%
78 &! " "- (14 14 )* #$% & '()*! +,-! - (.-(14 14 )* ' /0(,1&)! +,-! - -!
-.$ 9 +(1 & &+&$&0 8(&+&&) 9(,/4&0&) 8&+&, $ 9 + +&$&1 9$&.1&! :')5'0)#& &+&$&0 9() )*8&5&) 8&+&, 8'$(.5(,'$ 5'5&$- .$ 9 +(1 & 1(,/9&8&) .&$&0 .&5/ ;&85', , . 8' 5(,<&+ )#& &5(,'.8$(,'. . +&) 9()#&8 5 <&)5/)* 8',')(,-()&5&$&8.&)&&) .(:&,& ;&,1&8'$'* . 5(,0&+&9 + .$ 9 +(1 & &)5&,& $& ) +()*&) 1()**/)&8&) '4&5 *'$')*&) .5&5 )! )&1/) '4&5 5(,.(4/5 1(1 $ 8 4(4(,&9& (;(8 .&19 )* .(0 )**& + 9 8 ,8&)$&0 9()**/)&&) 5(0 0(,4&$ #&)* .(:&,& (19 , . 5($&0 + */)&8&) .(4&*& 9()/,/) 8&+&, 8'$(.5(,'$ 5'5&$! .&$&0 .&5/)#& &+&$&0 5(0 - /</&) 9()($ 5 &) ) &+&$&0 /)5/8 1()*(5&0/ 9()*&,/0 5(0 5(,0&+&9 9()/,/)&) 8&+&, 8'$(.5(,'$ 5'5&$ .(,/1 9&+& 1(): 5 *&$/, 6 .. (4.5(, <&)5&)- ()($ 5 &) ) 4(,. ;&5 (8.9(, 1()5&$ $&4',&5', /1 ./)**/0&)! +()*&) &):&)*&) :&8 ()*8&9
+&) 1()**/)&8&) "3 (8', 1(): 5 *&$/, 6 .. (4.5(, <&)5&) #&)* + 4&* 8( +&$&1 3 8($'19'8! #& 5/ 8($'19'8 8')5,'$ )(*&5 ; #&)* + 4(, 8&) ! 8($'19'8 8')5,'$ 9'. 5 ; #&)* + 4(, 8&) . 1%&.5&5 ) ! "= 1*> 0&, ! 8($'19'8 +'. . !"! +&) #&)* + 4(, 8&) 5(0 &'*/$&) 1&. )*? 1&. )* !3 1*> 0&, ! " 1*> 0&, ! +&) 2" 1*> 0&, - &,&1(5(, #&)* + /8/, &+&$&0 8&+&, 8'$(.5(,'$ 5'5&$ .(,/1 +&$&1 .&5/&) 1*> + - &5& #&)* + 9(,'$(0 + &)&$ . . +()*&)
+&) + $&)</58&) +()*&) /< 4(+& ,&5&?,&5& /8(# - &. $ 9()($ 5 &) 1()/)</88&) 9()/,/)&) 9(,.()5&.( 8'$(.5(,'$ #&)* .&)*&5 . *) ; 8&) 9&+& 8($'19'8 +'. . " + 4&)+ )*8&) +()*&) 8($'19'8 8')5,'$ )(*&5 ;- 19/$&) 9()($ 5 &) ) &+&$&0 5(0 1()/,/)8&) 8&+&, 8'$(.5(,'$ 5'5&$ .(,/1 9&+& 1(): 5 *&$/, 6 .. (4.5(,
% -" +()5 ; 8&. &.&$&0CCCCCCCCCCCCCCCCC--- " - &8./+ +&) /</&) ()($ 5 &)CCCCCCCCCCCCC--- " -2 &);&&5 &,#& /$ . $1 &0CCCCCCCCCCCCCCC-- " -3 (,&)*8& (1 8 ,&)CCCCCCCCCCCCCCCCC--- -= 9'5(. . ()($ 5 &)CCCCCCCCCCCCCCCCCC--- -@ (5'+'$'* ()($ 5 &)CCCCCCCCCCCCCCCCC--- -B '8&. +&) &85/ ()($ 5 &)CCCCCCCCCCCCCC--- 2
"- 9 + CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC--3
"-" '$(.5(,'$ CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC--= "-"- '. )5(. . '$(.5(,'$ CCCCCCCCCCCCCC @ "-"-" 8.8,(. '$(.5(,'$ CCCCCCCCCCCCCCC B "- .$ 9 +(1 &
CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC--"- - $&. ; 8&. .$ 9 +(1 & CCCCCCCCCCCCC-"- -" &85', . 8' (,<&+ )#& .$ 9 +(1 & CCCCCCC- " "- - /4/)*&) .$ 9 +(1 & +()*&) &85', . 8' 5(,'.8$(,'. . +&) ()#&8 5 &)5/)* ',')(, CCCCCCCCCCCCC "- -2 ()&5&$&8.&)&&) .$ 9 +(1 & CCCCCCCCCC---- 2 "- -2- ()&5&$&8.&)&&) ')? &,1'8'$'* . CCCC-- 2 "- -2-" ()&5&$&8.&)&&) &,1&8'$'* CCCCCCC- 3
