PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013
DI SMK NEGERI 3 BANDUNG
SKRIPSI PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh:
Muhammad Abdi Ash Shiddiq (0907007)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013
DI SMK NEGERI 3 BANDUNG
Oleh
Muhammad Abdi Ash Shiddiq
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Muhammad Abdi Ash Shiddiq 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013
DI SMK NEGERI 3 BANDUNG
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Drs. Hendri Winata, M.Si. NIP. 196206171988031003
Pembimbing II,
Dr. Rasto, M. Pd. NIP. 197207112001121001
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI,
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013
DI SMK NEGERI 3 BANDUNG
Skripsi ini telah diuji oleh:
Penguji I,
Drs. Endang Supardi, M.Si. NIP. 195905081987031002
Penguji II,
Drs. H. Alit Sarino, M.Si. NIP. 195612111988031001
Penguji III,
BERITA ACARA
Skripsi ini diajukan pada :
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Januari 2014
Waktu : 08.00 – selesai
Tempat : Gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Susunan Panitia :
Ketua : Dr. Rasto, M.Pd.
NIP. 197207112001121001
Sekretaris : Drs. Budi Santoso, M.Si.
NIP. 196008261987031001
Penguji : 1. Drs. Endang Supardi, M.Si.
NIP. 195905081987031002
2. Drs. H. Alit Sarino, M.Si.
NIP. 195612111988031001
3. Adman, S.Pd., M.Pd.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
“PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT
TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF
ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013
DI SMK NEGERI 3 BANDUNG” sepenuhnya merupakan karya saya sendiri, tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam masyarakat dan bidang keilmuan.
Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko / sanksi
apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada
klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2014 Penulis,
ABSTRAK
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013
DI SMK NEGERI 3 BANDUNG
Oleh:
Muhammad Abdi Ash Shiddiq 0907007
Skripsi ini dibimbing oleh:
Drs. Hendri Winata, M.Si. dan Dr. Rasto, M. Pd.
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF MICROSOFT POWERPOINT LEARNING MEDIA TO CONCENTRATION LEARN ON THE IMPLICATIONS TO STUDENTS
LEARNING ACHIEVEMENT OF CLASS X ACADEMIC YEAR 2012/ 2013 IN PRODUCTIVE SUBJECTS OF OFFICE ADMINISTRASTION AT SMK
NEGERI 3 BANDUNG
by:
Muhammad Abdi Ash Shiddiq 0907007
This Script is guided by:
Drs. Hendri Winata, M.Si. and Dr. Rasto, M. Pd.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ... 9
1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 11
2.1 Kajian Pustaka ... 11
2.1.1 Media Pembelajaran ... 11
2.1.2 Konsetrasi Belajar ... 34
2.1.3 Hasil Belajar ... 44
2.2 Kajian Terdahulu ... 51
2.4 Hipotesis ... 60
BAB III OBJEK, METODE DAN DESAIN PENELITIAN ... 62
3.1 Objek Penelitian ... 62
3.2 Metode penelitian ... 62
3.3 Operasional Variabel ... 64
3.3.1 Operasional Variabel Media Pembelajaran ... 65
3.3.2 Operasional Variabel Konsentrasi Belajar ... 66
3.3.3 Operasional Variabel Hasil Belajar ... 67
3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 68
3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian ... 68
3.5.1 Populasi Penelitian ... 68
3.5.2 Teknik Penarikan Sampel ... 70
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian ... 72
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 73
3.7.1 Uji Validitas ... 74
3.7.2 Uji Reliabilitas ... 75
3.8 Teknik Analisis Data ... 76
3.8.1 Tabulasi Data ... 76
3.8.2 Teknik Analisis Data Deskriptif ... 77
3.8.3 Teknik Analisis Data Inferensial ... 79
3.8.4 Pengujian Persyaratan Analasis Data ... 79
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 87
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 87
4.1.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 90
4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 93
4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 112
4.1.5 Uji Hipotesis ... 116
4.2 Pembahasan ... 123
4.2.1 Gambaran Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint ... 124
4.2.2 Gambaran Konsentrasi Belajar ... 128
4.2.3 Gambaran Hasil Belajar ... 133
4.2.4 Pengaruh Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint Terhadap Konsentrasi Belajar ... 134
4.2.5 Pengaruh Konsentrasi Belajar Terhadap Hasil Belajar ... 136
4.2.6 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint Terhadap Hasil Belajar . 138 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 140
5.1 Kesimpulan ... 140
5.2 Saran ... 142
DAFTAR PUSTAKA ... 145
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di
dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dan tujuan evaluasi itu sendiri. Tujuan
evaluasi pendidikan ialah untuk mendapat data pembuktian yang akan
menunjukkan sampai di mana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam
pencapaian tujuan – tujuan kurikuler. Di samping itu, juga dapat digunakan oleh
guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai di
mana keefektifan mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metode-metode
mengajar yang digunakan.
Salah satu contoh evaluasi pendidikan dengan mengadakan ulangan dalam
Permendiknas nomor 20 tahun 2007, menyatakan bahwa:
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
Berdasarkan waktu pelaksanaannya, ulangan dibagi atas beberapa jenis,
yaitu; ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.
Ulangan dapat diukur kualitasnya, dengan cara penerapan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) pada setiap mata pelajaran. Permendiknas nomor 20 tahun
2007, tentang Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), menyatakan bahwa:
satuan pendidikan. Untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), memiliki nilai ambang batas yang
beragam. Setiap nilai ambang batas tersebut, tergantung dari ketetapan satuan
pendidikan. Muhibbin Syah (2009:25), mengungkapkan bahwa indikator dari
Hasil Belajar adalah sebagai berikut: 1) Ranah cipta (kognitif), 2) Ranah rasa
(apektif), 3) Ranah kerja (psikomotor)
SMK Negeri 3 Bandung merupakan salah satu satuan pendidikan, yang
menetapkan nilai ambang batas pada mata pelajaran produktif dengan nilai 75.
