• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013 DI SMK NEGERI 3 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013 DI SMK NEGERI 3 BANDUNG."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013

DI SMK NEGERI 3 BANDUNG

SKRIPSI PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh:

Muhammad Abdi Ash Shiddiq (0907007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013

DI SMK NEGERI 3 BANDUNG

Oleh

Muhammad Abdi Ash Shiddiq

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Muhammad Abdi Ash Shiddiq 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013

DI SMK NEGERI 3 BANDUNG

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. Hendri Winata, M.Si. NIP. 196206171988031003

Pembimbing II,

Dr. Rasto, M. Pd. NIP. 197207112001121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI,

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013

DI SMK NEGERI 3 BANDUNG

Skripsi ini telah diuji oleh:

Penguji I,

Drs. Endang Supardi, M.Si. NIP. 195905081987031002

Penguji II,

Drs. H. Alit Sarino, M.Si. NIP. 195612111988031001

Penguji III,

(5)

BERITA ACARA

Skripsi ini diajukan pada :

Hari/Tanggal : Rabu, 29 Januari 2014

Waktu : 08.00 – selesai

Tempat : Gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Susunan Panitia :

Ketua : Dr. Rasto, M.Pd.

NIP. 197207112001121001

Sekretaris : Drs. Budi Santoso, M.Si.

NIP. 196008261987031001

Penguji : 1. Drs. Endang Supardi, M.Si.

NIP. 195905081987031002

2. Drs. H. Alit Sarino, M.Si.

NIP. 195612111988031001

3. Adman, S.Pd., M.Pd.

(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

“PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT

TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013

DI SMK NEGERI 3 BANDUNG” sepenuhnya merupakan karya saya sendiri, tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Saya

tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika yang berlaku dalam masyarakat dan bidang keilmuan.

Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko / sanksi

apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada

klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2014 Penulis,

(7)

ABSTRAK

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013

DI SMK NEGERI 3 BANDUNG

Oleh:

Muhammad Abdi Ash Shiddiq 0907007

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. Hendri Winata, M.Si. dan Dr. Rasto, M. Pd.

(8)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF MICROSOFT POWERPOINT LEARNING MEDIA TO CONCENTRATION LEARN ON THE IMPLICATIONS TO STUDENTS

LEARNING ACHIEVEMENT OF CLASS X ACADEMIC YEAR 2012/ 2013 IN PRODUCTIVE SUBJECTS OF OFFICE ADMINISTRASTION AT SMK

NEGERI 3 BANDUNG

by:

Muhammad Abdi Ash Shiddiq 0907007

This Script is guided by:

Drs. Hendri Winata, M.Si. and Dr. Rasto, M. Pd.

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Media Pembelajaran ... 11

2.1.2 Konsetrasi Belajar ... 34

2.1.3 Hasil Belajar ... 44

2.2 Kajian Terdahulu ... 51

(10)

2.4 Hipotesis ... 60

BAB III OBJEK, METODE DAN DESAIN PENELITIAN ... 62

3.1 Objek Penelitian ... 62

3.2 Metode penelitian ... 62

3.3 Operasional Variabel ... 64

3.3.1 Operasional Variabel Media Pembelajaran ... 65

3.3.2 Operasional Variabel Konsentrasi Belajar ... 66

3.3.3 Operasional Variabel Hasil Belajar ... 67

3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 68

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian ... 68

3.5.1 Populasi Penelitian ... 68

3.5.2 Teknik Penarikan Sampel ... 70

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian ... 72

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 73

3.7.1 Uji Validitas ... 74

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 75

3.8 Teknik Analisis Data ... 76

3.8.1 Tabulasi Data ... 76

3.8.2 Teknik Analisis Data Deskriptif ... 77

3.8.3 Teknik Analisis Data Inferensial ... 79

3.8.4 Pengujian Persyaratan Analasis Data ... 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 87

(11)

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 87

4.1.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 90

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 93

4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 112

4.1.5 Uji Hipotesis ... 116

4.2 Pembahasan ... 123

4.2.1 Gambaran Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint ... 124

4.2.2 Gambaran Konsentrasi Belajar ... 128

4.2.3 Gambaran Hasil Belajar ... 133

4.2.4 Pengaruh Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint Terhadap Konsentrasi Belajar ... 134

4.2.5 Pengaruh Konsentrasi Belajar Terhadap Hasil Belajar ... 136

4.2.6 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint Terhadap Hasil Belajar . 138 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 140

5.1 Kesimpulan ... 140

5.2 Saran ... 142

DAFTAR PUSTAKA ... 145

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dan tujuan evaluasi itu sendiri. Tujuan

evaluasi pendidikan ialah untuk mendapat data pembuktian yang akan

menunjukkan sampai di mana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam

pencapaian tujuan – tujuan kurikuler. Di samping itu, juga dapat digunakan oleh

guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai di

mana keefektifan mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metode-metode

mengajar yang digunakan.

Salah satu contoh evaluasi pendidikan dengan mengadakan ulangan dalam

Permendiknas nomor 20 tahun 2007, menyatakan bahwa:

Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.

Berdasarkan waktu pelaksanaannya, ulangan dibagi atas beberapa jenis,

yaitu; ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.

Ulangan dapat diukur kualitasnya, dengan cara penerapan Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) pada setiap mata pelajaran. Permendiknas nomor 20 tahun

2007, tentang Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), menyatakan bahwa:

(13)

satuan pendidikan. Untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), memiliki nilai ambang batas yang

beragam. Setiap nilai ambang batas tersebut, tergantung dari ketetapan satuan

pendidikan. Muhibbin Syah (2009:25), mengungkapkan bahwa indikator dari

Hasil Belajar adalah sebagai berikut: 1) Ranah cipta (kognitif), 2) Ranah rasa

(apektif), 3) Ranah kerja (psikomotor)

SMK Negeri 3 Bandung merupakan salah satu satuan pendidikan, yang

menetapkan nilai ambang batas pada mata pelajaran produktif dengan nilai 75.

