• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan."

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Kampoeng Djowo Sekatul, Kendal, Jawa Tengah

Lita Lestari

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan Kampoeng Djowo Sekatul, 2) pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Kampoeng Djowo Sekatull dan 3) pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan Kampoeng Djowo Sekatul. Populasi penelitian ini adalah 100 karyawan tetap Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah. Jumlah Sampel yang digunakan 50 reponden karyawan tetap Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling probability. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, pelatihan dan motivasi bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF WORK RELATED TRAINING AND MOTIVATION TO WARD EMPLOYEES PERFORMANCE

Case Study Of The Employees Of Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah

Lita Lestari

Sanata Dharma University Yogyakarta, 2016

The research airns to analyze the effect of : 1) training on the employees performance of Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah 2) motivation on the employees performance of Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah and 3) both of training and motivation on the employees performance of Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah. The population in this research are 100 permanent employees of Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah. The total sample in to use 50 respondents Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah. The sampling technique used is probability sampling technique. Both questionare and interview are used in gathering the data. Multiple linear regression are use for data analysis. The research shows that training influences positively the employees performance, motivation influences positively the employees performance, and simulteneorly training and motivation influence positively the employees performance

(3)

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Kampoeng Djowo Sekatul, Kendal, Jawa Tengah

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh : Lita Lestari NIM : 122214092

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Kampoeng Djowo Sekatul, Kendal, Jawa Tengah

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh : Lita Lestari NIM : 122214092

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

(5)

ii

(6)

iii

(7)

iv

Motto dan Persembahan

MOTTO

Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan,

(I korintus 1:5)

Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh.

Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

(II petrus 1:10)

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

(8)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 14 Juli 2016 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain saya aku seolah-olah sebagai tulisan yang saya salin, saya tiru atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan( disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Lita Lestari

Nomor Mahasiswa : 122214092

Demi kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data, mendistribusikanya di internet atau media lainuntuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepaada saya selama masih mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta, Pada tanggal 29 Juli 2016 Yang menyatakan

(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga dapat menyusun Skripsi dengan judul “PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN”.Dalam Penyusunan Skripsi ini, penulis

banyak menemukan hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan dan bimbingan semua pihak penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwanto selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si. selaku dosen Pembimbing I, yang dengan sabar memberikan bimbingan, motivasi serta selalu mengarahkan saya selama menyelesaikan skripsi.

4. Bapak Drs. P. Rubiyatno. MM. Selaku dosen Pembimbing II, yang dengan sabar memberikan bimbingan, motivasi serta selalu mengarahkan saya selama menyelesaikan skripsi.

5. Para dosen danseluruh staf sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

6. Manajer Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian. 7. Keluarga saya, Bapak Suprapto Widodo, ibu Sutini dan Mbak Maria

Hartini yang selalu mendoakan dan memberi semangat pada saya. 8. Kakek, Nenek dan Saudara-saudaraku yang selalu mendoakan dan

memberikan dukungannya.

9. Sahabatku Veni, Ayu, Emilia, Ririn, yang tetap setia menemaniku dalam susah senang dari pertama masuk kuliah sampai saat ini yang selalu mendukungku dalam segalahal sudah jadi anak yang baik dan sayang pada nyak love you.

10.Teman-teman di Program Manajemen khususnya angkatan 2012 Oktavia, Meliani, Ausan, Felisita, Sila, Komang, Kadek, Kresen yang selalu memberi semangat padaku.

11.Seseorang yang baik dan sebagai kakak yang terbaik terimakasih Hardy atas dukungan.

12.Seseorang yang sangat aku sayang dan cinta Wiyono Adi Saputra yang selalu dukung aku dan memotivasi kepadaku.

13.Teman-teman di Program Studi Manajemen khususnya angkatan S1 yang selalu memberi semangat padaku.

14.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

(11)

viii

Penulis mengharapkan semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 29 Juli 2016 Penulis

(12)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ...xiii

HALAMAN ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Landasan Teori ... 9

B. Penelitian Terdahulu ... 24

C. Kerangka Pemikiran ... 28

D. Rumusan Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 31

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 31

D. Variabel Penelitian ... 32

(13)

x

F. Definisi Operasional... 35

G. Populasi dan Sampel ... 37

H. Teknik Pengambilan Sampel... 38

I. Sumber Data ... 38

J. Teknik Pengumpulan Data ... 38

K. Teknik Pengujian Instrumen ... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 47

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden ... 56

B. Uji Validitas Data ... 59

C. Uji Asumsi Klasik ... 76

D. Analisis Data ... 80

E. Pembahasan ... 86

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(14)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

III.1 Skala Likert ... 34

III.2 Definisi Operasional Variabel ... 35

V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 57

V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 58

V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 59

V.4 Validitas Pelatihan, Motivasi dan Kinerja Karyawan ... 60

V.5 Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan ... 61

V.6 Uji Reliabilitas Variabel Motivasi ... 61

V.7 Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan ... 62

V.8 Hasil Pengukuran Variabel Pelatihan... 63

V.9 Hasil Pengukuran Variabel Motivasi ... 67

V.10 Hasil Pengukuran Variabel Kinerja Karyawan ... 72

V.11 Hasil Uji Multikolinieritas ... 77

V.13 Hasil Uji Normalitas ... 79

V.14 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 80

V.15 Hasil Uji F ... 81

(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

(16)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuisioner ... 83

Lampiran 2 Data Hasil Penelitian ... 86

Lampiran 3 Karakteristik Responden ... 91

Lampiran 4 Uji Validitas ... 92

Lampiran 5 Uji Reliabilitas ... 93

Lampiran 6 Uji Normalitas ... 94

Lampiran 7 Uji Heteroskedastisitas ... 94

Lampiran 8 Uji Multikolinieritas ... 95

Lampiran 9 Uji Regresi Linear Berganda ... 96

Lampiran 10 Koefisien Determinasi ... 97

(17)

xiv

ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Kampoeng Djowo Sekatul, Kendal, Jawa Tengah

Lita Lestari

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan Kampoeng Djowo Sekatul, 2) pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Kampoeng Djowo Sekatull dan 3) pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan Kampoeng Djowo Sekatul. Populasi penelitian ini adalah 100 karyawan tetap Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah. Jumlah Sampel yang digunakan 50 reponden karyawan tetap Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling probability. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, pelatihan dan motivasi bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

(18)

xv ABSTRACT

THE EFFECT OF WORK RELATED TRAINING AND MOTIVATION TO WARD EMPLOYEES PERFORMANCE

Case Study Of The Employees Of Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah

Lita Lestari

Sanata Dharma University Yogyakarta, 2016

The research airns to analyze the effect of : 1) training on the employees performance of Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah 2) motivation on the employees performance of Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah and 3) both of training and motivation on the employees performance of Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah. The population in this research are 100 permanent employees of Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah. The total sample in to use 50 respondents Kampoeng Djowo Sekatul Kendal Jawa Tengah. The sampling technique used is probability sampling technique. Both questionare and interview are used in gathering the data. Multiple linear regression are use for data analysis. The research shows that training influences positively the employees performance, motivation influences positively the employees performance, and simulteneorly training and motivation influence positively the employees performance

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada perkembangan globalisasi, banyak perusahaan yang dituntut

untuk dapat memaksimalkan kinerja karyawan yang lebih baik karena di

jaman globalisisasi perusahaan-perusahaan di Indonesia terus mengalami

persaingan yang sangat begitu ketat sehingga perusahaan harus lebih

meningkatkan perusahaannya terutama dibagian SDM (sumber daya

manusia) untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat. Masalah

sumber daya manusia menjadi perhatian yang sangat penting bagi

perusahaan untuk tetap dapat bertahan. Perusahaan dituntut untuk

memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan SDM (sumber daya

manusia) yang berkualitas.

Oleh karena itu sumber daya manusia merupakan aset yang harus

ditingkatkan secara efektif dan efisien sehingga akan terwujud kinerja

yang optimal, untuk mencapai tujuan organisasi dalam hal ini perusahaan

harus mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendorong dan

memungkinkan karyawan untuk mengembangkan kemampuan dan

(20)

SDM merupakan peranan penting bagi suatu organisasi yang

mengalami kegagalan dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu SDM

perlu mendapatkan pelatihan dan motivasi untuk dapat bekerja dengan

lebih baik sehingga tercapai kinerja yang baik pula. Selain itu tinggi

rendahnya pengetahuan, keterampilan dan motivasi kerja karyawan

Kampoeng Djowo Sekatul Kendal dalam meningkatkan kinerjanya dapat

mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam meningkatkan

produktivitas. Pengetahuan, keterampilan dan motivasi ini merupakan

nilai-nilai yang harus diberitahukan kepada seluruh karyawan agar

karyawan menyadari bahwa mereka adalah tenaga-tenaga kerja terampil

yang dibutuhkan untuk kemajuan perusahaan. Penelitian ini dibuat untuk

meneliti kedua hal tersebut, yaitu pelatihan dan motivasi kerja karyawan.

Sejauh mana pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan Kampoeng Djowo Sekatul Kendal. Menurut Simamora, Henry

(2004:274) pelatihan merupakan proses untuk menyediakan bagi seorang

karyawan informasi, keahlian, dan pemahaman atas organisasi dan tujuan.

Pelatihan terdiri atas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian,

(21)

Menurut Simamora (2004:344) pelatihan pegawai atau training

adalah upaya sistematik perusahaan untuk meningkatkan segenap

pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill) dan sikap-sikap kerja

(attitudes) para pegawai melalui proses belajar agar optimal dalam

menjalankan fungsi dan tugas-tugas jabatannya. Dalam pelatihan

karyawan diberikan pengetahuan-pengetahuan (knowledge) yaitu segenap

pemahaman karyawan akan berbagai macam prosedur, proses-proses,

peraturan-peraturan, ilmu-ilmu mengenai pekerjaan, dan lain sebagainya.

Usmara (2006:014) motivasi adalah suatu kumpulan kekuatan

tenaga yang berasal dari dalam maupun luar individu yang memulai sikap

dan menetapkan bentuk, arah, serta intensitasnya. Hodgetts dan luthans

mengemukakan motivasi sebagai proses psikologis melalui keinginan

yang belum terpuaskan, yang diarahkan kepencapaian tujuan/ insentif.

Toha, Miftaha (2011:203) motivasi merupakan salah satu unsur pokok

dalam perilaku seseorang. Motivasi adalah suatu proses pesikologi namun

demikian, ini bukan berarti bahwa motivasi adalah satu-satunya unsur

yang bisa menjelaskan adanya perilaku seseorang. Maslow dalam Usmara

(2006:018) berpendapat bahwa orang, memiliki kebutuhan yang mereka

perjuangkan untuk dipenuhi, bahwa kebutuhan mereka kompleks, dan

(22)

Mohammad Faisal Amir (2015:005) kinerja adalah suatu yang

ditampilkan oleh seorang atau suatu proses yang berkaitan dengan tugas

kerja yang ditetapkan. Menurut Mohamad Mahsun (2014:025) kinerja

adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/ program/ kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,

dan misi organisasi yang tertuang dalam strategi plening atau organisas.

(Gibson dkk, 2002:52) Kinerja merupakan hasil hubungan usaha

(effort), kemampuan (abilities), role perception. Usaha (effort) merupakan

hasil dari motivasi yang berarti pada jumlah energi fisik maupun mental

dari individu yang digunakan dalam melaksanakan tugasnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dirumuskan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan

Kampoeng Djowo Sekatul Kendal?

2. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan

Kampoeng Djowo Sekatul Kendal?

3. Bagaimana pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja

(23)

C. Pembatasan Masalah

Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka penulis menyusun

batasan masalah agar peneliti ini menjadi terfokus, terarah dan tidak jauh

dari inti permasalahan disini diberikan batasan-batasan masalah sebagai

berikut:

1. Tempat penelitian Kampoeng Djowo Sekatul Kendal.

2. Subjek penelitian karyawan Kampoeng Djowo Sekatul Kendal.

3. Karakteristik responden yang diteliti meliputi umur, lama Kerja,

dan pendidikan terakhir.

4. Penelitian yang dilakukan meliputi :

a) Kinerja karyawan meliputi kualitas kerja, kuantitas kerja,

kerja sama, pemahaman terhadap tugas, inisiatif.

b) Pelatihan meliputi ketrampilan, pengetahuan.

c) Motivasi meliputi motif, harapan, insentif.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja

karyawan Kampoeng Djowo Sekatul Kendal.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan

(24)

3. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap

kinerja karyawan Kampoeng Djowo Sekatul Kendal.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari dilakukannya penelitian ini diharapkan mampu

memberikan manfaat, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

bukti empiris dari penelitian serupa sehingga dapat

digunakan sebagai rekomendasi bagi penelitian sejenis yang

akan dilakukan di masa yang akan datang.

b) Sebagai bahan untuk melakukan kajian dan diskusi

mengenai pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan

dalam kaitannya dengan presepsi lingkungan kerja.

