• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR."

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari

siswa di sekolah. Pembelajaran bahasa penting bagi perkembangan anak agar ia

mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien. Selain itu pembelajaran bahasa

bertujuan juga untuk meningkatkan kematangan dalam perkembangan emosional

dan sosial anak. Tarigan (2008:1) menjelaskan keterampilan berbahasa memiliki

empat komponen, yang terdiri atas keterampilan dalam menyimak (listening

skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan menulis (writing

skills). Setiap keterampilan ini memiliki keterkaitan antara yang satu sama

lainnya, dan membutuhkan proses sesuai fase perkembangan anak.

Setiap keterampilan berbahasa berhubungan erat dengan proses-proses yang

mendasari bahasa. Tarigan (2008: 1) mengemukakan bahwa bahasa seseorang

mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah

dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai

dengan praktik dan banyak latihan yang harus terus dikembangkan. Setiap anak

memiliki potensi untuk berkembang secara kreatif kearah yang positif, sehingga

dengan kemampuan yang dimilkinya anak akan aktif, produktif dan bergairah

dalam belajar dan mengembangkan kepercayaan dirinya.

Fase perkembangan kemampuan berbahasa anak belum tentu sama. Setiap

anak memiliki tingkat kecerdasan yang beragam, sehingga hal itu menuntut

keterampilan pendidik dalam memilih stategi pembelajaran yang tepat. Dari

empat komponen keterampilan berbahasa menulis merupakan kegiatan\ belajar

yang paling kompleks. Secara umum dapat dikatakan bahwa kompetensi menulis

lebih sulit dikuasai karena ada beragam ketentuan yang harus diperhatikan.

(2)

2

menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar

bahasa. Unsur tersebut harus terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan

karangan yang runtut, padu, dan berisi.

Oleh karena itu, tugas menulis bagi peserta didik diharapkan dapat

menghasilkan karya tulis. Karya tulis tersebut akan menjadi pertimbangan

mengukur kompetensi berbahasa tulis dalam arti yang sebenarnya. Nurgiyantoro

(2010: 428) memandang bahwa.

Tugas menulis yang diberikan pada peserta didik memang memaksa mereka untuk belajar dan berusaha menulis, memilih bentuk-bentuk kebahasaan yang tepat untuk mengungkapkan apa yang akan di tulis, mencari dan menyeleksi informasi dari berbagai sumber sebagai isi tulisan, serta menyusun informasi itu kedalam urutan logika yang benar. Selain itu, tugas menulis yang diberikan tersebut harus berupa jenis-jenis karya tulis yang diperlukan di dunia nyata. Dengan demikian, karya tulis yang dihasilkan benar-benar bermakna, dapat dimanfaatkan atau sesuai kebutuhan dalam bidang tertentu.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tugas menulis yang diberikan

kepada siswa harus memerhatikan tujuan yang jelas, sehingga kegiatan ini

ditujukan untuk mempersiapkan agar siswa mampu menghasilkan tulisan yang

layak dijadikan sumber bacaan ketika terjun ke masyarakat nantinya.

Menulis berita adalah kegiatan jurnalistik, yaitu dunia tulis menulis yang

biasanya dilakukan oleh jurnalis (wartawan) dengan mengolah hasil wawancara

dan observasi di lapangan sehingga menjadi tulisan yang layak dibaca dan

dipublikasi sebagai berita (informasi) yang bermanfaat bagi pembaca. Kegiatan

pembelajaran jurnalis cilik bermanfaat sebagai sarana belajar siswa untuk

mengembangkan kemampuannya dalam menuangkan ide atau gagasannya

sehingga menjadi karya tulis (berita/artikel ringan). Gagasan yang diperoleh

bersumber dari hasil kegiatan wawancara, kunjungan atau pengalaman menarik.

Selanjutnya karya tulis ini dipublikasi melalui majalah dinding atau buletin

sekolah. Prasyarat yang perlu dimiliki oleh siswa untuk bisa menulis berita adalah

(3)

3

(who), kapan atau bilamana (when), dimana (where) dan bagaimana (how)

Kusumaningrat (2009:129).

Pada artikel yang diposkan Seruan Sanubari tanggal 2 April 2013 di media

online dijelaskan bahwa profesi jurnalis cilik saat ini sedang dilirik, melatih anak

menjadi wartawan profesional sejak kecil adalah hal yang menyenangkan. Berikut

ini salah satu contoh kegiatan jurnalis cilik yang dilakukan Seruan Sanubari yaitu

melatih Maula Mazin (6 tahun 3 bulan) untuk “membaca” lingkungan di

sekitarnya agar naluri jurnalisnya tumbuh. Dengan demikian, Mazin diajak untuk

mencerna realitas “di luar dirinya”. Realitas tersebut terkadang perlu ditanggapi, diseleksi atau dipedulikan.

Seruan Sanubari pun menugaskan Maula Mazin menyeleksi gambar-gambar yang akan dipakai untuk ilustrasi (penguat tulisan). Caranya terlebih dahulu mengumpulkan gambar, foto, sketsa, ilustrasi, baik berdasarkan dokumen Seruan Sanubari maupun hasil unduhan internet. Kemudian tulisan hasil peliputan dan wawancara dibuat sesuai rubrik yang ada. Lalu gambar di insert. Setelah itu, redaksi “bercerita” kepada Mazin bahwa rubrik ini, isinya ini, rubrik itu, isinya itu. Jadi, Mazin memiliki gambaran

utuh apakah sebuah tulisan sudah “cocok” dengan ilustrasinya atau

sebaliknya. Tidak sampai di situ, kerja Mazin lainnya menyeleksi gambar-gambar kiriman dari anak-anak seusianya.

Dari artikel ini dapat disimpulkan bahwa di usia SD anak sudah mampu

menuangkan gagasannya sehingga menjadi sebuah karya. Kita lihat di beberapa

media koran terdapat pojok rubrik anak atau Warcil (wartawan cilik) yang dapat

menjadi media publikasi hasil karya anak. Berkaitan dengan hal ini Davis (Pratt,

2000) menjelaskan karakteristik siswa Sekolah Dasar sebagai berikut.

