operasional mendidik, seorang

guru melakukan rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan, memuji,

menghukum, memberi contoh, dan membiasakan. Batasan ini memberi arti bahwa

tugas guru bukan hanya sekedar mengajar sebagaimana pendapat kebanyakan

orang, tetapi pendidik juga bertugas sebagai motivator dan fasilitator dalam proses

belajar mengajar, sehingga seluruh potensi peserta didik dapat teraktualisasi

secara baik dan dinamis. Namun menurut Depdiknas (2007, hlm. 1) bahwa

(13)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Sebagian sekolah, terutama di kota-kota, menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian lainnya masih memprihatinkan .

Kepala sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk

memimpin suatu sekolah yang diselenggarakan proses belajar-mengajar atau

tempat terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang

menerima pelajaran. Secara etimologi, kepala sekolah merupakan padanan dari

school principal yang tugas kesehariannya menjalankan principalship atau kekepalasekolahan. Istilah kekepalasekolahan mengandung makna sebagai segala

sesuatu yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah.

Penjelasan ini dipandang penting, karena terdapat beberapa istilah untuk

menyebut jabatan kepala sekolah, seperti administrasi sekolah (school administrator), pimpinan sekolah (school leader), manajer sekolah (school manajer), dan sebagainya.

Kepala sekolah adalah sosok yang sangat berperan dalam menentukan

keberhasilan pendidikan di sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi

pemimpin dan inovator di sekolah. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala

sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah. Sebagai manajer, kepala

sekolah harus mampu mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah dalam

rangka mewujudkan visi dan misi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Selain itu, kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan di

sekolah, berpikir secara analitik dan konseptual dan harus senantiasa berusaha

untuk menjadi guru penengah dalam memecahkan berbagai masalah yang

dihadapai oleh para tenaga kependidikan yang menjadi bawahannya, serta

berusaha untuk mengambil keputusan yang memuaskan bagi semua.

Iklim organisasi adalah sebagai koleksi dan pola lingkungan yang

menentukan munculnya motivasi serta berfokus pada persepsi-persepsi yang

masuk akal atau dapat dinilai, sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap

(14)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepribadian organisasi, yaitu sifat dan ciri organisasi yang mempengaruhi perilaku

organisasi. Iklim organisasi sebagai koleksi dan pola lingkungan yang

menentukan munculnya motivasi serta berfokus pada persepsi-persepsi yang

masuk akal atau dapat dinilai, sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap

kinerja anggota organisasi. Iklim organisasi adalah kondisi lingkungan kerja, baik

yang bersifat material/ fisik maupun non material/ non fisik yang dapat

mempengaruhi perilaku/ kinerja karyawan di dalam suatu organisasi. Untuk

menunjang hal tersebut maka dibutuhkan kerjasama yang baik antara kepala

sekolah dan para guru dalam suatu organisasi di sekolah. Sekolah merupakan

sebuah organisasi yang tidak bisa lepas dari budaya yang diciptakannya. Sekolah

yang berprestasi merupakan dambaan setiap komponen masyarakat, dan menaruh

perhatian besar terhadap kuantitas dan kualitas output sekolah yang dihasilkan.

Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan bertugas menyelenggarakan

proses pendidikan dan proses belajar mengajar dalam usaha untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi

tugas untuk memimpin sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab atas

tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dari

inovator di sekolah. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah

signifikan bagi keberhasilan sekolah. Kepala sekolah perlu memiliki kemampuan

untuk memberdayakan seluruh sumber daya manusia yang ada untuk mencapai

tujuan sekolah. Khusus berkaitan dengan guru kepala sekolah harus memiliki

kemampuan untuk meningkatkan kinerja guru, melalui pemberdayaan sumber

daya manusia (guru).

Sikap guru terhadap pekerjaan dapat dilihat dalam bentuk persepsi dan

kepuasannya terhadap pekerjaan maupun dalam bentuk motivasi kerja yang

ditampilkan. Hal ini seperti dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Yuyuk

(15)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik terhadap pekerjaannya dan memiliki motivasi kerja yang tinggi, yang akan

dicerminkan oleh seorang guru yang mampu bekerja secara profesional dan

memiliki kompetensi profesional yang tinggi. Sikap positif maupun negatif dari

seorang guru terhadap pekerjaannya ini tergantung dari guru bersangkutan dan

kondisi lingkungan.

Hal tersebut sependapat dengan Handoko (2001, hlm. 93) bahwa “karyawan bekerja dengan produktif atau tidak bergantung pada motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi, desain pekerjaan,

aspek-aspek ekonomis, teknis dan perilaku lainnya.” Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor kepuasan kerja pada diri guru dapat dikatakan faktor

yang cukup menentukan kinerja guru tidak optimal.