2. Manfaat Praktis

a) Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan

sumber daya manusia khususnya bagian pelatihan dan

(25)

b) Peneliti Lain

Dapat dijadikan sebagai wacana atau referensi dalam

melakukan penelitian selanjutnya, dengan variabel yang

sama atau dengan variabel yang lainnya

c) Sistematika Penulisan

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latarbelakang masalah, rumusan

masalah, batas masalah, tujuan penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang teoriyang mendukung

penulisan skripsi ini yang meliputi uraian secara teoritis

terhadap masalah penelitian. Beberapa pokok bahasan di

antaranya adalah tentang pelatihan, motivasi dan kinerja

karyawan, peneliti sebelumnya dan kerangka berfikir dan

hipotesis.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, subjek dan objek

penelitian, waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian,

(26)

pengumpulan sampel, teknik pengumpulan data, teknik

pengujian instrument dan teknik analisis data.

BAB IV: GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

Bab ini berisi tentang sejarah perusahaan, letak pabrik,

struktur organisasi dan personalia.

BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang deskripsi data dan analisis, hasil

uji statistik dan pembahasan.

BABIV:KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran, dan

(27)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Manajeman

Dian Wijayanto (2012:1) Stoner J.A.R.E. Freeman dan D.R. Gilbert

Jr, manajemen adalah proses prencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisaasi lainnya

agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

Gary Dessler (2015:004) manajemen sumberdaya manusia adalah

(Human Resource Management-HRM) proses untuk memperoleh,

menilai, melatih dan mengoperasikan karyawan dan untuk mengurus

relasi tenagakerja mereka, kesehatan dan keselamatan mereka serta

hal-hal yang berhubungan dengan keadilan.

Winter (2009:003) manajemen sumberdaya manusia telah

didefinisikan dalam berbagai cara, hal penting yang selalu muncul dalam

hampir semua definisi adalah bahwa organisasi yang efektif harus mampu

menemukan, mendayagunakan, mempertahankan dan mengembangkan

manusia untuk mencapai hasil yang dicita-citakan. Ringkasan manajemen

sumberdaya manusia adalah proses membantu organisasi untuk

(28)

mendefinisikan administrasi personalia (personnel management) sebagai

penarikan, seleksi, penepatan, indoktrinasi, pelatihan dan pengembangan

sumberdaya manusia (tenaga kerja) didalam sebuah perusahaan. Flippo

(2009) mendefinisikan manajemen personalia (personnel management)

sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengawasan atas fungsi pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,

integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja agar

tujuan-tujuan individu, organisasi dan masyarakat dapat dicapai. Mondy dan Neo

mendefinisikan manajemen sumber daya manusia (human resource

management) sebagai pendayagunaan sumberdaya manusia untuk

mencapai tujuan-tujuan organisasi.

3. Pelatihan

Menurut Simamora dan Henry (2004:274) pelatihan merupakan

proses yang mencoba untuk menyediakan bagi seorang karyawan

informasi, keahlian dan pemahaman atas organisasi dan tujuan. Pelatihan

dirancang untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, atau

perubahan sikap seseorang.

Dalam pelatihan diciptakan suatu lingkungan dimana para karyawan

dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan keahlian

pengetahuan dan perilaku yang spesifik yang berhubungan dengan

(29)

memperbaiki kemampuan kerja karyawan dalamkaitannya dengan

aktivitas ekonomi yang dapat membantu karyawan dalam memahami

suatu pengetahuan praktis dan penerapannya guna meningkatkan

ketrampilan, kecakapan dan sikap yang diperlukan organisasi dalam

mencapai tujuan yang juga disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan yang

akan diemban oleh seorang karyawan. Ketrampilan meliputi menjalankan

tugas dan mengadakan variasi, pengetahuan meliputi kelincahan mental

berpikir dari segala arah, fleksibel konsep, kecepatan, bekerja keras,

mampu berkomunikasi, rasa ingin tahu tentang pengetahuan, terbuka dan

menerima informasi atau gagasan baru, arah hidupnya mantap dan

mandiri.

4. Jenis Pelatihan

Terdapat banyak pendekatan untuk pelatihan. Jenis pelatihan yang

dapat diselenggarakan didalam organisasi yaitu: pelatihan kemampuan

(skills training), pelatihan ulang (re-training), pelatihan lintas fungsional

(cross fungtional traning), pelatihan tim, pelatihan kreativitas. Tujuan

pelatihan pada intinya dapat dikelompokan menjadi 5 yaitu memperbaiki

kinerja, memutahirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan

teknologi, mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar

kompeten dalam pekerjaan, membantu memecahkan masalah oprasional

(30)

pengembangan menunjukan perubahan-perubahan keahlian, pengetahuan

sikap dan perilaku. Aktivitas-aktivitas pelatihan dan pengembangan

adalah program perbaikan organisasional yang terencana dan penting

bahwa aktivitas tersebut direncanakan secermat mungkin karena tujuan

akhir adalah menghubungkan muatan pelatihan dengan perilaku kerja

yang dikehendaki.

Menurut Simamora (2004:344) pelatihan pegawai atau training

adalah upaya sistematik perusahaan untuk meningkatkan segenap

pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap-sikap kerja

(attitudes) para pegawai melalui proses belajar agar optimal dalam

menjalankan fungsi dan tugas-tugas jabatannya. Dalam pelatihan

karyawan diberikan pengetahuan (knowledge) yaitu segenap pemahaman

karyawan akan berbagai macam prosedur, proses-proses,

peraturan-peraturan, ilmu- ilmu mengenai pekerjaan dan lain sebagainya.

Kemudian karyawan juga dibekali dengan ketrampilan (skill) yaitu

segenap penguasaan teknis karyawan akan perencanaan, hubungan

interpersonal, pengambilan keputusan, peralatan-peralatan yang akan

dipakai, serta sikap-sikap dan perilaku (attitudes) dalam bekerja yang

berarti segenap kualitas perasaan pegawai terhadap pekerjaan, lingkungan

kerja, orang-orang lain dan juga taraf kesediaan karyawan untuk

(31)

proses yang dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan

dan mengetahui keterampilan seseorang dalam tahap pekerjaan.

Penyelenggaran training merupakan salahsatu usaha yang dilakukan

suatu perusahaan dalam mengembangkan sumber daya manusia untuk

mengantisipasi adanya perubahan-perubahan yang tidak dapat diprediksi

sebelumnya.