Siswa sekolah dasar mengkomunikasikan pikiran mereka, ide-ide dan pendapat seperti halnya orang dewasa. Bukti ini dapat ditemukan dengan mengunjungi setiap sekolah kelas, kantin, lorong atau taman bermain untuk menyaksikan habisnya mahasiswa obrolan. Sebagian besar siswa suka berbicara, namun sangat sedikit yang ingin menulis. Siswa lebih mungkin untuk menjawab panggilan telepon daripada menulis surat, jika diberi pilihan dan mereka akan lebih suka membaca daripada menulis.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa SD sebenarnya

(4)

4

kemampuannya dalam mengeluarkan ide-ide atau pendapat. Kemampuan ini

sudah hampir sama dengan kemampuan orang dewasa. Akan tetapi, permasalahan

yang sering ditemukan dalam pembelajaran adalah masih rendahnya minat siswa

dalam kegiatan menulis. Anak-anak lebih cendrung memilih kegiatan berbicara

dibanding menulis. Kesulitan menulis dikemukakan Heaton (1995 : 135) bahwa,

"The writing skills are complex and sometimes difficult to teach, requiring

mastery not only of grammatical and rhetorical devices but also of conceptual

and judgemental elements. Pernyataan Heaton ini mengandung maksud bahwa

keterampilan menulis itu bersifat kompleks dan kadang-kadang sulit untuk

diajarkan. Menulis tidak saja menghendaki penguasaan aspek ketatabahasaan dan

perangkat keretorikaan, tetapi juga unsur-unsur konseptual dan pertimbangan

lainnya.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti kepada 57 siswa

di beberapa Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta yang berada di kota Bandung.

Siswa kelas lima memberikan beberapa pendapat melalui pengisian angket, dan

isinya disimpulkan sebagai berikut.

Tabel 1.1 Hasil Studi Pendahuluan

No Kegaiatan Persentase

1. Kegiatan karya tulis

a. Anak tidak suka kegiatan menulis karena harus menuangkan ide dan ada caranya.

24,5 %

b. Menulis itu sulit, kegiatan menulis itu lebih mudah jika hanya mencontoh (menyalin) daripada menulis karya.

64,9 %

c. Menulis mudah karena anak senang menulis karangan.

10,5 %

2. Pembelajaran Menulis

Perlu dan sangat penting di pelajari. 53 %

Tidak begitu penting. 7 %

3. Wartawana / jurnalis

a. Sama sekali tidak tau apa itu wartawan dan jurnalis. 33,3 % b. Pernah mendengar dan tau bahwa jurnalis adalah

wartawan petugas mewawancara.

63 %

c. Jurnalis adalah orang yang menulis. 7 %

4. Mading (Majalah Dinding)

a. Mading itu penting karena memberi informasi dan pengetahuan.

(5)

5

b. Tidak penting karena tidak ada digunakan. 3,5 %

Salah satu angket yang diisi siswa:

Gambar 1.1 Angket Siswa

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa 64,9%

beranggapan pembelajaran menulis itu sulit, karena kegiatan menulis itu lebih

mudah jika hanya mencontoh (menyalin) daripada membuat karya tulis. 53%

siswa menyatakan bahwa pembelajaran menulis perlu dan sangat penting untuk

dipelajari. Hanya 7% siswa yang beranggapapan menulis itu tidak penting.

Terdapat 24,5% siswa tidak menyukai pembelajaran menulis karena

mengeluarkan ide pikiran itu rumit. Hanya 10% siswa yang menyukai kegiatan

menulis. Disamping itu, 63% siswa mengetahui bahwa kegiatan wartawan

(jurnalis) itu adalah kegiatan wawancara dan 33,3% siswa yang sama sekali tidak

mengetahui definisi jurnalis. Jumlah siswa yang beranggapan bahwa jurnalis itu

hanya kegiatan berbentuk tulis menulis, hanya sekitar 7%. Terdapat 3,5% siswa

yang menyatakan mading itu tidak penting, sedangkan 96% siswa menyatakan

bahwa majalah dinding di sekolah itu penting untuk mendapatkan informasi dan

pengetahuan baru. Dari data ini bisa dilihat bahwa peserta didik perlu dimotivasi

(6)

6

pembelajaran jurnalis cilik. Untuk mendukung itu dibutuhkan juga kegiatan

publikasi.

Berbagai pendapat menyatakan bahwa menulis merupakan kegiatan yang

kompleks dan sulit bagi siswa. Apalagi dalam kegiatan menulis berita hal itu juga

sulit dikerjakan dan kurang menyenangkan pembelajarannnya apabila tidak di

kelola dengan maksimal, Oleh karena itu, diperlukan kreativitas serta inovasi

pembelajaran oleh guru di sekolah agar lebih menarik dan mudah dipahami oleh

peserta didik. Selain itu, karakteristik dan kemampuan siswa di sekolah yang

beragam membutuhkan kepiawaian dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar,

sehingga dapat memaksimalkan kemampuan siswa. Begitu juga pemberian

penguatan dan penghargaan terhadap hasil karya siswa masih tergolong kurang.

Fasilitas sekolah seperti majalah dinding (Mading) juga belum dimanfaatkan

sebagai media publikasi siswa. Selain itu, jarang sekolah yang membuat buletin

karya siswa. Padahal, keberadaan buletin sekolah sebenarnya dapat menghimpun

hasil belajar siswa dalam bentuk karya tulis yang dapat menjadi bahan bacaan

serta menambah informasi atau pengetahuan bagi warga sekolah.

Berkaitan uraian sebelumnya, maka peneliti akan melakukan penelitian

terhadap hal yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V

(lima) melalui kegiatan jurnalis cilik sebagai upaya untuk meningkatkan

kemampuan menulis berita bagi siswa. Kegiatan jurnalis cilik ini memfasilitasi

siswa melakukan wawancara, mencatat, merekam (mendokumentasikan) kegiatan

observasi (pengamatan) yang berkaitan dengan tema pembelajaran baik secara

individu ataupun kelompok. Kemudian siswa menuliskan hasilnya ke dalam

bentuk artikel laporan berita. Peneliti akan memfasilitasi siswa memanfaatkan

media publikasi yaitu mading yang tersedia di sekolah serta menerbitkan buletin

sekolah. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan akan memberikan motivasi

tersendiri bagi siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis sekaligus

menyalurkan kreativitas masing-masing siswa.

Dalam menunjang kreativitas siswa strategi pembelajaran yang digunakan

(7)

7

Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan

pemahaman siswa adalah strategi belajar REACT yang terdiri atas Relating

(mengaitkan), Experiencing (mengalami), Applying (menerapkan), Cooperating

(bekerja sama), Transferring (mentransfer).

Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Yuniawatika (2011) dalam

pembelajaran strategi REACT, fokus kegiatan belajar sepenuhnya berada pada

siswa yaitu berpikir menemukan solusi dari suatu masalah, termasuk proses untuk

memahami suatu konsep dan prosedur pada pembelajaran matematika. Karena

kekuatan dari pembelajaran melalui REACT terletak pada memotivasi dan

memfasilitasi siswa belajar secara aktif. Untuk itu guru menjadi instrumen

pembelajaran yang utama, yaitu sebagai fasilitator terjadinya aktivitas belajar di

kelas dalam upaya untuk mengarahkan siswa agar mampu membuat siswa belajar

aktif. Peningkatan kemampuan koneksi matematika siswa yang mendapat

pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT secara signifikan lebih baik

daripada kemampuan koneksi matematik siswa yang mengikuti pembelajaran

dengan strategi konvensional ditinjau dari level sekolah (baik dan sedang). Inovasi

yang peneliti lakukan adalah menerapkan strategi REACT pada pembelajaran

bahasa Indonesia, dalam kegiatan jurnalis cilik. Diharapkan pembelajaran ini

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis berita sekaligus

meningaktakan minat siswa dalam pembelajaran menulis.