Kepuasan kerja merupakan impian dan harapan setiap guru, akan tetapi

banyak faktor yang menyebabkan puas atau tidak puasnya seorang guru dalam

melaksanakan tugas sebagai pengajar dan pendidik. Faktor-faktor tersebut

menurut Halawa (2002, hlm.12) adalah:

lingkungan kerja, disiplin kerja, gaji/honor, hubungan guru dengan guru, hubungan guru dengan kepala sekolah, hubungan guru dengan siswa, motivasi, pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru, pengetahuan tentang komunikasi”.

Hal ini berarti selain faktor gaji, masih banyak faktor yang mempengaruhi

kepuasan guru, seperti kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi

sekolah. Menurut Robbins (2003 hlm.110)

Kepuasan kerja adalah sikap umum individu terhadap pekerjaannya, selanjutnya dikatakan pekerjaan membutuhkan interaksi dengan rekan kerja dan para atasan, mematuhi peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan organisasi, memenuhi standar kerja, hidup dengan suasana kerja yang seringkali kurang dari ideal, dan semacamnya.

Dari pernyataan diatas, kepuasan kerja tidak hanya dinilai dari upah/gaji.

Namun ada faktor lain seperti faktor iklim organisasi dan pengaruh dari atasan.

Dalam bidang pendidikan khususnya di sekolah, kepuasan guru dipengaruhi oleh

(16)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan Hoppock (dalam Hoy dan Miskel, 2001, hlm. 303) bahwa kepuasan kerja

adalah ’any combination of psychological, physiological and environmental

circumstances that cause a person to say, "I am satisfied with my job". Selain itu, ” leadership, decision making, and communication processes also influence job satisfaction” (Hoy dan Miskel, 2001 hlm. 305)

Dalam menciptakan kepuasan Kerja guru Sekolah Dasar tentunya

mengalami kendala. Berdasarkan data dari penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Purwoatmodjo (2013) yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan iklim Organisasi tehadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru bahwa” Kepala sekolah masih kurang melibatkan partisipasi guru saat merencanakan suatu program/kegiatan, kurang

mampu mengoordinasikan sumber daya manusia dan sumber-sumber material

sekolah, kurang harmonisnya hubungan guru dengan kepala sekolah, serta kurang

mampu dalam hal memberikan petunjuk dan meluruskan apabila terdapat

kesalahan yang ada disekolah. Hal ini berarti kinerja kepala sekolah sebagai

manajer masih kurang optimal. Untuk itu, penulis memiliki anggapan bahwa

kinerja manajerial kepala sekolah mempengaruhi kepuasan kerja guru.

Selain itu, iklim organisasi yang meliputi lingkungan fisik dan lingkungan

sosial menjadi salah satu faktor ketidak puasan guru terhadap pekerjaannya.

Lingkungan fisik sekolah seperti ruang kelas, alat peraga, perpustakaan yang

memadai membuat guru betah berada di sekolah, begitupun sebaliknya.

Lingkungan sosial seperti hubungan guru dengan rekan guru lainya, hubungan

guru dengan komite, hubungan guru dan kepala sekolah apabila terjalin

komunikasi dengan baik maka akan membuat guru merasa puas.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Menurut Halawa (2002, hlm.12), banyak faktor yang dapat mempengaruhi

(17)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hubungan guru dengan siswa, motivasi, pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru, pengetahuan tentang komunikasi”. Sedangkan menurut Hoy dan miskel (2001, hlm. 305) “kepemimpinan, pengambilan keputusan dan proses komunikasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja”. Faktor-faktor kepuasan kerja menurut Hoppock (dalam Hoy dan Miskel, 2001, hlm. 303) adalah ‘as any combination of psychological, physiological and environmental circumstances

that cause a person to say, "I a satisfied with my job

Berdasarkan pada pemikiran seperti yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka dalam penelitian ini dirasa perlu untuk mempelajari atau cermati kepuasan

kerja guru yang dihubungkan dengan berbagai variabel lain yang terkait dengan

kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi. Berbicara tentang kepuasan

kerja guru, maka terdapat beberapa variabel yang dimungkinkan dapat

mempengaruhi kepuasan kerja guru, di mana beberapa variabel tersebut dapat

dikenali sebagai suatu masalah.

Pertama, kepala sekolah sebagai seorang manajer dalam memimpin para

bawahannya yakni guru dan karyawan di sekolah selayaknya melaksanakan

fungsi-fungsi manajerial seperti merencanakan, mengorganisasikan, memimpin

dan mengendalikan dengan baik di sekolah, agar para guru dan karyawan di

sekolah memiliki arah dalam melaksanakan tugasnya. Apakah dengan kinerja

manajerial kepala sekolah yang baik mampu memberikan pengaruh bagi kepuasan

kerja guru?

Kedua, iklim sekolah merupakan karakteristik dari keseluruhan

lingkungan sekolah yang meliputi: lingkungan fisik (ecology), lingkungan sosial

(milieu), sistem sosial (social system) dan budaya (culture). Bahwa apakah

dengan iklim organisasi yang baik akan memberikan pengaruh bagi kepuasan

kerja guru? Agar lebih jelas lagi, berikut akan penulis ilustrasikan kepuasan kerja

guru yang dihubungkan dengan berbagai variabel lain, yaitu kinerja manajerial

kepala sekolah dan iklim organisasi sekolah sebagai berikut:

(18)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.1 Faktor-Faktor Kepuasan Kerja C. Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, penulis tertarik mengambil judul untuk penelitian “Pengaruh Kinerja Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru di Sekolah Dasar Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung”.