Hasil survei Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SMK Negeri 3 Bandung,

pada ulangan mata pelajaran keahlian produktif, kelas X AP sebagai berikut:

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian

Kelas X Administrasi Perkantoran Pada Mata Pelajaran Produktif SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

No Kelas KKM Mata Pelajaran Produktif Rata -

Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Negeri 3 Bandung, diolah oleh penulis

Data tabel 1.1 memberikan informasi, dilihat bahwa nilai yang dicapai

oleh kelas X AP masih kurang maksimal dan tidak memenuhi nilai KKM yang

telah ditetapkan oleh pihak sekolah dimana nilai KKM yang ditetapkan pada mata

(14)

Berdasarkan fenomena di atas dapat dinyatakan bahwa Hasil Belajar siswa

kelas X di SMK Negeri 3 Bandung, dapat disimpulkan belum optimal. Maka

peneliti menjadikan nilai rata-rata untuk mata pelajaran produktif sebagai bahan

penelitian. Hal ini dikarenakan bahwa mata pelajaran produktif merupakan

kompetensi dasar bagi siswa administrasi perkantoran.

Metodologi pembelajaran ada dua aspek penting, yakni metode mengajar

dan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran. Sebagai alat bantu

pembelajaran, peran dan fungsi media pembelajaran tidak boleh diremehkan.

Sebab proses pembelajaran yang berkualitas selalu menyediakan sumber belajar

dan media pembelajaran yang kaya dan bervariasi. Media pembelajaran yang kaya

dan bervariasi tidak saja membuat motivasi belajar meningkat, tetapi juga

menjadikan hasil belajar lebih bermakna.

Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah rendahnya

Hasil Belajar siswa, yaitu menggunakan pendekatan teori pembelajaran yang

dikemukakan oleh Robert Gagne (dalam M. Surya, 2004:40) mengatakan bahwa:

Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran. Dalam pemprosesan informasi itu terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi-kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal ialah (1) keadaan di dalam individu yang diperlukan untuk mencapai hasil pembelajaran, dan (2) proses kognitif yang terjadi dari dalam individu selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kondisi eksternal ialah berbagai rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Interaksi antara kondisi internal dan kondisi eksternal menghasilkan hasil pembelajaran.

Menurut Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

(15)

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, seperti faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu, seperti faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat/media pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab rendahnya hasil belajar

siswa adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang efektif dan efisien dan

tingkat konsentrasi belajar siswa, seperti kurangnya pemanfaatan guru

menggunakan media pembelajaran dan adanya gangguan terhadap konsentrasi

belajar siswa saat proses pembelajaran.

Konsentrasi belajar merupakan faktor dari internal siswa yang berpengaruh

pada hasil belajar siswa. Konsentrasi belajar diambil dari konsep perhatian karena

pengertian konsentrasi belajar menurut Sumartno (dalam Rachman, 2010:7)

yakni:

Konsentrasi belajar siswa merupakan suatu perilaku dan fokus perhatian siswa untuk dapat memperhatikan dengan baik dalam setiap pelaksanaan pembelajaran, serta dapat memahami setiap materi pelajaran yang telah diberikan.

Pada kenyataannya dilapangan saya mendapati siswa yang tidak

berkonsentrasi dalam proses pembelajaran seperti siswa sering mengobrol, siswa

sering memainkan handphone (hp) atau smartphone, siswa sering tidak dapat

(16)

materi yang diberikan guru pada proses pembelajaran, siswa yang sering

mengantuk bahkan teridur di kelas pada proses pembelajaran dan konsisi kelas

yang sering kali gaduh dan tidak tenang pada proses pembelajaran.

Konsentrasi siswa dapat di lihat dari hasil belajarnya, menurut Engkoswara

(2012) menjelaskan klasifikasi perilaku belajar yang dapat digunakan untuk

mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat berkonsentrasi adalah sebagai berikut:

1) Perilaku kognitif 2) Perilaku afektif 3) Perilaku psikomotor 4) Perilaku berbahasa

Faktor – faktor tersebut, kita dapat melihat bahwa guru merupakan faktor

eksternal yang turut berpengaruh terhadap Hasil Belajar siswa. Guru yang mampu

terampil dalam menyajikan pembelajaran menggunakan media pembelajaran

dalam upaya meningkatakan konsentrasi belajar siswa yang berdampak terhadap

hasil belajar siswa.

Pembelajaran dengan menggunkan media visual muncul dan berkembang

berdasarkan permasalahan yang muncul dalam penerapan teknologi dalam

efektivitas proses pembelajaran. Sudjana (2009:8) mengungkapkan bahwa

tampilnya lambang-lambang visual untuk memperjelas lambang verbal

memungkinkan para siswa lebih mudah memahami makna pesan yang

dibicarakan dalam proses pengajaran. Hal ini disebabkan bahwa visualisasi

mencoba menggambarkan hakikat suatu pesan dalam bentuk yang menyerupai

keadaan yang sebenarnya atau realisme. Dalam hal ini guru mata pelajaran K3LH

menggunakan media infokus proyektor dengan software powerpoint sebagai alat

(17)

Di dalam powerpoint terdapat menu yang memungkinkan guru untuk

membuat dan mengembangkan media pembelajaran lebih menarik dan membantu

guru dalam menyajikan presentasi. Aplikasi powerpoint menyediakan fasilitas

slide untuk menampung pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan

kepada siswa. Dengan fasilitas animasi, suatu slide dapat dimodifikasi dengan

menarik sesuai dengan keinginan pengguna. Begitu pula dengan diagram, grafik,

foto, gambar, dan beberapa media visual lainnya bisa disajikan melalui

powerpoint sehingga materi yang disampaikan bisa lebih dipahami oleh siswa.

Pada kenyataannya guru – guru di SMKN 3 Bandung belum bisa

memaksimalkan fasilitas sekolah untuk keperluan pembelajaran padahal fasilitas

sekolah dalam hal ini sarana media pembelajaran seperti laptop, infokus, radio

tape, dll telah disediakan oleh pihak sekolah untuk membuat pembelajaran

berjalan efektif dan efisien sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.

Mengacu kepada paparan di atas dan untuk memecahkan masalah

mengenai Hasil Belajar siswa tersebut, maka penting dilakukan penelitian

mengenai pengaruh minat belajar terhadap Hasil Belajar yang dituangkan dalam

judul “Pengaruh Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint Terhadap

Konsentrasi Belajar Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Tahun Ajaran

2012/2013 Di SMK Negeri 3 Bandung”.