Selain itu Kristianti (2012) juga melakukan penelitian penerapan model

pembelajaran kontekstual strategi REACT pada materi daur air untuk

meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis peserta didik

SD” hasil penelitiannya menunjukkan strategi REACT baik secara teori maupun

empiris dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis

peserta didik. Sehingga dapat menciptakan anak-anak yang yang menekankan

aspek proses. Peneliti menerapkan pembelajaran jurnalis cilik dengan strategi

REACT diharapkan mampu melatih siswa berpikir aktif, kreatif dan cerdas dan

pembelajaran berpusat pada siswa (student center). Pembelajaran ini juga

(8)

8

yang bermanfaat untuk menggali potensi serta menjadi pengalaman baru dan

menarik bagi siswa dalam menulis.

Hal ini diperkuat dengan penjelasan McMahon 1996 (dalam Trianto, 2011)

menyimpulkan bahwa belajar bukanlah semata-mata mentransfer pengetahuan

yang ada di luar dirinya, tetapi belajar lebih pada bagaimana otak memproses dan

menginterpretasikan pengalaman yang baru dengan pengetahuan yang sudah

dimilikinya dalam format yang baru.

B. Identifikasi dan Pertanyaan Penelitian

Masalah penelitian yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada kegiatan

jurnalis cilik (wartawan cilik), yaitu kemampuan siswa dalam menulis laporan

dalam bentuk berita yang terdiri dari hasil wawancara dan pengalaman menarik.

Berdasarkan uraian di atas maka pertanyaan penelitian yang dapat dikemukakan

adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana proses pembelajaran menulis berita melalui kegiatan jurnalis cilik

dengan strategi REACT di kelas V SD?

2. Apakah pembelajaran jurnalis cilik dengan strategi REACT efektif terhadap

kemampuan menulis berita di kelas V SD?

3. Bagaimana respons siswa terhadap pembelajaran menulis berita melalu

kegiatan pembelajaran jurnalis cilik dengan strategi REACT di kelas V SD?

C. Tujuan

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

menulis berita, yang akan menghasilkan produk berupa artikel berita untuk

publikasi di Mading dan menerbitkan Buletin Sekolah melalui kegiatan

pembelajaran jurnalis cilik dengan strategi REACT.

Adapun tujuan khusus dalam melaksanakan penelitian ini adalah:

1. memperoleh penjelasan tentang proses yang terjadi pada siswa ketika diberikan

pembelajaran jurnalis cilik dengan strategi REACT terhadap kemampuan

(9)

9

2. memperoleh gambaran tentang efektivitas pembelajaran jurnalis cilik dengan

strategi REACT terhadap kemampuan menulis berita bagi siswa;

3. mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran menulis berita melalu

kegiatan pembelajaran jurnalis cilik dengan strategi REACT di kelas V SD;

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Akademis.

Secara akademis (keilmuan) penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru

sebagai upaya dalam mengembangkan kompetensi pembelajaran bahasa

Indonesia khususnya dalam menulis berita. Selain itu, dapat menjadi

tambahan referensi bagi pendidik dalam mengkaji kemampuan dan minat

siswa dalam kegiatan menulis.

2. Manfaat Praktis.

a. Pembelajaran jurnalis cilik melalui strategi REACT dapat menjadi salah satu

inovasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat diterapkan di

sekolah.

b. Memberi motivasi bagi siswa untuk terampil menuangkan ide atau

gagasannya dalam bentuk laporan berita. Setelah itu karya dipublikasi

sebagai wujud penghargaan dan membudayakan sifat siswa yang senang

berbagi pengetahuan kepada orang lain.

c. Memberi gambaran kepada sekolah dan guru dalam mengembangkan

kompentensi mengajar bahasa Indonesia yang kreatif dalam memanfaatkan

media belajar yang sudah tersedia di sekolah. Misalnya, mendayagunakan

fasilitas Mading dan Buletin Sekolah sebagai wadah publikasi karya siswa.

d. Meningkatkan minat dan potensi siswa dalam dunia jurnalis cilik dan

menumbuhkan sikap positif dalam pembelajaran menulis..

(10)

10

Struktur organisasi tesis ini terdiri dari lima bab dan setiap bab terdiri dari

beberapa bagian bab. Berikut ini adalah rincian dari bab dan bagian bab.

1. Bab I adalah Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Penelitian,

Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan

Struktur Organisasi Tesis

2. Bab II adalah Kajian Pustaka yang terdiri dari beberapa teori yang

melandasi penelitian ini yaitu: pembelajaran menulis, menulis berita,

pembelajaran jurnalis cilik, strategi REACT, pembelajaran jurnalis cilik

dengan strategi REACT, profil pembelajaran siswa SD, penelitian yang

relevan dan hipotesis penelitian.

3. Bab III adalah Metode Penelitian yang terdiri dari Metode dan Desain

Penelitian, Lokasi dan Sumber data Peneltian, Definisi Operasional,

Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

4. Bab IV adalah Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari hasil

penelitian yang memaparkan data temuan dan pembahasan yang

memaparkan pembahasan data.

5. Bab V adalah Simpulan dan Saran yang terdiri dari simpulan hasil

(11)

96

Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alkhadiah Sabarti dkk.(1998). Pembinaan kemampuan menulis bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Anni, Catharina Tri, dkk. (2007). Psikologi belajar. Semarang: Unnes Press.

Barrass, Robert.(2005). Students must write, A guide to better writing in coursework and examinations, Third edition. Francis: published in the Taylor & Francis e-Library.

Cord. The REACT Strategy https://www.cord.org/the-react-learning-strategy/.Di akses 26 Februari 2014

Creswell, John W. (2010). Research design (Pendeketan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed). Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Crawford.(2001). Teaching contextually. Texas.CCI.Publishing.Inc.

Dahar, RW. (2011). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Elyta N. (2008). Penerapan lima strategi umum (REACT) pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar pembelajaran biologi siswa kelas VII semester 2 SMP Muhammadiyah I Malang”.[online]. http//skripsi.umm.ac.id.