Adapun permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan kedalam pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaiamana kinerja manajerial kepala sekolah di SD Se-Kecamatan Cileunyi

Kabupaten Bandung?

2. Bagaimana iklim sekolah di SD Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?

3. Bagaimana kepuasan kerja guru di SD Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten

Bandung?

4. Seberapa besar pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah terhadap kepuasan

guru di SD Se-Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?

5. Seberapa besar pengaruh iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru

Se-Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?

6. Seberapa besar pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah

(19)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini secara keseluruhan bertujuan untuk mendeskripsikan dan

menganalisis mengenai pengaruh kineja manajerial kepala sekolah dan iklim

sekolah terhadap kepuasan kerja guru di SD se kecamatan Cileunyi Kabupaten

Bandung.

2. Tujuan Khusus

a. Terdeskripsinya kinerja manajerial kepala sekolah di SD Se Kecamatan

Cileunyi Kabupaten Bandung

b. Terdeskripsinya iklim sekolah di SD Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten

Bandung

c. Terdeskripsinya kepuasan kerja guru di SD Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten

Bandung

d. Teranalisanya pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah terhadap kepuasan

guru di SD Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

e. Teranalisanya pengaruh iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru di SD Se

Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

f. Teranalisanya pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah

terhadap kepuasan guru di SD Se-Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

E. Manfaat penelitian

Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk mengungkapkan aspek-aspek

yang penting yang berkaitan dengan kepuasan kerja guru yang secara langsung

dipengaruhi oleh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

praktis maupun teoretis. Secara teoretis hasil penelitian ini dimaksudkan untuk

memperkaya keilmuan khususnya dalam bidang administrasi pendidikan sebagai

landasan dalam upaya meningkatkan mutu sekolah. Hasil penelitian ini juga

(20)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian lebih lanjut.

1. Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang berarti bagi kepala

sekolah untuk memiliki Kinerja manajerial yang baik, sehingga diharapkan akan

mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap kepuasan kerja guru untuk

lebih memahami peran dan fungsinya sebagai tenaga pendidik, di mana antara

kewajiban dan tuntutan akan hak-haknya kiranya perlu harus dijaga

keseimbangannya dalam rangka mencapai tingkat kepuasan yang diharapkan.

2. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi perbaikan kinerja guru

dapat optimal di pandang dari sisi kepuasan agar senantiasa menciptakan iklim

organisasi yang positif di sekolah.

3. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan sumber

inspirasi bagi peneliti lain yang akan memeperdalam permasalahan yang berkaitan

dengan pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap

kepuasan kerja guru.

F. Struktur Organisasi

Agar penelitian ini tersusun dengan sistematis, maka diperlukan

sistematika pembahasan yang dibagi menjadi lima bab, yang mana antar bab satu

dengan bab lainnya merupakan satu kesatuan atau saling berkesinambungan.

Adapun sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:

Pada pendahuluan BAB I penulis memaparkan mengenai latar belakang

penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan stuktur organisasi dengan maksud memberikan gambaran secara

umum tentang kepuasan kerja guru yang dipengaruhi oleh kinerja manajerial

kepala sekolah dan iklim sekolah.

(21)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah, iklim sekolah dan kepuasan kerja guru, kerangka pemikiran, serta

hipotesis penelitian.

Pada metode penelitian BAB III, berisi penjabaran rinci mengenai metode

penelitian yang meliputi lokasi dan subjek populasi/sampel, desain penelitian,

metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses

pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

Pada hasil penelitian dan pembahasan BAB IV, mengkaji tentang

pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan

masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, dan tujuan penelitian. Selain

itu, pada bab ini menganalisis temuan yang berkaitan dengan pengaruh kinerja

manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru.

Pada kesimpulan dan saran BAB V, penulis menyimpulkan secara

menyeluruh dari uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab-bab sebelumnya

serta saran yang dapat digunakan untuk perbaikan yang ada hubungannya dengan

(22)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

(23)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di 52 Sekolah Dasar negeri maupun swasta

yang tersebar di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Adapun subjek yang

akan diteliti adalah guru-guru SD se-Kecamatan Cileunyi.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sudjana (2000, hlm. 26) populasi merupakan totalitas semua nilai

yang mungkin baik dari menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun

kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan

jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Berdasarkan definisi menurut Sugiyono

(2010, hlm. 80), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Adapun populasi

yang akan diteliti adalah Seluruh SD di kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.

