• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Mencit Swiss Webster Jantan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Mencit Swiss Webster Jantan."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

%

78 &! " "- (14 14 )* #$% & '()*! +,-! - (.-(14 14 )* ' /0(,1&)! +,-! - -!

-.$ 9 +(1 & &+&$&0 8(&+&&) 9(,/4&0&) 8&+&, $ 9 + +&$&1 9$&.1&! :')5'0)#& &+&$&0 9() )*8&5&) 8&+&, 8'$(.5(,'$ 5'5&$- .$ 9 +(1 & 1(,/9&8&) .&$&0 .&5/ ;&85', , . 8' 5(,<&+ )#& &5(,'.8$(,'. . +&) 9()#&8 5 <&)5/)* 8',')(,-()&5&$&8.&)&&) .(:&,& ;&,1&8'$'* . 5(,0&+&9 + .$ 9 +(1 & &)5&,& $& ) +()*&) 1()**/)&8&) '4&5 *'$')*&) .5&5 )! )&1/) '4&5 5(,.(4/5 1(1 $ 8 4(4(,&9& (;(8 .&19 )* .(0 )**& + 9 8 ,8&)$&0 9()**/)&&) 5(0 0(,4&$ #&)* .(:&,& (19 , . 5($&0 + */)&8&) .(4&*& 9()/,/) 8&+&, 8'$(.5(,'$ 5'5&$! .&$&0 .&5/)#& &+&$&0 5(0 - /</&) 9()($ 5 &) ) &+&$&0 /)5/8 1()*(5&0/ 9()*&,/0 5(0 5(,0&+&9 9()/,/)&) 8&+&, 8'$(.5(,'$ 5'5&$ .(,/1 9&+& 1(): 5 *&$/, 6 .. (4.5(, <&)5&)- ()($ 5 &) ) 4(,. ;&5 (8.9(, 1()5&$ $&4',&5', /1 ./)**/0&)! +()*&) &):&)*&) :&8 ()*8&9

+&) 1()**/)&8&) "3 (8', 1(): 5 *&$/, 6 .. (4.5(, <&)5&) #&)* + 4&* 8( +&$&1 3 8($'19'8! #& 5/ 8($'19'8 8')5,'$ )(*&5 ; #&)* + 4(, 8&) ! 8($'19'8 8')5,'$ 9'. 5 ; #&)* + 4(, 8&) . 1%&.5&5 ) ! "= 1*> 0&, ! 8($'19'8 +'. . !"! +&) #&)* + 4(, 8&) 5(0 &'*/$&) 1&. )*? 1&. )* !3 1*> 0&, ! " 1*> 0&, ! +&) 2" 1*> 0&, - &,&1(5(, #&)* + /8/, &+&$&0 8&+&, 8'$(.5(,'$ 5'5&$ .(,/1 +&$&1 .&5/&) 1*> + - &5& #&)* + 9(,'$(0 + &)&$ . . +()*&)

+&) + $&)</58&) +()*&) /< 4(+& ,&5&?,&5& /8(# - &. $ 9()($ 5 &) 1()/)</88&) 9()/,/)&) 9(,.()5&.( 8'$(.5(,'$ #&)* .&)*&5 . *) ; 8&) 9&+& 8($'19'8 +'. . " + 4&)+ )*8&) +()*&) 8($'19'8 8')5,'$ )(*&5 ;- 19/$&) 9()($ 5 &) ) &+&$&0 5(0 1()/,/)8&) 8&+&, 8'$(.5(,'$ 5'5&$ .(,/1 9&+& 1(): 5 *&$/, 6 .. (4.5(,

(2)
(3)

% -" +()5 ; 8&. &.&$&0CCCCCCCCCCCCCCCCC--- " - &8./+ +&) /</&) ()($ 5 &)CCCCCCCCCCCCC--- " -2 &);&&5 &,#& /$ . $1 &0CCCCCCCCCCCCCCC-- " -3 (,&)*8& (1 8 ,&)CCCCCCCCCCCCCCCCC--- -= 9'5(. . ()($ 5 &)CCCCCCCCCCCCCCCCCC--- -@ (5'+'$'* ()($ 5 &)CCCCCCCCCCCCCCCCC--- -B '8&. +&) &85/ ()($ 5 &)CCCCCCCCCCCCCC--- 2