Guthrie, Donna dan Nancy B.(2008). The young jurnalist’s book: buku jurnalis remaja (petunjuk menulis dan menerbitkan surat kabarmu sendiri). Edisi pertama.Terjemahan Margi Th. Jakarta:ISAI

Ghazali, A Syukur.(2010). Pembelajaran keterampilan berbahasa dengan pendekatan komunikatif interaktif. Bandung:Rafika Anditama

Hurlock.(1980). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

(12)

97

Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Husi.(2012).Menjadi wartawan pemula. Disampaikan dalam pelatihan jurnalistik dan internet Pelajar SLTP dan SMU Se-Kepulauan Riau di Hotel Plasa, batam pos * Penulis adalah Penanggungjawab/Pimpinan Umum Batam Pos dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Batam. [Online].Tersedia:www.artistimor.com

Heaton, J. B. (1995). Writing english language tests. London and New York: Longman.

Jesi Alexander Alim.(2008). Pembelajaran matematika dengan pendekatan pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa sd. Tesis.SPs pendas upi.

Juanda, Dadang. (2011).Strategi pembelajaran menulis dengan model proses menulis dan penilaian portofolio di kelas v sdn sindangraja kabupaten sumedang. Universitas Pendidikan Indonesia

Jundiurna.(2009). Penyimpangan bahasa jurnalistik dalam berita infotaiment. [Online]. Tersedia di: http://jundiurna92.wordpress.com/2009/12/11/. Diakses 26 Februarai 2014.

Keraf, Groys.(1993). Komposisi sebuah pengantar kemahiran bahasa. Flores: PT Nusa Indah

Kanal.(2010). Mengenalkan jurnalisme bagian 2.[Online]. Tersedia di http://matapelajar.com/. Diakses Januari 2014.

Kristianti, Dewi. (2012). Penerapan model pembelajaran kontekstual strategi react pada materi daur air untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis peserta didik sd.Tesis. Bandung: SPs UPI

Komalasari, K.(2013). Pembelajaran kontekstual; konsep dan aplikasi. Bandung: Reflika Aditama

Kurniawan, A. (2011). Penerapan model pembelajaran react untuk meningkatkan kemampuan kerja ilmiah dan prestasi belajar siswa kelas xi ipa i sma negeri 6 malang. Skripsi Universitas Negeri Malang: Tidak Diterbitkan. http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod= detail&id=47497. [diakses 1 Mei 2014).

(13)

98

Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Maulinda, Winda. (2013). Penerapan Strategi Critical Insident dalam Pembelajaran Menulis Berita.Bandung:UPI

Mencher, Melvin.(1984). News Reporting and writing, fourth edition. Amerika: Wm. C. Brown Publishers (WCB).

Muslich, Masnur. (2008). KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.

Natzir, Moh.( 1998). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurgiyantoro, Burhan. (2008). Penilaian pembelajaran bahasa berbasis kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Nurihsan J, Mubiar A. (2011). Dinamika perkembangan anak dan remaja. Bandung: Reflika Aditama

Priyanto, I J. (2012). Cara Mudah menulis artikel koran.Bandung: Alfabeta.

Pratt, Jennifer.(2000). Communicating the news...It's elementary by Carolyn G. Davis. Fort Pitt Elementary School.

Purwanto M Ngalim dan Djiwandono.1997.Metodologi pengajaran bahasa Indonesia.Jakarta : PT Rosda Jayaputra.

Rahardi, Kunjana.(2011). Bahasa jurnalistik (pedoman kebahasaan untuk mahasiswa, jurnalis dan umum. Bogor: Ghalia Indonesia

Rayhan. (2011). Contextual teaching and learning with react strategy. [online]. Tersedia: Edmymatheducation.blogspot.com. diakses 26 Februari 2014.

Reid, Gavin. 2009. Memotivasi siswa di kelas gagasan dan strategi, (terjemahan). Jakarta Barat: PT Indeks

Rikmasari, R. (2013). Pengaruh pembelajaran think-Aload terhadap perkembangan pemahaman dan kemampuan berbahasa pada siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar, 1 (2), hlm. 165-175. FIP Universitas Pendidikan Indonesia.

Sadulloh, Uyoh. (2011). Pedagogik (Ilmu mendidik). Bandung: Alfabeta

(14)

99

Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Schunk dkk. (2012). Motivasi dalam pendidikan, teori, penelitian dan aplikasi edisi ketiga (terjemahan). Jakarta: PT Indeks.

Seruan Sanubari.(2013). Melatih anak. menjadi wartawan cilik profesional. Jangkar Istimewa Media Sumatera [Online]. Tersedia: seruansanubari. blogspot.com

Siegel, Sidney, Alih Bahasa: Zanzawi Sayuti dan Landung Simatupang.(1997). Statistik nonparametrik untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Gramedia.

Shoughnessy, J.J. 2007.Metodologi penelitian psikologi edisi tujuh (Terjemahan : Helly Prajitno S dan Sri Mulyatini, S. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Siregar, Ashadi dkk.(1998). Bagaimana meliput dan menulis berita untuk media massa. Jogjakarta: Kanisius.

Sounders, John. (1999). Contextually based learning: Fad or Proven Practice. [online] tersedia : http://www.cord.org/ , diakses 26 Februari 2014.

Sugiyono.( 2013). Statistika untuk penelitian, cetakan Ke-23. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Sumadiria, AS Haris. (2010). Bahasa jurnalistik. Bandung: Sembiosa Rekatama Media.

Sundem, Garth. (2007). Improving student writing skills. U.S.A.: Corinne Burton, M.A.Ed. Shell Education.

Suparno, M Yunus. (2004). Keterampilan dasar menulis.Jakarta : Universitas Terbuka.

Suryawati, Indah. (2011). Jurnalistik: Suatu pengantar teori dan praktik. Bogor: Ghalia Indonesia

(15)

100

Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Syamsuddin AR dan Vismaia SD. (2009). Metode penelitian pendidikan bahasa.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syukur, A. Ghazali. 2010. Pembelajaran keterampilan berbahasa (dengan pendekatan komunikatif-interaktif).Bandung: PT Refika Aditama.

Wikipedia. [Online]. Tersedia di http://id.wikipedia.org/

Tarigan, Henry Guntur.(2008). MENULIS (Sebagai suatu keterampilan berbahasa). Bandung: Angkasa

Trianto. (2011). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Wahyudin.(2012). Filsafat dan model-model pembelajaran matematika Bandung:Mandiri-Bandung.

Yuniawatika.(2011). Penerapan pembelajaran matematika dengan strategi react untuk meningkatakan kemampuan koneksi dan representasi matematika siswa sekolah dasar. Artikel Jurnal No/2:Bandung:UPI

(16)

101 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(17)

102 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

A1. PERANGKAT PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

RENCANA PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT

PERETMUAN 1 DAN 2

Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : V/ 2

Waktu : 2x pertemuan (2x35’/pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas

B. Kompetensi Dasar

Menulis laporan pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan (catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan memperhatikan penggunaan ejaan.