Hasil survei Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SMK Negeri 3 Bandung,
pada ulangan mata pelajaran keahlian produktif, kelas X AP sebagai berikut:
Tabel 1.1
Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian
Kelas X Administrasi Perkantoran Pada Mata Pelajaran Produktif SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
No Kelas KKM Mata Pelajaran Produktif Rata -
Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Negeri 3 Bandung, diolah oleh penulis
Data tabel 1.1 memberikan informasi, dilihat bahwa nilai yang dicapai
oleh kelas X AP masih kurang maksimal dan tidak memenuhi nilai KKM yang
telah ditetapkan oleh pihak sekolah dimana nilai KKM yang ditetapkan pada mata
Berdasarkan fenomena di atas dapat dinyatakan bahwa Hasil Belajar siswa
kelas X di SMK Negeri 3 Bandung, dapat disimpulkan belum optimal. Maka
peneliti menjadikan nilai rata-rata untuk mata pelajaran produktif sebagai bahan
penelitian. Hal ini dikarenakan bahwa mata pelajaran produktif merupakan
kompetensi dasar bagi siswa administrasi perkantoran.
Metodologi pembelajaran ada dua aspek penting, yakni metode mengajar
dan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran. Sebagai alat bantu
pembelajaran, peran dan fungsi media pembelajaran tidak boleh diremehkan.
Sebab proses pembelajaran yang berkualitas selalu menyediakan sumber belajar
dan media pembelajaran yang kaya dan bervariasi. Media pembelajaran yang kaya
dan bervariasi tidak saja membuat motivasi belajar meningkat, tetapi juga
menjadikan hasil belajar lebih bermakna.
Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah rendahnya
Hasil Belajar siswa, yaitu menggunakan pendekatan teori pembelajaran yang
dikemukakan oleh Robert Gagne (dalam M. Surya, 2004:40) mengatakan bahwa:
Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran. Dalam pemprosesan informasi itu terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi-kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal ialah (1) keadaan di dalam individu yang diperlukan untuk mencapai hasil pembelajaran, dan (2) proses kognitif yang terjadi dari dalam individu selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kondisi eksternal ialah berbagai rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Interaksi antara kondisi internal dan kondisi eksternal menghasilkan hasil pembelajaran.
Menurut Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, seperti faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu, seperti faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat/media pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).
Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab rendahnya hasil belajar
siswa adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang efektif dan efisien dan
tingkat konsentrasi belajar siswa, seperti kurangnya pemanfaatan guru
menggunakan media pembelajaran dan adanya gangguan terhadap konsentrasi
belajar siswa saat proses pembelajaran.
Konsentrasi belajar merupakan faktor dari internal siswa yang berpengaruh
pada hasil belajar siswa. Konsentrasi belajar diambil dari konsep perhatian karena
pengertian konsentrasi belajar menurut Sumartno (dalam Rachman, 2010:7)
yakni:
Konsentrasi belajar siswa merupakan suatu perilaku dan fokus perhatian siswa untuk dapat memperhatikan dengan baik dalam setiap pelaksanaan pembelajaran, serta dapat memahami setiap materi pelajaran yang telah diberikan.
Pada kenyataannya dilapangan saya mendapati siswa yang tidak
berkonsentrasi dalam proses pembelajaran seperti siswa sering mengobrol, siswa
sering memainkan handphone (hp) atau smartphone, siswa sering tidak dapat
materi yang diberikan guru pada proses pembelajaran, siswa yang sering
mengantuk bahkan teridur di kelas pada proses pembelajaran dan konsisi kelas
yang sering kali gaduh dan tidak tenang pada proses pembelajaran.
Konsentrasi siswa dapat di lihat dari hasil belajarnya, menurut Engkoswara
(2012) menjelaskan klasifikasi perilaku belajar yang dapat digunakan untuk
mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat berkonsentrasi adalah sebagai berikut:
1) Perilaku kognitif 2) Perilaku afektif 3) Perilaku psikomotor 4) Perilaku berbahasa
Faktor – faktor tersebut, kita dapat melihat bahwa guru merupakan faktor
eksternal yang turut berpengaruh terhadap Hasil Belajar siswa. Guru yang mampu
terampil dalam menyajikan pembelajaran menggunakan media pembelajaran
dalam upaya meningkatakan konsentrasi belajar siswa yang berdampak terhadap
hasil belajar siswa.
Pembelajaran dengan menggunkan media visual muncul dan berkembang
berdasarkan permasalahan yang muncul dalam penerapan teknologi dalam
efektivitas proses pembelajaran. Sudjana (2009:8) mengungkapkan bahwa
tampilnya lambang-lambang visual untuk memperjelas lambang verbal
memungkinkan para siswa lebih mudah memahami makna pesan yang
dibicarakan dalam proses pengajaran. Hal ini disebabkan bahwa visualisasi
mencoba menggambarkan hakikat suatu pesan dalam bentuk yang menyerupai
keadaan yang sebenarnya atau realisme. Dalam hal ini guru mata pelajaran K3LH
menggunakan media infokus proyektor dengan software powerpoint sebagai alat
Di dalam powerpoint terdapat menu yang memungkinkan guru untuk
membuat dan mengembangkan media pembelajaran lebih menarik dan membantu
guru dalam menyajikan presentasi. Aplikasi powerpoint menyediakan fasilitas
slide untuk menampung pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan
kepada siswa. Dengan fasilitas animasi, suatu slide dapat dimodifikasi dengan
menarik sesuai dengan keinginan pengguna. Begitu pula dengan diagram, grafik,
foto, gambar, dan beberapa media visual lainnya bisa disajikan melalui
powerpoint sehingga materi yang disampaikan bisa lebih dipahami oleh siswa.