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah hasil belajar siswa yang

(18)

rendah. Dari sekian banyak faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan

siswa dalam belajar salah satu faktor yang berpengaruh adalah media

pembelajaran dan konsentrasi belajar siswa. Kemampuan guru dalam

menggunakan media pembelajaran dalam upaya peningkatan konsentrasi belajar

secara optimal, yang memungkinkan siswa dapat mencapai tujuan yang

diharapkan.

Berdasarkan pernyataan permasalahan diatas, masalah dalam dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat kesuaian media pembelajaran microsoft

powerpoint pada mata pelajaran produktif, pada jurusan administrasi

perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ?

2. Bagaimana gambaran tingkat konsentrasi belajar pada mata pelajaran

produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran

2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ?

3. Bagaimana gambaran tingkat hasil belajar pada mata pelajaran produktif,

pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di

SMK Negeri 3 Bandung ?

4. Berapa besar pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint terhadap

konsentrasi belajar pada mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi

Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ?

5. Berapa besar pengaruh konsentrasi belajar terhadap hasil belajar pada mata

pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun

(19)

6. Berapa besar pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint baik secara

langsung maupun tidak langsung terhadap hasil belajar pada mata pelajaran

produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran

2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari melakukan penelitian ini adalah mencari segala bahan dan

informasi, untuk memperoleh gambaran yang jelas, berkenaan dengan Pengaruh

media pembelajaran Microsoft powerpoint terhadap konsentrasi belajar

implikasinya terhadap Hasil Belajar siswa.

Kemudian yang menjadi tujuan umum, dari penelitian ini adalah untuk

memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah, tentang

penggunaan media pembelajaran, terhadap media pembelajaran terhadap

konsentrasi belajar. Dalam peningkatan prestasi siswa, ditinjau dari nilai akademis

siswa.

Analisis tersebut diperlukan, untuk mengetahui pengaruh penggunaan

media pembelajaran, yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran produktif,

jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung. Secara khusus

tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kesesuaian media pembelajaran Microsoft powerpoint, yang

dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif, jurusan Adminstrasi

(20)

2. Mengetahui tingkat konsentrasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif,

jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK

Negeri 3 Bandung.

3. Mengetahui tingkat hasil belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, jurusan

Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3

Bandung.

4. Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint

terhadap konsentrasi belajar pada mata pelajaran produktif, pada jurusan

Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3

Bandung.

5. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi belajar terhadap hasil belajar pada

mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X

tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung.

6. Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint baik

secara langsung maupun tidak langsung terhadap hasil belajar pada mata

pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun

ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian

Peneliti mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat

atau kegunaan sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis kegunaan penelitian ini adalah sebagai sarana untuk

(21)

bidang pendidikan. Dan juga untuk penelitian lanjutan mengenai pengaruh media

pembelajaran terhadap konsentrasi belajar siswa implikasinya terhadap Hasil

Belajar yang belum dikaji dalam penelitian ini.

1.4.2 Keguanaan Praktis

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dicapai, penelitian ini

akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan

praktis. Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan pengalaman

dan memperoleh ilmu pengetahuan di bidang pendidikan. Serta dapat dijadikan

bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori ilmu pendidikan.

Sedangkan secara praktis, penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat

memberikan kegunaan sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi sekolah tentang media pembelajaran dan

konsentrasi belajar menjadi bahan pertimbangan untuk sekolah guna

meningkatkan kualitas pendidikan untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa.

2. Sebagai masukan bagi siswa guna meningkatkan prestasinya agar dapat

menjadi individu yang produktif.

3. Sebagai bahan masukan studi pendahuluan untuk memahami pengaruh media

pembelajaran terhadap konsentrasi belajar siswa implikasinya terhadap Hasil

(22)

BAB III

OBJEK, METODE DAN DESAIN PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X, yaitu media

pembelajaran. Variabel Y, yaitu konsentrasi belajar siswa. Variabel Z adalah Hasil

Belajar siswa, program keahlian administrasi perkantoran, pada sekolah

menengah kejuruan Negeri 3 Bandung.

Berdasarkan objek penelitian di atas, maka akan dianalisis mengenai

pengaruh penggunaan media pembelajaran, oleh guru mata pelajararan produktif,

terhadap motivasi belajar siswa, kompetensi keahlian administrasi perkantoran

pada sekolah menengah kejuruan Negeri 3 Bandung. Responden siswa yang

masih aktif di kelas X, kompetensi keahlian administrasi perkantoran pada

sekolah menengah kejuruan Negeri 3 Bandung.

1.2 Metode penelitian

Dalam kegiatan penelitian, seorang peneliti harus mengenal dan

mengetahui metode penelitian apa yang akan digunakan. Maka dari itu, seorang

peneliti dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu harus menentukan metode

apa yang harus digunakan. Metode penelitian memiliki peranan yang penting

dalam melakukan suatu penelitian. maka dari itu, seorang peneliti harus

mengetahui metode apa yang akan digunakan. Hal ini bertujuan agar peneliti

(23)

dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Surakhmad

(1998:131), yang menyatakan bahwa:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Tujuan adanya metode penelitian adalah untuk memberikan gambaran,

kepada peneliti mengenai langkah langkah penelitian yang dilakukan, sehingga

permasalahan tersebut dapat dipecahkan. Sugiyono (2006:160), menjelaskan

bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya”. Arikunto (2002:136), menjelaskan ”Metode

penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Survei Eksplanasi (Explanatory Survey), yaitu penelitian survei yang digunakan

untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Kemudian pendapat

dari Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5), mengemukakan bahwa

”Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal

antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan hipotesis.”

Objek telaah penelitian survei eksplanasi adalah untuk menguji hubungan

antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis

yang akan diuji kebenaranya. Dengan menggunakan metode survei eksplanasi

disini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua

(24)

motivasi belajar siswa. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan pada

media pembelajaran berbasis komputer, terhadap motivasi belajar siswa, program

keahlian administrasi perkantoran pada SMK Negeri 3 Bandung.