C. Indikator Pencapaian

Siswa melakuakan kegiatan jurnalisme melalui kegiatan membuat pertanyaan dan mempraktikkan kegiatan wawancara dan membuat laporan hasil wawancara dalam bentuk teks berita

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mempraktikkan kegiatan jurnalis cilik; membuat pertanyaan, melakukan wawancara, menulis laporan berupa teks berita

E. Materi Pembelajaran

Menulis laporan berbentuk Teks Berita

F. Alat, Media dan Sumber Belajar

Infokus, Lcd, speaker, laptop, kamera digital, LKS siswa, Teks Bacaan, dan buku teks Bahasa Indonesia SD kelas V

G. Strategi Pembelajaran

REACT (Relating, Eksperiencing, Applying, Cooperating, Transferring) H. Penilaian

1. Teknik: Tes

2. Bentuk Instrumen: tertulis

(18)

103 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Kegiatan Komponen REACT Alokasi waktu

Tahap awal

1. Membuka pembelajaran 2. Mengelompokkan siswa dalam

kelompok belajar 3. Menjelaskan kerja dan

tanggungjawab kelompok 4. Menyampaikan apersepsi dan

tujuan pembelajaran

5 menit

Tahap inti Pertemuan 1

1. Menggali dan membangkitkan pengetahuan siswa dengan menayangkan video kegiatan wawancara dan siswa

melakukan tanya jawab

2. Guru menayangkan slide show persentasi tentang jurnalis cilik 3. Siswa melakukan tanya jawab

dan diskusi

Relating

Experiencing

1x 30’

Pertemuan 2

1. Membagikan LKS dan contoh teks wawancara Meminta siswa memahami LKS dan contoh teks wawancara

2. Guru mengarahkan siswa melakukan diskusi dengan teman sebangkunya dan membaca teks wawancara 3. guru memberi kesempatan tanya

jawab dan mempraktikkan contoh kegiatan wawancara.

Cooperating

Experiencing

(19)

104 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tahap akhir

1. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya dan menyusun rencana kegiatan wawancara 2. Siswa menuliskan daftar

pertanyaan pada lembar yang telah disiapkan

1. Perhatikan contoh teks kegiatan wawancara yang telah dibagikan oleh guru !

2. Diskusikan dengan teman kelompokmu, buatlah rencana kegiatan wawancara dengan temanmu yang berprestasi di sekolah. Isilah format yang telah disediakan!

Format Pertanyaan Wawancara Siswa

(20)

105 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

(21)

106 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Contoh wawancara

Pewawancara : siapa nama lengkap anda?

Narasumber : Pramita Aswari Rizkilina

Pewawancara : kapan dan dimana anda lahir??

Narasumber : saya lahir di Boyolalipada 6 Juni 1963.

Pewawancara : sejak kapan anda sudah menari?

Narasumber : saya menari sejak duduk dibangku SD, sejak umur tiga

tahun

Pewawancara : prestasi apa saja yang telah anda dapatkan?

Narasumber : saya pernah menjadi juara pertama Lomba Menari dalam

Pekan Seni Siswa tingkat provinsi Jawa Tengah saya

menjadi juara waktu itu menarikan tarian Srikandi Cakil,

Sebelumnya saya menjadi juara pertama dalam Lomba Tari

di Pekan Seni Siswa tingkat kabupaten di Kabupaten

Sukoharjo. Jika saya dihitung sudah puluhan lombatari

yang saya ikuti dan menangkan.

Pewawancara : tari apakah yang pertama anda kuasai?

(22)

107 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

RENCANA PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK KELAS EKSPERIMEN DENGAN STRATEGI REACT

PERTEMUAN 3 DAN 4

Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : V/ 2

Waktu : 2 x Pertemuan (4 x 35 menit)

A.Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam bentuk

ringkasan, laporan, dan puisi bebas

B.Kompetensi Dasar

Menulis laporan wawancara, pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan

(catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan memperhatikan penggunaan ejaan.

C.Indikator Pencapaian

1. Siswa melakukan kegiatan jurnalistik melalui kegiatan membuat pertanyaan,

wawancara dan fotografi

2. Membuat laporan dalam bentuk teks berita dari hasil wawancara dengan tokoh

atau orang berprestasi

D.Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mempraktikkan kegiatan jurnalis cilik; membuat pertanyaan, melakukan

wawancara, mendokumentasi dan melaporkan dalam bentuk berita

E.Materi Pembelajaran

Laporan Wawancara dan Menulis Berita

F. Alat, Media dan Sumber Belajar

Teks Koran Warcil Pikiran Rakyat, kamera digital, infokus dan Lembar Kegiatan

Siswa (LKS)

G.Strategi Pembelajaran

REACT (Relating, Eksperiencing, Applying, Cooperating, Transferring)

H.Penilaian

(23)

108 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Bentuk instrumen: tertulis

I. Skenario Pembelajaran

Kegiatan Komponen REACT Alokasi waktu

Tahap awal

1. Membuka pembelajaran 2. Mengkondisikan kelas

3. Menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran

2 x 10’

Tahap inti

Pertemuan 3

1. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai kegiatan wawancara dan menjelaskan sekilas tentang fotografi untuk dokumentasi berita

2. Guru mendemonstrasi kegiatan fotografi yaitu teknik mendokumentasi/memotret orang atau tokoh yang diwawancara

3. Siswa mencoba memotret menggunakan kamera yang telah disiapkan guru

4. Siswa dikondisikan berdasarkan kelompokknya masing-masing 5. Guru membagikan LKS hasil

pertanyaan yang sudah mereka rancang pertemuan sebelumnya dan siswa melakukan diskusi berbagi tugas

(24)

109 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu masing-masing

Pertemuan 4

1. Menggali dan membangkitkan pengetahuan siswa dengan membagikan Koran Warcil Pikiran Rakyat dan melakukan tanya jawab

2. Guru menjelaskan materi tentang “menulis berita”

3. Guru membagikan hasil wawancara kepada masing-masing kelompok

4. Siswa mendiskusikan rancangan laporan berita yang akan ditulis 5. Masing-masing kelompok

mempraktekkan kegiatan menulis berita dari hasil wawancara

(25)

110 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Peneliti

Salati Asmahasanah

(26)

110 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

RENCANA PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK KELAS EKSPERIMEN DENGAN STRATEGI REACT

PERTEMUAN 5 DAN 6

Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : V/ 2

Waktu : 2 x Pertemuan (4 x 35 menit)

A.Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam

bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas

B.Kompetensi Dasar

Menulis laporan wawancara, pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan

(catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan memperhatikan penggunaan

ejaan.