"- 9 + CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC--3

"-" '$(.5(,'$ CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC--= "-"- '. )5(. . '$(.5(,'$ CCCCCCCCCCCCCC @ "-"-" 8.8,(. '$(.5(,'$ CCCCCCCCCCCCCCC B "- .$ 9 +(1 &

CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC--"- - $&. ; 8&. .$ 9 +(1 & CCCCCCCCCCCCC-"- -" &85', . 8' (,<&+ )#& .$ 9 +(1 & CCCCCCC- " "- - /4/)*&) .$ 9 +(1 & +()*&) &85', . 8' 5(,'.8$(,'. . +&) ()#&8 5 &)5/)* ',')(, CCCCCCCCCCCCC "- -2 ()&5&$&8.&)&&) .$ 9 +(1 & CCCCCCCCCC---- 2 "- -2- ()&5&$&8.&)&&) ')? &,1'8'$'* . CCCC-- 2 "- -2-" ()&5&$&8.&)&&) &,1&8'$'* CCCCCCC- 3

"-2- &'*/$&) CCCCCCCCCC--- =

(4)

D

- -" (,0 5/)*&) (.&, &19($CCCCCCCCCCCC-- " - - A&, &4($ ()($ 5 &)CCCCCCCCCCCCCCC--" - - - (; ) . ').(9. ')&$ A&, &4($ CCCCCCC " - - -" (; ) . 9(,&. ')&$ A&, &4($ CCCCCCC-- " - -2 ,'.(+/, (,<&CCCCCCCCCCCCCCCCC "" - -3 (1(, 8.&&) '$(.5(,'$ '5&$ &,&0C CCCCCCC- " - -= (5'+( )&$ . . &5&CCCCCCCCCCCCCC--" - -@ .9(8 5 8 ()($ 5 &)CCCCCCCCCCCCCC--"2

2- &. $ ()($ 5 &) CCCCCCCCCCCCCCCCCCCC- "3 2- - )&$ . . 5&5 .5 8 CCCCCCCCCCCCCCCC "= 2-" (14&0&.&) CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC-- "@

2- < 9'5(. . CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC- "@

3- 19/$&) CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC--- "

3-" &,&) CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC- " 3-"- &,&) ()($ 5 &) CCCCCCCCCCCCCCCC- " 3-"-" &,&) ,&85 . CCCCCCCCCCCCCCCCC-- "

CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC- CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC--- "

(5)

D

&4($ "- &+&, 9 + (,/1 ',1&$ CCCCCCCCCCCCCC--&4($ 2- (,&5& ,(.()5&.( ()/,/)&) &+&, '$(.5(,'$ 9&+& (5 &9

(6)

D

(7)

D

&19 ,&) &. $ &+&, '$(.5(,'$ '5&$ &9 ($'19'8 CCCCCCC- " &19 ,&) &. $ ()*'$&0&) 5&5 .5 8 (,.()5&.( ()/,/)&) '$(.5(,'$

(8)
(9)

33 Total 25 18.82501 14.769266 2.953853 114.92146 12.72855 159.848 21.519

( ($( # ( ; 2

Within Groups 2937.194 20 146.860

Total 5235.149 24

' 9($' (

(10)

34

Difference (I1J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Dosis 1 111.916078 7.664456 .136 127.90385 4.07170

Dosis 2 5.376622 7.664456 .491 110.61115 21.36440

Dosis 3 110.186435 7.664456 .199 126.17421 5.80134

Dosis 1 KN 110.114254 7.664456 .202 126.10203 5.87352

Dosis 1 117.292700(*) 7.664456 .035 133.28047 11.30493 Dosis 3 115.563056 7.664456 .056 131.55083 .42472

Dosis 3 KN 111.843898 7.664456 .138 127.83167 4.14388

KP 10.186435 7.664456 .199 15.80134 26.17421

Dosis 1 11.729644 7.664456 .824 117.71742 14.25813

Dosis 2 15.563056 7.664456 .056 1.42472 31.55083

(11)

35

7

"( ? ( 2

Cara penggunaan teh pada manusia adalah 4 kali per hari per sachet. Satu sachet teh memiliki berat 2 gram. Dosis teh pada manusia dihitung dengan perhitungan sebagai berikut:

4x 2 gram

= 8 gram/ hari

Dosis teh pada manusia dionversikan pada mencit dengan berat rata1 rata 20 gram menggunakan faktor pengali sebesar 0,0026 dengan perhitungan sebagai berikut:

8x 0,0026

=0,0208 gram/ hari

Dosis tersebut dipakai untuk perlakuan kelompok dosis 2, sedangkan kelompok dosis 1 adalah setengah kali dosis dari dosis 2, dan kelompok dosis 3 adalah 2 kali dosis dari dosis 2 dengan perhitungan sebagai berikut:

(12)

36

Dari perhitungan di atas dibuat kesimpulan sebagai berikut:

Dosis 1 : 0,0104 gram/ hari= 10,4 mg/ hari, dilakukan pembulatan menjadi 10,5 mg/ hari.

Dosis 2 : 0,0208 gram/ hari= 20,8 mg/ hari, dilakukan pembulatan menjadi 21 mg/ hari.

Dosis3 : 0,0416 gram/ hari= 41,6 mg/ hari, dilakukan pembulatan menjadi 42 mg/ hari.

- $?

Cara penggunaan obat Simvastatin pada manusia adalah 1 kali per hari per caplet dengan dosis 10 mg/ hari.

Dosis obat Simvastatin pada manusia dikonversikan pada mencit dengan berat rata1 rata 20 gram menggunakan faktor pengali sebesar 0,0026 dengan perhitungan sebagai berikut:

10x 0,0026

= 0,026 mg/ hari

Dari perhitungan di atas dibuat kesimpulan dosis obat Simvastatin yang diberikan pada mencit adalah 0,026mg/ hari.

9 $/ - / 2

1. Menentukan dosis 3 untuk pemberian teh , yaitu 42 mg/ hari.

(13)

37

(14)

38

7 + @

Nama : Hizkia

NRP : 0910133

Agama : Kristen Protestan

Tempat/ tanggal lahir : Bandung, 4 September 1991

Alamat : Jl. Muara Sari Raya No. 5, Bandung

Riwayat pendidikan :

Bina Bakti Bandung ( 19931 1994 )

TKK Bina Bakti Bandung ( 19941 1996 )

SDK Bina Bakti Bandung ( 19961 2003 )

SMPK 1 BPK Penabur Bandung ( 20031 2006 )

SMAK 1 BPK Penabur Bandung ( 20061 2009 )

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung ( 20091

(15)

1

Dislipidemia merupakan faktor risiko yang paling memungkinkan terjadinya

aterosklerosis, sedangkan aterosklerosis merupakan penyebab tersering penyakit

jantung coroner (Libby, 2008). Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi

darah dan oksigen ke miokardium tidak adekuat (Antman, 2008).

Perubahan gaya hidup masyarakat berhubungan dengan peningkatan faktor

risiko penyakit jantung koroner, seperti peningkatan kadar kolesterol total, LDL,

dan trigliserida, penurunan kadar HDL, perokok aktif, dan hipertensi. Berdasarkan

hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN) pada tahun 1991,

angka kematian akibat penyakit jantung koroner di Indonesia adalah 16 %, di

tahun 2001 angka tersebut melonjak menjadi 26,4 %.

dan mempredeksi penyakit jantung akan menjadi

penyebab utama kematian di negara1negara Asia pada tahun 2010.

Penanganan pertama pada penderita dislipidemia dimulai dari terapi non1

farmakologis yang meliputi terapi nutrisi medis, aktivitas fisik, berhenti merokok,

menurunkan berat badan bagi mereka yang gemuk, dan mengurangi asupan

alkohol. Apabila gagal dengan pengobatan non1farmakologis, harus dimulai

dengan pemberian obat penurun lipid (John, 2007). Namun bila penggunaan obat

tidak terkontrol, dikhawatirkan dapat menimbulkan berbagai efek samping seperti

nyeri kepala, gangguan saluran pencernaan, hepatotoksik, rabdomyolisis, dll.

Maka dari itu dewasa ini banyak dikembangkan pengobatan herbal yang

dipercaya memiliki efek samping yang minimal namun mempunyai efek

farmakologis yang serupa dengan obat penurun lipid, contohnya adalah teh

( ), yang pada penelitian terdahulu di

!