1.3 Operasional Variabel

Definisi operasional variabel, dimaksudkan untuk memberikan persamaan

persepsi, sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang

digunakan dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas, karena

terdapat banyak istilah-istilah berbeda yang digunakan untuk menyebutkan isi

atau maksud yang sama, atau sebaliknya. Istilah-istilah yang sama dipergunakan

untuk menyebutkan isi atau maksud yang berbeda. Operasional variabel ini

dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas.

Sugiyono (2006:19), menyatakan bahwa “Variabel penelitian itu adalah

suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulan.” Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu variabel media

pembelajaran (X) dan konsentrasi belajar (Y) sebagai variabel independent atau

variabel bebas, dan variabel Hasil Belajar siswa (Z) sebagai variabel dependent

atau variabel terikat. Untuk menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian

terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan

mencoba menjelaskan pengertian serta maksud yang terkandung dalam judul

penelitian, sehingga diharapkan akan menambah keragaman landasan berpikir

(25)

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh media pembelajaran

microsoft powerpoint terhadap konsentrasi belajar implikasinya terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran kelas X di

SMK Negeri 3 Bandung, maka penulis menjelaskan beberapa istilah sebagai

berikut:

1.3.1 Operasional Variabel Media Pembelajaran

Media pembelajaran dalam penelitian ini, diukur melalui ukuran dan

indikator yang meliputi: 1) Kesesuaian dengan pertimbangan produksi, 2)

Kesesuaian dengan pertimbangan peserta didik, 3) Kesesuaian dengan

pertimbangan isi, 4) Kesesuaian dengan pertimbangan guru. Uraian dan indikator

media pembelajaran tersebut secara lebih rinci akan dibahas pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Media Pembelajaran

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

Media 4. Nilai estetika dan motivasi

(Emotional impact). 2. Sesuai dengan pola pikir

(26)

R.,2008:6)) 2. Bahasanya jelas (Content

1.3.2 Operasional Variabel Konsentrasi Belajar

Konsentrasi belajar siswa merupakan suatu perilaku dan fokus perhatian

siswa untuk dapat memperhatikan dengan baik dalam setiap pelaksanaan

pembelajaran, serta dapat memahami setiap materi pelajaran yang telah

diberikan. Berikut adalah operasional variabel dari konsentrasi belajar:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Konsentrasi Belajar

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

Konsentrasi

2. Tingkat interaksi guru dan siswa dalam proses

pembelajaran

(27)

dengan baik

Sumber :Diadaptasi dari pendapat Super dan Crities, yang dikutip oleh Kuntoro

1.3.3 Operasional Variabel Hasil Belajar

Hasil Belajar merupakan hasil yang diperoleh oleh siswa dari proses

belajar mengajar yang ditunjukan dengan perubahan dari aspek kognitif. Maka

varibel hasil belajar dalam penelitian ini dapat dioperasionalkan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Hasil Belajar

VARIABEL INDIKATOR SKALA

Hasil Belajar (Z) :

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan

sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar.

Sumber : Nana Sudjana (2005:5)

Nilai rata – rata nilai ulangan harian kelas X pada mata pelajaran produktif

Administrasi Perkantoran pada Tahun Ajaran 2012 – 2013 di SMK Negeri 3 Bandung

Interval

(28)

1.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitan ini, terdapat sumber data yang berbeda. Maka sumber

data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan

sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang diinginkan dan dapat

diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan

penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari guru pengajar

mata pelajaran produktif dan tata usaha di SMK Negeri 3 Bandung.

Sumber data sekunder yaitu sumber data yang subjeknya berhubungan

secara tidak langsung dengan objek penelitian, tetapi sifatnya membantu dan

dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Sumber data sekunder dalam

penelitian ini adalah Wakasek, Bagian Humas dan Hubin, bagian Kurikulum,

siswa, kepustakaan dan dokumen dokumen yang berhubungan dengan

permasalahan dalam penelitian.

1.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian

1.5.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dapat diartikan sebagai keseluruhan unit yang ingin

diteliti, Keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi

objek penelitian disebut populasi. Arikunto (2006:130), menyatakan bahwa

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan

(2006:7), mengemukakan bahwa “Populasi merupakan objek tertentu berkaitan

dengan masalah penelitian”. Sugiyono (2006:54), yang berpendapat bahwa

(29)

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

populasi merupakan penelitian yang dilakukan terhadap semua elemen di wilayah

peneletian. Dalam penelitian ini, tidak semua unit populasi diteliti, karena

keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti

diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan

catatan, bagian yang diambil mewakili yang lain yang tidak diteliti. Hal ini sejalan

dengan pendapat Sugiyono (2006:73), menyatakan bahwa:

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar benar mewakili.

Populasi dalam penelitian ini, terdiri atas para siswa kelas X Administrasi

Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung. Adapun gambaran tentang jumlah

keseluruhan siswa di kelas X Administrasi Perkantoran. Jumlah keseluruhan

dinamakan populasi, maka dengan demikian populasi penelitian dapat dilihat

dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.4

Populasi Siswa kelas X Administrasi Perkantoran Tahun Ajaran 2012/2013 SMK Negeri 3 Bandung

(30)

5 Siswa Kelas X AP – 5 37

6 Siswa Kelas X AP – 6 37

JUMLAH 225

Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Negeri 3 Bandung, diolah oleh penulis

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jumlah seluruh siswa kelas X

Administrasi Perkantoran tahun ajaran 2012/2013 yaitu 225 siswa.

1.5.2 Teknik Penarikan Sampel

Sampel merupakan bagian dari unit populasi penelitian, dalam penelitian

sampel harus dapat mewakili dari populasi yang ingin diteliti, Dengan

mempertimbangkan keterbatasan kemampuan penelitian, dilihat dari segi waktu,

tenaga, dana serta kemudahan dalam pengumpulan data dari populasi, maka

dilakukan penentuan sebagian dari populasi yang dijadikan sampel penelitian

yang benar benar mewakili seluruh populasi.