Pada kenyataannya guru – guru di SMKN 3 Bandung belum bisa
memaksimalkan fasilitas sekolah untuk keperluan pembelajaran padahal fasilitas
sekolah dalam hal ini sarana media pembelajaran seperti laptop, infokus, radio
tape, dll telah disediakan oleh pihak sekolah untuk membuat pembelajaran
berjalan efektif dan efisien sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.
Mengacu kepada paparan di atas dan untuk memecahkan masalah
mengenai Hasil Belajar siswa tersebut, maka penting dilakukan penelitian
mengenai pengaruh minat belajar terhadap Hasil Belajar yang dituangkan dalam
judul “Pengaruh Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint Terhadap
Konsentrasi Belajar Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Tahun Ajaran
2012/2013 Di SMK Negeri 3 Bandung”.
1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah hasil belajar siswa yang
rendah. Dari sekian banyak faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan
siswa dalam belajar salah satu faktor yang berpengaruh adalah media
pembelajaran dan konsentrasi belajar siswa. Kemampuan guru dalam
menggunakan media pembelajaran dalam upaya peningkatan konsentrasi belajar
secara optimal, yang memungkinkan siswa dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
Berdasarkan pernyataan permasalahan diatas, masalah dalam dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran tingkat kesuaian media pembelajaran microsoft
powerpoint pada mata pelajaran produktif, pada jurusan administrasi
perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ?
2. Bagaimana gambaran tingkat konsentrasi belajar pada mata pelajaran
produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran
2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ?
3. Bagaimana gambaran tingkat hasil belajar pada mata pelajaran produktif,
pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di
SMK Negeri 3 Bandung ?
4. Berapa besar pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint terhadap
konsentrasi belajar pada mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi
Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ?
5. Berapa besar pengaruh konsentrasi belajar terhadap hasil belajar pada mata
pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun
6. Berapa besar pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap hasil belajar pada mata pelajaran
produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran
2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari melakukan penelitian ini adalah mencari segala bahan dan
informasi, untuk memperoleh gambaran yang jelas, berkenaan dengan Pengaruh
media pembelajaran Microsoft powerpoint terhadap konsentrasi belajar
implikasinya terhadap Hasil Belajar siswa.
Kemudian yang menjadi tujuan umum, dari penelitian ini adalah untuk
memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah, tentang
penggunaan media pembelajaran, terhadap media pembelajaran terhadap
konsentrasi belajar. Dalam peningkatan prestasi siswa, ditinjau dari nilai akademis
siswa.
Analisis tersebut diperlukan, untuk mengetahui pengaruh penggunaan
media pembelajaran, yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran produktif,
jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung. Secara khusus
tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kesesuaian media pembelajaran Microsoft powerpoint, yang
dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif, jurusan Adminstrasi
2. Mengetahui tingkat konsentrasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif,
jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK
Negeri 3 Bandung.
3. Mengetahui tingkat hasil belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, jurusan
Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3
Bandung.
4. Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint
terhadap konsentrasi belajar pada mata pelajaran produktif, pada jurusan
Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3
Bandung.
5. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi belajar terhadap hasil belajar pada
mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X
tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung.
6. Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap hasil belajar pada mata
pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun
ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung.
1.4Kegunaan Penelitian
Peneliti mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat
atau kegunaan sebagai berikut :
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Secara teoritis kegunaan penelitian ini adalah sebagai sarana untuk
bidang pendidikan. Dan juga untuk penelitian lanjutan mengenai pengaruh media
pembelajaran terhadap konsentrasi belajar siswa implikasinya terhadap Hasil
Belajar yang belum dikaji dalam penelitian ini.
1.4.2 Keguanaan Praktis
Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dicapai, penelitian ini
akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan
praktis. Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan pengalaman
dan memperoleh ilmu pengetahuan di bidang pendidikan. Serta dapat dijadikan
bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori ilmu pendidikan.
Sedangkan secara praktis, penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat
memberikan kegunaan sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi bagi sekolah tentang media pembelajaran dan
konsentrasi belajar menjadi bahan pertimbangan untuk sekolah guna
meningkatkan kualitas pendidikan untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa.
2. Sebagai masukan bagi siswa guna meningkatkan prestasinya agar dapat
menjadi individu yang produktif.
3. Sebagai bahan masukan studi pendahuluan untuk memahami pengaruh media
pembelajaran terhadap konsentrasi belajar siswa implikasinya terhadap Hasil
BAB III
OBJEK, METODE DAN DESAIN PENELITIAN
1.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X, yaitu media
pembelajaran. Variabel Y, yaitu konsentrasi belajar siswa. Variabel Z adalah Hasil
Belajar siswa, program keahlian administrasi perkantoran, pada sekolah
menengah kejuruan Negeri 3 Bandung.
Berdasarkan objek penelitian di atas, maka akan dianalisis mengenai
pengaruh penggunaan media pembelajaran, oleh guru mata pelajararan produktif,
terhadap motivasi belajar siswa, kompetensi keahlian administrasi perkantoran
pada sekolah menengah kejuruan Negeri 3 Bandung. Responden siswa yang
masih aktif di kelas X, kompetensi keahlian administrasi perkantoran pada
sekolah menengah kejuruan Negeri 3 Bandung.
1.2 Metode penelitian
Dalam kegiatan penelitian, seorang peneliti harus mengenal dan
mengetahui metode penelitian apa yang akan digunakan. Maka dari itu, seorang
peneliti dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu harus menentukan metode
apa yang harus digunakan. Metode penelitian memiliki peranan yang penting
dalam melakukan suatu penelitian. maka dari itu, seorang peneliti harus
mengetahui metode apa yang akan digunakan. Hal ini bertujuan agar peneliti
dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Surakhmad
(1998:131), yang menyatakan bahwa:
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.
Tujuan adanya metode penelitian adalah untuk memberikan gambaran,
kepada peneliti mengenai langkah langkah penelitian yang dilakukan, sehingga
permasalahan tersebut dapat dipecahkan. Sugiyono (2006:160), menjelaskan
bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya”. Arikunto (2002:136), menjelaskan ”Metode
penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
penelitiannya.”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
Survei Eksplanasi (Explanatory Survey), yaitu penelitian survei yang digunakan
untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Kemudian pendapat
dari Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5), mengemukakan bahwa
”Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal
antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan hipotesis.”
