TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Adminisrasi Pendidikan
Oleh
Ismi Amelia Sari 1202196
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
Oleh Ismi Amelia Sari S.Pd UPI Bandung, 2011
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Pasca Sarjana Program Studi Administrasi
Pendidikan
© Ismi Amelia Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Pembimbing I
Dr. H. Danny Meirawan, M. Pd.
NIP. 196205041988031002
Pembimbing II
Dr. Diding Nurdin, M.Pd
NIP. 197108082001121002
Mengetahui
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE
KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG
Abstrak
Kepuasan kerja merupakan aspek yang penting pada diri guru karena dapat menentukan baik atau buruknya kinerja guru dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Kepuasan kerja guru merupakan keadaan emosional seseorang seperti senang atau tidak senang pada guru terhadap pekerjaannya. Hal ini akan berpengaruh pada produktivitas kerja. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja guru adalah kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru di SD Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran kinerja manajerial kepala sekolah, iklim sekolah dan kepuasan kerja guru di SD Se Kecamatan Cileunyi serta untuk mengetahui besaran pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru, pengaruh iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru dan kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama mempengaruhi kepuasan kerja guru.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden. Penelitian ini menggunakan 158 responden yang tersebar di 52 Sekolah Dasar yang terdiri dari 44 sekolah Negeri dan 8 sekolah swasta di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner dengan skala interval.
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE
KECAMATAN CILEUNYIKABUPATEN BANDUNG
Abstract
Job satisfaction is an important aspect because the teachers themselves can determine good or poor performance in an effort to achieve education teacher. Job satisfaction is a teacher 's emotional state such as happy or unhappy at the teacher to work. This will affect the productivity of labor. Among the factors that affect teacher job satisfaction is the managerial performance of principals and school climate. The problem in this study is how much influence the performance of managerial principals and school organizational climate on of Primary School teacher’s job satisfaction in Cileunyi District of Bandung Regency. The purpose of this study is to describe the performance of managerial principals, school climate and primary school teacher’s job satisfaction in Cileunyi district and to determine the amount of the principal managerial influences performance on teacher’s satisfaction, school organization climate influence on teacher’s job satisfaction and managerial performance principals and school climate jointly affect teacher’s job satisfaction.
The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. The data used is primary data by distributing questionnaires to the respondents. This study uses the entire population as respondents with a population of 52 elementary schools consisting of 44 State schools and 8 private schools in Cileunyi Districs of Bandung regency. Data was collected using a questionnaire with a scale interval.
The results showed that the managerial performance of primary school principals in the District Cileunyi on quite well category, climate school in Cileunyi Disrict on quite well category and job satisfaction of teachers in Primary School Cileunyi District on well category which means teachers have feel quite satisfied. Besides the principal managerial influences performance on job satisfaction of teachers are in the quite strong category, the effects of school climate on teacher’s job satisfaction are on the quite strong category, the effect of managerial performance principals and school organizational climate jointly on job satisfaction of teachers are in the strong category.
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7
D. Tujuan Penelitian... 7
E. Manfaat Penelitian ... 8
F. Struktur Organisasi ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. Kepuasan Kerja Guru dalam Konsep Administrasi Pendidikan ... 10
B. Konsep Kepuasan Kerja Guru ... 13
C. Konsep Kinerja Manajerial Kepala Sekolah ... 28
D. Konsep Iklim Sekolah ... 40
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Hasil Penelitian yang Relevan ... 52
G. Hipotesis Penelitian ... 55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 56
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 56
B. Desain Penelitian ... 59
C. Metode Penelitian ... 59
D. Definisi Operasional ... 61
E. Instrumen Penelitian ... 63
F. Pengembangan Instrumen ... 64
G. Teknik Pengumpulan Data ... 76
H. Analisis Data ... 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 83
A. Hasil Penelitian ... 83
B. Interprestasi Hasil Analisis ... 103
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 105
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 127
A. Simpulan ... 127
B. Saran ... 128
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Guru SD Se Kecamatan Cileunyi ... 57
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel (X1) ... 65
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel (X2) ... 65
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel (Y) ... 66
Tabel 3.5 Interprestasi Nilai Korelasi Nilai r ... 70
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X1 ... 70
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel X2 ... 72
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 73
Tabel 3.9 Tabel Konsultasi/Hasil Perhitungan WMS ... 78
Tabel 4.1 Skor Rata-rata Kinerja Manajerial Kepala Sekolah ... 83
Tabel 4.2 Skor Rata-rata Iklim Organisasi Sekolah ... 86
Tabel 4.3 Skor Rata-rata Kepuasan Kerja Guru... 88
Tabel 4.4 Analisis Koefisien Korelasi Variable X1 dan Y ... 92
Tabel 4.5 Uji signifikansi Korelasi variable X1 Terhadap Y ... 93
Tabel 4.6 Analisis Regresi Sederhan Variable X1 Terhadap Y ... 94
Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi variable X1 Terhadap Y ... 95
Tabel 4.8 analisis koefisien korelasi Variable X2 Terhadap Y ... 96
Tabel 4.9 Uji Signifikansi Korelasi Variable X2 Terhadap Y ... 97
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi Variable X2 Terhadap Y ... 99
Tabel 4.12 Analisis Koefisien Korelasi Variabel X1 dan X2 Terhadap Y ... 100
Tabel 4.13 Uji Signifikansi Korelasi Ganda Variabel X1 dan X2 TerhadapY .... 101
Tabel 4.14 Analisis Regresi Ganda Variabel X1 dan X2 Terhadap Y ... 103
Tabel 4.15 Analisis Koefisien Determinasi Variabel X1 dan X2 Terhadap Y ... 104
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Faktor-faktor Kepuasan Kerja ... 6
Gambar 2.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 30
Gambar 2.2 Proses Penciptaan Nilai Oleh Organisasi ... 42
Gambar 2.3 Interaksi Pembentuk Iklim Organisasi Sekolah ... 43
Gambar 4.1 Struktur Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y ... 96
Gambar 4.2 Deskripsi Kinerja Manajerial Kepala Sekolah ... 97
Gambar 4.3 Deskripsi Lingkungan Fisik ... 100
Gambar 4.4 Deskripsi Lingkungan Sosial ... 100
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada arah kebijakan kerja guru dalam Permenpan RB No 16 tahun 2009
yang mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh
seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi
pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan
tertentu. Oleh karena itu, pekerjaan guru tidak lagi dipandang sebagai sebuah
pekerjaan yang asal-asalan, tetapi merupakan sebuah pekerjaan profesional yang
memiliki kaidah-kaidah profesi yang standar.
Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dijelaskan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
1. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis
2. mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
3. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
UU ini memberikan kepercayaan penuh kepada pendidik/guru agar dapat
menciptakan pendidikan yang mempunyai makna, menyenangkan, kreatif dan
dinamis bagi peserta didik. Dalam pelaksanaan operasional mendidik, seorang
guru melakukan rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan, memuji,
menghukum, memberi contoh, dan membiasakan. Batasan ini memberi arti bahwa
tugas guru bukan hanya sekedar mengajar sebagaimana pendapat kebanyakan
orang, tetapi pendidik juga bertugas sebagai motivator dan fasilitator dalam proses
belajar mengajar, sehingga seluruh potensi peserta didik dapat teraktualisasi
secara baik dan dinamis. Namun menurut Depdiknas (2007, hlm. 1) bahwa
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Sebagian sekolah, terutama di kota-kota, menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian lainnya masih memprihatinkan .
Kepala sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk
memimpin suatu sekolah yang diselenggarakan proses belajar-mengajar atau
tempat terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran. Secara etimologi, kepala sekolah merupakan padanan dari
school principal yang tugas kesehariannya menjalankan principalship atau kekepalasekolahan. Istilah kekepalasekolahan mengandung makna sebagai segala
sesuatu yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah.
Penjelasan ini dipandang penting, karena terdapat beberapa istilah untuk
menyebut jabatan kepala sekolah, seperti administrasi sekolah (school administrator), pimpinan sekolah (school leader), manajer sekolah (school manajer), dan sebagainya.
Kepala sekolah adalah sosok yang sangat berperan dalam menentukan
keberhasilan pendidikan di sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi
pemimpin dan inovator di sekolah. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala
sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah. Sebagai manajer, kepala
sekolah harus mampu mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah dalam
rangka mewujudkan visi dan misi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selain itu, kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan di
sekolah, berpikir secara analitik dan konseptual dan harus senantiasa berusaha
untuk menjadi guru penengah dalam memecahkan berbagai masalah yang
dihadapai oleh para tenaga kependidikan yang menjadi bawahannya, serta
berusaha untuk mengambil keputusan yang memuaskan bagi semua.
Iklim organisasi adalah sebagai koleksi dan pola lingkungan yang
menentukan munculnya motivasi serta berfokus pada persepsi-persepsi yang
masuk akal atau dapat dinilai, sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepribadian organisasi, yaitu sifat dan ciri organisasi yang mempengaruhi perilaku
organisasi. Iklim organisasi sebagai koleksi dan pola lingkungan yang
menentukan munculnya motivasi serta berfokus pada persepsi-persepsi yang
masuk akal atau dapat dinilai, sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap
kinerja anggota organisasi. Iklim organisasi adalah kondisi lingkungan kerja, baik
yang bersifat material/ fisik maupun non material/ non fisik yang dapat
mempengaruhi perilaku/ kinerja karyawan di dalam suatu organisasi. Untuk
menunjang hal tersebut maka dibutuhkan kerjasama yang baik antara kepala
sekolah dan para guru dalam suatu organisasi di sekolah. Sekolah merupakan
sebuah organisasi yang tidak bisa lepas dari budaya yang diciptakannya. Sekolah
yang berprestasi merupakan dambaan setiap komponen masyarakat, dan menaruh
perhatian besar terhadap kuantitas dan kualitas output sekolah yang dihasilkan.
Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan bertugas menyelenggarakan
proses pendidikan dan proses belajar mengajar dalam usaha untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi
tugas untuk memimpin sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab atas
tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dari
inovator di sekolah. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah
signifikan bagi keberhasilan sekolah. Kepala sekolah perlu memiliki kemampuan
untuk memberdayakan seluruh sumber daya manusia yang ada untuk mencapai
tujuan sekolah. Khusus berkaitan dengan guru kepala sekolah harus memiliki
kemampuan untuk meningkatkan kinerja guru, melalui pemberdayaan sumber
daya manusia (guru).
Sikap guru terhadap pekerjaan dapat dilihat dalam bentuk persepsi dan
kepuasannya terhadap pekerjaan maupun dalam bentuk motivasi kerja yang
ditampilkan. Hal ini seperti dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Yuyuk
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
baik terhadap pekerjaannya dan memiliki motivasi kerja yang tinggi, yang akan
dicerminkan oleh seorang guru yang mampu bekerja secara profesional dan
memiliki kompetensi profesional yang tinggi. Sikap positif maupun negatif dari
seorang guru terhadap pekerjaannya ini tergantung dari guru bersangkutan dan
kondisi lingkungan.