Dari hasil penelitian sementara, diperoleh data jumlah siswa kelas X

program keahlian Administrasi Perkantoran Tahun Ajaran 2012/2013 pada SMK

Negeri 3 Bandung sebanyak 225 siswa. Maka pengambilan sampel dalam

penelitian ini diambil dari populasi dengan menggunakan teknik (Simple Random

Sampling). Peneliti menggunakan teknik ini, dikarenakan sampelnya representatif

atau mewakili populasi dan proposional dengan proses sederhana, tidak

melibatkan parameter populasi yang tidak diketahui, serta disesuaikan dengan

keadaan objek penelitian dalam penerimaan penyebaran sampel. Untuk

menentukan ukuran sampel minimal yang represintatif untuk pengujian hipotesis

(31)

Slovin, menurut Husein Umar (2000:146) dengan penggunaan rumus seperti

berikut:

n

=

keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

E = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)

Dengan rumus penentuan ukuran sampel di atas, peneliti dapat menarik

sampel dari populasi yang ada, perhitungan sampel dapat dilihat sebagai berikut:

n

=

n

=

n

=

Dengan demikian, penulis dalam penelitian ini menggunakan sampel

berjumlah 69 sampel yang telah dibulatkan. Guna mendapatkan jumlah sampel

yang representatif, selanjutnya sampel tersebut dalam penyebaranya dibagikan

secara proposional.

Untuk menghitung besarnya proporsi dari setiap kelas yang terpilih

sebagai sample maka digunakan rumus sebagai berikut

n1=

x n

0

(32)

n1 = Banyaknya sampel masing masing unit

no = Banyaknya sampel yang diambil sari seluruh unit

N1 = Banyaknya populasi dari masing masing unti

n = Jumlah populasi dari seluruh unit

Dengan demikian hasil perhitungan keseluruhan dapat diperhitungkan

dalam tabel berikut ini:

Tabel Error! No text of specified style in document. Alokasi Sampel Minimum Penelitian

No. Siswa Kelas X

Administrasi perkantoran

Jumlah

Siswa Perhitungan Sampel

1 Siswa Kelas X AP – 1 37 (38/227)69 11

Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Negeri 3 Bandung, diolah oleh penulis

Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat dilihat bahwa jumlah sampel

yang akan diambil di SMK Negeri 3 Bandung sebanyak 69. dimana penyebaran

sampel kepada tiap tiap kelas di SMK Negeri 3 Bandung adalah sebanyak 12

siswa, sehingga pembagiannya dapat lebih proposional.

1.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian

Dalam persiapan penelitian, seorang peniliti wajib hukumnya memiliki

persiapan persiapan yang matang, salah satunya. Peneliti perlu menggunakan

instrumen sebagai pengumpul data, agar data yang diperoleh akurat. Hal ini

sejalan dengan pendapat dari Suharsimi Arikunto (2002:150), menyatakan bahwa

(33)

mengumpulkan data, agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.”

Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur dan prasyarat bagi

pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Dalam pengumpulan data ini,

diperlukan cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan dengan

baik.

Teknik pengumpulan data, merupakan suatu cara yang dilakukan untuk

mendapatkan data yang diperlukan dan sesuai untuk mendukung jalannya

penelitian, sehingga dapat menghasilkan suatu gambaran dalam pemecahan

masalah yang dikajinya.

Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan selanjutnya adalah

kuesioner. Kuesioner berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti

untuk disampaikan kepada responden, yang jawabannya diisi sendiri oleh

responden. Kusioner ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kuesioner yang berisi

instrumen motivasi belajar siswa dan mengenai media pembelajaran berbasis

komputer.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala rating

scale. Skala pengukuran rating scale menurut sugiyono (2006:113), merupakan

“Skala pengukuran yang mengolah data mentah berupa angka, yang kemudian

ditafsirkan dalam pengetian kualitatif”.

1.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Pada kegiatan penelitian, wajib hukumnya suatu pengujian instrumen

(34)

karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang

baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen

yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)

itu valid. Menurut Sugiyono (2006:137), “Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.” Sedangkan instrumen

yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan

menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka

diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.

1.7.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah

disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat pengumpulan

data dipandang valid apabila semua indikator yang hendak diukur telah terwakili

oleh sejumlah item pernyataan, serta item-item tersebut memiliki kesesuaian atau

keselarasan dengan fungsi alat pengumpulan data secara keseluruhan.

Untuk mengukur kevalidan dari instrumen penelitian digunakan metode

koefisien Korelasi Product Moment dari Pearson. Rumus perhitungan validitas

instrument adalah sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2003 :72)

Keterangan :

(35)

N = Jumlah responden

X = Skor item

Y = Skor total

Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (rxy) dilakukan dengan

taraf signifikansi 5% (0.05). Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :

2

Keputusan pengujian validitas dengan menggunakan taraf signifkansi 5%

(0.05) adalah sebagai berikut :

a. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid jika r2

hitung > r2table.

b. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid

jika r2hitung≤ r2tabel.

Perhitungan untuk mendapatkan nilai dari product moment ini

menggunakan program perhitungan Microsoft Office Excel 2010.

1.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrument cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrument

itu sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya.

Uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha, yang

sebelumya telah dicari harga varians tiap-tiap item dan varians totalnya. Rumus

(36)

misalnya angket atau soal bentuk uraian. Rumus alpha tersebut adalah sebagai

berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2003 :109)

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

n = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal

= Jumlah variansi skor tiap-tiap item

= Variansi total

Perhitungan untuk mendapatkan nilai dari uji reliabilitas ini menggunakan

program perhitungan Microsoft Office Excel 2010.

1.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis

terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga

karateristik atau sifat sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat

untuk menjawab masalah masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik

berkaitan dengan deskriptif data maupun untuk membuat induksi, atau menarik

kesimpulan tentang karateristik populasi (parameter) berdasarkan data yang

diperoleh dari populasi.

Adapun tujuan dilakukanya analisis data, diantaranya antara lain adalah

mendeskripsikan data dan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang

karateristik populasi atau karateristik populasi berdasarkan data yang diperoleh

(37)

1.8.1 Tabulasi Data

Langkah pengolahan data disampaikan oleh sugiyono adalah sebagai

berikut:

1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.

2. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data.

3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap pilihan dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.