"-2- &'*/$&) CCCCCCCCCC--- =
D
- -" (,0 5/)*&) (.&, &19($CCCCCCCCCCCC-- " - - A&, &4($ ()($ 5 &)CCCCCCCCCCCCCCC--" - - - (; ) . ').(9. ')&$ A&, &4($ CCCCCCC " - - -" (; ) . 9(,&. ')&$ A&, &4($ CCCCCCC-- " - -2 ,'.(+/, (,<&CCCCCCCCCCCCCCCCC "" - -3 (1(, 8.&&) '$(.5(,'$ '5&$ &,&0C CCCCCCC- " - -= (5'+( )&$ . . &5&CCCCCCCCCCCCCC--" - -@ .9(8 5 8 ()($ 5 &)CCCCCCCCCCCCCC--"2
2- &. $ ()($ 5 &) CCCCCCCCCCCCCCCCCCCC- "3 2- - )&$ . . 5&5 .5 8 CCCCCCCCCCCCCCCC "= 2-" (14&0&.&) CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC-- "@
2- < 9'5(. . CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC- "@
3- 19/$&) CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC--- "
3-" &,&) CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC- " 3-"- &,&) ()($ 5 &) CCCCCCCCCCCCCCCC- " 3-"-" &,&) ,&85 . CCCCCCCCCCCCCCCCC-- "
CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC- CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC--- "
D
&4($ "- &+&, 9 + (,/1 ',1&$ CCCCCCCCCCCCCC--&4($ 2- (,&5& ,(.()5&.( ()/,/)&) &+&, '$(.5(,'$ 9&+& (5 &9
D
D
&19 ,&) &. $ &+&, '$(.5(,'$ '5&$ &9 ($'19'8 CCCCCCC- " &19 ,&) &. $ ()*'$&0&) 5&5 .5 8 (,.()5&.( ()/,/)&) '$(.5(,'$
33 Total 25 18.82501 14.769266 2.953853 114.92146 12.72855 159.848 21.519
( ($( # ( ; 2
Within Groups 2937.194 20 146.860
Total 5235.149 24
' 9($' (
34
Difference (I1J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Dosis 1 111.916078 7.664456 .136 127.90385 4.07170
Dosis 2 5.376622 7.664456 .491 110.61115 21.36440
Dosis 3 110.186435 7.664456 .199 126.17421 5.80134
Dosis 1 KN 110.114254 7.664456 .202 126.10203 5.87352
Dosis 1 117.292700(*) 7.664456 .035 133.28047 11.30493 Dosis 3 115.563056 7.664456 .056 131.55083 .42472
Dosis 3 KN 111.843898 7.664456 .138 127.83167 4.14388
KP 10.186435 7.664456 .199 15.80134 26.17421
Dosis 1 11.729644 7.664456 .824 117.71742 14.25813
Dosis 2 15.563056 7.664456 .056 1.42472 31.55083
35
7
"( ? ( 2
Cara penggunaan teh pada manusia adalah 4 kali per hari per sachet. Satu sachet teh memiliki berat 2 gram. Dosis teh pada manusia dihitung dengan perhitungan sebagai berikut:
4x 2 gram
= 8 gram/ hari
Dosis teh pada manusia dionversikan pada mencit dengan berat rata1 rata 20 gram menggunakan faktor pengali sebesar 0,0026 dengan perhitungan sebagai berikut:
8x 0,0026
=0,0208 gram/ hari
Dosis tersebut dipakai untuk perlakuan kelompok dosis 2, sedangkan kelompok dosis 1 adalah setengah kali dosis dari dosis 2, dan kelompok dosis 3 adalah 2 kali dosis dari dosis 2 dengan perhitungan sebagai berikut:
36
Dari perhitungan di atas dibuat kesimpulan sebagai berikut:
Dosis 1 : 0,0104 gram/ hari= 10,4 mg/ hari, dilakukan pembulatan menjadi 10,5 mg/ hari.
Dosis 2 : 0,0208 gram/ hari= 20,8 mg/ hari, dilakukan pembulatan menjadi 21 mg/ hari.
Dosis3 : 0,0416 gram/ hari= 41,6 mg/ hari, dilakukan pembulatan menjadi 42 mg/ hari.
- $?
Cara penggunaan obat Simvastatin pada manusia adalah 1 kali per hari per caplet dengan dosis 10 mg/ hari.
Dosis obat Simvastatin pada manusia dikonversikan pada mencit dengan berat rata1 rata 20 gram menggunakan faktor pengali sebesar 0,0026 dengan perhitungan sebagai berikut:
10x 0,0026
= 0,026 mg/ hari
Dari perhitungan di atas dibuat kesimpulan dosis obat Simvastatin yang diberikan pada mencit adalah 0,026mg/ hari.
9 $/ - / 2
1. Menentukan dosis 3 untuk pemberian teh , yaitu 42 mg/ hari.
37
38
7 + @
Nama : Hizkia
NRP : 0910133
Agama : Kristen Protestan
Tempat/ tanggal lahir : Bandung, 4 September 1991
Alamat : Jl. Muara Sari Raya No. 5, Bandung
Riwayat pendidikan :
Bina Bakti Bandung ( 19931 1994 )
TKK Bina Bakti Bandung ( 19941 1996 )
SDK Bina Bakti Bandung ( 19961 2003 )
SMPK 1 BPK Penabur Bandung ( 20031 2006 )
SMAK 1 BPK Penabur Bandung ( 20061 2009 )
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung ( 20091
1
Dislipidemia merupakan faktor risiko yang paling memungkinkan terjadinya
aterosklerosis, sedangkan aterosklerosis merupakan penyebab tersering penyakit
jantung coroner (Libby, 2008). Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi
darah dan oksigen ke miokardium tidak adekuat (Antman, 2008).
Perubahan gaya hidup masyarakat berhubungan dengan peningkatan faktor
risiko penyakit jantung koroner, seperti peningkatan kadar kolesterol total, LDL,
dan trigliserida, penurunan kadar HDL, perokok aktif, dan hipertensi. Berdasarkan
hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN) pada tahun 1991,
angka kematian akibat penyakit jantung koroner di Indonesia adalah 16 %, di
tahun 2001 angka tersebut melonjak menjadi 26,4 %.
dan mempredeksi penyakit jantung akan menjadi
penyebab utama kematian di negara1negara Asia pada tahun 2010.