Objek telaah penelitian survei eksplanasi adalah untuk menguji hubungan
antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis
yang akan diuji kebenaranya. Dengan menggunakan metode survei eksplanasi
disini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua
motivasi belajar siswa. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan pada
media pembelajaran berbasis komputer, terhadap motivasi belajar siswa, program
keahlian administrasi perkantoran pada SMK Negeri 3 Bandung.
1.3 Operasional Variabel
Definisi operasional variabel, dimaksudkan untuk memberikan persamaan
persepsi, sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas, karena
terdapat banyak istilah-istilah berbeda yang digunakan untuk menyebutkan isi
atau maksud yang sama, atau sebaliknya. Istilah-istilah yang sama dipergunakan
untuk menyebutkan isi atau maksud yang berbeda. Operasional variabel ini
dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas.
Sugiyono (2006:19), menyatakan bahwa “Variabel penelitian itu adalah
suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan.” Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu variabel media
pembelajaran (X) dan konsentrasi belajar (Y) sebagai variabel independent atau
variabel bebas, dan variabel Hasil Belajar siswa (Z) sebagai variabel dependent
atau variabel terikat. Untuk menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian
terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan
mencoba menjelaskan pengertian serta maksud yang terkandung dalam judul
penelitian, sehingga diharapkan akan menambah keragaman landasan berpikir
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh media pembelajaran
microsoft powerpoint terhadap konsentrasi belajar implikasinya terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran kelas X di
SMK Negeri 3 Bandung, maka penulis menjelaskan beberapa istilah sebagai
berikut:
1.3.1 Operasional Variabel Media Pembelajaran
Media pembelajaran dalam penelitian ini, diukur melalui ukuran dan
indikator yang meliputi: 1) Kesesuaian dengan pertimbangan produksi, 2)
Kesesuaian dengan pertimbangan peserta didik, 3) Kesesuaian dengan
pertimbangan isi, 4) Kesesuaian dengan pertimbangan guru. Uraian dan indikator
media pembelajaran tersebut secara lebih rinci akan dibahas pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Media Pembelajaran
VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA
Media 4. Nilai estetika dan motivasi
(Emotional impact). 2. Sesuai dengan pola pikir
R.,2008:6)) 2. Bahasanya jelas (Content
1.3.2 Operasional Variabel Konsentrasi Belajar
Konsentrasi belajar siswa merupakan suatu perilaku dan fokus perhatian
siswa untuk dapat memperhatikan dengan baik dalam setiap pelaksanaan
pembelajaran, serta dapat memahami setiap materi pelajaran yang telah
diberikan. Berikut adalah operasional variabel dari konsentrasi belajar:
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Konsentrasi Belajar
VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA
Konsentrasi
2. Tingkat interaksi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran
dengan baik
Sumber :Diadaptasi dari pendapat Super dan Crities, yang dikutip oleh Kuntoro
1.3.3 Operasional Variabel Hasil Belajar
Hasil Belajar merupakan hasil yang diperoleh oleh siswa dari proses
belajar mengajar yang ditunjukan dengan perubahan dari aspek kognitif. Maka
varibel hasil belajar dalam penelitian ini dapat dioperasionalkan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel Hasil Belajar
VARIABEL INDIKATOR SKALA
Hasil Belajar (Z) :
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan
sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar.
Sumber : Nana Sudjana (2005:5)
Nilai rata – rata nilai ulangan harian kelas X pada mata pelajaran produktif
Administrasi Perkantoran pada Tahun Ajaran 2012 – 2013 di SMK Negeri 3 Bandung
Interval
1.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Dalam penelitan ini, terdapat sumber data yang berbeda. Maka sumber
data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan
sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang diinginkan dan dapat
diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan
penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari guru pengajar
mata pelajaran produktif dan tata usaha di SMK Negeri 3 Bandung.
Sumber data sekunder yaitu sumber data yang subjeknya berhubungan
secara tidak langsung dengan objek penelitian, tetapi sifatnya membantu dan
dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Sumber data sekunder dalam
penelitian ini adalah Wakasek, Bagian Humas dan Hubin, bagian Kurikulum,
siswa, kepustakaan dan dokumen dokumen yang berhubungan dengan
permasalahan dalam penelitian.
1.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian
1.5.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian dapat diartikan sebagai keseluruhan unit yang ingin
diteliti, Keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi
objek penelitian disebut populasi. Arikunto (2006:130), menyatakan bahwa
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan
(2006:7), mengemukakan bahwa “Populasi merupakan objek tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian”. Sugiyono (2006:54), yang berpendapat bahwa
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,
populasi merupakan penelitian yang dilakukan terhadap semua elemen di wilayah
peneletian. Dalam penelitian ini, tidak semua unit populasi diteliti, karena
keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti
diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan
catatan, bagian yang diambil mewakili yang lain yang tidak diteliti. Hal ini sejalan
dengan pendapat Sugiyono (2006:73), menyatakan bahwa:
Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar benar mewakili.
Populasi dalam penelitian ini, terdiri atas para siswa kelas X Administrasi
Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung. Adapun gambaran tentang jumlah
keseluruhan siswa di kelas X Administrasi Perkantoran. Jumlah keseluruhan
dinamakan populasi, maka dengan demikian populasi penelitian dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.4
Populasi Siswa kelas X Administrasi Perkantoran Tahun Ajaran 2012/2013 SMK Negeri 3 Bandung
5 Siswa Kelas X AP – 5 37
6 Siswa Kelas X AP – 6 37
JUMLAH 225
Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Negeri 3 Bandung, diolah oleh penulis
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jumlah seluruh siswa kelas X
Administrasi Perkantoran tahun ajaran 2012/2013 yaitu 225 siswa.