4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data kedalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.6

Contoh Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor item Total

1.8.2 Teknik Analisis Data Deskriptif

Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data,

kemudian menurut Sambas Ali muhidin dan maman A (2007:53), menyatakan

bahwa:

(38)

Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang telah

dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no 1

maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu

untuk mengetahui gambaran penggunaan media pembelajran berbasis komputer.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan

kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden.

Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan

responden

berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing masing variabel.

Untuk itu penulis menggunakan langkah langkah seperti yang dikemukakan oleh

Sugiyono (2002:81), yaitu :

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK=ST x JB x JR.

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

xi = x1 x2 x3 ...+x37. Keterangan :

X1 = Jumlah skor hasil angket variabel x

X1-Xn = Jumlah skor angket masing masing responden

c. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut:

 Menentukan kontinum tertinggi dan terendah Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR

Sangat Rendah : K = SR x JB x JR

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus :

R =

(39)

d. Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti di bawah ini.

Tabel 3.7

Skala Penafsiran Skor Rata Rata

No Skor Kriterium Kategori Penafsiran

1. 1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Buruk

2. 1,80 – 2,59 Rendah Buruk

3. 2,60 – 3,39 Sedang Cukup

4. 3,40 – 4,19 Tinggi Baik

5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Baik

Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2013.

1.8.3 Teknik Analisis Data Inferensial

Teknik analisis inferensial meliputi statistic parametric yang digunakan

untuk data interval dan ratio serta statistik non parametriks yang digunakan untuk

data nominal dan ordinal,. Teknik analisis data inferensial dilakukan dengan

statistic inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan

membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri data inferensial adalah

digunakanya rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji f dan lain sebagainya).

Pengujian hipotesis yang bentuk datanya interval, maka digunakan analisis

jalur model mediasi. Analisis jalur model mediasi digunakan untuk mengetahui

berapa besar pengaruh variabel Media pembelajaran Microsoft Powerpoint (X)

terhadap variabel Konsentrasi Belajar (Y) impilkasinya terhadap Hasil Belajar

(Z).

1.8.4 Pengujian Persyaratan Analasis Data

Sebelum data diolah atau analisis maka perlu dilakukan uji persyaratan

(40)

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah

data memiliki sebaran atau distribusi yang normal. Untuk menguji normalitas data

dalam penelitian ini digunakan uji Liliefors. Untuk menerima atau menolak

hipotesis dengan cara membandingkan Lhitung dengan Ltabel pada taraf

signifikasi 5 %. Perhitungan uji normalitas dalam SPSS menggunakan uji

Kolmogorov – Smirnov. Prosedur perhitungan uji normalitas adalah (Sudjana,

2001:117). Jika Lhitung > Ltabel maka distribusi sebenarnya tidak normal. Jika

Lhitung < Ltabel maka sebarannya normal. Pengujian normalitas dalam penelitian

ini menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas data dimaksudkan untuk menguji apakah kelompok data

yang dianalisis memiliki varian yang sama. Teknik pengujian yang digunakan

adalah Uji Bartlet. Perhitungan uji homogenitas menggunakan software SPSS

versi 15 adalah dengan Uji Levene statistics.

c. Uji Linearitas.

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka dapat

dinyatakan linier atau H0 diterima. Pengujian linieritas dalam penelitian ini

menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0.

d. Path Analysis (Analisis Jalur)

Analisis jalur digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi)

(41)

kausal antar variabel X dan Y terhadap Z. Analisis jalur merupakan perluasan dari

analisis regresi yang digunakan untuk menerangkan akibat langsung dan tidak

langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel lain

yang merupakan variabel akibat.

Untuk menguji pengaruh variabel inverting digunakan metode analisis

jalur (Path Analysis). Analisi jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear

atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan

kausalitas anatar variabel (model kausal atau sebab akibat) yang telah ditetapkan

sebelumnya berdasarkan teori.

Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab – akibat dan

juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat

hubungan kausalitas anatar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah

dibentuk dengan model landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis

jalur adalah menentukan pola hubungan anatara tiga atau lebih variabel dan tidak

dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas

imajiner.

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antara

variabel berdasarkan teori. Anak panah menunjukkan hubungan antara variabel.

Model bergerak ke kanan dengan implikasi prioritas hubungan kausal variabel

yang dekat ke sebelah kiri. Setiap nilai p menggambarkan jalur dan koefisien

jalur.

Pada penelitian ini, diagram jalur lengkap digambarkan sebagai berikut :

(42)

Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa Media Pembelajaran dapat

berpengaruh langsung terhadap Hasil Belajar dan dapat berpengaruh tidak

langsung yaitu melalui variabel Konsentrasi Belajar terlebih dahulu ke Hasil

Belajar.

Hubungan langsung terjadi jika salah satu variabel mempengaruhi variabel

lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi (Intervering) hubungan kedua

variabel tadi. Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang

memediasi (Intervering) hubungan kedua variabel ini.

Kemudian pada setiap variabel dependen (endogen variabel) akan ada

anak panah yang menuju ke variabel ini dan ini berfungsi untuk menjelaskan

jumlah varian yang tidak dapat dijelaskan (unexplained variance) oleh variabel

itu. Jadi anak panah dari Ɛ1ke Y menunjukan jumlah varian variabel Y yang tidak

dijelaskan oleh X. Sedangkan anak panah Ɛ2 menuju Z menunjukan menunjukkan

varian Z yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel X dan Y.

Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi. Koefisien jalur

dihitung dengan membuat dua persamaan struktural, yaitu persamaan regresi yang Konsentrasi

Belajar

Media

Pembelajaran Hasil Belajar

Ɛ

2

2

1

3

Pengaruh tidak langsung

Pengaruh langsung

(43)

menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Setiap langkah kerja menggunakan

SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0.

Langkah-langkah menguji path analysis sebagai berikut.

1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural

Struktur: Y = ( yx) ( yx) + yƐ1 dan Z = ( zy)2 ( zx) ( zy) + zƐ2

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

a) Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturny rumuskan

persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis diajukan.

