BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena topik yang diangkat perlu eksplorasi secara mendalam tentang Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga). Metode penelitian ini menunjuk pada cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisis data yang diperlukan dalam penelitian.
Menurut Hardiyansyah (2010: 10) ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
1. Konteks dan setting alamiah.
2. Bertujuan untuk mendapatan pemahaman yang mendalam tentang suatu fenomena. 3. Keterlibatan secara mendalam serta hubungan erat antara peneliti dengan subyek
yang diteliti.
4. Teknik pengumpulan data yang khas kualitatif, tanpa adanya perlakuan (treatment) atau manipulasi variabel.
5. Adanya penggalian nilai yang terkandung dari suatu perilaku. 6. Fleksibel.
7. Tingkat akurasi data dipengaruhi oleh hubungan antara peneliti dengan subyek peneli
3.2.Obyek Penelitian
Satuan pengamatan dalam penelitian Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Artha Prima kota Salatiga) adalah ketua, sekretaris, karyawan bagian admin. Satuan analisis penelitian ini adalah informan yang dipilih sebagai sumber data.
3.3. Unit analisis dan pengamatan
Menurut Kusmayadi dan Sugiarto (http://repository.uksw.edu/bitstream/ 123456789/572/13/TI_162007009_BAB%20III.pdf CN kartikasari 2012, pengertian unit analisis adalah unit yang diteliti dan akan dijelaskan serta merupakan objek penelitian yang dapat berupa individu, perorangan, kelompok, organisasi, masyarakat, hasil karya manusia, instansi, dan sebagainya. Sehingga yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini, ialah Ketua, Sekretaris, Karyawan, serta Nasabah.
Unit pengamatan adalah satuan yang menjadi sumber data yang dihimpun. Sehingga yang menjadi unit pengamatan dalam penelitian ini ialah sistem pengendalian kredit.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dokumentasi, serta triangulasi.
a) Wawancara
kategori in – dept interviewdi mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuannya adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide - idenya Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengar secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
Dalam penelitian ini informannya ialah Ketua, Sekretaris, Karyawan KSP Atrha Prima sebagai sumber utama informasi, serta nasabah sebagai informan lainnya. b) Observasi
Menurut Nasution di dalam Sugiyono (2010:226) Teknik Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi nonpartisipan. Dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.
c) Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2010:240) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini, dokumentasi berupa hasil wawancara antara peneliti dengan informan.
d) Triangulasi
Menurut Lexy J. Moleong mendefinisikan triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu.
Ada 4 jenis penyajian triangulasi sebagai berikut:
Peneliti menggunakan berbagai jenis sumber data dan bukti dari situasi yang
berbeda. Ada 3 sub jenis yaitu orang, waktu dan ruang.
a) Orang, data-data dikumpulkan dari orang-orang berbeda yang melakukan
aktivitas sama.
b) Waktu, data-data dikumpulkan pada waktu yang berbeda.
c) Ruang, data-data dikumpulkan di tempat yang berbeda.
Bentuk paling kompleks triangulasi data yaitu menggabungkan beberapa sub-tipe
atau semua level analisis. Jika data-data konsisten, maka validitas ditegakkan.
2) Triangulasi Antar-Peneliti (Multiple Researchers)
Pelibatan beberapa peneliti berbeda dalam proses analisis. Bentuk kongkrit
biasanya sebuah tim evaluasi yang terdiri dari rekan-rekan yang menguasai
metode spesifik ke dalam Focus Group Discussion (FGD). Triangulasi ini
biasanya menggunakan profesional yang menguasai teknik spesifik dengan
keyakinan bahwa ahli dari teknik berbeda membawa perspektif berbeda. Jika
setiap evaluator menafsirkan sama, maka validitas ditegakkan.
3) Triangulasi Teori (Theory Triangulation)
Penggunaan berbagai perspektif untuk menafsirkan sebuah set data. Penggunaan
beragam teori dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih baik saat
memahami data. Jika beragam teori menghasilkan kesimpulan analisis sama,
maka validitas ditegakkan.
4) Triangulasi Metodologi (Methodological Triangulation)
Pemeriksaan konsistensi temuan yang dihasilkan oleh metode pengumpulan data
melengkapi data wawancara dengan data observasi.Hasil survei, wawancara dan
observasi, dapat dibandingkan untuk melihat apakah hasil temuan sama. Jika
kesimpulan dari masing-masing metode sama, maka validitas ditegakkan.
Penelitian ini menggunakan jenis triangulasi data dengan menggunakan
berbagai sumber data dan jenis situasi yang berbeda :
1) Orang
Sumber data orang yang digunakan yaitu Ketua, Sekretaris dan Karyawan
sebagai sumber data utama, Nasabah sebagai sumber data lainnya.
2) Waktu
Dalam penelitian ini yang akan diteliti ialah sistem pengendalian kredit,
maka menggunakan sumber data waktu pada saat jam kerja KSP.
3) Ruang
Sumber data ruang yang digunakan dalam penelitian ini yaitu di KSP
Artha Prima.
Dalam membantu memudahkan triangulasi data, maka dibuat lembar catatan
data, membuat ringkasan sementara dari permasalahan penelitian yang terkait
sekaligus meng-crosscheck data apa saja yang telah tersedia dan belum serta data
apa saja yang layak dibanalisis atau yang telah dikonfirm dengan sumber data
lain.
3.5. Instrumen Penelitian
mengumpulkan data tersebut sendiri. Untuk memperoleh data lebih dalam, peneliti menggunakan garis besar pertanyaan kunci sebagai lampiran dasar arah dalam menggali data Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga).
3.6. Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan objek penelitian. Analisis data dalam penelitian kualitatif sudah dilakukan sejak sebelum di lapangan. Analisis data setelah peneliti turun ke lapangan akan di analisis dengan menggunakan model Interaktif
Berdasarkan gambar tersebut, komponen dalam analisis data ( interactive model ) meliputi :
1.6.1. Data Collection
Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti ialah mengumpulkan data dilapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan trianggulasi untuk memperoleh data sebanyak – banyaknya, yang kemudian akan direduksi.
Data Collection
Conclution Data Reduction
[image:6.595.78.525.245.623.2]Data Display
1.6.2. Data Reduction
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti: merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Reduksi data bisa dibantu dengan alat elektronik seperti : komputer , dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Dengan reduksi , maka peneliti merangkum, mengambil data yang penting, membuat kategorisasi, berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka. Data yang tidak penting dibuang.
3.6.3. Data display
Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah mendisplaykan data.Display data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk : uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles dan Huberman menyatakan : “the most frequent form of display data for qualitative research data in the pas has been narative tex” artinya : yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
secara induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus menerus. Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian, maka pola tersebut menjadi pola yang baku yang tidak lagi berubah. Pola tersebut selanjutnya didisplaykan pada laporan akhir penelitian.
3.6.4. Conclusions ( drawing / verifying )
Langkah keempat adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun bila kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).