C.Indikator Pencapaian

3. Siswa melakukan kunjungan (observasi) ke perpustakaan (Library) UPI

4. Siswa melakukan kegiatan jurnalistik melalui kegiatan wawancara dan

dokumentasi

5. Membuat laporan dalam bentuk teks berita dari hasil kunjungan (observasi)

D.Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mempraktikkan kegiatan jurnalis cilik; membuat pertanyaan,

melakukan wawancara, mendokumentasi dan melaporkan dalam bentuk berita

E.Materi Pembelajaran

Laporan Wawancara dan Menulis Berita

F. Alat, Media dan Sumber Belajar

Kamera, handycam dan ID Jurnalis Cilik

G.Strategi Pembelajaran

REACT (Relating, Eksperiencing, Applying, Cooperating, Transferring)

(27)

111 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Teknik: tugas

Bentuk instrumen: tertulis

I. Skenario Pembelajaran

Kegiatan Komponen REACT Alokasi waktu

Tahap awal

1. Membuka pembelajaran

2. Mengelompokkan siswa dalam kelompok belajar

3. Menjelaskan kerja dan tanggungjawab kelompok 4. Menyampaikan apersepsi dan

tujuan pembelajaran melakukan kegiatan kunjungan (observasi)

2. Masing-masing kelompok menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan

3. Siswa melakukan kegiatan pengamatan ( observasi ) dengan teman sekelompok dan melakukan pembagian tugas kegiatan jurnalistik (wawancara dan dokumentasi)

4. Setiap kelompok melakukan wawancara di di perpustakaan UPI berdasarkan pertanyaan yang telah mereka siapakan dan mencatat hasil wawancara

menuliskan hasil laporannya ke Experiencing

(28)

112 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu dalam bentuk teks berita.

2. Masing-masing kelompok menjelaskan hasil karyanya ke depan kelas dan yang lain menanggapi

3. Kemudian hasil karya siswa di publikasi di Mading atau Buletin sekolah

Applying

Transferring

Evaluasi Penutup Tindak lanjut

Bandung, Mei 2014

(29)

113 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

A2. PERANGKAT PEMBELAJARAN KELAS KONTROL RENCANA PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK

KELAS KONTROL PERTEMUAN 3 DAN 4

Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : V/ 2

Waktu : 2 x Pertemuan (4 x 35 menit)

A.Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam

bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas

B.Kompetensi Dasar

Menulis laporan wawancara, pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan

(catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan memperhatikan penggunaan

ejaan.

C.Indikator Pencapaian

6. Siswa melakukan kegiatan jurnalistik melalui kegiatan membuat

pertanyaan, wawancara dan fotografi

7. Membuat laporan dalam bentuk teks berita dari hasil wawancara dengan

tokoh atau orang berprestasi

(30)

114 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Siswa dapat mempraktikkan kegiatan jurnalis cilik; membuat pertanyaan,

melakukan wawancara, mendokumentasi dan melaporkan dalam bentuk berita

E.Materi Pembelajaran

Laporan Wawancara dan Menulis Berita

F. Alat, Media dan Sumber Belajar

Teks Koran Warcil Pikiran Rakyat, kamera digital, dan Lembar Kegiatan

Siswa (LKS)

G.Strategi Pembelajaran

Diskusi

H.Penilaian

Teknik: tugas

Bentuk instrumen: tertulis

I. Skenario Pembelajaran

Kegiatan Alokasi

waktu Tahap awal

1. Membuka pembelajaran 2. Mengkondisikan kelas

3. Menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran

2 x 10’

(31)

115 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pertemuan 3

1. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai kegiatan wawancara dan menjelaskan sekilas tentang fotografi untuk dokumentasi berita

2. Guru mendemonstrasi kegiatan fotografi yaitu teknik mendokumentasi/memotret orang atau tokoh yang diwawancara

3. Siswa dikondisikan berdasarkan kelompokknya masing-masing

4. Guru membagikan LKS hasil pertanyaan yang sudah mereka rancang pertemuan sebelumnya dan siswa melakukan diskusi

2 x 25’

Pertemuan 4

1. Guru menjelaskan materi tentang “menulis berita”

2. Guru membagikan hasil wawancara kepada masing-masing kelompok

3. Siswa mendiskusikan rancangan laporan berita yang akan ditulis

Masing-masing kelompok mempraktekkan kegiatan menulis berita dari hasil wawancara

2 x 25’

RENCANA PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK KELAS KONTROL

PERTEMUAN 5 DAN 6

Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : V/ 2

(32)

116 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

A.Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam

bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas

B.Kompetensi Dasar

Menulis laporan wawancara, pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan

(catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan memperhatikan penggunaan

ejaan.

C.Indikator Pencapaian

4. Siswa melakukan kegiatan jurnalistik melalui kegiatan membuat

pertanyaan, wawancara dan fotografi

5. Membuat laporan dalam bentuk teks berita dari hasil wawancara

dengan tokoh atau orang berprestasi

D.Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mempraktikkan kegiatan jurnalis cilik; membuat pertanyaan,

melakukan wawancara, mendokumentasi dan melaporkan dalam bentuk berita

E.Materi Pembelajaran

Laporan Wawancara dan Menulis Berita

F. Alat, Media dan Sumber Belajar

Lembar Tugas

G.Strategi Pembelajaran

Penugasan

H.Penilaian

Teknik: tugas

Bentuk instrumen: tertulis

I. Skenario Pembelajaran

Kegiatan Alokasi waktu

Tahap awal

1. Membuka pembelajaran

(33)

117 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 2. Mengelompokkan siswa dalam kelompok belajar 3. Menjelaskan kerja dan tanggungjawab kelompok 4. Menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran

Tahap Inti

1. Guru melakukan diskusi mengenai pengalaman menarik 2. Guru mengarahkan siswa untuk merancang tulisan

tentang pengalaman menarik sewaktu liburan atau kegiatan kunjungan

3. Siswa menyusun konsep pertanyaan 5 W dan 1 H

2x30’

Tahap Akhir

1. Siswa dengan bimbingan guru menuliskan hasil konsep cerita pengalaman menarik ke dalam bentuk teks berita. 2. Masing-masing siswa menjelaskan hasil karyanya ke

depan kelas dan yang lain menanggapi

3. Kemudian hasil karya siswa di publikasi di Mading atau Buletin sekolah

2x30’

Evaluasi Penutup Tindak lanjut

Bandung, Mei 2014 Peneliti

(34)

118 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

LEMBAR MENULIS BERITA

Nama

:

(35)

119 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Resume Materi kegiatan pembelajaran Jurnalis cilik

A. Definisi

Jurnalis juga dikenal dengan sebutan wartawan. Jurnalis cilik adalah wartawan cilik yang usianya masih kategeri anak-anak.

 jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media.

 Berita adalah informasi tentang manusia sebenarnya, tempat dan kejadian.