Hipotesis: Naik turunya variabel endogen (Z) dipengaruhi signifikan oleh

variabel eksogen (X dan Y).

b) Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung

koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan persamaan regresi

ganda: Z = a +b1 X + b1 Y + Ɛ1

Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang

distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah

diset dalam angka baku atau Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata =

0 dan standar deviasi = 1). Koefisien jalur distandarkan (standardized path

coefftcient) ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan

memprediksi) variabel bebas (eksogen) terhadap variabel lain yang

diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen).

Khusus untuk program SPSS menu analisis regresi, koefisien path

ditunjukkan oleh output yang dinamakan Coefftcient yang dinyatakan sebagai

(44)

jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variabel eksogen

dengan variabel endogen, maka koefisien path-nya adalah sama dengan

koefisien korelasi r sederhana.

3. Menghitung koefisien jalur secara silmultan (keseluruhan)

Uji keseluruhan hipotesis stastistik dirumuskan sebagai berikut :

Ha: yx1 = yx2 = ... = yxk ≠ 0

H0: yx1 = yx2 = ... = yxk = 0

a) Kaidah pengujian signifikasi secara manual: menggunakan Tabel F

Keterangan :

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel eksogen

= Rsquare

Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak H0 artinya signifikan dan Fhitung ≤ Ftabel,

terima H0 tidak signifikan. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05.

Carilah nilai Ftabel menggunakan Tabel F dengan rumus :

Ftabel = F{(1-α)(dk=n-k-1)} atau F{(1-α)(v1=k), (v2=n-k-1)}

Cara mencari Ftabel : nilai (dk=k) atau v1 disebut nilai pembilang.

nilai (dk=n-k-1) atau v2 disebut nilai penyebut.

b) Kaidah pengujian signifikasi : program SPPS R2yxk

R2yxk

(45)

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

signifikan.

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

4. Menghitung koefisien jalur secara individu

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis

berikut:

Ha: ( zx) > 0

H0: ( zx) = 0

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung

dengan rumus (Scumacker & Lomax, 1996:44. Kusnendi, 2007:12)

t

k = : (dk = n – k – 1)

Keterangan: Statistik x diperoleh dari hasil komputerisasi pada SPSS

untuk analisis regresi data interval.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi analisis jalur bandingkan

antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai propabilitas Sig dengan dasar

pengambilan keputusan sebagai berikut. k

(46)

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

signifikan.

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

e. Pengujian hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan

uji hipotesis. Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:78),

“Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara terhadap masalah yang

telah dirumuskan”. Hipotesis bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian

untuk mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak.

Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel bebas dan variabel

terikat.

Statistika Hipotesis dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Hipotesis pertama

H0 : yx ≠ 0; artinya media pembelajaran microsoft powerpoint

berpengaruh secara signifikan terhadap konsentrasi belajar.

Ha : yx = 0; artinya media pembelajaran microsoft powerpoint tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap konsentrasi belajar.

(47)

H0 : zy ≠ 0; artinya konsentrasi belajar berpengaruh secara signifikan

terhadap Hasil Belajar.

Ha : zy = 0; artinya konsentrasi belajar tidak berpengaruh secara tidak

signifikan terhadap Hasil Belajar.

c. Hipotesis ketiga

H0 : zx = zy ≠ 0; artinya media pembelajaran microsoft powerpoint

berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap Hasil Belajar.

Ha : zx = zy = 0; artinya media pembelajaran microsoft powerpoint tidak

(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran kesesuaian atau tidaknya media pembelajaran microsoft

powerpoint ditunjukkan dengan hasil penelitian diperoleh bahwa media

pembelajaran microsoft powerpoint di SMK Negeri 3 Bandung, secara

keseluruhan berada pada kategori baik. Skor rata-rata jawaban responden

tertinggi berada pada indikator kesesuaian dengan pertimbangan produksi,

sedangkan kesesuaian dengan pertimbangan guru berada pada jawaban

terendah pada skor rata-rata tiap indikatornya.

2. Gambaran tingkat Konsentrasi belajar yang ditunjukkan dengan hasil

penelitian diperoleh bahwa konsentrasi belajar siswa di SMK Negeri 3

Bandung, secara keseluruhan berada pada kategori baik atau tinggi. Skor

rata-rata jawaban responden tertinggi berada pada indikator kondisi kelas tenang

dan tidak gaduh, sedangkan selalu bersikaf aktif berada pada jawaban

terendah pada skor rata-rata tiap indikatornya.

3. Gambaran tingkat hasil belajar siswa Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013

Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung yang ditunjukkan

(49)

bahwa rata – rata ulangan harian belum mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM).

4. Media pembelajaran microsoft powerpoint (X) yang diukur oleh konsentrasi

belajar (Y) memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi

rendahnya konsentrasi belajar. Besarnya kontribusi terhadap konsentrasi

belajar adalah 27%. Berdasarkan temuan peneliti ini dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan, “media pembelajaran microsoft

powerpoint berpengaruh secara signifikan terhadap konsentrasi belajar"

dapat diterima.

5. Konsentrasi belajar (Y) yang diukur oleh hasil belajar (Z) memiliki kontribusi

yang positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya hasil belajar. Besarnya

kontribusi konsentrasi belajar yang secara langsung berkontribusi terhadap

hasil belajar adalah 35,2%. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan, "konsentrasi

belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar" dapat diterima.

6. Media pembelajaran microsoft powerpoint (X) dapat berpengaruh langsung

dan tidak langsung terhadap hasil belajar (Z). Besarnya pengaruh langsung

media pembelajaran microsoft powerpoint terhadap hasil belajar memiliki

kontribusi positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya hasil belajar

adalah 5,4% sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung media

pembelajaran microsoft powerpoint terhadap hasil belajar melalui

konsentrasi belajar adalah 30,8%. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat

(50)

berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar” dapat

diterima.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada skor rata-rata setiap

indikator, saran yang dikemukakan mengacu kepada indikator yang memiliki skor

rata-rata terendah di antara indikator yang lain untuk masing-masing variabel.

Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukan adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menujukkan bahwa sesuai atau tidaknya media pembelajaran

microsoft powerpoint di SMK Negeri 3 Bandung sudah baik dan sesuai tetapi

masih belum sepenuhnya optimal, kondisi demikian minimal dipertahankan

dan ditingkatkan lagi dengan memperbaiki hal – hal yang masih lemah.