Hal tersebut sependapat dengan Handoko (2001, hlm. 93) bahwa “karyawan bekerja dengan produktif atau tidak bergantung pada motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi, desain pekerjaan,
aspek-aspek ekonomis, teknis dan perilaku lainnya.” Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor kepuasan kerja pada diri guru dapat dikatakan faktor
yang cukup menentukan kinerja guru tidak optimal.
Kepuasan kerja merupakan impian dan harapan setiap guru, akan tetapi
banyak faktor yang menyebabkan puas atau tidak puasnya seorang guru dalam
melaksanakan tugas sebagai pengajar dan pendidik. Faktor-faktor tersebut
menurut Halawa (2002, hlm.12) adalah:
lingkungan kerja, disiplin kerja, gaji/honor, hubungan guru dengan guru, hubungan guru dengan kepala sekolah, hubungan guru dengan siswa, motivasi, pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru, pengetahuan tentang komunikasi”.
Hal ini berarti selain faktor gaji, masih banyak faktor yang mempengaruhi
kepuasan guru, seperti kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi
sekolah. Menurut Robbins (2003 hlm.110)
Kepuasan kerja adalah sikap umum individu terhadap pekerjaannya, selanjutnya dikatakan pekerjaan membutuhkan interaksi dengan rekan kerja dan para atasan, mematuhi peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan organisasi, memenuhi standar kerja, hidup dengan suasana kerja yang seringkali kurang dari ideal, dan semacamnya.
Dari pernyataan diatas, kepuasan kerja tidak hanya dinilai dari upah/gaji.
Namun ada faktor lain seperti faktor iklim organisasi dan pengaruh dari atasan.
Dalam bidang pendidikan khususnya di sekolah, kepuasan guru dipengaruhi oleh
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan Hoppock (dalam Hoy dan Miskel, 2001, hlm. 303) bahwa kepuasan kerja
adalah ’any combination of psychological, physiological and environmental
circumstances that cause a person to say, "I am satisfied with my job". Selain itu, ” leadership, decision making, and communication processes also influence job satisfaction” (Hoy dan Miskel, 2001 hlm. 305)
Dalam menciptakan kepuasan Kerja guru Sekolah Dasar tentunya
mengalami kendala. Berdasarkan data dari penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Purwoatmodjo (2013) yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan iklim Organisasi tehadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru bahwa” Kepala sekolah masih kurang melibatkan partisipasi guru saat merencanakan suatu program/kegiatan, kurang
mampu mengoordinasikan sumber daya manusia dan sumber-sumber material
sekolah, kurang harmonisnya hubungan guru dengan kepala sekolah, serta kurang
mampu dalam hal memberikan petunjuk dan meluruskan apabila terdapat
kesalahan yang ada disekolah. Hal ini berarti kinerja kepala sekolah sebagai
manajer masih kurang optimal. Untuk itu, penulis memiliki anggapan bahwa
kinerja manajerial kepala sekolah mempengaruhi kepuasan kerja guru.
Selain itu, iklim organisasi yang meliputi lingkungan fisik dan lingkungan
sosial menjadi salah satu faktor ketidak puasan guru terhadap pekerjaannya.
Lingkungan fisik sekolah seperti ruang kelas, alat peraga, perpustakaan yang
memadai membuat guru betah berada di sekolah, begitupun sebaliknya.
Lingkungan sosial seperti hubungan guru dengan rekan guru lainya, hubungan
guru dengan komite, hubungan guru dan kepala sekolah apabila terjalin
komunikasi dengan baik maka akan membuat guru merasa puas.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Menurut Halawa (2002, hlm.12), banyak faktor yang dapat mempengaruhi
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hubungan guru dengan siswa, motivasi, pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru, pengetahuan tentang komunikasi”. Sedangkan menurut Hoy dan miskel (2001, hlm. 305) “kepemimpinan, pengambilan keputusan dan proses komunikasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja”. Faktor-faktor kepuasan kerja menurut Hoppock (dalam Hoy dan Miskel, 2001, hlm. 303) adalah ‘as any combination of psychological, physiological and environmental circumstances
that cause a person to say, "I a satisfied with my job’
Berdasarkan pada pemikiran seperti yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka dalam penelitian ini dirasa perlu untuk mempelajari atau cermati kepuasan
kerja guru yang dihubungkan dengan berbagai variabel lain yang terkait dengan
kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi. Berbicara tentang kepuasan
kerja guru, maka terdapat beberapa variabel yang dimungkinkan dapat
mempengaruhi kepuasan kerja guru, di mana beberapa variabel tersebut dapat
dikenali sebagai suatu masalah.
Pertama, kepala sekolah sebagai seorang manajer dalam memimpin para
bawahannya yakni guru dan karyawan di sekolah selayaknya melaksanakan
fungsi-fungsi manajerial seperti merencanakan, mengorganisasikan, memimpin
dan mengendalikan dengan baik di sekolah, agar para guru dan karyawan di
sekolah memiliki arah dalam melaksanakan tugasnya. Apakah dengan kinerja
manajerial kepala sekolah yang baik mampu memberikan pengaruh bagi kepuasan
kerja guru?
Kedua, iklim sekolah merupakan karakteristik dari keseluruhan
lingkungan sekolah yang meliputi: lingkungan fisik (ecology), lingkungan sosial
(milieu), sistem sosial (social system) dan budaya (culture). Bahwa apakah
dengan iklim organisasi yang baik akan memberikan pengaruh bagi kepuasan
kerja guru? Agar lebih jelas lagi, berikut akan penulis ilustrasikan kepuasan kerja
guru yang dihubungkan dengan berbagai variabel lain, yaitu kinerja manajerial
kepala sekolah dan iklim organisasi sekolah sebagai berikut:
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.1 Faktor-Faktor Kepuasan Kerja C. Rumusan Masalah Penelitian
Dari latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, penulis tertarik mengambil judul untuk penelitian “Pengaruh Kinerja Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru di Sekolah Dasar Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung”.