 Menulis berita secara sederhana diartikan sebagai laporan sebuah peristiwa atau kejadian menarik. Alur peristiwa itu biasanya

dilaporkan dengan konsep What (apa) Who (siapa) Where (dimana)

When (kapan) Why (mengapa) dan How (bagaimana). Rumusan ini

biasanya disebut 5W + 1 H.

B. Bentuk atau jenis berita

1. Berita aktual (hard news)

Berita tentang peristiwa yang baru saja terjadi juga disebut hard news.

Berita biasa diletak di halam utama, sifat berita ini adalah terkini,

ditulis hari ini dan dicetak esok paginya.

2. “feature” atau berita dengan sisi kemanusiaan

Feature atau berita dengan sisi kemanusiaan (human interest) disebut

juga “soft news” biasanya dimuat di halaman dalam. Cerita ini bersifat

menghibur, umumnya feature menceritakan orang-orang dan tempat

yang telah dimuat dalam hard news.

(36)

120 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Editorial menyuarakan pendapat tentang sebuah peristiwa yang baru

saja terjadi, yang dimuat oleh orang yang menerbitkan. Seorang editor

atau reporter (wartawan) dengan mengguanakn fakta yang ada bisa

melakukan opini atau sudut pandang pribadinya.Ulasan pendek ini

mengajukan pertanyaan tajam, berusaha meluruskan benang kust yang

ada, atau membujuk pembaca untuk berpikir atau bertindak sesuai

dengan arahan tertentu.

C. Komponen menulis berita

Buat garis besar berita dengan mencoba menjawab pertanyaan:

1. Siapa (who)

2. Apa (what)

3. Kapan (when)

4. Dimana (where)

5. Mengapa (why)

6. Bagaimana (how)

D. Langkah meliput berita

1. Melakukan observasi kejadian

2. Mengajukan pertanyaan

3. Mencatat secara akurat waktu dan tempat kejadian

4. Mencatat reaksi masyarakat dan pendapat mereka

5. Menulis dengan akurat nama narasumber.

E. Susunan teks berita

Menyusun berita menggunakan piramida terbalik:

Siapa apa dimana Kapan mengapa

(37)

121 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Lead

Badan

Kesimpulan

1. Lead

Alenia pertama memberikan rincian hal-hal yang perlu dari sebuah berita dan “menarik” pembaca untuk terus membaca.

2. Badan tulisan

Alenia tengah dari berita yang menjawab pertanyaan siapa, apa, kapan,

dimana, mengapa, dan bagaimana. Semua termasuk kutipan-kutipan dan

nama-nama dari orang-orang dalam berita.

3. Kesimpulan

Alenia terakhir dari berita meringkas berita dan member pembaca sesuatu

untuk dipikirkan/direnungkan.

F. Langkah kegiatan jurnalis cilik:

1. Menentukan tema dan tempat pengamatan

2. Menyiapkan perlengkapan (alat tulis dan media perekam/kamera)

3. Melakukan wawancara

4. Menyusun teks berita

5. Mencetak berita

6. Publikasi memajang di MADING dan membagikan buletin sekolah

(38)

122 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Contoh format Laporan Hasil Wawancara:

Laporan Hasil Wawancara

Kalimat-kalimat pengantar sesuai topik

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab dengan seseorang untuk

dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Apayang harus

kamu lakukan sebelum berwawancara?. Berikut ini adalah hal-hal yang harus

di lakukan sebelum wawancara.

1. Menentukan topik dan tujuan wawancara

2. Menentukan narasumber (siapa narasumbernya)

3. Menetapkan waktu ( kapan wawancara dilakukan)

4. Membuat daftar pertanyaan untuk wawancara

5. Melakukan wawancara

Laporan hasil wawancara adalah kegiatan melaporkan hasil

wawancara berupa data atau informasi yang ditemukan ketika wawancara,

biasanya dalam bentuk tulisan yang terdiri dari catatan-catatan pokok hingga

penutup. Menulis sebuah laporan dapat dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. menyusun catatan-catatan pokok (keterangan topic, nara sumber,

tempat, waktu, hasil wawancara)

2. menulis konsep awal berdasarkan catatan-catatan pokok.

3. mencari masukan untuk memperbaiki konsep awal yang telah ditulis.

4. memperbaiki tulisan berdasarkan masukan agar menjadi laporan yang

(39)

123 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

(40)

124 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

B1. LAMPIRAN DATA HASIL PENELITIAN 1. Panduan Penilaian Menulis Teks Berita

Aspek

a. Terdapat 6 unsur penulisan teks berita, yaitu: 1) apa (what)

b. Isi dengan topik sangat relevan dan sesuai c. Disajikan secara menarik, kreatif, inovatif dan

sesuai ejaan yang baik dan benar

d.Bahasa dalam teks berita yang digunakan secara singkat, jelas dan padat

(41)

125 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Baik

a. Terdapat 4 unsur penulisan teks berita, yaitu: 1) apa (what) beberapa kalimat yang tidak sesuai

c. Disajikan secara kreatif, menarik, namun pemberitaannya kurang inovatif dan beberapa kalimat kurang sesuai ejaan yang baik dan benar

d. Bahasa berita yang digunakan singkat dan jelas namun tidak padat

3

Cukup

a. Terdapat 3 unsur penulisan teks berita, yaitu: 1) apa (what)

2) di mana (where) 3) kapan (when) 4) siapa (who)

b.Isi dengan topik cukup relevan, tapi terdapat banyak kalimat yang tidak sesuai.

c.Disajikan secara kreatif namun pemberitaannya tidak menarik dan banyak kalimat yang tidak sesuai ejaan yang baik dan benar

d. Bahasa berita yang digunakan singkat namun tidak jelas

2

Kurang

a. Terdapat 3 unsur penulisan teks berita, yaitu: 1) apa (what)

2) dimana (where) 3) kapan (when)

b.Isi dengan topik tidak sesuai dan maknanya kabur

c. Disajikan kurang kreatif, kurang menarik, kurang inovatif dan belum sesuai ejaan yang baik dan benar

d.Bahasa berita yang digunakan terlalu singkat dan maknanya tidak jelas

(42)

126 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.2 Kategori Penilaian Menulis Teks Berita Berdasarkan Skala 4 Interval Tingkat

Penguasaan

Kategori Nilai (1-4)

Keterangan

86-100 4 Baik Sekali

76-85 3 Baik

56-74 2 Cukup

10-55 1 Kurang

(Nurgiyantoro, 2010:253)

2. Daftar Nilai Pre-test Kelas VA Kelas Kontrol

NOMOR NAMA SKOR NILAI KETERANGAN

1 JM 1 50 kurang

2 M IV 1 30 kurang

3 M ISKAND 1 5 kurang

4 R A 2 59 cukup

5 M R 2 65 cukup

6 RAY A 2 69 cukup

(43)