Sedangkan menurut Simamora (2004:346) tujuan-tujuan utama

pelatihan pada intinya adalah sebagai berikut memperbaiki kerja,

memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan

teknologi, mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru supaya menjadi

kompeten dalam pekerjaan, mempersiapkan karyawan untuk promosi,

mengorientasikan karyawan terhadap organisasi, membantu memecahkan

permasalahan operasional, memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan

pribadi. Dari beberapa hal diatas yang menyangkut mengenai teknis

pelaksanaan pelatihan, diharapkan oleh perusahaan agar pelatihan yang

dilakukan dapat terlaksana dengan baik dan pada nantinya dapat

(32)

5. Motivasi

Usmara (2006:014) motivasi adalah suatu kumpulan kekuatan

tenaga yang berasal dari dalam maupun luar individu yang memulai sikap

dan menetapkan bentuk, arah serta intensitasnya. Hodgetts dan luthans

mengemukakan motivasi sebagai proses psikologis melalui keinginan

yang belum terpuaskan, yang diarahkan kepencapaian tujuan/insentif.

Definisi tersebut menunjukkan bahwa motivasi menggambarkan suatu

kekuatan yang menggerakan manusia bersikap dengan cara tertentu.

Menurut Stokes (1966:92) motivasi kerja adalah sebagai pendorong bagi

seseorang untuk melakukan pekerjaannya dengan lebih baik, motivasi

kerja juga merupakan faktor yang membuat perbedaan antara sukses dan

gagalnya dalam banyak hal dan merupakan tenaga emosional yang sangat

penting untuk sesuatu pekerjaan baru.

Hal ini memperlihatkan bahwa motivasi muncul karena adanya

suatu kebutuhan. Kebutuhan menunjukan adanya kekurangan yang

dialami individu. Kekurangan dapat besifat fisiologis (kebutuhan dasar

manusia), psikologis (kebutuhan akan harga diri) atau, sosiologis

(kebutuhan berinteraksi sosial). Kebutuhan tersebut didorong dan

(33)

Pemahaman yang baik mengenai motivasi dapat menjadi suatu alat

yang berharga untuk memahami munculnya perilaku tertentu dalam

organisasi, memprediksi efek dari setiap tindakan dari manajerial dan

mengarahkan perilaku agar sasaran organisasi dan individu dapat

tercapai. Motivasi memberikan energi yang menggerakkan untuk

memuaskan kebutuhan manusia akan prestasi, cinta, rasa aman,

pengakuan dari orang lain, mendapatkan pengalaman baru, harga diri dan

kemampuan untuk meraih cita-cita. Menurut Toha dan Miftaha

(2011:203) motivasi merupakan salah satu unsur pokok dalam perilaku

seseorang. Motivasi adalah suatu proses psikologi namun demikian, ini

bukan berarti bahwa motivasi adalah satu-satunya unsur yang bisa

menjelaskan adanya perilaku seseorang. Adapun unsur-unsur lain yang

mempengaruhi terjadinya perilaku seseorang yaitu persepsi, kepribadian

(34)

Gambar 1

Hirarki Kebutuhan Maslow

Sumber : Maslow (Usmara, 2006:018)

Hirarki itu tentang dari kebutuhan fisik sampai kebutuhan psikologis

sebagai berikut fisiologis, antara lain rasa lapar, haus, perlindungan

(pakaian dan perumahan) dan kebutuhan jasmani lain, keamanan, antara

lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional,

sosial, mencakup kasih sayang, rasa memiliki, diterima baik dan

persahabatan, penghargaan, mencakup faktor penghormatan diri seperti

harga diri, otonomi dan prestasi serta penghormatan dari luar seperti

misalnya status, pengakuan dan perhatian, aktualisasi diri, dorongan untuk

menjadi seseorang/ sesuatusesuai ambisinya yang mencakup pertumbuhan,

pencapaian potensi dan pemenuhan kebutuhan diri.

Kebutuhan akan aktualisasi diri

Kebutuhan akan penghargaan

Kebutuhan akan kasih sayang

Kebutuhan akan rasa aman

(35)

Dari sudut pandang motivasi, teori tersebut diatas mengatakan bahwa

meskipun tidak ada kebutuhan yang dapat dipenuhi sepenuhnya namun

kebutuhan tertentu yang telah dipuaskan secara substansial tidak lagi

menjadi pendorong motivasi. Maslow (dalam Usmara, 2006:022)

memisahkan kelima kebutuhan tersebut di atas sebagai tingkat tinggi dan

tingkat rendah. Kebutuhan psikologis dan kebutuhan akan keamanan

digambarkan sebagai kebutuhan tingkat rendah sementara kebutuhan sosial,

kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri didudukkan ke dalam

tingkat tinggi.

Pembedaan antara kedua tingkat tersebut berdasarkan alasan bahwa

kebutuhan tingkat tinggi dipenuhi secara internal (dalam diri orangtersebut)

sedangkan kebutuhan tingkat rendah terutama dipenuhi secara eksternal

(misalnya dengan upah, kontrak kerja dan masa kerja). Stoner (1990:260)

mendefinisikan kinerja sebagai kuantitas dan kualitaspekerjaan yang

diselesaikan oleh individu. Kinerja mencakup dimensi-dimensi sebagai

berikut kualitas kerja, kuantitas, ketepatan waktu, efektifitas, kemandirian,

komitmen. Dari definisi diatas Motivasi kerja adalah suatu dorongan dari

dalam diri yang menimbulkan berbagai kebutuhan dan sikap karyawan

dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan yang merupakan kondisi atau

energi yang menggerakan diri karyawan sehingga bekerja dengan mental

(36)

keras mencapai target kerja (tujuan utama organisasi) yang terarah dan

tertuju untuk mencapi tujuan organisasi perusahaan.

Motif meliputi kebutuhan ekonomis, rasa aman dalam bekerja,

kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan, mengembangkan diri untuk

berkarir dan memperoleh kemajuan, rasa ingin tahu akan pekerjaan,

menggunakan cara-cara baru, melaksanakan suatu pekerjaan dengan

rekan-rekan kerja. Harapan meliputi adanya kebijakan atasan, adil dalam segala

bidang, adanya penghargaan prestasi kerja. Insentif meliputi gaji yang

sepadan, jaminan kesehatan pemberian bonus, jaminan hari tua.

a. Faktor - Faktor Motivasi Kerja

Teori Herzbeg diketahui sebagai teori dua faktor atau teori

motivasi-kesehatan. Motivasi merupakan faktor intrinsik, yang lebih

banyak dilakukan oleh karyawan. Sedangkan faktor kesehatan

meruapakan faktor ekstrinsik, di bawah pengawasan supervisor atau

orang lain dibandingkan karyawan atau pegawai. Faktor-faktor

pertumbuhan atau motivator yang intrinsik terhadap pekerjaan adalah

prestasi, pengakuan atas prestasi, kerja itu sendiri pertumbuhan atau

(37)

Faktor-faktor usaha menghindari ketidak puasan atau hygiene

yang ekstrinsik terhadap pekerjaan meliputi kebijakan administrasi

perusahaan, pengawasan, hubungan interpersonal, kondisi kerja, gaji,

status dan rasa aman.

b. Prinsip - Prinsip dalam Motivasi Kerja Pegawai

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001:100), terdapat

beberapa prinsip dalam memotivasi kerja karyawan atau pegawai.