Adapun permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan kedalam pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaiamana kinerja manajerial kepala sekolah di SD Se-Kecamatan Cileunyi
Kabupaten Bandung?
2. Bagaimana iklim sekolah di SD Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?
3. Bagaimana kepuasan kerja guru di SD Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten
Bandung?
4. Seberapa besar pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah terhadap kepuasan
guru di SD Se-Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?
5. Seberapa besar pengaruh iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru
Se-Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?
6. Seberapa besar pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara keseluruhan bertujuan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis mengenai pengaruh kineja manajerial kepala sekolah dan iklim
sekolah terhadap kepuasan kerja guru di SD se kecamatan Cileunyi Kabupaten
Bandung.
2. Tujuan Khusus
a. Terdeskripsinya kinerja manajerial kepala sekolah di SD Se Kecamatan
Cileunyi Kabupaten Bandung
b. Terdeskripsinya iklim sekolah di SD Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten
Bandung
c. Terdeskripsinya kepuasan kerja guru di SD Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten
Bandung
d. Teranalisanya pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah terhadap kepuasan
guru di SD Se Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
e. Teranalisanya pengaruh iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru di SD Se
Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
f. Teranalisanya pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah
terhadap kepuasan guru di SD Se-Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
E. Manfaat penelitian
Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk mengungkapkan aspek-aspek
yang penting yang berkaitan dengan kepuasan kerja guru yang secara langsung
dipengaruhi oleh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
praktis maupun teoretis. Secara teoretis hasil penelitian ini dimaksudkan untuk
memperkaya keilmuan khususnya dalam bidang administrasi pendidikan sebagai
landasan dalam upaya meningkatkan mutu sekolah. Hasil penelitian ini juga
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian lebih lanjut.
1. Bagi Kepala Sekolah
Penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang berarti bagi kepala
sekolah untuk memiliki Kinerja manajerial yang baik, sehingga diharapkan akan
mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap kepuasan kerja guru untuk
lebih memahami peran dan fungsinya sebagai tenaga pendidik, di mana antara
kewajiban dan tuntutan akan hak-haknya kiranya perlu harus dijaga
keseimbangannya dalam rangka mencapai tingkat kepuasan yang diharapkan.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi perbaikan kinerja guru
dapat optimal di pandang dari sisi kepuasan agar senantiasa menciptakan iklim
organisasi yang positif di sekolah.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan sumber
inspirasi bagi peneliti lain yang akan memeperdalam permasalahan yang berkaitan
dengan pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap
kepuasan kerja guru.
F. Struktur Organisasi
Agar penelitian ini tersusun dengan sistematis, maka diperlukan
sistematika pembahasan yang dibagi menjadi lima bab, yang mana antar bab satu
dengan bab lainnya merupakan satu kesatuan atau saling berkesinambungan.
Adapun sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:
Pada pendahuluan BAB I penulis memaparkan mengenai latar belakang
penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan stuktur organisasi dengan maksud memberikan gambaran secara
umum tentang kepuasan kerja guru yang dipengaruhi oleh kinerja manajerial
kepala sekolah dan iklim sekolah.
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekolah, iklim sekolah dan kepuasan kerja guru, kerangka pemikiran, serta
hipotesis penelitian.
Pada metode penelitian BAB III, berisi penjabaran rinci mengenai metode
penelitian yang meliputi lokasi dan subjek populasi/sampel, desain penelitian,
metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses
pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Pada hasil penelitian dan pembahasan BAB IV, mengkaji tentang
pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan
masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, dan tujuan penelitian. Selain
itu, pada bab ini menganalisis temuan yang berkaitan dengan pengaruh kinerja
manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru.
Pada kesimpulan dan saran BAB V, penulis menyimpulkan secara
menyeluruh dari uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab-bab sebelumnya
serta saran yang dapat digunakan untuk perbaikan yang ada hubungannya dengan
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di 52 Sekolah Dasar negeri maupun swasta
yang tersebar di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Adapun subjek yang
akan diteliti adalah guru-guru SD se-Kecamatan Cileunyi.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sudjana (2000, hlm. 26) populasi merupakan totalitas semua nilai
yang mungkin baik dari menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun
kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan
jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Berdasarkan definisi menurut Sugiyono
(2010, hlm. 80), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Adapun populasi
yang akan diteliti adalah Seluruh SD di kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.
Mempertimbangkan jumlah populasi diatas seratus, seperti yang
diungkapkan oleh Suharsmi Arikunto (2002, hlm. 134) bahwa “apabila subyeknya
dibawah 100 maka penelitian ini menggunakan seluruh populasi sebagai
responden, sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi. Sebaliknya apabila
subjeknya diatas 100, dapat siambil antara 10%-15% atau 20%-25%”.