Mempertimbangkan jumlah populasi diatas seratus, seperti yang

diungkapkan oleh Suharsmi Arikunto (2002, hlm. 134) bahwa “apabila subyeknya

dibawah 100 maka penelitian ini menggunakan seluruh populasi sebagai

responden, sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi. Sebaliknya apabila

subjeknya diatas 100, dapat siambil antara 10%-15% atau 20%-25%”.

Mengingat jumlah Sekolah Dasar di Kecamatan Cileunyi dibawah seratus,

maka yang akan diteliti adalah seluruh sekolah. Adapun responden dari setiap

sekolah yang akan mewakili keadaan dari kinerja manajerial kepala sekolah, iklim

Sekolah dan kepuasan kerja guru adalah 20% jumlah guru dari masing-masing

sekolah. Jawaban dari responden pada masing-masing sekolah akan dirata-ratakan

(24)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diteliti. Berikut ini adalah nama-nama sekolah dasar beserta jumlah responden tiap

(25)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Daftar Jumlah Guru di SD Kecamatan Cileunyi

No Nama sekolah Jumlah Guru Responden

1 SDN Cimekar 11 2

2 SDN Cibiru 02 15 3

3 SDN Cibiru 06 20 4

4 SDN Cibiru 08 13 3

5 SDN Cibiru 09 17 3

6 SDN Cibiru 10 11 2

7 SDN Cijati 01 12 2

8 SDN Cijati 02 11 2

9 SDN Cileunyi 01 13 3

10 SDN Cileunyi 02 9 2

11 SDN Cileunyi 03 18 4

12 SDN Cileunyi 04 19 4

13 SDN Cileunyi 05 16 3

14 SDN Cileunyi 07 10 2

15 SDN Cinunuk 01 11 2

16 SDN Cinunuk 02 12 2

17 SDN Cinunuk 03 14 3

18 SDN Cinunuk 04 11 2

19 SDN Cinunuk 05 12 2

20 SDN Cinunuk 06 12 2

21 SDN Cinunuk 07 12 2

(26)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23 SDN Cinta Asih 01 11 2

24 SDN Cinta Asih 02 11 2

25 SDN Cikoneng 17 3

26 SDN Cinta Gelar 11 2

27 SDN Cikudayasa 9 2

28 SDN Cikalang 11 2

29 SDN Mekar Biru 11 2

30 SDN Mekarasih 11 2

31 SDN Mekarwangi 18 4

32 SDN Mekarsari 20 4

33 SDN Neglasari 01 16 3

34 SDN Neglasari 02 16 3

35 SDN Sukasari 13 3

36 SDN Sukahaji 01 16 3

37 SDN Sukahaji 02 14 3

38 SDN Sukahati 01 14 3

39 SDN Sukahati 02 19 4

40 SDN Sukamantri 12 2

41 SDN Sukaasih 8 2

42 SDN Sukarasa 13 3

43 SDN Yasahidi 11 2

44 SDN Tirtayasa 11 2

(27)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46 SDS Panyawungan untuk menentukan metode apa saja yang akan dipergunakan dalam penelitian”. Sedangkan Fred N. Kerlingger (2005, hlm. 483) mengungkapkan bahwa “desain

penelitian atau rancang bangun penelitian adalah rencana dan struktur

(model/paradigma) penyelidikan yang disusun sedemikian rupa untuk

memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian”. Ada beberapa

metode penelitian yang termasuk kedalam penelitian kuantitatif yang bersifat

noneksperimental menurut (Syaodih, 2012, hlm. 53) yaitu “metode deskriptif, survey, ekspos fakto, komparatif, korelasional dan penelitian tindakan.” Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasional.

C. Metode Penelitian

Penelitian pada dasarnya merupakan suatu pencarian (inqury),

menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan,

(28)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2012:52) metode penelitian merupakan “Rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan kegiatan penelitian yang didasari oleh asumsi- asumsi dasar,

pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.”

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 5) “Metode deskriptif dilakukan terhadap variabel mandiri, tanpa dibandingkan atau dihubungkan dengan variabel lain”. Peneliti berusaha

mendapatkan data apa adanya kemudian menggambarkan (mendeskripsikan) apa

adanya. Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk mengetahui

gambaran dari Kinerja manajerial kepala sekolah, iklim sekolah, dan kepuasan

kerja guru. Sedangkan metode Asosiatif Menurut Sugiyono (2010, hlm. 5) “Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Di mana hubungan antara variabel

dalam penelitian akan dianalisis dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika

yang relevan atas data tersebut untuk menguji hipotesis. Dalam penelitian ini

metode asosiatif ditujukan untuk mengetahui pengaruh kinerja manajerial kepala

sekolah terhadap kepuasan kerja guru, iklim sekolah terhadap kepuasan kerja

guru, dan kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan

kerja guru. Adanya korelasi antara dua variable atau lebih, tidak berarti adanya

pengaruh atau hubungan sebab-akibat dari dari suatu variable dengan variabl

lainnya.

Menurut Syaodih (2012, hlm. 56)

Korelasi positif, berarti nilai yang tinggi dalam suatu variable berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variable lainnya. Korelasi negative, berarti nilai yang tinggi dalam suatu variable berhubungan dengan nilai yang rendah dalam variable lain.