Prinsip partisipasi dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu

diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan

yang akan dicapai oleh pemimpin.

1) Prinsip komunikasi pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu

yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas dengan informasi

yang jelas, karyawan atau pegawai akan lebih mudah dimotivasi

kerjanya.

2) Prinsip mengakui adil bawahan pemimpin mengakui bahwa

bawahan (karyawan atau pegawai) mempunyai adil didalam usaha

pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut pegawai akan lebih

mudah dimotivasi kerjanya.

3) Prinsip pendelegasian wewenang pemimpin yang memberikan

otoritas atau wewenang kepada karyawan atau pegawai untuk

(38)

yang dilakukan, akan membuat karyawan atau pegawai yang

bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang

diharapkan oleh pemimpin.

4) Prinsip memberi perhatian pemimpin memberikan perhatian

terhadap apa yang diinginkan karyawan atau pegawai, akan

memotivasi karyawan atau pegawai bekerja apa yang diharapkan

oleh pemimpin.

6. Kinerja Karyawan

Mohammad Faisal Amir (2015:005) kinerja adalah suatu yang

ditampilkan oleh seorang atau suatu proses yang berkaitan dengan tugas

kerja yang ditetapkan. Kinerja bukan ujung terakhir dari serangkaian

proses kerja tetapi tampilan keseluruhan yang dimulai dari unsur kegiatan

input, proses, output dan bahan outcome. Menurut Luthans (2005: 165)

pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau

kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang

yang melakukan pekerjaan.

Menurut Rivai dan Basri (2005: 50) kinerja adalah hasil atau tingkat

keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam

melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti

standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan

(39)

(2006:65) manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang

dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi,

termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja

diperusahaan tersebut. Menurut Mohamad Mahsun (2014:025) kinerja

adalah gambaran mengenaitingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/ program/ kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,

dan misi organisasi yang tertuang dalam strategi planning atau organisasi.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan kinerja karyawan

adalah hasil atau tingkat keberhasilan seeorang secara keseluruhan untuk

menyelesaikan tugas atau pekerjaan dengan derajat kesediaan dan tingkat

kemampuan tertentu dan dengan pemahaman yang jelas tentang apa yang

akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakan selama periode tertentu

didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan sebagai setandar hasil kerja, target atau sarana atau kriteria

yang telah ditentukan terlebih dahulu dan kesepakatan bersama. Kualitas

kerja meliputi ketepatan kerja dan kualitas pekerjanya, tingkat

kemampuan dalam bekerja kemampuan dalam menganalisis data/

informasi kemampuan/ kegagalan dalam menggunakan mesin atau

peralatan.

Kuantitas kerja meliputi proses kerja dan kondisi pekerjaan, waktu

(40)

meliputi kemampuan bekerja sama dengan orang lain dan sikap yang

konstruktif dalam tim. Pemahaman terhadap tugas meliputi pengetahuan

atas pekerjaan kejelasan pengetahuan atas tanggung jawab pekerjaan

yang menjadi tugas karyawan. Kriteria keberhasilan ini adalah tujuan atau

target-target tertentu yang hendak dicapai. Elemen pokok pengukuran

kinerja yaitu menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi,

merumuskan indikator dan ukuran kinerja, mengukur tingkat ketercapaian

tujuan dan sasaran-sasaran organisasi, evaluasi kinerja (feed back,

penilaian kemajuan organisasi dan meningkatkan kualitas pengambilan

keputusan dan akuntabilitas).

7. Karakteristik Kinerja Karyawan

Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai

berikut (Mangkunegara, 2002:68) memiliki tanggung jawab pribadi yang

tinggi, berani mengambil dan menanggung risiko yang dihadapi,

memiliki tujuan yang realistis, memiliki rencana kerja yang menyeluruh

dan berjuang untuk merealisasi tujuannya, memanfaatkan umpan balik

(feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya,

mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah

diprogramkan.

(41)

Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada

lima indikator (Robbins, 2006:260), yaitu pertama, kualitas kerja diukur

dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta

kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.

Kedua, kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam

istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

Ketiga, ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada

awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil

output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

Keempat, efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya

organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan

maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

Kelima, kemandirian merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya

akan dapat menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan

suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan

instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

9. Faktor - Faktor Kinerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja secara garis besar

disebabkan oleh tiga variabel yang mempengaruhi perilaku dan prestasi

mereka (Gibson dkk, 2002:52), yaitu sebagai berikut variabel individu,

(42)

terdiri dari; keluarga, faktor sosial dan pengalaman, demografi, meliputi

umur, asal-usul, jenis kelamin. Variabel organisasi meliputi: sumber

daya, kepemimpinan, imbalan, struktur organisasi dan design pekerjaan.

Variabel psikologis, meliputi persepsi, sikap, kepribadian, perilaku,

motivasi dan lainnya. Kinerja merupakan hasil hubungan usaha (effort),

kemampuan (abilities) danrole perception. Usaha (effort) merupakan

hasil dari motivasi yang berarti pada jumlah energi fisik maupun mental

dari individu yang digunakan dalam melaksanakan tugasnya.

Kemampuan (abilities) adalah karakteristik pribadi yang digunakan

dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

Roleperception berarti arah atau acuan dimana karyawan percaya

bahwa mereka seharusnya menyalurkan seluruh usahanya untuk

melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Dari berbagai faktor yang

mempengaruhi kinerja, dapat disimpulkan bahwa kinerja seseorang dapat

dipengaruhi oleh faktor-faktor individual, psikologis atau situasional dan

juga faktor organisasional seperti kondisi lingkungan kerja.

B. Penelitian Terdahulu

1. Lia Fauziah-2013. “Pengaruh Motivasi dan Kompensasi terhadap

Kinerja Karyawan PTNA diraPrima Semarang”. Adapaun analisis data

menggunakan regresi linier berganda, uji asumsi klasik serta pengujian

(43)

kerja sebesar 26,010 > t Tabel (1,9855) dan nilai signifikansi sebesar

0,000 < 0,05 maka H1 diterima, artinya terdapat pengaruh antara

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, nilai t hitung pelatihan sebesar

23,154 > t Tabel (1,9855) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05

maka H2 diterima, artinya terdapat pengaruh antara pelatihan terhadap

kinerja karyawan, nilai t hitung kompensasi sebesar 9,137 > t Tabel

(1,9855) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka H2 diterima,

artinya terdapat pengaruh antara kompensasi terhadap kinerja karyawan.