Mengingat jumlah Sekolah Dasar di Kecamatan Cileunyi dibawah seratus,
maka yang akan diteliti adalah seluruh sekolah. Adapun responden dari setiap
sekolah yang akan mewakili keadaan dari kinerja manajerial kepala sekolah, iklim
Sekolah dan kepuasan kerja guru adalah 20% jumlah guru dari masing-masing
sekolah. Jawaban dari responden pada masing-masing sekolah akan dirata-ratakan
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diteliti. Berikut ini adalah nama-nama sekolah dasar beserta jumlah responden tiap
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Daftar Jumlah Guru di SD Kecamatan Cileunyi
No Nama sekolah Jumlah Guru Responden
1 SDN Cimekar 11 2
2 SDN Cibiru 02 15 3
3 SDN Cibiru 06 20 4
4 SDN Cibiru 08 13 3
5 SDN Cibiru 09 17 3
6 SDN Cibiru 10 11 2
7 SDN Cijati 01 12 2
8 SDN Cijati 02 11 2
9 SDN Cileunyi 01 13 3
10 SDN Cileunyi 02 9 2
11 SDN Cileunyi 03 18 4
12 SDN Cileunyi 04 19 4
13 SDN Cileunyi 05 16 3
14 SDN Cileunyi 07 10 2
15 SDN Cinunuk 01 11 2
16 SDN Cinunuk 02 12 2
17 SDN Cinunuk 03 14 3
18 SDN Cinunuk 04 11 2
19 SDN Cinunuk 05 12 2
20 SDN Cinunuk 06 12 2
21 SDN Cinunuk 07 12 2
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23 SDN Cinta Asih 01 11 2
24 SDN Cinta Asih 02 11 2
25 SDN Cikoneng 17 3
26 SDN Cinta Gelar 11 2
27 SDN Cikudayasa 9 2
28 SDN Cikalang 11 2
29 SDN Mekar Biru 11 2
30 SDN Mekarasih 11 2
31 SDN Mekarwangi 18 4
32 SDN Mekarsari 20 4
33 SDN Neglasari 01 16 3
34 SDN Neglasari 02 16 3
35 SDN Sukasari 13 3
36 SDN Sukahaji 01 16 3
37 SDN Sukahaji 02 14 3
38 SDN Sukahati 01 14 3
39 SDN Sukahati 02 19 4
40 SDN Sukamantri 12 2
41 SDN Sukaasih 8 2
42 SDN Sukarasa 13 3
43 SDN Yasahidi 11 2
44 SDN Tirtayasa 11 2
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46 SDS Panyawungan untuk menentukan metode apa saja yang akan dipergunakan dalam penelitian”. Sedangkan Fred N. Kerlingger (2005, hlm. 483) mengungkapkan bahwa “desain
penelitian atau rancang bangun penelitian adalah rencana dan struktur
(model/paradigma) penyelidikan yang disusun sedemikian rupa untuk
memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian”. Ada beberapa
metode penelitian yang termasuk kedalam penelitian kuantitatif yang bersifat
noneksperimental menurut (Syaodih, 2012, hlm. 53) yaitu “metode deskriptif, survey, ekspos fakto, komparatif, korelasional dan penelitian tindakan.” Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasional.
C. Metode Penelitian
Penelitian pada dasarnya merupakan suatu pencarian (inqury),
menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan,
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(2012:52) metode penelitian merupakan “Rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan kegiatan penelitian yang didasari oleh asumsi- asumsi dasar,
pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.”
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 5) “Metode deskriptif dilakukan terhadap variabel mandiri, tanpa dibandingkan atau dihubungkan dengan variabel lain”. Peneliti berusaha
mendapatkan data apa adanya kemudian menggambarkan (mendeskripsikan) apa
adanya. Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk mengetahui
gambaran dari Kinerja manajerial kepala sekolah, iklim sekolah, dan kepuasan
kerja guru. Sedangkan metode Asosiatif Menurut Sugiyono (2010, hlm. 5) “Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Di mana hubungan antara variabel
dalam penelitian akan dianalisis dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika
yang relevan atas data tersebut untuk menguji hipotesis. Dalam penelitian ini
metode asosiatif ditujukan untuk mengetahui pengaruh kinerja manajerial kepala
sekolah terhadap kepuasan kerja guru, iklim sekolah terhadap kepuasan kerja
guru, dan kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan
kerja guru. Adanya korelasi antara dua variable atau lebih, tidak berarti adanya
pengaruh atau hubungan sebab-akibat dari dari suatu variable dengan variabl
lainnya.
Menurut Syaodih (2012, hlm. 56)
Korelasi positif, berarti nilai yang tinggi dalam suatu variable berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variable lainnya. Korelasi negative, berarti nilai yang tinggi dalam suatu variable berhubungan dengan nilai yang rendah dalam variable lain.
Pemilihan metode ini didasarkan pada keinginan peneliti untuk
mendapatkan gambaran mengenai Pengaruh kinerja manajerial dan iklim
organisasi sekolah terhadap kepuasan kerja guru di SD se Kecamatan Cileunyi
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari variabel-variabel penelitian yang ditetapkan. Dengan menggunakan metode
deskriptif dan asosiatif, diharapkan pula akan diperoleh data yang hasilnya akan
diolah dan dianalisis serta akhirnya ditarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan yang
dibuat akan berlaku bagi seluruh populasi yang menjadi obyek penelitian.