1.5.2 Teknik Penarikan Sampel
Sampel merupakan bagian dari unit populasi penelitian, dalam penelitian
sampel harus dapat mewakili dari populasi yang ingin diteliti, Dengan
mempertimbangkan keterbatasan kemampuan penelitian, dilihat dari segi waktu,
tenaga, dana serta kemudahan dalam pengumpulan data dari populasi, maka
dilakukan penentuan sebagian dari populasi yang dijadikan sampel penelitian
yang benar benar mewakili seluruh populasi.
Dari hasil penelitian sementara, diperoleh data jumlah siswa kelas X
program keahlian Administrasi Perkantoran Tahun Ajaran 2012/2013 pada SMK
Negeri 3 Bandung sebanyak 225 siswa. Maka pengambilan sampel dalam
penelitian ini diambil dari populasi dengan menggunakan teknik (Simple Random
Sampling). Peneliti menggunakan teknik ini, dikarenakan sampelnya representatif
atau mewakili populasi dan proposional dengan proses sederhana, tidak
melibatkan parameter populasi yang tidak diketahui, serta disesuaikan dengan
keadaan objek penelitian dalam penerimaan penyebaran sampel. Untuk
menentukan ukuran sampel minimal yang represintatif untuk pengujian hipotesis
Slovin, menurut Husein Umar (2000:146) dengan penggunaan rumus seperti
berikut:
n
=keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)
Dengan rumus penentuan ukuran sampel di atas, peneliti dapat menarik
sampel dari populasi yang ada, perhitungan sampel dapat dilihat sebagai berikut:
n
=n
=n
=Dengan demikian, penulis dalam penelitian ini menggunakan sampel
berjumlah 69 sampel yang telah dibulatkan. Guna mendapatkan jumlah sampel
yang representatif, selanjutnya sampel tersebut dalam penyebaranya dibagikan
secara proposional.
Untuk menghitung besarnya proporsi dari setiap kelas yang terpilih
sebagai sample maka digunakan rumus sebagai berikut
n1=
x n
0n1 = Banyaknya sampel masing masing unit
no = Banyaknya sampel yang diambil sari seluruh unit
N1 = Banyaknya populasi dari masing masing unti
n = Jumlah populasi dari seluruh unit
Dengan demikian hasil perhitungan keseluruhan dapat diperhitungkan
dalam tabel berikut ini:
Tabel Error! No text of specified style in document. Alokasi Sampel Minimum Penelitian
No. Siswa Kelas X
Administrasi perkantoran
Jumlah
Siswa Perhitungan Sampel
1 Siswa Kelas X AP – 1 37 (38/227)69 11
Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Negeri 3 Bandung, diolah oleh penulis
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat dilihat bahwa jumlah sampel
yang akan diambil di SMK Negeri 3 Bandung sebanyak 69. dimana penyebaran
sampel kepada tiap tiap kelas di SMK Negeri 3 Bandung adalah sebanyak 12
siswa, sehingga pembagiannya dapat lebih proposional.
1.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian
Dalam persiapan penelitian, seorang peniliti wajib hukumnya memiliki
persiapan persiapan yang matang, salah satunya. Peneliti perlu menggunakan
instrumen sebagai pengumpul data, agar data yang diperoleh akurat. Hal ini
sejalan dengan pendapat dari Suharsimi Arikunto (2002:150), menyatakan bahwa
mengumpulkan data, agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.”
Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur dan prasyarat bagi
pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Dalam pengumpulan data ini,
diperlukan cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan dengan
baik.
Teknik pengumpulan data, merupakan suatu cara yang dilakukan untuk
mendapatkan data yang diperlukan dan sesuai untuk mendukung jalannya
penelitian, sehingga dapat menghasilkan suatu gambaran dalam pemecahan
masalah yang dikajinya.
Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan selanjutnya adalah
kuesioner. Kuesioner berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti
untuk disampaikan kepada responden, yang jawabannya diisi sendiri oleh
responden. Kusioner ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kuesioner yang berisi
instrumen motivasi belajar siswa dan mengenai media pembelajaran berbasis
komputer.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala rating
scale. Skala pengukuran rating scale menurut sugiyono (2006:113), merupakan
“Skala pengukuran yang mengolah data mentah berupa angka, yang kemudian
ditafsirkan dalam pengetian kualitatif”.
1.7 Pengujian Instrumen Penelitian
Pada kegiatan penelitian, wajib hukumnya suatu pengujian instrumen
karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang
baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)
itu valid. Menurut Sugiyono (2006:137), “Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.” Sedangkan instrumen
yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan
menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka
diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.
1.7.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah
disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat pengumpulan
data dipandang valid apabila semua indikator yang hendak diukur telah terwakili
oleh sejumlah item pernyataan, serta item-item tersebut memiliki kesesuaian atau
keselarasan dengan fungsi alat pengumpulan data secara keseluruhan.
Untuk mengukur kevalidan dari instrumen penelitian digunakan metode
koefisien Korelasi Product Moment dari Pearson. Rumus perhitungan validitas
instrument adalah sebagai berikut :
(Suharsimi Arikunto, 2003 :72)
Keterangan :
N = Jumlah responden
X = Skor item
Y = Skor total
Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (rxy) dilakukan dengan
taraf signifikansi 5% (0.05). Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :
2
Keputusan pengujian validitas dengan menggunakan taraf signifkansi 5%
(0.05) adalah sebagai berikut :
a. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid jika r2
hitung > r2table.
b. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid
jika r2hitung≤ r2tabel.
Perhitungan untuk mendapatkan nilai dari product moment ini
menggunakan program perhitungan Microsoft Office Excel 2010.
1.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrument cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrument
itu sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya.
Uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha, yang
sebelumya telah dicari harga varians tiap-tiap item dan varians totalnya. Rumus
misalnya angket atau soal bentuk uraian. Rumus alpha tersebut adalah sebagai
berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2003 :109)
Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
n = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
= Jumlah variansi skor tiap-tiap item
= Variansi total
Perhitungan untuk mendapatkan nilai dari uji reliabilitas ini menggunakan
program perhitungan Microsoft Office Excel 2010.
1.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis
terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga
karateristik atau sifat sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat
untuk menjawab masalah masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik
berkaitan dengan deskriptif data maupun untuk membuat induksi, atau menarik
kesimpulan tentang karateristik populasi (parameter) berdasarkan data yang
diperoleh dari populasi.
Adapun tujuan dilakukanya analisis data, diantaranya antara lain adalah
mendeskripsikan data dan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang
karateristik populasi atau karateristik populasi berdasarkan data yang diperoleh
1.8.1 Tabulasi Data
Langkah pengolahan data disampaikan oleh sugiyono adalah sebagai
berikut:
1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.
2. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data.
3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap pilihan dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.
4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data kedalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut sebagai berikut:
Tabel 3.6
Contoh Rekapitulasi Hasil Skoring Angket
Responden Skor item Total
1.8.2 Teknik Analisis Data Deskriptif
Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data,
kemudian menurut Sambas Ali muhidin dan maman A (2007:53), menyatakan
bahwa:
Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang telah
dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no 1
maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu
untuk mengetahui gambaran penggunaan media pembelajran berbasis komputer.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan
kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden.
Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan
responden
berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing masing variabel.
Untuk itu penulis menggunakan langkah langkah seperti yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2002:81), yaitu :
a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK=ST x JB x JR.
b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:
∑xi = x1 x2 x3 ...+x37. Keterangan :
X1 = Jumlah skor hasil angket variabel x
X1-Xn = Jumlah skor angket masing masing responden
c. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut:
Menentukan kontinum tertinggi dan terendah Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR
Sangat Rendah : K = SR x JB x JR
Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus :
R =
d. Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti di bawah ini.
Tabel 3.7
Skala Penafsiran Skor Rata Rata
No Skor Kriterium Kategori Penafsiran
1. 1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Buruk
2. 1,80 – 2,59 Rendah Buruk
3. 2,60 – 3,39 Sedang Cukup
4. 3,40 – 4,19 Tinggi Baik
5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Baik
Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2013.
1.8.3 Teknik Analisis Data Inferensial
Teknik analisis inferensial meliputi statistic parametric yang digunakan
untuk data interval dan ratio serta statistik non parametriks yang digunakan untuk
data nominal dan ordinal,. Teknik analisis data inferensial dilakukan dengan
statistic inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri data inferensial adalah
digunakanya rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji f dan lain sebagainya).
Pengujian hipotesis yang bentuk datanya interval, maka digunakan analisis
jalur model mediasi. Analisis jalur model mediasi digunakan untuk mengetahui
berapa besar pengaruh variabel Media pembelajaran Microsoft Powerpoint (X)
terhadap variabel Konsentrasi Belajar (Y) impilkasinya terhadap Hasil Belajar
(Z).
1.8.4 Pengujian Persyaratan Analasis Data
Sebelum data diolah atau analisis maka perlu dilakukan uji persyaratan
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah
data memiliki sebaran atau distribusi yang normal. Untuk menguji normalitas data
dalam penelitian ini digunakan uji Liliefors. Untuk menerima atau menolak
hipotesis dengan cara membandingkan Lhitung dengan Ltabel pada taraf
signifikasi 5 %. Perhitungan uji normalitas dalam SPSS menggunakan uji
Kolmogorov – Smirnov. Prosedur perhitungan uji normalitas adalah (Sudjana,
2001:117). Jika Lhitung > Ltabel maka distribusi sebenarnya tidak normal. Jika
Lhitung < Ltabel maka sebarannya normal. Pengujian normalitas dalam penelitian
ini menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data dimaksudkan untuk menguji apakah kelompok data
yang dianalisis memiliki varian yang sama. Teknik pengujian yang digunakan
adalah Uji Bartlet. Perhitungan uji homogenitas menggunakan software SPSS
versi 15 adalah dengan Uji Levene statistics.
c. Uji Linearitas.
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka dapat
dinyatakan linier atau H0 diterima. Pengujian linieritas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0.
d. Path Analysis (Analisis Jalur)
Analisis jalur digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi)
kausal antar variabel X dan Y terhadap Z. Analisis jalur merupakan perluasan dari
analisis regresi yang digunakan untuk menerangkan akibat langsung dan tidak
langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel lain
yang merupakan variabel akibat.
Untuk menguji pengaruh variabel inverting digunakan metode analisis
jalur (Path Analysis). Analisi jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear
atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan
kausalitas anatar variabel (model kausal atau sebab akibat) yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori.
Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab – akibat dan
juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat
hubungan kausalitas anatar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah
dibentuk dengan model landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis
jalur adalah menentukan pola hubungan anatara tiga atau lebih variabel dan tidak
dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas
imajiner.
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antara
variabel berdasarkan teori. Anak panah menunjukkan hubungan antara variabel.
Model bergerak ke kanan dengan implikasi prioritas hubungan kausal variabel
yang dekat ke sebelah kiri. Setiap nilai p menggambarkan jalur dan koefisien
jalur.
Pada penelitian ini, diagram jalur lengkap digambarkan sebagai berikut :
Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa Media Pembelajaran dapat
berpengaruh langsung terhadap Hasil Belajar dan dapat berpengaruh tidak
langsung yaitu melalui variabel Konsentrasi Belajar terlebih dahulu ke Hasil
Belajar.
Hubungan langsung terjadi jika salah satu variabel mempengaruhi variabel
lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi (Intervering) hubungan kedua
variabel tadi. Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang
memediasi (Intervering) hubungan kedua variabel ini.