Dalam hal ini dapat terlihat dari skor rata-rata yang diperoleh setiap indikator.

Indikator kesesuaian dengan pertimbangan guru lebih kecil dibandingkan

indikator yang lainnya. Merujuk kepada hasil tersebut, penulis menyarankan

salah satu upaya untuk mengoptimalkan kesesuaian dengan pertimbangan

guru dalam menyiapkan media pembelajaran microsoft powerpoint yakni

guru harus memperhatikan manfaat dari penggunaan media pembelajaran

microsoft powerpoint apakah dapat dipakai dalam pembelajaran dikelas untuk

pembelajaran semua siswa agar memudahkan pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran dan guru harus mengoptimalkan medai pembelajaran

microsoft powerpoint dalam menyelesaikan masalah pembelajaran yang tidak

dapat dibawa ke dalam kelas untuk dapat dipelajari di kelas seperti

(51)

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi belajar di SMK

Negeri 3 Bandung tinggi atau baik tetapi masih belum sepenuhnya optimal,

kondisi demikian minimal dipertahankan dan ditingkatkan lagi dengan

memperbaiki hal – hal yang masih lemah. Dalam hal ini terlihat dari skor rata

– rata yang diperoleh setiap indikator selalu bersikaf aktif lebih kecil

dibandingkan indikator yang lainnya. Merujuk kepada hasil tersebut, penulis

menyarankan salah satu upaya untuk meningkatkan indikator selalu bersikaf

aktif adalah dengan lebih meningkatkannya cara guru dalam menyampaikan

materi pembelajaran dalam menggunakan microsoft powerpoint dan guru

membuat media pembelajaran microsoft powerpoint lebih menarik dan

aktaktif.

3. Hasil penelitian menujukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran

produktif Adminiitrasi Perkantoran masih dibawah nilai minimal yang sudah

ditetapkan. Penulis menyarankan dalam memberikan penilaian tidak hanya

dilihat dari nilai ulangan yang diperoleh guru. Guru dapat memberikan

remedial terhadap siswa yang nilainya masih kurang dari KKM dan guru

memberikan jam pelajaran tambahan untuk siswa yang masih kurang dari

KKM.

4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran microsoft

powerpoint berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsentrasi belajar.

Mengingat media pembelajaran microsoft powerpoint berpengaruh terhadap

konsentrasi belajar siswa, maka penulis merekomendasikan agar pihak SMK

(52)

microsoft powerpoint demi meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Pihak

sekolah pun harus secara rutin dalam merawat dan menjaga sarana dan

prasarana pembelajaran contohnya media pembelajaran microsoft powerpoint

yang memerlukan listrik, infokus dan laptop.

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi belajar berpengaruh positif

dan signifikan terhadap hasil belajar. Mengingat konsentrasi belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, maka penulis merekomendasikan

agar guru dan siswa SMK Negeri 3 Bandung harus tetap meningkatkan

konsentrasi belajar demi meningkatkan hasil belajar siswa. Guru pun harus

tetap memberikan pembelajaran yang efektif dan efisien agar dapat

merangsang konsentrasi belajar siswa.

6. Hasil penelitian menujukkan bahwa media pembelajaran microsoft

powerpoint berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar

siswa. Oleh karena itu, para guru khususnya guru program keahlian

hendaknya senantiasa mengintensifkan penggunaan media pembelajaran

microsoft powerpoint dalam upaya meningkatkan konsentrasi belajar siswa

yang akan berdampak terhadap hasil belajar. Guru pun harus inovatif dalam

merancang media pembelajaran microsoft powerpoint, karena microsoft

powerpoint dapat dioptimalkan menjadi media yang interaktif agar

pembelajaran tidak membosankan dan pembelajaran pun dapat berlangsung

(53)

DAFTAR PUSTAKA

a. Sumber Buku

Abin Syamsuddin Makmun. (2007), Psikologi Kependidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. (2005). Statistika Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana UNPAD.

Anitah, Sri. (2010). Media Pembelajaran. Cetakan kedua. Surakarta : Yuma Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

________________. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,-- Edisi Revisi.Cet 4. Jakarta : Bumi Aksara

________________. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

________________. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Djamarah, Saiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: P.T. Raja

Grafindo.

________________. (1996).Psikologi Belajar. Bandung: Rineka Cipta.

________________. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Ghozali, Imam, (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

Harjanto. (2008). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Kusnendi. (2007). Model – model Persamaan Struktural. Bandung: Alfabeta.

Muhibbin Syah, (2010), Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nisfianoor, Muhammad. (2009). Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Gambar

Tabel 1.1  Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Media Pembelajaran
Tabel 3.2  Operasionalisasi Variabel Konsentrasi Belajar
Tabel 3.3  Operasionalisasi Variabel Hasil Belajar
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, maka penulis menarik kesimpulan bahwa tingkat kecemasan menghadapi kematian pada manula yang masih memiliki

Materi pelatihan yang saya ikuti diberikan sesuai dengan kebutuhan sebagai fungsi pengelola keuangan.. Saya memiliki pengalaman untuk menjalankan tugas di

Oleh sebab itu penelitian ini bermaksud mempelajari bagaimana gambaraan pencapaian tugas perkembangan waria yang nampak berhasil memenuhi tugas-tugas perkembangan dewasa madya

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tenaga kerja tidak puas dengan 3 program Jamsostek yang diterapkan PT Biotis Nusantara yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja,

CYNTHYA LESTARI RUMAHORBO : Structure and Composition Variety In Agroforestry Systems Based On Kemenyan In Forest Area Batangtoru West Block Adiankoting District of North

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universita Gunadarma, 2004 Kata Kunci : Pendistribusian Roti, MAYAN EXCELENCE BAKERY (ix + 38 + lampiran) Dalam menjalankan suatu

Analisis break even point adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui situasi atau keadaan dimana pendapatan total perusahaan sama dengan biaya totalnya. Dengan mengetahui

autentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi”.Berdasarkan pernyataan tersebut telah jelas bahwa melalui pemecahan