D. Definisi Operasional 1. Kepuasan Kerja Guru (Y)
Definisi Variabel Sub Variabel
Kepuasan kerja adalah
perasaan menyenangkan atau
tidak menyenangkan terhadap
suatu pekerjaan yang
dihasilkan dari penilaian
terhadap lingkungan fisik
maupun sosial, dan kondisi
2. Prestasi kerja Program pengembangan
Peluang kreasi Mencari peluang Siap bekerja Promosi
3. Gairah kerja Peduli pekerjaan rekan
Menghargai hasil kerja Semangat bekerja Merasa puas
Minat dan bangga pada
profesi
4. Kedisiplinan Tepat waktu
Mematuhi tata tertib Siap bekerja
Tingkat absensi
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengajaran Target mengajar
Kualitas kompetensi
2. Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (X1)
Definisi Variable Indikator
Kinerja manajerial kepala
sekolah adalah Kemampuan
kerja manajemen dalam hal
merencanakan,
2. Mengorganisasikan Menghimpun dan mengoordinasi
4. Mengendalikan Memberikan
petunjuk dan
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Iklim Sekolah (X2)
Definisi Variable Indikator
Iklim sekolah dapat didefinisikan
sebagai suasana lingkungan sekolah,
baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial pekerjaan yang
dapat dirasakan oleh orang-orang
yang terlibat didalam proses
pembelajaran, langsung atau tudak
langsung yang tercipta akibat
kondisi kultural organisasi sekolah
tersebut.
komite sekolah dengan
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kerjasama antara
masyarakat dengan
personel sekolah
E. Instrumen Penelitian 1. Angket atau kuisioner
Angket atau Kuisioner merupakan suatu tehnik atau cara pengumpulan
data secara tidak langsung (Syaodih, 2012, hlm. 219). Kuisioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.
Kuesioner dimaksudkan untuk menjaring data berdasarkan indikator-indikator
yang ada dalam variabel penelitian untuk mengukur: (1) peran manajerial kepala
sekolah (2) iklim Sekolah, dan (3) kepuasan kerja guru. Instrument berupa angket
ini digunakan peneliti dikarenakan:
a. Luasnya jangkauan sekolah-sekolah yang tersebar di kecamatan cileunyi
b. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan
menurut waktu senggang responden
c. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
d. Responden merasa bebas menjawab, jujur dan tidak malu-malu
Penyusunan instrumen yang digunakan peneliti mengacu pada indikator
instrumen. Penulis menggunakan skala pengukuran untuk mengukur berbagai
aspek pendidikan dan lingkungan sosial maka jenis skala yang digunakan adalah
skala interval dalam bentuk checklist.
2. Dokumentasi
Dokumentasi asal kata dari dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.
Dalam melaksanakan dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis
seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan catatan harian. Adapun
penggunaan dokumentasi pada penelitian ini adalah menyelidiki
dokumen-dokumen mengenai jumlah sekolah yang ada di kecamatan Cileunyi dan jumlah
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Pengembangan Instrumen
Pada penelitian ini pengembangan instrumen dilakukan dengan tahapan:
menyusun indicator variable penelitian, menyusun kisi-kisi instrument,
mengembangkan kisi-kisi menjadi angket, kemudian melakukan uji coba
instrument dengan cara uji validitas dan uji reliabilitas. Adapun penyusunan
kisi-kisi dari variable kinerja manajerial kepala sekolah, iklim organisasi sekolah, dan
kepuasan kerja guru dipaparkan dalam tabel berikut:
1. Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (X1)
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (X1)
Variabel Sub Variabel Indikator Responden Item
Kinerja
Manajerial
Kepala
Sekolah (X1)
Merencanakan Memikirkan dan merumuskan program
Mengendalikan Memberikan petunjuk dan meluruskan
Guru
23-26
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Iklim Organisasi Sekolah (X2)
Variabel Sub
Variabel
Indikator Responden Item
Iklim
hubungan kepala sekolah
dengan guru
perlakuan kepala sekolah
terhadap guru
kerjasama antara komite
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
personel sekolah
3. Kepuasan Kerja Guru (Y)
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Kepuasan Kerja Guru (Y)
Variabel Sub Variabel Indikator Responden Item
Kepuasan
Kerja Guru
(Y)
Perputaran
tenaga kerja
Perpindahan kerja Pergantian pegawai Loyalitas
Guru 1
2
3-4
Prestasi Kerja Program
pengembangan Peluang kreasi Mencari peluang Siap bekerja promosi
Guru 5
6
7
8-9
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gairah kerja Peduli pekerjaan rekan
Menghargai hasil
Kedisiplinan Tepat waktu
Mematuhi tata tertib
Validitas menurut Arikunto (2012, hlm. 168) adalah “suatau ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”. Suatu
instrument yang valid atau sahih, mempunyai validitas tinggi, begitupun
sebaliknya instrument yang tidak valid memiliki validitas rendah.
Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan peneliti. Artinya, instrument tersebut dapat mengungkap data dari
variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas
yang dimaksud. Agar peneliti memperoleh instrument yang valid, peneliti harus
bertindak hati-hati sejak awal penyusunan instrument seperti memecah variable
menjadi sub variable dan indicator kemudian memasukan indicator kedalam
pertanyaan pada angket.
Angket yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal.
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur, sedangkan validitas
eksternal bila kriteria didalam angket disusun berdasarkan fakta-fakta emperis
yang telah ada (eksternal). Validitas internal kuesioner harus memenuhi construct
validity (validitas kontruks) dan content validity (validitasisi). Validitas konstruks
adalah kerangka dari suatu konsep. Untuk mencari kerangka konsep dapat
ditempuh dengan:
a. Mencari definisi konsep yang dikemukakan oleh para ahli yang tertulis dalam
literature
b. Jika dalam literatur tidak didapatkan definisi konsep yang ingin diukur,
peneliti harus mendifinisikan sendiri konsep tersebut (dengan bantuan para
ahli)
c. Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau
orang yang mempunyai karakteristik yang sama dengan responden.
Untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat dari
para ahli (judment experts). Untuk itu kuesioner yang telah dibuat berdasarkan
teori tertentu, dikonsultansikan kepada ahlinya untuk mendapatkan tanggapan atas
angket yang telah dibuat, saran para ahli dapat tanpa perbaikan. Pada penelitian
ini, peneliti telah mengkonsultasikan pada pembimbing, sehingga angket yang
dibuat diperbaiki sesuai yang disarankan sehingga sesuai dengan kebutuhan
penelitian.