Pemilihan metode ini didasarkan pada keinginan peneliti untuk

mendapatkan gambaran mengenai Pengaruh kinerja manajerial dan iklim

organisasi sekolah terhadap kepuasan kerja guru di SD se Kecamatan Cileunyi

(29)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari variabel-variabel penelitian yang ditetapkan. Dengan menggunakan metode

deskriptif dan asosiatif, diharapkan pula akan diperoleh data yang hasilnya akan

diolah dan dianalisis serta akhirnya ditarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan yang

dibuat akan berlaku bagi seluruh populasi yang menjadi obyek penelitian.

D. Definisi Operasional 1. Kepuasan Kerja Guru (Y)

Definisi Variabel Sub Variabel

Kepuasan kerja adalah

perasaan menyenangkan atau

tidak menyenangkan terhadap

suatu pekerjaan yang

dihasilkan dari penilaian

terhadap lingkungan fisik

maupun sosial, dan kondisi

2. Prestasi kerja  Program pengembangan

 Peluang kreasi  Mencari peluang  Siap bekerja  Promosi

3. Gairah kerja  Peduli pekerjaan rekan

 Menghargai hasil kerja  Semangat bekerja  Merasa puas

 Minat dan bangga pada

profesi

4. Kedisiplinan  Tepat waktu

 Mematuhi tata tertib  Siap bekerja

 Tingkat absensi

(30)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengajaran  Target mengajar

 Kualitas kompetensi

2. Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (X1)

Definisi Variable Indikator

Kinerja manajerial kepala

sekolah adalah Kemampuan

kerja manajemen dalam hal

merencanakan,

2. Mengorganisasikan  Menghimpun dan mengoordinasi

4. Mengendalikan  Memberikan

petunjuk dan

(31)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Iklim Sekolah (X2)

Definisi Variable Indikator

Iklim sekolah dapat didefinisikan

sebagai suasana lingkungan sekolah,

baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosial pekerjaan yang

dapat dirasakan oleh orang-orang

yang terlibat didalam proses

pembelajaran, langsung atau tudak

langsung yang tercipta akibat

kondisi kultural organisasi sekolah

tersebut.

komite sekolah dengan

(32)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 kerjasama antara

masyarakat dengan

personel sekolah

E. Instrumen Penelitian 1. Angket atau kuisioner

Angket atau Kuisioner merupakan suatu tehnik atau cara pengumpulan

data secara tidak langsung (Syaodih, 2012, hlm. 219). Kuisioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.

Kuesioner dimaksudkan untuk menjaring data berdasarkan indikator-indikator

yang ada dalam variabel penelitian untuk mengukur: (1) peran manajerial kepala

sekolah (2) iklim Sekolah, dan (3) kepuasan kerja guru. Instrument berupa angket

ini digunakan peneliti dikarenakan:

a. Luasnya jangkauan sekolah-sekolah yang tersebar di kecamatan cileunyi

b. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan

menurut waktu senggang responden

c. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden

d. Responden merasa bebas menjawab, jujur dan tidak malu-malu

Penyusunan instrumen yang digunakan peneliti mengacu pada indikator

instrumen. Penulis menggunakan skala pengukuran untuk mengukur berbagai

aspek pendidikan dan lingkungan sosial maka jenis skala yang digunakan adalah

skala interval dalam bentuk checklist.

2. Dokumentasi

Dokumentasi asal kata dari dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.

Dalam melaksanakan dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan catatan harian. Adapun

penggunaan dokumentasi pada penelitian ini adalah menyelidiki

dokumen-dokumen mengenai jumlah sekolah yang ada di kecamatan Cileunyi dan jumlah

(33)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Pengembangan Instrumen

Pada penelitian ini pengembangan instrumen dilakukan dengan tahapan:

menyusun indicator variable penelitian, menyusun kisi-kisi instrument,

mengembangkan kisi-kisi menjadi angket, kemudian melakukan uji coba

instrument dengan cara uji validitas dan uji reliabilitas. Adapun penyusunan

kisi-kisi dari variable kinerja manajerial kepala sekolah, iklim organisasi sekolah, dan

kepuasan kerja guru dipaparkan dalam tabel berikut:

1. Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (X1)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (X1)

Variabel Sub Variabel Indikator Responden Item

Kinerja

Manajerial

Kepala

Sekolah (X1)

Merencanakan  Memikirkan dan merumuskan program

Mengendalikan  Memberikan petunjuk dan meluruskan

Guru

23-26

(34)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Iklim Organisasi Sekolah (X2)

Variabel Sub

Variabel

Indikator Responden Item

Iklim

 hubungan kepala sekolah

dengan guru

 perlakuan kepala sekolah

terhadap guru

 kerjasama antara komite

(35)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

personel sekolah

3. Kepuasan Kerja Guru (Y)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Kepuasan Kerja Guru (Y)

Variabel Sub Variabel Indikator Responden Item

Kepuasan

Kerja Guru

(Y)

Perputaran

tenaga kerja

 Perpindahan kerja  Pergantian pegawai  Loyalitas

Guru 1

2

3-4

Prestasi Kerja  Program

pengembangan  Peluang kreasi  Mencari peluang  Siap bekerja  promosi

Guru 5

6

7

8-9

(36)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gairah kerja  Peduli pekerjaan rekan

 Menghargai hasil

Kedisiplinan  Tepat waktu

 Mematuhi tata tertib

Validitas menurut Arikunto (2012, hlm. 168) adalah “suatau ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”. Suatu

instrument yang valid atau sahih, mempunyai validitas tinggi, begitupun

sebaliknya instrument yang tidak valid memiliki validitas rendah.

Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan peneliti. Artinya, instrument tersebut dapat mengungkap data dari

variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas

yang dimaksud. Agar peneliti memperoleh instrument yang valid, peneliti harus

bertindak hati-hati sejak awal penyusunan instrument seperti memecah variable

menjadi sub variable dan indicator kemudian memasukan indicator kedalam

pertanyaan pada angket.

Angket yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal.

(37)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur, sedangkan validitas

eksternal bila kriteria didalam angket disusun berdasarkan fakta-fakta emperis

yang telah ada (eksternal). Validitas internal kuesioner harus memenuhi construct

validity (validitas kontruks) dan content validity (validitasisi). Validitas konstruks

adalah kerangka dari suatu konsep. Untuk mencari kerangka konsep dapat

ditempuh dengan:

a. Mencari definisi konsep yang dikemukakan oleh para ahli yang tertulis dalam

literature

b. Jika dalam literatur tidak didapatkan definisi konsep yang ingin diukur,

peneliti harus mendifinisikan sendiri konsep tersebut (dengan bantuan para

ahli)

c. Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau

orang yang mempunyai karakteristik yang sama dengan responden.

Untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat dari

para ahli (judment experts). Untuk itu kuesioner yang telah dibuat berdasarkan

teori tertentu, dikonsultansikan kepada ahlinya untuk mendapatkan tanggapan atas

angket yang telah dibuat, saran para ahli dapat tanpa perbaikan. Pada penelitian

ini, peneliti telah mengkonsultasikan pada pembimbing, sehingga angket yang

dibuat diperbaiki sesuai yang disarankan sehingga sesuai dengan kebutuhan

penelitian.

Validitas isi angket ditentukan oleh sejauh mana isi angket tersebut

mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep. Misal

konsep yang akan diteliti terdiri dari tiga aspek, maka kuesioner yang dibuat harus

menanyakan tentang ketiga aspek tersebut. Pada penelitian ini masing masing

variable (kinerja manajerial kepala sekolah, iklim sekolah, dan kepuasan

kerja),option/ pilihan jawaban beragam, ada yang 6 option dan ada pula yang 3

option.

Setelah validitas konstruk terpenuhi maka dilakukan validitas eksternal.

Untuk menguji validitas eksternal instrument, terlebih dahulu mencari harga

(38)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengorelasikan setiap butir instrument dengan skor total yang merupakan jumlah

skor tiap butir jawaban. Validitas eksternal ini dilakukan dengan ujicoba

kuesioner tersebut pada populasi yang mempunyai kriteria serupa disarankan

sebanyak 30 responden (mendekati kurva normal), setelah data ditabulasi maka

pengujian validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor, yaitu

mengkorelasikan antar skor item kuesioner.

Untuk menghitung validitas instrument digunakan rumus Pearson Product

Moment (Sugiyono, 2010, hlm. 121) Yakni:

Keterangan:

n = Jumlah responden

ΣXY = Jumlah perkalian X dan Y ΣX = Jumlah skor tiap butir ΣY = Jumlah skor total ΣX2

= Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan ΣY2 = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan Kemudian menghitung harga t hitung dengan rumus:

Distribusi (t table) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2) Kaidah keputusan: Jika t hitung > t tabel : berarti valid

Jika t hitung < t tabel : berarti tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks

korelasinya ( r) sebagai berikut

Tabel 3.5 Interprestasi Nilai Korelasi Nilai r

Nilai Korelasi Kriteria

0,800-1,000 Sangat tinggi

(39)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,400-0,599 Cukup tinggi

0,200-0,399 Rendah

0,000-0,199 Sangat rendah

Agar memudahkan dalam pengolahan data, peneliti menggunakan SPSS

versi 20. Untuk item yang tidak valid, semuanya dihilangkan/ tidak digunakan.

Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) validitas dari ketiga variable penelitian

adalah sebagai berikut:

a. Validitas Variabel X1 (Kinerja Manajerial Kepala Sekolah)

Hasil perhitungan (terlampir) dengan menggunakan rumus tersebut diatas

variable X1 tentang Kinerja Manajerial Kepala Sekolah terdiri dari 26 pernyataan,

terdapat 23 item pernyataan yang dinyatakan valid yaitu no

1,2,3,4,5,7,8,9,10,12,13,14,15,16,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27. Selanjutnya

untuk item yang tidak valid tidak digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel X1 (Kinerja Manajerial Kepala Sekolah) Item r hitung r tabel

α = 0,05; n=30

Keputusan Keterangan

1 0,374 0,799 Valid Digunakan

2 0,374 0,864 Valid Digunakan

3 0,374 0,913 Valid Digunakan

4 0,374 0,802 Valid Digunakan

5 0,374 0,632 Valid Digunakan

6 0,374 -0,016 Tidak Valid Ditolak

7 0,374 0,816 Valid Digunakan

8 0,374 0.846 Valid Digunakan

(40)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10 0,374 0.775 Valid Digunakan

11 0,374 -0,043 Tidak Valid Ditolak

12 0,374 0,711 Valid Digunakan

13 0,374 0,584 Valid Digunakan

14 0,374 0,800 Valid Digunakan

15 0,374 0,776 Valid Digunakan

16 0,374 0,812 Valid Digunakan

17 0,374 0,324 Tidak valid Ditolak

18 0,374 0,923 Valid Digunakan

19 0,374 0,900 Valid Digunakan

20 0,374 0,902 Valid Digunakan

21 0,374 0.808 Valid Digunakan

22 0,374 0,922 Valid Digunakan

23 0,374 0,950 Valid Digunakan

24 0,374 0.923 Valid Digunakan

25 0,374 0,837 Valid Digunakan

26 0,374 0,797 Valid Digunakan

b. Validitas Variabel X2 (Iklim Organisasi Sekolah)

Hasil perhitungan (terlampir) variable X2 tentang Iklim Organisasi Sekolah

terdiri dari 23 pernyataan dan seluruhnya valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.7

(41)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Item

(42)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan (terlampir) variable Y tentang Kepuasan Kerja yang

terdiri dari 27 pernyataan, terdapat 25 item pernyataan yang dinyatakan valid

yaitu no 1,2,3,5,6,7,8,9,10,12,13,14,15,16,18,19,20,21,22,23,24,25,26. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.8

(43)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berarti suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Menurut Arikunto (2010, hlm. 178) “instrument yang baik tidak akan bersifat tendenius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Instrument yang sudah dapat dipercaya, reliable akan menghasilkan data yang tepat juga.” Berarti berapa kali pun datanya diambil, maka hasilnya tetap sama walaupun dalam jangka waktu yang berbeda. Hal ini dipertegas kembali oleh

Sugiyono (2010, hlm. 121) “Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan

data dalam waktu yang berbeda.”

Adapun rumus untuk menghitung reliabilitas adalah:

Kemudian masuk pada rumus korelasi Spearman:

Keterangan:

R 11 = nilai reliabilitas

R b = nilai koefisien korelasi

Distribusi (t table) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan:

Jika

r

hitung

> r

tabel berarti reliabel, sebaliknya Jika

r

hitung

> r

tabel berarti tidak

reliable

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan melalui bantuan komputer

dengan program SPSS versi 20. Secara lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel

(44)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Variabel X1 (Kinerja Manajerial Kepala sekolah)

Reliability Statistics

Correlation Between Forms .937

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .968

Unequal Length .968

Guttman Split-Half Coefficient .967

b. Variabel X2 (Iklim Sekolah)

Correlation Between Forms .875

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .933

Unequal Length .933

Guttman Split-Half Coefficient .933

c. Variabel Y (Kepuasan Kerja)

(45)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Correlation Between Forms .945

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .972

Unequal Length .972

Guttman Split-Half Coefficient .971

Hasil analisis reliabilitas diperoleh nilai 0.976 untuk Kinerja Manajerial Kepala sekolah, 0.933 untuk Iklim Organisasi Sekolah, dan 0.971 untuk Kepuasan kerja. Ketiga koefisien reliabilitas tersebut melebihi

r

tabel = 0,370 yang berarti

ketiga instrument tersebut termasuk dalam kategori reliable.

Setelah angket diujicobakan dan hasil ujicoba angket menunjukan bahwa

instrument tersebut telah memenuhi kriteria validitas dan reabilitas, selanjutnya

peneliti melakukan penyebaran angket untuk memperoleh data yang diinginkan.

Masing-masing angket terdiri dari 23,23, dan 25 item pernyataan. Angket tersebut

disebar kepada seluruh sampel yang ada di kecamatan cileunyi Kabupaten

Bandung untuk mengumpulkan data tentang Kinerja manajerial Kepala Sekolah,

Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja guru.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Studi Dokumenter

Studi Dokumenter menurut Sukmadinata (2012, hlm. 220) adalah “suatu tehnik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik”. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tertulis tentang daftar Sekolah Dasar beserta jumlah guru

dari masing-masing sekolah. Jumlah guru-guru dan staf tersebut selanjutnya akan

menjadi data untuk menentukan sampel yang digunakan.