Penanganan pertama pada penderita dislipidemia dimulai dari terapi non1
farmakologis yang meliputi terapi nutrisi medis, aktivitas fisik, berhenti merokok,
menurunkan berat badan bagi mereka yang gemuk, dan mengurangi asupan
alkohol. Apabila gagal dengan pengobatan non1farmakologis, harus dimulai
dengan pemberian obat penurun lipid (John, 2007). Namun bila penggunaan obat
tidak terkontrol, dikhawatirkan dapat menimbulkan berbagai efek samping seperti
nyeri kepala, gangguan saluran pencernaan, hepatotoksik, rabdomyolisis, dll.
Maka dari itu dewasa ini banyak dikembangkan pengobatan herbal yang
dipercaya memiliki efek samping yang minimal namun mempunyai efek
farmakologis yang serupa dengan obat penurun lipid, contohnya adalah teh
( ), yang pada penelitian terdahulu di
!
" pada tahun 2006 terbukti bahwa teh menurunkan kadar
2
penurunan kadar kolesterol total menurut lamanya waktu pemberian perlakuan,
yaitu selama empat hari, dua minggu, dan lima minggu (Megalli, 2006).
Penggunaan obat tradisional secara emperis harus dapat dipertanggungjawabkan
dengan didukung data1data pengujian ilmiah, baik melalui uji preklinis, uji
toksisistas, maupun uji klinis.
Hal inilah yang memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian preklinis
tentang efek teh terhadap penurunan kadar kolesterol total serum pada
mencit galur Swiss Webster jantan.
Apakah teh menurunkan kadar kolesterol total serum pada mencit
galur Swiss Webster jantan.
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tanaman herbal
dalam menurunkan kadar kolesterol total sebagai terapi suportif terhadap obat
penurun lipid.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan menentukan
dosis maksimal teh terhadap penurunan kadar kolesterol total pada
mencit galur Swiss Webster jantan.
! " # $
Manfaat akademis dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan mengenai tanaman obat, khususnya teh dan pengaruhnya
terhadap penurunan kadar koleterol total serum.
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan penggunaan
teh sebagai terapi suportif untuk menurunkan kadar kolesterol total
3
% " $
Manfaat kolesterol yang paling penting adalah untuk membentuk struktur
membran sel seluruh tubuh. Kolesterol juga berkonjugasi dengan zat lain untuk
membentuk garam empedu, yang akan meningkatkan pencernaan dan absorbsi
lemak. Selain itu, sebagian kecil kolesterol digunakan untuk membentuk hormon
adrenokortikal, progesteron, estrogen, dan testosteron (Guyton, 2007). Kadar
kolesterol yang berlebihan dalam darah dapat menimbulkan berbagai penyakit,
seperti aterosklerosis yang dapat berlanjut menjadi penyakit jantung koroner.
Pasien dengan kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/ dL atau kadar LDL lebih
dari 160 mg/dL dan dengan adanya faktor risiko lainnya, seperti hipertensi,
diabetes, merokok, atau memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit
jantung koroner merupakan kriteria untuk mendapatkan terapi obat
antihiperlipidemia. (Harvey, 2009).
Teh ( ) telah digunakan secara emperis
dalam pengobatan tradisional Cina sebagai penurun kadar kolesterol serum,
menormalkan tekanan darah, meningkatkan imunitas, dan mencegah pertumbuhan
sel kanker. Teh ini mengandung zat aktif yaitu saponin dalam jumlah banyak yang
dikenal dengan nama # yang diketahui mempunyai efek menurunkan
kadar kolesterol serum dengan cara mencegah reabsorbsi kembali kolesterol yang
sudah disekresikan oleh empedu di usus halus (Anonymous).
& '(
Teh menurunkan kadar kolesterol total serum pada mencit galur
Swiss Webster jantan.
) ( ( (
Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium sungguhan, dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diukur adalah kadar kolesterol
total serum dalam satuan mg/ dL dengan alat Nesco Multicheck. Analisis statistik
4
dengan uji beda rata1 rata Tukey LSD dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat
kemaknaan berdasarkan nilai p < 0,05.