Selain itu, hasil ujiF menunjukkan bahwa bahwa motivasi kerja (X1),

pelatihan (X2) dan kompensasi (X3) berpengaruh secara bersama-sama

terhadapkinerja karyawan. Hal ini ditunjukkandengan signifikansi F

hitung sebesar 1068,510 > F Tabel (2,71) dan signifikansi F sebesar

0,000 < 0,05. Adapun saran yang dapat dikemukakan yaitu mengingat

kinerja karyawan PT. Nadira Prima Semarangsudah baik terhadap

pelatihan, disiplin kerja, dan motivasi.

2. Ade Imas F itriansyah-2012 Pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap

kinerja karyawan di Bank BRI. Adapun uji statistik yang penulis

gunakan untuk mengolah data penelitian menggunakan uji regresi ganda,

uji t, dan uji F yang dihitung dengan menggunakan SPSS Versi 17.0.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa berdasarkan rumuskoefisien

(44)

diperoleh adalah 0,701, sehingga r2 sebesar 0,4914. Jadi nilai kontribusi

motivasi dan pelatihan kerja adalah 49,14 % yang artinya kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh motivasi dan pelatihan kerja sebesar

49,14% dan sisanya 50,86% dijelaskan oleh faktor lain selain motivasi

dan pelatihan kerja. Adapun nilai Fhitungsimultan variabel X1 (motivasi)

dan X2 (pelatihan kerja) terhadap Y (kinerja karyawan). Setelah

diketahui nilai Fhitung (13,063) dan FTabel (1,46), maka Fhitung >

FTabel, sehingga H1 diterima dan H0 ditolak hal ini berarti variabel X1

motivasi) dan X2 (pelatihan kerja) secara bersama-sama mempengaruhi

variabel Y (kinerja karyawan).

3. Leonando Agusta 2013, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap

Kinerja Karyawan pada CV Haragon Surabaya. Sampel penelitian ini

menggunakan metode sampel jenuh, maka ditetapkan sampel penelitian

sebanyak 45 orang karyawan yang meliputi seluruh karyawan yang

bekerja sebagai operator alat berat. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif, data untuk penelitian ini diperoleh melalui angket

penelitian yang telah diisi oleh responden yang sudah ditentukan.

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi

linier berganda.1. Pelatihan (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan (Y) pada CV Haragon Surabaya. Dengan

(45)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada

CV Haragon Surabaya. Dengan demikian maka H0 ditolak dan Ha

diterima. 3. Pelatihan (X1) dan motivasi kerja (X2) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada CV Haragon

Surabaya. Dengan demikian maka H0 ditolak dan Ha diterima. Nilai

rata-rata keseluruhan variabel pelatihan (X1) sebesar 3,22 menunjukkan

bahwa kualitas dan kuantitas pelatihan pada CV Haragon Surabaya

masih tergolong sedang. Indikator pelatihan yang dinilai paling rendah

adalah kuantitas pelatihan (X1.6) dengan meanjawaban sebesar 3,02,

sedangkan yang dinilai paling tinggi adalah ketepatan metode pelatihan

(X1.3) dengan mean jawaban sebesar 3,36. motivasi kerja termasuk

dalam kategori netral, kecuali item pertanyaan X2.5, X2.6, X2.7, X2.8

dan X2.9 yang termasuk dalam kategori setuju. Nilai rata-rata

keseluruhan variabel motivasi kerja (X2) sebesar 3,38 menunjukkan

bahwa semangat kerja karyawan pada CV Haragon Surabaya untuk

bekerja secara maksimal masih tergolong sedang. Indikator motivasi

kerja yang dinilai paling rendah adalah keseriusan dalam bekerja (X2.4)

dengan mean jawaban sebesar 3,13, sedangkan yang dinilai paling tinggi

adalah pantang menyerah dan tidak mudah putus asa (X2.9) dengan

(46)

C. Kerangka Pemikiran

Variablel bebas (X) yang terdiri dari X1, X2 diduga berpengaruh

terhadap variable terkait (Y).

--- : Pengujian berpengaruh secara persial variabel X terhadap

variabel Y secara individu.

: Pengujian pengaruh secara bersama-sama variabel X terhadap

variabel Y.

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan sementara yang akan diuji kebenaranya

dalam suatu organisasi atau perusahaan.Apabila karyawan telah dilatih maka

mereka akan memiliki kemampuan dan keterampilan lebih baik, sehingga

mereka mampu bekerja lebih efektif dan efisien dan akhirnya karyawan

tersebut mendapat penilaian kerja yang baik pula.Pelatihan adalah suatu

kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja karyawan dalam memahami Pelatihan (X1)

Motivasi (X2)

(47)

suatu pengetahuan praktis dan penerapannya guna meningkatkan

keterampilan, kecakapan dan sikap yang diperlukan organisasi dalam

mencapai tujuan yang juga disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan yang akan

diemban oleh seorang karyawan.

Jadi pelatihan dan kinerja mempunyai hubungan yang sangat erat

karena untuk dapat mencapai kinerja yang tinggi sangat ditentukan oleh

adanya kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan karyawan yang

tinggi pula dari hasil pelatihan. Pelaksanaan kerja dalam arti kinerja tidak

hanya menilai fisik yang telah dihasilkan oleh seorang karyawan.

Pelaksanaan pekerjaan disini dalam artian secara keseluruhan, sehingga

dalam penilaian kinerja ditunjukkan pada berbagai bidang seperti

kemampuan kerja, kerajinan, hubungan kerja, prakarsa, kepemimpinan atau

hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatnya.

Oleh karena itulah penilaian kinerja secara rutin perlu dilakukan agar

diketahui peranan aktif para karyawan dalam mendukung tercapainya tujuan

perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H1: Pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Motivasi adalah suatu kumpulan kekuatan tenaga yang berasal dari

dalam maupun luar individu yang memulai sikap dan menetapkan bentuk,

(48)

hubungannya dengan kinerja atau performansi seseorang. Pada dasarnya

motivasikerja seseorang itu berbeda-beda. Ada motivasi kerjanya tinggi dan

ada motivasi kerjanya rendah, bila motivasi kerjanya tinggi maka akan

berpengaruh pada kinerja yang tinggi dan sebaliknya jika motivasinya rendah

maka akan menyebabkan kinerja yang dimiliki seseorang tersebut rendah.

Jika karyawan mempunyai motivasi kerja tinggi maka dia akan bekerja

dengan keras, tekun, senang hati, dan dengan dedikasi tinggi sehingga

hasilnya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan uraian di atas,

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Motivasi bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan. Pelatihan dan

motivasi yang baik menentukan kinerja karyawan yang baik pula, sebaliknya

apabila pelatihan dan motivasi rendah maka menentukan kinerja karyawan

yang rendah pula. Namun hal ini tidak lepas dari pelatihan dan motivasi yang

diberikan oleh perusahaan. Pelatihan dan motivasi yang baik dan diimbangi

dengan kualitas sumber daya manusia yang baik pulaakan meningkatkan

prestasi kerja karyawan.