2. Metode Angket

(46)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan responden)”. Angket diberikan kepada responden untuk mengetahui bagaimana respon dari guru terhadap kinerja manajerial kepala sekolah, iklim

organisasi dan kepuasan kerja. Bentuk angket yang digunakan adalah pernyataan

tertutup, yakni pernyataan-pernyataan telah memiliki alternative jawaban(option)

yang tinggal dipilih oleh responden. Option yang tersedia dalam angket ini

memiliki ragam option, yaitu ada yang memiliki tiga option dan ada pula yang

memiliki enam option, hal tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan peneliti. Skala

yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dalam bentuk checklist.

H. Analisis Data

Setelah data terkumpul maka data kuantitatif itu akan dianalisis melalui metode deskriptif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 5) “Metode deskriptif dilakukan terhadap variabel mandiri, tanpa dibandingkan atau dihubungkan

dengan variabel lain”. Peneliti berusaha mendapatkan data apa adanya kemudian

menggambarkan (mendeskripsikan) apa adanya. Dalam penelitian ini metode

deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran dari Kinerja manajerial kepala

sekolah, iklim sekolah, dan kepuasan kerja guru.

Metode Asosiatif menurut Sugiyono (2010, hlm. 5) “Penelitian asosiatif

merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

variabel atau lebih”. Di mana hubungan antara variabel dalam penelitian akan

dianalisis dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika yang relevan atas data

tersebut untuk menguji hipotesis. Dalam penelitian ini metode asosiatif ditujukan

untuk mengetahui pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah terhadap kepuasan

kerja guru, iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru, dan kinerja manajerial

kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru.Uji statistik

dimulai dengan uji persamaan korelasi dan regresi sederhana dan korelasi regresi

ganda serta uji hipotesis. Mengolah data dan menganalisa data merupakan suatu

langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Langkah tersebut

(47)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang diteliti. Langkah- langkah

pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis data deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan

distribusi frekuensi variable dan menentukan tingkat ketercapaian responden

dengan masing-masing variable. Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil

penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai

penyebaran data yang diperoleh dilapangan. Data yang disajikan berupa data

mentah yang diolah menggunakan teknik statistic deskripsi. Untuk mengetahui

gambaran kecenderungan umum dari setiap sub variable pada masing-masing

variable X1, X2, dan Y maka peneliti menggunakan teknik Weighted Means

Scored (WMS), dengan rumus:

Keterangan:

X = skor rata-rata yang dicari X = jumlah skor gabungan N = jumlah responden

Hasil perhitungan WMS selanjutnya di konsultasikan dengan tolok ukur

pada tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8

Tabel Konsultasi/Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Penafsiran

Variable X1 Variable X2 Variable Y

4,01-6,00 Baik Baik Puas

2,01-4,00 Cukup Baik Cukup Baik Cukup Puas

0,01-2,00 Kurang Baik Kurang Baik Kurang Puas

(48)

Ismi Amelia Sari, 2014

Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Data Asosiatif

Teknik ini digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

 Hipotesis 1 dan 2 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi

sederhana

 Hipotesis 3 diuji dengan menggunakan tehnik korelasi dan regresi ganda

a. Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variable

X dan Y. ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam

penelitian ini adalah koefisien korelasi ( r) dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

r

hitung =

n = Jumlah responden

ΣXY = Jumlah perkalian X dan Y ΣX = Jumlah skor tiap butir ΣY = Jumlah skor total

ΣX2 = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

ΣY2 = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Berdasarkan rumus diatas dapat dijelaskan bahwa

r

xy merupakan koefisien

korelasi dari variable X dan variable Y dapat dilihat dengan membandingkan

r

hitung dengan

r

tabel pada tingkat kepercayaan 95%. Bila Jika

r

hitung >

r

tabel dan

Gambar

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Guru di SD Kecamatan Cileunyi
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (X
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Iklim Organisasi Sekolah (X
Tabel 3.4
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. © Nadia Aliyya

Tesis berjudul “ ANALISIS GAS KROMATOGRAFI-SPEKTROMETER MASSA (GC-MS) DARI KEMENYAN SUMATERA DENGAN TEKNIK ASAP CAIR DAN ESTERIFIKASI” ini dibuat sebagai salah satu

Dalam penelitian ini biji ketapang (Terminalia catappa L) diekstraksi menggunakan pelarut n-heksan selama tujuh jam pada suhu 63 dan diperoleh randemen minyak

Telah dilakukan penelitian tentang analisis Gas Kromatografi-Spektrometer Massa (GC-MS) dari kemenyan sumatera dengan teknik asap cair dan esterifikasi.. Dengan membandingkan

Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel (wire line) atau tanpa kabel(wireless) sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,

telah menghasilkan komponen senyawa kimia dari kemenyan sumatera dengan berbagai metode dan instrument yang berbeda-beda berdasarkan hidrolisa basa dari getah kemenyan dan

[r]

Faktor Colburn digunakan untuk mendapatkan nilai koefisien perpindahan panas sisi udara, sedangkan faktor gesekan berpengaruh terhadap nilai pressure drop udara.. Selain itu