Validitas isi angket ditentukan oleh sejauh mana isi angket tersebut
mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep. Misal
konsep yang akan diteliti terdiri dari tiga aspek, maka kuesioner yang dibuat harus
menanyakan tentang ketiga aspek tersebut. Pada penelitian ini masing masing
variable (kinerja manajerial kepala sekolah, iklim sekolah, dan kepuasan
kerja),option/ pilihan jawaban beragam, ada yang 6 option dan ada pula yang 3
option.
Setelah validitas konstruk terpenuhi maka dilakukan validitas eksternal.
Untuk menguji validitas eksternal instrument, terlebih dahulu mencari harga
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengorelasikan setiap butir instrument dengan skor total yang merupakan jumlah
skor tiap butir jawaban. Validitas eksternal ini dilakukan dengan ujicoba
kuesioner tersebut pada populasi yang mempunyai kriteria serupa disarankan
sebanyak 30 responden (mendekati kurva normal), setelah data ditabulasi maka
pengujian validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor, yaitu
mengkorelasikan antar skor item kuesioner.
Untuk menghitung validitas instrument digunakan rumus Pearson Product
Moment (Sugiyono, 2010, hlm. 121) Yakni:
Keterangan:
n = Jumlah responden
ΣXY = Jumlah perkalian X dan Y ΣX = Jumlah skor tiap butir ΣY = Jumlah skor total ΣX2
= Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan ΣY2 = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan Kemudian menghitung harga t hitung dengan rumus:
Distribusi (t table) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2) Kaidah keputusan: Jika t hitung > t tabel : berarti valid
Jika t hitung < t tabel : berarti tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks
korelasinya ( r) sebagai berikut
Tabel 3.5 Interprestasi Nilai Korelasi Nilai r
Nilai Korelasi Kriteria
0,800-1,000 Sangat tinggi
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,400-0,599 Cukup tinggi
0,200-0,399 Rendah
0,000-0,199 Sangat rendah
Agar memudahkan dalam pengolahan data, peneliti menggunakan SPSS
versi 20. Untuk item yang tidak valid, semuanya dihilangkan/ tidak digunakan.
Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) validitas dari ketiga variable penelitian
adalah sebagai berikut:
a. Validitas Variabel X1 (Kinerja Manajerial Kepala Sekolah)
Hasil perhitungan (terlampir) dengan menggunakan rumus tersebut diatas
variable X1 tentang Kinerja Manajerial Kepala Sekolah terdiri dari 26 pernyataan,
terdapat 23 item pernyataan yang dinyatakan valid yaitu no
1,2,3,4,5,7,8,9,10,12,13,14,15,16,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27. Selanjutnya
untuk item yang tidak valid tidak digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel X1 (Kinerja Manajerial Kepala Sekolah) Item r hitung r tabel
α = 0,05; n=30
Keputusan Keterangan
1 0,374 0,799 Valid Digunakan
2 0,374 0,864 Valid Digunakan
3 0,374 0,913 Valid Digunakan
4 0,374 0,802 Valid Digunakan
5 0,374 0,632 Valid Digunakan
6 0,374 -0,016 Tidak Valid Ditolak
7 0,374 0,816 Valid Digunakan
8 0,374 0.846 Valid Digunakan
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 0,374 0.775 Valid Digunakan
11 0,374 -0,043 Tidak Valid Ditolak
12 0,374 0,711 Valid Digunakan
13 0,374 0,584 Valid Digunakan
14 0,374 0,800 Valid Digunakan
15 0,374 0,776 Valid Digunakan
16 0,374 0,812 Valid Digunakan
17 0,374 0,324 Tidak valid Ditolak
18 0,374 0,923 Valid Digunakan
19 0,374 0,900 Valid Digunakan
20 0,374 0,902 Valid Digunakan
21 0,374 0.808 Valid Digunakan
22 0,374 0,922 Valid Digunakan
23 0,374 0,950 Valid Digunakan
24 0,374 0.923 Valid Digunakan
25 0,374 0,837 Valid Digunakan
26 0,374 0,797 Valid Digunakan
b. Validitas Variabel X2 (Iklim Organisasi Sekolah)
Hasil perhitungan (terlampir) variable X2 tentang Iklim Organisasi Sekolah
terdiri dari 23 pernyataan dan seluruhnya valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.7
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Item
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil perhitungan (terlampir) variable Y tentang Kepuasan Kerja yang
terdiri dari 27 pernyataan, terdapat 25 item pernyataan yang dinyatakan valid
yaitu no 1,2,3,5,6,7,8,9,10,12,13,14,15,16,18,19,20,21,22,23,24,25,26. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berarti suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Menurut Arikunto (2010, hlm. 178) “instrument yang baik tidak akan bersifat tendenius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.
Instrument yang sudah dapat dipercaya, reliable akan menghasilkan data yang tepat juga.” Berarti berapa kali pun datanya diambil, maka hasilnya tetap sama walaupun dalam jangka waktu yang berbeda. Hal ini dipertegas kembali oleh
Sugiyono (2010, hlm. 121) “Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan
data dalam waktu yang berbeda.”