Kemudian pada setiap variabel dependen (endogen variabel) akan ada
anak panah yang menuju ke variabel ini dan ini berfungsi untuk menjelaskan
jumlah varian yang tidak dapat dijelaskan (unexplained variance) oleh variabel
itu. Jadi anak panah dari Ɛ1ke Y menunjukan jumlah varian variabel Y yang tidak
dijelaskan oleh X. Sedangkan anak panah Ɛ2 menuju Z menunjukan menunjukkan
varian Z yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel X dan Y.
Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi. Koefisien jalur
dihitung dengan membuat dua persamaan struktural, yaitu persamaan regresi yang Konsentrasi
Belajar
Media
Pembelajaran Hasil Belajar
Ɛ
22
1
3
Pengaruh tidak langsung
Pengaruh langsung
menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Setiap langkah kerja menggunakan
SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0.
Langkah-langkah menguji path analysis sebagai berikut.
1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural
Struktur: Y = ( yx) ( yx) + yƐ1 dan Z = ( zy)2 ( zx) ( zy) + zƐ2
2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi
a) Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturny rumuskan
persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis diajukan.
Hipotesis: Naik turunya variabel endogen (Z) dipengaruhi signifikan oleh
variabel eksogen (X dan Y).
b) Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung
koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan persamaan regresi
ganda: Z = a +b1 X + b1 Y + Ɛ1
Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang
distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah
diset dalam angka baku atau Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata =
0 dan standar deviasi = 1). Koefisien jalur distandarkan (standardized path
coefftcient) ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan
memprediksi) variabel bebas (eksogen) terhadap variabel lain yang
diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen).
Khusus untuk program SPSS menu analisis regresi, koefisien path
ditunjukkan oleh output yang dinamakan Coefftcient yang dinyatakan sebagai
jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variabel eksogen
dengan variabel endogen, maka koefisien path-nya adalah sama dengan
koefisien korelasi r sederhana.
3. Menghitung koefisien jalur secara silmultan (keseluruhan)
Uji keseluruhan hipotesis stastistik dirumuskan sebagai berikut :
Ha: yx1 = yx2 = ... = yxk ≠ 0
H0: yx1 = yx2 = ... = yxk = 0
a) Kaidah pengujian signifikasi secara manual: menggunakan Tabel F
Keterangan :
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel eksogen
= Rsquare
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak H0 artinya signifikan dan Fhitung ≤ Ftabel,
terima H0 tidak signifikan. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05.
Carilah nilai Ftabel menggunakan Tabel F dengan rumus :
Ftabel = F{(1-α)(dk=n-k-1)} atau F{(1-α)(v1=k), (v2=n-k-1)}
Cara mencari Ftabel : nilai (dk=k) atau v1 disebut nilai pembilang.
nilai (dk=n-k-1) atau v2 disebut nilai penyebut.
b) Kaidah pengujian signifikasi : program SPPS R2yxk
R2yxk
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas
Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
signifikan.
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas
Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
4. Menghitung koefisien jalur secara individu
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis
berikut:
Ha: ( zx) > 0
H0: ( zx) = 0
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung
dengan rumus (Scumacker & Lomax, 1996:44. Kusnendi, 2007:12)
t
k = : (dk = n – k – 1)Keterangan: Statistik x diperoleh dari hasil komputerisasi pada SPSS
untuk analisis regresi data interval.
Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi analisis jalur bandingkan
antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai propabilitas Sig dengan dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut. k
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas
Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
signifikan.
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas
Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
e. Pengujian hipotesis
Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan
uji hipotesis. Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:78),
“Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara terhadap masalah yang
telah dirumuskan”. Hipotesis bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian
untuk mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak.
Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel bebas dan variabel
terikat.
Statistika Hipotesis dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Hipotesis pertama
H0 : yx ≠ 0; artinya media pembelajaran microsoft powerpoint
berpengaruh secara signifikan terhadap konsentrasi belajar.
Ha : yx = 0; artinya media pembelajaran microsoft powerpoint tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap konsentrasi belajar.
H0 : zy ≠ 0; artinya konsentrasi belajar berpengaruh secara signifikan
terhadap Hasil Belajar.
Ha : zy = 0; artinya konsentrasi belajar tidak berpengaruh secara tidak
signifikan terhadap Hasil Belajar.
c. Hipotesis ketiga
H0 : zx = zy ≠ 0; artinya media pembelajaran microsoft powerpoint
berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap Hasil Belajar.
Ha : zx = zy = 0; artinya media pembelajaran microsoft powerpoint tidak
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran kesesuaian atau tidaknya media pembelajaran microsoft
powerpoint ditunjukkan dengan hasil penelitian diperoleh bahwa media
pembelajaran microsoft powerpoint di SMK Negeri 3 Bandung, secara
keseluruhan berada pada kategori baik. Skor rata-rata jawaban responden
tertinggi berada pada indikator kesesuaian dengan pertimbangan produksi,
sedangkan kesesuaian dengan pertimbangan guru berada pada jawaban
terendah pada skor rata-rata tiap indikatornya.
2. Gambaran tingkat Konsentrasi belajar yang ditunjukkan dengan hasil
penelitian diperoleh bahwa konsentrasi belajar siswa di SMK Negeri 3
Bandung, secara keseluruhan berada pada kategori baik atau tinggi. Skor
rata-rata jawaban responden tertinggi berada pada indikator kondisi kelas tenang
dan tidak gaduh, sedangkan selalu bersikaf aktif berada pada jawaban
terendah pada skor rata-rata tiap indikatornya.
3. Gambaran tingkat hasil belajar siswa Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung yang ditunjukkan
bahwa rata – rata ulangan harian belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM).
4. Media pembelajaran microsoft powerpoint (X) yang diukur oleh konsentrasi
belajar (Y) memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi
rendahnya konsentrasi belajar. Besarnya kontribusi terhadap konsentrasi
belajar adalah 27%. Berdasarkan temuan peneliti ini dapat disimpulkan
bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan, “media pembelajaran microsoft
powerpoint berpengaruh secara signifikan terhadap konsentrasi belajar"
dapat diterima.