(49)

31 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2011:11) kuantitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivism yang digunakan untuk meneliti populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan KampoengDjowo Sekatul

Kendal.

2. Objek penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pelatihan, motivasi dan

kinerja karyawan.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian

(50)

2. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Kampoeng Djowo Sekatul, Kendal, Jawa

Tengah.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah

kinerja karyawan (Y).

b) Terdapat dua Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian

ini yaitu pelatihan (X1) dan motivasi (X2).

2. Definisi Variabel Penelitian

a) Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2010:40) variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Kinerja karyawan adalah hasil atau tingkat

keberhasilan seeorang secara keseluruhan untuk menyelesaikan tugas

atau pekerjaan dengan derajat kesediaan dan tingkat kemampuan

tertentu dan dengan pemahaman yang jelas tentang apa yang akan

dikerjakan dan bagaimana mengerjakan selama periode tertentu

didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai

(51)

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan kesepakatan

bersama.

b) Variabel Bebas

Menurut Sugiyono (2010:39) variabel bebas adalah variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah pelatihan (X1) merupakan suatu kegiatan untuk

memperbaiki kemampuan kerja karyawan dalam kaitannya dengan

aktivitas ekonomi yang dapat membantu karyawan dalam memahami

suatu pengetahuan praktis dan penerapannya guna meningkatkan

ketrampilan, kecakapan dan sikap yang diperlukan organisasi dalam

mencapai tujuan yang juga disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan

yang akan diemban oleh seorang karyawan.

Variabel bebas kedua adalah motivasi (X2), motivasi adalah

merupakan suatu dorongan dalam diri yang menimbulkan berbagai

kebutuhan dan sikap karyawan dalam menghadapi situasi kerja di

perusahaan yang merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan

diri karyawan sehingga bekerja dengan mental yang siap, fisik yang

sehat, memahami situasi dan kondisi serta berusaha keras mencapai

target kerja (tujuan utama organisasi) yang terarah dan tertuju untuk

(52)

E. Pengukuran Variabel

Penulis memperoleh data-data secara langsung dari keterangan dan

informasi yang diberikan responden melalui kuesioner yang disebarkan

dengan metode skor. Pemberian skor menggunakan skala Likert seperti di

bawah ini:

Tabel lll.1 Skala Likert

Keterangan Nilai

Sangat Setuju(SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

(53)

35 F. Definisi Operasional

Tabel lll.2

Definisi Oprasional Variabel-Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Kinerja

Kuantitas kerja a. Proses kerja dan kondisi pekerjaan b. Waktu yang dipergunakan atau

lamanya melaksanakan pekerjaan

Skala likert

Kualitas kerja a. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjanya

b. Tingkat kemampuan dalam bekerja c. Kemampuan dalam menganalisis

Kerjasama Kemampuan bekerja sama dengan orang lain dan sikap yang konstruktif dalam tim pekerjaan yang menjadi tugas karyawan

Skala likert Inisiatif Semangat untuk melakukan

tugas-tugas baru dalam tanggung jawab.

Skala likert Pelatihan (X1) Menurut Simamora dan

Henry (2004:274) pelatihan

Ketrampilan a. Menjalankan tugas b. Mengadakan variasi

(54)

merupakan proses yang

Pengetahuan a. Kelincahan mental berpikir dari segala arah

b. Fleksibel konsep c. Kecepatan

d. Bekerja keras

e. Mampu berkomunikasi

f. Rasa ingin tahu tentang pengetahuan g. Terbuka dan menerima informasi

atau gagasan baru

h. Arah hidupnya mantap dan mandiri

Skala likert

Motivasi (X2) Usmara (2006:014) motivasi

adalah suatu kumpulan

Motif a. Kebutuhan ekonomis

b. Rasa aman dalam bekerja c. Kepuasan dalam melaksanakan

pekerjaan

d. Mengembangkan diri untuk berkarir dan

e. memperoleh kemajuan

f. Rasa ingin tahu akan pekerjaan g. Menggunakan cara-cara baru h. Melaksanakan suatu pekerjaan

dengan rekan-rekan kerja

Skala likert

Harapan a. Adanya kebijakan atasan b. Adil dalam segala bidang

c. Adanya penghargaan prestasi kerja

Skala likert

Insentif a. Gaji yang sepadan

b. Jaminan kesehatan pemberian bonus c. Jaminan hari tua

(55)

G. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013:61) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan tetap sebanyak 50 orang karyawan di Kampoeng Djowo

Sekatul Kendal.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2013:62) sampel adalah bagian atau jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel digunakan

apabila peneliti tidak mampu menggunakan semua anggota populasi

sebagai subjek penelitian, misalnya karena adanya keterbatasan dana,

tenaga dan waktu. Anggota populasi yang diambil sebagai sampel harus

mampu mewakili seluruh anggota populasi sehingga hasil penelitian

terhadap populasi tetap menghasilkan kesimpulan yang valid. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini yakni karyawan berstatus tetap di

(56)

H. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

probability sampling. Teknik yang digunakan adalah population samplingdi

mana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

I. Sumber Data 1. Data primer

Menurut Sugiyono (2010:137) sumber primer adalah sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.Sumber data

yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak

melalui perantara). Dalam penelitian ini untuk mendapat data yaitu

dengan membagi kuesioner kepada para karyawan secara langsung.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2010:137) sumber sekunder adalah sumber

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

lewat orang lain atau dokumen. Pengumpulan data sekunder dalam

penelitian ini melalui jurnal-jurnal dan hasil penelitian terdahulu.

J. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

(57)

Wawancara yang dilakukan dengan pihak yang berkompeten atau

berwenang untuk memberikan informasi dan keterangan yang

sesuai yang dibutuhkan peneliti.

2. Kuesioner

Kuiesoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada karyawan untuk dijawab.

K. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika butir pertanyaan

atau pernyataan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas menggunakan teknik

korelasi pearson product moment (Anwar Sanusi, 2011:77) yang

dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:

rxy = koefisien korelasi

X = skor butir

Y = skor total butir

(58)

Alat analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas data

adalah dengan koefisien korelasi menggunakan bantuan software SPSS.