" pada tahun 2006 terbukti bahwa teh menurunkan kadar

(16)

2

penurunan kadar kolesterol total menurut lamanya waktu pemberian perlakuan,

yaitu selama empat hari, dua minggu, dan lima minggu (Megalli, 2006).

Penggunaan obat tradisional secara emperis harus dapat dipertanggungjawabkan

dengan didukung data1data pengujian ilmiah, baik melalui uji preklinis, uji

toksisistas, maupun uji klinis.

Hal inilah yang memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian preklinis

tentang efek teh terhadap penurunan kadar kolesterol total serum pada

mencit galur Swiss Webster jantan.

Apakah teh menurunkan kadar kolesterol total serum pada mencit

galur Swiss Webster jantan.

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tanaman herbal

dalam menurunkan kadar kolesterol total sebagai terapi suportif terhadap obat

penurun lipid.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan menentukan

dosis maksimal teh terhadap penurunan kadar kolesterol total pada

mencit galur Swiss Webster jantan.

! " # $

Manfaat akademis dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan ilmu

pengetahuan mengenai tanaman obat, khususnya teh dan pengaruhnya

terhadap penurunan kadar koleterol total serum.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan penggunaan

teh sebagai terapi suportif untuk menurunkan kadar kolesterol total

(17)

3

% " $

Manfaat kolesterol yang paling penting adalah untuk membentuk struktur

membran sel seluruh tubuh. Kolesterol juga berkonjugasi dengan zat lain untuk

membentuk garam empedu, yang akan meningkatkan pencernaan dan absorbsi

lemak. Selain itu, sebagian kecil kolesterol digunakan untuk membentuk hormon

adrenokortikal, progesteron, estrogen, dan testosteron (Guyton, 2007). Kadar

kolesterol yang berlebihan dalam darah dapat menimbulkan berbagai penyakit,

seperti aterosklerosis yang dapat berlanjut menjadi penyakit jantung koroner.

Pasien dengan kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/ dL atau kadar LDL lebih

dari 160 mg/dL dan dengan adanya faktor risiko lainnya, seperti hipertensi,

diabetes, merokok, atau memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit

jantung koroner merupakan kriteria untuk mendapatkan terapi obat

antihiperlipidemia. (Harvey, 2009).

Teh ( ) telah digunakan secara emperis

dalam pengobatan tradisional Cina sebagai penurun kadar kolesterol serum,

menormalkan tekanan darah, meningkatkan imunitas, dan mencegah pertumbuhan

sel kanker. Teh ini mengandung zat aktif yaitu saponin dalam jumlah banyak yang

dikenal dengan nama # yang diketahui mempunyai efek menurunkan

kadar kolesterol serum dengan cara mencegah reabsorbsi kembali kolesterol yang

sudah disekresikan oleh empedu di usus halus (Anonymous).

& '(

Teh menurunkan kadar kolesterol total serum pada mencit galur

Swiss Webster jantan.

) ( ( (

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium sungguhan, dengan

Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diukur adalah kadar kolesterol

total serum dalam satuan mg/ dL dengan alat Nesco Multicheck. Analisis statistik

(18)

4

dengan uji beda rata1 rata Tukey LSD dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat

kemaknaan berdasarkan nilai p < 0,05.

* ( +

Lokasi : Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha Bandung.

(19)

29

;

-

-

7

%

-Teh menurunkan kadar kolesterol total serum pada mencit galur

Swiss Webster jantan.

% - 7

% - 7

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis toksik

pemberian teh Jiaogulan untuk menurunkan kadar kolesterol total.

Diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan hewan coba lain yang

mirip dengan manusia untuk mengetahui ketepatan penurunan kadar

kolesterol total.

% - 7 7 "

-Diharapkan teh dipakai di masyarakat sebagai terapi suportif

(20)

30

6

7

-

"

Antman EM, Selwyn AP, Braunwald E, Loscalzo J. 2008. Ischemic Heart

Disease. In: / . 17th ed. USA: The

McGraw1 Hill Companies, Inc. p. 1514.

Anonymous. 2009. ! 0.

http://ansci.cornell.edu/plants/toxicagents/saponin.html., Desember 8th, 2011.

Brashers VL. 2006. Alterations of Cardiovascular Function. In KL McCance, SE

Huether: . 5th ed.