* ( +
Lokasi : Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Maranatha Bandung.
29
;
-
-
7
%
-Teh menurunkan kadar kolesterol total serum pada mencit galur
Swiss Webster jantan.
% - 7
% - 7
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis toksik
pemberian teh Jiaogulan untuk menurunkan kadar kolesterol total.
Diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan hewan coba lain yang
mirip dengan manusia untuk mengetahui ketepatan penurunan kadar
kolesterol total.
% - 7 7 "
-Diharapkan teh dipakai di masyarakat sebagai terapi suportif
30
6
7
-
"
Antman EM, Selwyn AP, Braunwald E, Loscalzo J. 2008. Ischemic Heart
Disease. In: / . 17th ed. USA: The
McGraw1 Hill Companies, Inc. p. 1514.
Anonymous. 2009. ! 0.
http://ansci.cornell.edu/plants/toxicagents/saponin.html., Desember 8th, 2011.
Brashers VL. 2006. Alterations of Cardiovascular Function. In KL McCance, SE
Huether: . 5th ed.
USA: Elsevier Mosby. p. 1102.
Chen J. 2010. Gynostemma pentaphyllum miracle tea for radiant health. http://exryu.com/pdf/Gynostemma.pdf., Desember 11th, 2011.
FD Suyatna, Handoko, Toni. 2004. Hipolipidemik. Dalam: 0
. Edisi 4. Jakarta: Gaya Baru.
Grundy SM, Becker D, Clarck LT, Cooper RS, Denke MA, Howard J, et al. 2002. Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults
(ATP III). & . 02(5215): 118.
Guyton AC, Hall JE. 2007. Metabolisme Lipid. Dalam: 1 0 2
0 0 .Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal. 891.
Harvey RA, Champe PC. 2009. Hyperlipidemia. In: . 4th ed. China:
Lippincott William & Wilkins. p. 249160.
John MF Adam, 2007. Dislipidemia. Dalam: 1 0 2 0 .
Edisi 4. Jakarta: FK1 UI. Hal. 1948154.
Jorde LB. 2006. Genes, Environment1 Life Style, and Common Disease. In KL McCance, SE Huether:
. 5th ed. USA: Elsevier Mosby. p. 1651 66.
Kemas Ali Hanafiah. 2000. 3 0 . Jakarta:
Raja Grafindo Persada. Hal: 61 7.
Libby P. 2008. The Patogenesis, Prevention, and Treatment of Atherosclerosis. In:
/ . 17th ed. USA: The McGraw1 Hill
Companies, Inc . p. 1501.
Mayes PA, Botham KM. 2003. Lipids of Physiologic Significance. In Murray RK,
Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW: / . 26th
31
Mayes PA, Botham KM. 2003. Lipid Transport & Storage. In Murray RK,
Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW: / . 26th
ed. New York: Mac Graw Hill. p. 205119.
Mayes PA, Botham KM. 2003. Cholesterol Synthesis, Transport & Excretion. In
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW: /
. 26th ed. New York: Mac Graw Hill. p. 219130.
Megalli S., Davies N.M, Roufogalis BD. 2006. Anti1Hyperlipidemic and
Hypoglicemic Effects of in the Zucker Fatty Rat.
" .9(3): 2811291.
Mishra RN, Joshi D. 2011. Jiao Gu Lan ( ): The
Chinese Rasayan1 Current Research Scenario. )
) 1 " .2(4): 1483.
Rader DJ, Hobbs HH. 2005. Disorder of Lipoprotein Metabolism. In: /
. 16th ed. USA: The MacGraw1 Hill. p. 22861 98.
Yahweh's Alive & Well. 2012. Gynostemma.
http://www.yahwehsaliveandwell.com/gynostemmaleaf.html., Juni 18th, 2012.
Young JL. 2007. Atherosclerosis. In Lilly LS: .