Korelasi setiap item pertanyaan dengan total nilai setiap

variabeldilakukan dengan uji korelasi Pearson atau dengan rumus

korelasiproduct moment. Nilai rxy yang diperoleh akan dikonsultasikan

denganharga r product moment tabel pada taraf signifikansi 0,05. Bila

rxy> rtab maka item tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan hasil analisis

data dapat diketahui butr-butir pernyataan yang gugur karena tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menentukan apakah kuesioner tetap

konsisten apabila digunakan lebih dari satu kali terhadap gejala yang

sama dengan alat ukur yang sama. Uji statistik Cronbach Alpha (α)

digunakan untuk menguji tingkat reliabel suatu variabel. Suatu variabel

dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,60. Apabila

alphamendekati satu, maka reliabilitas datanya semakin terpercaya

(Ghozali, 2009). Pengujian reliabilitas setiap variabel dilakukandengan

Cronbach Alpha Coeficient menggunakan bantuan software SPSS. Rumus

(59)

Dimana:

R11= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan ∑ = jumlah varian butir

∑ = varian total

3. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antarar

variabel independen. Pengujian ada tidaknya multikolinieritas

dalammodel regresi dapat dilihat dengan melihat nilai tolerance dan

nilai VIF (Variance Inflation Factor). Nilai yang umum digunakan untukmenunjukkan Multikolinieritas yaitu nilai tolerance ≤ 0,10 atau

nilaiVIF ≥ 10 (Ghozali, 2009). Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan

nilai tolerance tidak kurang dari 0.1, maka dapat dikatakan terbebas

dari multikolinieritas.

b) Uji heteroskedastisitas

Persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau

tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi

(60)

homokedastisitas. Persamaan yang baik adalah jika tidak terjadi

heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot

titik–titiknya mempunyai pola yang teratur, baik menyempit, melebar

maupun bergelombang–gelombang (Sunyoto, 2009:147).

c) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi, terdapat distribusi normal antara variabel terikat dan

variabelbebas. Apabila distribusi data normal atau mendekati normal,

berartimodel regresi adalah baik. Pengujian untuk menentukan

dataterdistribusi normal atau tidak, dapat menggunakan uji statistik

nonparametrik. Uji statistik non-parametrik yang digunakan adalah uji

One-Sample Kolmogorov-Smirnov (1-Sample K-S). Apabila hasilnya

menunjukkan nilai probabilitas signifikan di atas 0,05, atau 5% maka

variabel terdistribusi normal.

d) Teknik Analisis Data

1) Analisis Regresi berganda

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier

(61)

Keterangan :

Y = kinerja Karyawan

X1 = pelatihan

X2= motivasi

b1 dan b2 = koefisien regresi

a = konstanta

2) Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan

pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

3) Uji F (secara bersama-sama)

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh signifikan variable–

variabel bebas yaitu pelatihan dan Motivasi secara bersama–sama

terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan. Langkah–

langkah yang dilakukan dalam uji F yaitu:

a. Menentukan Fhitung menggunakan SPSS atau dengan

rumus Fhitung :

Dimana :

(62)

k = jumlah variabel bebas

b. Menentukan level of significance (

α

)

Dalam penelitian ini tingkat signifikansinya sebesar 0,05 ( 5% ). F tabel dicari dengan mentukan besar degree of freedom (df) pembilang menggukan k, dan untuk df penyebut menggunkan n-k-1

c. Menetukan nilai Fhitung dengan rumus (Sunyoto,

2009:155):

Keterangan :

F = Harga F garis regresi yang dicari

K = banyaknya variabel bebas

n = Jumlah sampel

R2 = Koefisien determinasi

d. Kriteria Pengujian

H0 diterima (Ha ditolak), jika Fhitung ≤ Ftabel artinya

pelatihan dan motivasi secara bersama–sama tidak

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

H0 ditolak (Ha diterima), jika Fhitung > Ftabel, artinya

pelatihan dan motivasi secara bersama–sama

(63)

4) Uji t

Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh yang signifikan

variabel–variabel bebas yaitu pelatihan dan motivasi secara

sendiri–sendiri terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan

a. Menentukan H0 Ha

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial ada pengaruh Pelatihan

dan Motivasi terhadap Kinerja Karayawn.

Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Menentukan level of significance(

α

)

Dalam penelitian ini tingkat signifikansinya sebesar 0,05

(5%) dengan derajad bebas (df) = n-2 dan n merupakan

jumlah sampel pada penelitian.

c. Menentukan thitung menggunakan SPSS atau dengan

rumus thitung (sunyoto, 2009:152)

Dimana :

b1= koefisien regresi variabel dan sb1= Standar eror

(64)

d. Melalui analisis ini maka pengambilan keputusan akan

berdasar pada:

Jika thitung≤ ttabel maka H0 diterima (Ha ditolak),

sedangkan

Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima)

5) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya

pengaruh dari variable independen (Pelatihan dan Motivasi)

terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan). Berikut ini

adalah rumus dari koefisien determinasi :

R2 = = 1 -

Keterangan :

ESS = Jumlah kuadrat

TSS = Total jumlah kuadrat

(65)

47 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Kampoeng Djowo Sekatul adalah tempat wisata Agro yang bernuansa

pedesaan Jawa. Kampoeng Djowo Sekatul terletak dikaki gunung Ungaran, tepatnya

di dukuh Sekatul, Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa

Tengah. Kampoeng Djowo Sekatul menempati area ± 12 hektar di perbukitan

Medini yang terdiri atas hamparan perbukitan yang berhawa sejuk dengan pesona

persawahan, perkebunan vanili, strawbery, tanaman obat-obatan, buah-buahan,

hewan-hewan peliharaan, kolam pemancingan, dan kolam renang. Dilengkapi pula

tempat singgah berupa joglo singgah dan joglo pandang yang besar arsitektur Jawa

kuno.

Setelah seminggu penuh dengan segala kesibukan, merasakan segarnya udara

pedesaan dan pemandangan alam yang asli dan indah akan memberi inspirasi dan

menyegarkan pikiran sehingga dapat beraktifitas kembali dengan penuh semangat.

Kehidupan modern seringkali membuat kita semakin jauh dari alam. Padahal alam

Gambar

Tabel Judul
Gambar Judul
Tabel r ..................................................................................
Hirarki Kebutuhan Gambar 1 Maslow Maslow
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat motivasi dan tingkat kinerja karyawan, serta bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: 1) Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 2) Gaya Kepemimpinan memoderasi pengaruh motivasi terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja.. karyawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, pengalaman, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada perusahaan, untuk mengetahui

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Kabupaten Sleman (2) Pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan di PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru, baik secara secara

Tujuan utama penelitian untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Hipotesi penelitian: Ha : Ada pengaruh motivasi karyawan terhadap

Variabel yang akan diteliti adalah Pemberian Motivasi dan Pelatihan dengan judul penelitian “Pengaruh Pemberian Motivasi Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.