USA: Elsevier Mosby. p. 1102.

Chen J. 2010. Gynostemma pentaphyllum miracle tea for radiant health. http://exryu.com/pdf/Gynostemma.pdf., Desember 11th, 2011.

FD Suyatna, Handoko, Toni. 2004. Hipolipidemik. Dalam: 0

. Edisi 4. Jakarta: Gaya Baru.

Grundy SM, Becker D, Clarck LT, Cooper RS, Denke MA, Howard J, et al. 2002. Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults

(ATP III). & . 02(5215): 118.

Guyton AC, Hall JE. 2007. Metabolisme Lipid. Dalam: 1 0 2

0 0 .Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal. 891.

Harvey RA, Champe PC. 2009. Hyperlipidemia. In: . 4th ed. China:

Lippincott William & Wilkins. p. 249160.

John MF Adam, 2007. Dislipidemia. Dalam: 1 0 2 0 .

Edisi 4. Jakarta: FK1 UI. Hal. 1948154.

Jorde LB. 2006. Genes, Environment1 Life Style, and Common Disease. In KL McCance, SE Huether:

. 5th ed. USA: Elsevier Mosby. p. 1651 66.

Kemas Ali Hanafiah. 2000. 3 0 . Jakarta:

Raja Grafindo Persada. Hal: 61 7.

Libby P. 2008. The Patogenesis, Prevention, and Treatment of Atherosclerosis. In:

/ . 17th ed. USA: The McGraw1 Hill

Companies, Inc . p. 1501.

Mayes PA, Botham KM. 2003. Lipids of Physiologic Significance. In Murray RK,

Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW: / . 26th

(21)

31

Mayes PA, Botham KM. 2003. Lipid Transport & Storage. In Murray RK,

Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW: / . 26th

ed. New York: Mac Graw Hill. p. 205119.

Mayes PA, Botham KM. 2003. Cholesterol Synthesis, Transport & Excretion. In

Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW: /

. 26th ed. New York: Mac Graw Hill. p. 219130.

Megalli S., Davies N.M, Roufogalis BD. 2006. Anti1Hyperlipidemic and

Hypoglicemic Effects of in the Zucker Fatty Rat.

" .9(3): 2811291.

Mishra RN, Joshi D. 2011. Jiao Gu Lan ( ): The

Chinese Rasayan1 Current Research Scenario. )

) 1 " .2(4): 1483.

Rader DJ, Hobbs HH. 2005. Disorder of Lipoprotein Metabolism. In: /

. 16th ed. USA: The MacGraw1 Hill. p. 22861 98.

Yahweh's Alive & Well. 2012. Gynostemma.

http://www.yahwehsaliveandwell.com/gynostemmaleaf.html., Juni 18th, 2012.

Young JL. 2007. Atherosclerosis. In Lilly LS: .

Referensi

Dokumen terkait

It needs every endeavor to increase an early diagnostic in suspected drug resistant tuberculosis patients in the primary health care, hospital or other health care facility,

Adapun rata-rata kecernaan BK= 84,68%, kecernaanPK = 65,99%, sedangkan pemanfaatan protein sebesar 43,14%.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggantian bahan

Instrumen BH Pemerah ASI Ergonomis Berbasis Sistem Fuzzy, Upaya Peningkatan Mutu Gizi Pada ASI, Studi Kasus Program Pemerintah “LKMK”.. Alamat Rumah

pengaruh pemberian terapi musik terhadap tingkat gangguan tidur pasien.. Pasca operasi laparatomi di Irna E

Dari hasil wawancara kepada 10 orang perawat rawat inap wanita di RS “X” kota Bandung, menunjukkan sebanyak 10 orang (100%) merasakan bahwa mereka tidak dapat melihat

Jika salah satu teman dekat saya mendapatkan ejekan atau cemooh dari orang lain, maka saya akan membantu teman saya untuk melakukan perlawanan terhadap

Flash Disk adalah media penyimpan dari floppy driveB jenis lain yang umumnya mempunyai kapasitas memori 128 MB s/d 64 GB, dengan menggunakan interface jenis USBC (Universal

In general, we are finding evidence that constant coefficient models (even if estimated using rolling windows) do not forecast as well as TVD models which explic- itly allow