5. Konsentrasi belajar (Y) yang diukur oleh hasil belajar (Z) memiliki kontribusi
yang positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya hasil belajar. Besarnya
kontribusi konsentrasi belajar yang secara langsung berkontribusi terhadap
hasil belajar adalah 35,2%. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan, "konsentrasi
belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar" dapat diterima.
6. Media pembelajaran microsoft powerpoint (X) dapat berpengaruh langsung
dan tidak langsung terhadap hasil belajar (Z). Besarnya pengaruh langsung
media pembelajaran microsoft powerpoint terhadap hasil belajar memiliki
kontribusi positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya hasil belajar
adalah 5,4% sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung media
pembelajaran microsoft powerpoint terhadap hasil belajar melalui
konsentrasi belajar adalah 30,8%. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat
berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar” dapat
diterima.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada skor rata-rata setiap
indikator, saran yang dikemukakan mengacu kepada indikator yang memiliki skor
rata-rata terendah di antara indikator yang lain untuk masing-masing variabel.
Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukan adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menujukkan bahwa sesuai atau tidaknya media pembelajaran
microsoft powerpoint di SMK Negeri 3 Bandung sudah baik dan sesuai tetapi
masih belum sepenuhnya optimal, kondisi demikian minimal dipertahankan
dan ditingkatkan lagi dengan memperbaiki hal – hal yang masih lemah.
Dalam hal ini dapat terlihat dari skor rata-rata yang diperoleh setiap indikator.
Indikator kesesuaian dengan pertimbangan guru lebih kecil dibandingkan
indikator yang lainnya. Merujuk kepada hasil tersebut, penulis menyarankan
salah satu upaya untuk mengoptimalkan kesesuaian dengan pertimbangan
guru dalam menyiapkan media pembelajaran microsoft powerpoint yakni
guru harus memperhatikan manfaat dari penggunaan media pembelajaran
microsoft powerpoint apakah dapat dipakai dalam pembelajaran dikelas untuk
pembelajaran semua siswa agar memudahkan pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran dan guru harus mengoptimalkan medai pembelajaran
microsoft powerpoint dalam menyelesaikan masalah pembelajaran yang tidak
dapat dibawa ke dalam kelas untuk dapat dipelajari di kelas seperti
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi belajar di SMK
Negeri 3 Bandung tinggi atau baik tetapi masih belum sepenuhnya optimal,
kondisi demikian minimal dipertahankan dan ditingkatkan lagi dengan
memperbaiki hal – hal yang masih lemah. Dalam hal ini terlihat dari skor rata
– rata yang diperoleh setiap indikator selalu bersikaf aktif lebih kecil
dibandingkan indikator yang lainnya. Merujuk kepada hasil tersebut, penulis
menyarankan salah satu upaya untuk meningkatkan indikator selalu bersikaf
aktif adalah dengan lebih meningkatkannya cara guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran dalam menggunakan microsoft powerpoint dan guru
membuat media pembelajaran microsoft powerpoint lebih menarik dan
aktaktif.
3. Hasil penelitian menujukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran
produktif Adminiitrasi Perkantoran masih dibawah nilai minimal yang sudah
ditetapkan. Penulis menyarankan dalam memberikan penilaian tidak hanya
dilihat dari nilai ulangan yang diperoleh guru. Guru dapat memberikan
remedial terhadap siswa yang nilainya masih kurang dari KKM dan guru
memberikan jam pelajaran tambahan untuk siswa yang masih kurang dari
KKM.
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran microsoft
powerpoint berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsentrasi belajar.
Mengingat media pembelajaran microsoft powerpoint berpengaruh terhadap
konsentrasi belajar siswa, maka penulis merekomendasikan agar pihak SMK
microsoft powerpoint demi meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Pihak
sekolah pun harus secara rutin dalam merawat dan menjaga sarana dan
prasarana pembelajaran contohnya media pembelajaran microsoft powerpoint
yang memerlukan listrik, infokus dan laptop.
5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi belajar berpengaruh positif
dan signifikan terhadap hasil belajar. Mengingat konsentrasi belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, maka penulis merekomendasikan
agar guru dan siswa SMK Negeri 3 Bandung harus tetap meningkatkan
konsentrasi belajar demi meningkatkan hasil belajar siswa. Guru pun harus
tetap memberikan pembelajaran yang efektif dan efisien agar dapat
merangsang konsentrasi belajar siswa.
6. Hasil penelitian menujukkan bahwa media pembelajaran microsoft
powerpoint berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar
siswa. Oleh karena itu, para guru khususnya guru program keahlian
hendaknya senantiasa mengintensifkan penggunaan media pembelajaran
microsoft powerpoint dalam upaya meningkatkan konsentrasi belajar siswa
yang akan berdampak terhadap hasil belajar. Guru pun harus inovatif dalam
merancang media pembelajaran microsoft powerpoint, karena microsoft
powerpoint dapat dioptimalkan menjadi media yang interaktif agar
pembelajaran tidak membosankan dan pembelajaran pun dapat berlangsung
DAFTAR PUSTAKA
a. Sumber Buku
Abin Syamsuddin Makmun. (2007), Psikologi Kependidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. (2005). Statistika Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana UNPAD.
Anitah, Sri. (2010). Media Pembelajaran. Cetakan kedua. Surakarta : Yuma Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
________________. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,-- Edisi Revisi.Cet 4. Jakarta : Bumi Aksara
________________. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
________________. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Djamarah, Saiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: P.T. Raja
Grafindo.
________________. (1996).Psikologi Belajar. Bandung: Rineka Cipta.
________________. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Ghozali, Imam, (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.
Harjanto. (2008). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Kusnendi. (2007). Model – model Persamaan Struktural. Bandung: Alfabeta.
Muhibbin Syah, (2010), Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nisfianoor, Muhammad. (2009). Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.