127 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

8 AZ M 2 59 cukup

3.Daftar Nilai Pre-Test Kelas VB Kelas Eksperimen

NOMOR NAMA SKOR NILAI KETERANGAN

1 M R S 1 20 kurang

2 S S I P 2 60 cukup

3 A E 1 30 kurang

(44)

128 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

5 S A F 2 74 cukup

4.Daftar Nilai Post-Test Kelas VA Kelas Kontrol

NOMOR NAMA SKOR NILAI KETERANGAN

(45)

129 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 M IV 3 85 baik

(46)

130 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(47)

131 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

6. Daftar Nilai Pre-Post Test Kelas VA Kelas Kontrol

(48)

132 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

RATA-RATA 49.13 69.37

7.Daftar Nilai Pre-Post Test Kelas VB Kelas Eksperimen

(49)

133 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

28 G M 10 82 0.8

PERBEDAAN NILAI PRE TES DAN POS TES KELAS EKSPERIMEN

(50)

134 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

23 S P F 65 90 25

B2. LAMPIRAN OLAH DATA

Perhitungan Uji Normalitas Data menggunakan Metode Chi-Square

Pretes Kontrol

Pertama membuat tabel distribusi frekuensi

Menentukan banyaknya kelas (k) menggunakan rumus sturges:

(51)

135 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Dari data diperoleh nilai maksimum = 69 dan nilai minimum = 5, sehingga

diperoleh R (rentang) : Nilai Max – Nilai Min = 69 – 5 = 64

Menentuan panjang kelas interval (p) dengan rumus

p = R / k

= 64 / 6

= 10,67

Dengan nila-nilai di atas diperoleh tabel distribusi frekuensi berdasarkan

batas-batas kelas sebagai berikut:

Kelas Batas Kelas Freq.

1 5 15,67 2

2 15,67 26,33 1

3 26,33 37,00 1

4 37,00 47,67 8

5 47,67 58,33 4

6 58,33 69,00 14

Jumlah 30

Selanjutnya, dihitung nilai z, luas interval kelas, frekuensi diharapkan dan nilai

Chi-Square dengan bantuan tabel sebagai berikut:

Batas Kelas Z Luas F(Ei) F(Oi)

4,500 -2,662 0,019 0,572 2 3,561

15,667 -1,996 0,064 1,919 1 0,440

26,333 -1,360 0,148 4,431 1 2,657

37,000 -0,724 0,231 6,916 8 0,170

47,667 -0,087 0,243 7,298 4 1,490

(52)

136 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

69,000 1,185

2 23,166

2tabel 7,815

Nilai Z diperoleh dengan rumus Z Batas kelas - X s

 .

Sebagai contoh, untuk batas kelas = 4,5, maka 4,5 - 49,13 2, 622 16, 77

Z    dan

seterusnya.

Luas diperoleh dari selisih nilai peluang batas kelas berikutnya dikurang dengan

nilai peluang kelas yang bersangkutan. Sebagai contoh, untuk luas pada baris

pertama dicari sebagai berikut:

Nilai peluang pada batas kelas pada Z = -2,662 dicari pada tabel distribusi normal

baku sebesar 0,004, sedangkan nilai peluang untuk batas kelas pada Z = -1,996

pada distribusi normal diperoleh 0,023. Dengan demikian maka diperoleh luas =

0,023 – 0,004 = 0,019.

F(Ei) adalah nilai frekuensi yang diharapkan, diperoleh dengan mengkalikan luas

dengan banyak data. Pada baris pertama maka F(Ei) = 0,019 × 30 = 0,572.

Sedangkan F(Oi) merupakan frekuensi sebagaimana disajikan pada tabel

distribusi sebelumnya.

Nilai2diperoleh dengan rumus:

χ2

Dari tabel distribusi chi-square didapat nilai χ2tabelsebesar 7,815 dengan α = 0,05

(53)

137 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Dikarenakan χ2

hitung(23,166) > χ2tabel (7,815) maka dapat disimpulkan bahwa data

tidak berdistribusi normal.

Postes Kontrol

Rata-rata 69,37

SD 9,70

n 30

Max 86

Min 54

r 32

k 5,87

Round Up 6

c 5,33

Kelas Batas Kelas Freq.

1 54 59,33 6

2 59,33 64,67 1

3 64,67 70,00 7

4 70,00 75,33 8

5 75,33 80,67 4

6 80,67 86,00 4

Jumlah 30

Batas Kelas Z Luas F(Ei) F(Oi)

53,500 -1,636 0,100 2,986 6 3,042

59,333 -1,034 0,164 4,905 1 3,109

(54)

138 Salati Asmahasanah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI PEMBELAJARAN JURNALIS CILIK DENGAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

70,000 0,065 0,205 6,142 8 0,562

75,333 0,615 0,147 4,416 4 0,039

80,667 1,165 0,079 2,365 4 1,130

86,000 1,715

2 7,947

2tabel 7,815

N-Gain Kontrol

Rata-rata 0,35

SD 0,28

n 30

Max 0,785714

Min

-0,483871

r 1,269585

k 5,87

Round Up 6

c 0,21

Kelas Batas Kelas Freq.

1 -0,483871 -0,27 1

2 -0,27 -0,06 2

3 -0,06 0,15 3

4 0,15 0,36 8

5 0,36 0,57 10

6 0,57 0,79 6

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Studi Pendahuluan
Gambar 1.1 Angket Siswa
Tabel 4.2 Kategori Penilaian Menulis Teks Berita Berdasarkan Skala 4
tabel (7,815) maka dapat disimpulkan bahwa data
+5

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Kualitas Fisika Kimia Air di Areal Budidaya Ikan Danau Tondano Provinsi Sulawesi Utara.. Menteri Negara

PROFIL KOND ISI FISIK ATLET SQUASH KABUPATEN BEKASI PAD A PORD A 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. DAFTAR

Sayur selada yang ditanam dengan menggunakan pupuk kimia mengandung kadar nitrit dan nitrat yang paling tinggi pada setiap masa panen yang dilakukan, masing- masing sebesar

Sayur selada yang ditanam dengan menggunakan pupuk kimia mengandung kadar nitrit dan nitrat yang paling tinggi pada setiap masa panen yang dilakukan, masing- masing sebesar

SEGMEN BERITA REPORTER B Kerajinan Bunga Kering, Indah dan Ramah

A Menkesra Serahkan Dana P2KP KE Sejumlah Kabupaten Rina Walikota Undang Investor Hotel Bintang tiga

Apakah ibu setuju bila memasak dengan menggunakan kayu bakar lebih mengotori udara di dalam rumah dari pada bahan bakar lainnyaa. Apakah ibu setuju bila menggunakan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Perbandingan Pengaruh Letak Geografis Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Sekolah Dasar Di Perkotaan,