Adapun rumus untuk menghitung reliabilitas adalah:
Kemudian masuk pada rumus korelasi Spearman:
Keterangan:
R 11 = nilai reliabilitas
R b = nilai koefisien korelasi
Distribusi (t table) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan:
Jika
r
hitung> r
tabel berarti reliabel, sebaliknya Jikar
hitung> r
tabel berarti tidakreliable
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan melalui bantuan komputer
dengan program SPSS versi 20. Secara lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Variabel X1 (Kinerja Manajerial Kepala sekolah)
Reliability Statistics
Correlation Between Forms .937
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .968
Unequal Length .968
Guttman Split-Half Coefficient .967
b. Variabel X2 (Iklim Sekolah)
Correlation Between Forms .875
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .933
Unequal Length .933
Guttman Split-Half Coefficient .933
c. Variabel Y (Kepuasan Kerja)
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Correlation Between Forms .945
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .972
Unequal Length .972
Guttman Split-Half Coefficient .971
Hasil analisis reliabilitas diperoleh nilai 0.976 untuk Kinerja Manajerial Kepala sekolah, 0.933 untuk Iklim Organisasi Sekolah, dan 0.971 untuk Kepuasan kerja. Ketiga koefisien reliabilitas tersebut melebihi
r
tabel = 0,370 yang berartiketiga instrument tersebut termasuk dalam kategori reliable.
Setelah angket diujicobakan dan hasil ujicoba angket menunjukan bahwa
instrument tersebut telah memenuhi kriteria validitas dan reabilitas, selanjutnya
peneliti melakukan penyebaran angket untuk memperoleh data yang diinginkan.
Masing-masing angket terdiri dari 23,23, dan 25 item pernyataan. Angket tersebut
disebar kepada seluruh sampel yang ada di kecamatan cileunyi Kabupaten
Bandung untuk mengumpulkan data tentang Kinerja manajerial Kepala Sekolah,
Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja guru.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
1. Studi Dokumenter
Studi Dokumenter menurut Sukmadinata (2012, hlm. 220) adalah “suatu tehnik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik”. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tertulis tentang daftar Sekolah Dasar beserta jumlah guru
dari masing-masing sekolah. Jumlah guru-guru dan staf tersebut selanjutnya akan
menjadi data untuk menentukan sampel yang digunakan.
2. Metode Angket
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan responden)”. Angket diberikan kepada responden untuk mengetahui bagaimana respon dari guru terhadap kinerja manajerial kepala sekolah, iklim
organisasi dan kepuasan kerja. Bentuk angket yang digunakan adalah pernyataan
tertutup, yakni pernyataan-pernyataan telah memiliki alternative jawaban(option)
yang tinggal dipilih oleh responden. Option yang tersedia dalam angket ini
memiliki ragam option, yaitu ada yang memiliki tiga option dan ada pula yang
memiliki enam option, hal tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan peneliti. Skala
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dalam bentuk checklist.
H. Analisis Data
Setelah data terkumpul maka data kuantitatif itu akan dianalisis melalui metode deskriptif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 5) “Metode deskriptif dilakukan terhadap variabel mandiri, tanpa dibandingkan atau dihubungkan
dengan variabel lain”. Peneliti berusaha mendapatkan data apa adanya kemudian
menggambarkan (mendeskripsikan) apa adanya. Dalam penelitian ini metode
deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran dari Kinerja manajerial kepala
sekolah, iklim sekolah, dan kepuasan kerja guru.
Metode Asosiatif menurut Sugiyono (2010, hlm. 5) “Penelitian asosiatif
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih”. Di mana hubungan antara variabel dalam penelitian akan
dianalisis dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika yang relevan atas data
tersebut untuk menguji hipotesis. Dalam penelitian ini metode asosiatif ditujukan
untuk mengetahui pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah terhadap kepuasan
kerja guru, iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru, dan kinerja manajerial
kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru.Uji statistik
dimulai dengan uji persamaan korelasi dan regresi sederhana dan korelasi regresi
ganda serta uji hipotesis. Mengolah data dan menganalisa data merupakan suatu
langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Langkah tersebut
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang diteliti. Langkah- langkah
pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis data deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan
distribusi frekuensi variable dan menentukan tingkat ketercapaian responden
dengan masing-masing variable. Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil
penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai
penyebaran data yang diperoleh dilapangan. Data yang disajikan berupa data
mentah yang diolah menggunakan teknik statistic deskripsi. Untuk mengetahui
gambaran kecenderungan umum dari setiap sub variable pada masing-masing
variable X1, X2, dan Y maka peneliti menggunakan teknik Weighted Means
Scored (WMS), dengan rumus:
Keterangan:
X = skor rata-rata yang dicari X = jumlah skor gabungan N = jumlah responden
Hasil perhitungan WMS selanjutnya di konsultasikan dengan tolok ukur
pada tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.8
Tabel Konsultasi/Hasil Perhitungan WMS
Rentang Nilai Penafsiran
Variable X1 Variable X2 Variable Y
4,01-6,00 Baik Baik Puas
2,01-4,00 Cukup Baik Cukup Baik Cukup Puas
0,01-2,00 Kurang Baik Kurang Baik Kurang Puas
Ismi Amelia Sari, 2014
Pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja Guru di Sekolah Dasar Se- Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Data Asosiatif
Teknik ini digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
Hipotesis 1 dan 2 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi
sederhana
Hipotesis 3 diuji dengan menggunakan tehnik korelasi dan regresi ganda
a. Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variable
X dan Y. ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam
penelitian ini adalah koefisien korelasi ( r) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
r
hitung =n = Jumlah responden
ΣXY = Jumlah perkalian X dan Y ΣX = Jumlah skor tiap butir ΣY = Jumlah skor total
ΣX2 = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan
ΣY2 = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan
Berdasarkan rumus diatas dapat dijelaskan bahwa
r
xy merupakan koefisienkorelasi dari variable X dan variable Y dapat dilihat dengan membandingkan
r
hitung dengan